Anda di halaman 1dari 1

Farmakologi

Ibuprofen
Mekanisme kerja: mekanisme kerja sebagai antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik
melalui inhibisi produksi hormon prostaglandin. Dalam dosis tunggal antiinflamasi
nonasteroid (AINS) mempunyai aktivitas analgesik yang setara dengan parasetamol.
Dalam dosis penuh yang lazim AINS sekaligus memperlihatkan efel analgesik yang
bertahan lama yang membuatnya sangat berguna pada pengobatan nyeri berlanjut
atau nyeri berulang akibat radang

Efek samping: mual, diare, sakit kepala

Dosis terapi: 1,2g – 3,2 g jadwal pemberian dosis 3-4 kali sehari

(ISO Farmakoterapi 2009)

Pregabalin

Mekanisme kerja: Memodulasi influks kalsium dan mengurangi pelepasan


neurotransmiter eksitatorik presinap sehingga dapat mengurangi nyeri. Pregabalin
memiliki efikasi dan keamanan yang baik (alodokter.com)

Efek samping: kantuk, pusing, sakit kepala, mual

Dosis terapi: 150 mg – 300 mg

https://www.alodokter.com/pregabalin

Injeksi Kortikosteroid

Mekanisme kerja: koetikosteroid bekerja melalui interaksinya dengan protein


reseptor yang spesifik di organ target, untuk mengatur suatu ekpresi genetik yang
selanjutnya akan menghasilkan perubahan dalam sintesis protein lain. Protein yang
tterakhir inilah yang akan mengubah fungsi seluler organ target sehingga diperoleh
misalkan efek glukeneogenesis, meningkatnya asam lemak, meningkatnya
reabsorpsi Na, meningkatnya reaktivitas pembul terhadap zat vasoaktif, dan efek
antiinflamasi.

Efek samping: Penggunaan kortikosteroid jangka lama akan menimbulkan efek


samping khasiat glukokortikoid maupun khasiat mineralokortikoid, efek samping
meliputi diabetes dan osteoporosisi yang terutama bahaya bagi usia lanjut.

Dosis terapi: 10-500 mg per hari melalui suntik pembuluh darah

(ISO Farmakoterapi 2009)

Anda mungkin juga menyukai