Anda di halaman 1dari 11

Tugas Rangkuman 3

“RESPON DAN ADAPTASI HEWAN”

Disusun oleh

MASRIT TUWONDILA

17502035

PRODI BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Suatu adaptasi biologis adalah setiap karakteristik (morfologi atau anatomi),


fisiologis, atau perilaku struktural dari suatu organisme atau kelompok organisme (seperti
spesies) yang membuatnya lebih cocok dalam lingkungannya dan akibatnya meningkatkan
peluangnya untuk bertahan hidup dan keberhasilan reproduksi. Karena variabilitas individu
proses adaptasi ini akan lebih atau kurang berhasil. Beberapa adaptasi dapat meningkatkan
keberhasilan reproduksi dari populasi, tetapi tidak untuk individu tertentu. Pengertian
adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup
dimana mereka tinggal. 
Salah satu penyebab kepunahan makhluk hidup adalah ketidakmampuan makhluk
hidup untuk beradaptasi dengan lingkungan. Misalnya, ketika memindahkan seekor ikan yang
diambil dari habitat aslinya ke dalam kolam ikan buatan sendiri. Beberapa hari kemudian
ikan yang dipelihara mati. Kematian ikan ini disebabkan ikan tersebut tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungan barunya. Maka jelaslah bahwa makhluk hidup yang tidak
beradaptasi dengan lingkungannya akan mengalami kepunahan. Setiap jenis organisme
mempunyai dan memerlukan lingkungan untuk hidup di tempat tertentu. Lingkungan atau
tempat suatu makhluk hidup biasanya disebut dengan habitat.
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Bagi makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya,
ia dapat hidup lebih lama dan individu sejenisnya (populasi) cenderung bertambah banyak.
Tetapi bagi makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan
punah. Ada bermacam-macamadaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu:
adaptasi morfologi, adaptasifisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

B.        Rumasan masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1.      Bagaimana konsep dasar teori adaptasi?


2.      Apa pengertian dari adaptasi?
3.      Jelaskan jenis- jenis adaptasi?

     C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1.      Untuk mengetahui konsep tentang adaptasi, baik adaptasi morfologi (hewan dan tumbuhan),
adaptasi fisiologi (hewan dan tumbuhan), danadaptasi tingkah laku(hewan dan tumbuhan).
2.      Untuk mengetahui pengertian adaptasi.
3.      Untuk mengetahui jenis- jenis adaptasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Etologi dan Perilaku Hewan

Ilmu perilaku hewan, ilmu perilaku satwa atau juga disebut etologi (dari bahasa
Yunani: ἦθος, ethos, "karakter"; dan –λογία, -logia) adalah suatu cabang ilmu zoologi yang
mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya.
Meski sepanjang sejarah telah banyak naturalis yang mempelajari aneka aspek dari tingkah
laku hewan, disiplin ilmu etologi modern umumnya dianggap lahir di sekitar tahun 1930an
tatkala biolog berkebangsaan Belanda Nikolaas Tinbergen dan Konrad Lorenz, biolog dari
Austria, mulai merintisnya. Atas jerih payahnya, kedua peneliti ini kemudian dianugerahi
Hadiah Nobel dalam bidang kedokteran di tahun 1973.
Ilmu perilaku hewan, pada keseluruhannya merupakan kombinasi kerja-kerja
laboratorium dan pengamatan di lapangan, yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan
disiplin ilmu-ilmu tertentu semisal neuroanatomi, ekologi, dan evolusi. Seorang ahli perilaku
hewan umumnya menaruh perhatian pada proses-proses bagaimana suatu jenis perilaku
(misalnya agresi) berlangsung pada jenis-jenis hewan yang berbeda. Meski ada pula yang
berspesialisasi pada tingkah laku suatu jenis atau kelompok kekerabatan hewan yang tertentu.
Ahli perilaku hewan juga disebut etolog.
Darwin berpendapat bahwa tidak ada sifat baru yang perlu dimiliki semasa hidup
individu. Pada dasarnya, teori Darwin berjalan sebagai berikut : diantara anggota-anggota
sebuah spesies, terdapat variasi yang tak tehitung jumlahnya dan diantara anggota yang
bermacam-macam itu hanya kelompok tertentu yang berhasil bertahan hidup yang bisa
menghasilkanketurunannya.
      Dengan demikian terdapat ‘perjuangan untuk bertahan hidup’ dimana anggota-anggota
tebaik sebuah spesies dapat hidup cukup panjang untuk meneruskan sifat unggul mereka
kepada generasi berikutnya. Terhadap jumlah generasi yang tak terhitung jumlahnya itu, alam
kemudian ‘memilih’ siapa-siapa yang bisa beradaptasi paling dengan lingkungan mereka.
Menurut Darwin, Istilah ‘perjuangan untuk bertahan hidup’ (survival for the existence)
adalah yang unggul yang bisa bertahan hidup (survival of the fittest).
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme
yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari
manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat
luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan
internal (internal activity) seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku
manusia. Untuk kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa
yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara
tidak langsung. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut
dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat
dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari perilaku makhluk
hidup termasuk perilaku manusia.

Bentuk Perilaku Hewan

Bentuk dari perilaku hewan dapat dibagi menjadi 2 yaitu perilaku hewan yang berasal dari
bawaan, yang diwariskan dan perilaku yang terajar (terlatih).
Perilaku Bawaan (Yang Diwariskan)
Warisan memegang peranan yang penting dalam perilaku hewan. Dalam hal meminang,
perilaku hewan memastikan dahulu, jika termasuk anggota spesies sama, bukan dari anggota
yang lain, sehingga dapat dijadikan pasangan. Misalnya, tingkah laku kunag-kunang saat
berpasangan walauu enunjukkan spesiea yang sama, juga mempunyai perilaku berbeda dalam
menemukan bahwa kunang-kunang betina mempunyai pasangannya tersendiri. Hal ini dapat
dilihat dari pola cahaya dar kunang-kunang yang menyala berbeda pada waktu senja.
Kunang-kunang betina dari satu spesies akan menanggapi hanya pada pejantan tertentu
dengan memerlihatkan pola nyala lampu spesies tertentu.
Beberapa kebiasaan meminang membantu mencegah betina membunuh pejantan sebelum
mereka memiliki kesempatan untuk berpasangan. Contohnya,pada beberapa laba-laba
pejantannya lebih kecil daripada  betina dan beresiko untuk dimakan jika pejantan mendekati
betina.sebelum berpasangan pejantan dan beberapa spesies menunjukkan beberapa tanda-
tanda. Seperti serangga membungkus diri dalam jaring-jaring yang sempurna. Sementara
betina yang tidak terbungkus dan memakan serangga. Pejantan mampu berpasangan
dengannya memerlukan penyerangan. Setelah berpasangan, pejantan akan dimakan oleh
betina.
Perilaku hewan bawaan meliputi taksis dan refleks. Taksis: Bereaksi terhadap stimulus
dengan bergerak secara otomatis langsung mendekati atau menjauh dari atau pada sudut
tertentu terhadapnya. Macam-macam taksis: kemotaksis, fototaksis, magnetotaksis.
Refleks: Respon bawaan paling sederhana yang dijumpai pada hewan yang mempunyai
system saraf. Refleks adalah respon otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu stimulus.
Respon terbawa sejak lahir, artinya sifatnya ditentukan oleh pola reseptor, saraf, dan efektor
yang diwariskan.
Contoh: refleks rentangan
Mesin refleks rentang memberikan mekanisme pengendalian yang teratur dengan baik,
yang:
·         Mengarahkan kontraksi refleks otot
·         Menghambat kontraksi otot-otot antagonis
·         Terus-menerus memonitor keberhasilan yang dengannya perintah-perintah dari otak
diteruskan, dan dengan cepat dan secara otomatis membuat setiap penyesuaian sebagai
pengganti yang perlu.
Naluri: Pola perilaku kompleks yang, sebagaimana refleks, merupakan bawaan, agak
tidak fleksibel, dan mempunyai nilai bagi hewan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Naluri lebih rumit dibandingkan dengan refleks dan dapat melibatkan
serangkai aksi.
Pelepas Perilaku Naluriah: sekali tubuh siap di bagian dalam untuk tipe perilaku
naluriah tertentu, maka diperlukan stimulus luar untuk mengawali respon. Isyarat yang
memicu aksi naluriah disebut pelepas (release). Begitu respon tertentu dilepaskan, biasanya
langsung selesai walaupun stimulus efektif segera ditiadakan. Isyarat kimia, yaitu feromon,
berfungsi sebagai pelepas penting pada serangga sosial.
Perilaku Ritme dan Jam Biologis: perilaku berulang-ulang pada interval tertentu yang
dinyatakan sebagai ritme atau periode. Daur perilaku ritme dapat selama dua jam atau
setahun.
Respon dan Adaptasi Perilaku hewan merupakan aktivitas terarah berupa respon
terhadap kondisi dan sumber daya lingkungan. Terjadinya suatu perilaku melibatkan peranan
reseptor dan efektor serta koordinasi saraf dan hormon. Jenis efektor yang paling berperan
adalah otot-otot tubuh.Perilaku pada hewan rendah seluruhnya ditentukan secara genetic,
bersifat khas,terjadi secara otomatis. Pada hewan tinggi banyak mengandung komponen yang
tidak bersifat herediter, melainkan proses belajar yang dipengaruhi faktor lingkungan.
Pada manusia ditentukan oleh komponen belajar dan menalar.
Kepekaan terhadap stimulus merupakan salah satu ciri utama kehidupan. Tujuan akhir
dari respon adalah untuk mempertahankan hidupnya. Respon hewan terhadap lingkungannya
bervariasi tergantung dari jenis dan intensitas stimulus, jenis spesies,stadium
perkembangan,umur,kondisi fisiologis dan kisaran toleransi terhadap lingkungannya.Apabila
kondisi lingkungan menjadi sangat tidak baik, maka yang terjadi adalah:
1.      hewan meninggalkan tempat itu dan mencari tempat dengan kondisi yang lebih baik.
2.      hewan memberikan respon tertentu yang mampu mengatasi efek negative perubahan
tersebut.
3.      hewan itu akan mati.

B.     Respon Dasar Hewan


Periode ontogeny pada hewan dikenal tiga macam respon dasar yaitu respon
pengaturan, respon penyesuaian, dan respon perkembangan. Mekanisme ketiga respon itu
berdasarkan sistem umpan balik negatif. Agar mekanisme itu berhasil maka respon yang
dihasilkan harus sesuai besarnya, waktu tepat dan berlangsung cukup cepat.
a.       Respon Reversibel
Tipe respon dasar hewan yang reversible dan paling sederhana adalah respon
pengaturan (regulatori). Respon fisiologi terjadi sangat cepat (refleks).
Contoh: perubahan pupil mata terhadap intensitas cahaya.
Tipe respon lain yang bersifat reversible adalah respon penyesuaian
(aklimatori),berlangsung lebih lama dari respon regulatori karena proses yang fisiologi yang
melandasinya melibatkan perubahan struktur dan morfologi hewan. Contoh: di lingkungan
bertekanan parsial oksigen rendah, terjadi proliferasi dan pengingkatkan jumlah
eritrosit,tubuh terdedah pada kondisi kemarau terik, kulit mengalami peningkatan
pigmentasi.Respon aklimatori umum terdapat pada hewan berumur panjang, yang
menghadapi perubahan kondisi musiman. Reversibilitas respon penting sekali karena tiap
tahun kondisi khas musimana selalu berulang.
b.      Respon Tak-reversibel
Tipe respon tak-reversibel selama ontogeny ( sejarah pertumbuhan makhluk hidup )
adalah respon perkembangan.
Respon berlangsung lama karena melibatkan banya proses yang menghasilkan
perkembangan beraneka ragam macam struktur tubuh. Hasilnya bersifat permanen dan tak
reversible. Contoh : perubahan jumlah mata facet pada Drosophila yang dipelihara pada suhu
tinggi, atau terbentuknya keturunan cacat akibat respon perkembangan embrio terhadap
senyawa teratogenik dalam lingkungannya. 
C.    Adaptasi  Hewan
Adaptasi merupakan proses penyusuaian diri makhluk hidup dengan  keadaan
lingkungan  sekitarnya.  Masing-masing individu mempunyai cara yang berbeda dalam
menyusuaikan diri dengan lingkungannya, ada yang mengalami perubahan bentuk tubuh
(adaptasi morfologi), ada yang mengalimi perubahan proses metabolism tubuh (adaptasi
fisiologi) dan ada juga yang mengalami perubahan sikap dan tingkah laku (adaptasi tingkah
laku).  Adaptasi akan dilakukan oleh makhluk hidup bila keadaan sekitarnya membahayakan
atau tidak menguntungkan bagi dirinya, sehingga perlu untuk menyelamatkan atau
mempertahankan kehidupannya.
D.    Bentuk-Bentuk Adaptasi
Ada bermacam-macam bentuk adaptasi makhluk hidup tehadap lingkungannya,
yaitu : adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, adaptasi tngkah laku
1.      Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyusuaian bentuk tubuh untuk kelangsugan
hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut. Merupakan proses
penyusuaian diri makhluk hidup yang memperlihatkan perubahan bentuk dan struktur tubuh,
misalnya pada hewan.
a.       Ciri adaptasi hewan darat :
·         Kulit tebal dengan lapisan zat tanduk.
·         Anggota gerak tubuh di sesuaikan dengan habitat.
·          Pada daerah tertentu seperti gurun pasir, mempunyai kantung air seperti pada unta.
b.      Ciri adaptasi hewan air :
·         Tubuhnya berbentuk torpedo (stream line).
·         Permukaan tubuh licin karena berlendir.
·         Anggota gerak tubuh berupa sirip.
 contoh lain adaptasi morfologi yang dilakukan hewan adalah dapat kita lihat
beberapa organ misalnya :
a.        Gigi
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring
besar dan runcing untuk menangkap mangsa serta gigi rahang dengan ujung pemotong untuk
memotong untuk mencabik-cabik mangsanya. Perubahan gigi hewan biasanya berdasarkan
pada makanannya, seperti : gigi taring (dens caninus) besar dan runcing pada hewan
carmivora untuk menangkap dan mengoyak daging, gigi gerahang depan (dens premolare)
dan gerahang belakang (dens molare) berbentuk lebar dan datar, di jumpai pada hewan
memamah biak (hewan ruminansia) untuk mengunyah, menggilas dan menghaluskan
rumput/daun-daunan.
b.      Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba amerika tengah
dan selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.
Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang
berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah
panjang  dan bergetah yang dapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
c.        Paruh
Elang mempunyai paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan
ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya. Perubahan bentuk paruh
burung biasanya pada makanannya, seperti :
·         Paruh bentuk sisir, bagian atas agak melengkung pada pelican, flamingo untuk menyaring
makanan yang berupa algae, udang kecil dan rumput laut.
·          Paruh bentuk kecil, runcing dan tajam pada kolibri untuk menghisap madu.
·         Paruh bentuk pendek dan kuat pada nuri, pipit, kaka tua, gelatik untuk memakan biji-bijian
·         Paruh bentuk pendek, besar, kuku dan kuat pada elang, raja wali untuk mengoyak
manggsanya.
·         Paruh bentuk pipih pada iti, bebek untuk mengambil makanan yang di perairan (ikan atau
udand kecil, algae)
·         Paruh bentuk pahat, pada platuk untuk memahat batang pohon yang telah lapuk.
d.      Kaki
Perubahan bentuk kaki/cakar burung. Biasanya berdasarkan pada habitat dan cara
hidupnya, seperti :
·         Kaki pencengkeram dengan cakar bentuk yang kuat, tajam dan pendek pada elang, raja
wali, burung hantu untuk mengcekram manggsanya)
·         Kaki perenang dengan selaput renang pada iti, bebek, angsa,pelican untuk mendayung saat
berenang di air.
·          Kaki yang kuat pada kaswari untuk berlari atau berjalan.
·         Kaki pemancar denagn dua jari kea rah depan dan dua jari kea rah belakang pada
pelatuk  untuk memanjat pohon.
·         Kaki burung potengger dengan jari yang panjang dan semua jati terlelak pada satu bidang
di atas. Di jumpai pada kutilang, kenari poksai, vinch, wambi untuk hinggap di ranting-
ranting pohon.

2.      Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyusuaian fungssi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut:
·         Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui
sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
·         Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh
datang, tinta di semprotkan kedalam air sekitarnya, sehingga musuh tidak dapat melihat
kedudukan cumi-cumi dan gurita.
·         Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena ini di pengaruhi oleh factor dalam rupa
hormon dan factor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.
·         Autotomi
Yaitu proses pemutusan bagian tubuh hewan guna mempertahankan kehidupannya.
Terjadi pada cecak atau tokek.
·         Eksdisi
Yaitu proses pengelupasan kulit pada hewan tertentu untuk kelangsungan hidupnya,
terjadi pada ular dan udang.
·         Hibernasi
Yaitu masa istirahat dan menghemat energy pada musim dingin. Terjadi pada ular,
kelelawar,marmut, dan landak.
·         Estivasi
Yaitu masa istirahat dan menghemat energy pada musim kemarau. Terjadi pada
katak/Rana sp.
3.      Adaptasi Tingkah Laku.
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang di dasarkan pada tingkah laku.
Contohnya sebagai berikut :
·         Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini
sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila di dekati seekor anjing.
·         Migrasi
Ikan salem raj di amerrika utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai
untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat
sampai tujuh tahun berkumpul di teluk di sepanjang pantai amerika utara untk menuju ke
sungai. Saat disungai ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan
betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah metas untuk sementara
tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya
ke laut.
Tingkah laku atau perilaku hewan adalah  tindakan atau aksi yang mengubah
hubungan antara organism dan lingkungannya. Perilaku dapt terjadi akibat stimulus dari luar.
Reseptor di perlukan untuk mendekati stimulus, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan
respond an efektor untuk melaksanakan aksi, prilaku dapat juga terjadi karena adanya
stimulus dari dalam, misalnya rasa lapar, memberikan motivasi akan aksi yang akan di ambil
bila makanan benar-benar terlihat atau tercium. Umumnya perilaku organism merupakan
gabungan stimulus dari dalam dan luar.
E.     Beberapa adaptasi tingkah laku/perilaku hewan antara lain :
·         Perilaku Makan yaitu prilaku yang diperlihatkan oleh individu / organisme dalam
memperoleh makanannya.
·         Mimikri agresif yaitu mengembangkan alat pemikat dengan meniru bentuk mangsa dari
pemangsa lain.Terjadi pada Anglerfish/Lophius americanus .
·          Perilaku mempertahankan diri yaitu prilaku yang diperlihatkan oleh individu untuk
mempertahankan keselamatan diri dari musuh atau keadaan yang berbahaya.Contohnya :
Melarikan diri pada Singgung dnegan mengeluarkan bau yang menyengat dari kelenjar bau.
·         Kamuflase pada ngengat yang memiliki bintik mata pada sayapnya.
·         Perilaku bertahan hidup pada lingkungan fisik yaitu prilaku yang diperlihatkan oleh
individu untuk bertahan hidup pada kondisi fisik yang berubah dengan cepat.Contohnya :
lebah madu pekerja memukulkan sayapnya untuk mengipasi sarang saat suhu tinggi.Lebah
madu pekerja mencari air untuk menyejukkan sarang.Lebah akan menggetarkan sayapnya
untuk menghangatkan sarang pada musim dingin.

·         Perilaku reproduktif yaitu perilaku yang diperlihatkan individu untuk memperoleh


keturunannya.Contohnya : Burung merak / Pavo sp jantan akan mengepakkan sayapnya
untuk menarik perhatian merak betina.Hewan Rusa,Antelope jantan yang berkelahi untuk
memperoleh yang betina.Katak/Rana sp jantang yang menyanyi saat musim kawin tiba untuk
menarik perhatian katak betina.Hewan yang mengeluarkan bau menyengat pada hewan jantan
untuk menarik perhatian hewan betina.

F.      Faktor Yang Menentukan Adaptasi


Beberapa faktor yang sangat mendukung perlunya hewan dalam melakukan adaptasi
dengan lingkungan sekitar diantaranya :
1.      Individu Daratan
·         Persediaan air,seperti : adaptasi hewan dilingkungan sedikit air dengan mengurangi
penguapan.
·         adaptasi hewan di lingkungan lembab dengan memiliki kulit tebal dan bersisik.
·         Kisaran suhu,seperti :
- Memiliki bulu tebal dan banyak lemak untuk suhu dingin
- Hibernasi dan estivasi
- Berkubang di lumpur
- burung mandi untuk mengatur suhu tubuh.
·         keadaan tanah
jenis tanah akan menentukan jenis tumbuhan dan hewan yang mendominasi suatu
daerah.
2. Individu Perairan
·         Salinitas / kadar garam perairan
Masing – masing perairan memiliki salinitas yang berbeda,seperti di air tawar
salinitasnya adalah 0,06 % sedangkan air laut salinitasnya 3,5% salinitasnya akan
mempengaruhi perbedaan tebal – tipisnya lapisan kulit,tingkah lak,susunan atau fungsi organ
tubuh organisme perairan.
Kedalaman air.Semakin dalam suatu perairan maka semakin besar/tinggi pula tekanan
yang terjadi.Kedalaman air juga mempengaruhi interaksi cahaya yang diperoleh
individu.Semakin dalam maka semakain sedikit cahaya yang diperoleh.
contoh :
ü  Ikan pari dengan tubuh pipih dan lebar
ü  Ikan cucut dengan tubuh yang langsing
ü  Gurat sisi/linea lateralis pada tubuh ikan
ü  Gelembung udara pada tubuh ikan untuk dapat turun dan naik pada perairan.
·         Intensitas cahaya
semakin keruh dan dalam suatu perairan maka intensitas cahaya yang masuk semakin
sedikit/rendah.Intensitas cahaya mempengaruhi suhu air dan derajat fotosintesi.Dibagi
menjadi 3 daerah yaitu daerah fotik,daerah perbatasan( remang – remang),daerah
afotik.Semakin kearah daerah afotik maka intensitas cahay yang masuk perairan semakin
berkurang.Hal ini akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya.
·         Kadar Oksigen
Daerah permukaan kadar oksigen lebih banyak dibandingkan dengan daerah
dibawahnya.Semakin keruh suatu perairan maka kadar oksigen semakin berkurang/rendah.
ciri adaptasinya adalah :
a.       Perluasan labirin
b.      Munculnya ikan dipermukaan
c.       Tubuh ikan ramping dan berlendir
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

1.      Respon dasar hewan


Selama periode ontogeny pada hewan dikenal tiga macam respon dasar yaitu respon
pengaturan, respon penyesuaian, dan respon perkembangan
2. Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.
3. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan
kebutuhan organisme hidup.
Adaptasi Fisiologi,Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi
olehlingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuhuntuk
mempertahankan hidup dengan baik.
Adaptasi Tingkah Laku,Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk
hiduppada tingkah laku/perilaku terhadap lingkungannya.

B.     Saran
Dari pemaparan makalah kami di atas mungkin masih terdapat banyak kesalahan dan
kekeliruan maka dari itu kami masih membutuhkan lebih banyak masukan dan kritikan dari
para pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA

Godam. 2009. Macam Dan Jenis Adaptasi Mahluk Hidup– Struktural, Fisiologi danTingkah


Laku.(http://organisasi.org/macam-jenis-adaptasi-makhluk-hidup-struktural-fisiologi-dan-
tingkah-laku-untuk-menyesuaikan-dirii,diakses 26 April 2013). 
Darnell,R.M.1971.Organism and Environment.A Manual of Quantitative
Ecology.W.H Freeman and Co San Fransisco.

Anda mungkin juga menyukai