Anda di halaman 1dari 18

Tanaman Obat Keluarga

Oleh:
Firdy Afry Liesyanto, S.Kep., Ns.
Tanaman Obat
 Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki
khasiat obat dan digunakan sebagai obat
dalam penyembuhan maupun pencegahan
penyakit.
 Pengertian berkhasiat obat adalah
mengandung zat aktif yang berfungsi
mengobati penyakit tertentu atau tidak
mengandung zat aktif tertentu tapi
mengandung efek resultan atau sinergi dari
berbagai zat yang berfungsi mengobati.
Herbal
 Istilah herbal biasanya diidentikkan dengan
tumbuh-tumbuhan yang tidak berkayu
atau dengan kata lain perdu. Dalam dunia
pengobatan, istilah herbal berkenaan
dengan segala jenis tumbuhan dan atau
seluruh bagian-bagiannya yang
mengandung satu atau lebih bahan aktif
yang dapat digunakan sebagai obat
(terapeutik).
Manfaat Tanaman Obat
 Seperti yang diketahui obat herbal dapat
menyembuhkan penyakit dengan efek
samping yang minim karena dibuat dari
bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat
sintetis yang dapat memberikan efek
samping baik secara langsung maupun
setelah waktu yang lama.
Konsep kerja obat herbal
Pada dasarnya, pengobatan dengan obat herbal
dilakukan melalui pendekatan yang bersifat holistik,
yaitu tubuh manusia dipandang memiliki suatu sistem
harmoni yang selalu seimbang. Apabila ada salah satu
bagian tubuh bermasalah, akan timbul pula masalah
pada bagian tubuh yang lain. Obat herbal di sini
bekerja dengan cara memberi energi pada organ
tubuh dan kelenjar tertentu serta menyeimbangkan
kondisi tubuh sehingga membantu mengembalikan
keharmonisan dan keseimbangan tubuh secara
keseluruhan. Dalam aplikasinya, pengobatan dengan
obat herbal diarahkan untuk menjaga dan
mempertahankan sistem imun tubuh untuk melawan
patogen (bibit penyakit) dari luar.
Cara penggunaan
Dalam penggunaan tanaman obat sebagai
obat bisa dengan cara:
 Diminum/dimakan
 Ditempel/dioles
 Untuk mencuci atau mandi
 Dihirup
Syarat Tanaman Obat
Suatu tanaman dapat dikategorikan sebagai
tanaman obat jika telah melewati beberapa
uji dan penelitian seperti:
 Penelitian fisik
 Kimiawi
 Farmakologis
 Biologis
 Uji toksisitas (racun)
Lanjutan…
Tanaman obat yang tidak memenuhi
ketentuan tersebut, yaitu bahan bakunya
belum terstandarkan, mudah tercemar,
higroskopis, dan voluminous terhadap
berbagai mikroorganisme dikatakan belum
layak menjadi obat yang dapat dikonsumsi.
Jamu
Jamu merupakan tumbuhan yang diekstrak
dan dijadikan sebagai obat, namun belum teruji
secara klinis maupun pra-klinis. Pada umumnya
jamu dipilih karena resep tradisional turun-
temurun untuk kesehatan ataupun pengobatan.
Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan
mengacu pada resep peninggalan leluhur.
Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian
ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup
dengan bukti empiris turun temurun.
Obat Herbal Terstandar
Obat herbal terstandar adalah obat tradisional yang
disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang
dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral.
Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan
yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah
dengan tanaga kerja yang mendukung dengan
pengetahuan maupun keterampilan pembuatan ekstrak.
Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis
ini telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa
penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada hewan) dengan
mengikuti standar kandungan bahan berkhasiat, standar
pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan
obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut
maupun kronis
Fitofarmaka
Jenis ini paling baik kualitasnya karena
dibuat dengan pengolahan senyawa tertentu
untuk pengobatan tertentu pula sehingga
zat-zat yang tidak perlu tidak akan ikut
terkonsumsi. Obat ini telah teruji secara
klinis, yakni sudah pernah diujicobakan pada
manusia sehingga kualitasnya terjamin.
Tanaman Obat Keluarga
(TOGA)
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada
hakekatnya adalah tanaman berkhasiat yang
ditanam di lahan pekarangan yang dikelola oleh
keluarga. Ditanam dalam rangka memenuhi
keperluan keluarga akan obat-obatan
tradisional yang dapat dibuat sendiri.
Taman obat keluarga pada hakekatnya
sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun
ataupun ladang yang digunakan untuk
membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat dalam rangka memenuhi
keperluan keluarga akan obat-obatan.
Manfaat TOGA
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana
untuk mendekatkan tanaman obat kepada
upaya-upaya kesehatan masyarakat yang
antara lain meliputi:
1. Upaya preventif (pencegahan)
2. Upaya promotif (meningkatkan/ menjaga
kesehatan)
3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
Contoh TOGA
Jahe Merah
Khasiat dan kegunaan :
1. Sakit kepala karena dingin: Diparut untuk
diborehkan pada tengkuk.
2. Perut mulas: 3 rimpang jahe merah dicuci,
diparut dan diperas air perasan kasih garam
sedikit diminum 3 kali sehari 1 sendok teh.
3. Air liur terlalu banyak: Mengunyah daun
muda.
4. Urat syaraf lemah: Air jahe, kuning telur,
madu, air jeruk nipis dicampur lalu minum.
5. Luka-luka berbau busuk: Kompres parutan
jahe dengan garam
6. Terkilir: Diurut parutan jahe dengan garam
Contoh TOGA
Kencur
Khasiat dan kegunaan:
1. Batuk: Mengunyah rimpang kencur
dengan garam.
2. Radang lambung: Kencur, kapulogo,
bawang merah, beras ditumbuk
kemudian direbus saring airnya minum.
3. Muntah-muntah: Air perasan kencur
ditambah garam sedikit minum.
4. Rimpangnya untuk menyembuhkan
batuk dan keluarnya dahak,
menghilangkan rasa sakit, masuk angin,
bengkak atau luka, menguatkan
pencernaan, merangsang napsu makan,
anti muntah.
Contoh TOGA
Kunyit
Khasiat dan kegunaan :
1. Radang usus buntu dan radang
rahim:Air perasan umbi
2. Radang amandel: Air perasan
kunyit, kuning telor, kapur sirih.
3. Asma: Air perasan kunyit, isi
buah pinang, kapur sirih dan
madu.
4. Sembelit: Air perasan rimpang
dan garam.

Anda mungkin juga menyukai