Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Vitamin C atau asam askorbat merupakan kristal putih yang larut

dalam air. Vitamin C cukup stabil dalam keadaan kering, namun dalam

keadaan larut vitamin C mudah rusak karena teroksidasi. Oksidasi

dipercepat dengan adanya tembaga dan besi. Struktur asam askorbat

(Vitamin C) adalah turunan heksosa dan di klasifikasikan sebagai

karbohidrat yang erat berkaitan dengan monosakarida, sehingga

strukturnya sangat mirip glukosa pada sebagian besar mamalia yaitu L-

asam askorbat (bentuk tereduksi) dan L-asam dehidroaskorbat terjadi

bila bersentuhan dengan tembaga,panas atau alkali (Iswari,2006).

Vitamin C dengan ion akan membentuk ikatan dengan atom C

nomor 2 dan 3 sehingga ikatan rangkap hilang. Penentuan vitamin C

dapat dilakukan dengan titrasi iodin seperti reaksi diatas. Indikator yang

dipakai adalah amilum. Akhir titrasi ditandai dengan terjadinya warna biru

dan iod amilum. Perhitungan kadar vitamin C dengan standarisasi larutan

iodin yaitu tiap 1 ml 0,01N iodin ekuivalen dengan 0.08mg asam

askorbat.( Sudarmaji,2007)

Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan

pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan


berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan

monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube

atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer,

yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik

secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun

absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi.

Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang

gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas

cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi (Harjadi, 1990).

Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang

gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas

cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer

dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat

lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma,

grating, atau celah optis. Pada fotometer filter berbagai filter dari

berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang

gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh

panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu

trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer,

panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan

bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer


tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator,

sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk

mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun

pembanding. Pengertian spektrofotometri lebih spesifik atau

pengertiannya lebih sempit karena ditunjukan pada interaksi antara

materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun tidak terlihat),

sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas misalnya cahaya maupun

medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik ( Eka, 2007 ).

2.2 Uraian Bahan

1. Aquadest (Dirjen POM,1979 )

Nama resmi : Aqua Destillata

Sinonim : Air suling

Rumus molekul : H2O

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, Dengan

etanol

Bobot jenis : 18,02 gr/vol

Berat molekul : 18,0 g/mol

kegunaan : Zat tambahan, pelarut

Pemerian : cairan jernig tidak berwarna,tidak


berbau dan tidak mempunyai rasa

penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

2. Vitamin C ( Dirjen POM,1979)

Sinonim : Asam Askorbat

Berat Molekul : 176,13

RM/BM : C6H8O6

Pemerian : Serbuk atau hablur,putih agak kuning

Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut

dalam etanol (95%), praktis tidak larut

dalam kloroform,dalam eter dan dalam

benzen

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : sebaga sampel


DAPUS

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen


Kesehatan RI.

Eka. 2007. Metode Analisa Kimia-Spektrofotometri. Gramedia: Jakarta.

Harjadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia: Jakarta.

Iswari,Rento Sri dkk.2006.BIOKIMIA.Yogyakarta:Graha Ilmu

Sudarmaji,dkk.2007.ANALISA BAHAN PANGAN dan


PERTANIAN.Yogyakarta:Liberty Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai