Anda di halaman 1dari 18

TEGANGAN PERMUKAAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi

pada zat cair (fluida) yang berada pada keadaan diam (statis). Tegangan

permukaan didefinisikan sebagai gaya (F) persatuan panjang (L) yang

bekerja tegak lurus pada setiap garis di permukaan fluida. Di dalam

cairan, sebuah molekul mengalami gaya tarik dari molekul tetangganya.

Tetapi pada permukaannya, sebuah molekul hanya dikelilingi sebagian

saja dan akibatnya molekul pada permukaan ini hanya mengalami gaya

tarik ke arah badan cairannya (dapat dikatakan seolah-olah bdab cairan

dibungkus oleh suatu membrane/lapisan yang tidak tampak). Perilaku

cairan pada permukaan cairan ini yang disebut tegangan permukaan,

dan sifat ini pula yang menyebabkan cairan dapat jatuh membentuk

tetesan, dapat merambat pada pembuluh/pipa kapiler.

Untuk menentukan tegangan permukaan dapat digunakan berbagai

metode, misalnya metode kenaikan kapiler. Metode ini hanya digunakan

untuk menentukan tegangan suatu zat cair dan tidak dapat digunakan

untuk menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair yang tidak

bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka

zat tersebut akan naik ke dalam pipa sampai gaya gesek ke atas

diseimbangkan oleh gaya gravitasi ke bawah akibat berat zat cair.

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
Pada dasarnya tegangan permukaan zat cair dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya suhu dan zat relarut. Dimana keberadaan zat

terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan

permukaan terutama molekul zat yang berada pada permukaan cairan

berbentuk lapisan nonmolekuler yang disebut dengan molekul surfaktan.

Oleh karena itu dilakukan penentuan tegangan permukaan pada beberapa

jenis cairan yang didasarkan atas gaya tarik antar molekul permukaan

cairan dengan menggunakan metode rambat kapiler.

B. Tujuan Praktikum

Adapun yang menjadi tujuan dari praktikum kali ini ialah Menentukan

tegangan permukaan beberapa zat cair

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat

pada antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar

muka selalu lebih kecil dari pada tegangan permukaan karena gaya

adhesi antara dua cairan tidak bercampur lebih besar daripada adhesi

antara cairan dan udara (Hamid 2010).


Tegangan antarmuka selalu lebih kecil dari tegangan permukaan

karena gaya adhesi antara 2 fase cair yang membentuk suatu antar muka

adalah lebih besar daripada bila suatu fase gas berada bersama-sama.

Jadi bila dua cairan bercampur dengan sempurna, tidak ada tegangan

antar muka yang terjadi (Martin 2013)


Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh

beberapa factordiantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat

terlarut dalam suatu cairan akanmempengaruhi besarnya tegangan

permukaan terutama molekul zat yang berada padapermukaan cairan

berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dngan molekul

surfaktan.Faktor-faktor yang menpengaruhi : (Douglas 2001).


1. Suhu Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu,

karena meningkatnya energykinetik moleku (Douglas 2001).


2. Zat terlarut (solute)Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan

mempengaruhi tegangan permukaan.Penambahan zat terlarut akan

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
meningkatkan viskositas larutan, sehingga teganganpermukaan akan

bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan

cairanmembentuk lapisan monomolecular, maka akan menurunkan

tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan


3. Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan

permukaan, karenacnderung untuk terkonsentrasi pada permukaan

atau antar muka. Surfaktan mempunyaiorientasi yang jelas sehingga

cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satucontoh dari

surfaktan
Pengukuran tegangan permukaan dapat dilakukan dengan beberapa

metode antara lain : (Kosman 2005).


1. Metode cincin de-Nouy
Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan

dan tegangan antar permukaan zat cair. Prinsip kerja alat ini

berdasarkan pada kenyataan bahwa gaya yang dibutuhkan untuk

melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair sebanding dengan

tegangan permukaan atau tegangan antar muka. Gaya yang

dibutuhkan untuk melepaskan cincin dalam hal ini diberikan oleh

kawat torsi yang dinyatakan dalam dyne. Faktor koreksi diperlukan

karena ada variabel-variabel tertentu yang tidak dapat diabaikan yaitu


Jari-jari cincin
Jari-jari kawat yang membentuk cincin
Volume zat cair yang naik dari permukaan
2. Metode kenaikan kapiler

`Metode ini hanya digunakan untuk menentukan tegangan suatu

zat cair dan tidak dapat digunakan untuk menentukan tegangan antar

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
permukaan dua zat cair yang tidak bercampur. Bila pipa kapiler

dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka zat tersebut akan naik ke

dalam pipa sampai gaya gesek ke atas diseimbangkan oleh gaya

gravitasi ke bawah akibat berat zat cair.

Gaya kohesi adalah gaya tarik menarik antar zat atau molekul yang

sejenis sedangkan gaya adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul

zat yang tidak sejenis (Herinaldi 2004).

Gaya adhesi, yaitu energy yang dibutuhkan untuk mematahkan gaya

tarik-menarik antara molekul-molekul tidak sejenis. Dengan persamaan

permukaan atau kerja antarmuka adalah sama dengan permukaan

dikalikan dengan pertambahan luas (Martin1993).

B. Uraian Bahan

1. Air suling (Ditjen POM 1979)


Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling

RM / BM : H2O / 18,02

Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak

berasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai fase air

2. Parafin Cair (Ditjen POM 1979)

Nama resmi : PARAFFINUM LIQUIDUM

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
Nama lain : Parafin cair

Pemerian : Cairan kental jernih,tidak berwarna, tidak

memberikan berfluoresensi, tidak berwarna, hampir

tidak berbau, hampir tidak berasa.

Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol (95 %)P larut

dalam kloroform dan dalam eter P.

Kekentalan : Pada suhu 37,8C tidak kurang dari 55 cp.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai fase minyak

3. Tween 80 (Ditjen POM 1979)

Nama resmi : POLYSORBATUM 80

Nama lain : Tween 80

Pemerian : Cairan kental seperti minyak ; jernih, kuning muda

hingga coklat muda, bau karakteristik, rasa pahit

dan hangat.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol(95%) dalam etil

aseat P dan dalam metanol P,Sukar larut dalam

parafin cair dan dalam minyak biji kapas P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai emulgator fase air

BAB III

METODE KERJA

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
A. Alat yang digunakan
Adapun alat yang akan digunakan dalam percobaan ini adalah

batang pengaduk, cawan petri,etiket, gelas ukur, pipet volume, pipa

kapiler, dan penggaris


B. Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah aluminium

foil, aquadest, parafin cair, dan tween 80.

C. Cara kerja

Dibuat larutantween 80 dengan konsentrasi 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 ; 1,0;

2,0; 4,0; 6,0; 8,0; 10,0mg/10 mL air dan parafin cair.Disiapkan alat dan

bahan kemudian ditimbang cairan dalam wadah cawan porselindengan

konsentrasi 0,5 dan 0,6 mg/10 mL air. Dimasukkan cairan dalam cawan

porselin. Kemudian masukkan larutan tween 80 lalu tambahkan aquadest

sebanyak 10 mL. Lalu letakkan pipa kapiler diantara permukaan larutan

dan tetap berada di tengah-tengah cawan. Ditekan ujung pipa kapiler, dan

ketika pada dasar cawan lepaskan tangan pada ujung pipa, hingga larutan

dapat terserap oleh pipa kapiler lalu diukur ketinggian cairan dengan

menggunakan mistar atau penggaris. Kemudian catat harga tegangan

antar permukaan pada skala dalam dyne/cm dan hitunglah tegangan

antar permukaan. Lakukan percobaan diatas dengan menggunakan air

dan parafin cair

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
A. Hasil
1 Tabel pengamatan

Bahan Konsent Tinggi (cm) Jari-jari (r) Tegangan

rasi (M) (cm) permukaan

(dyne/cm)

Air - 1.2 0.006 3.532


Parafin cair - 1 0.006 2.619
Tween 80 0.2 1.2 0.006 3.532
Tween 80 0.3 1.2 0.006 3.532
Tween 80 0.4 1.1 0.006 3.327
Tween 80 0.5 1 0.006 2.943
Tween 80 0.6 1.1 0.006 3.237
Tween 80 0.7 2.7 0.006 7.946
Tween 80 0.8 0.2 0.006 0.588
Tween 80 0.9 0.6 0.006 1.766
Tween 80 1.0 0.5 0.006 1.472

2 Perhitungan

Jumlah bahan yang diperlukan:

0,2
a. Konsentrasi 0,2 x 10=0,02
100

0,3
b. Konsentrasi 0,3 x 10=0,03
100

0,4
c. Konsentrasi 0,4 x 10=0,04
100

0,5
d. Konsentrasi 0,5 x 10=0,05
100

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
0,6
e. Konsentrasi 0,6 x 10=0,06
100

0,7
f. Konsentrasi 0,7 x 10=0,07
100

0,8
g. Konsentrasi 0,8 x 10=0,08
100

0,9
h. Konsentrasi 0,9 x 10=0,09
100

1,0
i. Konsentrasi 1,0 x 10=0,1
100

12 mm
r = = 0,6 mm = 0,006 cm
2

a) Air

= xrxhxxg

= x 0,006 x 1,2 x 1 x 9,81

= 3,532 dyne/cm

b) Tween 80, konsentrasi 0,2

=xrxhxxg

= x 0,006 x 2 x 1 x 9,81

= 3,532 dyne/cm

c) Tween 80, konsentrasi0,3

=xrxhxxg

= x 0,006 x 1,2 x 1x 9,81

= 3,532 dyne/cm

d) Tween 80, konsentrasi 0,4

=xrxhxxg

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
= x 0,006x 1,1 x 1 x 9,81

= 3,237 dyne/cm

e) Tween 80, konsentrasi 0,5

=xrxhxxg

= x 0,006 x 1 x 1 x 9,81

= 2,943 dyne/cm

f) Tween 80, konsentrasi 0,6

=xrxhxxg

= x 0,006x 1,1 x 1 x 9,8

= 3,237 dyne/cm

g) Tween 80, konsentrasi 0,7

=xrxhxxg

= x 0,006x 2,7 x 1 x 9,81

= 7,946 dyne/cm

h) Tween 80, konsentrasi 0,8

=xrxhxxg

= x 0,006x 0,2 x 1x 9,81

= 0,588 dyne/cm

i) Tween 80, konsentrasi 0,9

=xrxhxxg

= x 0,006 x 0,6 x 1x 9,81

= 1,766 dyne/cm

j) Tween 80, konsentrasi 1,0


ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU
D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
=xrxhxxg

= x 0,006 x 0,5 x 1x 9,8

= 1,472 dyne/cm
B. Pembahasan

Praktikum ini bertujuan untuk menentukan tegangan permukaan

cairan dengan menggunakan metode kapiler. Tegangan permukaan

adalah gaya atau tarikan kebawah yang menyebabkan permukaan cairan

berkontraksi den benda dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan oleh

gaya-gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka cairan. Gaya ini

biasa segera diketahui pada kenaikan cairan biasa dalam pipa kapilerdan

bentuk suatu tetesan kecil cairan. tegangan permukaan merupakan

fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang berada dalam

keadaan diam (statis).

Tegangan permukaan adalah suatu gaya nyata yang efeknya tampak

pada tingkat makroskopis seperti halnya pada tingkat molekuler,

Tegangan antarmuka bisa juga dinyatakan sebagai energi persatuan luas

jika kerja yang diperlukan untuk memindahkan batang yang bergerak

dengan suatu jarak kecil (Lachman1989).

Gaya kohesi adalah gaya tarik menarik antar zat atau molekul yang

sejenis sedangkan gaya adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul

zat yang tidak sejenis (Herinaldi 2004).

Besarnya tegangan permukaan diperngaruhi oleh beberapa faktor,

seperti jenis cairan, suhu, dan, tekanan, massa jenis, konsentrasi zat

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
terlarut, dan kerapatan. Jika cairan memiliki molekul besar seperti air,

maka tegangan permukaannya juga besar. salah satu factor yang

mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah massa jenis/

densitas (D), semakin besar densitas berarti semakin rapat muatan

muatan atau partikel-partiekl dari cairan tersebut. Kerapatan partikel ini

menyebabkan makin besarnya gaya yang diperlukan untuk memecahkan

permukaan cairan tersebut. Hal ini karena partikel yang rapat mempunyai

gaya tarik menarik antar partikel yang kuat. Sebaliknya caiarn yang

mempunyai densitas kecil akan mempunyai tegangan permukaan yang

kecil pula.

Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai

pengaruh terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan

adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa solut yang

ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena

mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam

larutan. Sebaliknya solut yang penambahannya kedalam larutan

menaikkan tegangan muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang

lebih kecil daripada didalam larutan.

Pada percobaan kali ini metode yang digunakan adalah metode

keanikan kapiler. Metode ini digunakan untuk menentukan tegangan suatu

zat cair dan dapat digunakan untuk bercampur. Fase air (air dan Tween

80) dan fase minyak (parafin cair dan span 80), Air digunakan karena air

cocok untuk melarutkan cairan tween yang dimana tween cairan kental

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
seperti minyak, tetapi cenderung mudah larut dalam pelarut air,

sedangkan digunakan parafin cair karena parafin dapat melarutkan span

yang umumnya larut dan terdispersi dalam minyak dan pelarut organik,

dalam air biasanya tidak larut tetapi terdispersi dan merupakan cairan

kental yang tidak dapat larut dalam air.

Dari percobaan kali ini hasil yang diperoleh yaitu tegangan

permukaan pada air adalah 3,532 dyne/cm, Hal ini tidak sesuai dengan

literature dimana tegangan permukaan air yaitu 72,8 dyne/cm.kemudian

pada tween 80 dengan konsentrasi 0,2 yaitu 3,532 dyne/cm, konsentrasi

0,3 yaitu 3,532 dyne/cm, konsentrasi 0,4 yaitu 3,237 dyne/cm, konsentrasi

0,5 yaitu 2,943 dyne/cm, konsentrasi 0,6 yaitu 3,237 dyne/cm, konsentrasi

0,7 yaitu 7,946 dyne/cm, konsentrasi 0,8 yaitu 0,588 dyne/cm, konsentrasi

0,9 yaitu 1,766 dyne/cm, konsentrasi 1,0 yaitu 1,472 dyne/cm.

Tujuan dilakukan percobaan ini yaitu untuk menentukan tegangan

permukaan dari air dan parafin cair dengan mencampurkannya dengan

larutan tween 80

Digunakan larutan tween 80 dengan konsentrasi yang berbeda-beda

dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi zat terhadap

kerapatan dan tegangan antar muka. Aquades berfungsi sebagai

pembanding sehingga kerapatan dan tegangan mukanya dapat dilihat

langsung. Perbedaan kenaikan volume zat cair dalam pipa kapiler

disebabkan oleh kekuatan adhesi antara molekul-molekul cairan,

sehingga cairan itu membasahi dinding kapiler, menyebar dan meninggi

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
dalam pipa. Dengan mengukur kenaikan ini dalam pipa kapiler dapat

menentukan tegangan permukaan cairan yang dimaksud, tetapi tidak

diketahui tegangan antar muka.

Manfaat Tegangan Permukaan dalam Dunia Farmasi adalah Dalam

mempengaruhi penyerapan obat pada bahan pembantu padat pada

sediaan obat, penetrasi molekul melalui membrane biologis dan

pembentukan kestabilan emulsi dan dispersi partikel tidak larut dalam

media cair untuk membentuk sediaan suspensi.

Aplikasinya dalam bidang farmasi yaitu pada pembuatan sediaan

obat seperti emulsi dan suspensi.

Faktor kesalahan yang terjadi pada saat praktikum di lakukan ialah

kurang bersihnya alat yang di gunakan dan kurang ketelitian pada saat

melakukan praktikum yang mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak

sesuai dengan yang diinginkan atau tidak sesuai dengan literature.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yg dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Konsentrasi 0,2 diperoleh hasil 35,3 dyne/cm3.

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
2. Konsentrasi 0,3 diperoleh hasil 35,3 dyne/cm3.

3. Konsentrasi 0,4 diperoleh hasil 32,3 dyne/cm3.

4. Konsentrasi 0,5 diperoleh hasil 29,4 dyne/cm3.

5. Konsentrasi 0,6 diperoleh hasil 32,3 dyne/cm3.

6. Konsentrasi 0,7 diperoleh hasil 79,4 dyne/cm3.

7. Konsentrasi 0,8 diperoleh hasil 64,7 dyne/cm3,

8. Konsentrasi 0,9 diperoleh hasil 17,6 dyne/cm3.

9. Konsentrasi 1,0 diperoleh hasil 14,7 dyne/cm3.

B. Saran

Adanya komunikasi yang baik antara praktikan dan asisten

pendamping dalam praktikum sehingga segala sesuatunya lebih

terkoordinasi. Alat dan bahan baiknya lebih di lengkapi lagi agar ketika

praktikan melakukan praktukum tidak berebutan alat di laboratorium.

Saran untuk kak dinda agar selalu menuntun praktkannya sampai

praktikan selesai melakukan praktikum, pemaparan materinya terhadap

praktikan sangat baik semoga selalu sepeti itu kak, jelas dan tegas,

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2017, Penuntun Praktikum Farmasi Fisika 1, hal. 20, Universitas


Muslim Indonesia, Makassar.

Ditjen POM 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan


Republik Indonesia : Jakarta.

Giancoli, Douglas C 2001.Fisika jilid 1. Erlangga: Jakarta.

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
Hamid, Rimba 2010.Penuntun Kimia Fisik.Universitas Hauoleo: Kendari.

Kosman, R. dkk 2005, Bahan Ajar Farmasi Fisika, Universitas Muslim Indonesia.
Makassar

Martin, Alfred, dkk 2013, Farmasi Fisik Edisi Ketiga, hal. 925, 927-928,
930, 934-935, 941, 946, 968, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

LAMPIRAN

Lampiran I Skema kerja

siapkan alat dan bahan

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN
masukkan Tween 80 dengan konsentrasi

0,2;0,3; 0,4;0,5; 0,6;0,7; 0,8;0,9 1,0 kedalam erlemeyer

aduk hingga tween dan air bercampur

masukkan air dan tween 80

yang bercaparur ke dalam cawan petri

masukkan pipa kapiler dalam cawan petri

yang berisi air dan tween 80, bagian atasnya tutup dengan jari

ukur tinggi cairan yang naik pada pipa kapiler

dengan mistar

catat tinggi cairan pada pipa kapiler,

dihitung bobot jenisnya

Lampiran II Gambar

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067
TEGANGAN PERMUKAAN

Proses mengambilan Proses pelarutan


larutan dengan larutan tween 80.
menggunakan pipa
kapiler.

Pengukuran air sebanyak


10 ml.

ZIKRULLAH BAHARJA ADINDA DWI AYU


D.RASYID
15020160067

Anda mungkin juga menyukai