Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FARMASI FISIKA

TEGANGAN PERMUKAAN

DISUSUN OLEH:

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG

1
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................................................ 3
TUJUAN : ................................................................................................................................................. 3
PRINSIP : ................................................................................................................................................. 3
BAB II........................................................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG .................................................................................................................................. 4
BAB III ......................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................... 6
I. Macam-macam Metoda yang digunakan dalam Tegangan Permukaan ............................... 7
II. Penyebab Terjadinya Tegangan Permukaan ....................................................................... 7
III. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tegangan Permukaan................................................ 9
IV. Pengapliakasian dalam bidang Farmasi ............................................................................. 10
BAB IV ....................................................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ......................................................................................................................................... 12

2
BAB I

TUJUAN :
1. Membedakan antara berbagai jenis interface dan menjelaskan contoh yang relevan di
ilmu farmasi.
2. Memahami istilah tegangan permukaan dan tegangan antar muka dan aplikasi mereka di
ilmu farmasi.
3. Menghargai metode yang berbeda dari permukaan dan ketegangan antarmuka pengukuran.
4. Hitung permukaan dan antarmuka ketegangan, permukaan energi bebas, perubahan yang,karya
kohesi dan adhesi, dan menyebarkan koefisien untuk berbagai jenis interface.
5. Memahami mekanisme adsorpsi pada antarmuka cair dan padat.
6. Mengklasifikasikan aktif permukaan agen dan menghargai aplikasi mereka di apotek.
7. Membedakan antara berbagai jenis monolayers dan mengenali metode dasar untuk
karakterisasi mereka.
8. Kenali sifat-sifat listrik dari interface dan efek elektrolit.

PRINSIP :

Ketika fase ada bersama-sama, batas antara dua dari mereka dikenal sebagai interface.
Sifat-sifat molekul membentuk antarmuka sering cukup berbeda dari orang-orangdi sebagian
besar setiap tahap bahwa mereka disebut sebagai membentuk fase antarmuka. Jika cairandan uap
yang ada bersama-sama dalam wadah yang sama, cairan mengambil bagian bawah bagian
dariwadah. Sisa wadah diisi oleh uap cair, yang, karena dengangas, memiliki kecenderungan
untuk mengambil semua ruang yang tersedia

3
BAB II

LATAR BELAKANG

Tegangan permukaan atau tegangan bidang batas adalah gaya yang terdapat pada setiap
bidang batas antara dua media berusaha memperkecil luas bidang itu, oleh karena itu permukaan
zat cair kenderung kemenahan usaha perluasan permukaan dan karena itu tegangan permukaan
dapat didefenisikan dengan gaya yang terdapat pada setiap bidang bahan yang menahan
perluasan permukaan.

Kita sering membuat perbedaan antara tegangan permukaan dengan tegangan bidang
batas, dengan tegangan permukaan dimaksudkan tegangan pada permukaan cairan yang
berbatasan dengan udara, sedangkan istilah yang kedua dimaksudkan gaya bekerja pada bidang
batas antara dua cairan yang tidak berbaur dan untuk memperoleh sekedar gambaran mengenai
perbandingan gaya intrermolekul.

Tegangan permukaan merupakan penjelmaan dari pada interaksi gaya intermolekul yang
timbul akibat molekul-molekul yang terdapat pada bidang batas itu tidak dikelilingi secara
sistematik oleh molekul yang lainnya. Tidak seperti halnya dengan molekul-molekul yang
terdapat ditengah-tengan fasa suatu materi.

Dalam kajian fisika, terdapat salah satu topik yang mendapatkan perhatian khusus, yakni
mengenai Tegangan permukaan.Pernahkan anda mengamati titik-titik embun yang terdapat pada
permukaan daun atau rumput? Mengapa titik-titik itu berbentuk bola? Atau pernahkan anda
melihat pisau silet suatu waktu dapat mengapung di atas air? Mengapa terjadi demikian? Secara
Fisika, fenomena ini dapat terjadi karena adanya tegangan permukaan. Tegangan permukaan
adalah suatu kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaannya seperti
ditutupi oleh suatu lapisan kulit tipis.

Dengan adanya tegangan permukaan, nyamuk dapat mengapung di atas permukaan air,
karena berat nyamuk dapat ditahan oleh kulit tipis yang menyelimuti permukaan air.Seperti itu
juga yang terjadi pada pisau silet yang dapat terapung pada permukaan air.

4
Penyebab terjadinya Tegangan permukaan karena adanya kohesi di bawah zat cair yang
lebih besar dari pada kohesi dipermukaan zat cair, sehingga permukaan air akan cendrung
mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil mungkin. Hal tersebut dapat membuktikan
bahwa titik-titik embun yang menempel di atas rumput berbentuk seperti bola karena luas
permukaan terkecil adalah bangun yang berbentuk bola.

Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu.Semakin tinggi suhu zat cair,
semakin kecil tegangan permukaannya.Dan semakin kecil tegangan permukaan, semakin besar
atau baik kemampuan air untuk membasahi benda. Penerapan tegangan permukaan dalam
kehidupan sehari-hari antara lain adalah:

 Sabun cuci sengaja dibuat untuk mengurangi tegangan permukaan air sehingga dapat
meningkatkan kemampuan air untuk membersihkan kotoran yang melekat pada pakaian.
 Mencuci pakaian dengan air hangat atau air panas lebih bersih karena dengan suhu yang
tinggi tegangan permukaan akan semakin kecil dan kemampuan air untuk membasahi
pakaian yang kotor lebih meningkat lagi.
 Alkohol dan antiseptik pada umumnya memiliki kemampuan untuk membunuh kuman,
dan mempunyai tegangan permukaan yang rendah sehingga dapat membasahi seluruh
permukaan kulit yang luka.
 Itik dan angsa dapat berenang dan terapung di atas permukaan air karena bulu-bulunya
tidak basah oleh air. Jika air dicampur dengan detergen, maka tegangan permukaan akan
mengecil, itik dan angsa yang berenang bulu-bulunya akan basah sehingga itik dan angsa
tersebut dapat saja tenggelam.
 Gelembung yang dihasilkan oleh air sabun merupakan salah satu contoh adanya tegangan
permukaan.

5
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Tegangan dalam permukaan ini adalah gaya persatuan panjang yang harus diberikan
sejajar pada permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam. Gaya ini tegangan permukaan
mempunyai satuan dyne/cm dalam satuan cgs.Hal ini analog dengan keadaan yang terjadi bila
suatu objek yang menggantung dipinggir jurang pada seutas tali ditarik ke atas oleh seseorang
memegang tali tersebut dan berjalan menjauhi seutas tali.(Martin, 1990).

Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastic.Selain itu, tegangan
permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair untuk selalu
menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti
bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru.Dengan
sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda kecil di permukaannya.Seperti silet,
berat silet menyebabkan permukaan zat cair sedikit melengkung ke bawah tampak silet itu
berada.Lengkungan itu memperluas permukaan zat cair namun zat cair dengan tegangan
permukaannya berusaha mempertahankan luas permukaan-nya sekecil mungkin.

Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida)
yang berada dalam keadaan diam (statis). Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya F
persatuan panjang L yang bekerja tegak lurus pada setia garis di permukaan fluida.

Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua
fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada tegangan
permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampur lebih besar dari pada adhesi
antara cairan dan udara (Hamid.2010).

Tegangan permukaan bervariasi antar berbagai cairan. Air memiliki tegangan permukaan
yang tinggi dan merupakan agen pembasah yang buruk karena air membentuk droplet, misalnya
tetesan air hujan pada kaca depan mobil. Permukaan air membentuk suatu lapisan yang cukup
kuat sehingga beberapa seranga dapat berjalan diatasnya (suminar, 2001).

6
I. Macam-macam Metoda yang digunakan dalam Tegangan Permukaan

Pengukuran tegangan permukaan dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain
(Kosman dkk, 2005);

1. Metode cincin de-Nouy

Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan dan tegangan
antar permukaan zat cair. Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa gaya
yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair sebanding dengan
tegangan permukaan atau tegangan antar muka. Gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan
cincin dalam hal ini diberikan oleh kawat torsi yang dinyatakan dalam dyne.

2. Metode kenaikan kapiler

Metode ini hanya digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair dan tidak
dapat digunakan untuk menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair yang tidak
bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka zat tersebut akan
naik ke dalam pipa sampai gaya gesek ke atas diseimbangkan oleh gaya gravitasi ke
bawah akibat berat zat cair.

Komponen gaya ke atas akibat tegangan permukaan yaitu ;

· Keliling penampang pipa = 2 pr

· Sudut kontak antar permukaan zat dengan dinding kapiler = q maka gaya ke atas total
= 2 prg cos q.

II. Penyebab Terjadinya Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk menegang,
sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya
kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih
kecil dari pada gaya adesinya dan pada zat yang non-adesiv berlaku sebaliknya. Salah satu model
peralatan yang sering digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zat cair adalah pipa

7
kapiler.Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah sudut kontak, yaitu
sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang dekat dengan dinding. Sudut kontak ini timbul
akibat gaya tarik-menarik antara zat yang sama (gaya kohesi) dan gaya tarik-menarik antara
molekul zat yang berbeda (adesi). (Ansel, 1985)

Molekul biasanya saling tarik-menarik.Dibagian dalam cairan, setiap molekul cairan


dikelilingi oleh molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada
molekul cairan lainnya karena molekul cairan tarik-menarik satu dengan yang lainnya, maka
terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam caian.
Sebaliknya molekul cairan yang terletak di permukaan di tarik oleh molekul cairan yang berada
di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah
ke bawah karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di
permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya dengan menyusut sekuat mungkin. Hal
ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis
yang tipis. (Anief, 1993)

Istilah permukaan biasanya dipakai bila membicarakan suatu antarmuka gas/cair.


Walaupun istilah ini akan dipakai dalam penentuan tegangan permukaan. Karena setiap artikel
zat, apabila itu bakteri, sel, koloid, granul atau manusia, mepunyai suatu antarmuka pada batas
sekelilingnya, maka pada topik ini memang penting. Tegangan permukaan adalah gaya persatuan
panjang yang terdapat antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur, sedangkan tegangan
permukaan adalah gaya persatuan panjang bias juga digambarkan dengan suatu rangka kawat
tiga sisi dimana suatu bidang datar bergerak diletakkan. (Martin, 1990)

Molekul-molekul zat aktif permukaan (surfaktan) mempunyai gugus polar dan non polar.
Bila suatu zat surfaktan didispersikan dalam air pada konsentrasi yang rendah, maka molekul -
molekul surfaktan akan terabsorbsi pada permukaan membentuk suatu lapisan monomolekuler.
Bagian gugus polar akan mengarah ke udara. Hal ini mengakibatkan turunnya tegangan
permukaan air.Pada konsentrasi yang lebih tinggi nolekul-molekul surfaktan masuk ke dalam air
membentuk agregat yang dikenal sebagai misel.Konsentrasi pada saat misel ini mulai terbentuk
disebut konsentrasi misel kritik (KMK).Pada saat KMK ini dicapai maka tegangan permukaan
zat cair tidak banyak lagi dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi misel kritik suatu surfaktan
dapat ditentukan dengan metode tegangan permukaan.(Kosman, 2006).

8
Cara yang paling mudah dan sederhana untuk menentukan tegangan permukaan adalah
dengan menggunakan kawat yang dibengkokkan berbenruk huruf U dan kawat kedua CD dengan
panjang l yang dapat digerakkan sepanjang kawat U.

III. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tegangan Permukaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

1. Suhu

Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya


energy kinetik molekul

2. Zat terlarut (solute)

Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan


permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga
tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan
cairan membentuk lapisan monomolecular, maka akan menurunkan tegangan permukaan,
zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan.

3. Surfaktan

Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan,


karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka.Surfaktan
mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus.Sabun merupakan
salah satu contoh dari surfaktan.

4. Jenis Cairan

Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti
air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin
karena gaya tarik antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.

5. Konsentrasi Zat Terlarut

Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap
sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan. Telah

9
diamati bahwa solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan
muka, karena mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam
larutan. Sebaliknya solut yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan
muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan.

IV. Pengapliakasian dalam bidang Farmasi


a) Aplikasi dari adsorpsi pada antarmuka cairan adalah aktivitas antibakteri dari zat
aktif permukaan tertentu. Surfaktan tersebut mungkin memengaruhi aktivitas
senyawa antibakteri atau bisa jadi zat itu sendiri memberikan suatu kerja
antibakteri. Contoh :

1) Dengan konsentrasi rendah surfaktan pada heksilresoksinol akan membantu


penetrasi zat tersebut ke dalam cacing kremi Ascaris. Hal ini disebabkan
karena terjadinya penurunan tegangan antarmuka antara fase cair dan dinding
sel organisme, sehingga mempermudah adsorpsi dan penyebaran
heksiresorsinol di atas permukaan cacing.
2) Senyawa amonium kuarterner yang merupakan salah satu surfaktan justru
mempunyai aktivitas antibakteri dengan mekanisme menaikkan permeabilitas
(kebocoran) membran sel lipid yang menyebabkan kematian organisme
tersebut dikarenakan hilangnya bahan-bahan esensial dari sel.

b) Aplikasi adsorpsi antarmuka padat/cair berupa fenomena pembasahan dan proses


deterjen. Zat pembasah yang merupakan suatu surfaktan dapat menurunkan sudut
kontak dengan membantu memindahkan fase udara pada permukaan dan
menggantikannya dengan suatu fase cair. Contoh:
 pendispersian obat-obat seperti sulfur, arang dan serbuk-serbuk lain dengan air,
 pemindahan udara dari matriks kapas dan perban penyerap sehingga larutan obat
bisa diadsorbsi untuk pemakaian pada berbagai daerah tubuh;
 pemindahan kotoran dan sisa- sisa dengan menggunakan deterjen dalam
pencucian luka
 pemakaian losio dan spray obat pada permukaan kulit dan selaput lendir.
Deterjen adalah surfaktan yang digunakan untuk menghilangkan kotoran. Proses

10
deterjensi adalah suatu proses kompleks penghilangan benda – benda asing dari
permukaan. Proses itu meliputi pembasahan awal dari kotoran dan permukaan
yang akan dibersihkan, deflokulasi dan suspensi, pengemulsian atau pelarutan
dari partikel – partikel kotoran; dan kadang – kadang pembusaan dari zat untuk
mengambil dan menghilangkan partikel – partikel dengan pencucian.

11
BAB IV

Daftar Pustaka

Martin’s, .2006.Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.6 Edition.

12

Anda mungkin juga menyukai