Anda di halaman 1dari 27

TUGAS BIOLOGI SEL

Nama : Gloria
NIM

: 3311141099

Kelas : Farmasi C
DISCUSION AND REVIEW
Two fundamentally different classes of cells
1. Compare a prokaryotic and eukaryotic cell on the basis of structural,
functional and metabolism differences.

Berdasarkan ciri ciri :


N
o
1.

2.

3.
4.
5.

PROKARIOT

EUKARIOT

Tidak
memiliki
inti
yang
sebenarnya, materi inti tersebar
dalam sitoplasma karena tidak
mempunyai membrane inti
Memiliki
DNA
yang
lebih
sederhana,
lebih
sedikit
mengandung pasangan basa
nukleotida, berbentuk sirkuler

Memiliki nukleus yang sebenarnya


karena materi inti dilingkupi oleh
membran inti

Hanya
memiliki
kromosom
tunggal
Tidak memiliki intron, hanya
ekson
Memiliki operon

Memiliki DNA yang lebih kompleks,


lebih banyak mengandung pasangan
basa nukleotida, sehingga harus
digulung pada protein histon (ada
histonnya)
Memiliki kromosom lebih dari 1
(satu)
Memiliki intron dan ekson
Tidak memiliki operon

6.

Proses transkipsi dan translasi


dapat terjadi secara simultan

7.

Proses transkipsi terjadi lebih


sederhana

8.

Proses regulasi sintesis protein


lebih sederhana

Transkipsi terjadi di inti, dan translasi


terjadi di sitoplasma. Keduanya tidak
dapat berjalan secara bersamaan.
Transkipsi
lebih
rumit
terjadi,
dikarenakan akses RNA polymerase
terhadap DNA lebih lama akibat DNA
dikemas secara kompak dengan
protein histon
Proses regulasi sintesis proteinnya
lebih kompleks

Berfasarkan Struktur :
Struktur Sel Prokariotik
a. Dinding Sel yang tersusun dari atas peptidoglikan, lipid dan protei
n. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan memberi bentuk
yang tetap.Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar
masuknya molekul - molekul.
b. Membran Plasma

yang tersusun
atas molekul lipid dan protein dan berfungsi sebagai pelindung
molekuler sel terhadap lingkungan di sekirnya, dengan jalan
mengatur lalu lintas molekul dan ion - ion dari dalam.

c. Sitoplasma yang tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan


enzim

yang

berfungsi

untuk

mencerna

makanan

secara

ekstraselular untuk melakukan metabolisme sel.


d. Mesosom yaitu membran plasma yang melekuk ke dalam memben
tukbangunan. Fungsinya sebagai pengahasil energi
e. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein
f. DNA (Asam Deoksiribonukleat), berfungsi sebagai pembawa inform
asigenteika, yaitu sifat - sifat yang harus diwariskan kepada
keturunannya
g. RNA (Asam Ribonukleat), RNA berfungsi membawa kode-kode
gentikasesuai pesanan DNA.

Struktur Sel Eukariotik


a. Membran Sel (selaput Plasma) yaitu selaput selektif permeabel,
artinyahanya

dapat

dilaui

molekul-molekul

glukosa, asam amino.Gliserol dan berbagai ion.


b. Sitoplasma adalah materi

tertentu,

seperti

yang mengisi

antara inti dan selaput plasma.


c. Sitoskleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yaitum
ikrofilamen, mikrotubulus dan filamen intermediar.
d. Nukleus merupakan organel terbesar di dalam sel yang berperan
pentingpada sel sebagai pengendali kegiatan sel.
e. Retikulum Endoplasma merupakan organl yang tersusunoleh me
mbranyang terbentuk seperti jala dan berfungsi sebagai saluran
penghubung antaranukleus dengan bagian luar sel.
f. Ribosom yaitu bagian terkecil dari sel dan berfungsi sebagai tempa
t sintesis potein
g. Kompleks golgi yaitu mempunyai hubungan erat dalam sekresi
protei sel.
h. Lisosom merupakan membran kantong kecil yang berisi enzimhidr
olitik (lisozom).
i. Badan Mikro yaitu berisi enzim katalase.
j. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel,dehi
drogenasi, fosforilasi oksidatif dan sistem electron
k. Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

Tempat prokariotik dan eukariotik


Prokariota tidak memiliki nukleus dan organel lainnya, secara khusus,
wadah yang terikat membran, sedangkan eukariota memiliki mereka.
Bahkan, kata eukariota berarti inti sejati. Pada eukariota genom sel
yang terletak pada nukleus. Transkripsi dengan demikian terjadi dalam
inti, dan transkrip mRNA kemudian diekspor melalui pori-pori inti (poripori pada selubung nukleus) ke sitoplasma untuk diterjemahkan.
Sebaliknya, transkripsi dan translasi prokariotik tidak spasial atau
temporal terpisah.
Inisiasi Transkripsi
Elemen Promotor adalah urutan DNA pendek yang mengikat faktor
inisiasi transkripsi sel. Prokariota memiliki tiga elemen promotor.
Eukariota memiliki satu set jauh lebih besar dari elemen promotor, yang
utama adalah kotak TATA. Faktor inisiasi transkripsi eukariotik merakit
sebuah kompleks inisiasi, yang memisahkan pada akhir inisiasi. Faktor
inisiasi transkripsi prokariotik tidak merakit sebuah kompleks inisiasi.
Ribosom sel prokariotik dan eukariotik
Ribosom adalah lokasi terjemahan terdiri dari RNA dan protein yang
mengikat mRNA sel dan tRNA. Prokariota memiliki ribosom 70S
sedangkan eukariota memiliki ribosom 80S . S mengacu pada koefisien
sedimentasi, sebuah ukuran seberapa besar partikel, massa dan bentuk.
Sebuah ribosom 80S terdiri dari ribosom subunit 40S dan subunit 60S
sementara 70S terdiri dari subunit 30S dan subunit 50S.
Polisistronik mRNA sel prokariotik dan eukariotik
Selain memiliki transkripsi yang berbeda dan mesin translasi, prokariota
dan eukariota berbeda dalam regulasi gen mereka. Reagulasi eukariotik
jauh lebih kompleks dan sering bergantung pada berbagai mekanisme
umpan balik, proses perkembangan dan faktor lingkungan. Sebaliknya,
prokariota mengatur seluruh jalur metabolisme daripada mengatur
masing-masing enzim secara terpisah. Enzim bakteri untuk jalur
tertentu yang berdekatan satu sama lain pada DNA sel dan
ditranskripsikan menjadi satu mRNA. mRNA ini disebut polisistronik

mRNA. Ketika sel membutuhkan lebih atau kurang enzim di jalur ini,
secara sederhana mentranskripsi lebih atau kurang dari mRNA jalur itu.
Badan inti
Sel prokariotik dan eukariotik keduanya memiliki badan inti yang
mengandung kromosom. Kromosom adalah helai bahan genetik terdiri
dari asam deoksiribonukleat, atau DNA. Eukariota memiliki inti sejati,
yang terdiri dari satu atau lebih pasang kromosom linear, dan
dipisahkan dari bagian sel dengan membran inti. Nukleus juga berisi
nukleolus, yang merupakan struktur yang merakit komponen yang
diperlukan untuk sintesis protein. Sebaliknya, badan inti prokariotik,
atau nukleoid, tidak memiliki membran inti. Ini berisi satu kromosom
melingkar terdiri dari DNA, dan tidak memiliki nukleolus.
Struktur sel prokariotik dan eukariotik
Sel prokariotik dan eukariotik dikelilingi oleh membran plasma yang
membuat sel menjadi utuh, dan mengatur perjalanan zat ke dalam dan
keluar dari sel. Semua prokariota memiliki dinding sel yang kaku yang
mengelilingi membran plasma. Beberapa eukariota seperti tanaman,
alga dan jamur juga memiliki dinding sel. Lainnya, seperti hewan dan
sel protista, tidak. Selain nukleus, sel eukariotik mengandung organel
mikroskopis, termasuk ribosom, retikulum endoplasma, aparatus Golgi,
mitokondria dan berbagai jenis vesikel, yang masing-masing melakukan
fungsi khusus. Beberapa eukariota juga memiliki kloroplas, di mana
fotosintesis terjadi. Dengan pengecualian dari ribosom, prokariota tidak
memiliki organel. Karena kesederhanaan mereka, prokariota jauh lebih
kecil daripada eukariota. Hal ini memungkinkan nutrisi untuk cepat
mencapai setiap bagian dari interior sel.
Fungsi hidup
Semua sel mereplikasi melalui proses yang disebut pembelahan sel.
Prokariota membagi melalui pembelahan biner, di mana satu sel terbagi
menjadi dua bagian yang hampir sama. Pembelahan sel eukariotik
membutuhkan mitosis, yang merupakan proses yang kompleks yang
melibatkan duplikasi kromosom dalam nuklus. Sel kelamin eukariotik,
seperti telur dan sperma, membagi dengan proses yang sama dengan
mitosis, yang disebut meiosis. Sel prokariotik mungkin atau mungkin

tidak membutuhkan oksigen untuk melakukan fungsi mempertahankan


hidup, sementara sel-sel eukariotik membutuhkan oksigen. Sel-sel dari
kedua jenis dapat bergerak menggunakan proyeksi mirip rambut yang
disebut silia atau flagela. Beberapa eukariota memiliki silia atau flagela.
Beberapa prokariota memiliki flagela, tetapi semua dari mereka tidak
memiliki silia.
Organisme representatif
Para ilmuwan mengklasifikasikan organisme hidup menurut kelompok,
berdasarkan karakteristik bersama. Salah satu klasifikasi tersebut
adalah
kingdom.
Keenam
kingdom
adalah Archaebacteria, Eubacteria, Protista,Fungi, Plantae dan Animalia.
Archaebacteria dan Eubacteria adalah prokariota. Archaebacteria adalah
organisme uniseluler umum ditemukan di lingkungan yang keras.
Eubacteria berkembang di mana-mana, dan merupakan jenis bakteri
bersama yang kebanyakan orang akrab. Protista (seperti protozoa dan
ganggang), fungi, tumbuhan dan hewan eukariota.
2. What is the importance of cell differentiation ?
Diferensiasi sel adalah proses yang terlihat dalam organisme multisel. Di
sini, langsung dari waktu setelah pembuahan, zigot mulai berdiferensiasi
menjadi jaringan khusus sel. Diferensiasi adalah proses umum dalam
sel induk dewasa yang membelah dan berdiferensiasi menjadi sel anak
yang lebih khusus. Ada berbagai jenis sel dalam tubuh manusia. Sebuah
sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel yang membentuk
tubuh dikenal sebagai sel pluripotent. Sel-sel ini dikenal sebagai sel
induk embrionik pada hewan dan mamalia. Sebuah sel yang dapat
berdiferensiasi menjadi hampir semua jenis tipe sel, termasuk sel-sel
plasenta dikenal sebagai sel totipoten.
Mengapa Diferensiasi Sel Penting?
Setelah diferensiasi ini dimulai, sel terikat dengan nasib itu dan harus
terus menyusuri jalan nya diferensiasi. Setiap jenis sel yang berkembang
menciptakan protein spesifik jaringan, yang hanya ditemukan dalam
jenis sel dan apa yang memberikan struktur dan fungsi yang unik.

Sel harus memiliki struktur yang berbeda karena mereka memiliki


fungsi yang berbeda. Sebuah sel sperma memiliki fungsi yang sangat
berbeda dari sel kulit atau sel hati. Jika sel sperma tidak berbentuk
seperti itu, itu akan memiliki waktu yang sangat sulit berenang ke telur
untuk membuahi itu.
Sel-sel tertentu di mata dikenal sebagai batang dan kerucut yang
dirancang untuk menerima cahaya dan melihat benda-benda. Mereka
membentuk cara mereka karena ini memungkinkan mereka untuk
melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Jika mereka berbentuk cara
lain, mereka tidak akan bisa berfungsi dengan baik, dan Anda tidak
akan dapat melihat dengan sangat baik.
Tubuh memiliki sejumlah besar sel dibedakan, tetapi sel-sel Anda juga
berbeda dari sel-sel organisme lain, seperti tanaman, serangga, bakteri,
ikan, mamalia, dan burung. Diferensiasi selular memungkinkan untuk
keragaman besar ini hidup di Bumi, dan membuat kita masing-masing
unik cocok untuk kondisi lingkungan kita.
Proses Diferensiasi sel
Setiap jenis sel khusus dalam suatu organisme mengungkapkan subset
dari semua gen yang merupakan genom spesies tertentu. Setiap jenis sel
didefinisikan oleh pola ekspresi gen. Dengan demikian diferensiasi sel,
hanya transisi sel dari satu jenis sel ke yang lain dan melibatkan
peralihan dari satu pola ekspresi gen ke yang lain. Dalam
perkembangannya, dapat dipahami sebagai hasil dari jaringan regulasi
gen.

Beberapa proses molekuler evolusi dilestarikan sering terlibat dalam


mekanisme seluler yang mengontrol proses ini. Jenis utama dari proses
molekuler yang mengontrol proses ini melibatkan sel sinyal. Banyak
molekul sinyal yang menyampaikan informasi dari satu sel ke sel lain
selama kontrol diferensiasi sel yang dikenal sebagai faktor pertumbuhan.
Meskipun rincian dari jalur transduksi sinyal spesifik bervariasi, jalur
ini sering berbagi langkah umum tertentu. Sebuah ligan yang dihasilkan
oleh satu sel berikatan dengan reseptor di wilayah ekstraselular sel lain,
dengan demikian, mendorong perubahan konformasi dalam reseptor.
Karena bentuk domain sitoplasmik dari reseptor, perubahan reseptor
memperoleh aktivitas enzimatik. Reseptor kemudian mengkatalisis
reaksi yang memfosforilasi protein lain yang mengaktifkan mereka.
Sebuah kaskade reaksi fosforilasi akhirnya mengaktifkan faktor
transkripsi aktif atau protein sitoskeletal, yang memberikan kontribusi
untuk proses diferensiasi dalam sel target.
Induksi embrio mengacu pada peristiwa kaskade pensinyalan, di mana
sel atau jaringan memberi sinyal ke sel lain atau jaringan, dengan
demikian, akhirnya mempengaruhi nasib perkembangan. Jaringan ini
membantu dalam mengendalikan diferensiasi sel tetangga. Mekanisme
penting lainnya termasuk dalam kategori pembelahan sel asimetris.
Divisi ini menimbulkan sel anak, yang memiliki nasib perkembangan
yang berbeda. Mereka dapat terjadi karena pemisahan determinan
sitoplasmik atau karena sinyal. Di bekas proses, sel anak yang berbeda
yang dibuat selama sitokinesis karena distribusi yang tidak merata dari

regulasi molekul dalam sel induk. Sitoplasma yang berbeda yang


masing-masing sel anak mewarisi hasil dalam pola yang berbeda dari
diferensiasi untuk masing-masing sel anak yang dihasilkan. Suatu jenis
penting dari kontrol sinyal diferensiasi intraseluler akan mencakup
molekul RNA. Ukuran sel pada akhir semua pembelahan sel yang
menentukan apakah itu menjadi sel germinal khusus atau sel somatik.
Ini adalah proses yang rumit namun biasa yang terjadi di dalam tubuh
kita. Ini memegang banyak peran penting karena dua alasan dasar.
Pertama, hal ini membantu untuk mengidentifikasi sel induk, yang
dapat digunakan di masa depan untuk menghadapi kondisi yang
membutuhkan transplantasi dan membentuk dasar dari penelitian sel
induk embrio. Juga, pada sitopatologi, tingkat diferensiasi sel digunakan
sebagai ukuran perkembangan kanker, di mana istilah kelas digunakan
sebagai penanda untuk menentukan bagaimana sel yang berdiferensiasi
adalah tumor. Dengan demikian, pentingnya proses ini tidak bisa
dianggap remeh karena bisa memegang kunci untuk pengobatan masa
depan untuk penyakit fatal.

3. Why are cells almost always microscopic?


Sel mempunyai ukuran dan bentuk yang bervariasi. Umumnya ukuran
sel adalah mikroskopis. Sebagai contoh pada ovum manusia mempunyai
diameter 100 mikro, erytrosit 10 mikro, bakteri 1 mikro, dan virus
0,1 mikro dan sel-sel lain berkisar 0,4mikro sampai 10 mikro.

Mengapa sel selalu hampir mikroskopis ?

Sel kecil sehingga mereka lebih efisien . Dengan menjadi lebih kecil
memungkinkan mereka untuk menyebar lebih cepat , yang membuat
proses komunikasi yang lebih cepat dan lebih baik . Sel-sel kecil juga
memungkinkan untuk jumlah yang lebih besar dari mereka dan
memerlukan lebih sedikit energi untuk sel-sel juga karena mereka
begitu kecil . Meskipun mereka mati lebih cepat , mereka meniru
sama cepatnya . Sel besar tidak akan efektif dan tidak akan

mereplikasi cepat, berkomunikasi atau menyebar.


Sel berukuran sangat kecil sehingga luas permukaan dan volume
dari mereka dapat sebanding dengan satu sama lain. Ini membantu
pada efisiensi penyerapan dan pembuangan zat sisa sel. Juga
dengan kecilnya sel, komunikasi dari nukleus ke organel lain
menjadi cepat sehingga sel dapat teratur dalam kondisi untuk

berdifusi yang ideal.


Sel sangat kecil karena mereka terus-menerus harus berinteraksi
dengan lingkungan sekitar mereka. Interaksi ini menyebabkan sel
untuk mereplikasi diri dengan memecah molekul besar menjadi lebih
kecil yang memungkinkan untuk luas permukaan seluruh sel untuk
berhubungan dengan lingkungan sekali lagi. Kontak lingkungan
sangat penting untuk sel-sel agar nutrisi dan item lainnya untuk
melewati membran sel untuk makanan. Sel juga sangat kecil karena
itu

hanya

lebih

mudah

untuk

menggantikan

mereka

tanpa

mengganggu fungsi sel-sel lain dalam lingkungan.


Sel memiliki jangka hidup terbatas yang , seperti segala jenis mesin
yang kompleks , kadang-kadang rusak . Mereka dapat diperbaiki
untuk sementara waktu , tetapi cepat atau lambat lebih mudah dan
lebih efisien untuk membuang sel yang lebih tua dan mendaur ulang
konstituen ke dalam sel baru dengan lebih sedikit masalah .
Pembaharuan ini berlangsung terus-menerus sepanjang waktu
hidup organisme multiseluler . Sel timbul oleh divisi , spesialisasi ,
fungsi dan melaksanakan peran mereka , maka usia dan akhirnya
mati atau hilang . Total organisme tetap sama selama proses ini ,
dan (biasanya ) memiliki waktu yang lebih lama di bumi daripada
satu sel nya .

4. If a mithocondrion were 2 m in length, how many angstroms would it


be? How many nanometers ? how many millimeters?

2 m = 20000 amstrong = 2000 nanometers = 0.002 millimeter

The movement of substances across cell membranes.


1. The are four basic mechanisms by wich solute molecules move across
membranes. Compare and contrast the four basically different ways that
a substance can move across tha plasma membrane
Adanya lapisan fosfolipid bilayer di sekitar sel menjadikan suatu
penghalang yang efektif bagi sel, khususnya terkait pergerakan molekulmolekul yang terlarut air dan juga beberapa ion. Terdapat dua
mekanisme dasar dimana tarnsport melewati membran dapat
dimungkinkan dan menjadi penting, yaitu transport pasif dan transport
aktif. Transport pasif dapat berupa difusi, osmosis, dan difusi yang
difasilitasi.

TRANSPORT PASIF
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau
gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Persyaratan yang
harus dimiliki oleh suatu senyawa nonelektrolit agar dapat berdifusi
secara pasif melalui membrane yaitu konsentrasi senyawa pada satu sisi
lebih dari sisi lain serta membran harus permeable terhadap substansi
tersebut. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga
mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),difusi melalui
saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by
chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
a. Difusi Sederhana

Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekulmolekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat
larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada
membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul

larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta


bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, membran
sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,
CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut
dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui
saluran

atau

transmembran,

chanel.

Saluran

semacam

pori

ini

dengan

terbentuk
diameter

dari

protein

tertentu

yang

memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter


pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul molekul
berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam
garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung,
tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat
menembus

membrane.

Proses

masuknya

molekul

besar

yang

melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi.


b. Difusi dan Difasilitasi

Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui


membran plasma yang melibatkan protein pembawa atau protein
transporter. Protein transporter tergolong protein transmembran
yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul yang

akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki


protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu
molekul glukosa diperlukan protein transporter yang khusus
untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Protein transporter
untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot
jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel sel tersebut
selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.

c. Osmosis

Adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut,


dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya rendah melalui selaput
atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di
dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel,
jika

dalam

suatu

bejana

yang

dipisahkan

oleh

selaput

semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas

air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan


konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif
permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah
akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang
konsentrasinya tinggi melalui selaput permeabel. Jadi, pergerakan
air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi
menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput
selektif permiabel. Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih
tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan
sebagai larutan hipertonis sedangkan larutan yang konsentrasinya
sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih
rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.

TRANSPORT AKTIF
a. ATP DRIVEN PUMP

Mekanisme

pompa

Na-K

adalah

sebagai

berikut:Pengikatan

Na+ sitoplasmik dengan protein menstimulasi fosforilasi oleh ATP,


Fosforilasi menyebabkan perubahan konformasi protein,
Perubahan konformasi mengusir Na+ keluar dan K+ ekstraseluler

diikat,
Pengikatan K+ memicu pelepasan gugus fosfat,

Kehilangan fosfat membentuk kembali konformasi asli,


K+ dilepaskan dan tempat Na+ mampu mengikat kembali; siklus

berulang kembali.
Pompa proton mentranslokasikan muatan positif dalam bentuk ion
hidrogen dengan menggunakan ATP sebagai penggeraknya. Tegangan
dan gradien H+ menggambarkan sumber energi ganda yang dapat
digunakan sel untuk menggerakkan proses lain, seperti penyerapan
gula

dan

nutrien

lainnya.

Pompa

proton

merupakan

pompa

elektrogenik utama tumbuhan, fungi, dan bakteri.


b. Couple Carrier
Couple carrier adalah sepasang protein yang pengangkutan ion dari
suatu larutan di luar sel ke dalam sel melewati membran. Couple
carrier

dibagi

dua

yaitu

symporter

(coupled

transport

yang

melewatkan ion pertama dan kedua pada arah yang sama) dan
antiporters (coupled transport yang melewatkan ion kedua dari arah
berlawanan).
Couple carriers termasuk dalam transport aktif tidak langsung, pada
transport ini menggunakan energi yang dihasilkan dari pompa
sodium-potasium. Molekul-molekul yang masuk atau keluar sel
dengan transport tidak langsung selalu bergerak melewati membran
bersama-sama dengan gerakan ion, maka mekanisme transpot aktif
ini juga disebut cotransport.
Couple carriers terjadi dalam dua pola, symport dan antiport. Pada
symport, substansi yang dicotransport bergerak searah gerakan ion.
Diantara metabolit penting dan ion yang digerakkan secara aktif ke
dalam sel dengan symport adalah gula dan Na++. Pada antiport,
substansi yang di cotransport bergerak dalam arah berlawanan
dengan gerakan ion. Pola ini umumnya terbatas untuk ion.
c. Light Driven Pump
Di dalam membran plasma archea halofilik ekstrem terdapat
mekanisme transpor aktif yang di induksi oleh cahaya. Transpor
aktif ini difasilitasi oleh protein bakteriorhodopsin yang tertanam di
dalam membran plasma. Penelitian terakhir menjelaskan bahwa
rhodopsin yang berperan dalam transpor aktif ini juga terdapat di
dalam organisme lain. Termasuk juga pada bakteri yang hidup di
permukaan air laut.

Rhodopsin terbagi dalam dua tipe yang berbeda berdasarkan


fungsinya, rhodopsin yang berfungsi secara visual dan rhodopsin
yang berfungsi sebagai pompa proton yang diinduksi oleh cahaya
(bacteriorhodopsin), pompa ion klorida (Halorhodopsin) dan sensor
cahaya (sensory rhodopsin) pada archaea. Pada mebran sel arkhea,
terdapat protein bakteriorhodopsin yang memiliki fotosistem yang
peka cahaya. Pada saat cahaya (yang juga merupakan energi dalam
bentuk elektron) terkumpul dalam fotosistem, maka fotosistem akan
memiliki kelebihan energi. Kondisi ini akan membuat protein
rhodopsin akan melepaskan elektron. Elektron yang dilepaskan ini
yang menjadi energi yang dibutuhkan untuk melakukan transpor
aktif intermembrane.
2. Contrast the energetic difference between the diffusion of an electrolyte
versus a nonelectrolyte across the membrane
Elektrolit : Substansi yang berionisasi (terpisah) di dalam larutan dan
akan menghantarkan arus listrik. Elektrolit berionsasi menjadi ion
positif dan negatif dan diukur dengan kapasitasnya untuk saling
berikatan satu sama lain (miliekuivalen/liter) atau dengan berat molekul
dalam garam (milimol/litermEq/L ). Jumlah kation dan anion, yang
diukur

dalam

miliekuivalen,

mol/L

dalam

larutan

selalu

sama.

Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation


ekstraselular

utama

adalah

natrium

(Na+),

sedangkan

kation

intraselular utama adalah kalium (K+). Sistem pompa terdapat di


dinding sel tubuh yang memompa natrium ke luar dan kalium ke dalam
Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion
ekstraselular utama adalah klorida ( Cl ), sedangkan anion intraselular
utama adalah ion fosfat (PO4-).
Karena kandungan elektrolit dari palsma dan cairan interstisial secara
esensial sama, nilai elektrolit plasma menunjukkan komposisi cairan
ekstraselular, yang terdiri atas cairan intraselular dan interstisial.
Namun demikian, nilai elektrolit plasma tidak selalu menunjukkan
komposisi elektrolit dari cairan intraselular. Pemahaman perbedaan
antara dua kompartemen ini penting dalam mengantisipasi gangguan
seperti trauma jaringan atau ketidakseimbangan asam-basa. Pada

situasi ini, elektrolit dapat dilepaskan dari atau bergerak kedalam atau
keluar sel, secara bermakna mengubah nilai elektrolit palsma.
b)
Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak
berionisasi dalam larutan dan diukur berdasarkan berat (miligram per
100 ml-mg/dl). Non-elektrolit lainnya yang secara klinis penting
mencakup kreatinin dan bilirubin.
3. Explain the effects of putting a cell into a hypotonic, hypertonic, or
isotonic medium ( animal cell and plant cell )

Dilingkungan kondisi sel tidak selalu berada pada keadaan yang normal
yang dengan mudah ia mengaturnya ia bisa mencapai homeostatis /
seimbang . Terkadang sel juga bisa berada di lingkungan yang ekstrem
menyebabkan semua isi sel dapaksakan keluar karena diluar tekanan
lebih besar , jika terjadi demikian maka terjadilah lisis / plasmolisis
yang membawa sel itu mati . misal kulit kita berada di deterjen sabun
cuci yang pekat ketika dulu belum ada mesin cuci mengucek ucek baju ,
maka tangan jadi kulitnya mengkerut terlihat kelupasan sel yang mati.
Semua peristiwa Transportasi di sel itu bisa terjadi akibat Adanya
Cairan sel yang kita sebut Sitoplasma Cairan sel ini bersifat Koloid
( tidak kental / pekat , Juga tidak encer ) Tidak pekatnya karena
kandungan airnya dan Tidak encernya karena adanya bahan organik

dan an organik di sel yang terlarut ) Jika diukur ukuran partikelnya


antara 0, 01 s/d 0,1 mikron zat yang terlarut dalam cairannya Cairan
yang terdapat partikel suukuran itu yang membuat suasana sitoplasma
tidak kental tidak cair itu disebut dengan nama : Koloid Sifat Koloid
itulah ia bisa bersifat Gel ( Pekat ) dan Sol ( encer) , terjadi jika Sel
menyerap air dari luar secara osmosis , sehingga kandungan airnya
meningkat , konsentrasi kepekatannya berkurang sehingga menjadi Sol ,
jika ir yang dimasukkan itu digunakan maka Cairan akan bersifat Gel
Lagi sehingga terjadi Transportasi. Plasmolisis adalah contoh kasus
transportasi sel secara osmosis dimana terjadi perpindahan larutan dari
kepekatan yang rendah ke larutan yang pekat melalui membran semi
permeable.
OSMOSIS

Osmosis memainkan peranan yang sangat penting pada tubuh


makhluk hidup, misalnya, pada membrane sel darah merah. Jika
kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan hipertonik
(lebih pekat), air yang terdapat dalam sel darah akan ditarik keluar
dari sel sehingga sel mengerut dan rusak. Peristiwa ini disebut
KRENASI. Sebaliknya, jika kamu meletakan sel darah merah dalam
suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer), air dari larutan
tersebut akan ditarik masuk kedalam sel darah sehingga sel
mengembang dan pecah.Proses ini disebut HEMOLISIS. Orang yang
mengonsumsi terlalu banyak makanan berkadar garam tinggi,
jaringan sel dan jaringan antar selnya akan mengandung banyak
air.hal ini dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan tubuh
yang disebut OEDEMA Pemahaman mengenai proses osmosis ini
sangat diperlukan dalam bidang kedokteran. Misalnya, dalam

pemberian nutrisi bagi pasien melalui infus. Pada infus, larutan


nutrisi dimasukan langsung kedalam pembuluh darah. Larutan ini
harus memilik tekanan osmotik yang sama dengan tekanan osmotik
darah agar sel darah tidak mengalami krenasi atau hemolisis
karena sangat membahayakan jiwa pasien. Tekanan osmotik darah
pada suhu 25 C adalah 7,7atm oleh karena itu, jika pasien akan
diberi larutan glukosa melalui infus,konsentrasi glukosa yang
digunakan harus memiliki persen masa 5,3% Osmosis yang terjadi
juga bisa kita amati pada peristiwa alam lainnya ,dalam banyak
contoh yang menarik. misalnya pada pengawetan selai dan jeli yang
dilakukan di rumah merupakan contoh lain dari penerapan

tekanan osmotik.
Plasmolisis

Merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan


diletakkan

di

larutan

tumbuhan

akan

garam

kehilangan

terkonsentrasi
air

dan

juga

(hipertonik),
tekanan

sel

turgor,

menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam


kondisi

seperti ini layu.

Kehilangan

air lebih

banyak

akan

menyebabkan terjadinya plasmolisis Dampak plasmolisis yang

meneyebabkan tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di


mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan
adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis
runtuhnya seluruh dinding sel dapat terjadi. Tidak ada
mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air
secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi
plasmolisis

dapat

dibalikkan

jika

sel

diletakkan

di

larutan

hipotonik.

Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Sel hewan (darah)
dalam

kondisi

lingkungan

berbeda

Sel

tumbuhan

sebelum

plasmolisis Sesudah plasmolisis Plasmolisis hanya terjadi pada


kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara
sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan
bersalinitas

tinggi

atau

larutan

gula

untuk

menyebabkan

ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel


epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses
dapat diamati dengan jelas. Bila sel tumbuhan dimasukkan
kedalam cairan hipotonik,turgor sel akan meningkat. Bila berada
dalam keadaan isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan
konsentrasi

isi

sel,maka

sebagian

sel

yang

ada

mengalami

plasmolisis,sebagian sel tidak. Keadaan ini dapat dipakai untuk


menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan pada larutan
yang ditentukan molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan
melihat

berapa

banyak

sel

yang

terplasmolisis.

4. Describe two ways in which energy is utilized to move ions and solutes
against a concentration gradient.
Transpor aktif merupakan gerakan ion dan molekul melawan suatu
gradien konsentrasi dengan menggunakan energi untuk masuk atau
keluar sel melalui membran sel.
Selain memerlukan energi berupa ATP, transpor aktif juga memerlukan
enzim untuk memindahkan molekul dan ion dari tempat konsentrasi
rendah ke tempat konsentrasi tinggi. Agar enzim dapat berfungsi sebagai
pompa, maka enzim tersebut harus dapat mengikat ion dan mengangkut
ion dari satu sisi membran ke sisi yang lain. Molekul gula dan asam
amino diangkut secara aktif ke dalam sel menggunakan energi. Energi
ini

di

peroleh

dari

gradien

konsentrasi

Na+

yang

terjadi

pada

pengangkutan natrium-kalium. Dengan bantuan suatu protein transpor


khusus, molekul glukosa dan ion natrium masuk ke dalam sel bersamasama.
Kemudian, natrium tersebut dikeluarkan lagi oleh pompa natriumkalium.

Dengan

demikian,

pompa

natrium-kalium

tidak

hanya

mengangkut secara aktif Na+ dan K+, tetapi secara tidak langsung
menyediakan energi untuk proses pengangkutan yang lain.
Endositosis

Adalah

suatu

mekanisme

pengangkutan

bahan,

seperti

makromolekul protein dari cairan di luar sel ke dalam sel dengan

membungkus makromolekul tersebut dengan cara melekukkan


sebagian dari membran sel ke dalam. Kantung yang terbentuk
kemudian melepaskan diri dari bagian luar membran dan
membentuk vakuola di dalam sitoplasma. Kemudian, lisosom
menyatu dengan vakuola endositik tersebut dan isi dari organel
tersebut menjadi satu membentuk lisosom sekunder. Enzim-enzim
lisosom akan mencerna makromolekul menjadi bahan yang dapat

larut (asam amino, gula, dan nukleotida).


Eksositosis

Adalah kebalikan dari endositosis. Pada sel-sel yang mengeluarkan


protein dalam jumlah yang besar, protein tersebut pertama-tama
berkumpul di dalam sebuah kantung yang dilapisi membran di
dalam aparat golgi, kemudian bergerak ke permukaan sel, lalu
mendekat pada membran sel dan mengosongkan isinya ke luar.

Oxidative metabolism in the mitochondria


1. How are two products of glycolysis connected to the reaction of the TCA
cycle ?
Katabolisme disebut juga respirasi, merupakan proses pemecahan
bahan organik menjadi bahan anorganik dan melepaskan sejumlah

energi (reaksi eksergonik). Energi yang lepas tersebut digunakan untuk


membentuk adenosin trifosfat (ATP), yang merupakan sumber energi
untuk seluruh aktivitas kehidupan.
Pada prinsipnya katabolisme merupakan

reaksi

reduksi-oksidasi

(redoks), karena itu dalam reaksi tersebut diperlukan akseptor elektron


untuk menerima elektron dari reaksi oksidasi bahan organik. Akseptor
elektron

tersebut

diantaranya

adalah

NAD

(nikotinamida

adenin

dinukleotida), FAD (flavin adenin dinukleotida), Ubikuinon, Sitokrom dan


Oksigen
Glikolisis

Glikolisis berlangsung di sitosol, merupakan proses pemecahan


molekul glukosa yang memiliki 6 atom C menjadi dua molekul
asam piruvat yang memiliki 3 atom C. Reaksi yang berlangsung di

sitosol ini menghasilkan 2 NADH dan 2 ATP.


Dekarboksilasi Oksidatif

Dekarboksilasi oksidatif berlangsung di matriks mitokondria,


sebenarnya merupakan langkah awal untuk memulai langkah
ketiga, yaitu daur Krebs. Pada langkah ini 2 molekul asam piruvat
yang terbentuk pada glikolisis masing-masing diubah menjadi
Asetil-KoA (asetil koenzim A) dan menghasilkan 2 NADH.

Daur Krebs

Daur Krebs yang berlangsung di matriks mitokondria disebut juga


daur asam sitrat atau daur asam trikarboksilat dan berlangsung
pada

matriks mitokondria. Asetil-KoA

yang terbentuk pada

dekarboksilasi oksidatif, memasuki daur ini. Pada akhir siklus


dihasilkan 6 NADH, 2 FADH, dan 2 ATP. (lihat skema di bawah)

Rantai Transpor Elektron

Rantai transpor elektron berlangsung pada krista mitokondria.


Prinsip dari reaksi ini adalah: setiap pemindahan ion H (elektron)
yang dilepas dari dua langkah pertama tadi antar akseptor
dihasilkan energi yang digunakan untuk pembentukan ATP. Setiap
satu

molekul

NADH

yang

teroksidasi

menjadi

NAD

akan

melepaskan energi yang digunakan untuk pembentukan 3 molekul


ATP. Sedangkan oksidasi FADH menjadi FAD, energi yang lepas
hanya bisa digunakan untuk membentuk 2 ATP. Jadi, satu mol
glukosa yang mengalami proses respirasi dihasilkan total 38 ATP.
2. Why is the TCA cycle considered to be the central pathway in the energy
metabolism of a cell?
Siklus krebs disebut juga siklus asam sitrat. Siklus asam sitrat (bahasa
Inggris: citric acid cycle, tricarboxylic acid cycle, TCA cycle, Krebs cycle,

Szent-Gyrgyi-Krebs

cycle)

adalah

sederetan

jenjang

reaksi

metabolisme pernafasan selular yang terpacu enzim. Siklus asam sitrat


juga bisa didefinisikan sebagai jalur bersama terakhir untuk oksidasi
karbohidrat, lipid, dan protein karena glukosa, asam lemak, dan
sebagian besar asam amino dimetabolisme menjadi asetil koenzim A
(KoA) atau zat-zat antara siklus ini.
Siklus krebs disebut siklus asam sitrat karena menggambarkan langkah
pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil KoA dengan asam
oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat. Siklus ini juga berperan
sentral dalam glukoneogenesis, liogenesis, dan interkonversi asam-asam
amino. Banyak proses ini berlangsung di sebagian besar jaringan, tetapi
hati adalah satu-satunya jaringan tempat semuanya berlangsung dengan
tingkat yang signifikan. Jadi,akibat yang timbul dapat parah, contohnya
jika sejumlah sel hati rusak, seperti pada hepatitis akut atau diganti
oleh jaringan ikat (seperti pada sirosis). Beberapa defek genetik pada
enzim-enzim siklus asam sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan
kerusakan saraf berat karena sangat terganggunya pembentukan ATP di
sistem saraf pusat.
Selain disebut dengan siklus asam sitrat, siklus krebs juga disebut
siklus asam trikarboksilat (COOH) karena hampir di awal-awal siklus
krebs, senyawanya tersusun dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu
merupakan gugus asam (COOH).

Anda mungkin juga menyukai