Anda di halaman 1dari 1

Search

Tegangan
Download Permukaan !

Uploaded by Bon Jofri Girsang Opi on Feb 28, 2014

' 67% (3) · 2K views · 16 pages


Document Information (
tegangan permukaan
Date uploaded
Feb 28, 2014
Download
Original Title !
tegangan-permukaan
 

Copyright
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)

Available Formats
DOCX, PDF, TXT or read online from
LAPORAN Scribd
PRAKTIKUM

EKSPERIMEN FISIKA
Share this document “
TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR    ”

Facebook Twitter

% Nama :
Email Endah Juniarti (A1E010005)

Erwina Susanti (A1E010016)

Did you find this document


Mentariuseful?
Darma Putri (A1E010030)

Faruq Haroki (A1E010025)

Dosen Pembimbing : M. Sutarno, M.Pd

Is this content inappropriate? Report this Document


UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LABORATORIUM PENGAJARAN FISIKA

2013

Improve Your Experience +


Rating will help us to suggest even better
related documents to all of our readers!

) Useful

* Not useful

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Banyak fenomena-fenomena alam yang kurang kita perhatikan akan tetapi


fenomena-fenomena tersbut mempunyai hubungan dengan adanya tegangan
 permukaan. Sering terlihat peristiwa-peristiwa alam yang tidak diperhatikan
dengan teliti misalnya tetes-tetes zat cair pada pipa keran yang bukan suatu aliran,
laba-laba air yang berada di atas permukaan air, gelembung-gelembung sabun,
 pisau silet yang diletakkan perlahan-lahan di atas permukaan zat cair yang
terapung, dan naiknya air pada pipa kapile. Hal tersebut dapat terjadi karena
adanya gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau pada batas antara zat
cair dengan bahan lain.
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat
cair (fluida) yang berada pada keadaan diam (statis).
Suatu molekul dalam fase cair dapat dianggap secara sempurna dikelilingi
oleh molekul lainnya yang secara rata-rata mengalami daya tarik yang sama ke
semua arah. Gejala ini yang disebut dengan tegangan permukaan.
Oleh karena itu dilakukan percobaan penentuan koefisien tegangan
 permukaan zat cair agar dapat mengetahui nilai tegangan permukaan pada
aquades dan alkohol.

1.2  Rumusan Masalah


Bagaimanakah cara menentukan koefisien tegangan permukaan zat cair?

1.3  Tujuan
Menentukan koefisien tegangan permukaan zat cair (y)

1.4  Hipotesis
Besarnya tegangan permuakaan zat cair dipengaruhi oleh: massa, volume,
luas penampang pipa kapiler dan kenaikan zat cair. Semakin kecil luas
 penampang pipa kapiler nya, semakin tinggi kenaikan zat cair nya.

BAB II
LANDASAN TEORI

Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair


untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan
elastic. Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan
atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas
 permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau
ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru.
Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda kecil di
 permukaannya. Seperti silet, berat silet menyebabkan permukaan zat cair sedikit
melengkung ke bawah tampak silet itu berada. Lengkungan itu memperluas
 permukaan zat cair namun zat cair dengan tegangan permukaannya berusaha
mempertahankan luas permukaan-nya sekecil mungkin.
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat
cair (fluida) yang berada dalam keadaan diam (statis). Tegangan permukaan
γ didefinisikan sebagai gaya F persatuan panjang L yang bekerja tegak lurus pada
setia garis di permukaan fluida.
γ=FL 
Permukaan fluida yang berada dalam keadaan tegang meliputi permukaan
luar dan dalam (selaput cairan sangat tipis tapi masih jauh lebih besar dari ukuran
satu molekul pembentuknya), sehingga untuk cincin dengan keliling L yang
diangkat dari permukaan fluida 2γL  dapat ditentukan dari pertambahan panjang
 pegas halus penggantung cincin (Dianometer) sehingga tegangan permukaan
fluida memiliki nilai sebesar :
γ=F2L 

Dimana : γ = tegangan permukaan (N/m)


F = Gaya (Newton)
L = Panjang permukaan selaput fluida (m)

Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada
antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih
kecil dari pad tegangan permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak
 bercampur lebih besar dari pada adhesi antara cairan dan udara
(Hamid.2010)

Faktor yang mempengaruhi


Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk
menegang, sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv
 berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada gaya adesinya dan pada
zat yang non-adesiv berlaku sebaliknya. Salah satu model peralatan yang sering
digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zat cair adalah pipa kapiler.
Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah sudut kontak,
yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang dekat dengan dinding.
Sudut kontak ini timbul akibat gaya tarik-menarik antara zat yang sama (gaya
kohesi) dan gaya tarik-menarik antara molekul zat yang berbeda (adesi).
Molekul biasanya saling tarik-menarik. Dibagian dalam cairan, setiap
molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul cairan di samping dan di bawah.
Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya karena molekul cairan tarik-
menarik satu dengan yang lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol
 pada molekul yang berada di bagian dalam caian. Sebaliknya molekul cairan yang
terletak di permukaan di tarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan
 bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke
 bawah karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang
terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya dengan
menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada
 permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis.

Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan permukaan :


-  Metode kenaikan kapiler
Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/ cairan yang
naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk
mengukur tegangan permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan permukaan
tidak bias untuk mengukur tegangan antar muka.
-  Metode tersiometer Du-Nouy
Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan utnuk mengukur tegangan
 permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang
diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang diperlukan
sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan
tersebut.
(Atfins. 1994)
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa
factor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam
suatu cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul

zat yang berada pada permukaan cairan berbentuk lapisan monomolecular yang
disebut dngan molekul surfaktan. Faktor-faktor yang menpengaruhi :
-  Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena
meningkatnya energy kinetik molekul
-  Zat terlarut (solute)
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan
 permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan,
sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang
 berada dipermukaan cairan membentuk lapisan monomolecular, maka akan
menurunkan tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan.
-  Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan,
karena cnderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan
mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun
merupakan salah satu contoh dari surfaktan.

Struktur surfaktan secara 3 dimensi


Molekul surfaktan yang bersifat amfifil yaitu suatu molekul yang
mempunyai dua ujung yang terpisah, yaitu ujung polar (hidrofilik) dan ujung non
 polar (hidrifobik). Sifat surfaktan yang amfifil menyebabkan surfaktan diadsorpsi
 pada antar muka baik itu cair/gas (yang tidak saling bercampur).
Surfaktan akan selalu berada pada antar muka suatu cairan (berbeda jenis),
 bila jumlah gugus hidrofil dan lipofilnya seimbang. Tapi, apabila suatu surfaktan
memiliki gugus hidrofil lebih besar lipofil, maka surfaktan akan lebih berada pada
fase air dan sedikit berada pada antar muka. Sebaliknya, bila suatu surfaktan
memiliki gugus hidrofil lebih kecil dari lipofil maka surfaktan akan lebih berada
 pada fase minyak dan sedikit berada pada antar muka.
Surfaktan dapat digunakan menjadi dua golongan besar yaitu, surfaktan
yang larut dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam pelarut air.
Surfaktan yang larut dalam minyak : Ada tiga yang termasuk dalam
golongan ini, yaitu senyawa polar berantai panjang, senyawa fluorocarbon, dan
senyawa silicon.
Surfaktan yang larut dalam pelarut air : Golongan ini banyak digunakan
antara lain sebagai zart pembasah, zat pembusa, zat pengemulsi, zat anti busa,
detergen, zat flotasi, oencegah korosi, dan lai-lain. Ada empat yang temasuk
dalam golongan ini yaitu surfaktan anion yang bermuatan negative, surfaktan
yang bermuatan positif, surfaktan nonion yang tak terionisasi dalam larutan, dan
surfaktan amfoter yang bermuatan negative dan positif bergantung pada pH-nya.

Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-


ikatan hydrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh kepala-
kepala hidrofiliknya terentang menjauhi permukaan air. Sabun dapat membentuk
misel (miceves), suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon
 panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul sabun bersifat
hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar, sedangkan ujung ion bersifat
hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul
sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air, tetapi dengan
mudah akan tersuspensi di dalam air. Larutan surfaktan dalam air menunjukkan
 perubahan sifat fisik yang mendadak pada daerah konsentrasi yang tertentu.
Perubahan yang mendadak ini disebabkan oleh pembentukan agregat atau
 penggumpalan dari beberapa molekul surfaktan menjadi satu, yaitu pada
konsentrasi kritik misel (KMK).
Tegangan permukaan juga merupakan sifat fisik yang berhubungan dengan
gaya antarmolekul dalam cairan dan didefinisikan sebagai hambatan peningkatan
luas permukaan cairan. Awalnya tegangan permukaan didefinisikan pada antar
muka cairan dan gas. Namun, tegangan yang mirip juga ada pada tegangan antar
muka cairan-cairan, atau padatan dan gas. Tegangan semacam ini secara umum
disebut dengan tegangan antar muka.
(Douglas.2001)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125


million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

Share this document


" # $ % &

You might also like

Laporan Tegangan
Permukaan
Arya Wulandari

Laporan Praktikum
Tegangan Permukaan
Kelompok Sesil
Nurma Julita

Kalorimeter
i putu brama arya diputra oi

Magazines Podcasts

Sheet Music

Laporan Biologi Tingkah


Laku
Hendry Gala

Laporan Resmi Tegangan


Permukaan
felie_916230

Laporan Tegangan
Permukaan Zat Cair
Siskha Hidayat

LAPORAN PRAKTIKUM
tegangan permukaan
.docx
go3nawan

Fisika Asli Kalorimeter


Hendra Setiawan Pangaribuan

Laporan Fisika Modulus


Elastisitas
Esti Tri Pusparini

LAPORAN PRAKTIKUM
1.docx
Budy Harun

LAPORAN PRAKTIKUM
Modulus Elastisitas
Indah Puspita Sari

Tetapan Pegas Dan


Gravitasi
dede

Show more

About Support

About Scribd Help / FAQ

Press Accessibility

Our blog Purchase help

Join our team! AdChoices

Contact us Publishers

Invite friends
Social
GiNs

Scribd for enterprise Instagram

Twitter
Legal
Facebook

Terms Pinterest

Privacy

Copyright

Cookie Preferences

Get our free apps

Books • Audiobooks • Magazines • Podcasts •


Sheet Music • Documents • Snapshots

Language: English

Copyright © 2022 Scribd Inc.

What is Scribd? ,

Millions of titles at your fingertips


Home Only Rp70,000/month.
Books Cancel anytime.Documents
Audiobooks

Anda mungkin juga menyukai