Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

“IDENTIFIKASI KANDUNGAN FITOKIMIA”

Di Susun Oleh :

Masrit Tuwondila 17 502 035

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2021
IDENTIFIKASI KANDUNGAN FITOKIMIA

TEORI DASAR

Ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) memiliki aktivitas farmakologi
sebagai antelmintik, antimalaria, antibakteri, dan antiinflamasi. Aktivitas tersebut diduga
disebabkan oleh kandungan kimia yang terdapat di dalam ekstrak. Faktor-faktor lingkungan
memilliki pengaruh terhadap metabolit sekunder yang terdapat di dalam suatu tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air dan kandungan kimia yang terdapat di
dalam ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) yang diperoleh dari daerah Ubud,
Kabupaten Gianyar, Bali berdasarkan uji skrining fitokimia.

Daun pepaya dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit malaria, penambah nafsu
makan, jerawat, menambah air susu, dan untuk mengobati sakit gigi. Daun pepaya (Carica
papaya L.) mengandung alkaloid karpainin, karpain, pseudokarpain, vitamin C dan E, kolin,
dan karposid. Daun pepaya mengandung suatu glukosinolat yang disebut benzil isotiosianat.
Daun pepaya juga mengandung mineral seperti kalium, kalsium, magnesium, tembaga, zat
besi, zink, dan mangan. Selain itu, daun pepaya mengandung senyawa alkaloid karpain,
karikaksantin, violaksantin, papain, saponin, flavonoid, dan tannin (Milind dan Gurdita,
2011). Penentuan kandungan kimia pada daun papaya dilakukan melalui analisis fitokimia
secara kualitatif. Analisis fitokimia secara kualitatif ini merupakan suatu metode analisis awal
untuk meneliti kandungan senyawa-senyawa kimia yang terdapat pada daun papaya supaya
hasilnya diharapkan dapat memberikan informasi dalam mencari senyawa dengan efek
farmakologi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa kimia daun
pepaya melalui analisis fitokimia secara kualitatif.

Tanaman Kecubung (Datura metel Linn) Genus Datura (Solanaceae) adalah


sekelompok kecil tumbuhan perdu tahunan yang biasanya tumbuh di tanah yang kaya
nitrogen dengan habitat liar. Sekitar 13-14 spesies telah dimasukkan dalam genus ini. (Avery
dkk, 1959). Datura metel (kecubung) merupakan tumbuhan perdu dengan sistem perakaran
tunggang. Batangnya berongga dan bercabang - cabang. Daunnya sederhana, berbentuk daun
bulat telur, tidak merata kasar bergigi. Bunganya besar, memiliki sisi yang sama, dan
hermafrodit. Memiliki lima kelopak dan berbentuk corong. (Ajithadoss dkk, 2006).

Uji fitokimia adalah suatu pemeriksaan golongan senyawa kimia yang terdapat dalam
suatu tumbuhan. Uji ini dapat digunakan untuk membuktikan ada tidaknya senyawa kimia
tertentu dalam tumbuhan kemudian dikaitkan dengan aktivitas biologinya sehingga dapat
membantu langkah-langkah fitofarmakologi (Farnsworth, 1966). Uji fitokimia yang
dilakukan pada ekstrak etanol bunga kecubung (Datura metel L.) meliputi pemeriksaan
triterpenoid/ steroid, flavonoid, alkaloid, fenolat, tanin, dan saponin.

daun sereh telah digunakan sejak lama dalam pengobatan tradisional. Baik tanaman
ataupun ekstraknya telah digunakan untuk penyedap masakan serta untuk tujuan pengobatan
selama berabad abad. Serai merupakan jenis tanaman perdu tinggi. Dengan tangkai daun
yang memanjang.
Minyak esensial yang dihasilkan oleh serai dapat digunakan sebagai aromaterapi untuk
menyegarkan udara, mengurangi stres, dan mengangkat suasana hati. Sereh memiliki aroma
segar mirip dengan lemon. Manfaat daun serai juga bisa digunakan sebagai penyedap rasa di
berbagai masakan rumahan Anda.

ALAT DAN BAHAN

ALAT :

1. Tabung reaksi
2. Cawan petri
3. Kertas saring
4. Rak tabung reaksi
5. Pipet ukur
6. Mortar
7. Orbital seker
8. Portex
9. Spektro fotometri

BAHAN :

1. Daun sere
2. Daun pepaya
3. Bunga terompet
4. Aquades
5. Alkohol
CARA KERJA

1. Lankah pertama kumpulkan semua bahan

2. Langkah ke dua haluskan semua bahan mengunakan mortar, kemudian bahan yang
sudah di haluskan pindahkan ke dalam cawan petri.

3. Setelah di haluskan lakukan Langkah ke tiga yaitu penimbangan semua bahan seberat 3 gr.
4. Setelah penimbangan semua bahan pindahkan ke dalam rak tabung reaksi lalu isi aquades
dan alkohol menggunakan pipet ukur dengan ukuran 10 ml .
5. Setelah itu pindahkan dalam orbital shaker untuk melakukan pengocokan suatu
campuran bahan dalam waktu 15 menit

6. Kemudian bahan yang ada di dalam tabung reaksi pindahkan di vortex mixer untuk
menyeragamkan cairan.
7. Sesudah itu lakukan penyaringan bahan.

8. Yang terakhir yaitu itu masukan kedalam spektrofotometri untuk melakukan


pengukuran kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai