Anda di halaman 1dari 14

ALKOHOL DAN FENOL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alkohol memiliki rumus R-OH. Strukturnya serupa dengan air, tetapi satu
hidrogennya diganti dengan satu gugus alkil. Gugus fungsi alkohol
adalah gugus hidroksil, -OH. Pada akohol, gugus OH terikat pada satu
atom karbon tetrahedral. Alkohol tersusun dari unsur C, H, dan O.
Struktur alcohol : R-OH primer, sekunder dan tersier.
Fenol memiliki gugus OH sama seperti alkohol tetapi memiliki
perbedaan yang cukup mendasar sehingga kedua kelompok senyawa ini
dianggap sebagai kelompok gugus fungsi yang berbeda. Salah satu
perbedaannya ialah fenol bersifat lebih asam daripada alkohol.
Alkohol dan fenol merupakan dua senyawa organik yang mempunyai
struktur yang serupa, tetapi gugus fungsi pada fenol melekat langsung
pada cincin aromatik. Hidrokarbon berlaku sebagai dasar
pengelompokan senyawa organik. Suatu senyawa non hidrokarbon yang
mana mengandung rantai karbon atau cincin atom-atom karbon yang
sama akan dibahas terbatas pada derivate sederhana yang diperoleh
dari menggantikan satu, dua, atau tiga atom hydrogen dalam molekul
hidrokarbon, dengan atom oksigen atau gugus hidroksil. Adanya atom-
atom atau gugus-gugus atom menentukan sebagian besar sifat fisika dan
kimia molekul itu. Atom ataupun gugus atom yang paling menentukan
sifat suatu zat dirujuk sebagai gugus fungsional.
Reaksi-reaksi kimia yang dapat membantu dalam membedakan alkohol
dengan fenol dan antara senyawa-senyawa alkohol sendiri antara lain uji
Lucas, uji asam kromat (uji Bordwell-Wellman), uji dengan Natrium dan
larutan NaOH, uji dengan keasaman fenol dan uji besi(iii) klorida.

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

1.2 Maksud Percobaan


Adapun maksud dari praktikum ini adalah mempelajari beberapa sifat
fisika dan kimia dari alkohol dan fenol dan membedakan antara alkohol
primer, sekunder, dan tersier.
1.3 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mampu melakukan uji kelarutan
dalam air dan n-heksana, uji lacas, uji reaksi dengan NaHCO 3, dan reaksi
dengan FeCl3.

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Alkohol merupakan suatu senyawa yang mengndung gugus hidroksil,
-OH. Fenol juga mengandung gugus hidroksil tetapi gugus fungsi ini
melekat pada cincin aromatik (Ghalib, 2010).
Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari
karena dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar
maupun pelarut. Dalam laboratorium dan industri alkohol digunakan
sebagai pelarut dan reagensia. Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen
antara molekul-molekulnya maupun dengan air. Hal ini dapat
mengakibatkan titik didih maupun kelarutan alkohol dalam air cukup
tinggi. Selain dipengaruhi oleh ikatan hidrogen, kelarutan alkohol juga
dipengaruhi oleh panjang pendeknya gugus alkil, banyaknya cabang dan
banyaknya gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon. Seperti air,
alkohol adalah asam atau basa sangat lemah. Pada larutan encer dalam
air, alkohol mempunyai pKa yang kira-kira sama dengan pKa air. Namun
dalam keadaan murni keasaman alkohol jauh lebih lemah daripada air.
Hal ini disebabkan karena alkohol mempunyai tetapan elektrik yang
rendah (Suminar, 2012).
Sifat-sifat fisika dari alkohol antara lain Titik didih alkohol lebih tinggi
dibanding dengan titik didih alkana yang mempunyai atom C yang sama.
Hal ini karena dalam keadaan cair molekul-molekul alkohol terasosiasi
dan biasanya membentuk jembatan. Makin banyak atom C, makin tinggi
titik didihnya, Alkohol BD nya lebih tinggi daripada alkan, tetapi lebih
rendah daripada air (Marappung, 2010).
Berdasarkan peredaan letak terikatnya gugus OH pada atom C. Alkohol
dibedakan menjadi tiga, yaitu alkohol primer, alkohol sekunder dan
alkohol tersier. Alkohol primer yaitu jika gugus OH terikat pada atom C
primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain secara langsung).

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

Alkohol sekunder yaitu jika gugus OH terikat pada atom C sekunder


(atom C yang mengikat secara langsung dua atom C yang lain). Alkohol
tersier yaitu jika gugus OH terikat pada atom C tersier (atom C yang
engikat secara langsung tia buah atom C yang lain. Secara fisik akan
sulit membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier. Karena
bau dan warna ketiganya dapat dikatakan sama (Ghalib, 2010).
Alkohol primer jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa aldehidnya dan
jika dioksidasi lebih lanjut dihasilkan senyawa asam karboksilatnya.
Alkohol sekunder jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa alkanonnya.
Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi (Ghalib, 2010).
Senyawa alkohol atau alkanol dapat dikatakan enyawa alkana yang satu
atom H-nya diganti dengan gugus OH (hidroksil). Alkohol adalah R-OH
dimana R adalah gugus alkil. Golongan senyawa akohol juga dapat
ditulis CnH2n + 1 OH ( Ghalib, 2010).
Fenol merupakan asam yang lebih kuat dari pada alkohol atau air. Fenol
dengan pKa=10 dengan kekuatan asam kira-kira ditengah antara etanol
dan asam asetat. Ion fenoksida merupakan basa yang lebih lemah
dibandingkan OH, oleh karena itu,fenoksida dapat diolah dengan seuatu
fenol dan NaOH dalam air.reaktifitas ini sangat berbeda dengan
reaktifitas alkohol. Fenol bersifat lebih asam dibandingkan alkohol karena
anion yang dihasilkan oleh resonansi,dengan muatan negatifnya disebar
(delokalisasi) oleh cincin aromatic (Ghalib, 2010).
Fenol mempunyai gugus seperti alkohol akan tetapi gugus fungsinya
melekat langsung pada cincin aromatik. Tata namanya biasanya
dipergunakan nama yang lazim dengan akhiran ol. Fenol mempunyai
sifat-sifat yaitu mempunyai sifat asam. Atom H dapat diganti tak hanya
dengan logam (seperti alkohol tetapi juga dengan basa, terjadi fenolat.
Sifat asam dar ifenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat diuraikan dengan
asam karbonat. Mudah dioksidasi, juga oleh O 2 udara dan memberikan
MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH
15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

zat-zat warna, mereduksi larutan fehling dan Ag-beramoniak. Memberi


reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3. Mempunyai sifat antiseptik,
beracun, mengikis, Ka = 1 X 10-10 (Riawan, 2013).
Fenol biasanya digunakan sebagai antiseptikum (dimana hal ini mungkin
karena mempunyai sifat mengkoagulasu protein) koefisien fenol (kf) :
perbandingan kons. Fenol/kons. Zat untuk mematikan suatu macam
bakteri dalam waktu yang sama dan juga sebagai sintesis misalnya :
asam salisilat, aspirin, dan fenolftalein. (Riawan, 2013).
Fenol mempunyai sifat antara lain yaitu bersifat asam. Atom H dapat
diganti tak hanya dengan logam (seperti alkohol) tetapi juga dengan
basa, terjadi fenolat. Sifat asam dari fenol-fenol lemah dan fenolat ini
dapat diuraikan dengan asam karbonat. Fenol Mudah dioksidasi, juga
oleh O2 udara dan memberikan zat-zat warna, mereduksi larutan fehling
dan Ag- beramoniak, memberi reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3,
mempunyai sifat antiseptik, beracun, mengikis, Ka = 1 x 10-10
(Riawan : 2013).
2.2 Uraian Bahan
2.2.1 Larutan Na2CO3 (FI III, 1979)
Nama resmi : NATRII CARBONAS
Sinonim : Natrium karbonat
Berat molekul : 124,00
Rumus molekul : Na2CO3
Pemerian : Hablur, tidak berwarna, atau hablur serbuk
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut
..dalam air mendidih
2.2.2 Etanol (FI IV, 1995)
Nama resmi : AETHANOLUM
Sinonim : Etanol
Rumus molekul : C2H6O
Berat molekul : 46,07

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

Pemerian :.Cairan mudah menguap, jernih, tidak


...berwarna, bau khas, dan menyebabkan
...rasa terbakar pada lidah.
Kelarutan : bercampur dengan air dan praktis
..bercampur dengan larutan organik lainnya.
2.2.3 Feri klorida (FI III, 1979)
Nama resmi : FERII CHLORIDUM
Sinonim : Besi(III) klorida
Berat molekul : 162,2
Rumus molekul : FeCl3
Pemerian : Hablur atau serbuk hblur, hitam kehijauan,
..warna jingga dari garam nitrat yang telah
..terpengaruhi oleh kelembaban.
Kelarutan : Larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

2.2.4 Fenol (FI III, 1979)


Nama resmi : PHENOLUM
Sinonim : Fenol
Berat molekul : 94,11
Rumus molekul : C5H6OH
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau massa hablur,
..tidak berwarna, baukhas.
Kelarutan : Larut dalam 12 bagian air, mudah larut
...................................................dalam etanol (95%) p.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

2.2.5 Natrium bikarbonat (FI III, 1979)


Nama resmi : NATRII SUBCARBONAS
MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH
15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

Sinonim : Natrium bikarbonat


Berat molekul : 84,01
Rumus molekul : NaHCO3
Pemerian : Serbuk putih atau hablur monoklin kecil
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air, praktis tidak
...................................................larut dala etanol (95%) p.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2.3 Prosedur Kerja (Anonimm, 2017)


A. Kelarutan dalam air dan n-heksana
1. Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Masing-masing tabung reaksi dengan 0,5ml air (1) dan 0,5
n-heksana (2)
3. Kedalam reaksi (1) dan (2), tambahkan setetes metanol
4. Kocok dan perhatikan kelarutannya
5. Kerjakan seperti 1 s/d 4 dengan menggunakan alkohol yang lain
6. Kerjakan seperti diatas dengan menggunakan fenol
B. Alkohol Primer, Sekunder dan Tersier
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi
2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 1 ml pereaksi lucas
3. Tambahkan 3-5 tetes alkohol Primer pada tabung (1), 3-5 tetes
alkohol sekunder pada tabung (2), dan alkohol tersier
4. Kocok dan biarkan 3-5 menit
5. Perhatikan perubahannya dan catat
6. Kerjakan seperti 1 s/d 5 dengan menggunakan fenol
C. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi
2. Tabung (1) diisi dengan amyl alkohol, tabung (2) dengan fenol, dan
tabung 3 dengan asm asetat (sebagai pembanding) masing-
masing 1 ml
3. Masing-masing tabung reaksi ditambah dengan 0,5 ml Na 2CO3
4. Kocok dan biarkan 3-5 menit
5. Perhatikan perubahan dan catat
6. Kerjakan seperti 1 s/d 5 (ganti Na2CO3 denagn NaHCO3)
D. Reaksi dengan FeCl3
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

2. Tabung (1) diisi dengan metanol, tabung (2) dengan amil alkohol,
dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 ml
3. Kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan beberapa
tetes FeCl3
4. Catat perubahan yang terjadi
E.

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan yaitu rak tabung, tabung reaksi, dan pipet
skala
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan yaitu etanol, fenol, feri klorida, natrium
bikarbonat, dan natrium karbonat.
3.3 Cara Kerja
Disiapkan dua buah tabung reaksi, ditambahkan pada masing-masing
tabung reaksi dengan 0,5 ml air (1) dan 0,5 ml n-heksana (2)
menggunakan pipet skala, kemudian ditambahkan setetes etanol pada
masing-masing tabung, kemudian dikocok dan dicatat kelarutannya.

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
A. Kelarutan dalam air dan n-heksana
Alkohol / fenol Kelarutan dalam air Kelarutan dalam n-
heksana
Amil alkohol Tidak larut sempurna / Tidak terjadi perubahan
terjadi 2 fase
Etanol Larut sempurna Tidak larut sempurna
Fenol Larut sempurna Larut sempurna
2-propanol Larut sempurna Tidak larut sempurna

B. Uji Lucas

Alkohol Pereaksi Lucas

Amil alkohol Tidak terjadi perubahan, terbentuk 2


fase

C. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3

Alkohol / Fenol Na2CO3 NaHCO3

Amil alkohol Terbentuk 2 fase dan Terjadi 2 fase dan ada


ada gelembung gas gelembung gas

Etanol Larut bening Tidak larut sempurna

Fenol Tidak terjadi perubahan Larut sempurna dan


dan larut sempurna tidak terjadi perubahan

2-propanol Larut sempurna Larut sempurna

D. Reaksi dengan FeCl3

Zat FeCl3

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

Amil alkohol Terjadi 2 fase

Etanol Terjadi perubahan warna menjadi


warna kuning

Fenol Berubah jadi warna ungu tua

2-propanol Berubah warna jadi warna orange

4.2 Pembahasan
Percobaan yang dilakukan pertama adalah menentukan kelarutan alcohol
dan fenol dalam air dan n-heksana. Gugus hidroksil dalam alcohol
merupakan gugus yang bersifat polar. Kepolaran ini memungkinkan
alkohol untuk membentuk ikatan hidrogen. Alkohol dapat berikatan
dengan air karena adanya interaksi ikatan hidrogen antara gugus
hidroksil dan air. Pada hasil percobaan ini etanol, 2-propanol, dan fenol
larut sempurna namun amil alkohol tidak larut sempurna atau terbentuk 2
fase. Hal ini mungkin disebabkan oleh kesalahan kerja dan adanya
kontaminasi zat yang terjadi pada pipet yag digunakan. Sedangkan pada
n-heksana etanol dan 2-propanol tidak larut sempurna.
Uji lucas digunakan untuk membedakan alkohol-alkohol
primer,sekunder,dan tersier yang dapat larut dalam air. Reagen Lucas
merupakan suatu campuran asam Klorida pekat dengan seng klorida.
Seng klorida adalah suatu asam Lewis yang ketika ditambahkan ke
dalam asam klorida akan membuat larutan menjadi lebih asam. Pada
percobaan ini sampel yang digunakan pada uji lucas ini adalah amil
alkohol. Hasil yang di dapat adalah amil alkohol tidak terjadi perubahan
dan terbentuk dua fase.
Pada uji reaksi denagn Na 2CO3 dan NaHCO3, sampel yang di gunakan
adalah Fenol, Etanol, 2-propanol, dan amil alkohol. Pada Na 2CO3 etanol

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

dan fenol larut sempurna dan warnanya bening kekuningan, 2-propanol


dan amil alkohol larut sempurna, terbentuk 2 fase, dan ada gelumbung
gas. Sedangkan pada NaHCO3 etanol dan fenol tidak larut sempurna dan
warnanya bening kekuningan, 2-propanol dan amil alkohol terbentuk 2
fase dan ada gelembung gas.
Pada percobaan reaksi dengan FeCl 3, digunakan sampel amil alkohol,
etanol, fenol, dan 2-propanol. Rata-rata pada percobaan reaksi ini terjadi
perubahan warna seperti etanol berubah warna menjadi warna kuning,
fenol menjadi warna ungu tua, dan 2-propanol menjadi warna orange
sedangkan pada amil alkohol terbentuk 2 fase.
Pada percobaan kali ini prosedur pemipetan dan kebersihan pipet perlu
dijaga karena dapat mempengaruhi hasil yang akan didapatkan.

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah uji yang tepat untuk
membedakan alkohol dan fenol adalah uji kelarutan dalam air dan n-
heksana. Sedangkan untuk membedakan alkohol primer, sekunder, dan
tersier kita dapat menggunakan uji lucas.
5.2 Saran
Dalam praktikum ini, sebaiknya alat sebelum digunakan harus
diperiksa dulu kelayakannya dan pada saat asistensi materi, diharapkan
asisten tidak terlalu cepat untuk menjelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076
ALKOHOL DAN FENOL

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Depkes RI


Ditjen POM. 1995 Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Depkes RI
Ghalib, Achmad Kholish. 2010. Buku Pintar Kimia. Jakarta : Penerbit :
Powerbooks.
Marappung. 2010. Kimia Organik. Bandung : SHA Bandung.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Penerbit Binarupa aksara.
Suminar, Hart.1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Erlangga: Jakarta.

MUHAMMAD ZHARI. S NUR HIJRAH


15020160076

Anda mungkin juga menyukai