Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PHYTOMEDICINE

“OBAT HERBAL”

DISUSUN OLEH:
YUSTIN
18 20 057

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI ( STIFA )
PELITA MAS
PALU
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum, pengertian dari obat herbal adalah obat  yang berasal dari
seluruh atau sebagian dari tumbuh-tumbuhannya. Namun sebenarnya, istilah herbal
ini memiliki arti tumbuh-tumbuhan yang tidak berkayu atau tanaman yang bersifat
perdu. Obat herbal juga disebut sebagai phytomedicine atau obat botani.
Pengguanaan obat herbal telah dikenal dan banyak digunakan sejak zaman dahulu,
karena memiliki khasiat yang manjur dan ampuh

Obat herbal diolah secara tradisional dan turun-menurun, berdasarkan resep


nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik secara
magic maupun pengetahuan tradisional. Pada masa kini, para ahli mulai tertari
dengan penggunaan obat herbal karena efek samping yang ditimbulkan minimal. Hal
tersebut dikarenakan komposisi di dalamnya masih dapat dicerna oleh tubuh. Obat
herbal juga popular dikalangan masyarakat karena lebih mudah dijangkau, baik
harga maupun ketersediaannya.

Konsep Pengobatan Herbal

1. Pendekatan yang dipakai bersifat holistic. Tubuh manusia dipandang


memiliki suatu system harmoni yang selalu seimbang. Tidak berfungsinya
satu bagian tubuh yang lain. Jika tubuh tidak mampu melakukan
penyeimbangan kembali seperti keadaan semula, maka akan timbul
suatu penyakit. Salah satu tujuan dari pengobatan herbal adalah
membantu tubuh mengembalikan keharmonisan atau keseimbangan
tubuh.
2. Selain dari factor eksternal, pengobatan herbal memahami bahwa dari
manusia terdapat kekuatan penyembuh yang dating dari factor spiritual,
emosional, mental, dan fisikal. Kekuatan penyembuh tersebut dalam
dunia medis modern dikenal dengan system imun.
3. Mengguanakn semurni-murninya bahan dari herbal sebagai obat, tanpa
tambahan zat kimia sintetis.
Konsep pengobatan herbal sangat berbeda dengan konsep pengobatan
modern (yang biasanya menggunakan kimia sintetis sebagai obat). Misalnya dalam
pengobatan kimia sintetis penyebab penyakit adalah virus, bakteri, dan pathogen
(mikro organism pembawa penyakit); sedangkan dalam pengobatan herbal,
pemyebab penyakit adalah lemahnya system imun.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui peraturan perundang-undangan herbal medicine.
2. Mengetahui perkembangan herbal medicine
1.3 Rumusan masalah
1. Bagaimana peraturan perundang-undangn herbal medicine
2. Bagaimana perkembangan herbal medicine
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peraturan peundang-undangan herbal medicine

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 6 TAHUN 2016
TENTANG
FORMULARIUM OBAT HERBAL ASLI INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
 Pasal 1
Formularium Obat Herbal Asli Indonesia yang selanjutnya
disingkat FOHAI merupakan dokumen yang berisi
kumpulan tanaman obat asli Indonesia beserta dengan
informasi tambahan yang penting tentang tanaman obat asli Indonesia.
 Pasal 2
FOHAI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
 Pasal 3
Pengaturan FOHAI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
digunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam
memberikan Pelayanan Kesehatan tradisional integrasi
dengan menggunakan herbal.
 Pasal 4
(1) FOHAI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan
Pasal 2 memuat daftar tanaman obat pilihan asli
Indonesia yang sudah terbukti aman, berkhasiat dan
Bermutu
(2) Daftar tanaman obat pilihan asli Indonesia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah memenuhi
kriteria yang meliputi:
a. mempunyai data keamanan yang dibuktikan
minimal dengan data toksisitas akut (LD50);
b. mempunyai data manfaat minimal memiliki data
praklinik;
c. mutu dinyatakan dengan pemenuhan produk
terhadap Farmakope Herbal Indonesia (FHI); dan
d. sediaan berbentuk formulasi modern.
 Pasal 5
Pembinaan dan Pengawasan terhadap penggunaan obat
herbal asli Indonesia dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing.
 Pasal 6
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
B. Perkembangan Herbal Medicine
UU No.23 tahun 1992 obat herbal/obat tradisional merupakan semua bahan
atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan,hewan,mineral,sediaan sarian
(galenik) atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun-temurun
digunakan untuk pengobatan secara pengalaman
 Perbedaan obat tradisional indonesia dengan obat modern
Obat Modern Obat
tradisional/obat
herbal
Kandungan senyawa Satu atau beberapa Campuran banyak
kimia/zat aktif dimurnikan/sintetik jelas senyawa alami
sering tidak diketahui
atau tidak pasti
Kendali mutu Relatif mudah Sangat sulit
Efektifitas dan Ada bukti ilmiah,uji klinik Umumnya belum
keamanan ada bukti ilmiah /uji
klinik
 Klasifikasi obat herbal di Indonesia
 Jamu
-penggunaanya secara turun temurun,empiris.
-Bahan baku tidak distandarisasi
-Untuk pengobatan sendiri
 Obat Herbal Terstandar
-Pembuktian khasiat dan keamanan berdasarkan uji praklinik
-Bahan baku distandarisasi
-Untuk pengobatan sendiri.
 Fitifarmaka
-Pembuktian jhasiat dan keamanan berdasarkan uji praklinik & uji
klinik
-Bahan baku ,produk jadi distandarisasi
-Untuk pelayanan kesehatan formal

Anda mungkin juga menyukai