Email: atikahnasywa2@gmail.com
Abstrak
Telah dilakukan percobaan ini yang bertujuan untuk mengukur viskositas zat cair.
Viskositas merupakan suatu sifat suatu zat cair (fluida) akibat adanya gesekan antara
molekul-molekul zat cair dan gaya kohesif di dalam zat cair tersebut. Gesekan inilah
yang menghambat aliran fluida. Kekentalan suatu zat cair (viskositas) dinyatakan
sebagai suatu angka yang menentukan kekentalan zat cair tersebut. Hukum viskositas
Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut tertentu suatu fluida,
tegangan sama dengan viskositasGaya pemotongan proporsional. Suatu zat mempunyai
kemampuan tertentu sehingga menyebabkan zat padat yang dimasukkan ke dalamnya
mengalami gaya tekan akibat adanya gesekan antara permukaan zat padat dengan zat
cair. Misalnya, jika Anda memasukkan bola kecil ke dalam suatu cairan, Anda akan
melihat bahwa batu tersebut mula-mula jatuh dengan cepat, kemudian melambat
hinggamencapai dasar cairan. Pada titik tertentu, bola kecil mengalami perlambatan
hingga mencapai gerak linier beraturan. Pergerakan bola kecil menjelaskan bahwa
fluida mempunyai kemampuan untuk mengubah kecepatan bola. Pada mulanya akan
mengalami percepatan karena gaya gravitasi, namun karena kekentalan zat cair maka
besar percepatannya akan berkurang dan akhirnya mencapai nol. Pada titik ini,
kecepatan bola tetap konstan dan disebut kecepatan terminal. Hambatan ini disebut
viskositas. Karena kekentalan fluida menyebabkan perubahan kecepatan batuan yang
cukup drastis. Aliran Kental, Dalam banyak masalah teknik, pengaruh viskositas pada
aliran kecil dan oleh karena itu diabaikan. Fluida tersebut kemudian digambarkan
sebagai fluida yang tidak kental (bakteri) atau seringkali ideal dan dianggap nol, namun
jika kita menggunakan istilah aliran kental, berarti viskositas tidak diabaikan.
Abstract
This experiment has been carried out which aims to measure the viscosity of liquids.
Viscosity is a property of a liquid (fluid) due to friction between liquid molecules and
cohesive forces in the liquid. It is this friction that impedes the flow of fluid. The viscosity of
a liquid (viscosity) is expressed as a number that determines the viscosity of the liquid.
Newton's law of viscosity states that for the rate of change in a given angular shape of a
fluid, the voltage is equal to the viscosityThe cutting force is proportional. A substance has
a certain ability to cause solids inserted into it to experience compressive forces due to
friction between the surface of solids and liquids. For example, if you put a small ball into a
liquid, you will notice that the stone first falls quickly, then slows down until it reaches the
JFT | 1
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman
bottom of the liquid. At some point, the small ball slows down until it reaches regular
linear motion. The movement of a small ball explains that a fluid has the ability to change
the speed of the ball. At first it will experience acceleration due to the force of gravity, but
because of the viscosity of the liquid, the amount of acceleration will decrease and
eventually reach zero. At this point, the velocity of the ball remains constant and is called
the terminal velocity. This resistance is called viscosity. Because the viscosity of the fluid
causes a fairly drastic change in the speed of the rock. In many engineering problems, the
effect of viscosity on flow is small and therefore negligible. The fluid is then described as a
non-viscous fluid (bacteria) or often ideal and considered zero, but if we use the term
viscous flow, it means that viscosity is not ignored.
1. PENDAHULUAN
Gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak disebut viskositas
kekentalan. Besarnya gesekan tersebut dikatakan sebagai derajat kekentalan zat cair.
Kekentalan viskositas merupakan salah satu sifat zat cair yang memiliki koefisien
kekentalan yang berbeda-beda, contohnya kekentalan oli dan kekentalan gliserin. Di
dalam dunia otomotif sifat zat cair yang banyak digunakan adalah pelumas atau oli.
Pengetahuan tentang viskositas dari berbagai jenis pelumas sangat dibutuhkan karena
tiap-tiap tipe mesin membutuhkan kekentalan yang berbedabeda. Oleh karena itu,
sebelum menggunakan pelumas hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu adalah
kesesuaian koefisien kekentalan pelumas dengan tipe mesin (Darmanto, 2011).
Salah satu sifat dari zat cair adalah memiliki koefisien kekentalan yang
berbeda-beda. Kekentalan atau viskositas pada zat cair terjadi karena adanya gaya
kohesi sedangkan pada zat gas viskositas terjadi karena adanya tumbukan antara
molekul. Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya
gesekan antar lapisan material. Fluida yang lebih cair akan lebih mudah mengalir
(Ningrum, 2014: 57) . Kecepatan aliran berbeda karena adanya perbedaan viskositas.
Besarnya viskositas dinyatakan dengan suatu bilangan yang menyatakan kekentalan
suatu zat cair. Viskositas yang dimiliki setiap fluida berbeda dan dinyatakan secara
kuantitatif oleh koefisien viskositas η (Giancoli, 2001: 347).
Viskositas merupakan karakteristik dasar dari semua jenis cairan dan juga
disebut sebagai gaya hambat atau ukuran gesekan fluida karena ketika cairan sedang
mengalir, maka cairan tersebut memiliki hambatan internal. Selain zat cair, terdapat
juga viskositas gas dan keduanya dapat berubah sesuai dengan suhu dan tekanan.
Viskositas dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu viskositas absolut atau dinamis
dan viskositas kinematik. Viskositas dinamis adalah gaya tangensial per satuan luas
yang dibuthkan untuk bergeser ke satu lapisan ke lapisan lainnya sedangkan
viskositas kinematik adalah gaya yang dibutuhkan densitas zat cair pada suhu dan
tekanan tertentu (Viswanath dkk, 2007).
JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft
2. METODE PENELITIAN
Percobaan ini dilaksanakan pada hari selasa, 21 November 2023 pukul 13.00-
selesai WITA dan bertempat di Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islama Negeri Alauddin Makassar.
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu; tabung stokes,
mistar gulung, mikrometer sekrup, neraca ohauss, stopwatch, gliserin, tissu, dan bola
pejal (kelereng).
Cara kerjanya yaitu yang pertama Hubungan antara jarak tempuh bola pejal
dengan waktu tempuh Yang dilakukan yaitu menentukan nilai skala terkecil pada
masing-masing alat ukur yang akan digunakan, mengukur diameter bola dengan
JFT | 3
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman
JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft
Kegiatan 2. Hubungan antara massa jenis bola pejal dengan waktu tempuh
1 0,0525 0,105
2 0,09 0,18
3 0,3275 0,655
No Jarak Waktu ∆ƞ KR DK AB PF
tempuh tempuh
PFmaks PFmin
1 20 0,96
2 30 1,47
JFT | 5
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman
3 40 2,28
Tabel 4. Hubungan antara massa jenis bola pejal dengan waktu tempuh
No Massa Waktu ∆ƞ KR DK AB PF
jenis tempuh
bola PFmaks PFmin
JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft
2. SIMPULAN
Simpulan ditulis dengan jelas dan ringkas dalam bentuk paragraf dan harus
menjawab tujuan penelitian. Simpulan harus berkontribusi pada penelitian saat ini
tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan menyarankan percobaan selanjutnya untuk
kemajuan dari penelitian. Isi kalimat berbentuk narasi dan menghindari bentuk
penomoran.
4. DAFTAR PUSTAKA
Jati, B. M. E., Karyono, S., & Supriyatin, S. (2010). Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap
Indeks Bias pada Zat Cair Bening. Berkala Fisika ISSN, 1410-9662.
Fuad, M. (2020). Aplikasi Android Penentuan Viskositas Zat Cair (Doctoral dissertation,
Universitas Hasanuddin)
Amahoru, A. H., Latief, F. D. E., & Tirtasari, Y. (2016). Pengukuran Viskositas Zat Cair
Menggunakan Analisis Citra Hasil Perekaman Dengan Fitur Long Exposure.
Dalam Simposium Nasional Dan Pembelajaran Sains, Bandung.
Lumbantoruan, P., & Erislah, E. (2016). Pengaruh suhu terhadap viskositas minyak pelumas
(oli). Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
13(2).
Ariyanti, E. S., & Mulyono, A. (2010). Otomatisasi Pengukuran koefosien viskositas zat cair
menggunakan gelombang ultrasonik. Jurnal Neutrino: Jurnal Fisika dan
Aplikasinya.
JFT | 7
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman
LAMPIRAN
4
Volume bola pejal (v) = πr
3
4
= 3 . 3,14 (0,0525)
= 0,2198 gr/cm3
m
Massa jenis bola pejal (ρ) =
v
0,105
=
0,219 8
= 0,477 gr/cm3
T1 = 0,56
JFT | 2
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft
T2 = 0,64
T3 = 1,70
Trata-rata = 0,96
2 g r 2 ( ρ− ρ0 ) t
Viskositas zat cair (n) =
9y
2
2× 0,0525 .10 . ( 0,105−1 , 26 ) 0 , 96
=
9.30
−0,061
=
270
= -0,00022 poise
b)
JFT | 9