Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, obat – obatan sekarang ini
semakin maju namun juga sangat mahal dan dengan adanya efek samping bahan kimia yang
diresikokan berbahaya terhadap tubuh. Dengan dilakukannya penelitian kami mengenai
kearifal lokal, kami bertujuan untuk mencari alternatif lain terhadap obat – obatan dengan
resiko efek samping yang lebih minim namun dengan harga yang terjangkau dan cara
pengolahan yang lebih praktis melalui obat herbal tradisional Indonesia yaitu Jamu.
Untuk mencari alternatif tersebut kami akan melakukan pengolahan Jamu tradisional, kami
memilih untuk mengolah Jamu Beras Kencur. Alasan kami memilih untuk mengolah Jamu
Beras Kencur tentu karena ingin menambah wawasan mengenai alternatif obat herbal
dengan rasa yang tidak sepenuhnya pahit, pengolahan yang praktis dan harga bahan yang
terjangkau sehingga dapat diolah dengan mudah di rumah. Jamu Beras kencur merupakan
jamu khas Jawa yang digolongkan sebagai jamu yang memiliki khasiat meningkatkan nafsu
makan. Beras kencur sangat populer karena memiliki rasa yang manis dan segar. Bahan
utama beras kencur tentu saja adalah beras yang dihaluskan dan kencur. Rasa manis dari
Jamu Beras Kencur berasal dari gula merah (gula kelapa atau gula aren) yang ditambahkan.
Kencur dan jahe yang ditambahkan secukupnya menyumbang pada rasa sedikit pedas yang
terasa jika jamu beras kencur diminum.
Pada era sekarang lingkungan yang semakin jauh dari kata sehat dikarenakan tidak adanya
kesadaran manusia untuk menjaga alam menyebabkan terjadinya berbagai jenis penyakit
yang menyerang kita. Jika penyakit sudah menyerang maka kita akan mencari obat yang
bisa menyembuhkan rasa sakit tersebut. Akan tetapi banyaknya jenis obat yang
menggunakan bahan kimia yang sangat besar dan berbahaya menyebabkan orang takut
membelinya.
Dengan demikian masyarakat mulai mencari alternatif lain seperti menggunakan obat-
obatan dari alam karena sangat alami dan tidak ada efek samping yang sangat besar.
Obatnya pun sangat mudah didapat dan tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan
obat-obatan tradisional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa tujuan dilakukannya penelitian terhadap jamu tradisional
2. Mengapa dipilihnya Jamu beras kencur sebagai objek penelitian
3. Apa saja yang perlu diketahui mengenai Jamu beras kencur (bahan, alat, proses
pengolahan, manfaat, dan efek samping)
4. Apa upaya yang akan dilakukan saat memproduksikan sebagai barang jual beli

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjadikan peserta didik lebih kreatif dan inovatif tentang berwirausaha.
2. Melatih peserta didik agar dapat berwirausaha dengan baik
3. Menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.
4. Berguna untuk melakukan kerjasama dengan pendiri usaha lain.
5. Dapat membuka lapangan kerja baru.

1.4 Manfaat Pembuatan


A. Bagi siswa:
1. Sebagai ilmu untuk berwirausaha
2. Mempermudah dalam pemberian gambaran usaha susu beras kencur
B. Bagi Masyarakat :
1. Sebagai panduan dan gambaran wirausaha susu beras kencur
2. Sebagai penjelasan tentang manfaat & cara membuat susu beras kencur
3. Sebagai ajang promosi produksi.
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Jamu
Jamu adalah obat yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan dan mineral atau sediaan
galeniknya maupun campuran dari bahan-bahan tersebut yang dipergunakan dalam upaya
pengobatan. Atau obat dari bahan alam yang khasiatnya masih sepenuhnya didasarkan pada
pengalaman dan bahan bakunya belum mempunyai persyaratan minimal yang ditetapkan.
Jamu (herbal medicine) sebagai salah satu bentuk pengobatan tradisional, memegang
peranan penting dalam pengobatan penduduk di negara berkembang. Diperkirakan sekitar 70-
80% populasi di negara berkembang memiliki ketergantungan pada obat tradisional
(Wijesekera, 1991; Mahady, 2001).
Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat
jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia
selama ratusan tahun (Winarmo, 1997).
Jamu dalam Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan serian (generik), atau campuran dari
bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
(Biofarmaka IPB, 2013).
Sebagian besar masyarakat mengkonsumsi jamu karena percaya memberikan manfaat yang
cukup besar terhadap kesehatan baik untuk pencegahan dan pengobatan terhadap suatu
penyakit maupun dalam hal menjaga kebugaran dan kecantikan dan meningkatkan stamina
tubuh. Sampai saat ini keberadaan jamu terus berkembang. Hal ini terlihat pada permintaan
terhadap jamu yang terus mengalami peningkatan (Biofarmaka IPB, 2013).
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (2004) mengelompokkan obat herbal menjadi tiga
bentuk sediaan yaitu sediaan jamu, sediaan herbal terstandar dan sediaan fitofarmaka.
Persyaratan ketiga sediaan berbeda yaitu untuk jamu pemakaiannya secara empirik
berdasarkan pengalaman, sediaan herbal tersandar bahan bakunya harus distandarisasi dan
sudah diuji farmakologi secara eksperimen, sedangkan sediaan fitofarmaka sama dengan obat
modern, bahkan harus distandarisasi dan harus melalui uji klinik (Badan POM, 2004).

2.2 Beras Kencur


Bahan utama beras kencur tentu saja adalah beras (yang dihaluskan) dan kencur.
Kombinasi beras dan kencur banyak mengandung vitamin B yang dapat merangsang lambung
memberikan rasa lapar selain itu jamu beras kencur jika diminum secara rutin setiap hari bisa
membantu menebalkan dinding perut untuk menyembuhkan penyakit maag (untuk
penyembuhan maag ini tidak boleh dicampur dengan jahe dan untuk asam jawa boleh sedikit
saja). Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur dengan gula putih (yusnidar, 2013).
Rasa manis berasal dari gula merah (gula kelapa atau gula aren) yang ditambahkan. Kencur
menyumbang pada rasa sedikit pedas yang terasa jika beras kencur diminum, untuk
menambah rasa pedas jamu beras kencur ini biasanya ditambah jahe secukupnya.
Jamu beras kencur secara tradisional dijual bentuk cairan segar, baik di pasar-pasar umum
atau oleh penjual jamu keliling. Industri jamu sekarang mengembangkan beras kencur yang
dikemas dalam bentuk bubuk atau konsentrat (sirup) dan juga dijual bentuk bubuk kering
instan tinggal menyeduh dengan air hangat atau air panas, prosesnya rimpang kencur bersama
bahan lainnya kecuali tepung beras dan gula ditumbuk atau digiling sampai halus, dengan air
panas diperas diambil sari-sarinya setelah itu tepung beras dan perasan sari kencur dicampur
dengan beras dan gula untuk selanjutnya di proses pengeringan dengan cara dipanasi.

2.3 Jahe
Jahe (Zingiber officinale), adalah tumbuhan yang rimpangnya sering digunakan sebagai
rempah-rempah dan bahan baku pengobatan tradisional. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Rimpang inilah bagian utama yang digunakan dari
tanaman jahe. Rasa dominan pedas yang dirasakan dari jahe disebabkan oleh senyawa keton
bernama zingeron.
Rimpang jahe mengandung minyak asitri yang didalamnya terdapat beberapa senyawa,
seperti zingeron, seskuiterpen, oleoresin, zingiberen, limonene, kamfena, sineol, zingiberal,
strat, felandren dan borneol. Selain itu terdapat juga damar, pati, vitamin A, B, C, senyawa
flavonoid dan polifenol, serta asam organic seperti, asam malat dan asam oksalat.
Ada begitu banyak manfaat dari rimpang jahe, sudah terbukti secara ilmiah dan klinis
ataupun secara turun temurun adalah menghangatkan tubuh, melancarkan peredaran darah,
mengatasi perut kembung, demam dan batuk, menghilangkan sakit kepala, mengobati sakit
gigi, mengatasi nyeri menstruasi, menurunkan kolesterol, hingga memerangi sel kanker.
Selain dibudidayakan secara monokultur, tanaman rimpang juga dapat ditanam secara
berdekatan atau tumpang sari dengan tanaman rimpang lainnya. Pada satu luasan lahan,
misalnya satu hektar, bias ditanam berbagai jenis tanaman rimpang, seperti jahe, lengkuas,
kunyit dan kencur sekaligus. Penanaman bias dilakukan secara bersamaan atau terjadwal
dengan waktu penanaman yang sebaiknya dilakukan awal musim hujan.

2.4 Kencur
Kencur (Kaempferia galangal L.) merupakan tanaman tropis yang tumbuh dengan subur di
berbagai pelosok daerah di Indonesia, baik sebagai tanaman yang dipelihara maupun
dibudidayakan. Kencur juga banyak digunakan sebagai ramuan obat tradisional dan sebagai
bumbu penyedap masakan. Bagian dari tanaman ini yang biasanya diperjualbelikan adalah
bagian buah akar yang tumbuh di bawah tanah dan disebut sebagai rimpang kencur atau
rizoma.
Penduduk di Asia Tenggara pada umumnya dan kita yang hidup di Indonesia pada
khususnya, pasti telah mengenal tumbuhan herbal kencur.Tumbuhan yang kebanyakan
ditanam di musim hujan ini sangat dikenal luas di masyarakat baik sebagai bumbu masakan
yang memberi cita rasa khas dan sekaligus dapat digunakan sebagai obat yang bisa
menyembuhkan bermacam penyakit.
Di dalam dunia kuliner, kencur banyak digunakan untuk memperkaya cita rasa berbagai
masakan. Karena rasanya yang segar dan aromanya yang khas, kencur sering digunakan
sebagai campuran bumbu masakan. Banyak manfaat yang dapat kita rasakan jika kita
mengkonsumsi kencur ini yaitu dapat menurunkan tekanan darah, membasmi bakteri
penyebab penyakit meredakan nyeri dan peradangan, mengurangi stres, menangkal radikal
bebas, dan mencegah kanker.

2.5 Gula Merah


Gula aren atau Gula merah atau Gula kawung adalah pemanis yang dibuat dari nira yang
berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren biasanya juga diasosiasikan dengan
segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari
keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan.
Prinsip pembuatan gula menurut Nurlela (2002), adalah dengan menguapkan kadar air
bahan baku hingga mencapai kadar air optimum pada pembuatan gula merah. Penguapan atau
evaporasi air pada pembuatan gula merah dapat dilakukan dengan cara memanaskan bahan
baku dalam wadah terbuka sampai mencapai kekentalan tertentu sehingga gula dapat dicetak.
Mutu gula merah dapat ditentukan berdasarkan warna, bentuk, dan kekerasan. Gula merah
mempunyai tekstur yang kompak, tidak terlalu keras, sehingga mudah dipatahkan. Gula
merah memiliki rasa manis dengan sedikit asam yang disebabkan karena adanya kandungan
asam-asam organik di dalamnya. Kandungan asam-asam organik inilah yang menyebabkan
gula merah mempunyai aroma yang khas. Sedangkan untuk rasa manis dikarenakan adanya
kandungan beberapa jenis gula seperti sukrosa, fruktosa, glukosa, dan maltosa (Nurlela,
2002). Gula merah ini sendiri terdiri dari beberapa jenis tergantung dari bahan bakunya dan
nilai gizi yang terdapat dari masing-masing jenis gula merah tersebut berbeda-beda
tergantung pada bahan bakunya masing-masing.
2.6 Susu
Susu adalah suatu emulsi dari bagian-bagian lemak yang sangat kecil dalam larutan
protein cair, gula, mineral-mineral. Emulsi dapat diartikan sebagai suatu larutan yang stabil
dari lemak, air dan bahan-bahan lainnya yang tidak akan berpisah dari himpunannya setelah
didiamkan. Beberapa jenis susu dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu susu murni, susu
pekat, dan susu kering. Yang termasuk kelompok susu murni adalah susu cair penuh, susu tak
berlemak (non fat atau skim).
Susu pekat adalah susu kental manis dan sejenis itu dan yang termasuk susu kering adalah
susu padat penuh (susu kering penuh), susu padat tak berlemak (non fat) dan tepung susu
kuru (whey powder (Wheat Associates, 1983:33-34). Susu dapat berfungsi sebagai bahan
utama pembuatan es krim, memberikan hasil produk yang lebih baik, mempertahankan
kualitas, memberikan rasa yang lebih enak, mengandung gizi yang baik (Levi Adhitya Chan,
2008:8).

2.7 Air
Air sangat penting untuk menopang hidup makhluk hidup, oleh karena itu pasokan air
harus memadai, aman, dan mudah diakses (WHO, 2011). Peningkatan akses air minum yang
aman dapat bermanfaat bagi kesehatan, oleh karena itu setiap upaya perlu dilakukan untuk
mendapatkan air minum yang aman.
Air minum adalah air yang telah memenuhi persyaratan kesehatan, melalui proses
pengolahan ataupun tidak melalui proses pengolahan tetapi dapat langsung diminum oleh
masyarakat (Permenkes RI No 492/MENKES/PER/IV/2010). Sedangkan berdasarkan
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor
651/MPP/Kep/10/2001 Tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Dan Perdagangannya,
yang dimaksud dengan air minum adalah sumber air baku yang telah diproses terlebih dahulu
dan aman untuk diminum oleh masyarakat.
Sumber air minum merupakan salah satu faktor yang menentukan air minum tersebut
layak atau tidak untuk dikonsumsi. Sumber air utama bagi penyediaan air minum dibedakan
menjadi dua, yaitu air tanah dan air permukaan (Moeller, 2005). Air tanah yang dimaksud
adalah air yang terletak di tempat yang lebih dalam dan untuk mendapatkannya harus
dilakukan pengeboran terlebih dahulu hingga mencapai kedalaman 450-600 meter (Moeller,
2005). Akses terhadap air tanah biasanya terbatas dalam volume air, dan apabila habis maka
sumber air ini tidak bisa digantikan. Sedangkan yang dimaksud dengan air permukaan adalah
air yang berada di permukaan tanah dan dapat ditemui dengan mudah. Contoh sumber air
permukaan adalah danau, waduk, dan sungai.

2.8 Gula Pasir


Gula pasir merupakan bahan baku masakan yang terbuat dari sari tebu dan dikristalkan
membentuk serbuk-serbuk seperti pasir. Berbeda dengan gula halus, gula pasir mempunyai
butiran-butiran yang lebih kasar. Gula pasir memiliki rasa yang manis dan mudah larut dalam
air terutama air panas. Gula pasir umumnya berwarna putih kekuningan atau sedikit coklat.
Gula pasir didapatkan dari ekstraksi sari tebu yang dikristalkan. Gula pasir tidak mempunyai
aroma tetapi berbau harum ketika diolah menjad karamel. Gula pasir banyak ditemui di
manapun dalam bentuk kemasan. Gula pasir menjadi salah satu dari sembilan bahan pokok
yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Gula pasir termasuk rentan
terhadap kelembaban karena bisa mengubah tekstur dari gula tersebut.
Gula pasir mempunyai kandungan karbohidrat sederhana yang mudah diubah menjadi
energi. Gula pasir dipercaya mampu menambah energi dalam tubuh karena kandungan
karbohidratnya. Gula pasir cukup terkenal berkhasiat untuk menambah energi, antioksidan,
menyehatkan kulit, dan semacamnya. Akan tetapi, konsumsi gula pasir juga memiliki batas
aman setara dengan satu hingga dua sendok makan tiap harinya agar tercegah dari risiko
penyakit gula darah.

2.9 Beras
Beras termasuk pangan yang popular untuk penduduk di belahan timur dunia, termasuk
negara kita, sejajar dengan gandum untuk dunia barat. Beras juga bahan makanan pokok
masyarakat Indonesia, namun masih banyak yang kurang begitu tahu apa itu beras. Beras
adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sunita Almatser
mengemukakan bahwa fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi tubuh.
Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, sumber
karbohidrat adalah beras.
Memilih dan menyimpan beras dengan benar dapat mempengaruhi rasa dan kualitas beras
yang dimasak. Beras yang tidak memiliki kualitas yang baik biasanya terjadi saat memilih.
Jika kualitas beras yang dimiliki baik, akan menghasilkan nasi yang enak dan tidak bau. Cara
pengolahan beras dalam pembuatan jamu beras kencur sendiri ialah dengan merendam beras
tersebut selama 30-60 menit atau bisa juga direndam selama satu malam.

2.10 Creamer
Creamer adalah jenis bahan tambahan pengganti susu dan santan, namun kebanyakan
populer dipakai sebagai campuran minuman kopi dan teh. Menambahkannya pada masakan
dan olahan minuman, dapat menciptakan sensasi rasa berbeda serta aroma yang lebih wangi,
jadi tak heran apabila sampai saat ini banyak yang menggunakannya.
Ada dua jenis creamer, yaitu creamer dairy (berbahan susu) dan non dairy (nabati atau
bukan susu). Keduanya memiliki perbedaan tidak hanya dari segi bahan saja, tetapi juga dari
segi manfaat meskipun kegunaannya sama. Non dairy creamer lebih rendah kalori, lebih
cocok bagi mereka yang sedang menjalankan program diet.
Biasanya creamer nabati dikemas dalam bentuk kemasan bubuk maupun cair, di mana
keduanya dapat dengan mudah ditemukan di pasaran. Pada bentuk bubuk, dapat disimpan
pada suhu ruang yang kering dalam wadah tertutup supaya lebih tahan lama. Sedangkan jika
tekstur produknya cair, disarankan agar disimpan dalam lemari pendingin dengan kondisi
tertutup rapat agar tidak mudah terkontaminasi lalu cepat basi. Manfaat creamer nabati yaitu
dapat membantu program diet karena kalori nya yang rendah, memberikan tambahan rasa dan
juga aroma, serta dapat membantu melancarkan sistem pencernaan.

2.11 Garam
Garam merupakan salah satu komoditi strategis karena selain merupakan suatu
kebutuhan pokok manusia, juga digunakan sebagai bahan baku industri. Untuk kebutuhan
garam konsumsi manusia, garam lebih dijadikan sarana fortifikasi zat iodium, menjadi garam
konsumsi beriodium dalam rangka penanggulangan GAKI.
Garam merupakan salah satu sumber sodium dan klorida dimana kedua unsur tersebut
diperlukan untuk metabolisme tubuh. Penggunaan garam secara garis besar dibagi dalam 3
kelompok yaitu:
1. Garam untuk konsumsi manusia.
2. Garam untuk pengasinan dan aneka pangan.
3. Garam untuk industri.
Garam adalah kumpulan senyawa kimia dengan komponen utamanya Natrium Klorida
(NaCL) sama saja dengan garam dapur. Proses pembuatan garam di Indonesia pada
umumnya dengan cara menguapkan air laut dengan menggunakan sinar matahari atau dengan
sumber panas lainnya. Tetapi ada juga yang diperoleh melalui penambangan dari tanah di
bekas daerah lautan. Manfaat dari garam sendiri ialah dapat menjaga produksi hormon tiroid,
mencegah tekanan darah rendah, memelihara keseimbangan cairan tubuh, dan mencegah
gangguan perkembangan otak.

2.12 Cincau
Cincau adalah gel seperti agar-agar yang diperoleh dari hasil perendaman atau peremasan
daun (atau bagian lain) tumbuhan cincau dalam air. Gel terbentuk karena daun tersebut
mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul molekul air. Kata “cincau” sendiri
berasal dari bahasa Hokkian sienchau yang sering dihafalkan di kalangan Tionghoa di Asia
Tenggara (Pitojo dan Zumiati, 2008).
Menurut Pitojo dan Zumiati (2008), cincau bermanfaat sebagai bahan pangan terutama
sebagai bahan baku minuman yang telah dikenal sejak lama. Selain itu, cincau juga
berkhasiat sebagai obat karena mengandung serat alami yang mudah dicerna oleh tubuh
manusia. Serat alami berperan dalam proses pencernaan makanan dan mencegah timbulnya
penyakit kanker usus. Gelatin cincau diakui bermanfaat untuk mengobati panas dalam dan
sakit perut (abdomen discomfort).
Terdapat empat jenis tanaman cincau yaitu cincau hijau (Cyclea Barbate), cincau perdu
(Premna serratifolia), cincau hitam (mesona palustris), dan cincau minyak (Stephania
hermandifolia). Keempat tanaman tersebut yang dikenal sebagian masyarakat adalah cincau
hijau dan cincau perdu. Tetapi, cincau yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
adalah cincau hijau, cincau perdu, dan cincau hitam (Pitojo dan Zumiati, 2008).
BAB III
KEGIATAN USAHA

3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan


Waktu : pukul 11.30-14.00
Tempat : Rumah

3.2 Aspek Produksi


3.2.1 Alat dan Bahan :
1. Alat
a. Teko
b. Panci
c. Kompor
d. Centong sayur
e. Blender
f. Wadah besar
g. Saringan
h. Sendok makan/teh
i. Botol
j. Gelas kecil

2. Bahan
a. Beras : 50 gr
b. Gula pasir : 50 gr
c. Air : 1500ml
d. Kencur : 125 gr
e. Jahe : 5 ruas
f. Gula merah : 120 gr
g. Creamer : 40gr
h. Susu putih : 500 ml
i. Cincau : 20-30 gr
j. Garam : sejumput

Cara Membuat :
1. Kupas kulit kencur dan jahe lalu potong-potong. Iris kecil gula merah agar mudah mencair
saat direbus.
2. Masukkan jahe ke dalam plastik dan geprek.
3. Siapkan blender. Masukkan kencur, beras dan segelas air matang. Lalu blender sampai
halus.
4. Tuang 1500 ml air ke dalam panci, dan tunggu hingga mendidih.
5. Setelah air mendidih. Masukkan jahe, gula merah dan gula pasir. Lalu aduk perlahan dan
tunggu hingga sampai bahan larut sambil di aduk.
6. Jika semua bahan sudah terlarut, matikan kompor.
7. Pindahkan air rebusan gula ke wadah besar sambil disaring.
8. Tambahkan sejumput garam dan tunggu hingga agak dingin.
9. Setelah dingin, masukkan beras dan kencur yang sudah diblender tadi sambil di saring. Lalu
aduk rata.
10. Pindahkan setengah jamu beras kencur tadi ke teko.
11. Larutkan 20 gr bubuk creamer dengan sedikit air panas dan diaduk rata menggunakan
sendok. Lakukan sekali lagi.
12. Campurkan 250 ml susu cair dan creamer yang sudah dilarutkan ke dalam teko yang berisi
jamu beras kencur tadi. Aduk sampai merata.
13. Masukkan 4,5 sdm cincau dan jamu beras kencur tadi ke dalam botol kemasan. Sajikan
olahan jamu beras kencur dengan dingin maupun hangat.
*Opsional : Tuangkan sebagian jamu beras kencur ke dalam botol untuk disimpan sebagai
basenya sambil disaring.

3.3 Perencanaan Keuangan


3.3.1 Investasi Alat dan Mesin
NO NAMA BARANG BANYAK HARGA HARGA
SATUAN KEBUTUHAN
1. TEKO 1 22000 22000
2. SUTIL KAYU 1 10000 10000
3. SARINGAN 1 6000 6000

4. WADAH 1 15000 15000


PLASTIK
5. BOTOL 5 2000 10000
6. TALENAN 1 14000 14000
7. PISAU KUPAS 2 7000 14000
JUMLAH 829000

3.3.2 Biaya Tidak Tetap (Variabel)


NO NAMA BANYAK HARGA JUMLAH
BARANG SATUAN
1. BERAS 50 gr 12000/kg 600
2. KENCUR 125 gr 6000/131 gr 5500
3. GULA PASIR 50 gr 12000/1 kg 600
4. AIR 1500 ml 6000/1500 ml 6000
5. GARAM sejumput 500/250 gr 100
6. JAHE 5 rimpang 7000/25 gr 7000
7. GULA MERAH 125 gr 6000/250 gr 3000
8. CREAMER 50 gr 14500/100 gr 5800
9. SUSU PUTIH 500 ml 6000/250 ml 12000
10. CINCAU 30 gr 5000/250 gr 750
JUMLAH 41350
3.3.3 Biaya Tetap
ITEMS JUMLAH

Listrik/Air 36000

Gas (1x38.000) 38000

Biaya Lain 20000

Biaya/Bulan 94000

Biaya/Hari 3200

3.3 Proses Pembuatan


1. Kupas kulit kencur dan jahe lalu potong-potong. Iris kecil gula merah agar mudah mencair
saat direbus.
2. Masukkan jahe ke dalam plastik dan geprek.
3. Siapkan blender. Masukkan kencur, beras dan segelas air matang. Lalu blender sampai
halus.
4. Tuang 1500 ml air ke dalam panci, dan tunggu hingga mendidih.
5. Setelah air mendidih. Masukkan jahe, gula merah dan gula pasir. Lalu aduk perlahan dan
tunggu hingga sampai bahan larut sambil di aduk.
6. Jika semua bahan sudah terlarut, matikan kompor.
7. Pindahkan air rebusan gula ke wadah besar sambil disaring.
8. Tambahkan sejumput garam dan tunggu hingga agak dingin.
9. Setelah dingin, masukkan beras dan kencur yang sudah diblender tadi sambil di saring.
Lalu aduk rata.
10. Pindahkan setengah jamu beras kencur tadi ke teko.
11. Larutkan 20 gr bubuk creamer dengan sedikit air panas dan aduk rata menggunakan
sendok. Lakukan sekali lagi.
12. Campurkan 250 ml susu cair dan creamer yang sudah dilarutkan ke dalam teko yang berisi
jamu beras kencur tadi. Aduk sampai merata.
13. Masukkan 4,5 sdm cincau dan jamu beras kencur tadi ke dalam botol kemasan. Sajikan
olahan jamu beras kencur dengan dingin maupun hangat.
*Opsional : tuangkan sebagian jamu beras kencur ke dalam botol untuk disimpan sebagai
basenya sambil disaring.

3.4 Uji Coba


3.3.1 Uji Coba I
Pembuatan susu beras kencur pada uji coba pertama ini kami mendapat hasil yang
lumayan baik dengan durasi dalam pembuatan sekitar 40-70 menit. Pada percobaan pertama
kali ini warna dan tekstur sudah lumayan baik, untuk warna yang kami dapatkan adalah coklat
ke putihan atau lumayan pucat dan tekstur yang didapatkan lumayan kental karena adanya
campuran susu dan creamer. Tetapi untuk rasa setelah kami mencoba yaitu hambar dan rasa
dari jahe kurang berasa dan juga setelah kami diamkan kurang lebih empat hari di dalam
kulkas karena susu beras kencur sudah bercampur dengan cincau maka rasa yang didapat
lumayan berubah yaitu terasa meminum susu cincau saja dan setelah enam hari rasa susu
beras kencur sudah asam, sedangkan susu beras kencur yang belum dicampur dengan cincau
rasa nya tidak berubah dan lebih awet disimpan yaitu kurang lebih sekitar

3.3.2 Uji Coba II


Pembuatan susu beras kencur pada uji coba kedua ini hasil dengan kualitas yang lebih
baik dari pada hasil uji coba pertama dan durasi pembuatan sekitar 40-65 menit. Dari uji coba
yang kedua ini kami mendapat tekstur, rasa, dan warna yang pas dengan komposisi bahan
yang ditambahkan dari uji coba yang pertama. Pada uji coba kedua ini kami tidak
memasukkan cincau nya langsung ke dalam botol kemasan terlebih dahulu melainkan hanya
akan memasukkan cincau ke dalam susu jamu berad kencur ketika hendak disajikan sehingga
pastinya akan lebih tahan lama dibandingkan dengan susu beras kencur yang sudah dicampur
dengan cincau.

3.5 Pengemasan
Susu beras kencur yang telah diolah, selanjutnya untuk memudahkan baik untuk penyajian
maupun untuk dijual ke konsumen, maka dikemas terlebih dahulu. Untuk pengemasan susu
beras kencur yang sudah diolah, kami mengemasnya dalam bentuk botol plastik dengan
ukuran 250 ml.

3.6 Aspek Pemasaran


Usaha jamu beras kencur ini akan dipasarkan melalui jalur daring mapun luring, yaitu:
1. Luar jaringan : dengan cara membagikan tester kepada guru dan teman.
2. Dalam jaringan : dengan cara promosi melalui media sosial, dengan cara membuat
web atau akun sosmed khusus untuk promosi kunyit asam instan, dan melalui
endorsement.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL

4.1 Tampilan Susu Beras Kencur

(gambar 4.1 susu beras kencur)

Susu beras kencur memiliki tekstur yang lumayan kental karena ada campuran susu dan
creamer di dalamnya. Susu beras kencur ini dikemas menggunakan botol plastik dan di hias
dengan tambahan logo.

4.2 Rasa Susu Beras Kencur


Susu beras kencur memiliki rasa yang manis, segar, serta rasa yang sedikit pedas karena
adanya campuran dari jahe. Dan juga dengan adanya campuran cincau dapat memberi tekstur
kenyal yang membuat orang yang mengkonsumsi susu beras kencur ini tidak cepat bosan saat
meminumnya.

4.3 Cara mengkonsumsi Susu Beras Kencur


Susu beras kencur dapat dikonsumsi secara dingin ataupun hangat. Jika ingin dikonsumsi
secara hangat bisa tuangkan susu beras kencur dari dalam botol ke panci dan tunggu hingga
mendidih. Setelah dirasa sudah hangat matikan kompor dan tuangkan susu beras kencur ke
dalam gelas dan campurkan cincau yang sudah dipotong kecil. Sedangkan jika ingin
dikonsumsi secara dingin bisa langsung di masukkan ke dalam kulkas ataupun dicampurkan
dengan es batu.

4.4 Manfaat Mengkonsumsi Susu Beras Kencur


Banyak manfaat yang akan kita dapat jika kita meminum susu beras kencur ini secara
rutin, yaitu dapat meningkatkan energi pada tubuh, membantu tubuh menjadi ideal,
meredakan batuk dan mengatasi pilek, meningkatkan nafsu makan pada anak, dan dapat
menjaga kesehatan anak.
Dalam mengkonsumsi susu beras kencur harus memperhatikan bahan-bahan yang
digunakan dan takaran yang sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing. Susu beras
kencur dapat dikonsumsi satu jam setelah bangun tidur dan lebih baik dikonsumsi tidak lebih
dari satu botol per-harinya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil uji coba yang kami lakukan dalam pengolahan susu beras kencur,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengolahan susu beras kencur ini diinovasikan agar dapat mengetahui cara pembuatan
jamu secara tradisional dan mengetahui perbedaan cara pembuatan jamu tradisional
dengan jamu modern.
2. Dalam pengolahan susu beras kencur dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan
sederhana.
3. Bahan bahan yang digunakan adalah bahan yang sangat mudah didapat dan ada
disekitar tempat tinggal kita seperti, kencur, jahe, beras, dll.
4. Biaya atau uang yang dikeluarkan dalam pengolahan jamu beras kencur ini relatif
cukup kecil dan terjangkau, namun hasil yang didapat lumayan banyak.
5. Dalam upaya memproduksikan susu beras kencur ini sebagai barang jual adalah
dengan membuat brand dan hiasan yang menarik serta rasa yang enak dan cara
promosi yang menarik untuk menarik perhatian konsumen.
6. Inovasi susu beras kencur ini kami dapatkan untuk bisa menarik perhatian anak anak
agar meminum susu beras kencur yang banyak manfaatnya salah satunya adalah untuk
meningkatkan nafsu makan pada anak.

5.2 SARAN
1. Khasiat dari kencur sendiri beragam dan aman bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi
dalam jangka panjang asalkan dikonsumsi sesuai dengan takaran yang tepat dan tidak
berlebihan.
2. Memodifikasi kemasan susu beras kencur dengan kemasan eco cup yang tentunya
aman untuk minuman panas dan dingin serta ramah bagi lingkungan dan juga dapat di
daur ulang dengan mudah.
3. Diharapkan dapat membuat cincau sendiri karena tentunya bahan yang diolah alami
dan lebih terjaga kualitasnya serta rasa yang dihasilkan pun berbeda.
4. Dapat mengolah produk susu beras kencur dengan bentuk bubuk yang pastinya akan
lebih mudah untuk dipasarkan dan diolah.
5. Produsen dapat memperhatikan penggunaan bahan dan air yang bersih dan matang,
alat-alat dan wadah yang layak untuk dipergunakan, serta menggunakan sarung tangan
saat mengolah susu beras kencur.
DAFTAR PUSTAKA

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/86379/JAHE/

https://id.wikipedia.org/wiki/Jahe

https://indonesia.go.id/kategori/kuliner/935/kencur-tanaman-rempah-yang-kaya-manfaat?
lang=1

https://www.alodokter.com/khasiat-kencur-bisa-menyaingi-efek-obat-obatan-modern

https://id.wikipedia.org/wiki/Gula_aren

http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2016/03/gula-merah-kelapa/

https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/A11A/2015/A.111.15.0161/A.111.15.0161-05-BAB-
II-20200225111627.pdf

http://repository.unimus.ac.id/2705/4/9.%20bab%202.pdf

https://www.alodokter.com/jangan-selalu-dimusuhi-manfaat-garam-juga-banyak

https://m.liputan6.com/hot/read/5008742/16-manfaat-minum-susu-untuk-tubuh-dari-
kesehatan-hingga-kecantikan

https://www.kerjanya.net/faq/17928-gula-pasir.html#:~:text=Gula%20pasir%20merupakan
%20bahan%20baku,dalam%20air%20terutama%20air%20panas

https://www.alodokter.com/memahami-air-mineral-kandungan-dan-bedanya-dengan-air-
putih-biasa#:~:text=Air%20mineral%20merupakan%20air%20yang,daerah%20yang
%20kaya%20akan%20mineral

http://repository.um-surabaya.ac.id/1002/7/BAB_6.pdf

file:///C:/Users/ACER/Downloads/bab%201.pdf

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20313685-S_Rohmania%20Prihatini.pdf
LAMPIRAN

1. FOTO PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

2. FOTO PEMBUATAN
3. FOTO HASIL JADI

Anda mungkin juga menyukai