Anda di halaman 1dari 10

TANGGAL : 20 NOVEMBER 2020

PRAKTIKUM FISIKA DASAR V

SEMESTER 113

TEGANGAN PERMUKAAN 1

NAMA PRAKTIKAN : RAHMAH KHAIRUNNISA QONITA

NO. REG PRAKTIKKAN : 1308620030

Nilai Laporan Awal Nilai Laporan Akhir Nilai Akhir

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Jakarta

2020

1
TEGANGAN PERMUKAAN I

A. TUJUAN
1. Memahami adanya gaya – gaya pada permukaan zat cair atau antara
batas dengan bahan lain

2. Menentukan besar tegangan permukaan zat cair.

3. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi tegangan pada


permukaan.

4. Mengetahui hubungan antara massa, panjang benang, dan konsentrasi


terhadap tegangan permukaan.

5. Memahami konsep dari tegangan permukaan.

6. Mengetahui perhitungan tegangan permukaan.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Dua buah batang gelas yang sama panjangnya.
2. Benang
3. Air sabun
4. Kertas milimeter

C. TEORI DASAR
Dua batang gelas AB dan CD dibuat sama panjangnya dan saling dihubungkan
dengan dua utas benang AC dan BD.seperti pada gambar 1. di bawah ini

Gambar 1. Tegangan Permukaan 1

2
Jika kedua batang gelas yang telah dihubungkan dengan benang dicelupkan ke
dalam air sabun maka setelah diangkat, terjadi selaput antara ABCD, dimana AC
dan BD tidak tegak lurus. Lihat kedudukan benang sebelum dicelupkan yaitu A-
E-C dan B-F-D ; sedangkan kedudukan setelah dicelupkan adalah A-G-C dan D-
H-B. Dengan meletakkan kertas

milimeter di belakang selaput secara vertikal, maka yang terjadi adalah bagian
terkecil G-H dapat diukur dan setelah selaput dipecahkan, E-F dapat dibaca.

Misalkan tegangan tali pada G dan A adalah Dyne. Masa benang dan selaput
dapat diabaikan CD. Berat dari sistem di bawah garis horizontal E-F ialah mg,
gaya ini ditahan oleh tegangan tali dan tegangan selaput;
2N+2y GH=mg (1)

Misalkan P dan Q merupakan 2 buah titik yang berdekatan pada salah satu tali;
dan jari-jari lengkungan dari garis lengkungPQ adalah r, sedangkan sudut yang
dibentuk antara PQ dan pusatlengkungan adalah 0 Iihat gambar 2.

Gambar 2. Pusat lengkungan TP 1

Sudut POQ dan PQ = r0. Karena berat benangdapat diabaikan dan tegangan
selaput sabun selalu tega lurus benang, maka gaya normal N untuk sembarang
temat pada benang adalah tetap. Tegangan pada benang sepanjang PQ adalah N
sin 0 yang sebanding dengan tegangan permukaan sabun sepanjang PQ yang
besamya 2y PQ ( aranya O ke P)

Jadi, untuk 0 yang kecil;

N = 2yr (3)

3
Karena N dan T konstan, maka r juga konstan, jadi AC dan BD setelah terjadi
selaput sabun membentuk lingkaran. Dengan mensubstitusikan persamaan (3)
pada persamaan (1) dan bila jarak G-H diketahui adalah c, maka persamaan (1)
dapat dituliskan:

21c + 4yr + m.g (4)

Buktikan

𝐿2 1
r = 4(𝑏−𝑐) + (𝑏 − 𝑐 ) (5)
4

dimana L adalah jarak lurus AC pada saat terjadi selaput. Dengan demikian:
𝑚.𝑔
r = 2(𝑐+2𝑟) (6)

TEORI TAMBAHAN

Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yangharus dikerjakan


sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. 'al
tersebut terjadi karena padapermukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara)
lebih kecil daripada gaya khohesi antara molekul cairan sehingga
menyebabkanterjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan (Giancoli, 2001).

Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yangterdapat pada


antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur.&egangan antar muka selalu lebih
kecil dari pada teganganpermukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak
bercampurlebih besar dari pada adhesi antara cairan dan udara (Giancoli, 2001).

Pengukuran tegangan permukaan dapat dilakukan denganbeberapa metode


antara lain (Kosman, 2006):

a. Metode Cincin du-Nouy


Cara ini dapat digunakan untuk mengukur teganganpermukaan dan
tegangan antar permukaan zat cair. Prinsip kerja alat ini berdasarkan
pada kenyataan bahwa gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin
yang tercelup pada zat cair yang sebanding dengan tegangan
permukaan atau tegangan antar permukaan. Gaya yang dibutuhkan

4
untuk melepaskan cincin dalam hal ini diberikan oleh kawat besi yang
dinyatakan dalam dyne.
b. Metode menaikan kapiler
Metode ini hanya dapat digunakan untuk menentukan tegangan
suatu zat cair, dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan
antar permukaan dua zat cair yang tidak bercampur. Bila pipa kapiler
dimasukkan ke dalam suatu zat cair, dan tidak dapat digunakan untuk
menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair yang tidak
bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka
zat tersebut akan naik ke dalam pipa sampai gaya gerak ke atas
diseimbangkan oleh gaya gravitasi ke bahan akibat berat zat cair.
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan
zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan
permukaan terutama molekul zat yang berada pada permukaan cairan
berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dengan molekul
surfaktan (Giancoli, 2001).
Manfaat fenomena antar muka dalam farmasi (Giancoli, 2001):
1. Dalam mempengaruhi penyerapan obat pada bahan pembantu padat
pada sediaan obat. .
2. Penetrasi molekul melalui membrane biologis
3. Pembentukan dan kestabilan emulsi dan dispersi partikel tidaklarut
dalam media cair untuk membentuk sediaan suspensi.

Tegangan permukaan dinyatakan dengan simbol dengan satuan dyne per


cm. Pada dasarnya tegangan permukaan zat cair dipengaruhi oleh beberapa faktor,
misalnya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam cairan akan
mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang berada
pada permukaan cairan berbentuk lapisan monomolekular yang disebut dengan
molekul surfaktan. Selain itu terdapat beberapa faktor lain, yaitu :

a. Suhu

5
Tegangan permukaan akan menurun jika meningkatnya suhu. Hal tersebut
terjadi karena suhu dapat meningkatkan energi kinetik molekul.
b. Zat terlarut
Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga
tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada
dipermukaan cairan membentuk lapisan monomolekuler, maka akan
menurunkan tegangan zat permukaan , zat tersebut adalah surfaktan.
c. Surfaktan
Molekul-molekul zat aktif (surfaktan) mempunyai gugus polar dan
nonpolar. Bila suatu zat surfaktan didispersikan dalam air dengan
komsentrasi rendah, maka molekul-molekul surfaktan akan terabsorpsi
pada permukaan membentuk suatu lapisan monomolekuler. Bagian gugus
polar akan mengarah ke udara, hal ini mengakibatkan turunnya tegnagan
permukaan air. Pada konsentrasi lebih tinggi molekul-molekul surfaktan
akan masuk kedalam air membentuk agregat yang dikenal sebagai misel.
Konsentrasi pada saat misel ini mulai terbentuk disebut kondisi misel
kritik (CMC).
Perubahan konsentrasi misal kritik suatu surfaktan dapat ditentukan
dengan metode tegangan permukaan.
d. Jenis Cairan
Pada umumnya, cairan memiliki gaya tarik antar molekulnya besar seperti
air. Maka, tegangan permukaan nya juga besar.
Pada umumnya zat cair memiliki permukaan datar, tetapi apabila
bersentuhan dengan dinding atau zat padat maka bagian tepi dinding akan
melengkung. Gejala melengkunya permukaan zat cair disebut dengan
ministus.
Cairan memiliki sifat yang menyerupai gas dalam hal gerakannya yang
mengikuti gerakan brown dan daya alirnya (fluiditasnya). Selain itu, cairan
juga dapat menunjukkan adanya tegangan permukaan yang merupakan
salah satu sifat penting dari cairan.
(Yazid, 2004)

6
Tegangan permukaan berhubungan dengan gaya antarmolekul dalam
cairan. Molekul-molekul dalam cairan menarik satu sama lain. Sebuah molekul
dalam sebagian besar zat cair tertarik sama pada semua sisi sehingga tarik
menarik pada molekul adalah nol. Namun, gaya tarik menarik molekul di
permukaan hanya ke bawah. Oleh karena itu, molekul permukaan mengalami
gaya tarik resultan ke bawah dari dalam cairan, yang cenderung membuat area
permukaan cairan sekecil mungkin. Hal ini menyebabkan molekul di permukaan
yang akan ditarik ke dalam dan sehingga selalu ada beberapa kekuatan
ketidakseimbangan yang bekerja pada permukaan cairan. Inilah disebut tegangan
permukaan. Tegangan permukaan dapat didefinisikan sebagai Gaya yang bekerja
tegak lurus dalam satuan panjang pada permukaan zat cair’. Satuan SI tegangan
permukaan adalah Nm-1. Karena satuan ini terlalu besar, dapat juga menggunakan
unit yang lebih kecil mNm- 1 (millinewton meter - 1) (Winarto, 2012).

Tegangan permukaan menurun dengan kenaikan temperatur dan sifatnya


hampir linear. Tegangan permukaan menurun seiring dengan peningkatan suhu
karena energi kinetik (atau kecepatan). Dengan demikian, kekuatan gaya
antarmolekul menurun mengakibatkan penurunan tegangan permukaan. Misalnya,
pakaian yang dicuci lebih efisien dalam air panas daripada di air dingin karena
tegangan permukaan menurun dalam air panas. Tegangan permukaan cairan
dipengaruhi oleh kekuatan gaya tarik menarik antarmolekul (Agustina, 2011).

Tegangan permukaan dapat kita jumpai di kehidupan sehari – hari ,


contohnya pada peristiwa:

1. Sabun cuci sengaja dibuat untuk mengurangi tegangan permukaan air


sehingga dapat meningkatkan kemampuan air untuk membersihkan
kotoran yang melekat pada pakaian.
2. Mencuci pakaian dengan air hangat atau air panas lebih bersih karena
dengan suhu yang tinggi tegangan permukaan akan semakin kecil dan
kemampuan air untuk membasahi pakaian yang kotor lebih meningkat
lagi.

7
3. Alkohol dan antiseptik pada umumnya memiliki kemampuan untuk
membunuh kuman, dan mempunyai tegangan permukaan yang rendah
sehingga dapat membasahi seluruh permukaan kulit yang luka.
4. Itik dan angsa dapat berenang dan terapung di atas permukaan air
karena bulu-bulunya tidak basah oleh air. Jika air dicampur dengan
detergen, maka tegangan permukaan akan mengecil, itik dan angsa
yang berenang bulu-bulunya akan basah sehingga itik dan angsa
tersebut dapat saja tenggelam.

Di dalam zat cair suatu molekul dikelilingi oleh molekul lainnya yang
sejenis dari segala arah sehingga gaya Tarik menarik antar molekul (kohesi)
adalah sama. Pada permukaan zat cair terjadi suatu gaa Tarik menarik antar
molekul zat cair dengan dengan molekul udara (gaya adhesi). Gaya adhesi lebih
kecil dibandingkan dengan gaya kohesi, sehingga molekul dipermukaan zat car
cenderung masuk ke dalam. Tetapi hal ini tidak terjadi karena adanya gaya yang
bekerja sejajar dengan permukaan zat cair untuk mengimbangi. Sedangkan
tegangan antar permukaan karena gaya adhesi antara zat cair untuk mengimbangi
gaya kohesi. Sedangkan gaya antar permukaan selalu lebih kecil dari tegangan
permukaan.

D. CARA KERJA
1. Menimbang berat batang gelas kaca tersebut beberapa kali dan mencatat
hasilnya.
2. Menghubungkan dua batang gelas yang sama panjangnya dengan dua utas
benang seperti gambar 1, dengan panjang benang 4 kali jarak ikatan pada
batang kaca.
3. Mengukur jarak antara kedua benang dengan bantuan kertas milimeter.
4. Mencelupkan kedua batang gelas kaca yang telah dihubungkan dengan
benang pada air sabun, lalu mengangkat batang kaca tersebut dengan
memegang salah satu batang kaca tersebut dan mendekatkan nya pada
kertas milimeter yang tersedia. Aturlah agar jarak antara kedua lengan
serta jarak antara kedua batang kaca yang terjadi dapat diukur dengan
teliti, dan mencatat hasil pengukurannya.

8
5. Melakukan langkah ke (2) dan ke (4) dengan mengganti panjang benang
(lebih panjang dari percobaan sebelumnya).
6. Mengganti panjang benang sebanyak 3 kali perubahan.
7. Mengganti air sabun yang telah digunakan dengan air sabun baru.
Kemudian mengulangi langkah ke (2) dan ke (4).
8. Melakukan pengamatan sebanyak 10 kali untuk masing-masing kondisi.

E. PERTANYAAN
1. Buktikan persamaan (5) dan (6)!
Persamaan 5:

2
1 2 1
𝑟 = ( 𝐿) + [(𝑟 − ) (𝑏 − 𝑐)]
2 2
1 1 1
𝑟2 = 𝐿2 + 𝑟 2 − 2𝑟 . (𝑏 − 𝑐) + (𝑏 − 𝑐)2
2 2 4
1 2 1
𝐿 + 4 (𝑏 − 𝑐)2
𝑟(𝑏 − 𝑐) = 4
(𝑏 − 𝑐)
𝐿2 1
𝑟 = + (𝑏 − 𝑐)
4(−𝑐) 4
Persamaan 6:
2𝑁 + 2 𝐺𝐻 = 𝑚𝑔
𝑁. 𝑠𝑖𝑛𝜃 = 2𝛾𝑃𝑄 ; 𝜃 < 15˚
𝑁 = 2𝛾𝑟
Jika GH = c
𝑚𝑎𝑘𝑎 2𝑁 + 2𝛾𝐺𝐻 = 𝑚𝑔
2 (2𝛾𝑟) + 2𝛾𝑐 = 𝑚𝑔
4𝛾𝑟 + 2𝛾𝑐 = 𝑚𝑔
2𝛾 (2𝑟 + 𝑐) = 𝑚𝑔
𝑚𝑔
𝛾 =
2 (2𝑟 + 𝑐)

2. Jelaskan perbedaan mekanisme pertambahan luas permukaan antarselaput


sabun yang direnggangkan dengan karet yang ditarik!
Perbedaan ada pada gaya yang digunakan pada selaput
sabun ialah gaya kohesi. Sedangkan saya gaya karet ditarik

9
menggunakan gaya pegas. Saat karet ditarik semain kencang, luas
permukaan semakin besar sehingga gaya yang diberikan akan
semakin besar, sedangkan pada gelembung sabun terdapat dua
selaput tipis pada permukaan yang membuat selaput menyusut dan
cenderung memperkecil luas permukaan. Jadi mekanisme
pertambahan luas permukaan karet yang ditarik merata sedangkan
pertambahan luas permukaan antar selaput sabun yang
direnggangkan tidak merata yang dapat terlihat dari warna pelangi
yang terbentuk pada gelembung sabun.

3. Jelaskan mengapa silet atau jarum dapat terapung di atas permukaan air!
Perbedaan massa jenis antara air dan kedua benda tersebut
adalah penyebabnya. Karena massa jenis silet atau jarum tersebut
leih besar daripada air sehingga menyebabkan benda tersebut
terapung. Selai itu, faktor lainnya adalah karena adanya gaya
kohesi (gaya tarik – menarik antara molekul sejenis) pada molekul
– molekul fluida. Setiap benda yang dicelupkan ke fluida maka
akan memberikan gaya ke bawah yang menyebabkan molekul
bagian bawah fluida memberikan gaya pemulih yang arahnya
berlawanan dengan gaya dari benda tersebut.

4. Jika anda mempunyai suatu pipa pegas yang lubangnya sangat kecil dan
ujungnya anda masukkan ke dalam air maka air akan naik ke dalarn pipa.
Jelaskan bagaimana hal ini bisa terjadi!

Tekanan yang berasal dari luar zat cair yang ada di dalam
ruangan tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah.
Diameter pipa juga mempengaruhi tinggi zat cair yang naik,
semakin keci pipa semakin tinggi zat cair yang naik. Selain itu
besar tekanan tergantung pada kedalamanya, semakin dalam letak
suatu zat maka akan semakin kuat tekanannya, maka air yang
masuk akan semakin memenuhi pipa dengan bergerak keatas.

10

Anda mungkin juga menyukai