Anda di halaman 1dari 5

ESAI ILMIAH

ANTIHERPESVIRUS PADA PENYAKIT HERPES


ZOSTER

DISUSUN OLEH :
Gloria
3311141099
FARMASI C

DOSEN PENGAMPU :
Suci Nar Vikasari, S.Si., M.Si., Apt.

PROGRAM STUDI SARJANA FAKULTAS FARMASI


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2016
Halaman | 1

Anti-Herpesvirus pada Penyakit Herpes Zoster


Virus merupakan parasit berukuran mikroskopik yang dapat menginfeksi sel organisme
biologis makhluk hidup. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi sendiri. Di dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan
di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam
nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein atau kombinasi ketiganya.
Menurut para ahli, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda
mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri ciri makhluk hidup, misalnya
mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup.
Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M.
Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab
penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus
penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell
M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau.
Salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus adalah penyakit herpes zoster. Herpes zoster
(Shingles) adalah suatu penyakit yang membuat rasa sangat nyeri (rasa sakit yang amat
sangat). Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes yang juga mengakibatkan cacar air
(varicella zoster). Seperti virus herpes yang lain, virus varisela zoster mempunyai tahapan
penularan awal (cacar air) yang diikuti oleh suatu tahapan tidak aktif. Virus yang menetap
di dalam tubuh bahkan setelah cacar air sembuh, dapat kembali aktif di kemudian hari dan
menyebabkan herpes zoster. Walaupun herpes zoster dapat hilang dalam beberapa minggu,
rasa nyeri yang berat dapat berlanjut selama beberapa bulan. Virus penyebab herpes ini
dapat muncul kembali jika dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya jika kondisi tubuh
seseorang sedang dalam keadaan tidak stabil, sistem imun lemah misalnya pada penderita
HIV atau anemia, dan juga faktor lain. Virus penyebab penyakit herpes biasanya bersarang
pada akar syaraf yang kemudian dapat muncul kembali dan berkembang biak pada kulit dan
akhirnya akan menyebabkan penyakit herpes zoster. Diantara semua penyakit herpes,
herpes zoster merupakan penyakit yang paling ringan dan tidak menimbulkan komplikasi
serius.

Halaman | 2

Herpes zoster hidup dalam jaringan saraf. Gejala herpes zoster dimulai dengan gatal, mati
rasa, kesemutan atau rasa nyeri yang berat pada daerah bentuk tali lebar di dada, punggung,
atau hidung dan mata. Walaupun jarang, herpes zoster dapat menular pada saraf wajah dan
mata. Pengidap herpes zoster tidak bisa menularkan penyakitnya pada orang lain, tapi dapat
menularkan cacar air. Jika seseorang belum pernah terkena cacar air dan mengalami kontak
langsung dengan ruam akibat herpes zoster, maka dapat terinfeksi virus varicella zoster dan
terkena cacar air. Gejala pertama yang akan dirasakan adalah rasa sakit. Rasa sakit ini juga
bisa berupa sensasi terbakar. Beberapa hari kemudian, ruam menyerupai setengah lingkaran
muncul. Biasanya ruam mengelilingi sisi kiri atau kanan tubuh, terutama pada perut dan
dada. Ruam kemudian akan membentuk luka melepuh yang berisi air yang terasa gatal dan
menjadi koreng dalam 3-5 hari.

Beberapa jenis obat dipakai untuk mengobati herpes zoster. Obat ini termasuk obat
antiherpes, dan beberapa jenis obat penawar nyeri. Obat antiherpes paling efektif jika
diminum dalam tiga hari setelah ruam muncul dan biasanya diberikan oleh dokter untuk
digunakan pengidap selama maksimal 10 hari. Bisa jadi sangat sulit menahan rasa nyeri
Halaman | 3

akibat herpes zoster. Suatu pengobatan baru adalah tempelan obat bius yang dapat
ditempelkan langsung pada kulit.
1. Obat antiherpes
Pengobatan untuk herpes zoster adalah dengan asiklovir yang dapat diberikan dalam
bentuk pil atau secara intravena (infus) untuk kasus yang lebih berat. Asiklovir
merupakan suatu turunan guanin asiklik (tidak mempunyai gugus 3-hidroksil pada sisi
cincinnya) dengan afinitas klinis terhadap HSV-1, HSV-2 dan VZV (varicella-zoster
virus). Karena membutuhkan kinase virus maka asiklovir bekerja selektif. Asiklovir
trifosfat menghambat sintesa DNA virus melalui dua mekanisme yaitu (1) Kompetisi
dengan deoxyguanosine triphosphate (dGTP) untuk mendapatkan DNA polimerase
virus, sehingga berikatan dengan template DNA sebagai suatu kompleks yang
ireversibel dan (2) Terminasi rantai setelah bergabung dengan DNA virus. Cara kerja
acyclovir adalah dengan cara masuk ke dalam sel yang terifeksi yang kemudian
acyclovir mengalami fosforilasi dan kemudian akan membentuk senyawa
Acyclovirtrifosfate yang kemudian akan menjadi inhibitor dan akan menjadi subtract
palsu untuk herpes-specifed DNA polymerase yang berfungsi sebagai pencegah
terjadinya sintesis DNA virus dengan tidak mempengaruhi proses pada sel normal.
Tahap awal dari proses ini tergantung pada enzim viral-coded thymidine kinase. Efek
samping yang terjadi yaitu mual, diare, nyeri kepala. Selain itu obat obat lain yang
dapat digunakan adalah famsiklovir dan valasiklovir. Obat ini diminum tiga kali
sehari, dibanding dengan asiklovir yang di minum lima kali sehari. Semua obat ini
akan berhasil apabila dimulai dalam tiga hari pertama setelah ruam muncul.
2. Pengobatan kulit
Jika ruam terasa gatal, dapat menggunakan losion kalamin untuk menguranginya.
Tetapi hindarilah pemakaian antibiotik oles karena dapat memperlambat proses
penyembuhan. Sedangkan luka melepuh yang berair dapat dirawat dan dibersihkan
dengan kompres menggunakan air dingin.
3. Obat penawar nyeri lain
Beberapa obat yang biasanya dipakai untuk mengobati depresi, epilepsi dan rasa sakit
yang berat kadang dapat juga dipakai untuk pengobatan penyakit herpes zoster. Obat
tersebut dapat menimbulkan berbagai efek samping. Misalnya nortriptilin adalah obat
antidepresi yang paling umum dipakai untuk herpes zoster. Pregabalin adalah obat
antiepilepsi yang juga dipakai untuk rasa nyeri setelah herpes zoster.
Halaman | 4

Jika tidak diobati, herpes zoster dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius yang
meliputi :
Neuralgia pasca-herpes atau postherpetic neuralgia. Rasa nyeri yang parah ini dapat
berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah ruam sembuh.
Diperkirakan ada sekitar 15% pengidap herpes zoster yang mengalami komplikasi ini.
Bercak putih pada bekas ruam. Ruam herpes zoster dapat menyebabkan kerusakan
pigmen kulit.
Kebutaan. Jika muncul di sekitar mata, herpes zoster dapat mengakibatkan inflamasi
saraf mata yang menyakitkan, glukoma dan bahkan berujung pada kebutaan.
Gangguan pada saraf, misalnya inflamasi pada otak, masalah pada pendengaran atau
bahkan keseimbangan tubuh.
Untuk mencegah berkembangnya penyakit herpes zoster dilakukan dengan pemberian vaksin.
Vaksin yang dikenal sebagai Zostavax yang umum digunakan untuk pencegahan virus herpes
zoster yang menyerang usia lanjut. Vaksin tersebut juga dapat diberikan pada anak anak
sebagai bentuk pencegahan dari penularan penyakit herpes zoster yang disebabkan oleh virus
varicella zoster. Tujuan utama pemberian vaksin sejak dini diharapkan dapat mengurangi
angka terjadinya penyakit herpes zoster ketika anak anak tersebut tumbuh menjadi dewasa.
Pemberian vaksin juga dapat dimulai melalui seorang ibu atau saat anak lahir setelah beberapa
hari pasca kelahirannya. Vaksin terhadap herpes zoster telah disetujui di AS. Penelitian awal
terhadap orang terinfeksi HIV menemukan bahwa Zostavaks adalah aman dan efektif.
Jadi, virus merupakan parasit obligat dan hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup. Salah satu penyakit yang
disebabkan oleh virus adalah penyakit herpes zoster. Herpes zoster (Shingles) adalah suatu
penyakit yang membuat rasa sangat nyeri. Herpes zoster hidup dalam jaringan saraf. Penyakit
ini disebabkan oleh virus varicella zoster. Gejala herpes zoster dimulai dengan gatal, mati
rasa, kesemutan atau rasa nyeri yang berat pada daerah bentuk tali lebar di dada, punggung,
atau hidung dan mata. Obat yang dipakai ini termasuk obat antiherpes, dan beberapa jenis
obat penawar nyeri. Contoh obat antivirus yang dipakai adalah acyclovir. Untuk mencegah
berkembangnya penyakit herpes zoster dapat dilakukan dengan pemberian vaksin.

Halaman | 5

Anda mungkin juga menyukai