Anda di halaman 1dari 9

JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya

p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774


http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Viskositas Zat Cair


Atikah Nasywa1, Ika Andriani2, Nirwana3, Niwangsah Saputra4
1234
Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin

Email: atikahnasywa2@gmail.com

Abstrak
Telah dilakukan percobaan ini yang bertujuan untuk mengukur viskositas zat cair.
Viskositas merupakan suatu sifat suatu zat cair (fluida) akibat adanya gesekan antara
molekul-molekul zat cair dan gaya kohesif di dalam zat cair tersebut. Gesekan inilah
yang menghambat aliran fluida. Kekentalan suatu zat cair (viskositas) dinyatakan
sebagai suatu angka yang menentukan kekentalan zat cair tersebut. Hukum viskositas
Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut tertentu suatu fluida,
tegangan sama dengan viskositasGaya pemotongan proporsional. Suatu zat mempunyai
kemampuan tertentu sehingga menyebabkan zat padat yang dimasukkan ke dalamnya
mengalami gaya tekan akibat adanya gesekan antara permukaan zat padat dengan zat
cair. Misalnya, jika Anda memasukkan bola kecil ke dalam suatu cairan, Anda akan
melihat bahwa batu tersebut mula-mula jatuh dengan cepat, kemudian melambat
hinggamencapai dasar cairan. Pada titik tertentu, bola kecil mengalami perlambatan
hingga mencapai gerak linier beraturan. Pergerakan bola kecil menjelaskan bahwa
fluida mempunyai kemampuan untuk mengubah kecepatan bola. Pada mulanya akan
mengalami percepatan karena gaya gravitasi, namun karena kekentalan zat cair maka
besar percepatannya akan berkurang dan akhirnya mencapai nol. Pada titik ini,
kecepatan bola tetap konstan dan disebut kecepatan terminal. Hambatan ini disebut
viskositas. Karena kekentalan fluida menyebabkan perubahan kecepatan batuan yang
cukup drastis. Aliran Kental, Dalam banyak masalah teknik, pengaruh viskositas pada
aliran kecil dan oleh karena itu diabaikan. Fluida tersebut kemudian digambarkan
sebagai fluida yang tidak kental (bakteri) atau seringkali ideal dan dianggap nol, namun
jika kita menggunakan istilah aliran kental, berarti viskositas tidak diabaikan.

Kata kunci: Viskositas, Kekentalan zat cair, dan fluida

Abstract
This experiment has been carried out which aims to measure the viscosity of liquids.
Viscosity is a property of a liquid (fluid) due to friction between liquid molecules and
cohesive forces in the liquid. It is this friction that impedes the flow of fluid. The viscosity of
a liquid (viscosity) is expressed as a number that determines the viscosity of the liquid.
Newton's law of viscosity states that for the rate of change in a given angular shape of a
fluid, the voltage is equal to the viscosityThe cutting force is proportional. A substance has
a certain ability to cause solids inserted into it to experience compressive forces due to
friction between the surface of solids and liquids. For example, if you put a small ball into a
liquid, you will notice that the stone first falls quickly, then slows down until it reaches the

JFT | 1
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

bottom of the liquid. At some point, the small ball slows down until it reaches regular
linear motion. The movement of a small ball explains that a fluid has the ability to change
the speed of the ball. At first it will experience acceleration due to the force of gravity, but
because of the viscosity of the liquid, the amount of acceleration will decrease and
eventually reach zero. At this point, the velocity of the ball remains constant and is called
the terminal velocity. This resistance is called viscosity. Because the viscosity of the fluid
causes a fairly drastic change in the speed of the rock. In many engineering problems, the
effect of viscosity on flow is small and therefore negligible. The fluid is then described as a
non-viscous fluid (bacteria) or often ideal and considered zero, but if we use the term
viscous flow, it means that viscosity is not ignored.

Key words : Viscosity, viscosity of liquids, and fluids

1. PENDAHULUAN
Gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak disebut viskositas
kekentalan. Besarnya gesekan tersebut dikatakan sebagai derajat kekentalan zat cair.
Kekentalan viskositas merupakan salah satu sifat zat cair yang memiliki koefisien
kekentalan yang berbeda-beda, contohnya kekentalan oli dan kekentalan gliserin. Di
dalam dunia otomotif sifat zat cair yang banyak digunakan adalah pelumas atau oli.
Pengetahuan tentang viskositas dari berbagai jenis pelumas sangat dibutuhkan karena
tiap-tiap tipe mesin membutuhkan kekentalan yang berbedabeda. Oleh karena itu,
sebelum menggunakan pelumas hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu adalah
kesesuaian koefisien kekentalan pelumas dengan tipe mesin (Darmanto, 2011).
Salah satu sifat dari zat cair adalah memiliki koefisien kekentalan yang
berbeda-beda. Kekentalan atau viskositas pada zat cair terjadi karena adanya gaya
kohesi sedangkan pada zat gas viskositas terjadi karena adanya tumbukan antara
molekul. Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya
gesekan antar lapisan material. Fluida yang lebih cair akan lebih mudah mengalir
(Ningrum, 2014: 57) . Kecepatan aliran berbeda karena adanya perbedaan viskositas.
Besarnya viskositas dinyatakan dengan suatu bilangan yang menyatakan kekentalan
suatu zat cair. Viskositas yang dimiliki setiap fluida berbeda dan dinyatakan secara
kuantitatif oleh koefisien viskositas η (Giancoli, 2001: 347).
Viskositas merupakan karakteristik dasar dari semua jenis cairan dan juga
disebut sebagai gaya hambat atau ukuran gesekan fluida karena ketika cairan sedang
mengalir, maka cairan tersebut memiliki hambatan internal. Selain zat cair, terdapat
juga viskositas gas dan keduanya dapat berubah sesuai dengan suhu dan tekanan.
Viskositas dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu viskositas absolut atau dinamis
dan viskositas kinematik. Viskositas dinamis adalah gaya tangensial per satuan luas
yang dibuthkan untuk bergeser ke satu lapisan ke lapisan lainnya sedangkan
viskositas kinematik adalah gaya yang dibutuhkan densitas zat cair pada suhu dan
tekanan tertentu (Viswanath dkk, 2007).

JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Viskositas juga dapat didefinisikan sebagai sifat fluida yang diberikan


ketahanan terhadap pergerakan satu lapisan fluida diatas lapisan fluida lainnya yang
saling berdekatan. Ketika dua lapisan fluida terpisahkan oleh suatu jarak, pergerakan
antar lapisan dengan kecepatan tertentu yang dapat disebabkan tegangan geser
bekerja diantara lapisan fluida. Tegangan geser lapisan bawah bisa berdekatan
disebabkan oleh lapisan atas, sedangkan tegangan geser lapisan atas bisa berdekatan
disebabkan oleh lapisan bawah (Pandhare & Jadhav, 2009). Cairan nyata memiliki
sejumlah gesekan internal yang disebut viskositas.Viskositas ada di cairan dan gas,
dan pada dasarnya gaya gesek antara lapisan fluida yang berdekatan saat lapisan
tersebut bergerak melewati satu lapisan lain. Dalam cairan, viskositas disebabkan
oleh gaya kohesif listrik antara molekul. Dalam gas, itu munculdari tumbukan antar
molekul. Viskositas fluida yang berbeda dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan
koefisien viskositas, (huruf kecil Yunani eta), yang didefinisikan dalam cara berikut.
Lapisan tipis cairan ditempatkan di antara dua pelat datar. Satu piring tidak bergerak
dan yang lainnya dibuat bergerak. Cairan langsung masuk kontak dengan setiap pelat
ditahan ke permukaan oleh gaya perekat antara molekul cairan dan pelat. Jadi,
permukaan atas dari fluida bergerak dengan kecepatan v yang sama dengan lempeng
atas, sedangkan fluida bersentuhan dengan plat stasioner tetap diam. Lapisan
stasioner fluida hambat aliran lapisan tepat di atasnya, yang pada gilirannya
perlambat aliran lapisan berikutnya, dan seterusnya. Dengan demikian kecepatan
bervariasi terus menerus dari 0 sampai v, seperti yang ditunjukkan. Kenaikan
kecepatan dibagi jarak di mana perubahan ini dilakukan disebut gradien kecepatan.
Untuk pindahkan pelat atas dibutuhkan gaya, yang dapat Anda verifikasi dengan cara
dipindahkan piring datar melintasi genangan sirup di atas meja. Untuk fluida tertentu,
ditemukan bahwa gaya yang dibutuhkan, F. sebanding dengan daerah fluida yang
bersentuhan dengan setiap pelat, A. dan dengan kecepatan, v, dan berbanding terbalik
sebanding dengan pemisahan pelat: Untuk cairan yang berbeda, semakin kental fluida
tersebut, semakin besar gaya yang dibutuhkan. Proporsionalitas konstanta untuk
persamaan ini dapat didefinisikan sebagai koefisien viskositas (Giancoli, 2014).

2. METODE PENELITIAN
Percobaan ini dilaksanakan pada hari selasa, 21 November 2023 pukul 13.00-
selesai WITA dan bertempat di Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islama Negeri Alauddin Makassar.
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu; tabung stokes,
mistar gulung, mikrometer sekrup, neraca ohauss, stopwatch, gliserin, tissu, dan bola
pejal (kelereng).
Cara kerjanya yaitu yang pertama Hubungan antara jarak tempuh bola pejal
dengan waktu tempuh Yang dilakukan yaitu menentukan nilai skala terkecil pada
masing-masing alat ukur yang akan digunakan, mengukur diameter bola dengan

JFT | 3
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

menggunakan mikrometer sekrup, menimbang dengan menggunakan neraca digital,


menyiapkan tabung stokes dan tempatkan sendok saringan pada tabung, kemudian
mengisi tabung denga fluida (gliserin) hingga hampir penuh, melilitkan karet gelang
pertama sekitar 10,00 cm dibawah permukaan gliseri, kemudian karet kedua yang
dapat diatur-atur di atas dasar tabung. Mengatur karet kedua sehingga jaraknya
dengan karet kedua adalah 20,00 cm. Menempatkan bola tepat di atas permukaan
gliserin, kemudian melepaskan ke tabung stokes. Selanjutnya, mengukur waktu yang
ditempuh bola pejal dari gelang pertama ke gelang kedua. Mencatat hasil pengamatan
pada tabel pengamatan yang telah tersedia. Kemudian ulangi kegiatan sebelumnya
untuk jarak kedua karet gelang 10,00 cm dan 30,00 cm.
kegiatan kedua yaitu. Hubungan antara massa jenis bola pejal dengan waktu
tempuh yang dilakukan yaitu Memilih tiga buah bola pejal dengan massa jenis yang
sama dan jari-jari yang berbeda. Mengkur massa dan jari-jari masing-masing bola
dengan melakukan satu kali pengukuran. Selanjutnya, Mentukan dan mengukur jarak
antara dua gelang pembatas pada tabung Stokes. Setelah itu, menghitung waktu yang
diperlukan masing-masing bola pejal untuk menempuh jarak antara kedua gelang
pembatas yang sudah ditentukan itu. Lakukan tiga kali pengukuran untuk setiap bola
yang dijatuhkan ke dalam zat cair.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Tabel pengamatan


3.1.1 Analisis data dengan ketidakpastian

a. Analisis data tanpa ketidakpastian

Kegiatan 1. Hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh

Massa jenis gliserin = 1,26 gr/cm3

Massa bola pejal = 0,105 gram

Jari-jari bola pejal = 0,0525 cm


Tabel 1. Hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh

No Jarak tempuh Waktu tempuh dalam sekon Koefisien gesekan


bola pejal, s
dalam cm t1 t2 t3 trata (η)

1 20,00 0,56 0,64 1,70 0,96

2 30,00 0,88 0,72 2,82 1,47

JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

3 40,00 1,45 1,28 4,11 2,28

Kegiatan 2. Hubungan antara massa jenis bola pejal dengan waktu tempuh

Massa jenis gliserin (ρ0) = 1,26 gr/cm3 Jarak tempuh = 30 cm

Tabel 2. Hubungan antara massa jenis bola dengan waktu tempuh

No Jejari Waktu tempuh dalam Massa Volume Massa Koefisien


bola sekon bola bola jenis gesekan
pejal pejal pejal bola (η)
(cm) t1 t2 t3 trata- (gr) (cm3) pejal
rata (gr/cm3)

1 0,0525 0,105

2 0,09 0,18

3 0,3275 0,655

b. Analisis data dengan ketidakpastian

Kegiatan 1. Hubungan antara jarak tempuh dengan waktu tempuh

Tabel 3. Hubungan antara jarak tempuh dengan waktu tempuh

No Jarak Waktu ∆ƞ KR DK AB PF
tempuh tempuh
PFmaks PFmin

1 20 0,96

2 30 1,47

JFT | 5
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

3 40 2,28

Kegiatan 2. Hubungan antara massa jenis bola pejal dengan waktu


tempuh

Tabel 4. Hubungan antara massa jenis bola pejal dengan waktu tempuh

No Massa Waktu ∆ƞ KR DK AB PF
jenis tempuh
bola PFmaks PFmin

JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

2. SIMPULAN
Simpulan ditulis dengan jelas dan ringkas dalam bentuk paragraf dan harus
menjawab tujuan penelitian. Simpulan harus berkontribusi pada penelitian saat ini
tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan menyarankan percobaan selanjutnya untuk
kemajuan dari penelitian. Isi kalimat berbentuk narasi dan menghindari bentuk
penomoran.

3. UCAPAN TERIMA KASIH (optional)


Ucapan terima kasih ditujukan kepada pihak/lembaga yang berkontribusi pada
kegiatan penelitian selain penulis.

4. DAFTAR PUSTAKA
Jati, B. M. E., Karyono, S., & Supriyatin, S. (2010). Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap
Indeks Bias pada Zat Cair Bening. Berkala Fisika ISSN, 1410-9662.

Fuad, M. (2020). Aplikasi Android Penentuan Viskositas Zat Cair (Doctoral dissertation,
Universitas Hasanuddin)

Amahoru, A. H., Latief, F. D. E., & Tirtasari, Y. (2016). Pengukuran Viskositas Zat Cair
Menggunakan Analisis Citra Hasil Perekaman Dengan Fitur Long Exposure.
Dalam Simposium Nasional Dan Pembelajaran Sains, Bandung.

Lumbantoruan, P., & Erislah, E. (2016). Pengaruh suhu terhadap viskositas minyak pelumas
(oli). Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
13(2).

Ariyanti, E. S., & Mulyono, A. (2010). Otomatisasi Pengukuran koefosien viskositas zat cair
menggunakan gelombang ultrasonik. Jurnal Neutrino: Jurnal Fisika dan
Aplikasinya.

JFT | 7
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

LAMPIRAN

A. Analisis data tanpa ketidakpastian

a) Hubungan antara jarak tempuh dengan waktu tempuh

Massa jenis gliserin = 1,26 gr/m3

Massa bola pejal kecil = 0,105 gram

Jari-jari bola pejal = 0,0525 cm

4
Volume bola pejal (v) = πr
3

4
= 3 . 3,14 (0,0525)

= 0,2198 gr/cm3

m
Massa jenis bola pejal (ρ) =
v

0,105
=
0,219 8

= 0,477 gr/cm3

Percepatan gravitasi (g) = 980 cm/s

Untuk jarak tempuh y1 = 30 cm

T1 = 0,56

JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

T2 = 0,64

T3 = 1,70

Trata-rata = 0,96

2 g r 2 ( ρ− ρ0 ) t
Viskositas zat cair (n) =
9y
2
2× 0,0525 .10 . ( 0,105−1 , 26 ) 0 , 96
=
9.30

−0,061
=
270

= -0,00022 poise

b)

JFT | 9

Anda mungkin juga menyukai