Disusun oleh
MASRIT TUWONDILA
17502035
PRODI BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
A. Latar Belakang
B. Rumasan masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep tentang adaptasi, baik adaptasi morfologi (hewan dan tumbuhan),
adaptasi fisiologi (hewan dan tumbuhan), danadaptasi tingkah laku(hewan dan tumbuhan).
2. Untuk mengetahui pengertian adaptasi.
3. Untuk mengetahui jenis- jenis adaptasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu perilaku hewan, ilmu perilaku satwa atau juga disebut etologi (dari bahasa
Yunani: ἦθος, ethos, "karakter"; dan –λογία, -logia) adalah suatu cabang ilmu zoologi yang
mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya.
Meski sepanjang sejarah telah banyak naturalis yang mempelajari aneka aspek dari tingkah
laku hewan, disiplin ilmu etologi modern umumnya dianggap lahir di sekitar tahun 1930an
tatkala biolog berkebangsaan Belanda Nikolaas Tinbergen dan Konrad Lorenz, biolog dari
Austria, mulai merintisnya. Atas jerih payahnya, kedua peneliti ini kemudian dianugerahi
Hadiah Nobel dalam bidang kedokteran di tahun 1973.
Ilmu perilaku hewan, pada keseluruhannya merupakan kombinasi kerja-kerja
laboratorium dan pengamatan di lapangan, yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan
disiplin ilmu-ilmu tertentu semisal neuroanatomi, ekologi, dan evolusi. Seorang ahli perilaku
hewan umumnya menaruh perhatian pada proses-proses bagaimana suatu jenis perilaku
(misalnya agresi) berlangsung pada jenis-jenis hewan yang berbeda. Meski ada pula yang
berspesialisasi pada tingkah laku suatu jenis atau kelompok kekerabatan hewan yang tertentu.
Ahli perilaku hewan juga disebut etolog.
Darwin berpendapat bahwa tidak ada sifat baru yang perlu dimiliki semasa hidup
individu. Pada dasarnya, teori Darwin berjalan sebagai berikut : diantara anggota-anggota
sebuah spesies, terdapat variasi yang tak tehitung jumlahnya dan diantara anggota yang
bermacam-macam itu hanya kelompok tertentu yang berhasil bertahan hidup yang bisa
menghasilkanketurunannya.
Dengan demikian terdapat ‘perjuangan untuk bertahan hidup’ dimana anggota-anggota
tebaik sebuah spesies dapat hidup cukup panjang untuk meneruskan sifat unggul mereka
kepada generasi berikutnya. Terhadap jumlah generasi yang tak terhitung jumlahnya itu, alam
kemudian ‘memilih’ siapa-siapa yang bisa beradaptasi paling dengan lingkungan mereka.
Menurut Darwin, Istilah ‘perjuangan untuk bertahan hidup’ (survival for the existence)
adalah yang unggul yang bisa bertahan hidup (survival of the fittest).
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme
yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari
manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat
luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan
internal (internal activity) seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku
manusia. Untuk kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa
yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara
tidak langsung. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut
dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat
dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari perilaku makhluk
hidup termasuk perilaku manusia.
Bentuk dari perilaku hewan dapat dibagi menjadi 2 yaitu perilaku hewan yang berasal dari
bawaan, yang diwariskan dan perilaku yang terajar (terlatih).
Perilaku Bawaan (Yang Diwariskan)
Warisan memegang peranan yang penting dalam perilaku hewan. Dalam hal meminang,
perilaku hewan memastikan dahulu, jika termasuk anggota spesies sama, bukan dari anggota
yang lain, sehingga dapat dijadikan pasangan. Misalnya, tingkah laku kunag-kunang saat
berpasangan walauu enunjukkan spesiea yang sama, juga mempunyai perilaku berbeda dalam
menemukan bahwa kunang-kunang betina mempunyai pasangannya tersendiri. Hal ini dapat
dilihat dari pola cahaya dar kunang-kunang yang menyala berbeda pada waktu senja.
Kunang-kunang betina dari satu spesies akan menanggapi hanya pada pejantan tertentu
dengan memerlihatkan pola nyala lampu spesies tertentu.
Beberapa kebiasaan meminang membantu mencegah betina membunuh pejantan sebelum
mereka memiliki kesempatan untuk berpasangan. Contohnya,pada beberapa laba-laba
pejantannya lebih kecil daripada betina dan beresiko untuk dimakan jika pejantan mendekati
betina.sebelum berpasangan pejantan dan beberapa spesies menunjukkan beberapa tanda-
tanda. Seperti serangga membungkus diri dalam jaring-jaring yang sempurna. Sementara
betina yang tidak terbungkus dan memakan serangga. Pejantan mampu berpasangan
dengannya memerlukan penyerangan. Setelah berpasangan, pejantan akan dimakan oleh
betina.
Perilaku hewan bawaan meliputi taksis dan refleks. Taksis: Bereaksi terhadap stimulus
dengan bergerak secara otomatis langsung mendekati atau menjauh dari atau pada sudut
tertentu terhadapnya. Macam-macam taksis: kemotaksis, fototaksis, magnetotaksis.
Refleks: Respon bawaan paling sederhana yang dijumpai pada hewan yang mempunyai
system saraf. Refleks adalah respon otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu stimulus.
Respon terbawa sejak lahir, artinya sifatnya ditentukan oleh pola reseptor, saraf, dan efektor
yang diwariskan.
Contoh: refleks rentangan
Mesin refleks rentang memberikan mekanisme pengendalian yang teratur dengan baik,
yang:
· Mengarahkan kontraksi refleks otot
· Menghambat kontraksi otot-otot antagonis
· Terus-menerus memonitor keberhasilan yang dengannya perintah-perintah dari otak
diteruskan, dan dengan cepat dan secara otomatis membuat setiap penyesuaian sebagai
pengganti yang perlu.
Naluri: Pola perilaku kompleks yang, sebagaimana refleks, merupakan bawaan, agak
tidak fleksibel, dan mempunyai nilai bagi hewan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Naluri lebih rumit dibandingkan dengan refleks dan dapat melibatkan
serangkai aksi.
Pelepas Perilaku Naluriah: sekali tubuh siap di bagian dalam untuk tipe perilaku
naluriah tertentu, maka diperlukan stimulus luar untuk mengawali respon. Isyarat yang
memicu aksi naluriah disebut pelepas (release). Begitu respon tertentu dilepaskan, biasanya
langsung selesai walaupun stimulus efektif segera ditiadakan. Isyarat kimia, yaitu feromon,
berfungsi sebagai pelepas penting pada serangga sosial.
Perilaku Ritme dan Jam Biologis: perilaku berulang-ulang pada interval tertentu yang
dinyatakan sebagai ritme atau periode. Daur perilaku ritme dapat selama dua jam atau
setahun.
Respon dan Adaptasi Perilaku hewan merupakan aktivitas terarah berupa respon
terhadap kondisi dan sumber daya lingkungan. Terjadinya suatu perilaku melibatkan peranan
reseptor dan efektor serta koordinasi saraf dan hormon. Jenis efektor yang paling berperan
adalah otot-otot tubuh.Perilaku pada hewan rendah seluruhnya ditentukan secara genetic,
bersifat khas,terjadi secara otomatis. Pada hewan tinggi banyak mengandung komponen yang
tidak bersifat herediter, melainkan proses belajar yang dipengaruhi faktor lingkungan.
Pada manusia ditentukan oleh komponen belajar dan menalar.
Kepekaan terhadap stimulus merupakan salah satu ciri utama kehidupan. Tujuan akhir
dari respon adalah untuk mempertahankan hidupnya. Respon hewan terhadap lingkungannya
bervariasi tergantung dari jenis dan intensitas stimulus, jenis spesies,stadium
perkembangan,umur,kondisi fisiologis dan kisaran toleransi terhadap lingkungannya.Apabila
kondisi lingkungan menjadi sangat tidak baik, maka yang terjadi adalah:
1. hewan meninggalkan tempat itu dan mencari tempat dengan kondisi yang lebih baik.
2. hewan memberikan respon tertentu yang mampu mengatasi efek negative perubahan
tersebut.
3. hewan itu akan mati.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyusuaian fungssi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut:
· Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui
sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
· Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh
datang, tinta di semprotkan kedalam air sekitarnya, sehingga musuh tidak dapat melihat
kedudukan cumi-cumi dan gurita.
· Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena ini di pengaruhi oleh factor dalam rupa
hormon dan factor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.
· Autotomi
Yaitu proses pemutusan bagian tubuh hewan guna mempertahankan kehidupannya.
Terjadi pada cecak atau tokek.
· Eksdisi
Yaitu proses pengelupasan kulit pada hewan tertentu untuk kelangsungan hidupnya,
terjadi pada ular dan udang.
· Hibernasi
Yaitu masa istirahat dan menghemat energy pada musim dingin. Terjadi pada ular,
kelelawar,marmut, dan landak.
· Estivasi
Yaitu masa istirahat dan menghemat energy pada musim kemarau. Terjadi pada
katak/Rana sp.
3. Adaptasi Tingkah Laku.
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang di dasarkan pada tingkah laku.
Contohnya sebagai berikut :
· Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini
sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila di dekati seekor anjing.
· Migrasi
Ikan salem raj di amerrika utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai
untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat
sampai tujuh tahun berkumpul di teluk di sepanjang pantai amerika utara untk menuju ke
sungai. Saat disungai ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan
betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah metas untuk sementara
tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya
ke laut.
Tingkah laku atau perilaku hewan adalah tindakan atau aksi yang mengubah
hubungan antara organism dan lingkungannya. Perilaku dapt terjadi akibat stimulus dari luar.
Reseptor di perlukan untuk mendekati stimulus, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan
respond an efektor untuk melaksanakan aksi, prilaku dapat juga terjadi karena adanya
stimulus dari dalam, misalnya rasa lapar, memberikan motivasi akan aksi yang akan di ambil
bila makanan benar-benar terlihat atau tercium. Umumnya perilaku organism merupakan
gabungan stimulus dari dalam dan luar.
E. Beberapa adaptasi tingkah laku/perilaku hewan antara lain :
· Perilaku Makan yaitu prilaku yang diperlihatkan oleh individu / organisme dalam
memperoleh makanannya.
· Mimikri agresif yaitu mengembangkan alat pemikat dengan meniru bentuk mangsa dari
pemangsa lain.Terjadi pada Anglerfish/Lophius americanus .
· Perilaku mempertahankan diri yaitu prilaku yang diperlihatkan oleh individu untuk
mempertahankan keselamatan diri dari musuh atau keadaan yang berbahaya.Contohnya :
Melarikan diri pada Singgung dnegan mengeluarkan bau yang menyengat dari kelenjar bau.
· Kamuflase pada ngengat yang memiliki bintik mata pada sayapnya.
· Perilaku bertahan hidup pada lingkungan fisik yaitu prilaku yang diperlihatkan oleh
individu untuk bertahan hidup pada kondisi fisik yang berubah dengan cepat.Contohnya :
lebah madu pekerja memukulkan sayapnya untuk mengipasi sarang saat suhu tinggi.Lebah
madu pekerja mencari air untuk menyejukkan sarang.Lebah akan menggetarkan sayapnya
untuk menghangatkan sarang pada musim dingin.
B. Saran
Dari pemaparan makalah kami di atas mungkin masih terdapat banyak kesalahan dan
kekeliruan maka dari itu kami masih membutuhkan lebih banyak masukan dan kritikan dari
para pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA