0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
157 tayangan28 halaman
Herpes disebabkan oleh infeksi virus Herpes simpleks yang terdapat dalam dua tipe. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan daerah tubuh yang terinfeksi, meskipun tanpa luka terbuka. Tidak ada pengobatan yang menyembuhkan herpes tetapi dapat memperpendek serangan dan mengurangi frekuensi serangan dengan konsumsi obat anti virus secara terus menerus.
Herpes disebabkan oleh infeksi virus Herpes simpleks yang terdapat dalam dua tipe. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan daerah tubuh yang terinfeksi, meskipun tanpa luka terbuka. Tidak ada pengobatan yang menyembuhkan herpes tetapi dapat memperpendek serangan dan mengurangi frekuensi serangan dengan konsumsi obat anti virus secara terus menerus.
Herpes disebabkan oleh infeksi virus Herpes simpleks yang terdapat dalam dua tipe. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan daerah tubuh yang terinfeksi, meskipun tanpa luka terbuka. Tidak ada pengobatan yang menyembuhkan herpes tetapi dapat memperpendek serangan dan mengurangi frekuensi serangan dengan konsumsi obat anti virus secara terus menerus.
atau selaput lendir yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Virus ditularkan melalui udara (aerogen) dan sebagian kecil melalui kontak kulit langsung (termasuk disini melalui hubungan badaniah atau koitus). Berdasarkan struktur antigeniknya dikenal 2 tipe virus herpes simpleks : Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) Biasanya penderita terinfeksi virus ini pada usia kanak-kanak melalui udara dan sebagian kecil melalui kontak langsung. Lesi umumnya dijumpai pada bagian tubuh atas, termasuk mata dan rongga mulut. Selain itu, dapat juga dijumpai di daerah genitalia, yang penularannya lewat koitus orogenital ( oral sex ). Virus herpes simpleks tipe II ( HSV II, virus of love ) Penyakit ditularkan melalui hubungan seksual. Tetapi dapat juga terjadi tanpa koitus, misalnya dapat juga terjadi pada dokter atau dokter gigi dan tenaga medik. Lokalisasi lesi umumnya adalah bagian tubuh dibawah pusar, terutama daerah genitalia. Lesi ekstra-genital dapat pula terjadi akibat hubungan seksual orogenital. Faktor timbulnya penyakit herpes simpleks bisa dipicu oleh: 1. Pemaparan cahaya matahari 2. Demam 3. Stres fisik/emosional 4. Penekanan sistem kekebalan 5.Obat-obatan atau makanan tertentu Penyakit yang ditimbulkan oleh virus herpes simpleks, yaitu : a) HSV-1 o Gingivostomatitis o Keratojungtivitis o Herpes labialis b) HSV-2 o Herpes genitalis o Herpes neonatal Infeksi HSV-1 primer biasanya didapat pada masa bayi lewat jalur droplet. Infeksi kongenital dengan HSV-1 jarang terjadi. Infeksi HSV-2 dapat terjadi kongenital, tetapi kurang lazim dibandingkan infeksi perinatal yang didapat dari jalan lahir ibu. Kebanyakan infeksi HSV-2 dewasa didapat melalui hubungan seks terutama pada homoseksual dan hubungan seks tanpa pilih. HSV disebarkan melalui kontak langsung antara virus dengan mukosa atau setiap kerusakan di kulit. Virus herpes tidak dapat hidup di luar lingkungan yang lembab dan penyebaran infeksi melalui cara selain kontak langsung kecil kemungkinannya terjadi. HSV memiliki kemampuan untuk menginvasi beragam sel melalui fusi langsung dengan membran sel. Pada infeksi aktif primer, virus menginvasi sel pejamu dan cepat berkembang dengan biak, menghancurkan sel pejamu dan melepaskan lebih banyak virion untuk menginfeksi sel-sel disekitarnya. Pada infeksi aktif primer, virus menyebar melalui saluran limfe ke kelenjar limfe regional dan menyebabkan limfadenopati. Tubuh melakukan respon imun seluler dan humoral yang menahan infeksi tetapi tidak dapat mencegah kekambuhan infeksi aktif. Setelah infeksi awal timbul fase laten. Selama masa ini virus masuk ke dalam sel-sel sensorik yang mempersarafi daerah yang terinfeksi dan bermigrasi disepanjang akson untuk bersembunyi di dalam ganglion radiks dorsalis tempat virus berdiam tanpa menimbulkan sitotoksisitas atau gejala pada manusia. Gejala dan perjalanan penyakit dapat dibagi ke dalam beberapa stadium, yakni: Infeksi primer Kelainan yang dijumpai berupa bintil berwarna putih tampak berisi air, atau disebut sebagai vesikel. Bintik ini berkelompok di atas kulit yang sembab dan kemerahan (erimatosa). Awalnya vesikel tersebut tampak putih, tetapi lama-kelamaan berisi nanah (pus) berwarna hijau. Kadang-kadang dapat juga ditemukan bintil yang telah pecah sehingga penampakan seperti sariawan pada kulit. Fase infeksi primer terjadi selama kira- kira 3 minggu dan sering disertai gejala lainnya seperti demam, lemas, mual, muntah, dan dapat juga ditemukan pembesaran kelenjar di lipat paha atau di sekitar leher. Fase laten Saat gejala sudah membaik bukan berarti virus herpes telah mati. Virus tersebut beristirahat di dalam sel saraf ganglion dorsalis (saraf tulang belakang). Penularan penyakit herpes pada penderita yang berada pada fase ini masih dapat terjadi akibat pelepasan virus terus berlangsung meskipun dalam jumlah sedikit. Dengan demikian, bisa saja seseorang terkena infeksi herpes dari pasangannya yang tampak sehat-sehat saja. Infeksirekuren Virus yang beristirahat pada fase laten tersebut suatu saat dapat aktif kembali. Faktor- faktor atau kondisi-kondisi yang dapat mengaktifkan infeksi tersebut antara lain: Trauma fisik, seperti demam, infeksi oleh penyakit lain, penyakit HIV/AIDS, hubungan seksual, kurang istirahat, menstruasi, dan sebagainya; Trauma psikis, seperti gangguan emosional, depresi; Penggunaan obat-obatan, seperi kortikosteroid, immunosupresif, obat-obatan terapi kanker. Selain gejala khas untuk setiap fase di atas, terdapat beberapa gejala tambahan lainnya, yakni: Pada penderita wanita dapat terjadi disuria, yakni nyeri saat buang air kecil; Keputihan ; Gejala neuropati, meliputi susah buang air kecil, konstipasi (sembelit), ataupun hilang sensasi pada kulit. Salah satu yang menjadi perhatian khusus infeksi herpes ialah infeksi herpes genitalia pada kehamilan. Infeksi ini dapat menimbulkan kematian pada janin, terutama bila terjadi fase infeksi primer saat hamil. Komplikasi lebih berat bila infeksi terjadi pada awal-awal kehamilan. Bila infeksi herpes terjadi pada trimester I kehamilan, bayi akan terancam abortus (keguguran). Sedangkan pada trimester II (kehamilan bulan ke-3 hingga 6), bayi dapat lahir secara prematur Pemeriksaan sitologi Pemeriksaan isolasi virus Titer antibodi atau uji serologi Deteksi Diagnosa banding HSV tipe I Stomatitis aftosa Penyakit tangan-kaki-mulut Impetigo Diagnosa banding HSV tipe II Chancroid Sifilis Erupsi oleh obat-obatan. Pada lesi yang dini dapat digunakan obat topikal berupa salap/krim yang mengandung preparat idoksuridin (stoxil, viruguent, virunguent-P) atau preparat asiklovir (zovirax). Pengobatan oral preparat asiklovir dengan dosis 5x200mg per hari selama 5 hari mempersingkat kelangsungan penyakit dan memperpanjang masa rekuren. Pemberian parenteral asiklovir atau preparat adenine arabinosid (vitarabin) dengan tujuan penyakit yang lebih berat atau terjadi komplikasi pada organ dalam. Untuk terapi sistemik digunakan asiklovir, valasiklovir, atau famsiklovir. Jika pasien mengalami rekuren enam kali dalam setahun, pertimbangkan untuk menggunakan asiklovir 400 mg atau valasiklovir 1000 mg oral setiap hari selama satu tahun. Untuk obat oles digunakan lotion zinc oxide atau calamine. Pada wanita hamil diberi vaksin HSV sedangkan pada bayi yang terinfeksi HSV disuntikkan asiklovir intra vena. Infeksi bakteri sekunder Eritema multiforme portherpetika Angka penularan HSV dapat dikurangi dengan : Pemakaian kondom Orang dengan herpes minum asiklovir setiap hari Hindari seks bebas dan oral seks karena herpes genital dapat pindah ke mulut Hindari kontak langsung dengan daerah yang terkena herpes pada penderita Segeralah memeriksakan diri ke dokter jika mendapat gejala herpes Dapat membaik, meskipun tidak ada pengobatan yang memuaskan untuk mencegah kekambuhan Herpes adalah salah satu yang termasuk penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Herpes simpleks. Terdapat dua tipe herpes simplex. Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1) menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada mukosa mulut, wajah dan sekitar mata dan Herpes Simplex Virus tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan infeksi pada alat kelamin (genital). Infeksi HSV ditularkan dari orang ke orang melalui hubungan langsung dengan daerah tubuh yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi walaupun tidak ada luka HSV yang terbuka. Pada dasarnya Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes, tetapi pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan. Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkonsumsi obat anti-virus dosis rendah.
Rev. (Derry h.-102010101025) Pengaruh Protektif Pemberian Madu Personde Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Methanol