Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

SENYAWA ALKOHOL DAN FENOL


Irfan Riva’i Saputra*, Annisa Rizki Fitriani, Ernia Wati, Fiona Greshela, Letare Regina
Br Pandia, Nora, Nurilda Eva Yulianti, dan Dionisius Rio

Program Studi Kimia


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Tanjungpura
Jl. Prof Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
E-mail: h1031221001@student.untan.ac.id

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan senyawa alkohol dan fenol yang bertujuan untuk mengetahui
uji kualitatif dari senyawa alkohol dan fenol. Percobaan dilakukan melalui uji
kualitatif diantaranya tes iodoform, tes lucas, esterifikasi, tes oksidasi, membedakan
alkohol mono dan poli, kelarutan alkohol dan fenol, dan tes ferri klorida. Test iodoform
dilakukan dengan mereaksikan etanol dan metanol dengan larutan iodium dalam KI
dan NaOH 10%. Test lucas dilakukan dengan mereaksikan alkohol dengan FeCl3. Esterifikasi
menggunakan asam asetat glasial dengan penambahan asam sulfat dan etanol yang
memiliki bau asam. Test oksidasi dilakukan dengan mereaksikan K2Cr2O7 dan KMnO4 dengan
H2SO4 dan beberapa jenis alkohol. Membedakan alkohol mono dan poli dengan penambahan
CuSO4 dan NaOH 10%. Penentuan sederhana dari jenis alkohol dilakukan melaui uji
membedakan alkohol mono dan poli, serta kelarutan alkohol dan fenol. Tes ferri klorida
dilakukan dengan penambahan larutan ferri (III) klorida yang akan mengubah warna dari
sampel alkohol.

Kata Kunci: Alkohol, Fenol, Uji Kualitatif

PENDAHULUAN
Alkohol merupakan senyawa alkilnya (Riswiyanto, 2009). Alkohol
dengan gugus fungsi -OH. Gugus fungsi sering dimanfaatkan sebagai antiseptik
ini dapat terikat dalam rantai karbon dalam industri dan di laboratorium
alifatik maupun siklik dengan salah satu digunakan sebagai bahan bakar, seperti

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


1
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

pembakar spirtus. Berikut adalah Senyawa alkohol pada suatu


struktur gugus fungsi alkohol: sampel dapat di tes keberadaanya. Tes
(Mulyono, 2005) pada sampel ini akan mengetahui juga
jenis alkohol yang terkandung di
R OH dalamnya. Tes ini diantara lain tes
Gambar 1.1 Gugus Fungsi Alkohol.
iodoform, tes lucas, tes oksidasi. Tes
Alkohol dalam struktur rantai lucas dilakukan dengan menggunakan
karbon terbagi menjadi alkohol primer, pereaksi lucas. Tes lucas dapat
alkohol sekunder, dan alkohol tersier. menentukan alkohol tersebut termasuk
Alkohol primer merupakan senyawa alkohol primer, alkohol sekunder, atau
yang gugus alkoholnya terikat dengan alkohol tersier (Eddy et al., 2018).
atom karbon pada rantai utama yang
Fenol merupakan senyawa
mengikat satu atom karbon lainnya.
organic turunan alkohol dengan rumus
Alkohol sekunder gugus alkohol terikat
rumus mampat C6H5OH. Fenol dapat
oleh atom karbon yang mengikat dua
ditemukan dalam wujud padatan kristal
atom karbon lainnya. Alkohol tersier
berwarna putih, dan higroskopis.
merupakan alkohol yang terikat atom
Senyawa ini sensitive terhadap cahaya.
karbon yang mengikat tiga atom karbon
Senayawa ini memiliki titik didih 182°C
lainnya (Mulyono, 2005).
dan densitas 1,1. Struktur dari senyawa
Alkohol dapat bereaksi dengan ini sebagai berikut: (Mulyono, 2005)
senyawa lainnya. Reaksi seperti reaksi
OH
oksidasi. Senyawa alkohol yang
mengalami reaksi oksidasi akan
menghasilkan aldehid dan keton, dalam
reaksi ini diperlukan oksidator seperti
Gambar 1.2 Struktur Fenol.
reagen jones dan reagen collins
(Ngadiwiyana et al., 2017). Senyawa Prinsip kerja dari percobaan ini
alkohol juga dapat berperan dalam adalah memahami dan melihat
proses esterifikasi dalam pemebntukan perbedaan hasil uji kualitatif dari
senyawa ester (Chakraborti et al., 2019). senyawa alkohol dan fenol. Metode yang
digunakan dalam percobaan ini adalah

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


2
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

tes iodoform, tes lucas, esterifikasi, tes METODOLOGI


oksidasi, membedakan alkohol mono Alat dan Bahan
dan poli, kelarutan alkohol dan fenol, Alat-alat yang digunakan dalam
dan tes ferri klorida. Tes idoform percobaan ini adalah batang pengaduk,
dilakukan dengan menambahkan botol semprot, bulb, erlenmeyer, gelas
methanol, etanol, dan fenol masing- beaker, kaki tiga, pembakar spirtus, pipet
masing ke dalam tabung reaksi lalu ukur, rak tabung reaksi, spatula, dan
ditambahkan larutan KI dan NaOH 10%. tabung reaksi.
Tes lucas dilakukan dengan Bahan yang digunakan dalam
menambahkan metanol, isopropyl percobaan ini adalah akuades (H2O),
alkohol, tertier butanol, dan fenol yang asam asetat (CH3COOH), asam sulfat
direaksikan dengan pereaksi lucas. (H2SO4), besi (III) klorida (FeCl3),
Esterifikasi dilakukan dengan etanol (C2H5OH), fenol (C6H5OH),
mereaksikan etanol dengan asam asetat gliserol (C3H5(OH)3), kalium iodide
glasial dan asaam sulfat pekat, lalu (KI), isopropil alkohol (C3H7OH),
dipanaskan diatas air. Tes oksidasi kalium bikromat (K2Cr2O7), kalium
dilakukan dengan mereaksikan asam permanganat (KMnO4), metanol
sulfat, kalium bikromat, dan etanol yang (CH3OH), natrium hidroksida (NaOH),
dipanaskan. Membedakan alkohol mono pereaksi lucas, tembaga (II) sulfat
dan poli dilakukan dengan mereaksikan (CuSO4), dan tertier butanol
etanol dan gliserol dengan larutan ((CH3)3COH) .
CuSO4 dan larutan NaOH 10%.
Kelarutan alkohol dan fenol dilakukan Prosedur Kerja

dengan mereaksikan methanol, tertier Tes Iodoform

butanol, dan fenol dengan akuades ke Tabung reaksi masing-masing

dalam tabung reaksi. Tes ferri klorida ditambahkan etanol dan fenol sebanyak

dilakukan dengan mereaksikan etanol 2 mL. Proses selanjutnya ditambahkan

dan fenol dengan larutan ferri klorida larutan NaOH 10% tetes demi tetes

5%. hingga warna kuning pada uji


menghilang. Larutan dipanaskan selama
2 menit jika belum terjadi perubahan.

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


3
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

Tes Lucas Larutan NaOH 10% dan CuSO4 lima


Etanol, isopropyl alkohol, tertier tetes ke dalamnya.
butanol, dan fenol sebanyak 1 mL
Kelarutan Alkohol dan Fenol
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Tabung reaksi masing-masing
Pereaksi lucas ditambahkan ke dalam
dimasukkan methanol, tertier butanol,
masing-masin tabung reaksi. Perubahan
dan fenol sebanyak 2 mL. Tabung reaksi
yang terjadi dapat diamati setelah tabung
ditambahkan akuades sebanyak 2 mL,
reaksi di kocok.
lalu kocok tabung reaksi setelah di tutup
Esterifikasi dan amati lapisan yang terbentuk
Tabung reaksi dimasukkan
Tes Ferri Klorida
etanol sebanyak 2 mL. Asam sulfat pekat
Tabung reaksi ditambahkan
dua tetes dan asam asetat glasial 1 mL
etanol dan fenol masing-masing 2 mL,
ditambahkan ke dalamnya. Penangas air
lalu ditambahkan ke dalamnya larutan
digunakan untuk memanaskan sampel.
FeCl3 5% beberapa tetes.
Kibaskan tangan pada permukaan
tabung untuk mrncium bau sampel dan Rangkaian Alat
tambahkan sedikit air bila bau belum Tes Lucas
tercium.

Tes Oksidasi
Aduk hati-hati setelah K2Cr2O7 1
mL dicampurkan dengan asam sulfat
pekat dua tetes pada tabung reaksi.
Gambar 2.1 Rangkaian Alat Tes Lucas.
Panaskan secara perlahan setelah
ditambahkan dengan etanol.

Membedakan Alkohol Mono dan Poli


Tabung reaksi ditambahkan
akuades untuk mengencerkan etanol dan
gliserol setelah masing-masing
ditambahkan ke dalam tabung reaksi.

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


4
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

Esterifikasi masing tabung Isoporpil alkohol:


reaksi terbentuk dua fasa
Fenol: Terbentuk
dua fasa dan buih
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Tes Lucas.

Pelakuan Pengamatan
Asam sulfat pekat CH3COOH +
ditambahkan dua H2SO4 = terasa
Gambar 2.2 Rangakaian Pemanasan.
tetes dan asam panas
HASIL DAN PEMBAHASAN asetat glasial 1 mL
Data Pengamatan ditambahkan ke
Perlakuan Pengamatan dalam tabung

Ditambahkan Fenol: Terbentuk reaksi berisi etanol

larutan NaOH dua fasa Panaskan diatas Bau asam

10% dan larutan Etanol: Tidak penangas air dan

KI terjadi perubahan kibaskan tangan

Metanol: Tidak untuk menicum

terjadi perubahan bau

Panaskan selama Fenol: Larut Tabel 3.3 Hasil Esterifikasi.

2 menit jika belum Etanol: Tidak Perlakuan Pengamatan


terjadi perubahan terjadi perubahan Aduk hati-hati C3H7OH sebelum
Metanol: Tidak kalium bikromat dipanaskan:
terjadi perubahan dengan asam cokelat-hitam
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Tes sulfat Fenol sebelum
Iodoform. dipanaskan:

Perlakuan Pengamatan cokelat tua


Asam sulfat
Pereaksi lucas Etanol: Terdapat
sebelum
ditambahkan ke gelembung
dipanaskan:
dalam masing- t-butanol: Larut
kuning-cokelat

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


5
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

Tabel 3.5 Hasil Pengamatan


Panaskan secara C3H7OH sesudah Membedakan Alkohol Mono dan Poli.
perlahan setelah dipanaskan: hijau
Perlakuan Pengamatan
ditambah etanol tua
Tabung reaksi
Fenol sesudah
ditambahkan
dipanaskan:
dengan methanol,
cokelat pekat
tertier butanol, dan
Asam sulfat
fenol
sesudah
Ditambahkan Metanol:
dipanaskan: hijau
akuades sebanyak Hangat + larut
tua
2 mL lalu di kocok Fenol: larut
t-butanol: dingin
Etanol diganti
dan menjadi
dengan C3H7OH
bening
dan fenol serta
Tabel 3.6 Hasil Pengamatan Kelarutan
oksidator diganti
Alkohol dan Fenol.
menjadi KMnO4
Tabel 3.4 Hasil Pengamatan Tes Perlakuan Pengamatan

Oksidasi. Tabung reaksi


diisi dengan
Perlakuan Pengamatan
etanol dan fenol
Senyawa etanol Tidak larut dan Ditambahkan Fenol: Ungu gelap
dan gliserol panas larutan ferri (III) Etanol: Kuning
diencerkan klorida 5%
dengan akuades Tabel 3.7 Hasil Pengamatan Tes Ferri
Larutan NaOH Gliserol: berubah Klorida.
10% dan CuSO4 menjadi biru tua
Pembahasan
lima tetes Etanol: berubah
Tes Iodoform
ditambahkan menjadi biru
Tujuan dari tes iodoform ini
muda
untuk menghilangkan warna kuning dari
penambahan larutan KI dengan

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


6
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

ditambahkan (Martin, 2012). Etanol kristal berwarna putih. Garam ini bersifat
merupakan senyawa organik turunan polar, memiliki titik lebur 686°C, titik
alkohol. Senyawa ini memiliki wujud zat didih 1330°C, dan densitas 3,1. Natrium
cair, tidak berwarna, dan mudah hidroksida merupakan senyawa yang
terbakar. Senyawa ini bersifat polar, termasuk dalam kategori basa kuat.
memiliki titik didih 78,5°C, titik leleh - Senyawa ini sangat korosif terhadapap
117,3°C, dan densitas 0,789. Struktur jaringan organic. Senyawa ini memiliki
dari etanol sebagai berikut: (Mulyono, wujud padatan berwarna putih, memiliki
2005). titik lebur 318°C, titik didih 1390°C, dan
densitas 2,1 (Hill M., 2003).

HO Tabung reaksi masing-masing di

Gambar 3.1 Struktur Etanol. pipet etanol dan fenol sebanyak 2 mL


menggunakan pipet ukur. Porses
Fenol merupakan senyawa
selanjutnya ditambahkan larutan kalium
organic turunan alkohol, gugus fungsi -
iodida. Fungsi dari penambahan larutan
OH berikatan dengan alkil sikliknya.
iodida ini agar larutan berubah menjadi
Senyawa ini memiliki wujud padatan
warna kuning. Proses selanjutnya
kristal, berwarna putih, dan higroskopis.
ditambahkan larutan NaOH 10% tetes
Senyawa ini sensitif terhadapat cahaya,
demi tetes. Fungsi dari penambahan
memiliki titik lebur 182°C dan densitas
larutan NaOH agar larutan kuning dari
1,1. Struktur dari senyawa ini sebagai
penambahan KI hilang (Mulyono, 2005).
berikut: (Mulyono, 2005).
Proses selanjutnya dilakukan pemanasan
OH selama 2 menit. Hasil yang diperoleh
fenol larut dan etanol tidak terjadi
perubahan. Reaksi dari percobaan ini
sebagai berikut:
Gambar 3.2 Struktur Fenol.
Reaksi etanol:
Kalium iodide merupakan salah satu
jenis garam dengan rumus molekul KI. Reaksi methanol:
Garam ini memiliki wujud padatan

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


7
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

mampat C4H9OH. Tertier butanol


termasuk salah satu jenis alkohol tersier.
Senyawa ini memiliki sifat polar,
memiliki titik didih 82°C, dan titik nyala
11°C. Struktur dari senyawa ini sebagai
berikut: (Mulyono, 2005)

Gambar 3.3 Hasil Tes Iodoform.


OH
Tes Lucas
Tujuan dari dilakukan tes lucas
ini untuk mengetahui jenis alkohol dari Gambar 3.5 Struktur tertier butanol.
suatu sampel termasuk ke dalam alkohol
Etanol, isopropyl alkohol, tertier
primer, alkohol sekunder, atau alkohol
butan, dan fenol sebanyak 1 mL di pipet
tersier (Eddy et al., 2018). Isopropil
ke dalam tiga buah tabung reaksi. Proses
alkohol atau dapat disebeut juga sebagai
selanjutnya tambahkan beberapa tetes
2-propanol merupakan senyawa organik
pereaksi lucas ke dalamnya lalu di
turunan alkohol. Isopropil alkohol
kocok. Fungsi dari penambahan pereaksi
merupakan salah satu alkohol sekunder.
lucas sebagai katalis dari asam yang ada
Senyawa ini memiliki wujud zat cair,
(Eddy et al., 2018). Fungsi dari
tidak memiliki warna, dan mudah
pengocokan pada tabung reaksi adalah
terbakar. Senyawa ini memiliki titik
agar mempercepat terjadinya reaksi
didih 82,3°C, titik beku-89°C, dan
(Fabiani et al., 2018). Hasil yang
densitas 2,1. Sturuktur dari senyawa ini
diperoleh etanol terdapat gelembung, t-
sebagai berikut: (Mulyono, 2005).
butanol larut, isopropyl alkohol
terbentuk dua fasa, dan fenol terbentuk
HO dua fasa dan terdapat buih. Reaksi dari
percobaan ini sebagai berikut:

Gambar 3.4 Struktur Isopropil Alkohol. Reaksi etanol:

Tertier butanol merupakan senyawa


organic turunan alkohol dengan rumus

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


8
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

Reaksi isopropyl alkohol: O


H H

Reaksi tertier butanol: Gambar 3.7 Struktur akuades.

Asam asetat merupakan senyawa


organic yang tergolong asam lemah.
Senyawa ini memiliki wujud zat cair
tidak berwarna dan memiliki bau yang
tajam. Senyawa ini bersifat polar. Asam
asetat glasial merupakan asam astetat

Gambar 3.6 Hasil Tes Lucas. dengan kemurnian yang tinggi. Struktur
dari asam asetat sebagai berikut:
Esterifikasi (Mulyono, 2005)
Tujuan dari esterefikasi ini
adalah pembentukan senyawa ester
HO
melalui alkohol dan penambahan asam
sulfat (Riswiyanto, 2009). Reaksi O

esterifikasi adalah contoh klasik dari Gambar 3.8 Struktur Asam Asetat.
kesetimbangan reaksi terbatas. Proses
Asam sulfat merupakan senyawa asam
dalam pembentukan ester agar
anorganik. Senyawa ini tergolong asam
mempercepat terbentuknya ester, dapat
kuat. Senyawa ini memiliki wujud zat
ditambahkan katalis asam sulfat (Rathod
cair menyerupai minyak dan tidak
et al., 2014). Akuades adalah air hasil
memiliki warna. Senyawa ini bersifat
penyulingan yang bebas dari zat
polar. Senyawa ini memiliki titik didih
pengotor. Akuades memiliki wujud zat
315°C, titik lebur 10°C, dan densitas 1,8.
cair tidak berwarna, tidak memiliki bau,
Struktur dari senyawa ini sebagai
dan bersifat polar. Akuades memiliki
berikut: (Mulynono, 2005)
titik didih 100°C dan titik beku 0°C.
Struktur dari akuades sebagai berikut: O

(Mulyono, 2005)
HO S OH

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


9
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

Gambar 3.9 Struktur Asam Sulfat. Oksidasi


Tujuan dari tes oksidasi untuk
Tabung reaksi dimasukkan
menguji tingkat oksidasi dari ketiga jenis
etanol sebanyak 2 mL. Asam sulfat pekat
alkohol, yaitu alkohol primer, sekunder,
dua tetes dan asam asetat glasial 1 mL
dan tersier pada suatu sampel (Martin,
ditambahkan ke dalamnya. Fungsi dari
2012). Kalium bikromat merupakan
penambahan asam sulfat pekat sebagai
salah satu jenis garam. Garam ini bersifat
katalis agar mempercepat proses reaksi
toksin. Garam ini memiliki wujud
(Rathod et al., 2014). Proses selanjutnya
padatan kristal berwarna merah dan
dilakukan pemanasan menggunakan
dapat larut dalam air. Garam ini
penangas air. Fungsi dari pemanasan
memiliki titik lebur 396°C. Struktur dari
adalah untuk menyempurnakan dan
garam ini sebagai berikut: (Mulyono,
mempercepat reaksi, sehingga bau ester
2005)
dapat keluar dengan cepat (Mulyono,
O O
2005). Selanjutnya kibaskan tangan pada O
tabung reaksi dan cium aroma yang Cr Cr
O O
ditimbulkan. Hasil yang diperoleh O- -
O
terdapat bau asam pada sampel. Reaksi
K+ K+
yang terjadi pada percobaan sebagai Gambar 3.11 Struktur K2Cr2O7.
berikut: Kalium Permanganat merupakan salah
satu jenis garam berbentuk padatan
kristal berwarna ungu. Senyawa ini
bersifat polar dan dapat digunakan
sebagai oksidator. Senyawa ini memiliki
densitas 2,7. Struktur dari senyawa ini
sebagai berikut: (Mulyono, 2005)
O

O Mn O-

Gambar 3.10 Hasil Esterifikasi. O K+

Gambar 3.12 Struktur KMnO4.

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


10
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

Aduk hati-hati setelah K2Cr2O7 1 mL biru, dan bersifat polar. Struktur dari
dicampurkan dengan asam sulfat pekat senyawa ini sebagai berikut:
dua tetes pada tabung reaksi. Panaskan
Cu++ O
secara perlahan setelah ditambah etanol.
-
Fungsi dari pemanasan adalah untuk O S O-

menyempurnakan dan mempercepat O


reaksi (Mulyono, 2005). Proses
Gambar 3.14 Struktur Tembaga (II)
selanjutnya etanol diganti menjadi
Sulfat.
isopropyl alkohol dan fenol, serta
oksidator diganti menjadi kalium Tabung reaksi ditambahkan
permanganate. Hasil yang diperoleh dari akuades untuk mengencerkan etanol dan
percobaan ini isopropyl alkohol sebelum gliserol setelah masing-masing
sesudah dipanaskan berwarna hijau tua, ditambahkan ke dalam tabung reaksi.
fenol sesudah dipanaskan menjadi Larutan NaOH 10% dan CuSO4 lima
cokelat pekat. tetes ke dalamnya. Fungsi penambahan
CuSO4 adalah sebagai agenoksidasi,
sedangkan penambahan NaOH adalah
untuk mengatur pH dan sebagai zat
penetral pada larutan (Martin, 2012).
Hasil yang diperoleh gliserol berubah
menjadi biru tua dan etanol berubah
Gambar 3.13 Hasil Oksidasi.
menjadi biru muda.
Membedakan Alkohol Mono dan Poli
Tujua dari percobaan ini adalah
membedakan jenis suatu alkohol
berdasarkan jumlah gugus fungsi -OH
yang terkandung. Tembaga (II) sulfat
atau dapat disebut juga sebagai kupri
sulfat. Senyawa ini sering dijumpai
dalam bentuk padatan kristal berwarna

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


11
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

Gambar 3.15 Hasil Membedakan hangat, fenol larut, dan tertier butanol
Alkohol Mono dan Poli. larut, menjadi bening, dan terasa dingin.

Kelarutan Alkohol dan Fenol


Tujuan dari percobaan ini adalah
untuk mengetahui tingkat kelarutan dari
alkohol dan fenol. Metanol merupakan
salah satu jenis alkohol monoalkohol.
Senyawa ini dapat digunakan sebagai
bahan bakar. Senyawa ini memiliki
wujud zat cair tidk berwarna, dan Gambar 3.16 Hasil Kelarutan Alkohol
beracun. Senyawa ini memiliki titik dan Fenol.
didih -98°C. Struktur dari senyawa ini
sebagai berikut: (Mulyono, 2005) Tes Ferri Klorida
Tes ferri klorida merupakan
CH3 OH
salah satu jenis tes untuk membedakan
Gambar 3.15 Struktur Metanol. antara alkohol dan fenol (Marrtin, 2012).
Ferri (II) klorida merupakan suatu
Tabung reaksi masing-masing
senyawa yang dapat disebut juga sebagai
dimasukkan methanol, tertier butanol,
besi (III) klorida. Senyawa ini
dan fenol sebanyak 2 mL. Tabung reaksi
merupakan salah satu jenis garam.
ditambahkan akuades sebanyak 2 mL.
Senyawa ini memiliki wujud padatan
Fungsi dari penambahan akuades
berwarna cokelat hitam dan dapat larut
sebagai pelarut yang dapat digunakan
dalam air (Martin, 2012). Struktur dari
dan bebas dari zat pengotor (Mulyono,
senyawa ini sebagai berikut:
1996). Proses selanjutnya kocok masing
Cl-
masing tabung reaksi. Fungsi dari
Fe+++ Cl-
pengocokan pada tabung reaksi adalah
agar mempercepat terjadinya reaksi Cl-

(Fabiani et al., 2018). Hasil yang Gambar 3.17 Struktur Ferri (III) Klorida.

diperoleh methanol larut dan terasa Tabung reaksi ditambahkan


etanol dan fenol masing-masing 2 mL,

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


12
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

lalu ditambahkan ke dalamnya larutan berubah menjadi biru. Kelarutan alkohol


FeCl3 5% beberapa tetes. Fungsi dari dan fenol larut. Tes ferri klorida menjadi
penambahan larutan besi (III) klorida ini ungu dan kuning.
sebagai pereaksi dan pelarut (Mulyono,
2005). Hasil yang diperoleh fenol
DAFTAR PUSTAKA
berwarna ungu gelap dan etanol Chakraborti A. K., Singh B.,
Chankeswara S. V., dan Patel A. R.,
berwarna kuning. 2009, Protic Acid Immobilized On
Solid Support As an Extremely
Efficient Reyclbale Catalyst
System For a Direlt and Atom
Economical Esteriffication of
Carbolyic Acids With Alcohols,
The Journal of Organic Chemistry,
74(16): 5967-5974.
Eddy D. R., Saraswati S. B., dan
Rustaman, 2018, Uji Fotokatalisis
Reduksi Benzaldehida
Menggunakan Titanium Dioksida
Gambar 3.18 Hasil Tes Ferri Klorida. Hasil Sintesis, Journal of Science
Education, 2(2): 158-162.
SIMPULAN Fabiani V. A., Susianti F., Silvia D., dan
Berdasarkan hasil yang diperoleh Putri M. A., 2018, Green Syntheisis
Nanopartikel Perak Menggunakan
dari percobaan ini, maka dapat Ekstrak Daun Pucuk Idat
disimpulkan bahwa senyawa alkohol (Cratoxylum glaucum) Sebagai
Bioreduktor, Indonesian Journal of
dapat diuji kadarnya melalui tes Pure and Applied Chemistry, 1(2):
iodoform, tes lucas, esterifikasi, tes 68-76.

oksidasi, membedakan alkohol mono Hill M., 2003. Dictionary Of Chemistry,


New York: McGraw-Hill, Inc.
dan poli, kelarutan alkohol dan fenol,
Martin E. A., 2012, Kamus Sains,
dan tes ferri klorida. Hasil yang Yogyakarta: Pustaka Belajar.
diperoleh tes iodoform fenol larut dan Mulyono, 1996, Kamus Kimia,
etanol tidak terjadi perubahan. Tes lucas Bandung: PT. Genesindo.
isopropyl alkohol dan fenol terbentuk Mulyono, 2005, Kamus Kimia, Jakarta:
Bumi Aksara.
dua fasa. Esterifikasi terdapat bau asam.
Ngadiwiyana, Ismiyarto, dan Iriany A.
Tes oksidasi terdapat perubahan warna.
R. K., 2007, Oksidasi 3-(3,4-
Membedakan alkohol mono dan poli dimetoksifenil)-Propanol

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


13
H1031221001
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

Menggunakan OksidatorPiridinium
Klorokromat (PCC), Jurnal Kimia
Saisns dan Aplikasi, 10(3): 72-77.
Rathod, A. P., dkk, 2014,
Enchancementof Esterification of
Propionic Acid With Isopropil
Alchohol by Pervaparation Reactor,
Journal of Chemistry, 1(1): 1-4.

Riswiyanto, 2009, Kimia Organik,


Jakarta: Erlangga.

Irfan Riva’i Saputra Hidrokarbon


14
H1031221001

Anda mungkin juga menyukai