Anda di halaman 1dari 112

Biodiversitas dan Sistematika Fanerogam

TUMBUHAN ANGGOTA
EUDIKOT
Rizal Koen Asharo, M.Si.
Pinta Omas Pasaribu, M.Si.
Agung Sedayu, M.Sc.

Prodi Biologi FMIPA UNJ 2022


Pendahuluan Modul ini berisi :
Membahas tentang anggota eudikot yang termasuk kelompok
Caryophyllid, Rosid, Eurosid 1 dan Eurosid II, Euasterid 1 dan
Apa yang akan kita pelajari? Euasterid II.

Setelah mempelajari materi ini Anda diharapkan dapat:


1. menjelaskan karakteristik tumbuhan anggota Eudikot;
2. memahami kladogram yang menunjukkan hubungan antara
tumbuhan Angiospermae terutama anggota Eudikot;
3. menjelaskan ciri-ciri persamaan, dan perbedaan tumbuhan anggota
kelompok Caryophylid, dan menyebutkan contoh jenisnya;
4. menjelaskan ciri-ciri persamaan dan perbedaan tumbuhan anggota
kelompok Rosid, dan menyebutkan contoh jenisnya;
5. menjelaskan ciri-ciri persamaan dan perbedaan tumbuhan anggota
kelompok Eurosid I dan menyebutkan contoh jenisnya;
6. menjelaskan ciri-ciri, persamaan, dan perbedaan tumbuhan anggota
kelompok Eurosid II, dan menyebutkan contoh jenisnya.
7. menjelaskan ciri-ciri persamaan dan perbedaan tumbuhan anggota
kelompok Euasterid I dan menyebutkan contoh jenisnya;
8. menjelaskan ciri-ciri, persamaan, dan perbedaan tumbuhan anggota
kelompok Euasterid II, dan menyebutkan contoh jenisnya.
Karakteristik
TUMBUHAN EUDIKOT
Eudikot merupakan salah satu anggota Angiospermae
yang berjumlah banyak. Jumlah spesiesnya diduga
sekitar 190.000 atau 75% dari keseluruhan
Angiospermae.
Eudikot dianggap sebagai satu kelompok berdasarkan
pada adanya serbuk sari tricolpate yaitu serbuk sari
yang mempunyai tiga celah atau lubang. Banyak juga
anggota eudikot yang mempunyai serbuk sari lebih
dari tiga celah, dengan variasi bentuk dan ukuran
yang berbeda. Namun demikian, semuanya ini diduga
berasal dari tipe tricolpate (Simpson, 2006).
Ciri lain dari golongan ini adalah adanya bagian bunga
yang tersusun melingkar dan tangkai sari umumnya
ramping (Judd et al., 2002).
Variasi Serbuk Sari
TUMBUHAN EUDIKOT
Ordo-ordo yang terdapat pada eudikot dan
beberapa familia di dalamnya dapat dilihat pada
kladogram di samping.

Berdasarkan kladogram, Anggota Eudikot


digolongkan lagi menjadi kelompok yang lebih kecil,
yaitu Basal Tricolpate yang meliputi Ranunculales,
Proteales, dan Trochodendraceae; kelompok
Caryophyllid, Eurosid I, Eurosid II, Euasterid I,
Euasterid II, dan kelompok lain dari beberapa
ordo.

Pengelompokan ini bersifat nonformal dengan


mempertimbangkan beberapa sifat yang dimiliki
oleh anggotanya.
TAKSONOMI TUMBUHAN ANGGOTA EUDIKOT TERKINI
APG IV ITIS.GOV
Kelompok Tumbuhan
BASAL TRICOLPATE
APG I APG II
Kelompok Tumbuhan
BASAL TRICOLPATE
Perubahan dari APG I ke APG II
Relatif sedikit perubahan yang dibuat di antara familia/ordo yang membentuk tingkatan di basal eudikot (basal
tricolpate).
 Peneliti telah menempatkan Didymelaceae sebagai sinonim opsional Buxaceae, dan Buxales tersedia jika
Buxaceae dinaikkan ke status ordinal.
 Sabiaceae dan Trochodendraceae juga tetap tidak ditempatkan di ordo, tetapi jika salah satu atau kedua
perubahan ini sesuai, Sabiales dan Trochodendrales sebelumnya telah dipublikasikan.
 Proteales tetap tidak berubah kecuali bahwa peneliti telah menunjukkan bahwa Platanus secara opsional
dapat dimasukkan dalam Proteaceae, meskipun banyak ahli botani di Belahan Bumi Utara dan Selatan
mungkin akan keberatan dengan perubahan ini terhadap dua taksa yang belum pernah dikaitkan
sebelumnya.
 Ranunculales tetap tidak berubah dari APG (1998).
Kelompok Tumbuhan
BASAL TRICOLPATE
APG II APG III
Kelompok Tumbuhan
BASAL TRICOLPATE
Perubahan dari APG II ke APG III
 Peneliti mengadopsi batasan yang luas untuk Circaeasteraceae dan Papaveraceae, seperti yang biasa dilakukan (Judd et al., 2007; Mabberley, 2008), dan
kedua familia tersebut dicirikan dengan baik dalam batasannya yang lebih luas.
 Dua familia di mana Circaeasteraceae telah dibagi (Circaeasteraceae dan Kingdoniaceae) keduanya monogenerik; mereka herba dan daunnya memiliki
venasi dikotomis yang sama
 Meskipun Moore et al. (2008) menempatkan Sabiaceae sebagai saudara dari Proteales, dukungannya hanya moderat. Namun, jika penelitian lebih lanjut
menegaskan posisi tersebut, Sabiaceae akan dimasukkan dalam lingkup yang lebih luas dari Proteales; keduanya memiliki kesamaan fitur. Sabiaceae
tetap kurang dikenal.
 Platanaceae, meskipun monogenerik, secara morfologis berbeda dari Proteaceae, dan keduanya tidak pernah digabungkan sebelumnya; anggota familia
yang lebih luas akan memiliki beberapa fitur yang sama.
 Urutan terpisah untuk clade yang berbeda secara morfologis ini dijamin; dua genera monospesifik di Trochodendraceae: Tetracentron dan
Trochodendron, memiliki banyak kesamaan.
 Batasan Buxaceae diperluas. Didymelaceae monogenerik memiliki serbuk sari dan kimia khas yang sama dengan setidaknya bagian dari Buxaceae,
meskipun saat ini tidak ada bukti untuk parafiletik. Beberapa ciri morfologi menunjukkan bahwa Haptanthaceae paling baik ditempatkan di sini, tetapi
mereka berbeda dari semua angiosperma lainnya (Doust & Stevens, 2005). Ordo untuk dua familia telah dijamin. Perhatikan bahwa hubungan
Trochodendrales dan Buxales tetap tidak jelas.
Kelompok Tumbuhan
BASAL TRICOLPATE
APG III APG IV
Kelompok Tumbuhan
BASAL TRICOLPATE
Perubahan dari APG III ke APG IV
 Klasifikasi Ranunculales dan Trochodendrales tetap sama seperti pada APG III (2009).
 Peneliti memindahkan Sabiaceae ke Proteales berdasarkan dukungan kuat yang ditemukan
oleh Sun et al. (2016). Dukungan bootstrap untuk penempatan ini tidak kuat dalam penelitian
sebelumnya (Ruhfel et al., 2014, 63%; Soltis et al., 2011, 59%).
 Di Buxales, peneliti memperluas batas Buxaceae untuk memasukkan Haptanthaceae
(Buxaceae sudah termasuk Didymelaceae dalam APG III, 2009). Shipunov & Shipunova (2011)
menemukan bahwa Haptanthus Goldberg & .Nelson ada di Buxaceae, mungkin saudara dari
Buxus L., sehingga inklusi dalam familia itu diindikasikan.
RANUNCULALES
Ordo ini terdiri atas tujuh familia, 67 genus, dan sekitar 533 species (itis.gov). Contoh familia yang
besar antara lain Ranunculaceae dan Papaveraceae. Kedua familia ini secara tradisional sering
diasosiasikan karena umumnya mempunyai habitus herba, bunga hipogin dengan bagian bunga
bebas, sering mempunyai banyak benang sari, biji dengan embrio kecil sekali. dan endospermanya
banyak.
RANUNCULALES ITIS.GOV
RANUNCULACEAE
Habitus umumnya herba, ada juga semak, kadang-kadang vine (merambat); batang dengan berkas pembuluh,
sering dengan beberapa cincin konsentrik atau tersebar. Rainbut-rambut simpel. Daun biasanya berseling atau
tersebar, kadang-kadang berhadapan, tunggal, kadang-kadang berlekuk atau berbagi. sampai majemuk, tepi
bergerigi, bergigi atau beringgit, pertulangan menyirip, kadang-kadang menjari; stipula biasanya tidak ada.
Karangan bunga terbatas, kadang-kadang tereduksi menjadi satu bunga, terminal. Bunga umumnya biseksual,
simetri radial. kadang kadang bilateral. dasar bunga panjang atau pendek. Daun tenda bunga 4 banyak, bebas,
imbricate, atau hiasan bunga terbiferensiasi menjadi kelopak dan mahkota. daun kelopak biasanya 5 bebas,
gugur, daun mahkota biasanya 5, sering dengan bagian bawah yang menghasilkan nektar, atau hanya ada
kelenjar nektar kecil, mungkin berasal dari staminopodia, benang sari banyak: tangkai sari bebas; butir serbuk
sari tricolpate dan buah biasanya 5 banyak, kadang-kadang tereduksI jadi 1, umumnya bebas, bakal buah
menumpang, plasentası lateral, Buah agregat folikel atau achene. Kadang-kadang buni.

Anggota Ranunculaceae tersebar luas, tetapi terutama ada di daerah temperate. Contoh spesiesnya adalah
Delphinium elatum, Nigella hispanica, dan Ranunculus occidentalis.
Delphinium elatum Nigella hispanica Ranunculus occidentalis
PAPAVERACEAE
Habitus herba atau semak berkayu lunak; batang dengan berkas pembuluh kadang-kadang dalam beberapa
lingkaran; laticifer ada, getah putih, krem, kuning, oranye, atau merah. Rambut-rambut simpel. Daun biasanya
berseling atau tersebar, tunggal, tetapi sering berlekuk atau berbagi. tepi rata, atau yang lebih umum bergigi.
kadang-kadang berduri. pertulangan menyirip: stipula tidak ada. Karangan bunga bervariasi. Bunga biseksual,
simetri radial, atau bilateral. Daun kelopak 2 atau 3, bebas, imbricate, mudah gugur, besar dan mengelilingi
kuncup bunga. Daun mahkota 4 atau 6. kadang-kadang banyak, bebas, imbricate, menggumpal dalam kuncup.
kemudian mengerut ketika memanjang. Benang sari banyak, atau 6 yang bersatu dalam 2 kelompok. Daun buah
2 sampai banyak. bakal buah 3 menumpang. plasentas parietal. Buah kapsul, membuka dengan pori apikal.
katup, atau celah longitudinal; biji kadang-kadang berarilus (salut).

Anggota Papaveraceae tersebar luas terutama di daerah temperate: khususnya di belahan bumi bagian utara,
juga di Afrika Selatan dan Australia bagian timur. Beberapa contoh spesiesnya adalah Papaver somniferum
(opium) dan Papaver rhoea (poppy)
Papaver somniferum Papaver rhoea
RANUNCULACEAE dan PAPAVERACEAE

Persamaan antara Ranunculaceae dan


Papaveraceae adalah bunganya
biseksual dan stipula biasanya tidak
ada;

sedangkan perbedaannya adalah pada


Papaveraceae dijumpai laticifer,
sedangkan pada Ranunculaceae tidak.
Kelompok Tumbuhan
CARYOPHYLLID

Pengelompokan tumbuhan Caryophyllid


didukung oleh data molekuler, anatomi kulit
biji, perkembangan dinding kepala sari, dan
unsur pembuluh dengan perforasi
sederhana. Kelompok ini terdiri atas dua
ordo besar, yaitu Caryophyllales dan
Poligonales.
Kelompok Tumbuhan
CARYOPHYLLID
APG II APG III dan IV
Kelompok Tumbuhan
CARYOPHYLLID
Perubahan dari APG II hingga APG III dan APG IV
Delimitasi familia di Caryophyllales terus menghasilkan teka-teki taksonomi yang berfokus pada tiga set familia bermasalah,
meskipun sifat masalah ini berbeda dalam setiap kasus (ditinjau oleh Hern andez-Ledesma et al., 2015).

Masalah pertama Phytolaccaceae dan hubungannya dengan Nyctaginaceae, yang telah lama menimbulkan
masalah. Genera yang sebelumnya berasosiasi dengan Phytolaccaceae tetapi sekarang dengan penempatan yang
berbeda telah dipisah menjadi familia mereka sendiri. Dalam APG III (2009), termasuk Barbeuiaceae,
Gisekiaceae, Lophiocarpaceae dan Stegnospermataceae. Studi terbaru (Brockington et al., 2009, 2011; Bissinger
et al., 2014) telah menemukan bahwa subfamili Rivinoideae dari Phytolacaccaeae adalah saudara dari
Nyctaginaceae, dan peneliti mengusulkan di sini untuk menerima mereka di tingkat familia (Petiveriaceae,
termasuk Rivinaceae) untuk mempertahankan penggunaan nama familia sebelumnya di clade yang lebih besar
ini. Prioritas Petiveriaceae C.Agardh 1824 atas Rivinaceae C.Agardh 1824 didirikan oleh Meisner (1841), yang
menggabungkan suku Rivineae Dumort. dan Petiverieae Bartl. di bawah Petiveriaceae (Pasal 11.5).
Kelompok Tumbuhan
CARYOPHYLLID
Perubahan dari APG II hingga APG III dan APG IV
Masalah kedua di Caryophyllales melibatkan Cactaceae dan hubungannya dengan Portulacaceae
yang didefinisikan secara luas, yang terakhir terbukti parafiletik untuk Cactaceae. Dalam APG III
(2009), Anacampserotaceae, Montiaceae dan Talinaceae diterima, meninggalkan Portulacaceae
dengan hanya Portulaca L. Untuk mengurangi jumlah familia monogenerik dalam clade ini,
Cactaceae dapat diperluas untuk mencakup setidaknya Anacampserotaceae dan Portulacaceae,
tetapi hal ini sangat tidak kehendaki (Christenhusz et al., 2015).
Kelompok Tumbuhan
CARYOPHYLLID
Perubahan dari APG II hingga APG III dan APG IV
Masalah ketiga di Caryophyllales adalah Molluginaceae, yang dalam arti luasnya adalah polifiletik. Dalam APG
III (2009), Limeaceae dan Lophiocarpaceae diakui berbeda, dan di sini ditambahkan tiga familia tambahan
(Sch€aferhoff, M€uller & Borsch, 2009; Christenhusz et al., 2014): Kewaceae (dengan genus Kewa Christenh.,
yang telah dipisahkan dari Hypertelis E.Mey. ex Fenzl., jenis spesies H. spergulacea E.Mey. ex Fenzl yang tersisa
di Molluginaceae), Microteaceae dan Macarthuriaceae. Mereka semua memiliki hubungan yang jauh satu
sama lain dan dengan genera lain yang dianggap terkait (Brockington et al., 2009, 2011; Sch€aferhoffet al.,
2009; Christin et al., 2011; Christenhusz et al., 2014). Pengambilan sampel Molluginaceae lebih lanjut
diperlukan (Borsch et al., 2015). Terakhir, Agdestis Moc. & Sess eex DC. tampaknya saudara dari Sarcobatus
Nees (Sarcobataceae; Brockington et al., 2011). Agdestidaceae mungkin memerlukan pengakuan sebagai
familia terpisah (Hern andez-Ledesma et al., 2015), tetapi lebih banyak data diperlukan untuk mendukung
penempatan ini atau untuk mengkonfirmasi penempatan di Sarcobataceae.
CARYOPHYLLALES
Kebanyakan, meskipun tidak semua, anggota Caryophyllales
mempunyai butir serbuk sari trinucleat, suatu sifat yang relatif
jarang dijumpai pada Angiospermae. Ciri lain adalah anggotanya
mempunyai plasentasi basal atau sentral bebas, mempunyai betalain
yang dapat membentuk pigmen merah sampai kuning (kecuali pada
Caryophyllaceae berupa antosianin), mempunyai 1 lingkaran daun
tenda bunga, embrio membengkok, punya perisperma dengan
endosperma sangat sedikit atau tidak ada.
betalain
Caryophyllales terdiri atas 35 familia, 338 genus, dan 3304 species
(itis.gov). Beberapa familia yang besar di antaranya meliputi
Caryophyllaceae, Nyctaginaceae, Amaranthaceae, dan Cactaceae.
CARYOPHYLLALES

ITIS.GOV
Family: Caryophyllaceae Family: Nyctaginaceae Family: Amaranthaceae Family: Cactaceae

Dianthus caryophyllus Boerhavia diffusa Amaranthus tricolor Opuntia monacantha


CARYOPHYLLACEAE, NYCTAGINACEAE,
AMARANTHACEAE, dan CACTACEAE
Persamaan di antara familia Caryophyllaceae, Nyctaginaceae, Amaranthaceae, dan
Cactaceae adalah semuanya mempunyai daun tenda bunga, embrio membengkok, tidak
ada endosperma, dan mempunyai perisperma.
Perbedaannya adalah sebagai berikut: Familia Nyctaginaceae
mempunyai kristal rafides, yaitu kristal berbentuk jarum; pada
ketiga familia lainnya tidak ada. Familia Cactaceae bersifat
sukulen, familia lainnya umumnya tidak. Familia
Amaranthaceae, Nyctaginaceae, dan Cactaceae mempunyai
betalain, sedangkan Caryophyllaceae telah kehilangan
betalain. Familia Cactaceae umumnya mempunyai daun yang
tereduksi dan mempunyai metabolisme CAM, sedangkan
familia lainnya mempunyai daun lebar dan tidak ada
metabolisme CAM. kristal rafides
POLYGONALES
Pengelompokan tumbuhan Polygonales
didukung oleh adanya sifat-sifat fenotipe
seperti: umumnya mempunyai sel-sel
sekretori yang mengandung plumbagin yang
letaknya tersebar; adanya indumentum pada
tangkai, rambut-rambut kelenjar yang sering
menghasilkan musilase; plasentasi umumnya
basal; dan endosperma berpati. plumbagin indumentum musilase

Polygonales di sini didefinisikan secara luas, meliputi Polygonaceae, Plumbaginaceae, Nephenthaceae,


Droseraceae, dan enam familia lainnya, dan terdiri atas sekitar 2.050 spesies.
POLYGONALES
Family: Polygonaceae Family: Nepenthaceae Family: Plumbaginaceae Family: Droseraceae

Antigonon leptopus Nepenthes gracilis Plumbago auriculata Dionaea muscipula


POLYGONACEAE dan NEPENTHACEAE
Persamaan Polygonaceae dan Nepenthaceae adalah mempunyai daun tunggal
dengan kedudukan berseling dan bunganya simetri radial.

Perbedaannya adalah: anggota Nephentaceae merupakan tumbuhan karnivora,


mempunyai daun yang mengalami modifikasi menjadi semacam bentuk kantung
silindris yang berguna untuk menjebak serangga agar masuk ke dalamnya,
sedangkan anggota Polygonaceae tidak demikian. Nephentaceae mempunyai
pertulangan daun yang paralel sedangkan pada Polygonaceae pertulangan
daunnya menyirip.
SANTALALES
Berdasarkan kladogram, Santalales termasuk anggota eudikot yang
kedudukannya setara dengan kelompok Caryophyllid.

Anggota Santalales mempunyai ciri-ciri: mengandung poliasetilen,


bijinya 1, buahnya tidak merekah, dan plasentasi sentral bebas, atau
menggantung. Benang sari umumnya berhadapan dengan daun
mahkota. Pada banyak spesies, akarnya digantikan oleh haustoria
yang memiliki struktur dan perkembangan yang kompleks. Bunganya poliasetilen
bervariasi, dari yang kecil tanpa hiasan bunga, sampai yang besar
dan berwarna cerah. Bakal buah umumnya tenggelam.

Berdasarkan Judd et al. (2002) jumlah familia pada ordo ini tidak
pasti. Namun demikian, berdasarkan Simpson (2006) jumlah familia
ada 13 (itis.gov), antara lain Santalaceae dan Loranthaceae.
SANTALALES

ITIS.GOV
Family: Santalaceae Family: Loranthaceae Family: Olacaceae Family: Opiliaceae

Santalum album Macrosolen cochinchinensis Plumbago auriculata Cansjera rheedei


SANTALACEAE dan LORANTHACEAE

Persamaan Santalaceae dan


Loranthaceae adalah anggotanya ada
yang dapat hidup sebagai parasit, dapat
membentuk haustoria, buahnya tidak
merekah, dan tidak mempunyai stipula

Perbedaannya antara lain dalam hal


plasentasi. Pada Santalaceae
plasentasinya sentral bebas atau apikal:
pada Loranthaceae plasentasi basal.
Kelompok Tumbuhan
SUPERROSID
Kelompok Tumbuhan
SUPERROSID
Kelompok Tumbuhan
SUPERROSID
Kelompok Tumbuhan
ROSID
Kelompok Rosid ekuivalen dengan subkelas Rosidae
menurut Cronquist, selain itu juga mengandung
beberapa takson. Anggota Rosid cenderung
mempunyai hiasan bunga yang tidak berlekatan dan
jumlah benang sari lebih banyak daripada jumlah
kelopak atau mahkota, namun demikian ada
beberapa perkecualian.

Secara umum, Rosid mempunyai bakal biji bitegmik


(bakal biji yang mempunyai dua integumen) dan
crassinucellate (suatu bakal biji yang nuselusnya
berkembang dari dua lapisan sel atau lebih).
Kelompok Tumbuhan
ROSID
Kebanyakan anggota dari kelompok Rosid
termasuk ke dalam kelompok eurosid I atau
eurosid II. Pengelompokan kedua grup ini
didukung oleh adanya analisis filogenetik
berdasarkan karakter molekuler.

Posisi Myrtales tidak jelas, apakah termasuk


eurosid 1 atau II dan di sini ditempatkan di
antara kedua kelompok tersebut.

Posisi Saxifragales masih menjadi problem,


mungkin merupakan sister dari kelompok
Judd et al., 2002
eurosid I dan eurosid II.
Kelompok Tumbuhan
ROSID

Judd et al., 2002


SAXIFRAGALES

ITIS.GOV
SAXIFRAGACEAE
Habitus berupa herba; unsur pembuluh dengan perforasi
sederhana; sering mengandung tanin. Rambut-rambut sering
sederhana. Daun umumnya berseling, tersebar, kadang-
kadang roset basal, tunggal, majemuk menyirip, atau
majemuk menjari; tepi rata, bergerigi, atau bergigi,
pertulangan menyirip atau menjari; tanpa stipula. Karangan
bunga terbatas atau tidak terbatas, biasanya terminal. Bunga
biseksual atau uniseksual, simetri radial atau bilateral, dengan
hipantium yang berkembang baik. Daun kelopak umumnya 4
atau 5, bebas atau berlekatan. Daun mahkota biasanya 4 atau
5, bebas, kadang-kadang tereduksi atau tidak ada. Benang sari
umumnya 3-10; butir serbuk sari umumnya tricolpate atau
tricolporate. Daun buah 2-(5), berlekatan atau yang kurang
umum, bebas; bakal buah menumpang atau tenggelam;
plasentasi aksial atau lateral. Nektar sering ada dekat dasar
bakal buah. Buah septisidal kapsul atau folikel.

Anggota Saxifragaceae tersebar luas di daerah temperate dan


arctic, terutama di belahan bumi bagian utara. Contoh
anggotanya antara lain Saxifraga macnabiana. Ribes sativum,
Mirella diphylla, dan Philadelphus inodorus.
Saxifraga paniculata Bergenia crassifolia Heuchera americana Astilbe rubra
CRASSULACEAE
Habitus berupa herba sukulen atau semak; metabolisme asam
crassulaceae (CAM): ada tanin. Rambut-rambut simpel, tetapi
tanaman umumnya gundul dan tertutup oleh lapisan lilin.
Daun berseling, tersebar, berhadapan, atau berkarang.
kadang-kadang roset basal, tunggal, jarang berupa daun
majemuk menyirip; tepi rata, beringgit, bergigi, atau bergerigi,
pertulangan menyirip: tanpa stipula. Karangan bunga terbatas,
kadangkadang tereduksi menjadi 1 bunga, terminal atau
aksilal. Bunga unamnya biseksual, simetri radial, tidak punya
hipantium. Daun buah umumnya 4 atau 4 5. bebas atau
berlekatan, imbricate. Benang sari 4-10; tangkai sari bebas
atau agak berlekatan: bebas atau melekat pada mahkota;
butir serbuk sari tricolporate. Daun buah biasanya 4 atau 5,
bebas atau agak berlekatan di bagian dasar: bakal buah
menumpang, plasentasi lateral (atau aksial pada bagian dasar
bila daun buah menyatu). Kelenjar penghasil nektar terdapat
dekat daun buah. Buah agregat folikel, jarang yang berupa
buah kapsul.

habitat kering. Beberapa contoh anggotanya adalah Crassula


sp., Kalanchoe daigremontiana, Echeveria sp., dan Sedum
pulchellum. Tiga spesies terakhir sering digunakan sebagai
tanaman hias.
Crassula coccinea Kalanchoe daigremontiana Echeveria derenbergii Sedum confusum
SAXIFRAGACEAE dan CRASSULACEAE
Persamaan di antara Saxifragaceae
dan Crassulaceae adalah daun
kelopaknya terdiri atas 4 atau 5,
begitu pula dengan daun mahkotanya.

Perbedaannya adalah: anggota


Crassulaceae umumnya berupa
tumbuhan sukulen dan mempunyai
metabolisme asam crassulaccae
(CAM), sedangkan familia lainnya
tidak.
Kelompok Tumbuhan
EUROSID I (FABID)

Judd et al., 2002


CemaraLaut, Casuarinaceae, Begonia, Begoniaceae,
Jengkol, Fabaceae Fabales
Fagales Cucurbitales

Janitri, Elaeocarpaceae, Manggis, Clusiaceae, Markisa, Passifloraceae,


Oxalidales Malphigiales Malphigiales
ROSID, FABID, FABALES, Fabaceae Lindl. = Leguminosae DC.

Habitus. Pohon, semak, herb atau liana; mengandung resin atau tidak.

Daun gugur (deciduous) atau evergreen; daun berkembang baik, atau tereduksi atau berbentuk
filofia; kecil atau sangat besar; berseling atau berhadapan atau spiral atau sparsa; atau
termodifikasi menjadi duri; dengan petiolus atau sesil; tanpa upih; denganatau tanpa pulvinus;
jika majemuk dapat unifoliate, paripinnatus atau inparipinnatus, atau palmatus ataus bifoliate.
Anak daun dapat dengan pulvinus atau tidak. Stipula intrapetiolar.

Anatomi daun. Stomata anomositik atau parasitik atau anisositik atau tetrasitik atau siklositik.

Tipe reproduksi. Tidak ada bunga uniseksual!!. Tumbuhan hermaprodit. Polinasi entomofilus
atau ornitofilus atau cheiropterofilus.

Perbungaan. Bunga tunggal atau dalam perbungaan; panikula, fascikula, rasemus, spika dan
bonggol. Unit dasar perbungaan adalah cymosa atau rasemosa. Perbungaan terminal atau aksilar
atau berhadapan daun.
Fabaceae Lindl. = Leguminosae DC.
Bunga biasanya zigomorfik; resupinatus (berasosiasi dengan penyerbukan oleh burung) atau
tidak resupinatus. Bunga yang papilionaceous dengan petal posterior yang besar membentuk
flag (standard), atau tidak papilionaceous.

Perianthium dengan calyx dan corolla yang jelas atau sepaloid, tersusun dalam 2 lingkaran. Calyx
5 atau (3-) 5(-6) biasanya gamosepalus dangan ukuran yang tidak sama . Terdapat epicalyx atau
tidak . Corolla 5 atau 1-5; dalam 1 lingkaran; polypetalus atau gamopetalus. Pada bunga
papilionacoeus 2 petal bersatu membentuk keel; sementara petal paling luar/adaksial dengan
ukuran besar membentuk flag (standard). Petal sering membentuk taji atau sesil.

Androecium dan stamen (5-)9-10(-30). Androecium berlepasan dari perianthium atau adnatus.
Stamen dapat monadelpus (1 adelphous) atau diadelus (2 adelphoous). Androecium seluruhnya
terdiri dari stamen fertil.

Gynoecium dengan 1 karpel, menumpang. Plasentasi marginal.

Buah basah atau kering. Buah bengang atau tidak, biasanya legume atau folikulus atau achene
atau samara atau buah lomentum atau buah drupa. Buah bengang secara elastis atau tidak. Buah
dengan 1 -100 (banyak) biji
Fabaceae Lindl. = Leguminosae DC.

Fisiologi. Tumbuhan C3, tercatat pada Arachis, Astragalus, Caragana, Crotalaria, Dalea,
Dolichos, Genista, Gleditsea, Glycine, Indigofera, Lespedeza, Lotus, Lupinus, Medicago,
Olneya, Phaseolus, Pisum, Prosopis, Pueraria, Robinia, Sesbania, Spartium, Stylosanthes,
Tephrosia, Trifolium, Vicia, Vigna

Geografi. Kosmopolitan

Ekonomi. Tumbuhan yang penting sebagai makanan, makanan ternak, penghasil serat,
pewarna, resin, minyak, pupuk hijau dll. contohnya pea (Pisum), lentils (Lens), peanuts
(Arachis), beans (Phaseolus, Vicia), cowpeas (Vigna), soybean (Glycine), clover (Trifolium),
alfalfa (lucerne, Medicago), lupins (Lupinus), sweet clover (Melilotus). Ornamental: Wisteria,
Cytissus, Genista, Lathyrus. Penghasil kayu: Dalbergia, Robinia, Sophora, Koompasia, etc.
ROSID, FABID, ROSALES, Rosaceae L.

Habitus. Pohon atau semak, atau herba; tidak dengan saluran laticifer; tidak dengan getah
berwarna; biasanya perennial; tegak atau kadang memanjat.

Daun deciduous atau evergreen; berseling atau spiral; selalu dengan petiolus; dengan upih atau
tidak; daun tanpa titik kelenjar; tunggal atau majemuk; jika majemuk: majemuk menyirip atau
menjari. Lamina kadang bertepi rata hingga membagi; nervatio menyirip atau menjari; dengan
stipula atau tidak. Stipula jika ada interpetiolar (adnatus terhadap petiolus); bebas antar
sesamanya; berbentuk sisik atau mirip daun. Tunas daun selalu diselimuti sisik

Tipe reproduksi. Bunga fertil hermaprodit. Tidak terdapat bunga uniseksual. Tumbuhan
hermaprodit. Penyerbukan/polinasi anemofilus atau entomofilus oleh sebangsa lalat
Rosaceae L.
Perbungaan. Bunga tunggal, atau dalam inflorescence; dalam cymosa, panikula, rasemosa,
corymbosa, umbel (payung) dan fasikulus. Perbungaan dasarnya adalah cymosa (jarang
rasemosa). Inflorescens terminal atau aksilar. Bunga kecil hingga besar; sering berbau harum;
biasanya radial; dalam lingkaran atau sebagian spiral. Kadang gynoecium sebagian spiral. Bunga
dalam 4-lingkaran (tetracyclic) hingga banyak-lingkaran (polycyclic).

Perianthium dengan calyx dan corolla yang jelas, atau jarang yang sepaloid; (5-) 10(-20). Calyx
(3-)5(-10) biasanya hijau dalam 1 lingkaran; polysepalus atau gamosepalus;
menyirap/menggenting (imbricate); terdapat epicalyx atau tidak. Corolla (3-)5(-10); dalam 1
lingkaran; polypetalus; biasanya menyirap; aktinomorfik; putih, kuning, merah atau pink (tidak
biru).

Androecium (1-) 10-100. Organ androecium bercabang; masak secara sentripetal; berlepasan
dari perianthium, namun biasanya berlekatan dengan hypanthium; berlepasan antar sesamanya.
Androecium seluruhnya terdiri dari stamen fertil atau juga terdapat staminodium. Staminodium
jika ada, banyak; ada di lingkaran terluar dari stamen fertil. Pollen dengan 3 aperture
Rosaceae L.
Gynoecium dengan 1-50 karpel. Jumlah karpel kadang sama dengan jumlah perianthium atau
lebih sedikit atau lebih banyak. Monomerus, apokarpus atau sinkarpus, menumpang atau
sebagian tenggelam atau tenggelam. Plasentasi marginal atau apikal.

Buah basah atau kering; buah majemuk (agregat) atau tunggal. Karpel kadang bersatu
membentuk sinkarp sekunder (pada Fragaria/Rubus). Folikulus, achene atau drupa atau buni.
Pada apel buah buni berbentuk khusus (pomum). Pada nectarine dan peach, buah batu
diselubungi arilus yang sangat tebal

Fisiologi, biokimia. Mengandung alkaloid atau tidak. Terdapat asam ursolik. Hasil fotosintesis
ditransportasikan dalam bentuk sukrosa atau gula alkohol + oligosakarida + sukrosa. Tumbuhan
C3, tercatat pada Fragaria, Malus, Physocarpus, Potentilla, Prunus, Rosa, Rubus, Sorbus, Spiraea.
Geografi, sitologi. Tumbuh di daerah dingin (beku) hingga tropis = kosmopolitan. X = 7-9, 17
Rosaceae L.
Jenis > 2000. Marga 100:
Acaena, Adenostoma, Agrimonia, Alchemilla, Amelanchier, Aphanes, Aremonia, Aria, Aruncus, Bencomia,
Brachycaulos, Cerocarpus, Chaenomeles, Chamaebatia, Chamaebatiaria, Chamaemeles, Chamaemespilus,
Chamaerhodos, Cliffortia, Coleogyne, Coluria, Cormus, Cotoneaster, Cowania, Cydonia, Dalibarda,
Dichotomanthes, Docynia, Docyniopsis, Dryas, Duchesnea, Eriobotrya, Eriolobus, Exochorda, Fallugia,
Filipendula, Fragaria, Geum, Gillenia, Guamatela, Hagenia, Hesperomeles, Heteromeles, Holodiscus,
Horkelia, Horkeliella, Ivesia, Kageneckia, Kelseya, Kerria, Leucosidea, Lindleya, Luetkea, Lyonothamnus,
Maddenia, Malacomeles, Malus, Margyricarpus, Mespilus, Neillia, Neviusia, Nuttalia , Oemleria, Orthurus,
Osteomeles, Pentactina, Peraphyllum, Petrophytum, Photinia, Physocarpus, Polylepis, Potanina, Potentilla,
Poterium, Prinsepia, Prunus, Pseudocydonia, Purshia, Pyracantha, Pyrus, Quillaja, Rhaphiolepis, Rhodotypos,
Rosa, Rubus, Sanguisorba, Sarcopoterium, Sibbaldia, Sibiraea, Sorbaria, Sorbus, Spenceria, Spiraea,
Spiraeanthus, Stephanandra, Taihangia, Tetraglochin, Torminalis, Vauquelinia, Waldsteinia, Xerospiraea.

Ekonomi. Buah meja dari Malus spp. (apples), Prunus spp. (apricot, cherry, nectarine, peach,
plums, prune, sloe), Cydonia (quince), Pyrus (pear), Eriobotrya (loquat), Rubus (blackberry,
boysenberry, loganberry, rasberry), Fragaria (strawberry), Mespilus (medlar); nuts (Prunus —
almond); pohon ornamental: Spiraea, Photinia, Kerria, Cotoneaster, Pyracantha, Crataegus,
Sorbus, Rhodotypos, Prunus, Rosa, Potentilla.
Prunus serrulata (sakura/cherry blossom)
ROSID, FABID, ROSALES, Moraceae Link
Habitus. Pohon atau semak, atau liana (termasuk pencekik) atau herba; laticiferus atau
dengan getah berwarna (Malaisia & Fatoua). Perennial, tegak berdiri, epifitik atau memanjat.
Mesofitik.

Daun. Heterofilus (atau tidak). Evergreen; berukuran kecil hingga besar; berseling atau
berhadapan; daun tebal (mengulit); dengan petiolus. Tepi daun rata atau bercangap-berbagi,
jika bercangap pinnatifid atau palmatifid. Daun dengan stipula interpetiolar atau intrapetiolar;
ber-ochrea (selaput bumbung) atau tidak; biasanya dengan trikoma.

Anatomi umum. Tumbuhan dengan kanal laticifer (berartikulasi dan bercabang). Cuma sedikit
yang tanpa laticifer.

Pola reproduksi. Tumbuhan monoecious atau dioecious. Penyerbukan anemofilus atau


entomofilus

Perbungaan. Bunga menggerombol membentuk agregat dalam “perbungaan” atau soliter;


bentuk untai, bongkol, periuk, pada disk atau umbel. Biasanya dengan braktea.
Moraceae Link
Bunga. kecil (terreduksi), simetri radial. Perianthium sepaloid atau vestigial, gamosepalus.

Androecioum. 1--4 (-8); stamen 1--4(-8); tepung sari dengan 2-ruang, porate.

Gynoecioum dengan 2(-3) daun buah; Pistil berruang 1 atau 2, SINKARPUS, menumpang
atau sebagian tenggelam; stilus 2; stigma 2.

Buah basah atau kering; tidak bengang; buah batu atau achene. Buah batu (drupa) dengan
satu biji keras. Gynoecia dari bunga yang bersisian sering menyatu membentuk buah
majemuk. Kotiledon 1 (karena penekanan) atau 2

Fisiologi. Tumbuhan C3 (tercatat pada Ficus). Pada Artocarpus mungkin C4.

Taksonomi. Sistem Cronquist: anak-kelas: Hamamelidae; Urticales; APG (1998): Eudicot;


core Eudicot; Rosid; Eurosid I; Rosales. Pulle dalam Gembong: Apetalae, Morales. Species
1400.
Moraceae Link

Marga. Sekitar 40 marga: Antiaris, Antiaropsis, Artocarpus, Bagassa, Batocarpus,


Bosqueiopsis, Brosimum, Broussonetia, Castilla, Clarisia, Craterogyne, Cudrania (= Maclura),
Dorstenia, Fatoua, Ficus, Helianthostylis, Helicostylis, Hullettia, Maclura, Maquira,
Mesogyne, Metatrophis, Milicia, Morus, Naucleopsis, Olmedia (= Trophis), Olmediopsis,
Parartocarpus, Perebia, Poulsenia, Prainea, Pseudolmedia, Scyphosyce, Sorocea,
Sparattosyce, Streblus, Treculia, Trilepisium, Trophis, Trymatococcus, Utsetela.

Penyebaran. sangat banyak di tropis, tersebar hingga temperate (4 musim).

Ekonomi. Sebagai buah segar: Ficus (fig), Morus (mulberry), Artocarpus (breadfruit,
jackfruit); tanaman hias; penghasil karet: Ficus elastica;
ROSID, FABID, FAGALES, Fagaceae Dum.

Perawakan pohon atau semak

Daun evergreen atau deciduous; tunggal tersusun spiral atau berseling, tanpa upih, tanpa
pulvinus. Lamina bertepi rata atau berbagi; jika berbagi pinnatifid. Dengan stipula yang mudah
gugur.

Tipe reproduksi tumbuhan monoecius, jarang dioecius. Penyerbukan anemofilus atau


entomofilus.

Perbungaan bunga tunggal atau dalam perbungaan, dalam untai lada atau dalam pentol. Bunga
dilindungi braktea

Perhiasan bunga sepaloid atau vestigial. Kelopak (lingkaran perianthium terluar yang
diinterpretasikan sebagai kelopak) (4-)6(-7) berbentuk sisik kecil, dalam 1 lingkaran

Stamen 4--40, biasanya 6--12. Serbuk sari 3 aperture atau kadang termodifikasi menjadi 4--7
aperture

Gynoecium dengan (2-)3 karpel, inferior. Plasentasi axilar atau apikal. Ovule 2 tiap lokul.
Buah kering tidak-bengang (indehiscent); buah nut atau samara, biasanya dengan 1 biji

Geografi Hampir kosmopolitan, mulai dari zona beku di utara dan selatan, zona
temperate/iklim sedang, sub tropis dan tropis, kecuali di Amerika Selatan tropis dan Afrika
Selatan. X = (11-)12(-13).

Jenis 900. Marga 9; Fagus, Nothofagus, Lithocarpus, Castanopsis, Colombobalanus, Castanea,


Chrysolepis, Quercus, Trigonobalanus.

Ekonomi Sumber kayu keras material bangunan yang penting (oak, beech, chestnut), biji
chestnut (Castanea),
ROSID, FABID, CUCURBITALES, Cucurbitaceae Juss.

Habitus biasanya merambat dengan sulur (modifikasi dari pucuk daun), herba atau semak,
setahun atau menahun

Daun berseling, spiral, dengan petiolus, tanpa upih, tunggal atau majemuk. Lamina dengan tepi
rata, biaswanyapenulangan daun menjari.

Tipe reproduksi Tumbuhan monoecious atau dioecious, jarang hermaprodit. Penyerbukan


entomofilus

Perbungaan. Bunga tunggal atau dalam perbungaan. Perbungaan atau bunga di ketiak daun.

Perhiasan bunga. Kelopak (3-)5(-6); dalam 1 lingkara, gamosepalus. Mahkota (3-)5(-6) dalam 1
lingkaran, polysepalus atau gamosepalus, kadang mengatup, atau menyirap, hijau, putih, atau
kuning atau oranye.

Androecium 5 atau menyusut menjadi 3. Stamen 3 atau 5 . Biasanya stamen monadelpus.


Serbuk sari dengan 3 aperture atau 4--15 aperture.
Cucurbitaceae Juss.

Gynoecium dengan 1-5 atau biasanya 3 karpel. Plasentasi parietal

Fisiologi Tumbuhan C3 dan CAM. C3 dicatat pada Citrullus, Cucumis, Cucurbita. CAM dicatat
pada Seyrigia, Xerosicyos.

Geografi. Di daerah 4 musim atau sub-tropis atau tropis.. X = 7–14.

Jenis 640. Marga 120; Alsomitra, Ampelosycios, Citrullus, Coccinia, Cucumella, Cucumeropsis,
Cucumis, Cucurbita, Cucurbitella, Lagenaria, Lemurosicyos, Luffa, Marah, Melothria,
Melothrianthus, Momordica, Muellerargia, Mukia, Myrmecosicyos, Neoalsomitra, Sechium,
Selysia, Trichosanthes, Tricyclandra, Trochomeria, Zanonia, Zehneria dll.

Ekonomi Buah dan sayur: Cucurbita, Cucumis, Lagenaria, Sechium. Beberapa seperti
Trichosanthes beracun.
Luffa cylindrica (oyong blustru)
ROSID, FABID, OXALIDALES, Oxalidaceae R. Br.

Perawakan herba, semak atau pohon kecil. Pada jenis herba, batang sering berbentuk tuber atau
bulb (umbi bawang).

Daun majemuk menyirip, menjari kadang trifoliolatus, jarang unifoliolatus atau dengan daun
semu (phyllodes= filodia); tersusun spiral; tanpa stipula; anak daun biasanya ‘tidur’ pada malam
hari.

Perbungaan cyme (untai lada). Bunga biseksual, aktinomorfik .

Perhiasan bunga Kelopak berlepasan dengan 5 sepal menyirap. Mahkota berlepasan atau
berlekatan di pangkalnya. Petal tersusun menyirap atau convolute.

Stamen biseriate, 5+5, dalam lingkaran, tangkai sari paling luar lebih pendek. Nektari sering
ditemui di pangkal stapen paling luar

Gynoecium sinkarpus dengan ovarium superior. 5 [3] karpel, dan 5 [3] lokul. Tangkai putik 5 [3,1].
Plasentasi axilaris.
Buah kapsul lokulisidal atau buni. Biji dengan endosperma.

Penyebaran luas, hampir kosmopolitan.

Ekonomi buah meja Averrhoa carambola (star-fruit) makanan: tuber plants, Oxalis tuberosa,
dan tanaman ornamental

Jenis 775, 7 marga termasuk Oxalis & Averrhoa


ROSID, FABID, MALPHIGIALES, Euphorbiaceae Juss.
Habitus. Pohon atau semak atau herba atau liana; laticiferous atau non-laticiferous. Sering
berbentuk ‘cactoid’, sukulen atau tidak. Tegak atau memanjat
Daun tunggal atau majemuk, berukuran kecil hingga besar, berseling, spiral, berhadapan atau
tersebar. Sering termodifikasi menjadi duri; dengan petiolus atau sesil, tidak berupih, hampir
selalu dengan stipula. Terdapat ‘domatia’ di daun.
Anatomi umum. Tumbuhan dengan laticifer atau tanpa laticifer
Anatomi daun. Stomata biasanya hanya pada satu permukaan daun, anomositik atau anisositik
atau parasitik. Banyak jenis dengan trikoma penyengat.
Anatomi batang. Jaringan vaskuler primer tersusun bikolateral atau sentrifugal.
Perbungaan hampir selalu cymosa, terminal atau aksilar; dengan braktea involucrum. Bunga
dengan atau tanpa braktea, berukuran kecil hingga sedang.

Perianthium umumnya sepaloid, atau vestigial atau absen atau (jarang sekali) petaloid. Calyx 5,
polysepalous atau gamosepalous. Petal (jika ada) 5, polypetalous.
Euphorbiaceae Juss.
Androecium 1-1000(~). Organ androecium bercabang (Riccinus) atau tidak bercabang), tidak
berlekatan dengan perianthium. Seluruhnya terdiri dari stamen yang fertil. Stamen 1--1000.
Pollen tidak ber-aperture, 3-aperture hingga 30-aperture.

Gynoecium dengan (2-)3 karpel, atau 4--30 karpel(jarang). Pistilum 2-3 sel atau jarang 4-30 sel.
Gynoecium sinkarpus, sinovarius atau sinstylovarius; menumpang. Ovarium berruang (2-)3,
berlepasan atau menempel sebagian. Ovule 1 atau 2 tiap locule.

Buah biasanya tidak berdaging, atau berdaging; bengang atau tidak bengang, schizocarp atau
bukan. Jika bukan schizocarp dapat berupa kapsul atau drupa. Biji dengan endosperma yang
berminyak.

Fisiologi, biokimia. Umumnya mengandung minyak-mustard, atau tidak. Mengandung alkaloid


(atau tidak). Hasil fotosintesis diedarkan dalam bentuk sukrosa atau sebagai
oligosakarida+sukrosa. Tumbuhan C3, C4, and CAM. Metabolisme C3 tercatat pada Argythamnia,
Euphorbia, Phyllanthus, Ricinus. Metabolisme C4 tercatat pada Chamaesyce, Euphorbia. CAM
tercatat pada Euphorbia, Monadenium, Pedilanthus, Synadenium.
Euphorbiaceae Juss.
Geografi, sitologi. Kosmopolitan, kecuali Arctic. X = 6-14.

Taksonomi. Anak-kelas: Dicotyledonae. Sistem Dahlgren: Super-bangsa Malviflorae;


Euphorbiales. Sistem Cronquist: Anak-kelas Rosidae: Euphorbiales. Sistem APG: Eudicot; Rosid;
Eurosid I; Malpighiales.

Marga 300, jenis 5000.


Acalypha, Acidocroton, Acidoton, Actephila, Adelia, Adenochlaena, Adenocline, Adenopeltis,
Adenophaedra, Adriana, Aerisilvaea, Afrotrewia, Agrostistachys, Alchornea, Alchorneopsis,
Aleurites, Algernonia, Alphandia, Amanoa, Amperea, Amyrea, Andrachne, Angostyles, Annesijoa,
Anomalocalyx, Anthostema, Aparisthium, Apodiscus, Aporusa, Argomuellera, Argythamnia,
Aristogeitonia, Ashtonia, Astrocasia, Astrococcus, Austrobuxus, Avellanita, Baccaurea,
Baliospermum, Baloghia, Benoistia, Bernardia, Bertya, Beyeria, Blachia, Blotia, Blumeodendron,
Bocquillonia, Bonania, Borneodendron, Bossera, Botryophora, Breynia, Bridelia, Calycopeplus,
Canaca, Caperonia, Caryodendron, Casabitoa, Calvacoa, Celaenodendron, Celianella,
Cephalocroton, Cephalomappa, Chaetocarpus, Chascotheca, Cheilosa, Chiropetalum,
Chlamydojatropha, Chondrostylis, Chonocentrum, Choriceras, Chrozophora,
Cladogelonium, Cladogynos, Claoxylon, Claoxylopsis, Cleidiocarpon, Cleidion, Cleistanthus,
Clutia, Cnesmone, Cnidoscolus, Cocconerion, Codiaeum, Colliguaja, Conceveiba, Cordemoya,
Croizatia, Croton, Crotonogyne, Crotonogynopsis, Crotonopsis, Ctenomeria, Cubanthus,
Cyrtogonone, Cyttaranthus, Dalechampia, Dalembertia, Deuteromallotus, Deutzianthus,
Dichostemma, Dicoelia, Didymocistus, Dimorphocalyx, Discocarpus, Discoclaoxylon,
Dicocleidion, Discoglypremna, Dissiliaria, Ditaxis, Ditta, Dodecastigma, Domohinea, Doryxylon,
Droceloncia, Drypetes, Duvigneaudia, Dysopsis, Elaeophorbia, Elateriospermum,
Eleutherostigma, Endadenium, Endospermum, Enriquebeltrania, Epiprinus, Eremocarpus,
Erismanthus, Erythrococca, Euphorbia, Excoecaria, Fahrenheitia, Flueggea, Fontainea, Garcia,
Gavarretia, Givotia, Glochidion, Glycydendron, Glyphostylus, Grimmeodendron, Grossera,
Gymnanthes, Haematostemon, Hamilcoa, Hevea, Heywoodia, Hippomane, Homonoia, Hura,
Hyaenanche, Hieronima, Hylandia, Jablonskia, Jatropha, Joannesia, Kairothamnus,
Keayodendron, Klaineanthus, Koilodepas, Lachnostylis, Lasiococca, Lasiocroton, Lautembergia,
Leeuwenbergia, Leidesia, Leptonema, Leptopus, Leucocroton, Lingelsheimia, Lobanilia,
Loerzingia, Longetia, Mabea, Macaranga, Maesobotrya, Mallotus, Manihot, Manihotoides,
Manniophyton, Maprounea, Mareya, Mareyopsis, Margaritaria, Martretia, Megistostigma,
Meineckia, Melanolepis, Mercurialis, Micrandra, Micrandropsis, Micrantheum, Micrococca,
Mildbraedia,
Mischodon, Moacroton, Monadenium, Monotaxis, Moultonianthus, Myladenia, Myricanthe,
Nealchornea, Necepsia, Neoboutonia, Neoguillauminia, Neoholstia, Neoroepera,
Neoscortechinia, Neotrewia, Octospermum, Oldfieldia, Oligoceras, Omalanthus, Omphalea,
Omphellantha, Ophthalmoblapton, Oreoporanthera, Ostodes, Pachystroma, Pachystylidium,
Pantadenia, Paradrypetes, Paranecepsia, Parapantadenia, Parodiodendron, Pausandra,
Pedilanthus, Pentabrachion, Petalodiscus, Petalostigma, Philyra, Phyllanoa, Phyllanthus,
Pimelodendron, Piranhea, Plagiostyles, Platygyna, Plukenetia, Podadenia, Podocalyx,
Pogonophora, Poilaniella, Polyandra, Poranthera, Protomegabaria, Pseudagrostistachys,
Pseudanthus, Pseudocroton, Pseudolachnostylis, Pterococcus, Ptychopyxis, Putranjiva,
Pycnocoma, Reutealis, Reverchonia, Richeria, Richeriella, Ricinocarpus, Ricinodendron, Ricinus,
Rockinghamia, Romanoa, Sagotia, Sampantea, Sandwithia, Sapium, Sauropus, Savia, Scagea,
Schinziophyton, Sebastiania, Securinega, Seidelia, Senefeldera, Senefelderopsis, Sibangea,
Spathiostemon, Speranksia, Sphaerostylis, Sphyranthera, Spirostachys, Spondianthus,
Stachyandra, Stachystemon, Stillingia, Strophioblachia, Sumbaviopsis, Suregada, Symphyllia,
Synandenium, Syndyophyllum, Tacaruna, Tannodia, Tapoides, Tetracoccus, Tetraplandra,
Tetrorchidium, Thecacoris, Thyrsanthera, Tragia, Tragiella, Trevia, Trigonopleura, Trigonostemon,
Vaupesia, Vernicia, Vigia, Voatamalo, Wetria, Whyanbeelia, Wielandia, Zimmermannia,
Zimmermanniopsis.
Rafflesiaceae Dumort. nom. cons
(SEHARUSNYA dilebur dalam Euphorbiaceae berdasarkan APG, namun tetap dipertahankan
(nomina conservanda) berdasarkan sidang IUCN)

Habitus. Herba parasitik yang sangat unik dengan bentuk vegetatif yang ganjil. Bagian vegetatif
berbentuk filamen atau fungoid. Daun sangat trereduksi atau absen. Tumbuhan tanpa akar;
seluruhnya parasitik (mem-penetrasi jaringan tumbuhan inang, dengan hanya bunga yang
muncul di permukaan). Parasit akar .

Daun jika ada berseling atau berhadapan; tanpa stomata.

Tipe reproduksi. Tumbuhan hermaprodit atau monoecious. Polinasi entomofilus.

Perbungaan. Bunga tunggal atau dalam perbungaan, kecil hingga sangat besar (Rafflesia arnoldii
adalah bunga terbesar di dunia, lebih dari 1 m diameter); berbau busuk atau tanpa bau;
aktinomorfik; bagian bunga tersusun dalam lingkaran.

Perianthium sepaloid atau petaloid; 4-5 (-10); berlepasan atau berlekatan (jika berlekatan
membentuk tabung); dalam 1 lingkaran; polysepalus atau gamosepalus; berdaging.
Rafflesiaceae Dum.
Androecium 5-100. Bagian-bagian androecium berlepasan dari perianthium dan berlepasan dari
sesamanya. Androecium seluruhnya terdiri dari stamen fertil. Stamen 5--100.

Gynoecium dengan 4-8 karpel; sinkarpus; sinstylovarius atau eusinkarpus. Sebagian tenggelam
atau tenggelam. Ovarium 1 lokus atau 3-10 lokus. Stylus 1. Plasentasi biasanya parietal. Ovule
dalam satu ruang sangat banyak, tidak ber-arilus.

Buah buni atau kapsul; bengang atau tidak bengang. Jika kapsul pecah tidak beraturan. Gynoecia
berdekatan akan berdempetan membentuk buah majemuk atau tidak. Biji dengan endosperma
atau tidak.

Geografi, sitologi. Tersebar di daerah temperate atau sub tropis atau tropis. Amerika selatan dan
tengah, Mediteran dan Timur Tengah, Afrika Selatan dan Madagaskar. Terutama di Asia Tenggara
dan Indonesia, Australia. X=12.
Rafflesiaceae Dum.
Rafflesia arnoldii R.Br.
Jenis 50. Marga 9: www.wikipedia.org
Apodanthes, Bdallophytum, Berlinianche,
Cytinus, Mitrastemon, Pilostyles, Rafflesia,
Rhizanthes, Sapria.

***Catatan: Data DNA (2004, 2005, 2006)


menunjukkan posisi anggota Rafflesiaceae ada di
dalam (nested) kelompok Euphorbiaceae,
sehingga seharusnya suku Rafflesiaceae dihapus,
dan hanya menjadi bagian dalam Euphoriaceae.
Namun berdasarkan sidang IUCN, suku ini tetap
dipertahankan (nomina conservanda).
ROSID, FABID, MALPHIGIALES, Rhizophoraceae R. Br.
Habitus. Pohon atau semak. Helofitik.

Daun berhadapan atau melingkar. Tungal, tepi rata atau crenatus atau dentatus; dengan tulang
daun menyirip; dengan stipula interpetiolaris yang mudah rontok.

Anatomi daun. Stomata anomositik

Tipe reproduksi. Tumbuhan hermaprodit atau polygamomonoecious (jarang); vivipar atau tidak.

Perbungaan. Dalam perbungaan atau bunga tunggal. Jika tunggal bunga aksilar. Jika dalam
perbungaan dalam racemus, cymosa atau fascikulu; aksilar

Bunga radial biasanya kelipatan 4-6.

Perianthium dengan calyx dan corolla yang jelas. Calyx (3-) 4-5 (-16) dalam I lingkaran;
polysepalus; tersusun mengatup. Corolla (3-)4-5(-16); dalam 1 lingkaran; polypetalus. Petal
bertaji atau sesil.
Rhizophoraceae R. Br.
Androecium 8-40; berlepasan dari perianthium; berlepasan dari sesamanya; dalam 1 lingkaran.
Androecium seluruhnya terdiri dari stamen fertil. Stamen 8-40, diplostemonus atau
triplostemonus hingga polystemonus.

Gynoecium dengan 2-5 (-20) karpel. Pistilum dengan 1-6 (-20) ruangan. Gynoecium sinkapus;
tenggelam atau menumpang; stylus 1; stigma 1. Plasentasi apikal

Buah biasanya basah, jarang kering; bengang atau tidak bengang; kapsula atau buni atau drupa.
Biji dengan endosperma banyak yang biasanya mengandung minyak. Buah umumnya vivipar.

Fisiologi, biokimia. Mengandung alkaloid, mengandung flavonoid. Biasanya tumbuhan C3.


Geografi. Pantropis. X= 8,9.

Taksonomi. Anak-kelas Dicotyledonae. Sistem Dahlgren: Super-bangsa Myrtiflorae;


Rhizophorales. Sistem Cronquist: Anak-kelas Rosidae; Rhizophorales. Sistem APG: Eudicot; core
eudicot; Rosid; Eurodid I; Malpighiales. Jenis 120. Marga 15: Anopyxis, Blepharistemma,
Bruguiera, Carallia, Cassipourea, Ceriops, Comiphyton, Crossostylis, Dactylopetalum, Gynotroches,
Kandelia, Macarisia, Pellacalyx, Rhizophora, Sterigmapetalum, Weihea (= Cassipourea).

Ekonomi. Beberapa jenis merupakan penghasil kayu yang sangat kuat untuk konstruksi air laut.
Tanin diambil dari batang.
Kelompok Tumbuhan
EUROSID II (MALVID)

Judd et al., 2002


Mangifera kemanga,
Anacardiaceae, Sapindales
Ketapang, Combretaceae, Myrtales

Pepaya, Caricaceae,
Brassicales

Putat/Butun, Lythraceae, Myrtales

Wasabi, Brassicaceae,
Merati, Dipterocarpaceae, Brassicales
Kenari, Burseraceae, Sapindales
Malvales
ROSID, MALVID, MYRTALES, Myrtaceae Juss.
Habitus. Pohon atau semak; mengandung minyak esensial. Sering merupakan tumbuhan halofit,
xerofit.

Daun kadang heterofilus; evergreen atau deciduous; berukuran kecil hingga besar; umumnya
berhadapan (Syzygium); atau berseling atau dalam lingkaran (jenis di Australia: Eucalyptus,
Metrosideros, Xanthostemon dll); dengan titik (noktah) kelenjar; aromatik; selalu daun tunggal;
tanpa pulvinus; dengan atau tanpa stipula. Lamina dengan tepi rata; pada Syzygium dengan
“intramarginal vein”.

Anatomi daun. Stomata anomositik atau parasitik. Lamina dengan rongga sekretori yang
menghasilkan minyak.

Tipe reproduksi. Tumbuhan hermaprodit atau polygamomonoecious, atau androdioeciou.


Polinasi entomofilus atau ornitofilus.

Perbungaan. Bunga jarang yang tunggal, biasanya dalam perbungaan, yaitu cymosa, dalam spika
dalam corymbosa dan panikula atau dalam bonggol (unit dasar perbungan adalah cymosa).
Perbungaan terminal atau aksilar. Bunga radial. Petal menumpang di atas calyx.
Myrtaceae Juss.
Perianthium dengan calyx dan corolla yang jelas, atau petaloid atau sepaloid. Dalam 1
lingkaran atau 2 lingkaran. Calyx (3-) 4-5 (-6) atau vestigial; polysepalus atau gamosepalus.
Corolla 4-5 dalam lingkaran, polypetalus atau gamopetalus, putih, kuning merah, pink atau
ungu (tidak biru).

Androecium mulai dari 4 (jarang ),yang umum adalah ~(jambu); berlepasan dari
perianthium; berlepasan dari sesamanya;

Gynoecium dengan 2-5 (-16) karpel, sinkarpus, tenggelam atau sebagian tenggelam .
Overium dengan 1-) 2-5 (-16) lokul. Plasentasi parietal atau aksilar.

Buah basah atau kering, bengang atau tidak bengang; berupa kapsula, buni, drupa atau
nut. Biji tanpa endosperma.
Myrtaceae Juss.
Fisiologi, biokimia. Banyak jenis yang mengandung metabolit sekunder spt alkalois, flafonoid,
kaempferol, myricetin dll, eugenol (cengkeh). Umumnya tumbuhan C3.

Geografi, sitologi. Tersebar di daerah temperate, sub-trops dan tropis, mulai Australia hingga
Amerika Selatan. X = (6-)11(-12).

Jenis 3000, Marga 130:


Acmena, Baeckia, Callistemon, Darwinia, Decaspermum, Eucalyptus, Eugenia, Feijoa (=Acca),
Jambosa, Lamarchea, Leptospermum, Melaleuca, Metrosideros, Osbornia, Psidium, Rhodamnia,
Rhodomyrtus, Syzygium, Tristania, Tristaniopsis, Whiteodendron, Xanthomyrtus, Xanthostemon.

Ekonomi. Banyak jenis dimanfaatkan sebagai penghasil minyak esensial untuk parfum maupun
obat (Melaleuca, Eucalyptus, Syzygium) Buah meja: Feijoa, Psidium, Syzygium, Eugenia dll.
ROSID, MALVID, MALVALES, Malvaceae Juss.
****deskripsi suku ini tidak termasuk Bombacaceae, Byttneriaceae, Sterculiaceae, Tiliaceae;
padahal dalam klasifikasi APG, 4 suku tersebut seluruhnya dilebur dalam Malvaceae,
menghasilkan satu suku dengan anggota sangat banyak.

Habitus herba atau semak atau pohon. Mulai dari tumbuhan biasa hingga halofitik atau
xerofitik.

Daun tunggal, berseling atau spiral; berpetiolus; tidak berupih. Lamina bertepi rata atau
berbagi. Jika berbagi palmatifid. Biasanya dengan stipula. Daun kdang dengan hydatoda.
Stomata sering pada dua permukaan dau, anomositik. Daun dilengkapi rambut; rambut
dengan kelenjar maupun tidak; kadang berbentuk bintang (stellate hair) atau peltatus.

Anatomi batang. Pada ikatan pembuluh terdapat sel-sel ubin yang juga terdapat pada Durio
(Bombacaceae) & Pterospermum (Tiliaceae); hal ini juga menjadi dasar mengapa suku
Bombacaceae dan Tiliaceae oleh APG kemudian dilebur dalam Malvaceae.
Malvaceae Juss.
Tipe reproduksi. Tumbuhan hermaprodit atau dioecious atau polygamomonoecious. Polinasi
entomofilus.

Perbungaan. Bunga tunggal atau dalam perbungaan, biasanya cymosa. Bunga kecil hingga besar,
umumnya radial, jarang yang bilateral. Perianthium dengan calyx dancorolla yang jelas. Calyx 5
dalam 1 lingkaran; polysepalus atau gamosepalus (hanya di pangkalnya saja); kuncup dalam
katup (valvate). Terdapat epicalyx atau tidak. Corolla 5 dalam I lingkaran; polypetalus, walaupun
sering terlihat seperti gamosepalus.

Androecium (5-) 15-100; adnatus terhadap petal; monadelphous (tabungnya berlekatan/adnatus


dengan petal); dalam 1 lingkaran. Androecium seluruhnya adalah stemen fertil. Stamen (5-) 15-
50.

Gynoecium dengan (1-)5(-100) karpel; sinkarpus, menumpang.

Buah umumnya kering, atau basah; bengang atau tidak bengang; berupa kapsula atau buni. Biji
dengan endosperma yang berminyak. Banyak jenis dengan biji berrambut atau berduri.
Malvaceae Juss.

Fisiologi, biokimia. Tumbuhan C3, tercatat pada Gossypium, Hibiscus, Malva, Sphaeralcea,
Thespesia.

Geografi, sitologi. Tersebar di daerah beku hingga tropis (kosmopolitan), hingga ke Iceland. X =
6–17(+), 20(+)

Jenis 1000; Marga 100: Abelmoschus, Abutilon, Gossypioides, Gossypium, Hibiscadelphus,


Hibiscus, Malva, Malvastrum, Malviscus, Sida, Sidalcea, Sidastrum,Tetrasida, Thespesia, Urena,
dll.

Ekonomi. Gossypium adalah penghasil baik kapas atau minyak kapas. Calyx & bractea dari
Hibiscus sabdariffa dimanfaatkan untuk teh dan manisan. Okra adalah buah muda dari Hibiscus
esculentus. Tumbuhan ornamental dari marga Hibiscus.
ROSID, MALVID, BRASSICALES, Brassicaceae Burnett nom. Alt. = Cruciferae Juss.

Habitus. Umumnya herba atau semak, jarang sekali liana. Annual, biennial atau perennial.
Banyak jenis berbentuk roset (akar) atau tidak. Dapat berupa tumbuhan hydrofitik, helofitik,
mesofitik dan xerofitik.

Daun kecil hingga besar, trsusun spiral atau tersebar. Dengan petiolus atau duduk; daun tunggal
atau majemuk; tanpa pulvinus. Jika majemuk, menyirip. Jika daun tunggal dengan tepi rata
hingga berbagi menyirip. Tanpa stipula. Tepi daun rata, bergerigi atau dentatus.

Tipe reproduksi. Tidak terdapat bunga uniseksual, tumbuhan hermaprodit. Nektar dproduksi di
pangkal perianthium atau di androecium. Polinasi anemofilus atau entomofilus.

Perbungaan. Bunga tunggal atau dalam perbungaan. Corymbosa atau racemus atau spika atau
fasikulus. Unit dasar perbungaan adalah rasemosa. Perbungaan terminal atau aksilar atau
berhadapan daun. Bunga diindungi braktea atau tidak.

Bunga radial, polysiklik,tetrasiklik atau pentasiklik. Perianthium dengan calyx dan corolla jelas,
atau sepaloiid, berjumlah 8 atau 4. Perianthium tersusun khas dalam 3 lingkaran; K 2 + 2, C4;
polysepalus. Polypetalus; corolla putih, kuning, oranye, ungu atau biru.
Brassicaceae Burnett nom. Alt. = Cruciferae Juss
Androecium biasanya 6 (jarang 2-16), dalam 2 atau 1 lingkaran; seluruhnya terdiri atas stamen
fertil. Stamen 6 (jarang 2-16), tetradynamus.

Gynoecium dengan 2 karpel. Pistilum dengan 1-2 ruang. Gynoecium sinkarpus, menumpang.
Ovarium 1-2 lokus. Stigma 1-2. Plasentasi parietal.

Buah kering; bengang, jarang tidak bengang; biasanya siliqua. Buah pecah pada katup (valve). Biji
kecil dengan sedikit atau tanpa endosperma.

Fisiologi, biokimia. Mengandung minyak mustard. Tumbuhan C3 atau C4.

Geografi, sitologi. Daerah beku hingga tropis (kosmopolitan); namun penyebarannya


terkonsentrasi di belahan utara bumi dan Mediteran. X = 5–12(+).
Brassicaceae Burnett nom. Alt. = Cruciferae Juss

Jenis 3200. Marga: 350: Arabidopsis, Arabis, Brassica, Cakile, Nasturtiopsis, Nasturtium (=
Rorippa), Raphanus, Rorippa, dll.

Ekonomi. Bahan pangan penting dari Brassica (cabbage, cauliflower, broccoli, kohlrabi,
turnips, Brussels sprouts); Raphanus (radish); Rorippa (watercress); mustard dari Brassica,
Armoracia (horse-radish); tumbuhan ornamental dari 50 marga seperti: Arabis, Erysimum
(Cheiranthus), Hesperis, Iberis, Lobularia, Lunaria, Matthiola.
ROSID, MALVID, SAPINDALES, Sapindaceae Juss.
Perawakan Pohon, semak, liaa atau herba, bergetah atau tidak, getah berwarna atau tidak.
Jika merambat, dengan sulur, sulurnya merupakan modifikasi dari perbungaan.

Daun berseling atau spiral, dengan petiolus, tanpa upih, biasanya daun majemuk pinnatus
atau bipinnatus, sering dengan stipula, sangat sering dengan pulvinus.

Tipe reproduksi. Terdapat bunga uniseksual. Tumbuhan monoecious atau


polygamomonoecious. Bunga betina kadang masih dilengkapi dengan staminodia.
Penyerbukan dengan serangga

Perbungaaa. Bunga kadang tunggal atau dalam perbungaan cyme. Bunga biasanya dilindungi
braktea dan brakteola.

Perhiasan bunga dengan kelopak dan mahkota yang jelas atau kadang sepaloid. Kelopak
biasanya 4--5, dalam 1 lingkaran, polysepalus. Mahkota 4 atau 5 dalam 1 lingkaran, biasanya
gamopetalus.

Androecium 8 atau 10. Stamen 4--5 atau 8 atau 10, jarang banyak. Serbuk sari biasanya
dengan 3 aperture(ada yg 2--4)
Gynoecium dengan (2-)3(-8) karpel, superior. Orvrium dengan (2-)3(-8) lokus. Tangkai putik
biasanya 1

Buah basah atau kering, bengang atau tak-bengang atau schizocarp. Biji tidak mengandung
endosperma

Geografi Daerah beriklim sedang hingga tropis. Paling banyak ditemukan di Australasia. X = 10–
16.

Jenis sekitar 2000. Marga 140; Alectryon, Allophylus, Allosanthus, Amesiodendron, Blighia,
Blighiopsis, Blomia, Bridgesia, Camptolepis, Cardiospermum, Castanospora, Cupania,
Cupaniopsis, Dimocarpus, Diploglottis, Diplokelepa, Diplopeltis, Distichostemon, Dodonaea,
Guioa, Handeliodendron, Haplocoelum, Harpullia, Hippobromus, Hornea, Houssayanthus,
Hypelate, Hypseloderma, Jagera, Koelreuteria, Laccodiscus, Lecaniodiscus, Lepiderema,
Lepidopetalum, Lepisanthes, Litchi, Llagunoa, Melicoccus, Mischocarpus, Molinaea, Neotina,
Nephelium, Pometia, Porocystis, Pseudima, Pseudopancovia, Pseudopteris, Radlkofera,
Rhysotoechia, Sapindus, Sarcopteryx, Tina, Tsingya, Ungnadia, Urvillea, Vouarana, Xanthoceras,
Xeropspermum, Zanha, Zollingeria dll.

Ekonomi ‘Spanish lime’ (Melicoccus), litchi dan longan/lengkeng (Litchi spp. & Dimocarpus spp),
pulasan dan rambutan (Nephelium spp.)
ROSID, MALVID, SAPINDALES, Rutaceae Juss.

Habitus. Pohon atau semak atau herba; mengandung minyak esensial.

Daun evergreen atau deciduous; berseling atau berhadapan; dengan petiolus; tanpa upih; selalu
dengan noktah/titik kelenjar; aromatik. Daun tungal atau majemuk. Jika majemuk unifoliolatus,
menyirip, menyirip ganda; Jika tungal dapat rata atau bercangap; kadang daun pita. Daun hampir
seluruh jenis tanpa stipula; yang berstipula intrapetiolar dan memiliki noktah kelenjar. Daun
dengan rongga sekretori mengandung minyak esensial.

Tipe reproduksi. Tumbuhan hermaprodit, atau monoecious atau andromonoecious atau


dioecious. Polinasi entomofilus.

Perbungaan. Bunga tungal atau dalam perbungaan. Unit dasar perbungaan cymosa atau
rasemosa, namun perbungaan dapat ttermodifikasi menjadi cymosa, panikula, racemus atau
corymbosa. Perbungaan terminal, aksial atau di atau di atas daun.

Bunga denan braktea; biasanya wangi. Simetri radial. Bunga biasanya (3-)5 merous.

Perianthium dengan calyx dan corolla yang jelas (tapi calyx kadang sangat kecil dan tidak jelas).
Calyx (3-)4 atau 5; dalam 1 lingkaran; polysepalus atau gamopetalus (di pangkal). Corolla (3-) 5
atau 5; polypetalus atau gamopetalus
Rutaceae Juss.
Androecium 2 atau 3 aatau 5 atau 8 atau 20-60. Bagian androecium berlepasan dari perianthium
dan berlepasan dari sesamanya. Androecium terdiri dari stamen fertl dan staminodium.
Staminodium ada di bagian lingkaran luar dari stamen fertil. Stamen 2-60.

Gynoecium dengan (1-) 3 karpel atau 4-5 (-100) karpel; sinkarpus atau apokarpus. Stylus 1 atau 3-
5. Plasentasi aksilar.

Buah basah atau kering; tunggal atau buah agregat; berupa folikulus atau drupa atau buni
(berupa hesperidium) atau samara.

Geografi, sitologi. Tersebar di daerah temperate, subtropis dan tropis. X = 7–11(+).

Taksonomi. Anak-kelas Dicotyledonae. Sistem Dahlgren: Super-bangsa Rutiflorae; Rutales. Sistem


Cronquist: Anak-kelas Rosidae; Sapindales. Sistem APG: Eudicot, Core Eudicot, Rosid, Eurosid II;
Sapindales. Jenis 900, marga 150: Acronychia, Adenandra, Aegle, Aeglopsis, Afraegle, Citrus,
Clausena, Diphasia, Euodia, Evodiella, Fagaria, Melicope, Merope, Microcitrus, Microcybe,
Micromelum, Murraya, Myrtopsis, Pentaceras, Ruta, Toddalia, Toddaliopsis, Triphasia, dll.

Ekonomi. Buah meja dari Citrus, Aegle, Clausena. Casimiroa dll. Bumbu masak dari Murraya.
Tumbuhan ornamental dll.
TERIMA KASIH

Prodi Biologi FMIPA UNJ 2022

Anda mungkin juga menyukai