Penyakit herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes. Virus herpes sendiri terdiri
dari delapan jenis tapi hanya dua jenis virus yang paling umum terjadi yaitu herpes simpleks dan
juga zoster.
Herpes simpleks termasuk ke dalam jenis penyakit kelamin jadi sering dikenal dengan sebutan
herpes genital atau kelamin. Pada herpes genital, ada dua jenis virus yang menyerang yaitu:
HSV-1, dikenal dengan herpes oral yang bisa menyebabkan luka dan benjolan yang
melepuh di sekitar mulut dan juga wajah.
HSV-2, termasuk ke dalam golongan herpes genital (kelamin) dan biasanya muncul di
kelamin bagian luar serta daerah sekitar anus.
Selain herpes simpleks, herpes zoster termasuk salah satu penyakit akibat virus herpes. Herpes
zoster adalah penyakit herpes yang disebabkan oleh virus varicella zoster.
Penyakit herpes zoster biasanya ditandai dengan ruam kemerahan pada kulit yang menyebabkan
rasa sakit dan terbakar. Herpes zoster disebut juga dengan cacar ular atau cacar api karena akan
muncul lepuhan pada kulit berupa garis atau area kecil di salah satu sisi wajah atau tubuh dan
rasanya cukup panas seperti terbakar.
Biasanya herpes zoster didahului riwayat pernah mengalami cacar air, kemudian muncul kembali
pada saat daya tahan tubuh menurun.
Saat seseorang terinfeksi herpes simpleks, biasanya gejala akan muncul setelah berbulan-bulan
hingga bertahun-tahun terinfeksi. Di awal kemunculannya, tubuh akan menunjukkan berbagai
gejala seperti:
Rasa terbakar atau kesemutan di sekitar alat kelamin sebelum luka lepuhan yang berisi air
kembali muncul.
Adanya lecet dan luka pada serviks.
Luka lepuhan di sekitar mulut yang berisi cairan dan berwarna kemerahan.
Jika Anda terkena herpes zoster, maka Anda akan menemukan berbagai gejala seperti:
Ruam disertai lenting berkelompok yang hanya terjadi di satu sisi tubuh.
Ruam diawali dengan benjolan merah, berubah menjadi pembengkakan yang sedikit
berair, dan akhirnya menjadi kerak kering (terlihat seperti segerombolan cacar air kecil-
kecil).
Rasa sakit, gatal, dan kesemutan pada ruam. Hal ini juga berlaku di bagian tubuh saat
ruam baru akan muncul.
Demam.
Sakit kepala.
Panas dingin.
Kelelahan.
Sensitif terhadap cahaya.
Anda perlu segera berkonsultasi ke dokter saat melihat berbagai gejala yang menunjukkan herpes
simpleks maupun zoster. Dokter akan segera melakukan penanganan terbaik sesuai kondisi untuk
mencegah keparahan kondisi. Apalagi jika Anda termasuk orang yang sudah aktif secara seksual
maka segera periksakan diri untuk memastikan kondisi Anda.
Untuk herpes zoster, Anda juga perlu segera mengonsultasikan ke dokter jika melihat gejalanya.
Apalagi jika Anda sudah pernah terkena cacar air. Maka kemungkinan virus aktif kembali pun
akan semakin besar.
Penyebab
Apa penyebab penyakit herpes simpleks?
Penyakit herpes simpleks termasuk penyakit menular yang bisa ditularkan dari satu orang ke
orang lainnya melalui kontak langsung dengan daerah yang terinfeksi.
Selain melalui mulut, anus, dan kelamin, virus juga dapat menyebar melalui area kulit lainnya
serta mata. Namun, Anda tidak akan terinfeksi virus hanya dengan menyentuh barang-barang
atau area yang telah disentuh dan dipakai oleh orang yang terinfeksi virus herpes simpleks.
Infeksi dapat menular dengan cara:
Pada anak-anak, biasanya virus HSV-1 menyebar saat mengalami kontak langsung dengan orang
dewasa yang terinfeksi. Pada akhirnya, virus ini akan mengendap di dalam tubuh seumur hidup.
Virus biasanya dapat hidup dalam sistem saraf selama bertahun-tahun. Pada sebagian orang,
virus akan tetap tidur tetapi pada sebagian lainnya akan bangun dan diaktifkan kembali.
Biasanya, virus akan kembali muncul saat Anda memiliki penyakit yang melemahkan sistem
kekebalan tubuh, seiring dengan penuaan, menjalani kemoterapi atau radiasi, dan mengonsumsi
obat yang melemahkan sistem kekebalan. Oleh karena itu, penyakit herpes zoster bisa muncul
lebih dari satu kali.
Berbeda dengan herpes simpleks, Anda tidak akan tertular virus ini dari kontak langsung dengan
orang lain. Namun, jika Anda belum pernah terkena maupun divaksin cacar air, ada
kemungkinan untuk tertular dari orang yang sedang sakit herpes zoster.
Faktor-faktor risiko
Siapa saja yang berisiko terkena penyakit herpes?
Herpes simpleks
Semua orang berisiko terkena virus herpes simpleks, dari mulai anak-anak hingga dewasa.
Namun, dalam kasus HSV-2 yang menyerang kelamin akan lebih mudah menginfeksi orang-
orang yang aktif secara seksual tanpa menerapkan seks aman. Berbagai faktor risiko HSV-2
seperti:
Herpes zoster
Semua orang yang pernah terserang cacar air dapat terkena herpes zoster. Selain itu, ada berbagai
faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang terkena herpes zoster, yaitu:
Pada dasarnya, tidak ada obat yang dapat menyingkirkan virus herpes. Namun, dokter biasanya
akan meresepkan antivirus seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir untuk membantu
mencegah virus berkembang biak.
Selain itu, obat antivirus ini juga digunakan untuk membantu mengurangi keparahan gejala dan
mengurangi risiko penularan virus ke orang lain. Biasanya, obat-obatan ini berbentuk pil dan
juga krim. Namun, untuk kasus yang cukup parah dokter akan memberikannya melalui suntikan.
Acyclovir
Acyclovir termasuk obat herpes kulit yang pertama kali diproduksi dalam bentuk salep dan saat
ini lebih banyak yang berbentuk pil. Dikutip dari American Sexual Health Association acyclovir
telah terbukti aman digunakan setiap hari selama 10 tahun.
Valacyclovir
Obat herpes kulit yang satu ini menggunakan acyclovir sebagai bahan aktifnya. Jenis obat ini
membuat acyclovir lebih mudah diserap tubuh. Meski begitu, obat ini tidak bisa digunakan untuk
menghilangkan virus dari tubuh tetapi cukup efektif untuk mengurangi gejala dan mempercepat
penyembuhan.
Famciclovir
Obat herpes kulit ini yang menggunakan penciclovir sebagai bahan aktifnya untuk menghentikan
HSV bereplikasi menjadi semakin banyak. Obat herpes famciclovir mampu bertahan lebih lama
di dalam tubuh sehingga bisa dikonsumsi lebih jarang dibandingkan dengan acyclovir.
Herpes zoster
Sama seperti herpes simpleks, tidak ada obat yang bisa menghilangkan virus herpes zoster secara
khusus. Akan tetapi, beberapa jenis obat herpes kulit dapat diresepkan untuk membantu
meringankan gejala dan memperpendek masa kekambuhan infeksi. Berikut ini berbagai obat
herpes kulit yang biasa diresepkan dokter.
Obat herpes kulit golongan antivirus diresepkan untuk pasien yang mengalami episode pertama
herpes kelamin. Untuk episode berulang, biasanya dokter akan merekomendasikan terapi
episodik dan terapi supresif yang juga menggunakan obat antivirus.
Terapi episodik
Jika Anda mengalami enam kali kekambuhan dalam kurun waktu satu tahun maka dokter akan
merekomendasikan terapi episodik. Dalam terapi episodik, Anda akan diminta untuk terus
mengonsumsi obat herpes kulit golongan antivirus selama beberapa hari sejak tanda pertama
infeksi terlihat. Hal ini bertujuan untuk mempercepat penyembuhan bahkan mencegah infeksi
terjadi.
Terapi ini biasanya membantu mempersingkat gejala herpes yang biasanya terjadi dalam waktu
yang cukup lama. Dikarenakan setiap obat herpes kulit dari golongan antivirus ini berbeda
tingkat penyerapan dan efektivitasnya, maka dosisnya biasanya bervariasi. Namun umumnya,
Anda akan diresepkan satu hingga lima pil setiap hari selama tiga hingga lima hari setelah
infeksi menyerang.
Terapi supresif
Sementara itu, terapi supresif biasanya digunakan untuk orang-orang yang mengalami
kekambuhan sebanyak lebih dari enam kali dalam setahun. Terapi ini dapat mengurangi gejala
setidaknya hingga 75 persen saat Anda meminum obat antivirus.
Biasanya, obat herpes kulit ini dikonsumsi untuk menghilangkan dan menekan gejala. Terapi ini
dianggap cukup aman dan efektif. Umumnya, dosis yang diberikan pun bervariasi sesuai kondisi
dari mulai satu hingga dua pil per hari.
Pengobatan di rumah
Apa saja obat herpes alami yang bisa dicoba di rumah?
Selain perawatan dari dokter, Anda juga bisa menemukan berbagai obat herpes alami di rumah.
Berbagai obat herpes alami, perawatan rumahan, dan perubahan gaya hidup bisa dilakukan untuk
membantu mengatasi herpes simpleks maupun zoster.
Berbagai perawatan rumahan dan obat herpes alami ini bisa Anda gabungkan dengan perawatan
dari dokter. Pasalnya menggunakan perawatan rumahan dan obat herpes alami saja tidak cukup.
Oleh karena itu, Anda perlu menggabungkan perawatan dokter dengan perawatan rumahan serta
obat herpes alami untuk membantu meringankan dan menghilangkan gejalanya. Berikut berbagai
perawatan rumahan dan obat herpes alami simpleks maupun zoster.
Berikut berbagai perawatan rumahan dan obat herpes alami untuk meringankan gejala:
Berikut ini berbagai obat alami herpes zoster yang bisa Anda coba gunakan di rumah, yaitu:
Berbagai obat herpes alami dan perawatan rumahan ini bisa digunakan untuk membantu
meringankan gejala herpes zoster. Biasanya, kondisi ini akan hilang dalam beberapa minggu dan
jarang kambuh kembali.
Namun, jika gejala penyakit herpes zoster tidak kunjung hilang atau berkurang dalam waktu 10
hari maka segera konsultasikan ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Pencegahan
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah herpes?
Herpes simpleks
Belum ada obat untuk menyembuhkan herpes simpleks. Oleh karena itu, cara terbaik
menghindari infeksi ialah dengan melakukan berbagai tindakan pencegahan seperti:
Herpes zoster
Vaksin cacar air membantu mencegah Anda dari gejala herpes zoster yang parah serta
komplikasi yang ditimbulkannya. Untuk itu, semua anak perlu melakukan imunisasi varicella.
Bahkan, orang dewasa yang belum pernah terserang cacar air juga perlu melakukan vaksin yang
satu ini.
Sementara itu, orang tua yang memasuki usia 50 tahun perlu melakukan vaksin herpes zoster
yang dikenal sebagai imunisasi varicella zoster. Vaksin ini nantinya akan membantu mencegah
keparahan gejala dan komplikasi akibat herpes zoster.
Menghindari kontak dengan orang-orang yang belum pernah terkena cacar air dan
memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Menjaga daya tahan tubuh agar tetap baik dengan cara menerapkan pola hidup sehat yaitu
makan bergizi, istirahat cukup, mengurangi stres dan olahraga teratur.