net/publication/348757199
CITATIONS READS
0 59,511
1 author:
Anto Nius
Tanjungpura University
14 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Anto Nius on 26 January 2021.
Antonius*, Dhifa Melvine, Ditya Marissa, Leni Juniarti, Novi Kartika, Nurmanisari,
Vridolin Vicry, dan Eka Wahyuni
1
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
*email:antonius.destroyer@gmail.com
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan senyawa alkohol dan fenol yang bertujuan untuk
mengetahui uji kualitatif dari senyawa alkohol dan fenol. Percobaan dilakukan
melalui uji kualitatif diantaranya test iodoform, test lucas, esterifikasi, test oksidasi,
membedakan alkohol mono dan poli, kelarutan alkohol dan fenol, serta test ferri
klorida. Test iodoform dilakukan dengan mereaksikan etanol dan metanol
dengan larutan iodium dalam KI dan NaOH 10%, dimana warna kuning KI ada
yang hilang dan ada yang tetap. Test lucas dilakukan dengan mereaksikan
alkohol dengan FeCl2 yang menghasilkan larutan berwarna kuning dan terdapat
endapan cokelat. Esterifikasi menggunakan asam asetat glasial dengan
penambahan asam sulfat dan etanol yang memberikan aroma asam. Test
oksidasi dilakukan dengan mereaksikan K 2Cr2O7 dan KMnO 4 dengan H2SO4
yang menghasilkan larutan berwarna merah, cokelat, dan oranye. Membedakan
alkohol mono dan poli dengan penambahan CuSO 4 dan NaOH 10%. Identifikasi
secara sederhana terhadap senyawa alkohol dan fenol dilakukan melalui
kelarutan alkohol dan fenol, serta test ferri klorida dengan penambahan pereaksi
tertentu dan diamati adanya perubahan warna dan pembentukan 2 fasa.
molekul rendah dapat larut dalam air, kebanyakan fenol bereaksi dengan
sedangkan alkil halida padanannya besi (III) klorida membentuk warna
tidak larut (Fessenden & Fessenden, merah, ungu, biru, atau hijau yang
1994). Alkohol-alkohol rendah tergantung pada konsentrasi atau
(metanol dan etanol) dapat larut senyawa fenolik yang digunakan
dalam air dengan tidak terbatas. (Casey, 2000). Fenol merupakan
Alkohol mempunyai berat jenis yang senyawa berhidrat satu dengan titik
lebih tinggi dari pada alkana tetapi didih 182°C dan jika dibiarkan di
masih lebih rendah dari pada air. udara dan cahaya fenol menjadi
Titik didih alkohol jenuh lebih tinggi merah atau cokelat. Fenol jika
dari titik didih alkana yang dicampur dengan air akan
mempunyai atom C yang sama membentuk 2 fasa, dibawah larutan
(Fessenden & Fessenden, 1982). air dalam fenol dan diatas larutan
fenol dalam air. Kelarutan air dalam
fenol dan sebaliknya akan
Gambar 1. 1. StrukturAlkohol bertambah dengan naiknya suhu
pada 68°C (Riawan, 2002). Fenol
Fenol merupakan senyawa
sedikit larut dalam air dengan
organik yang mengandung gugus perbandingan 8,3g/ 100ml karena
hidroksil (-OH) yang terikat langsung
bobot molekul air lebih rendah dari
dengan atom karbon pada suatu
fenol (Casey, 2000).
cincin benzena (Martin, 2012). Fenol
dibuat dengan penggabungan garam
asam sulfanoat dengan natrium
hidroksida membentuk garam
natrium dan fenol (Riawan, 2002).
Senyawa fenol yang banyak terikat Gambar 1. 2. StrukturFenol
dengan gula dikenal sebagai
glukosida yang biasa terdapat pada Berdasarkan golongannya,
vakuola sel tanaman. Salah satu alkohol dibagi menjadi alkohol
golongan terbesar fenol adalah primer (1°), alkohol skunder (2°), dan
flavonoid, yaitu senyawa metabolit alkohol tersier (3°). Alkohol primer
skunder pada tumbuhan yang memiliki 2 atom H pada C yang
brfungsi sebagai antioksidan bergabung dengan gugus OH.
(Petrucci, 1987). Alkohol skunder memiliki 1 atom H
Fenol adalah asam yang pada C yang bergabung dengan
lebih kuat dari pada alkohol karena gugus OH. Sedangkan alkohol
ion fenoksidanya distabilkan oleh tersier tidak memiliki atom H pada C
resonansi (Casey, 2000). Fenol tersebut. Alkohol primer mempunyai
mudah dioksidasi oleh udara dan rumus R-OH, alkohol primer
memberikan zat warna. Mempunyai mempunyai rumus RR’-CHOH,
sifat antiseptik, beracun, dan sedangkan alkohol tersier
mengikis dengan nilai ka= 1x10-10 mempunyai rumus RR’R’’-OH (Hart,
(Riawan, 2000). Pada uji besi klorida, 2003). Berdasarkan jumlah gugus
OH, alkohol dibagi menjadi
dengan kalium permanganat adalah Mempunyai titik lebur 20°C, titik didih
asam karboksilat (Martin, 2012). 182°C, mengurai pada 290°C dan
Reaksi yang terjadi pada percobaan densitas 1,2613 (Mulyono, 2005).
ini adalah sebagai berikut: Tembaga (II) sulfat (CuSO 4)
mempunyai nama lain sulfat cupric.
Digunakan dalam proses
Gambar 3. 14. Reaksi Etanol
penyepuhan dan pewarna tekstil
dengan K2Cr2O7
serta sebagai bahan pengawet kayu.
Merupakan padatan kristal biru,
Gambar 3. 15. Reaksi Metanol senyawa hidrat CuSO 4.5H2O atau
dengan K2Cr2O7 sering disebut biru vitriol. Mudah
larut dalam air, titik lebur 150°C
Gambar 3. 16. Reaksi Isopropil (hidrat), dan densitas 2,284 (hidrat)
Alkohol dengan K2Cr2O7 (Mulyono, 1996).
Langkah kerja yang
Gambar 3. 17. Reaksi Etanol dilakukan yaitu, masing-masing
dengan KMnO 4 senyawa etanol dan gliserol
dimasukkan kedalam tabung reaksi
Gambar 3. 18. Reaksi Metanol lalu diencerkan sedikit dengan air
dengan KMnO 4 sebanyak 5 tetes untuk etanol dan
35 tetes untuk gliserol. Pengenceran
Gambar 3. 19. Reaksi Isopropil dilakukan untuk menurunkan
Alkohol dengan KMnO 4 konsentrasi dari larutan agar
tumbukan antarmolekul berkurang
sehingga reaksi yang terjadi akan
melambat (Martin, 2012). Kemudian
ditambahkan 5 tetes CuSO 4 dan
beberapa tetes larutan NaOH 10%.
Fungsi penambahan CuSO 4 adalah
Gambar 3. 20. Test Oksidasi sebagai agenoksidasi, sedangkan
Membedakan Alkohol Mono dan penambahan NaOH adalah untuk
Poli mengatur pH dan sebagai zat
penetral pada larutan (Martin, 2012).
Berdasarkan jumlah gugus
Kemudian perubahan yang terjadi
OH, alkohol dibagi menjadi alkohol
dicatat dan diamati. Hasil yang
mono yaitu, alkohol yang
diperoleh menunjukkan reaksi
mengandung satu gugus OH dan
alkohol poli yaitu, alkohol yang negatif. Menurut literatur,
mengandung lebih dari satu gugus seharusnya alkohol mono jika
OH (Riawan, 2002). Gliserol direaksikan dengan CuSO 4 dan
(C3H5(OH)3) merupakan senyawa NaOH menghasilkan larutan
alkohol tersier yang berwujud cair berwarna biru dan endapan cokelat,
seperti sirup, tak berwarna, dan sedangkan reaksi antara alkohol poli
terasa manis. Diperoleh dari dengan CuSO 4 dan NaOH
hidrolisis lemak, digunakan sebagai menghasilkan larutan berwarna biru
bahan anti beku, dan plastiser. pekat (Martin, 2012). Reaksi yang