Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan pb 2

Nama : Masrit Tuwondila

Nim : 17502035

Tugas : Bakteriologi

STRUKTUR SEL BAKTERI

a. Gambaran dan bagian-bagian struktur sel bakteri

Struktur bakteri dan fungsinya sebagai berikut:

 Lapisan Lendir atau Kapsul

Sel bakteri dapat menghasilkan lendir ke permukaan selnya. Lendir tersebut tersusun dari air
dan polisakarida dan biasanya terdapat pada bakteri saprofit.

Lendir yang terkumpul kemudian menebal dan membentuk kapsul yang tersusun atas
glikoprotein. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi sebagai lapisan pelindung dan
mempertahankan kelembaban sel, membantu melekatkan diri pada substrat, dan
menunjukkan virulensi suatu bakteri.
Kapsul pada bakteri patogen juga berfungsi untuk perlindungan diri dari sistem imun sel
inang. Contoh bakteri yang memiliki kapsul adalah Escherichia coli dan Streptococcus
pneumonia.

 Dinding Sel

Dinding sel terbentuk dari peptidoglikan, yaitu sejenis polisakarida yang berikatan dengan
protein. Dinding sel juga berfungsi untuk melindungi sel supaya tak mudah rusak di daerah
yang mana terdapat tekanan osmotik yang lebih kecil dan juga untuk mempertahankan bentuk
sel bakteri.

Berdasarkan lapisan dinding selnya, ahli bakteriologi asal Denmark Hans Christian Gram
mengelompokkan bakteri menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.

Bakteri Gram positif memiliki lapisan peptidoglikan tebal yang akan berwarna ungu jika
diberi pewarna Gram. Sementara itu, bakteri Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan
yang tipis dan akan berwarna merah atau merah muda jika diberi pewarna Gram.

 Membran Plasma

Membran sel atau membran plasma tersusun dari fosfolipid dan protein. Sifatnya
semipermeabel dan berfungsi untuk Melapisi Sitoplasma dan Mengontrol pergantian zat yang
ada pada sel dari zat yang berada di luar sel.

 Pili

Pili merupakan rambut-rambut halus yang tumbuh dari dinding sel. Mirip dengan flagela, tapi
ukurannya lebih pendek dan bentuknya kaku. Fungsinya adalah untuk membantu perlekatan
pada substrat dan penyaluran materi genetik pada saat konjugasi.

 Flagela

Flagela adalah bulu cambuk yang terdiri atas senyawa protein yang terdapat di dinding sel
dan fungsinya untuk alat pergerakan. Flagela hanya dimiliki oleh bakteri yang berbentuk
batang, koma (vibrio), dan spiral.

 Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan tidak berwarna yang tersusun dari air, bahan organik (protein,
karbohidrat, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan asam nukleat. Sitoplasma berfungsi
sebagai wadah berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme sel.

 Klorosom
Fungsi klorosom ialah untuk mengadakan Fotosintesis yang cuma mampu dilakukan di
bakteri Fotosintetik.

 Ribosom

Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi sebagai tempat terjadinya sintesis protein.

 Mesosom

Mesosom merupakan organel sel yang memiliki pentolan di membran plasma terhadap
sitoplasma. Beberapa fungsi mesosom, yaitu:

menghasilkan energi membentuk sel dinding baru saat pembelahan sel menerima DNA saat
konjugasi

 Nukleoid

Nukleoid adalah nukleus semu tempat berkumpulnya DNA kromosomal bakteri.

 Plasmid

Plasmid berfungsi dalam rekayasa genetika sebagai vektor yang membawa gen asing yang
ingin disisipkan pada bakteri.

 DNA

Fungsi atas DNA diantaranya yaitu:

Materi genetik yang sebagian besar untuk penentu sifat metabolisme bakteri (DNA
kromosom) Menentukan sifat fertilitus, pratogen, serta ketahanan terhadap suatu antibiotik
(DNA nonkromosom)

 Granula dan Vakuola Gas

Berfungsi untuk tempat simpanan cadangan makanan maupun senyawa lainnya yang
diproduksi.

 Pilus atau Fimbria


Fungsi dari pilus atau fimbria yaitu:

Mendukung bakteri yang melekat di sebuah medium tempat hidupnya Menempelkan diri
dengan sel bakteri lain, dengan demikian bisa berlangsungnya transfer DNA di saat
terjadinya konjugasi. adapun Pilus buat konjugasi disebut pilus sex.

b. Perbedaan Susunan Sel Eukariot Dan Prokariot

Pembahasan Sel Prokariotik

Sel prokariotik merupakan organisme yang dapat hidup dengan memanfaatkan lebih banyak
sumber energi dibandingkan dengan organisme hidup lainya. Organisme prokariotik dapat
hidup pada habitat yang ekstrim, contohnya hidup di laut dengan kadar garam yang tinggi
atau sumber air panas. Organisme prokariotik tidak memiliki inti sel dan mempunyai
organisasi internal sel yang relatif sederhana. Prokariotik dibagi menjadi dua kelompok besar
yang meliputi hampir seluruh jenis bacteri dan archea. Genom prokariotik terdiri dari
kromosom tunggal yang melingkar tanpa organisasi (DNA).

Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel eukariotik .
Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam rantai agregrat,
atau kelompok sel yang berjumlah ratusan. Contoh sel prokariotik adalah bakteri Echerichia
coli 

Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria (bakteri modern / bakteri
sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijau-biru. Ukuran sel prokariotik
berkisar antara 0,1 -5 µm. Struktur umum sel prokariotik yang diwakili oleh bakteri berturut-
turut mulai dari luar ke dalam adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma,
ribosom, dan materi inti (DNA dan RNA).

Sel prokariot, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sel prokariotik berukuran 0,1-5 µm

2. Memiliki materi genetik berupa DNA yang tidak dibungkus membrane inti

3. DNA prokariotik berbentuk sirkuler atau disebut nukleoid. Di luar nukleoid terdapat 
juga DNA sirkuler lain yang lebih kecil disebut plasmid

4. Sebagian besar memiliki dinding sel

5. Aktivitas sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam sitoplasma

Prokariot ditemukan di berbagai lingkungan ekstrem dingin, panas, asam, atau basa yang
tidak cocok bagi eukariot. Prokariot secara evolusi dibedakan menjadi 2(dua) domain yaitu
Arkae dan Bakteri 

Pembahasan Sel Eukariotik

Sel eukariot adalah sel yang memiliki membrane inti sehingga terjadi pemisahan antara inti
sel dan sitoplasma, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Sel eukariotik berukuran 10-100µm

Memiliki materi genetik berupa DNA yang dibungkus membrane inti

Memiliki protoplasma (kesatuan inti sel dan sitoplasma)

Memiliki sejumlah organel yang masing-masing memiliki fungsi spesifik

Selaput membran sel bersifat selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul
tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol dan berbagai ion. Berfungsi memisahkan isi sel
dengan lingkungan luarnya dan menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak
semua zat dapat menembus membran sel, serta merespon sinyal dari luar. Memiliki ketebalan
antara 5-10 nm.

Pada sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental


(merupakan koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organel lah yang
menjalankan banyak fungsi kehidupan: sintesis bahan, respirasi (perombakan), penyimpanan,
serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar proses di dalam sitoplasma diatur secara
enzimatik
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel
sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Sitoplasma
bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air
yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.

Disamping air di dalamnya terlarut banyak molekul-molekul kecil, ion dan protein. Ukuran
partikel terlarut antara 0,001-0,1 µm dan bersifat transparan. Koloid sitoplasma dapat
berubah dari sol ke gel begitu sebaliknya. Sol terjadi jika konsentrasi air tinggi, sedang gel
saat konsentrasi air rendah.

Sel eukariot memiliki banyak organel yang memiliki fungsinya masing-masing yang secara
keseluruhan berperan dalam metabolisme sel. Di bawah ini terdapat beberapa jenis oganel sel
dan fungsinya.

Perbedaan Sel Prokariotik Dan Sel Eukariotik

Struktur sel eukariotik dan prokariotik

Sel prokariot dan eukariot memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan dasar utama
ada tidaknya membrane inti sel. Namun masih ada beberapa perbedaan antara keduanya yang
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

PROKARIOT EUKARIOT

Tidak memiliki inti yang sebenarnya, materi inti


Memiliki nucleus yang sebenarnya karena materi inti
tersebar dalam sitoplasma karena tidak
dilingkupi oleh membrane inti
mempunyai membrane inti

Memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih sedikit Memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih banyak
mengandung pasangan basa nukleotida, berbentuk mengandung pasangan basa nukleotida, sehingga harus
sirkuler digulung pada protein histon (ada histonnya)
Hanya memiliki kromosom tunggal Memiliki kromosom lebih dari 1 (satu)

Tidak memiliki intron, hanya ekson Memiliki intron dan ekson

Memiliki operon Tidak memiliki operon

Proses transkipsi dan translasi dapat terjadi secara Transkipsi terjadi di inti, dan translasi terjadi di sitoplasma.
simultan Keduanya tidak dapat berjalan secara bersamaan.

Transkipsi lebih rumit terjadi, dikarenakan akses RNA


Proses transkipsi terjadi lebih sederhana polymerase terhadap DNA lebih lama akibat DNA dikemas
secara kompak dengan protein histon

Proses regulasi sintesis protein lebih sederhana Proses regulasi sintesis proteinnya lebih kompleks

Perbedaan di atas akan dibahas lebih lanjut pada materi di bawah ini. Selain perbedaan-
perbedaan di atas, eukariot dan prokariot memiliki tipe genom yang berbeda. Dimana genom
merupakan kandungan genetic total pada set

Anda mungkin juga menyukai