ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan uji kualitatif fitokimia yang bertujuan untuk mengetahui
golongan senyawa-senyawa fitokimia pada sampel tanaman batang mengkudu. Metode
yang digunakan dalam percobaan ini adalah uji kualitatif alkaloid, uji steroid, uji
terpenoid, uji flavonoid, uji saponin, dan uji fenol hidrokuinon. Percobaan dilakukan
dengan melakukan esktraksi sampel basah dan sampel kering menggunakana pelarut air
dan metanol. Proses uji fitokimia dapat dilakukan dengan menambahkan zat pereaksi
tiap uji dengan filtrat hasil ekstraksi. Hasil yang diperoleh dari ekstraksi batang
mengkudu pada uji percobaan ini bernilai negatif dan tidak terdapat senyawa fitokimia
pada batang mengkudu.
PENDAHULUAN
Mengkudu merupakan salah satu yang berbentuk jorong, rata, dan ujung
tanaman yang sering dijumpai di daunnya lancip (Tjitrosoepomo, 2002).
lingkungan sekitar. Tanaman ini
Tumbuhan mengkudu ini sering
memiliki nama latin Morinda citrifolia
dimanfaatkan masyarakat lokal sebagai
L. Tanaman ini memiliki tinggi antara 4-
obat alami tradisional, sebab memiliki
6 cm, batang dari tanaman ini memiliki
khasiat yang baik bagi kesehatan tubuh.
cabang dan memiliki dahan yang kaku.
Khasiat dari mengkudu ini diperoleh
Tanaman ini memiliki daun tunggal
dari senyawa dan zat yang terkandung di menentukan ciri senyawa yang
dalamnya. Senyawa tersebut termasuk terkandung, baik senyawa toksik atau
dalam senyawa fitokimia. Senyawa yang berdampak baik melalui proses
fitokimia antara lain adalah alkaloid, ekstraksi (Robinson, 1991). Fitokimia
saponin, steroid, tanin, dan triterpenoid. juga disebut sebagai fitronutrien.
Senyawa tersebut tergolong ke dalam Fitokimia sendiri merupakan senyawa
senyawa metabolit sekunder. Senyawa yang terkandung dalam tumbuhan yang
metabolit sekunder merupakan senyawa memiliki peran penting bagi kesehatan
alami pada tumbuhan yang dihasilkan (Sirait, 2007).
melalui metabolism sekunder yang
Senyawa fitokimia merupakan
diperoleh dari sitesis dari senyawa
senyawa alami yang ada pada tumbuhan.
metabolism primer (Harborne, 1987).
Senyawa ini dari beberapa jenisnya
Bagian dari tanaman mengkudu dihasilkan dari aktivitas biologis baik
yang sering dimanfaatkan sebagai obat hewan dan manusia. Contoh dari
alami tradisional adalah buah dan daun, golongan senyawa fitokimia pada buah-
sebab memiliki senyawa yang memiliki buahan adalah asam fenolik, flavonoid,
dampak positif bagi kesehatan. Bagian dan karotenoid (Arvaniti et al., 2019).
lain yang dapat dimanfaatkan dari Senyawa fitokimia ini memiliki khasiat
tanaman mengkudu ini adalah batang yang baik seperti antioksidan,
kulitnya. Beradasarkan penelitian oleh antikanker, dan mengatur keseimbangan
Rahmawati dan Hidajati (2017) batang metabolism dalam tubuh. Senyawa
mengkudu memiliki senyawa metabolit fitokimia ini digolongkan menjadi
sekunder. Senyawa yang terkandung senyawa alkaloid, fenol hidrokuinon,
antara lain adalah senyawa flavonoid, flavonoid, saponin, steroid, dan
saponin, steroid, dan tannin. triterpenoid (Akhmadi et al., 2022).
Senyawa ini dapat di deteksi melalui uji
Fitokimia merupakan cabang
dengan pereaksi tertentu. Uji alkaloid
ilmu yang membahasa tentang sifat dan
merupakan salah satu uji dengan cara
proses pembentukan dari zat-zat dalam
menambahkan asam sulfat dan pereaksi
tumbuhan. Uji fitokimia merupakan
meyer dan pereaksi wagner pada
metode penelitian yang digunakan untuk
ekstraksi sampel, uji alkaloid dapat
jingga. Uji saponin juga salah satu uji batang mengkudu dapat dikeringkan
dengan menambahkan HCl ke dalam selama 2-3 hari setelah sampel batang
sampel, hasil uji bernilai positif jika mengkudu diperoleh. Gunting sampel
terdapat busa stabil 2-4 menit pada hingga terpotong kecil-kecil. Sampel
sampel setelah ditambahkan HCl, tidak dengan metanol di pipet ke dalam tabung
ada perubahan pada hasil akhir uji dan reaksi sebanyak 1 mL dan diberi dua
tidak terdapat gelembung atau busa. tetes FeCl3 5%. FeCl3 atau besi (III)
Hasil uji saponin bernilai postif jika pada klorida merupakan zat berwujud padat
hasil akhir uji sampel terdapat dan bewarna cokelat-hitam. Senyawa ini
gelembung atau busa stabil selama 2-4 dalam larutan terhidrolisis sebagian dan
menit (Rahmawati dan Hidajati, 2017). senyawa ini dapat larut dalam banyak
dan Hidajati (2017) hasil uji saponin titik leleh 306°C, terurai pada 315°C,
pada batang mengkudu bernilai positif dan densitas 2,9 (Martin, 2012). Proses
dengan adanya busa stabil, namun dalam pembuatan larutan FeCl3 dengan
saponin. Hasil uji yang berbeda ini dapat gram menggunakan neraca analitik dan
suhu saat pembuatan filtrat, dan lama pengamatan dari sampel, tidak terjadi
waktu ekstraksi sampel (Putri dan Lubis, perubahan apapun. Hasil uji fenol