Anda di halaman 1dari 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348757199

SENYAWA ALKOHOL DAN FENOL

Article · January 2021

CITATIONS READS

0 59,511

1 author:

Anto Nius
Tanjungpura University
14 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Kristalisasi dan Sublimasi Asam Benzoat View project

REAKSI SAPONIFIKASI ASAM PALMIAT View project

All content following this page was uploaded by Anto Nius on 26 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Praktikum Kimia Organik Dasar

SENYAWA ALKOHOL DAN FENOL

Antonius*, Dhifa Melvine, Ditya Marissa, Leni Juniarti, Novi Kartika, Nurmanisari,
Vridolin Vicry, dan Eka Wahyuni
1
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
*email:antonius.destroyer@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan senyawa alkohol dan fenol yang bertujuan untuk
mengetahui uji kualitatif dari senyawa alkohol dan fenol. Percobaan dilakukan
melalui uji kualitatif diantaranya test iodoform, test lucas, esterifikasi, test oksidasi,
membedakan alkohol mono dan poli, kelarutan alkohol dan fenol, serta test ferri
klorida. Test iodoform dilakukan dengan mereaksikan etanol dan metanol
dengan larutan iodium dalam KI dan NaOH 10%, dimana warna kuning KI ada
yang hilang dan ada yang tetap. Test lucas dilakukan dengan mereaksikan
alkohol dengan FeCl2 yang menghasilkan larutan berwarna kuning dan terdapat
endapan cokelat. Esterifikasi menggunakan asam asetat glasial dengan
penambahan asam sulfat dan etanol yang memberikan aroma asam. Test
oksidasi dilakukan dengan mereaksikan K 2Cr2O7 dan KMnO 4 dengan H2SO4
yang menghasilkan larutan berwarna merah, cokelat, dan oranye. Membedakan
alkohol mono dan poli dengan penambahan CuSO 4 dan NaOH 10%. Identifikasi
secara sederhana terhadap senyawa alkohol dan fenol dilakukan melalui
kelarutan alkohol dan fenol, serta test ferri klorida dengan penambahan pereaksi
tertentu dan diamati adanya perubahan warna dan pembentukan 2 fasa.

Kata Kunci: fitokimia, skrining fitokimia, uji kualitatif

PENDAHULUAN dibuat dari gas sintesis. Alkohol


Latar Belakang yang lebih tinggi berikutnya adalah
etanol (C2 H5OH) yang dapat dibuat
Alkohol adalah senyawa dari fermentasi glukosa (Oxtoby,
yang mempunyai gugus fungsi
2003).
hidroksil (-OH) yang terikat pada
Hidrokarbon suatu alkohol
atom karbon jenuh. Rumus umum bersifat hidrofobik (sukar larut dalam
alkohol adalah R-OH, dimana R
air) semakin panjang bagian
adalah alkil, alkil tersubstitusi atau hidrokarbon ini maka kelarutannya
hidrokarbon siklik (Riswiyanto, 2009).
semakin rendah didalam air. Bila
Gugus –OH merupakan gugus yang
rantai karbon cukup panjang, sifat
polar dimana atom hidorgen hidrofobik ini akan mengalahkan
berikatan dengan atom oksigen yang
sifat hdrofil gugus hidroksil.
lebih elektronegatif (Basri, 2003). Kelarutan dalam air disebabkan oleh
Alkohol yang paling sederhana
ikatan hidrogen antara alkohol dan
adalah metanol (CH3OH) yang
air. Alkohol yang mempunyai massa

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

molekul rendah dapat larut dalam air, kebanyakan fenol bereaksi dengan
sedangkan alkil halida padanannya besi (III) klorida membentuk warna
tidak larut (Fessenden & Fessenden, merah, ungu, biru, atau hijau yang
1994). Alkohol-alkohol rendah tergantung pada konsentrasi atau
(metanol dan etanol) dapat larut senyawa fenolik yang digunakan
dalam air dengan tidak terbatas. (Casey, 2000). Fenol merupakan
Alkohol mempunyai berat jenis yang senyawa berhidrat satu dengan titik
lebih tinggi dari pada alkana tetapi didih 182°C dan jika dibiarkan di
masih lebih rendah dari pada air. udara dan cahaya fenol menjadi
Titik didih alkohol jenuh lebih tinggi merah atau cokelat. Fenol jika
dari titik didih alkana yang dicampur dengan air akan
mempunyai atom C yang sama membentuk 2 fasa, dibawah larutan
(Fessenden & Fessenden, 1982). air dalam fenol dan diatas larutan
fenol dalam air. Kelarutan air dalam
fenol dan sebaliknya akan
Gambar 1. 1. StrukturAlkohol bertambah dengan naiknya suhu
pada 68°C (Riawan, 2002). Fenol
Fenol merupakan senyawa
sedikit larut dalam air dengan
organik yang mengandung gugus perbandingan 8,3g/ 100ml karena
hidroksil (-OH) yang terikat langsung
bobot molekul air lebih rendah dari
dengan atom karbon pada suatu
fenol (Casey, 2000).
cincin benzena (Martin, 2012). Fenol
dibuat dengan penggabungan garam
asam sulfanoat dengan natrium
hidroksida membentuk garam
natrium dan fenol (Riawan, 2002).
Senyawa fenol yang banyak terikat Gambar 1. 2. StrukturFenol
dengan gula dikenal sebagai
glukosida yang biasa terdapat pada Berdasarkan golongannya,
vakuola sel tanaman. Salah satu alkohol dibagi menjadi alkohol
golongan terbesar fenol adalah primer (1°), alkohol skunder (2°), dan
flavonoid, yaitu senyawa metabolit alkohol tersier (3°). Alkohol primer
skunder pada tumbuhan yang memiliki 2 atom H pada C yang
brfungsi sebagai antioksidan bergabung dengan gugus OH.
(Petrucci, 1987). Alkohol skunder memiliki 1 atom H
Fenol adalah asam yang pada C yang bergabung dengan
lebih kuat dari pada alkohol karena gugus OH. Sedangkan alkohol
ion fenoksidanya distabilkan oleh tersier tidak memiliki atom H pada C
resonansi (Casey, 2000). Fenol tersebut. Alkohol primer mempunyai
mudah dioksidasi oleh udara dan rumus R-OH, alkohol primer
memberikan zat warna. Mempunyai mempunyai rumus RR’-CHOH,
sifat antiseptik, beracun, dan sedangkan alkohol tersier
mengikis dengan nilai ka= 1x10-10 mempunyai rumus RR’R’’-OH (Hart,
(Riawan, 2000). Pada uji besi klorida, 2003). Berdasarkan jumlah gugus
OH, alkohol dibagi menjadi

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

monohidroksida (alkohol monovalen), (CH3COOH), asam sulfat (H2SO4),


yaitu alkohol yang mengandung satu besi (II) klorida (FeCl2), besi (III)
gugus OH dan polihidroksida klorida (FeCl3), etanol (C2H5OH),
(alkohol polivalen) yaitu, alkohol fenol (C6H5OH), gliserol (C3H5(OH)3),
yang mengandung lebih dari satu iodium (I2) dalam larutan KI, isopropil
gugus OH. Alkohol polivalen lebih alkohol (C3H7OH), kalium bikromat
larut dalam air daripada alkohol (K2Cr2O7), kalium permanganat
monovalen dan semakin banyak (KMnO4), metanol (CH3OH), natrium
gugus OH yang ada, maka titik didih hidroksida (NaOH), tembaga (II)
dan titik leleh semakin tinggi sulfat (CuSO 4), dan tertier butanol
(Riawan, 2002). ((CH3)3COH)
Tujuan dari percobaan ini
adalah untuk mengetahui uji Prosedur Kerja
kualitatif dari senyawa alkohol dan Test Iodoform
fenol. Prinsip pada percobaan ini
yaitu mengetahui uji kualitatif dari 2 ml metanol dan etanol
dimasukkan ke dalam masing-
senyawa alkohol dan fenol. Uji
masing tabung reaksi. Setelah itu,
kualitatif yang digunakan pada
percobaan ini adalah test iodoform, ditambahkan beberapa tetes larutan
iodium dalam KI dan larutan NaOH
test lucas, esterifikasi, test oksidasi,
membedakan alkohol mono dan poli, 10% tetes demi tetes sampai warna
kelarutan alkohol dan fenol, serta iodium hilang. Kemudian diamati
perubahan yang terjadi, jika belum
test ferri klorida. Metode yang
dilakukan yaitu dengan mereaksikan ada perubahan, larutan dipanaskan
pada suhu 60°C selama 2 menit.
senyawa alkohol dan fenol dengan
pereaksitertentuyang kemudian Kemudian perubahan yang terjadi
dipengaruhi dengan cara diamati lagi dan dicatat.
Test Lucas
pemanasan, pengngocokan dan
pengadukan agar terciptanya suatu 3 buah tabung reaksi
perubahan seperti terbentuk bau, disiapkan dan dimasukkan masing-
warna dan endapan. masing 1 ml etanol, isopropil alkohol,
dan tritier butanol. Kemudian ke
METODOLOGI dalam tabung reaksi ditambahkan
Alat dan Bahan pereaksi lucas (FeCl2). Campuran
dikocok secara hati-hati, lalu
Alat-alat yang digunakan didiamkan beberapa waktu sambil
dalam percobaan ini adalah gelas diamati perubahan yang terjadi.
kimia, kaki tiga, kawat kasa, Esterifikasi
pembakar spiritus, pipet tetes, pipet
volume, rak tabung reaksi, tabung 2 ml etanol dimasukkan
reaksi, dan termometer. kedalam tabiung reaksi. Kemudian
Bahan bahan yang ditambahkan 1 ml asam asetat
digunakan dalam percobaan ini glasial dan 2 tetes asam sulfat.
adalah akuades (H2O), asam asetat Secara perlahan-lahan dipanaskan
diatas penangas air. Kemudian bau

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

yang keluar diamati dari tabung Rangkaian Alat


reaksi dengan cara tangan
dikibaskan pada permukaan tabung.
Kemudian bila belum teramati
ditambahkan sedikit air (5 tetes).
Test Oksidasi
2 tetes asam sulfat pekat
dimasukkan dan dicampurkan
dengan 1 ml kalium bikromat, dan
Gambar 2. 1. Rangkaian Alat
diaduk hati-hati. Kemudian etanol Senyawa Alkohol dan Fenol
ditambahkan dan dipanaskan
perlahan-lahan. Perubahan warna HASIL DAN PEMBAHASAN
yang terjadi diamati dan dicatat. Data Pengamatan
Kemudian hal yang sama dilakukan
Test Iodoform
pada metanol. Setelah itu oksidasi
kalium bikromat diganti dengan No Perlakuan Pengamatan
KMnO4. 2 ml etanol
Membedakan Alkohol Mono dan dan metanol
Poli 1 dimasukkan
Masing-masing senyawa kedalam
etanol dan gliserol dimasukkan tabung reaksi.
kedalam tabung reaksi lalu Ditambahkan 3
diencerkan sedikit dengan air. tetes larutan
Kemudian ditambahkan 5 tetes iodium dalam
CuSO4 dan beberapa tetes larutan 2 KI dan NaOH
NaOH 10%. Kemudian perubahan 10% sampai
yang terjadi diamati dan dicatat. warna iodium
Kelarutan Alkohol dan Fenol hilang.
2ml etanol, metanol, dan etanol + 3
fenol dimasukkan kedalam masing- Perubahan tetes KI +
masing tabung reaksi. Kemudian yang terjadi NaOH=
ditambahkan air 2ml. Setelah itu diamati, jika warna KI
tabung reaksi ditutup dan dikocok. belum ada (kuning)
Peristiwa yang terjadi diamati. perubahan hilang.
3
Lapisan diperhatikan yang terpisah maka Metanol + 5
dan pada lapisan mana airnya. dipanaskan tetes KI +
Test Ferri Klorida pada suhu NaOH=
60°C selama 2 warna KI
2ml etanol dan fenol
menit. (kuning)
dimasukkan kedalam masing-
hilang.
masing tabung reaksi. Kemudian
Perubahan Setelah
ditambahkan beberapa tetes larutan
4 yang terjadi pemanasan
ferri klorida kedalam larutan dan
diamati lagi. warna tetap
perubahan yang terjadi diamati.

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

Test Lucas glasial dan 2


No Perlakuan Pengamatan tetes asam
Disiapkan sulfat pekat.
3 tabung Secara pelahan-
reaksi dan lahan
dimasukka 3 dipanaskan
n masing- diatas penangas
1 air.
masing 1
ml etanol, Bau yang keluar Bau
4
isopropil diamati. menyengat
alhol dan Bila belum
t-butanol. teramati
5
Ditambahk ditambahkan 5
an tetes air.
pereaksi Test Oksidasi
lucas 2-5 No Perlakuan Pengamatan
2 tetes Dimasukkan 2
(FeCl2) tetes asam
pada sulfat pekat dan
tabung 1 1ml kalium
reaksi. bikarbonat,
kemudian
Etanol= sedikit
diaduk hati-hati.
endapan cokelat
Larutan Etanol, metanol,
dan larutan
dikocok dan isopropil
kuning bening.
hati-hati, alkohol
Isopropil alkohol= 2
didiamkan ditambahkan
banyak endapan
sebentar dan dipanaskan
3 cokelat dan
sambil perlahan-lahan.
larutan kuning
diamati Etanol +
pekat.
perubahan K2Cr2O7=
t-butanol= cukup
yang oranye.
banyak endapan
terjadi. Metanol +
cokelat dan
kuning keruh. Perubahan yang K2Cr2O7=
3
terjadi diamati. oranye.
Esterifikasi Isopropil
No Perlakuan Pengamatan alkohol +
2 ml etanol K2Cr2O7=
dimasukkan oranye.
1 Hal yang sama
kedalam tabung
reaksi. 4 dilakukan pada
Ditambahkan 1 metanol.
2 5 Setelah itu Etanol +
ml asam asetat

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

osidasi kalium KMnO4= Ditambahkan


2
bikromat diganti merah bata. 2ml air.
dengan KMnO 4. Metanol + Tabung reaksu
KMnO4= 3 ditutup dan
cokelat. dipanaskan.
Isopropil Etanol= larut
alkohol + dan terasa
KMnO4= hangat.
cokelat Metanol=larut
pekat. Peristiwa yang dan terasa
4
Membedakan Alkohol Mono dan terjadi diamati. hangat.
Poli Fenol= tidak
No Perlakuan Pengamatan larut dan
Etanol dan terasa
gliserol hangat.
diencerkan 5 Diperhatikan
1 lapisan mana
dengan air Fenol= air
didalam tabung yang terpisah
berasa diatas
reaksi. dan pada
fenol.
Ditambahkan 5 lapisan mana
tetes CuSO4 airnya.
2 dan beberapa Test Ferri Klorida
tetes NaOH No Perlakuan Pengamatan
10%. 2 ml etanol dan
Etanol= biru fenol
kekeruhan 1 dimasukkan
menjadi kedalam
cokelat dan tabung.
Perubahan yang 5 tetes air. Ditambahkan 3
3 terjadi dicatat Gliserol= 2 tetes ferri
dan diamati. terbentuk 3 klorida.
fasa (putih, Etanol=
kuning, dan Perubahan yang kuning.
3
oranye) dan terjadi diamati. Fenol=
air 35 tetes. merah bata.
Kelarutan Alkohol dan Fenol
No Perlakuan Pengamatan Pembahasan
2ml etanol, Alkohol merupakan senyawa
metanol dan yang memiliki gugus hiroksil (-OH)
fenol dengan rumus umum R-OH, dengan
1
dimasukkan ke R adalah gugus alkil dan gugus
masing-masing hidroksil –OH sebagai gugus fungsi
tabung reaksi. (Riswiyanto, 2009). Fenol pada

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

umumnya merupakan senyawa yang menjadi warna kuning muda.


strukturnya serupa dengan alkohol, Larutan KI dapat melarutkan I2
namun yang membedakan fenol membentuk KI3. Memiliki titk lebur
dengan alkohol yaitu gugus hidroksil 686°C, titik didih 1330°C, dan
pada fenol tidak terikat pada atom densitas 3,1 (Mulyono, 1996).
karbon seperti alkohol tetapi hanya Natrium hidroksida (NaOH)
terikat pada cincin aromatik merupakan senyawa basa kuat yang
(benzena) dengan rumus umumnya berupa padatan putih, higroskopis,
yaitu Ar-OH (Riawan, 2002). dan mudah menyerap CO 2 serta
Test Iodoform sangat korosif pada jaringan organik.
Test iodoform merupakan Memiliki titik leleh 318°C, dan titik
suatu perlakuan untuk mereaksikan didih 13°C. Digunakan sebagai
sampel alkohol dengan senyawa pembuatan kertas, sabun, dan
iodium dengan tujuan untuk beberapa zat kimia (Daintith, 1994).
menghilangkan warna dari iodium Langkah kerja yang
yang berwarna kuning sebagai dilakukan yaitu, 2ml metanol dan
bentuk untuk mengidentifikasi etanol dimasukkan kedalam masing-
sampel alkohol (Martin, 2012). masing tabung reaksi. Setelah itu
Metanol (CH3OH) merupakan ditambahkan 3 tetes larutan iodium
cairan tak berwarna, mudah terbakar, dalam larutan KI dan larutan NaOH
bersifat racun dan digunakan 10% tetes demi tetes sampai warna
sebagai pelarut, zat anti beku, bahan iodium hilang. Penggunaan larutan
mentah pada industri kimia. Memiliki iodium dalam larutan KI berfungsi
titik leleh -98°C, titik didih 64°C dan sebagai sampel utama
densitas 0,79 (Mulyono, 1996). pengidentifikasian senyawa alkohol,
sedangkan NaOH digunakan
sebagai sampel yang mempengaruhi
Gambar 3. 1. Struktur Metanol
perubahan yang terjadi pada iodium
Etanol (C2H5OH) merupakan cairan
(Mulyono, 2005). Kemudian
jernih tak berwarna, berbau khas,
perubahan yang terjadi diamati, jika
mudah terbakar, dan higroskopis.
belum ada perubahan karutan
Digunakan sebagai antiseptik, bahan
dipanaskan pada suhu 60°C selama
minuman keras, dan sebagai bahan
2 menit. Pemanasan dilakukan agar
bakar. Mempunyai titik leleh -
117,3°C, titik didih 78,5°C, dan rekasi yang terjadi semakin cepat
(Martin, 2012). Perubahan yang
densitas 0,789 (Mulyono, 2005).
terjadi diamati lagi dan dicatat. Hasil
yang diperoleh menunjukkan reaksi
positif, dimana saat alkohol
direaksikan dengan larutan iodium
dalam larutan KI. Larutan tersebut
Gambar 3. 2. Struktur Etanol berubah menjadi warna kuning, yang
kemudian ditambahkan 3 dan 5 tetes
Kalium iodida (KI) merupakan
larutan NaOH 10% pada etanol dan
padatan kristal putih, dapat berubah
metanol, dimana warna kuning

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

larutan iodium dalam KI pada larutan


hilang (bening). Setelah dipanaskan
warna kedua larutan tersebut tidak
terjadi perubahan (Martin, 2012).
Gambar 3. 6. Struktur Isopropil
Reaksi yang terjadi pada percobaan
Allkohol
ini adalah sebagai berikut:
Tertier butanol (HOC(CH3)3)
merupakan senyawa yang dapat
Gambar 3. 3. Reaksi Test Iodoform
Terhadap Etanol larut dalam air, karena disebabkan
oleh lebih kompaknya dan kurang
Gambar 3. 4. Reaksi Test Iodoform hidrofobiknya gugus t-butil
Terhadap Metanol dibandingkan dengan gugus n-butil.
Mempunyai titik didih 82-83°C, titik
nyala 11°C, dan massa molarnya
74,12g/mol (Mulyono, 1996).

Gambar 3. 5. Test Iodoform


Test Lucas
Lucas test merupakan suatu
metode yang dgunakan untuk Gambar 3. 7. Struktur Tertier
membedakan alkohol primer, Butanol
sekunder dan tersier yang dilarutkan Besi (II) klorida (FeCl2) merupakan
dalam suatu reagen. Alkohol primer senyawa delisekuen kuning-hijau,
menghasilkan warna yang terang senyawa anhidratnya dapat dibuat
(bening), alkohol skunder dengan melewatkan aliran hidrogen
menghasilkan warna yang pekat, klorida kering pada logam besi yang
sedangkan alkohol tersier dipanaskan. Mempunyai titik leleh
menghasilkan warna yang keruh 670°C, dan densitas 3,16 (Martin,
(Martin, 2012). Isopropil alkohol atau 2012).
2-propanol (C3H7OH) merupakan Langkah kerja yang
senyawa tak berwarna, berbau dilakukan yaitu, 3 tabung reaksi
alkohol, mudah terbakar tetapi tidak disiapkan kemudian diisi dengan 1ml
mudah meledak, merupakan alkohol etanol, isopropil alkohol, dan tertier
sekunder paling sederhana dan butanol kedalam masing-masing
terdapat bebas dialam. Digunakan tabung. Kemudian ditambahkan 3
sebagai pengganti etanol, dan tetes pereaksi lucas (FeCl2) kedalam
antiseptikum. Larutan isopropil masing-masing tabung tersebut.
alkohol 40% setara dengan larutan Penggunaan pereaksi lucas (FeCl2)
etanol 60% dan dapat digunakan berfungsi sebagai sampel utama
pada sintesis. Mempunyai titik didih pengidentifikasian senyawa alkohol
82,3°C, dan titik beku -89°C dengan (Mulyono, 2005). Setelah itu, larutan
densitas uap (udara=1) 2,1 (Martin, dikocok secara hati-hati dan
2012). didiamkan beberapa waktu sambil

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

diamati perubahan yang terjadi. Reaksi esterifikasi adalah


Fungsi dari pengocokan ini adalah reaksi pembentukan ester dengan
untuk mempercepat terjadinya reaksi langsung antara suatu asam
distribusi FeCl2 terhadap senyawa karboksilat dengan suatu alkohol
alkohol (Martin, 2012). Hasil yang (Fessenden & Fessenden, 1982).
diperoleh menunjukkan reaksi positif, Reaksi esterifikasi adalah contoh
dimana larutan alkohol mengalami klasik dari kesetimbangan reaksi
perubahan warna setelah terbatas. Untuk mempercepat
direaksikan dengan pereaksi lucas. terbentuknya ester, dapat
Etanol menghasilkan larutan kuning ditambahkan katalis asam sulfat
bening dengan endapan cokelat (Rathod, dkk, 2014). Menurut
yang sedikit, isopropil alkohol Chasana, dkk (2014) bahwa, faktor-
menghasilkan larutan kuning pekat faktor yang mempengaruhi
dengan endapan cokelat yang kecepatan esterifikasi adalah suhu,
banyak, sedangkan tertier butanol waktu reaksi, katalis, pengadukan,
menghasilkan larutan kuning keruh dan perbandingan reaktan.
dengan endapan cokelat yang cukup Asam asetat (CH3COOH)
banyak. Jika dibandingkan dengan merupakan cairan kental yang jernih
literatur, maka dapat disimpulkan atau padat seperti kaca dengan bau
bahwa etanol merupakan alkohol khas yang menusuk. Senyawa
primer, isopropil alkohol merupakan murninya disebut asam asetat
alkohol sekunder, dan tertier butanol glasial. Memiliki titik leleh 16,6°C,
merupakan alkohol tersier dengan dan titik didih 117,9°C (Mulyono,
endapan cokelat yang terbentuk 1996). Asam sulfat (minyak vitriol)
adalah R-Cl (Martin, 2012). Reaksi merupakan asam anorganik dengan
yang terjadi pada percobaan ini rumus molekul H2SO4. Zat cair
adalah sebagai berikut: kental tidak berwarna, menyerupai
minyak dan bersifat higroskopis.
Gambar 3. 8. Reaksi Test Lucas Dalam keadaan pekat bersifat
Terhadap Metanol oksidator dan zat pendehidrasi.
Mempunyai densitas 1,84, titik leleh
Gambar 3. 9. Reaksi Test Lucas 10,36°C, titik didih 315-318°C.
Terhadap Isopropil Alkohol Digunakan sebagai cat, rayon,
bahan peledak, pupuk, dan air aki
Gambar 3. 10. Reaksi Test Lucas (Martin, 2012).
Terhadap Tertier Butanol Langkah kerja yang
dilakukan yaitu, 2ml etanol
dimasukkan kedalam tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan 1ml asam
asetat glasial dan 2 tetes asam
sulfat pekat. Pengunaan asam sulfat
disini adalah sebagai katalis dimana
Gambar 3. 11. Test Lucas
untuk mempercepat reaksi
Esterifikasi terbentuknya ester (Rathod, dkk,

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

2014). Kemudian secara perlahan kristal berwarna ungu kehitaman


dipanaskan diatas penangas air. mengkilap. Digunakan sebagai
Pemanasan dilakukan untuk oksidator dan sebagai densifektan.
menyempurnakan dan mempercepat Mengurai pada suhu 240°C, dan
reaksi, sehingga bau ester dapat densitas 2,7 (Mulyono, 2005).
keluar dengan cepat (Mulyono, Langkah kerja yang
2005). Kemudian bau yang keluar dilakukan yaitu, 2 tetes asam sulfat
diamati dengan cara tangan pekat dicampurkan dengan 1 ml
dikibaskan pada permukaan tabung kalium bikromat dan diaduk secara
reaksi. Hasil yang diperoleh hati-hati. Penambahan asam sulfat
menunjukkan reaksi negatif. sebagai pelarut dan katalis,
Menurut literatur, seharusnya aroma sedangkan kalium bikromat
yang dikeluarkan adalah bau digunakan sebagai agen oksidasi
menyengat seperti karet (Martin, (Martin, 2012). Kemudian
2012). Reaksi yang terjadi pada ditambahkan etanol dan dipanaskan
percobaan ini adalah sebagai berikut: perlahan-lahan. Pemanasan
dilakukan untuk mempercepat laju
Gambar 3. 12. Reaksi Esterifikasi dari suatu reaksi (Mulyono, 2005).
Setelah itu, perubahan warna yang
terjadi dicatat dan diamati. Hal yang
sama dilakukan untuk metanol dan
isopropil alkohol. Kemudian oksidasi
kalium bikromat diganti dengan
KMnO4. Hasil yang diperoleh
menunjukkan reaksi positif, dimana
Gambar 3. 13. Esterifikasi reaksi antara metanol, etanol, dan
isopropil alkohol dengan kalium
Test Oksidasi
dikromat menghasilkan larutan
Test oksidasi merupakan berwarna kuning dan setelah
suatu metode yang digunakan untuk dipanaskan menjadi warna oren.
menguji tingkat oksidasi dari ketiga Sedangkan reaksi antara metanol,
jenis alkohol, yaitu alkohol primer, etanol, dan isopropil alkohol dengan
sekunder, dan tersier (Martin, 2012). kalium permanganat menghasilkan
Kalium bikromat (K2Cr2O7) larutan berwarna ungu dan setelah
merupakan padatan kristalin merah dipanaskan secara berturut-turut
orange, larut dalam air tetapi tidak menjadi warna cokelat, merah bata,
larut dalam alkohol, monoklinik atau dan cokelat pekat. Perubahan warna
triklinik pada suhu 241,6°C, titik ini terjadi karena proses pemanasan
lebur 396°C, dan terurai pada suhu yang menyebabkan laju reaksi
diatas 500°C. Digunakan sebagai semakin meningkat (Mulyono, 2005).
agen oksidasi, pembuatan zat warna, Produk yang dihasilkan antara
pelat listrik, perekat, dan fotografi alkohol dengan kalium bikromat
(Martin, 2012). Kalium permanganat adalah keton, sedangkan produk
(KMnO4) merupakan garam berupa yang dihasilkan antara alkohol

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

dengan kalium permanganat adalah Mempunyai titik lebur 20°C, titik didih
asam karboksilat (Martin, 2012). 182°C, mengurai pada 290°C dan
Reaksi yang terjadi pada percobaan densitas 1,2613 (Mulyono, 2005).
ini adalah sebagai berikut: Tembaga (II) sulfat (CuSO 4)
mempunyai nama lain sulfat cupric.
Digunakan dalam proses
Gambar 3. 14. Reaksi Etanol
penyepuhan dan pewarna tekstil
dengan K2Cr2O7
serta sebagai bahan pengawet kayu.
Merupakan padatan kristal biru,
Gambar 3. 15. Reaksi Metanol senyawa hidrat CuSO 4.5H2O atau
dengan K2Cr2O7 sering disebut biru vitriol. Mudah
larut dalam air, titik lebur 150°C
Gambar 3. 16. Reaksi Isopropil (hidrat), dan densitas 2,284 (hidrat)
Alkohol dengan K2Cr2O7 (Mulyono, 1996).
Langkah kerja yang
Gambar 3. 17. Reaksi Etanol dilakukan yaitu, masing-masing
dengan KMnO 4 senyawa etanol dan gliserol
dimasukkan kedalam tabung reaksi
Gambar 3. 18. Reaksi Metanol lalu diencerkan sedikit dengan air
dengan KMnO 4 sebanyak 5 tetes untuk etanol dan
35 tetes untuk gliserol. Pengenceran
Gambar 3. 19. Reaksi Isopropil dilakukan untuk menurunkan
Alkohol dengan KMnO 4 konsentrasi dari larutan agar
tumbukan antarmolekul berkurang
sehingga reaksi yang terjadi akan
melambat (Martin, 2012). Kemudian
ditambahkan 5 tetes CuSO 4 dan
beberapa tetes larutan NaOH 10%.
Fungsi penambahan CuSO 4 adalah
Gambar 3. 20. Test Oksidasi sebagai agenoksidasi, sedangkan
Membedakan Alkohol Mono dan penambahan NaOH adalah untuk
Poli mengatur pH dan sebagai zat
penetral pada larutan (Martin, 2012).
Berdasarkan jumlah gugus
Kemudian perubahan yang terjadi
OH, alkohol dibagi menjadi alkohol
dicatat dan diamati. Hasil yang
mono yaitu, alkohol yang
diperoleh menunjukkan reaksi
mengandung satu gugus OH dan
alkohol poli yaitu, alkohol yang negatif. Menurut literatur,
mengandung lebih dari satu gugus seharusnya alkohol mono jika
OH (Riawan, 2002). Gliserol direaksikan dengan CuSO 4 dan
(C3H5(OH)3) merupakan senyawa NaOH menghasilkan larutan
alkohol tersier yang berwujud cair berwarna biru dan endapan cokelat,
seperti sirup, tak berwarna, dan sedangkan reaksi antara alkohol poli
terasa manis. Diperoleh dari dengan CuSO 4 dan NaOH
hidrolisis lemak, digunakan sebagai menghasilkan larutan berwarna biru
bahan anti beku, dan plastiser. pekat (Martin, 2012). Reaksi yang

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

terjadi pada percobaan ini adalah penyulingan. Akuades hampir tidak


sebagai berikut: mengandung mineral, sedangkan air
mineral merupakan pelarut universal
Gambar 3. 21. Reaksi Etanol yang dapat dengan mudah
dengan CuSO 4 dan NaOH menyerap atau melarutkan partikel.
Akuades tidak berwarna, tidak
Gambar 3. 22. Reaksi Gliserol berbau, dan tidak berbahaya jika
dengan CuSO4 dan NaOH terkena kulit. Massa jenisnya 1g/ml
dengan pH netral (Mulyono, 1996).
Langkah kerja yang
dilakukan yaitu, 2 ml etanol, metanol,
dan fenol dimasukkan kedalam
masing-masing tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan 2 ml air
Gambar 3. 23. Membedakan Alkohol kedalamnya. Fungsi penambahan
Mono dan Poli air adalah sebagai pelarut sehingga
Kelarutan Alkohol dan Fenol dapat melihat kepolaran suatu
senyawa jika direaksikan dengan air
Kelarutan adalah kuantitas (Mulyono, 2005). Kemudian tabung
maksimum suatu zat kimia terlarut
reaksi ditutup dan dikocok. Tabung
(solut) untuk dapat larut pada pelarut
ditutup agar larutan didalam tabung
tertentu yang membentuk larutan saat dikocok tidak keluar dari tabung,
homogen. Suatu zat kimia dapat
dan fungsi dari pengocokan adalah
larut jika memenuhi prinsip “like
menghomogenkan kedua larutan
dissolves like” dimana suatu
tersebut (Martin, 2012). Kemudian
senyawa yang sejenis akan larut
peristiwa yang terjadi diamati dan
dalam senyawa yang sejenis juga. lapisan yang terpisah diperhatikan
Salah satu contohnya adalah
serta pada lapisan mana airnya.
akuades yang bersifat polar dapat
Hasil yang diperoleh menunjukkan
melarutkan senyawa yang bersifat
reaksi positif, dimana etanol dan
polar namun tidak bisa melarutkan
metanol larut dalam air sehingga
senyawa yang bersifat non polar bersifat polar (Fessenden &
(Sastrohamidjojo, 2001). Fenol
Fessenden, 1994). Sedangkan pada
(C6H5OH) merupakan senyawa
fenol tidak larut karena bersifat non
organik yang mengandung gugus
polar, sehingga membentuk 2 fasa
hidroksil (-OH) yang terikat pada
dimana air berada diatas fenol. Hal
atom C suatu cincin benzene. ini dikarenakan berat jenis air lebih
Mempunyai sifat asam karena
kecil dari fenol (Casey, 2000).
pengaruh cincin aromatik, terionisasi
Reaksi yang terjadi pada percobaan
dalam air, dibuat dengan
ini adalah sebagai berikut:
mereaksikan asam sulfanoat dan
NaOH membentuk garam natrium
dari fenol (Martin, 2012). Akuades
(H2O) merupakan air murni hasil dari Gambar 3. 24. Reaksi Metanol
dengan Air

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

terjadi diamati. Hasil yang diperoleh


menunjukkan reaksi positif, dimana
Gambar 3. 25. Reaksi Etanol warna larutan etanol setelah
dengan Air ditambahkan ferri klorida, warna
larutan menjadi kuning. Sedangkan
Gambar 3. 26. Reaksi Fenol dengan warna larutan fenol setelah
Air ditambahkan ferri klorida menjadi
merah bata (Casey, 2000). Reaksi
yang terjadi pada percobaan ini
adalah sebagai berikut:

Gambar 3. 28. Reaksi Etanol


dengan FeCl3

Gambar 3. 29. Reaksi Fenol dengan


FeCl3
Gambar 3. 27. Kelarutan Alkohol
dan Fenol
Test Ferri Klorida
Test ferri klorida merupakan
salah metode yang digunakan untuk
membedakan antara alkohol dan
fenol dengan reagen FeCl3 (ferri Gambar 3. 30. Test Ferri Klorida
klorida) (Martin, 2012). Besi (III) Simpulan
klorida (FeCl3) merupakan zat padat Berdasarkan percobaan yang
cokelat-hitam, heksagonal,
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
terhidrolisis cepat diudara basah,
fenol bersifat non polar (terbentuk 2
dalam larutan terhidrolisis sebagian,
fasa, dimana air berada diatas dan
dan senyawa ini banyak larut dalam
fenol berada dibawah. Dikarenakan
pelarut organik. Senyawa hidrat bobot jenis air lebih rigan) dan lebih
FeCl3.6H2O (titik leleh 37°C dan titik
bersifat asam dari alkohol yang diuji
didih 280-285°C). Mempunyai melalui test kelarutan. Semakin
densitas 2,9, titik leleh 306°C, dan panjang gugus alkil alkohol, maka
terurai pada 315°C (Martin, 2012). kelarutannya semakin rendah (sulit
Langkah kerja yang larut), bersifat asam lemah, laju
dilakukan yaitu, 2 ml etanol dan reaksi alkohol primer < alkohol
fenol dimasukkan kedalam masing- sekunder < alkohol tersier yang diuji
masing tabung reaksi. Kemudian melalui test lucas, larutan alkohol
ditambahkan 3 tetes larutan ferri mono berwarna biru dengan adanya
klorida kedalam larutan tersebut. endapan cokelat sedangkan larutan
Ferri klorida digunakan sebagai alkohol poli berwarna biru yang
pereaksi dan pelarut (Mulyono, dilakukan melalui uji membedakan
2005). Kemudian perubahan yang

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Praktikum Kimia Organik Dasar

alkohol mono dan poli dengan larutan CuSO 4 dan NaOH.


Daftar Pustaka
Basri, S., 2003, Kamus Kimia Acid With Isopropil Alchohol
Cetakan Kedua, Jakarta, by Pervaparation Reactor,
Erlangga. Journal of Chemistry, 1(1): 1-
Casey, J. P., 2000, Pulp and Paper 4.
Chemistry and Chemical Riawan, R., 2002, Kimia Organik
Technology, New York, John Untuk Mahasiswa
and Wiley and son. Kedokteran, Jakarta,
Erlangga.
Chasana, N. V., dkk, 2014,
Riswiyanto, 2009, Kimia Organik,
Esterifikasi 1-mentol dan
Jakarta, Erlangga.
anhidrida asetat dengan
Sastrohamidjojo, H., 2001, Kimia
variasi rasio mol reaktan,
Dasar Edisi Kedua,
Kimia Student Journal, 1(2):
Yogyakarta, Gadjah Mada
276-282.
University Press.
Daintith, J., 1994, Kamus Lengkap
Kimia, Jakarta, Erlangga.
Fessenden, R. J., & Fessenden, J.
S., 1982, Kimia Organik Edisi
Ketiga Jilid Satu, Jakarta,
Erlangga.
Fessenden, R. J., & Fessenden, J.
S., 1994, Kimia Organik Edisi
Ketiga Jilid Dua, Jakarta,
Erlangga.
Hart, H., 2003, Kimia Organik,
Jakarta, Erlangga.
Martin, E. A., 2012, Kamus Sains,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Mulyono, 1996, Kamus Kimia,
Bandung, PT. Genesindo.
Mulyono, 2005, Kamus Kimia,
Jakarta, PT. Bumi Akasara.
Oxtoby, 2003, Prinsip Kimia Modern,
Jakarta, Erlangga.
Petrucci, R. H., 1987, Kimia Dasar
Prinsip dan Terapan Modern
Jilid 1, Jakarta, Erlangga.
Rathod, A. P., dkk, 2014,
Enchancement of
Esterification of Propionic

Antonius H1031181052 Senyawa Alkohol dan Fenol


Post Test

1. Jelaskan apa yang dimaksud alkohol dan fenol !


2. Jelaskan prosedur kerja minimal 3 !
Jawab
1. Fenol merupakan senyawa organik yang mengandung gugus hidroksil (-OH)
yang terikat langsung dengan atom karbon pada suatu cincin benzena. Fenol
dibuat dengan penggabungan garam asam sulfanoat dengan natrium
hidroksida membentuk garam natrium dan fenol. Senyawa fenol yang banyak
terikat dengan gula dikenal sebagai glukosida yang biasa terdapat pada
vakuola sel tanaman. Salah satu golongan terbesar fenol adalah flavonoid,
yaitu senyawa metabolit skunder pada tumbuhan yang brfungsi sebagai
antioksidan. Fenol adalah asam yang lebih kuat dari pada alkohol karena ion
fenoksidanya distabilkan oleh resonansi. Fenol mudah dioksidasi oleh udara
dan memberikan zat warna. Mempunyai sifat antiseptik, beracun, dan
mengikis dengan nilai ka= 1x10-1 0. Pada uji besi klorida, kebanyakan fenol
bereaksi dengan besi (III) klorida membentuk warna merah, ungu, biru, atau
hijau yang tergantung pada konsentrasi atau senyawa fenolik yang digunakan.
Fenol merupakan senyawa berhidrat satu dengan titik didih 182°C dan jika
dibiarkan di udara dan cahaya fenol menjadi merah atau cokelat. Fenol jika
dicampur dengan air akan membentuk 2 fasa, dibawah larutan air dalam fenol
dan diatas larutan fenol dalam air. Kelarutan air dalam fenol dan sebaliknya
akan bertambah dengan naiknya suhu pada 68°C. Fenol sedikit larut dalam
air dengan perbandingan 8,3g/ 100ml karena bobot molekul air lebih rendah
dari fenol.
2. Test Iodoform
2 ml metanol dan etanol dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi.
Setelah itu, ditambahkan beberapa tetes larutan iodium dalam KI dan larutan
NaOH 10% tetes demi tetes sampai warna iodium hilang. Kemudian diamati
perubahan yang terjadi, jika belum ada perubahan, larutan dipanaskan pada
suhu 60°C selama 2 menit. Kemudian perubahan yang terjadi diamati lagi dan
dicatat.
Test Lucas
3 buah tabung reaksi disiapkan dan dimasukkan masing-masing 1 ml etanol,
isopropil alkohol, dan tritier butanol. Kemudian ke dalam tabung reaksi
ditambahkan pereaksi lucas (FeCl2). Campuran dikocok secara hati-hati, lalu
didiamkan beberapa waktu sambil diamati perubahan yang terjadi.
Esterifikasi
2 ml etanol dimasukkan kedalam tabiung reaksi. Kemudian ditambahkan 1 ml
asam asetat glasial dan 2 tetes asam sulfat. Secara perlahan-lahan
dipanaskan diatas penangas air. Kemudian bau yang keluar diamati dari
tabung reaksi dengan cara tangan dikibaskan pada permukaan tabung.
Kemudian bila belum teramati ditambahkan sedikit air (5 tetes).

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai