Anda di halaman 1dari 10

Tugas rangkuman 5

“EKOSISTEM DAN INTERAKSI DALAM EKOSISTEM”

Disusun oleh

MASRIT TUWONDILA

17502035

PRODI BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Faktor yang mempengaruhi pada suatu ekosistem ada 2 yaitu factor biotik dan factor abiotik.
Dalam pengamatan ini kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi setiap komponen yang
ada pada ekosistem dilingkungan sekolah. Antara populasi yang satu dengan populasi yang
lain selalu terjadi interaksi secara langsung maupun tidak. Dengan demikian terjadilah suatu
kehidupan komunitas. Dalam suatu komunitas senantiasa terdapat tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme. Makhluk hidup tidak hanya tergantung pada makhluk lain tetapi juga pada
makhluk yang tak hidup dengan demikian akan membentuk ekosistem.

B. Tujuan

1. Bentuk interaksi antara komponen Biotik.

2. Peran komponen biotik dalam kehidupan.

C. Rumusan Masalah

1. Apa saja bentuk interaksi antara komponen biotik ?

2. Apakah peran komponen biotik dalam kehidupan?

3. Jelaskan jaring-jaring makanan dan rantai makanan ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Interaksi Antara Komponen Biotik

Interaksi antar komponen biotik merupakan interaksi yang terjadi antarpopulasi organism
yang menyusun ekosistem. Beberapa tipe interaksi antarkomponen biotik, yaitu mutualisme,
komensalisme, alelopati, predasi, kompetisi, dan parasitisme.

a. Mutualisme

Mutualisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi antarorganisme dari dua spesies yang
berbeda yang saling menguntungkan. Contoh hubungan mutualisme adalah semut dengan
aphid. Semut melindungi aphid dari pemangsanya, sedangkan aphid memberikan cairan
sejenis madu kepada semut.

Contoh lain :

® bunga dengan lebah.

® Jamur dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza

b. Komensalisme

Komensalisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi antarorganisme dari dua spesies
yang bebeda, yang mana hanya satu organism saja yang memperoleh keuntungan sedangkan
yang lainya tidak terpengaruh. Contoh hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu;

Contoh lain :

® tanaman anggrek yang tumbuh secara epifit pada batang pohon.

c. Alelopati

Alelopati adalah hubungan atau interaksi antaraorganisme, yang mana keberadaan satu
organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan

organism lainya melalui pelapisan toksin atau racun. Tanaman pinus misalnya,
menyekresikan zat yang menyebabkan tanah disekitarnya menjadi terlalu asam untuk
pertumbuhan tanaman jenis lanya.

d. Predasi

Predasi adalah hubungan atau interaksi antarorganisme yang mana satu organism memakan
organisme lainya. Organisme yang memakan disebut Predator sedangkan yang dimakan
disebut Mangsa.
Contoh :

® Beruang memakan ikan salmon

® Singa memakan Zebra

® Kuda memakan rumput

® Ular dengan tikus

e. Kompetisi

Adanya persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas terjadinya hubungan atau
interaksi dalam bentuk Kompetisi.

Kompetensi terbagi atas dua yaitu :

1. Kompetisi Intraspesifik

Kompetisi yang terjadi antarindividu dari dua spesies yang sama.

Contohnya : persaingan tanaman jagung dalam mendapatkan nutrisi dalam tanah melalui
akarnya.

2. Kompetisi Interspesifik

Kompetisi yang terjadi antarindividu dari dua spesies yang berbeda jenis.

Contonya : persaingan kuda dan sapi dalam memperoleh rumput dalam wilayah yang sama

f. Paraitisme

Paratisme adalah hubungan antarorganisme berbeda spesies, yang mana satu jenis organism
(parasit) hidup bersama atau menumpang dengan organisme lainya (inang) dan menimbulkan
kerugian bagi organism yang ditumpanginya. Contoh cacing pita hidup dengan cara mnempel
pada alat pencernaan inangnya, kemudian menyerap makanan yang dicerna oleh inangnya.

Organisme parasite yang menyebabkan sakit pada inangnya disebut Patogen

B. Peranan Komponen Abiotik Pada Lingkungan

Peranan Komponen Abiotik pada Lingkungan - Komponen biotik berdasarkan peranannya


dalam lingkungan terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai, sedangkan komponen
abiotik terdiri atas udara, air, mineral, cahaya, suhu, keasaman dan sebagainya.

a. Tanah

Tanah adalah tempat tinggal seluruh makluk hidup. Tanah mempunyai peranan sangat
penting bagi lingkungan karena semua atau sebagian besar zat penyusun mahkluk hidup
berasal dari tanah. Karena tanah mengandung unsur hara dan mineral yang perlukan
tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Untuk manusia, tanah diperlukan sebagai tempat
untuk hidupnya.

Dalam suatu ekosistem yang didalamnya terdapat tanah yang mengandung banyak nutrisi
atau mineral menyebabkan tumbuhan ditempat itu menjadi subur dan berkembang pesat.
Tanah merupakan sumber utama tersedianya zat –zat mineral yang diperlukan oleh setiap
makhluk hidup. Tanah merupakan bagian dari lingkungan makhluk hidup dan merupakan
habitat bagi beberapa jenis makhluk hidup lainnya. Secara langsung atau tidak langsung,
banyak makhluk hidup yang kelangsungan hidupnya bergantung pada tanah.

b. Air

Air dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Tumbuhan akan layu dan mati bila kekurangan
air. Untuk melakukan foto sintetesis membutuhkan air. Bagi hewan, air digunakan untuk
kelangsungan hidupnya. Sebagian besar tumbuhan makhluk hidup tersusun oleh air yang
digunakan untuk pelarut didalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan
mencegah sel dari kekeringan. Bagi unsur abiotik lain, air digunakan sebagai pelarut dan
pelapuk.

c. Udara

Dalam udara terkandung bermacam – macam gas yang dibutuhkan makhluk hidup.
Udara terdiri dari gas –gas oksigen, karbondioksida, nitrogen, dan hidrogen. Nitrogen
dipergunkan makhluk hidup untuk membentuk protein dan persenyawaan lainnya. Oksigen
banyak digunakan untuk bernafasan. Pada peristiwa respirasi, oksigen digunakan untuk
mengoksidasi karbohidrat sehingga terbentuk energi untuk aktivasi kehidupan. Sementara
pada hewan dan tumbuhan, oksigen digunakan untuk pernafasan yang selanjutnya digunakan
untuk mendapatkan energi. Karbon dioksida oleh tumbuhan diperlukan untuk membentuk
energi melalui prosen fotosintesis. Manusia dan hewan tidak memerlukan karbon dioksida.

d. Suhu

Setiap makhluk hidup memerlukan suhu tertentu untuk hidupnya. Suhu lingkungan
yang tidak sesuai akan mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup. Suhu yang tidak
cocok akan menyebabkan makhluk hidup itu mati. Tetapi ada juga makhluk hidup yang suhu
tubuhnya menyesuaikan lingkungannya. Makhluk hidup yang demikian disebut makhluk
hidup bedarah dingin.

Suhu lingkungan ditentukan oleh banyak atau sedikit radiasi sinar matahari yang
diserap oleh komponen penyusun suatu ekosistem. Adanya penyerapan akan terjadi
peningkatan suhu zat tersebut. Apabila suhu tanah dan air laut lebih tinggi dari suhu
disekelilingnya, maka energi panas akan mengalir dari tempat yang bersuhu panas ke tempat
yang bersuhu dingin. Ini akan berpengaruh terhadap perubahan iklim dan curah hujan yang
akan memengaruhi aktivitas kehidupan organisme yang ada dalam ekosistem. Iklim ini akan
memengaruhi didtribusi tumbuhan dan kesuburan tanah.

e. Kelembapan
Kelembapan udara dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitar. Lingkungan dengan suhu
tinggi, kelembapannya rendah. Kelembapan udara ini disebabkan karena adanya suhu tinggi
dan akan menyebabkan penguapan yang tinggi. Lingkungan yang mempunyai suhu rendah,
kelembapan akan tinggi dikarenakan tingkat penguapan rendah. Kelembapan mempunyai
pengaruh pada proses penguapan air didalam tubuh dan ketersediaan air yang berperan dalam
proses metabolisme tubuh.

f. Sinar matahari

Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi semua makhluk hidup. Bagi tumbuhan,
cahaya matahari dibutuhkan dalam fotosintesis. Bagi hewan dan manusia, energi matahari
berperan secara tidak langsung. Cahaya matahari memengaruhi ekosistem secara global
karena matahari menentukan suhu.

g. Derajat keasaman

Derajat keasaman suatu media mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses metabolisme
organisme. Semua organisme sangat peka terhadap pengaruh Ph.

C. Jaring-Jaring dan Rantai Makanan

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan
tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen,
konsumen, dan dekomposer. Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan
dalam urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut
tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat
makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering
disebut produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer
(konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang
menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh
hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat
tropik tertinggi disebut konsumen puncak.

a. Jaring-jaring Makanan Dan Analisisnya :

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan


dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas
terdapat 5 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah
jaring-jaring makanan. Rantai makanan itu diantaranya adalah :

1. bunga->ulat->burung pipit->elang

2. sawi->ulat->burung pipit->elang

3. sawi->belalang->burung pipit->elang

4. sawi->belalang->katak->elang

5. sawi->tikus->elang

KETERANGAN :

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan


dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada contoh diatas
terdapat 5 rantai makanan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah
jaring-jaring makanan. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu
menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering
disebut produsen. Terlihat pada gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah
bunga dan sawi. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer
(konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar
bahwa yang berperan sebagai konsumen I (Herbivora) adalah ulat, belalang, dan tikus.
Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II),
diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa yang
bertindak sebagai konsumen II (karnivora) adalah burung pipit dan katak. Organisme yang
menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat pada gambar bahwa
burung elang bertindak sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora).

v Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan
sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut produsen. Terlihat
pada gambar bahwa yang bertindak sebagai produsen adalah bunga dan sawi.

v Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I).
Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Terlihat pada gambar bahwa yang
berperan sebagai konsumen I (Herbivora) adalah ulat, belalang, dan tikus.

v Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen
II), diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora). Terlihat pada gambar bahwa yang
bertindak sebagai konsumen II (karnivora) adalah burung pipit dan katak.

v Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Terlihat
pada gambar bahwa burung elang bertindak sebagai konsumen III/konsumen puncak
(karnivora).

b. Rantai Makanan Dan Analisisnya :


KETERANGAN :

1. Tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan makanan dalam bentuk


gula, dan disimpan dalam dalam biji, batang, buah, dan bagian lainnya.

2. Tikus sebagai konsumen tingkat I {hewan herbivora/pemakan tumbuhan} memakan


tumbuhan. Kemudian tubuh tikus mengubah sejumlah makanan menjadi energi untuk lari,
makan, dan bereproduksi.

3. Ular sebagai konsumen tingkat II {hewan karnivora/pemakan daging} memakan tikus.


Tikus merupakan sumber energi untuk ular agar tetap hidup.

4. Burung Elang sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora) memakan ular.


Tubuh elang menggunakan energi yang tersedia dari ular untuk melangsungkan proses
kehidupan.

5. Jika elang mati, maka akan diuraikan oleh bakteri, cacing, dan lainnya yang berperan
sebagai dekomposer untuk diubah menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan
untuk tumbuh dan berkembang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Komponen penyusun pada ekosistem lingkungan sekolah yaitu biotik ( produsen,
konsumen, decomposer ) dan abiotik.

2. Pengaruh antar komponen yaitu:

a. Komponen biotik memengaruhi komponen abiotik.

b. Komponen abiotik memengaruhi komponen biotik.

c. Komponen biotik mempengaruhi komponen biotik.

d. Komponen abiotik mempengaruhi komponenabiotik

Fungsi setiap komponen adalah saling ketergantungan karena apabila ada salah satu
komponen yang dihilangkan maka akan terjadi ketidak seimbangan antar komponen yang
lainnya. produsen >> konsumen I >> konsumen II >> konsumen III >> dekomposer.

B. Saran

Hendaknya kita sebagai manusia menjaga ekosistem karena dalam ekosistem terdapat
komponen abiotik seerti tanah, air, udara, cahaya, suhu, angin, dan iklim. Dan juga
komponen biotik seperti tumbuhan, hewan, dan sebagainya yang sangat berguna bagi
kelangsungan hidup kita.

DAFTAR PUSTAKA

a. http://tebakan.blogspot.com/2011/09/peran-komponen-biotik-dan-abiotik-dalam.html
b. http://id.wikipedia.org/wiki/Komponen_biotik

c. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem

d. https://www.academia.edu/4727366/STRUKTUR_DAN_FUNGSI_EKOSISTEM

Anda mungkin juga menyukai