Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

TEGANGAN PERMUKAAN

Oleh:
KELOMPOK A-5
Graciella (6103018023)
Vincent Aristo (6103018068)
Silvia Margareta (6103018091)

Tanggal Praktikum: 29 Oktober 2019

Asisten: Rachel Meiliawati Yoshari, S.TP, M.Si

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Percobaan


Menentukan tegangan permukaan cairan secara relatif dengan air sebagai zat
pembanding dan menentukan pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap tegangan permukaan
cairan.

1.2. Dasar Teori


Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Selain itu,
tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair
untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih kecil atau usaha untuk
membentuk luas permukaan baru. Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan
benda-benda kecil di permukaannya (Juliyanto dkk., 2016).

Sumber : Juliyanto dkk., 2016


Gambar 1.1. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan suatu cairan berhubungan dengan garis gaya tegang yang
dimiliki permukaan cairan tersebut. Gaya tegang ini berasal dari gaya tarik kohesi molekul
cairan. Gambar 1.1 melukiskan gaya kohesi yang bekerja pada molekul P dan molekul Q.
Molekul P mengalami gaya dengan molekul-molekul disekitarnya dari segala arah, sehingga
molekul ini memiliki resultan gaya bernilai nol sehingga berada pada kesetimbangan.
Namun, molekul Q hanya mengalami gaya dari partikel di bawah dan di sampingnya saja.
Resultan gaya pada molekul ini tidak bernilai nol. Gaya-gaya resultan arah ke bawah akan
mengakibatkan permukaan cairan menjadi sekecil-kecilnya. Akibatnya permukaan cairan
menegang seperti selaput yang tegang yang dinamakan tegangan permukaan (Juliyanto dkk.,
2016).
Kapilaritas merupakan peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipa
kapiler. Naik atau turunnya cairan dalam suatu pipa kapiler disebabkan oleh gaya adhesi dan
kohesi. Adhesi adalah gaya antara molekul yang berbeda jenis sedangkan kohesi adalah gaya
antara molekul dengan jenis yang sama. Besarnya kekuatan relatif gaya adhesi dan kohesi
bergantung pada tegangan permukaan (Giancoli, 2014).
Beberapa cara untuk menentukan nilai tegangan permukaan diantaranya yaitu dengan
menggunakan metode tekanan gelembung maksimum, metode cincin kawat Du Nouy, metode
tetes, dan metode kenaikan kapiler (Aryono, 2014). Metode yang digunakan pada praktikum
ini adalah metode kenaikan kapiler.
Metode kenaikan pipa kapiler merupakan metode dimana jika suatu pipa kapiler
dimasukkan kedalam cairan yang membasahi dinding maka cairan akan naik kedalam kapiler
karena adanya tegangan permukaan. Kenaikan cairan akan mencapai tinggi tertentu, sehingga
terjadi keseimbangan antara gaya keatas dan kebawah.

Gaya kebawah :

Gaya keatas :

Keterangan :
h = tinggi muka g = percepatan gravitasi
ρ = berat jenis r = jari-jari kapiler
 = tegangan muka  = sudut kontak
Pada kesetimbangan, gaya kebawah sama dengan gaya keatas maka,

Untuk air dan kebanyakan larutan organik umumnya  = 0 sehingga harga cos  = 1,

maka : (Juliyanto dkk., 2016). Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi

oleh beberapa faktor seperti jenis cairan, suhu, tekanan, massa jenis, konsentrasi zat terlarut,
dan kerapatan. Jika cairan memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan permukaannya
juga besar. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah massa
jenis atau densitas. Semakin besar densitas maka semakin rapat muatan-muatan atau partikel-
partikel dari cairan tersebut. Kerapatan partikel ini menyebabkan makin besarnya gaya yang
diperlukan untuk memecahkan permukaan cairan tersebut. Hal ini karena partikel yang rapat
mempunyai gaya tarik menarik antar partikel yang kuat. Sebaliknya cairan yang mempunyai
densitas kecil akan mempunyai tegangan permukaan yang kecil pula (Juniarta dkk., 2017).
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat
larutan termasuk tegangan permukaan pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa solut
yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan permukaan, karena
mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan. Namun
apabila solut yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan permukaan, maka
larutan mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan
(Juliyanto dkk., 2016).
Penambahan surfaktan (surface active agents) juga dapat mempengaruhi tegangan
permukaan cairan. Surfaktan atau zat yang dapat mengaktifkan permukaan, cenderung untuk
terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka sehingga dapat menurunkan tegangan
permukaan. Salah satu contoh surfaktan adalah lesitin. Lesitin dapat dihasilkan dari kuning
telur dan beberapa jenis minyak nabati seperti minyak kedelai, minyak sawit, minyak biji
sawit (Juliyanto dkk., 2016).

DAFTAR PUSTAKA
Aryono, I. 2014. Penentuan Nilai Tegangan Permukaan Cairan pada Eksperimen Kapilaritas
Berbantuan Logger Pro, Skripsi S1, Fakultas Sains dan Teknologi Serapan Universitas
Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Giancoli, D.C. 2014. Fisika Prinsip dan Aplikasi Jilid 1 Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Juliyanto, E., J. Rofingah, A.F. Sejati, F.N. Hakim. 2016. Menentukan Tegangan Permukaan
Zat Cair, Jurnal Kajian Pendidikan Sains: 176-186.
Juniarta, I.K., I.K.G. Wirawan, A. Ghurri. 2017. Studi Eksperimental Pengaruh Variasi
Tekanan Terhadap Sudut Semburan Minyak Jelantah, Jurnal Ilmiah Teknik Desain
Mekanika. 6 (2): 215 – 219.

Anda mungkin juga menyukai