PENDAHULUAN
I.1 Judul Percobaan
Judul percobaan pada praktikum kali ini adalah Tegangan Permukaan Zat
Cair.
I. 2 Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan (γ ) suatu cairan dapat didefinisikan sebagai
satuan luas. Pada satuan satuan SI, γ dinyatakan dalam N/m². Molekul yang ada di
dalam cairan akan mengalami gaya tarik menarik (gaya van der Waals) yang sama
besarnya ke segala arah. Namun, molekul pada permukaan cairan akan mengalami
resultan gaya yang mengarah ke dalam cairan itu sendiri karena tidak ada lagi
molekul di atas permukaan dan akibatnya luas permukaan cairan cenderung untuk
berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat pengaruh
baru, sifat permukaan yang dimiliki oleh zat cair yang berperilaku layaknya
selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat pengaruh tegangan. Tegangan ini
terjadi jika molekul molekul di permukaan suatu cairan saling tarik menarik satu
sama lain
(Indarniati, 2008).
Tegangan permukaan adalah gaya per satuan panjang yang harus
cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan
udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi antara molekul cairan sehingga
tidak dimiliki oleh sebagian dasar molekul-molekul dalam cairan. Salah satu sifat
khusus ini adalah tegangan permukaan. Apabila jarum diletakkan secara hati-hati
di atas permukaan air, jarum akan terapung. Padahal jelas berat jenis jarum lebih
besar daripada berat jenis air, sehingga diharapkan jarum akan tenggelam.
apabila dimasukkan cairan ke dalam tabung reaksi. Air yang membasahi dinding
kapiler dan akan naik sehingga lebih tinggi daripada permukaan air sekitarnya.
permukaan adalah:
1) Suhu
meningkatnya energi kinetik molekul. Akibatnya gaya interaksi antar molekul zat
cair akan meregang. Sehingga dapat diartikan seiring bertambahnya suhu maka
yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu
4) Jenis Cairan
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antar molekulnya besar,
seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan
seperti
bensin karena gaya tarik antar molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya
juga kecil.
termasuk tegangan muka dan adsorpsi pada permukaan larutan. Telah diamati
bahwa solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka,
dalam larutan.
permukaan deterjen, serum, suspensi, dan lain-lain. Prinsip dari alat ini adalah
gaya yang diperlukan untuk menarik cincin kawat platina yang dicelupkan pada
tegangan antar permukaan zat cair. Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada
kenyataan bahwa gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin yang tercelup
pada zat cair sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka.
dalam hal ini diberikan oleh kawat torsi yang dinyatakan dalam dyne. Maka
F …(1)
=
L
Keterangan:
dapat diabaikan yaitu jari-jari cincin, jari-jari kawat yang membentuk cincin dan
cairan itu akan naik ke pipa hingga ketinggian tertentu. Hal ini disebabkan
bilamana kekuatan adhesi antara molekul cairan dengan dinding kapiler lebih
besar daripada gaya kohesi antar partikel cairan, sehingga cairan itu akan
membasahi dinding kapiler, menyebar dan meninggi dalam pipa (Martin, 1993).
Metode ini hanya digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair
dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan antar permukaan dua zat
cair yang tidak bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu zat cair,
maka zat tersebut akan naik ke dalam pipa sampai gaya gesek ke atas
diseimbangkan oleh gaya gravitasi ke bawah akibat berat zat cair. cenderung
untuk
sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh
adanya gaya kohesi antara molekul air. Pada zat cair berlaku bahwa besar gaya
kohesinya lebih kecil dari pada gaya adesinya. Salah satu model peralatan yang
sering digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zat cair adalah pipa
kapiler. Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah sudut
kontak, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang dekat dengan
dinding. Sudut kontak ini timbul akibat gaya tarik-menarik antara zat yang sama
(gaya kohesi) dan gaya tarik-menarik antara molekul zat yang berbeda (adesi)
(Budianto, 2008).
Gaya tarik menarik antar sebuah molekul di dalam cairan dan molekul-
molekul lain dalam cairan dinamakan gaya kohesi. Gaya antara molekul cairan
dengan bahan lain seperti dindng pipa yang tipis dinamakan gaya adhesi. Bila
gaya kohesi relatif lebih besar terhadap gaya kohesi, seperti pada kasus air dan
b. Cincin, (1 buah)
Statif berfungsi sebagai stand klem dan Klem berfungsi sebagai tempat
menggantungkan termometer
permukaan
permukaan
permukaan
d. Tisu
BAB IV
Tabel Pengamatan
Tabel 1. Hubungan suhu dengan gaya pada air
No Jenis Cairan Suhu (°C) Gaya (N/m) (F/L)
1. 28 0,0012 0,00017
2. Air 33 0,0015 0,00021
3. 39 0,0020 0,00028
Analisis data
Menentukan tegangan permukaan pada air
Dik:
Diameter cincin (d) = 2,2 cm
Jari-jari cincin (r) =1,1 cm
F
Tengan permukaan () =
L
Luas permukaan (L) = 2r
= 2 . 3,14 . 1,1
= 6,9 m
Data 1
F
=
L
0,0012 N
=
6,9m
= 0,00017 N/m
Menentukan tegangan permukaan pada minyak
Data 1
F
=
L
0,0011 N
=
6,9m
= 0,00015 N/m
Menentukan tegangan permukaan pada sunlight
Data 1
F
=
L
0,0013 N
=
6 ,9 m
= 0,00018 N/m
Untuk analisis data 2 dan 3 pada masing-masing percobaan (air, minyak, dan
IV. 2 Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Adamson, A. W.. (1990). Physical Chemistry of Surface, Fifth Edition. New York: Jon Wiley
and Sons Inc
Bird, Tony. (1993). Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta : PT Gramedia
Budianto, A. (2008). Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair dengan
Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes. Seminar Nasional IV SDM
Teknologi Nuklir Yogyakarta.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Ibrahim, Solihin. (2000). Fisika. Erlangga: Jakarta.
Indarniati dan Frida U. E. 2008. Perancangan Alat Ukur Tegangan Permukaan
dengan Induksi Elektromagnetik, Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol. 4 No.
1, Universitas Negeri Surabaya.
Kertiasa, N. 2013. Laboratorium Sekolah dan Pengelolahannya, Edisi Kedua.
Bandung: Pudak Science.
Martin, Alfred. (1993). Farmasi Fisik. Jakarta: UI-Press.
Suendo, V., dan Muhamad Tang. 2011. Pengaruh Penambahan Pelarut Organik
Terhadap Tegangan Permukaan Larutan Sabun, Prosiding Simposium
Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains, ISBN: 978-602-19655-0-4.
Bandung.
Tony. 1993. Kimia Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN I
ANALISIS DATA
2.
Torsi dinamometer
Untuk mengukur
tegangan permukaan
Magnetic heating Sebagai pemanas cairan
3. stirrer
Sebagai wadah
Gelas Kimia sampel/cairan
5.
LAMPIRAN III
DOKUMENTASI PERCOBAAN
Menentukan tegangan permukaan pada air