Anda di halaman 1dari 5

Fisika membantu pemahaman seseorang tentang

teknologi modern. Lebih tepatnya, cabang ilmu sains ini


membantu manusia mempelajari juga memahami cara
kerja teknologi tersebut. Sebagai cabang ilmu sains,
fisika membantu manusia memecahkan misteri alam.
Pembelajaran fisika memiliki tujuan diantaranya mengembangkan pengetahuan,
pemahaman,dan keterampilan analisis siswa terhadap lingkungan dan
sekitarnya. Pada pembelajaran fisika, keterampilan menyelesaikan masalah
siswa masih tergolong rendah. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan
kuantitatif sederhana namun kurang memiliki keterampilan untuk
menyelesaikan masalah yang lebih kompleks. Siswa mengalami kesulitan
karena strategi yang diajarkan dalam pembelajaran hanya untuk menyelesaikan
masalah yang membutuhkan perhitungan matematis semata(
Salah satu pokok bahasan dalam pembelajaran fisika adalah menentukan
tegangan permukaan zat cair. Tegangan permukaan diartikan sebagai suatu
kemampuan atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas
permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau ringkasnya
didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru. ( Juliyanto, dkk.
2016).
Tegangan permukaan dari zat cair adalah besarnya energi potensial yang dimiliki oleh lapisan suatu
permukaan persatuan luas permukaannya. Dengan adanya tegangan permukaan, zat cair cenderung
memperkecil luas permukaannya. Ditinjau dari satuan yang dimilikinya tegangan permukaan dapat
dinyatakan sebagai besarnya gaya persatuan panjang [1]. Selain itu, tegangan permukaan dapat
dinyatakan ukuran gaya elastis pada permukaan zat cair [2]. Tegangan permukaan merupakan sifat
permukaan dari zat cair yang berupa selaput tipis yang lentur akibat pengaruh dari gaya kohesi dan
tegangan(Mukli, dkk.2023).

Kapilaritas adalah fenomena menarik dalam dunia fisika yang menggambarkan


kemampuan cairan untuk naik atau turun melalui ruang sempit, seperti dalam
serat atau selang yang berongga. Fenomena kapilaritas terjadi karena adanya
interaksi antara dinding pipa dengan zat cair (Maulana, 2023). Ketika cairan
berada dalam pipa, terjadi gaya kohesi dalam zat cair dan gaya adhesi
antara zat cair dan dinding pipa menunjukkan perbedaan dalam sifat-sifat
interaksi antar molekul. Tegangan permukaan mempengaruhi besarnya kenaikan
dan penurunan zat cair dalam pipa . Tegangan
permukaan bekerja pada sepanjang pipa yang menarik zat cair dengan gaya.
Tepian pada pipa akan mengadakan reaksi sebagai balasan atas aksi dan
menarik zat cair ke atas dengan gaya yang sama besar. Kemudian pada saat
keadaan setimbang komponen vertikal gaya tarik dinding akan sebanding dengan
berat air yang naik tersebut (Arini, 2019).
Tegangan permukaan zat cair didefinisikan sebagai
kecenderungan permukaan zat cair
untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh sebuah lapisan
elastis. Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu
kemampuan zat cair untuk menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih
kecil seperti permukaan datar atau bulat (khotimah,2022)
HASIL DAN PEMBAHASAN

Ada beberapa metoda penentuan


tegangan permukaan, dalam eksperimen ini
digunakan metoda pipa kapiler, yaitu
mengukur tegangan permukaan zat cair dan
sudut kelengkungannya dengan memakai
pipa berdiameter. Salah satu ujung pipa
dicelupkan kedalam permukaan zat cair
maka zat cair tersebut permukaannya akan
naik sampai ketinggian tertentu (Sri Jumini, 2015) .
Metode eksperimen dimana menggunakan tabung beaker, mistar dan pipa
kapiler sebagai alat bantu untuk menentukan tegangan permukaan
dengan metode pengukuran tinggi permukaan dilanjutkan metode perbandingan.
. Ketiga zat cair tersebut
dimasukkan kedalam tabung beaker dengan banyak yang sama yaitu 50ml.
Kemudian mencelupkan pipa kapiler yang panjang kedalam zat cair sehingga
naik kedalam pipa sampai kenaikannya berenti dilakukan secara secara
bergantian, maka hasil yang didapat pada pengkuran tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut.

Analisis yang digunakan yakni menentukan kedua massa jenis zat


(aquades dan air) kemudian dilanjutkan dengan analisis untuk
menghitung tegangan permukaannya. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan diperoleh hasil persen beda (% beda) untuk tegangan
permukaan air dan gliserin masing-masing sebesar 1% dan 1,96%

Metoda kenaikan kapiler


Menurut Lukman (2022) Suatu cairan naik dalam karena gaya tegangan mukanya
bekerja pada sisi-sisi, lalu bekerja sepanjang perimeter , dan menurut
definisi diatas, hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Tegangan muka = gaya / 2μ r
Dimana, r adalah jari-jari kapiler
Gaya ini yang menyebabkan cairan naik ke atas, secara pasti dilawan
oleh efek gravitasi yang dapat dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut
2. Efek Gravitasi = μ r2 h d g
Dimana, r adalah jari-jari kapiler, h adalah tinggi kenaikan, d adalah
kerapatan cairan dan g adalah gaya gravitasi.
Dengan menyamakan kedua gaya tersebut diatas, didapatkan rumusan
:
Tegangan muka x 2 μ r = μ r2 h d g atau Tegangan muka = ½ r h d g
Catatan :
Sudut yang dibuat cairan dengan kapiler pada permukaannya dapat
memodofisir persamaan tersebut, tetapi secara umum untuk cairan efeknya
sedemikian hingga faktor ni dapat diabaikan. Mengukur jari-jari kapiler
merupakan tugas yang sukar dilakukan, namun demikian ada kemungkinan
untuk membandingkan kenaikan kapiler cairan yang belum diketahui
dengan tegangan mukannya, kemudian rasio berikut ini dapat digunakan
untuk perhitungannya.
5 Yuliyanto, E., Rofingah, J., Sejati, A. F., & Hakim, F. N. (2016). Menentukan Tegangan
Permukaan Zat Cair. Jurnal Kajian Pendidikan Sains. 2(2) 177-180.

3 Carlina, N., Putri, D. H., & Medriati, R. (2021). Pengembangan modul pembelajaran
fisika sma berbasis pemecahan masalah konsep tegangan permukaan dan
viskositas. Amplitudo: Jurnal Ilmu dan Pembelajaran Fisika. 1(1), 82-89.

1 Ali, M., & Ikbal, M. S. (2023). DETERMINING THE SURFACE TENSION OF A LIQUID
AND THE DROP COMPARISON METHOD. JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar. 11(1), 143-150.

4 Jumini, S. (2015). Pengaruh Tegangan Permukaan Diselat Gibraltar Berdasarkan


Surat Arrahman Ayat 19-20. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
UNSIQ. 2(2), 106-113.

8 Maulana, I. (2023). PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP


HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI MATERI
FLUIDA STATIS (Kuasi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1
Nyalindung Tahun Ajaran 2022-2023) (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

2 Arini, W. (2019). Tingkat daya kapilaritas jenis sumbu pada hidroponik sistem
wick terhadap tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) , Jurnal Perspektif
Pendidikan. 13, 23-34.

7 LUKMAN, A. F. (2022). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS


MOTION GRAPHICS MENGGUNAKAN ADOBE AFTER EFFECT DENGAN PENDEKATAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MATERI FLUIDA STATIS
(Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 7 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2022/2023) (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

6 Khotimah, K., Supriyanto, S., Natalisanto, A. I., & Asmaidi, A. (2022). Analisis perubahan
sifat fisis (viskositas, kerapatan, tegangan permukaan dan koefisien laju penurunan suhu)
minyak kelapa (coconut oil) terhadap beberapa kali pemanasan. Progressive Physics
Journal, 3(2), 170-178.

Anda mungkin juga menyukai