Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BAHAN ALAM

PERCOBAAN VIII

FORMULASI TEH HERBAL BERBAHAN DASAR DAUN SIRSAK

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3A

KELAS 2C

1. Fathul Abdil Khobir (219793) 5. Herlyana (219805)

2. Ferry Heriwisandi (219796) 6. Iqklima Syah Ada (219808)

3. Fitroh Rezky Akbar Maulana (219799) 7. Jihan Khairunnisa (219811)

4. Gideon Zean Agasi (219802)

Dosen Pembimbing : apt. Weni Puspita, M.Farm

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAK

TAHUN 2023
PERCOBAAN VIII

FORMULASI TEH HERBAL BERBAHAN DASAR DAUN SIRSAK

A. Tujuan

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:

1. Menentukan formula sediaan teh dari bahan herbal

2. Membuat sediaan teh dari bahan herbal

3. Membuat kemasan sediaan teh herbal yang baik dan menarik

4. Melakukan evaluasi sediaan teh herbal

B. Dasar Teori

Teh herbal merupakan istilah umum yang digunakan untuk minuman yang bukan berasal dari
tanaman teh (Camelia sinensis). Teh herbal dapat dibuat dari kombinasi daun kering, biji, kayu,
buah, bunga dan tanaman lain yang memiliki manfaat. Teh herbal memiliki khasiat yang
beragam dalam membantu pengobatan suatu penyakit tergantung jenis herbal yang digunakan.
Teh herbal lebih aman dikonsumsi karena tidak mengandung alkolid yang dapat mengganggu
kesehatan seperti kafein (Ravikumar, 2014).

Teh herbal merupakan produk minuman teh, baik dalam bentuk tunggal atau campuran herbal.
Selain konsumsi sebagai minuman biasa, teh herbal juga dikonsumsi sebagai minuman yang
berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan. Khasiat yang dimiliki setiap teh herbal berbeda-
beda, tergantung bahan bakunya. Campuran bahan baku yang digunakan merupakan herbal
atau tanaman obat yang secara alami memiliki khasiat untuk membantu mengobati jenis
penyakit tertentu. Teh herbal dapat dikonsumsi sebagai minuman sehat yang praktis tanpa
mengganggu rutinitas sehari-hari (Sunyoto, 2018).

Teh herbal mengandung zat antioksidan berupa polifenol yang berperan penting dalam
pencegahan berbagai macam penyakit. Polifenol dapat menetralisir radikal bebas yang
merupakan suatu produk sampingan dihasilkan dari proses kimiawi dalam tubuh yang
mengganggu kesehatan (Fitrayana, 2014). Teh herbal biasanya disajikan dalam bentuk kering
seperti penyajian teh yang berasal dari tanaman teh (Camelia sinensis). Kondisi pengeringan
harus diperhatikan untuk menghindari hilangnya zat-zat penting. Sehingga proses pengeringan
menjadi kunci penting dalam keberhasilan pembuatan teh herbal (Fitrayana, 2014).

Syarat Mutu Teh

Teh herbal juga memiliki nilai jual yang sangat tinggi dan dipercaya akan kegunaannya. Syarat
mutu teh kering dalam kemasan berdasarkan SNI 3836. 2013 dapat dilihat pada gambar berikut
DAUN SIRSAK

Daun sirsak memiliki kandungan kimia berupa alkaloid, tannin, dan beberapa kandungan lainnya
termasuk senyawa annonaceous acetogenins. Annonaceous acetogenins merupakan senyawa
yang memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik merupakan senyawa yang dapat bersifat
toksik untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker (Mardiana, 2011).
Menurut Robinson (1995), kandungan senyawa dalam daun sirsak antara lain steroid/terpenoid,
flavonoid,kumarin, alkaloid, dan tanin. Senyawa flavonoid berfungsi sebagai antioksidan untuk
penyakitkanker, anti mikroba, anti virus, pengaturfotosintetis, dan pengatur tumbuh (Robinson,
1995).

Klasifikasi dari tumbuhan sirsak adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Polycarpiceae

Familia : Annonaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata L. (Sunarjono, 2005)


C. Alat dan Bahan

1. Alat

- kertas saring

- jarum jahit

- benang jahit

- kantong teh

2. Bahan

- serbuk simplisia daun sirsak

D. Cara Kerja

1. Pembuatan serbuk simplisia dan disortasi

Bahan simplisia

Dicuci bersih daun sirsak dan disortasi

Dilakukan proses pelayuan dengan suhu 70oC selama 4 menit

Didinginkan selama 5 menit dan dilakukan penggulungan

Digulung dilakukan proses pengeringan suhu 50oC dengan variasi lama pengeringan
30,60,90.120 dan 150 menit.

Dilakukan uji kadar air

hasil
2. pembuatan sediaan teh herbal

Serbuk simplisia daun sirsak

Ditimbang serbuk simplisia sesuai formula yang sudah ditetapkan

Dimasukkan serbuk simplisia kedalam kertas saring, kemudian dijahit seluruh


pingiranm saring

Dikemas sediaan teh yang telah jadi

hasil

E. Evaluasi

1. Evaluasi organoleptis

Warna, baun dan tekstur

rendemen

Kandungan air

hasil

2. Uji hedonik / kesukaan

Uji kesukaan meliputi kemasan teh herbal daun sirsak beserta label yang
ditempel pada benang teh

Uji kesukaan pada warna teh herbal daun sirsak dan warna pada teh herbal
daun sirsak

hasil
3. Uji ph

Uji ph dilakukan dengan kertas ph universal yang dimasukkan kedalam minuman teh
herbal

Syarat ph air yang diminum menurut kemen kes RI adalah 6.3- 8.5

hasil

4. Uji kejernihan

Uji kejernihan dilakukan dengan melihat secara langsung pada minuman teh
herbal apakah terdapat partikel atau tidak

hasil

5. uji bobot kejernihan

Uji bobot jenis menggunakan piskometer yang dibersihkan dengan aquadest lalu
dibilas dengan aseton/etanol untuk mempercepat pengeringan, kemudian ditimbang
piskometer kosong

Piskometer diisi aquadest, sebagai pembanding, lalu ditimbang dan piknometer


dibersihkan lagi dengan etanol

Kemudian piknometer diisi minuman teh herbal daun sirsak ditimbang

Dihitung bobot jenis minuman teh herbal daun sirsak

hasil
Ravikumar, 2014. Review on Herbal Teas. Jurnal of Pharmaceutical Sciences and Research.
Vol. 6 (5) : 236 – 238.

Sunyoto, 2018. Amazing tea. Bitread Publishing. Bandung

Fitrayana. 2014. Pengaruh Lama dan Suhu Pengeringan Terhadap Karakteristik Teh Herbal
Pare (Momordica charantia L). Skripsi. Universitas Padjadjaran, Jatinangor.

Anda mungkin juga menyukai