Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PATOLOGI

PENYEBAB PENYAKIT KANKER USUS BESAR DAN


PENGOBATANNYA

FARMASI C
KELOMPOK 5
GLORIA (3311141099)
DIANI DESTI FUJI ASTUTI (3311141107)
LISNA NURHAYATI KURNIA (3311141109)
KOKOM NURUL QOMARIAH (3311141114)
FEBY ANISA FITRIANTI SUWITO (3311141126)

DOSEN PENGAMPU :
Dra, Sri Wahyuningsih, Msi

PROGRAM STUDI SARJANA


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2015

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Tugas Makalah ini untuk memenuhi dalam bidang penilaian mata pelajaran Patologi dengan
judul Penyebab Kanker Kolon Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan baik itu dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya, maka penulis sangat
mengharapkan kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari
yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga
tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini
penulis mengucapkan ribuan terima kasih yang tidak terhingga, semoga segala bantuan
dari semua pihak mudahmudahan mendapat amal baik yang diberikan oleh Allah SWT.
Cimahi, 4 Desember 2015
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kanker merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia.
Penyakit ini berkembang semakin cepat dan diperkirakan darisetiap 1.000.000
penduduk terdapat 100 penderitakan kerbaru.
Penyakit kanker merupakan penyakit keganasan yang timbul ketika selt ubuh
mengadakan mutasi menjadis elkanker yang kemudian tumbuh cepat dan tidak lagi
memperhatikan

tugasnya sebagai sel normal. Kanker adalah pembelahan dan

pertumbuhan sel secara normal yang tidak dapat dikontrol sehingga cepat menyebar,
yang terjadi dari perubahan sel yang melepaskan diri dari mekanismepengaturan
normal. Sel-sel in iakan merusak jaringan tubuh sehingga menggangguf ungsi organ
tubuh yang terkena.
Ada banyak teori tentang terjadiny apenyakit ini, salah satunya adalah teori
radikal bebas, di mana oksidasi sel yang berlebihan sebagai akibat dari polusi (asap
rokok, gas buanganpabrik, kendaraan), atau penggunaan zat kimia (misalnya bahana
diktif makanan) dapat menyebabkan mutasi tersebut; kendati dalam tubuh juga
terdapat enzim-enzim pencegah superoksidasi, dan makanan/diet yang baikdapat pula
memberikan vitamin, mineral, juga antioksi dan seperti betakaroten, vitamin E,
vitamin C, serta selenium.
Kanker kolon dan rektuma dalah kanker yang menyerang usus besar dan
rektum. Penyakit ini adalah kanker peringkat 2 yang mematikan. Usus besar adalah
bagian dari sistem pencernaan. Sebagaimana kita ketahui system pencernaan dimulai
dari mulut, lalu kerongkongan (esofagus), lambung, usushalus (duodenum, yeyunum,
ileum), usus besar (kolon), rektum dan berakhir di dubur. Usus besar terdiri dari kolon
dan rektum. Kolon atau usus besar adalah bagian usus sesudah usus halus, terdiri dari
kolon sebelah kanan (kolon asenden), kolon sebelah tengah atas (kolon transversum)
dan kolon sebelah kiri (kolon desenden). Setelah kolon, barulah rektum yang
merupakan saluran di atas dubur. Bagian kolon yang berhubungan dengan usus halus
disebut caecum, sedangkan bagian kolon yang berhubungan dengan rektumdisebut
kolon sigmoid.

Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang bersifat ganas. Bisa mengenai
organ apa saja di tubuh manusia. Bila menyerang di kolon, maka disebut kanker
kolon, bila mengenai direktum, maka disebutkan ke rrektum. Bila mengenai kolon
maupun rectum maka disebutkan kerkolorektal.
Kanker kolon sebagai mana sifatkan kerlainnya, memiliki sifat dapat tumbuh
dengan relative cepat, dapat menyusu atau mengakar (infiltrasi) kejaringan
disekitarnya serta merusaknya, dapa tmenyebar jauh melalui kelenjar getah bening
maupun pembuluh darah ke organ yang jauh dari tempat asalnya tumbuh, seperti
kelever, paru-paru, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian bila tidak
ditangani dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini penyusun mempunyai latar belakang
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Definisi Penyakit Kanker Usus Besar?
2. Bagaimana Gejala Penyakit Kanker Usus Besar?
3. Apa saja Penyebab Penyakit Kanker Usus Besar?
4. Apa saja Faktor Resiko Kanker Usus Besar?
5. Bagaimana Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kanker Usus Besar?
C. Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini penyusun mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi penyakit kanker usus.
2. Mengetahui gejala,penyebab, dan faktor resiko kaknker usus besar.
3. Mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit kanker usus besar.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Penyakit Kanker Usus Besar

Usus besar adalah bagian dari sistim pencernaan (digestive system) dimana
materi yang dibuang (sampah) disimpan. Rektum (rectum) adalah ujung dari usus
besar dekat dubur (anus). Bersama, mereka membentuk suatu pipa panjang yang
berotot yang disebut usus besar. Tumor-tumor usus besar dan rektum adalah
pertumbuhan-pertumbuhan yang datangnya dari dinding dalam dari usus besar.
Tumor-tumor ramah dari usus besar disebut polip-polip (polyps). Tumor-tumor ganas
dari usus besar disebut kanker-kanker. Polip-polip ramah tidak menyerang jaringan
yang berdekatan dengannya atau menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Polip-polip
ramah dapat diangkat dengan mudah sewaktu colonoscopy dan adalah bukan ancaman
nyawa. Jika polip-polip ramah tidak diangkat dari usus besar, mereka dapat menjadi
ganas (bersifat kanker) melalui waktu.
Kebanyakan dari kanker-kanker usus besar dipercayai telah berkembang dari
polip-polip. Kanker usus besar dan rektum, juga dirujuk sebagai kanker kolorektal
(colorectal cancer), dapat menyerang dan merusak jaringan-jaringan dan organ-organ
yang berdekatan. Sel-sel kanker juga dapat pecah dan keluar dan menyebar pada
bagian-bagian lain tubuh (seperti hati dan paru-paru) dimana tumor-tumor baru

terbentuk. Penyebaran kanker usus besar ke organ-organ yang terletak jauh darinya
disebut metastasis dari kanker usus besar. Sekali metastasis telah terjadi pada kanker
kolorektal (colorectal cancer), suatu penyembuhan yang penuh dari kanker adalah
tidak mungkin.

Secara global, kanker usus besar dan rektum adalah penyebab pemimpin
ketiga dari kanker pada pria-pria dan penyebab pemimpin keempat dari kanker pada
wanita-wanita. Frekwensi dari kanker koloretal bervariasi diseluruh dunia. Ia adalah
umum di dunia barat dan adalah jarang di Asia dan Africa. Di negara-negara dimana
orang-orang telah mengadopsi diet-diet barat, kejadian dari kanker kolorektal
meningkat.

B. Gejala Penyakit Kanker Usus Besar

Penyakit kanker sering ditandai dengan adanya kaheksia atau sindroma yang
ditandai dengan gejala klinis seperti anoreksia, perubahan ambang rasa kecap,
penurunan berat badan, anemia, gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak,
lemah dan kurang bertenaga, perubahan fungsi imun.

Kaheksia kanker ditemukan pada 80% pasien yang menderita keganasan tahap
lanjut dan menjadi penyebab kematian > 20%. Masing-masing kanker akan
memberikan akibat kaheksia yang berbeda. Mekanisme kaheksia kanker tidak
sesederhana seperti pada kelaparan, yaitu asupan kalori yang lebih rendah dibanding
kebutuhan; melainkan terjadi juga kekacauan metabolisme. Gangguan metabolisme
yang terjadi pada kaheksia kanker dipengaruhi keluarnya sitokin dn faktor pemicu
kaheksia lain yang dihasilkan oleh tumor dan tubuh sendiri.
Gejala kanker usus yang khas dapat dijadikan indikator adanya kanker usus
dalam tubuh. Ada beberapa gejala kanker usus yang dapat memberikan gambaran
subjektif dari penderita. Jika didapatkan gejala tersebut, biasanya dokter akan
melanjutkan dengan pemeriksaan fisik dengan menggali ciri-ciri kanker usus yang
terjadi. Pendarahan dari dubur atau darah dicampur dengan kotoran (feces) adalah
gejala yang ditimbulkan oleh kanker usus. Orang umumnya mengira semua
perdarahan pada anus adalah wasir, padahal tidak semua karena perdarahan anus bisa
juga disebabkan oleh kanker usus, sehingga perlu dilakukan diagnosis dini jika terjadi
perdarahan pada anus.
Pendarahan pada rektum jika biasanya menyertai gejala kanker usus, namun
ciri-ciri kanker usus biasanya tersembunyi dan kronis, dan akibatnya mungkin muncul
anemia kekurangan zat besi. Kekurangan darah (anemia) ini terkait dengan kelelahan
dan pucat pada penderita. Untuk mendiagnosis keadaan ini biasanya (walkaupun tidak
selalu) tim medis mendeteksi melalui okultisme tinja dan dilakukan tes darah, di mana
sampel tinja diserahkan ke laboratorium untuk mendeteksi adanya darah.
C. Penyebab Penyakit Kanker Usus Besar
Penyebab Kanker usus besar antara lain:
1. Berumur Lebih Dari 40 Tahun
Wanita maupun pria bisa terkena penyakit ini. Orang dengan usia lebih
dari 40 tahun bisa rentan terkena penyakit ini. Hal tersebut dikarenakan
pencernaan seseorang dengan usia lebih dari 40 tahun sudah berkurang
fungsinya. Begitu pula dengan usus dan usus besar. Saat memakan makanan yang
mengandung banyak lemak serta kolesterol tinggi. Organ pencernaan tidak bisa
menguraikannya akibatnya adalah usus besar tidak dapat menyerap sari-sari
makanan dan tinja tidak dapat dibusukkan. Hal itulah yang menyebabkan orang
dengan usia lebih dari 40 tahun rentan terkena diare.

2. Mutasi Genetik

Keturunan bisa menyebabkan kanker. Hal tersebut dikarenakan kanker


bisa melakukan mtasi genetik. Misalnya gen dari ibu memiliki gen kanker. Gen
kanker tersebut melakukan mutasi dan bisa berada di dalam gen Anda. Penyakit
kanker usus banyak menyerang gen orang Amerika, Afrika dan juga keturunan
Eropa Timur. Tidak heran jika kanker usus dinobatkan sebagai pembunuh paling
banyak di negara-negara tersebut. Angka kematian akibat kanker usus menjadi
pembunuh nomor satu di negara Amerika, Afrika dan juga Eropa Timur.
3. Pola Makan Tidak Sehat

Pola makan tidak sehat berasal dari pola makan yang tidak teratur dan
kaya lemak.
4. Makanan Yang Bisa Menyebabkan Kanker Usus Besar

Makanan diantarnya yaitu makanan yang tinggi lemak, makanan cepat


saji, makanan kaya minyak seperti gorengan, makanan mengandung banyak

bahan pengawet, makanan yang diolah dan diawetkan seperti sarden, kornet dan
nugget, daging olahan, daging merah kaya lemak.
5. Pola Hidup Tidak Sehat
Secara tidak sadar, pola hidup seseorang bisa menyebabkan terkena
kanker usus besar. Namun banyak masyarakat yang tahu namun pura-pira tidak
tahu serta ada masyarakat yang benar-benar tidak tahu. Kurangnya informasi
hidup sehat yang diperoleh membuat masyarakat tidak tahu bagaimana cara
melakukan pola hidup sehat.
6. Rokok dan Alkohol

Merokok merupakan penyebab dari berbagai penyakit kronis. Selama ini


bahaya tentang merokok terus digalakkan namun banyak masyarakat yang
mengindahkannya. Asap rokok yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat diuraikan
oleh usus akibatnya asap tersebut menjadi toksin yang menempel erat di dindingdinding usus.
Alkohol memiliki kandungan zat yang berbahaya. Jika alkohol dibarengi
dengan merokok akan menciptakan efek sinergis. Sehingga faktor risiko orang
terkena penyakit kanker usus semakin besar.
7. Riwayat Keluarga Polip Kolorektal

Penyakit warisan berupa polip kolorektal bisa menyebabkan seseorang


terkena penyakit kanker usus besar. Jika ada keluarga yang pernah
mengalaminya, Anda pun juga memiliki risiko besar untuk terkena polip tersebut.
Jika Anda sudah terkena polip diharapkan untuk selalu melakukan tes skrining.

8. Riwayat Keluarga Kanker Payudara


Ada jenis gen kanker tertentu yang bisa menjadi kanker tertentu. Di
dalam keluarga ada yang pernah menderita kanker payudara, risiko untuk terkena
kanker usus lebih besar. Sebab gen yang dihasilkan antara kanker payudara
dengan kanker usus besar sama. Sama halnya dengan riwayat keluarga kanker
serviks, bisa berubah menjadi gen kanker rahim.
9. Penyakit Radang Usus Atau Crohn Atau Kolitis Ulserativa
Banyak yang tidak menyadari jika terkena kanker usus besar hal itu
dikarenakan gejalanya bisa sama dengan penyakit pencernaan yang lainnya.
Begitu pula orang yang menderita penyakit radang usus tidak menyadari jika
penyakit radang ususnya telah berubah menjadi kanker usus besar.
10. BAB Tidak Teratur

Meskipun terdengar sepele, orang dengan BAB yang tidak teratur


berisiko terkena kanker usus. Hal itu dikarenakan banyak tinja yang menumpuk
di usus besar sehingga menimbulkan racun untuk usus besar.
D. Faktor Resiko Kanker Usus Besar
Faktor-faktor yang menyebabkan kemungkinan seseorang menderita kanker
colorectal meningkat, yaitu faktor keturunan dari gen yang bermutasi (inherited gene
mutation). Ada 2 bentuk faktor keturunan yang umum berpotensi menyebabkan
seseorang terkena kanker colorectal, yaitu:
1. Familial Adenomatous Polyposis (FAP)

Seseorang dengan tipe FAP ini dapat membentuk ribuah polip di dinding

ususnya. Untungnya kelainan genetis ini sangat jarang ditemukan. Seseorang


yang memiliki kelainan genetis FAP dan tidak ditangani sejak dini dapat terkena
kanker sebelum usia 40 tahun.
2. Hereditary Nonpolyposis Colorectal Cancer (HNPCC)

Jenis kelainan genetis yang disebut HNPCC ini mempunyai resiko cukup
besar menderita kanker colorectal sebelum berusia 50 tahun. Hereditary
nonpolyposis colorectal cancer disebut juga Lynch syndrome. Sebagaimana
namanya, orang dengan HNPCC tidak membentuk polip di usus besarnya.
Kedua jenis kelainan genetis ini tentunya dapat dideteksi secara awal
melalui tes genetis di laboratorium medik. Orang-orang yang di dalam
keluarganya mempunyai riwayat menderita kanker colorectal ada baiknya
melakukan tes genetis ini agar segala resiko dapat dideteksi sedini mungkin.
E. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kanker Usus Besar
1. Pencegahan
Kita dapat mencegah penyakit kanker usus besar dengan cara
memperkecil risiko terkena penyakit tersebut. Memang beberapa faktor pemicu
kanker, seperti riwayat kesehatan keluarga dan kondisi genetika, dapat memberi
risiko bagi kanker usus besar untuk menggerogoti seseorang. Namun jika kita
menjalani hidup secara sehat, bukan tidak mustahil risiko tersebut akan hilang.
Beberapa tips untuk mencegah kanker usus besar adalah:

Rutin berolahraga. Disarankan untuk rutin berolahraga selama dua


setengah jam dalam seminggu. Jenis-jenis olahraga yang bisa Anda
lakukan misalnya adalah jalan cepat atau bersepeda.

Makanan sehat. Untuk menghindari risiko kanker usus besar, konsumsilah


makanan yang kaya akan serat, misalnya buah-buahan, kacang-kacangan,
atau sereal. Perbanyak mengonsumsi ikan dan kurangi konsumsi daging.

Pertahankan berat badan sehat.

Kurangi minuman alkohol.

Hindari asap rokok. Jika Anda perokok aktif, disarankan untuk berhenti
sekarang juga agar terhindar dari risiko penyakit kanker. Sedangkan bagi
Anda yang tidak merokok, sebaiknya hindari diri menjadi perokok pasif.

Peluang hidup penderita kanker usus besar. Peluang sembuh penderita


akan tergantung pada seberapa parah kanker tersebut telah menyebar pada
saat terdiagnosis. Diperkirakan sekitar 80 persen penderita kanker usus
besar masih memiliki peluang untuk hidup setidaknya satu tahun setelah
terdiagnosis. Bahkan setengah dari 80 persen penderita tersebut masih bisa
memiliki peluang untuk hidup lebih lama ke depannya, yaitu setidaknya 10
tahun.

2. Pengobatan
Stadium atau tingkat keparahan kanker akan menentukan jenis
pengobatan apa yang akan dilakukan oleh dokter. Berikut ini adalah tiga jenis
pengobatan utama pada kasus kanker usus besar.

Kemoterapi

Kemoterapi merupakan cara untuk membunuh sel-sel kanker melalui


pemberian sejumlah obat-obatan. Obat-obatan ini dapat berbentuk tablet
yang diminum, infus, atau kombinasi keduanya. Beberapa contoh obat
kanker usus besar adalah cetuximab dan bevacizumab.Pada kasus kanker
usus besar, kemoterapi biasanya dilakukan sebelum operasi dengan tujuan
untuk menyusutkan tumor, meredakan gejala yang dirasakan pasien, atau
memperlambat penyebaran kanker. Kemoterapi juga bisa diberikan
pascaoperasi untuk mencegah kanker kembali.
Waktu pelaksanaan kemoterapi biasanya dibagi menjadi beberapa siklus,
tergantung tingkat keparahan kanker. Sebagian besar pasien kanker usus

besar biasanya menjalani sesi infus kemoterapi selama beberapa jam atau
hari dalam waktu dua hingga tiga minggu sekali. Tiap siklus kemoterapi
dipisahkan oleh jeda waktu istirahat selama beberapa minggu dengan
tujuan agar penderita dapat memulihkan diri dari efek kemoterapi.
Beberapa efek samping kemoterapi adalah mual, muntah, lelah, kaki dan
tangan terasa gatal atau panas, sariawan, diare, dan rambut rontok.
Biasanya efek samping ini akan hilang setelah pengobatan kemoterapi
berakhir.

Radioterapi

Tujuan radioterapi sama seperti kemoterapi, yaitu untuk membunuh sel-sel


kanker. Namun pada radioterapi, metode pengobatan dilakukan dengan
menggunakan pancaran radiasi. Sebelum operasi, radioterapi bisa
dilakukan untuk memperkecil ukuran tumor atau meringankan gejala
apabila kanker telah menyebar ke bagian-bagian tubuh yang lain.
Sedangkan radioterapi yang dilakukan pascaoperasi bertujuan untuk
mencegah kanker supaya tidak kembali. Beberapa efek samping
radioterapi adalah menjadi sering buar air kecil, diare, lelah, mual, dan
kulit di sekitar anus atau panggul terasa panas.

Operasi

Jenis operasi penanganan kanker usus besar dilakukan tergantung dari


tingkat keparahan penyebaran kanker itu sendiri. Jika kanker yang
terdiagnosis masih dalam tahap awal, biasanya operasi bisa dilakukan
lewat kolonoskopi untuk menghilangkan pertumbuhan kanker. Jika tidak
bisa melalui kolonoskopi, maka bisa diangkat melalui operasi lubang
kunci atau laparoskopi.
Prosedur kedua dinamakan operasi kolostomi. Operasi ini dilakukan jika
kanker telah menyebar melalui dinding-dinding usus. Pada operasi ini,
bagian usus besar yang digerogoti kanker akan diangkat. Selain itu,
kelenjar getah bening di sekitarnya juga akan diangkat.
Jika kesehatan pasien sangat buruk akibat penyebaran kanker yang sudah
makin

parah,

maka

tujuan

pemberlakuan

operasi

adalah

untuk

meringankan gejala pasien. Dengan dikombinasikan dengan kemoterapi


atau radioterapi, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan peluang
hidup pasien.

BAB III
KESIMPULAN
1. Kanker usus besar dapat menyerang dan merusak jaringan-jaringan dan organ-organ
yang berdekatan.
2. Penyakit kanker sering ditandai dengan adanya kaheksia atau sindroma.
3. Diagnosis kanker usus besar, dokter akan melakukan pemeriksaan sederhana dengan cara
mengecek kondisi anus pasien untuk melihat adanya pembengkakan.dokter akan
melakukan pemeriksaan sederhana dengan cara mengecek kondisi anus pasien untuk
melihat adanya pembengkakan
4. Ada tiga jenis pengobatan utama pada kasus kanker usus besar, yaitu : kemoterapi,
radioterapi, dan operasi.
5. Ada empat tahapan yang menentukan tingkat keparahan penyakit kanker usus besar

Anda mungkin juga menyukai