Anda di halaman 1dari 6

TUGAS M1 KB1 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

EKA YUNIARTI – 18022209710023

Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang materi yang telah dipelajari pada
Kegiatan Belajar 1 maka kerjakanlah tugas berikut!
1. Membandingkan. Sel prokariotik berbeda dengan sel eukariotik secara struktural
namun keduanya memiliki materi penyusun genetik (DNA dan RNA) yang sama?
Menurut Anda, apakah materi genetik pada sel prokariot dapat digabungkan dengan
materi genetik eukariot? Jelaskan perbedaan struktural kedua macam sel tersebut
kemudian analisis kemungkinan dari menggabungkan kedua macam materi genetik
tersebut.
2. Berpikir deduksi. Ketika sedang melakukan pengamatan sel di laboratorium dengan
menggunakan mikroskop. Seorang siswa bertanya “mengapa ukuran sel sangat
kecil?”. Bagiamana pendekatan Anda untuk menjawab pertanyaan siswa tersebut?

Rubrik penilaian
Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan
tugas tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur
keberhasilan Anda dalam memahami materi.
1. a. Membedakan perbedaan sel prokaritik dan eukariotik (25%)
b. Menganalisis kemungkinan penggabungan materi genetik dari kedua macam sel
(75%)
Total = 100%
2. a. Menganalisis hubungan sel dengan lingkungannya (50%)
b. Menganalisis Ratio luas permukaan sel dengan Volume (50%)
Total = 100%
Jawaban :
1. Secara strukural, sel eukariotik dan prokariotik memiliki perbedaan pada membran
intinya. Berikut penjelasannya
a. Sel Prokariotik
Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti. Bakteri merupakan salah
satu contoh organisme yang memiliki sel tipe prokariotik. Untuk itu mempelajari
struktur dan fungsi pada sel prokariotik, sel bakteri merupakan contoh yang cukup
mewakili dari berbagai tipe sel prokariotik. Struktur sel prokariotik terdiri dari.
 Dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan, lipid, dan protein yang berfungsi
sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh.
 Membran plasma yang tersusun dari molekul lipid atau protein. Berfungsi sebagai
pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya.
 Sitoplasma tersusun dari air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-
enzim tersebut berfungsi untuk mencerna makanan secara intraseluler dan untuk
melakukan proses metabolisme sel.
 Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pada membran mesosom
terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi
untuk menghasilkan energi.
 Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
 DNA tersusun dari gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA
berfungsi sebagai pembawa informasi genetic berupa sifat-sifat yang harus
diwariskan kepada keturunannya.
 RNA merupakan persenyawaan haril transkripsi DNA. RNA bertugas untuk
membuat kode-kode genetic sesuai pesanan DNA, yang kemudian akan
diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein
Kebanyakan gen prokariotik terdapat pada kromosom, yang terletak dalam suatu
bagian pusat sitoplasma, yang dinamakan daerah nuklear atau nukleoid untuk
membedakannya dari membran-pengikat nukleus pada sel eukariotik. Gen bakteri
terdiri atas DNA atau RNA. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik yaitu
sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya. RNA merupakan
persenyawaan hasil transkripsi DNA. RNA berfungsi membuat kode-kode genetik
sesuai pesanan DNA, kemudian akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam
amino dalam proses sintesis protein. Jumlah nukleoid dalam sel bakteri dapat lebih
dari satu, tergantung kecepatan pertumbuhan dan ukuran sel. Nukleoid berisi gen
yang penting untuk pertumbuhan bakteri tersebut. Selain kromosom, bakteri juga
memiliki plasmid. Plasmid merupakan materi genetik di luar kromosom (ekstra
kromosomal). Tersebar luas dalam populasi bakteri. Berada bebas dalam sitoplasma
bakteri. Kadang-kadang dapat bersatu dengan kromosom bakteri. Dapat berpindah
dan dipindahkan dari satu spesies ke spesies lain.
Transfer DNA antara sel prokariotik terjadi pada bakteri dan archaea. Pada bakteri,
transfer gen terjadi oleh tiga sel, yaitu : Virus bakter (bakteriofag) dan transduksi,
konjugasi yang dimediasi dari plasmid, dan juga transformasi alami.

2) Sel Eukariotik
Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran. Sel tipe ini secara
struktural memiliki sejumlah organel pada sitoplasmanya. Organel tersebut memiliki
fungsi yang sangat khas yang berkaitan satu dengan yang lainnya dan berperan
penting untuk menyokong fungsi sel. Organisme yang memiliki tipe sel ini antara lain
hewan, tumbuhan, dan jamur baik multiseluler maupun yang uniseluler.
Berikut penjelasan mengenai struktur sel eukariotik
 Membran plasma merupakan bagian terluar sel yang melindungi protoplasma
yang bersifat selektif semi permeable yang artinya membran hanya menerima
molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion
untuk masuk ke dalam sel. Selain itu membran plasma juga berfungsi untuk
melindungi sel, mengatur keluar masuknya berbagai zat, dan sebagai tempat
reaksi respirasi dan oksidasi. Membran plasma terdiri atas lapisan protein terdiri
atas glikopotein dan lapisan lipid (lipoprotein) yang terdiri atas fosfolipid,
glikolipid, dan sterol. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan yaitu
protein perifer dan integral.
 Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar membran inti. Komponen
utama penyusun sitoplasma adalah sebagai berikut.
 Sitosol yang berupa cairan berbentuk gel.
 Substansi genetik yang tersimpan di dalam sitoplasma.
 Sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.
 Organel-organel sel.
 Di dalam sel terdapat banyak struktur kecil yang disebut organel yang diselubungi
oleh lapisan membran yang memiliki struktur yang sama dengan lapisan
membran sel yang berada dalam sitoplasma. Macam-macam organel penyusun
sel adalah sebagai berikut.
 Inti sel (nukleus) merupakan organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus
berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel, pengendali seluruh kegiatan sel,
dan pembawa informasi genetik. Inti sel terdiri dari beberapa bagian, yaitu
membran, kromatin, anak inti (nukleous), dan cairan inti. Kromatin (untaian DNA)
mengandung materi genetik berupa DNA serta protein. Sedangkan kromosom
(mengandung DNA yang memiliki kode genetic) bertugas mengatur kapan dan
bagaimana sel membelah diri, menghasilkan protein-protein tertentu, serta
berdiferensiasi. Nukleus sendiri terlibat dalam pembentukan ribosom suatu
organel sel yang berperan dalam pembentukan protein.
 Retikulum endoplasma dibedakan memnjadi dua jenis, yaitu,
1. Retikulum endoplasma halus (tidak bergranula), permukaan tidak ditempeli
oleh ribosom. Berperan dalam proses sintesis lipid (fosfolipid dan sterol),
metabolisme karbohidrat, dan menetralisasi racun.
2. Retikulum endoplasma kasar (bergranula), permukaan ditempeli oleh
ribosom. Berperan membentuk fosfolipid membrannya sendiri dan sintesis
protein sekretori.
 Ribosom dimiliki oleh sel-sel tertentu dengan laju sintesis yang tinggi. Sintesis
protein adalah proses pencetakan protein di dalam sel. Protein merupakan
senyawa yang tersusun dari polimer-polimer pengendali dan zat pembangun
makhluk hidup ditentukan oleh jumlah, jenis, dan urutan asam amino yang
menyusunnya. Jenis dan urutan asam amino ditentukan oleh DNA.
 Badan golgi berperan sebagai pusat produksi, pergudangan, dan pengiriman
produk sel. Materi dalam vesikula transport dari RE akan diterima oleh badan
golgi untuk dimodifikasi, disimpan, dan akhirnya dikirim ke permukaan sel.
Informasi genetik di dalam sel yang biasa juga disebut genom merupakan sel yang
diorganisasi di dalam kromosom. Kromosom adalah suatu struktur yang
mengandung DNA, dimana DNA secara fisik membawa informasi herediter.
Kromosom mengandung gen. Gen adalah segmen dari DNA (kecuali pada beberapa
virus RNA), dimana gen mengkode protein. Genom (sel dalam kromosom) prokariotik
juga berada di dalam kompleks DNA/protein dalam nukleoid yang tidak memiliki
amplop nuklir. Kompleks ini mengandung molekul kromosom tunggal, silik, double-
standed dari DNA kromosom stabil, berbeda dengan kromosom yang ditemukan di
sel eukariotik cenderung linier, kompak, sangat teratur. Selain itu, banyak gen
penting prokariotik yang disimpan dalam struktur DNA melingkar yang terpisah yang
disebut plasmid. Prokariotik yang kekurangan mitokondria dan kroloplas sebagai
gantinya, proses seperti fosforilasi oksidatif dan fotosintesis terjadi di selaput
prokariotik.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka menurut saya tidak mungkin materi genetik
dari kedua sel tersebut untuk bertukar atau bergabung, karena sel prokariotik
biasanya jauh lebih kecil dari sel eukariotik. Selain itu, struktur sel eukariotik lebih
kompleks dibandingkan dengan struktur sel prokariotik dengan adanya sistem
endomembran dan membran inti yang melindungi nukleus tempat tersimpannya
materi genetik pada sel eukariotik.
2. Sel berukuran sangat kecil karena mereka terus-menerus berinteraksi dengan
lingkungan sekitar mereka. Interaksi ini menyebabkan sel mereplikasi diri dengan
cara memecah molekul besar menjadi lebih kecil yang membuat luas permukaan
seluruh sel dapat berhubungan langsung dengan lingkungannya. Kontak lingkungan
sangat penting agar kebutuhan nutrisi dan zat-zat lain yang dapat melewati membran
sel bisa tercukupi. Selain itu, ukuran sel berkaitan dengan sel dan organel-organel
sel yang melakukan proses metabolisme. Untuk melaksanakan fungsinya dengan
baik sel harus memiliki ukuran yang kecil sehingga memudahkan dalam transpor zat
keluar masuk serta pembuangan sisa metabolisme. Selain itu, sel yang berukuran
besar akan menyebabkan sel membutuhkan waktu yang lama dalam proses
pembelahan dan perbanyakan sel jika ada sel yang mati atau mengalami kerusakan
(Campbell, 2008). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sel memiliki rasio
permukaan kecil sehingga akan menyebabkan area volumenya menjadi lebih besar,
tingkat metabolisme yang lebih tinggi, tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, dan
waktu generasi yang lebih pendek.

Anda mungkin juga menyukai