DISUSUN OLEH :
190106061
Mata Kuliah :
Tanggal Ujian :
Dosen Pengampu:
2021-2022
REVIEW JURNAL
Penulis Nur Arifah Qurota A’yunin , Umar Santoso , dan Eni Harmayani
Pendahuluan Jamu adalah sediaan ramuan tradisional khas Indonesia yang ada
sejak zaman dahuli, dimanfaatkan secara turun-temurun dan
berkembang di masyarakat sampai saat ini. Kehebatan jamu telah
dibuktikan secara empiris, namun masih sangat diperlukan data
ilmiah untuk membuktikan keamanan dan manfaat jamu. Secara
alamiah dalam kehidupan sehari-hari, tubuh manusia tidak terlepas
dari paparan radikal bebas yang bisa memicu penuaan dini. Faktor
penyebab penuaan dini yang paling sering diungkapkan adalah teori
senyawa radikal bebas. Antioksidan berperan untuk menetralisir
atau menangkap radikal bebas sehingga menghambat proses
penuaan (Kosasih, dkk., 2006). Radikal bebas adalah molekul yang
memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan (Pietta,
1999; Wijaya, 1996). Antioksidan mendapat perhatian secara luas
karena antioksidan terbukti mencegah berbagai penyakit akibat
adanya reaksi oksidasi. Senyawa antioksidan alami umumnya
adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang bersifat relatif tidak
stabil terhadap panas. Proses termal dalam pengolahan dapat
meningkatkan aktivitas antioksidan (Kim et al., 2008). Kombinasi
beberapa macam bahan dalam suatu produk juga akan
mempengaruhi potensi antioksidan (Zulueta et al., 2007). Buah
naga super merah mempunyai kandungan vitamin C dan karoten
yang ditaksir sebagai antioksidan dan berdasarkan penelitian
terbukti bahwa buah naga super merah mempunyai aktivitas sebagai
antioksidan dilakukan dengan menggunakan DPPH atau
Difenilpikril Hidrazil Hidrat sebagai radikal bebas yang stabil
(Umayah,E. & Moch.A., 2007). Adapun minuman jamu kunyit
asam, yang terbuat dari rimpang kunyit, buah asam Jawa, air, gula
dan ekstrak daun sirih. Beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa bahan dasar minuman jamu tersebut memiliki aktivitas
biologis yang baik untuk kesehatan karena kandungan senyawa
bioaktif (seperti asam organik, polifenolik, dan flavonoid). Kunyit
sebagai bahan utama minuman jamu kunyi asam memiliki manfaat
sebagai antioksidan (Navarro et al., 2002) dan antibakteri (Chan et
al., 2011) karena peran senyawa kurkumin. Dalam pembuatannya,
minuman jamu kunyit asam ada yang ditambahkan ekstrak daun
sirih dan dipercaya akan lebih meningkatkan manfaatnya bagi
kesehatan. Beberapa literatur menyebutkan bahwa daun sirih
memiliki potensi antibakteri (Jenie et al., 2011), antioksidan dan
antitirosin serta mengandung senyawa bioaktif berupa golongan
fenolik, flavonoid dan caffeoylquinic acid (Tan et al., 2014).
Metoda uji yang Metode pengujian yang dilakukan yaitu eksperimental kuantitatif
digunakan dengan One shot case study secara metode DPPH dengan alat
pengukuran spektrofotometri UV-Vis
Analisis hasil dan Untuk hasil uji organoleptik serbuk jamu instan buah naga super
pembahasan merah dengan pemanis alami daun stevia warna merah keunguan,
berbau langu, rasanya hambar saat pertama pengecapan dan manis
setelah beberapa saat, terakhir teksturnya lembut. Uji organoleptik
pada serbuk jamu instan buah naga super merah ini dengan
menggunakan panca indera untuk mendeskripsikan tekstur, warna,
bau, dan rasa. Terlihat serbuk minuman jamu instan memiliki
warna merah keunguan, aroma atau bau langu, tekstur serbuk yang
sangat lembut seperti serbuk susu instan dan rasa condong pada
rasa yang hambar pada pengecapan pertama dan terasa manis pada
pengecapan kedua atau beberapa saat setelah dirasakan.
A, Cece Wijaya. (1996). Pendidikan Remidial Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya
Manusia. Bandung: Rosdakarya.
Amrun, M., Umiyah, & Umayah, E., 2007, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Dan Ekstrak
Metanol Beberapa Varian Buah Kenitu (Chrysophyllum cainito L.) dari daerah
Jember. Berk. Penel. Hayati 2007;13:45-50
Chan E.W.C., Ng V.P., Tan V.V. and Low Y.Y., 2011, Antioxidant and Antibacterial
Properties of Alpinia galanga, Curcuma longa, and Etlingera elatior (Zingiberaceae),
Pharmacognosy Journal, 3 (22), 54–61. Terdapat di:
http://dx.doi.org/10.5530/pj.2011.22.11.
Djuhono Tan, et al. (2015). Pengujian kesuksesan sistem informasi delone & mclean pada
sektor publik. University Research Colloquium 2015, ISSN 2407-9189, hlm. 111-122.
Kim et al., 2008. Brand Equity In Hospital Marketing. Journal Of Business Research.
Kosasih, E.N., Tony S. dan Hendro H. 2006. Peran Antioksidan pada Lanjut Usia. Pusat Kajian
Nasional Masalah Lanjut Usia. Jakarta
Molyneux, P., 2004, The Use of The Stable Free Radical Diphenylpicryl-hydrazyl (DPPH) for
Estimating Antioxidant Activity, Songklanakarin J. Sci. Technol. , 26(2), 211-21
Pietta P-G., 1999. Flavonoids as Antioxidants, Reviews, J. Nat. Prod., 63, 1035-1042.