Anda di halaman 1dari 12

1

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT ORGOLEPTIK SEDUHAN TEH CELUP


BERBASIS TEH HITAM (Camellia sinensis) DAN TEH HERBAL BUAH PARIJOTO
(Medinilla speciosa)

Firman Setiawan -1 , Bambang Kunarto2* , Elly Yuniarti Sani -2


1
Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Semarang.
2
Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Semarang. *Korespondensi dengan penulis (bambangkun@usm.ac.id)

ABSTRAK
Firman Setiawan, Bambang Kunarto, dan Elly Y Sani.
Teh hitam adalah jenis teh yang dalam pengolahannya melalui proses fermentasi secara
penuh. Teh herbal adalah produk teh kering yang berbahan baku selain Camellia sinensis.. berbagai
variasi teh hitam mulai diproduksi dengan berbagai tambahan bahan seperti buah, bunga maupun
rempah-rempah. Produk yang dihasilkan akan menghasilkan aroma dan rasa yang khas pada teh
contohnya teh melati, teh bunga mawar, teh apel, teh mangga dan bahan lainnya. Teh herbal buah
parijoto merupakan minuman yang berasal dari bahan alami parijoto (Medinilla speciosa). Parijoto
terbukti mengandung senyawa fenol dan memiliki aktivitas antioksidan Teh celup merupakan
bubuk teh yang dikemas ke dalam kantong dengan tali atau tanpa tali maupun perekat untuk
dicelup, dimana proses penyeduhan yang mudah dan tanpa penyaringan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbandingan aktivitas antioksidan teh celup berbasis teh hitam dan teh
herbal parijotho dan sifat organoleptik didalamnya terhadap karakteristik kadar air, kadar abu,
antosianin, fenolik total, flavonoid total, aktivitas antioksidan (RSA-DPPH) dan evaluasi sensoris
seduhannya (aroma, rasa dan kenampakan). Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 6 perlakuan dan 3 ulangan.P0 (100 : 0), P1 (90 : 10),
P2 (80 : 20) P3 (70 : 30) P4 (60 : 40) dan P5 (50 : 50) . Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan ANOVA, dan apabila terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan uji wilayah
ganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu
pengeringan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar air, kadar abu, antosianin, fenolik total,
flavonoid total, dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
pencampuran antara teh hitam dan teh herbal parijoto terbaik adalah P5 dengan dengan
perbandingan 50:50 dengan nilai kadar air 7,71%, kadar abu 5,38%, antosianin 0,76 ppm, fenolik
total 0,0644mg.GAE/g, flavonoid total 0,0129mg.QE/g, dan aktivitas antioksidan 15,7650%.
Setelah menentukan nilai terbaik teh celup diseduh untuk uji hedonik organoleptik meliputi aroma,
rasa, warna. (p<0,05). Skor uji hedonik yang meliputi aroma, rasa, warna P6 Penyeduhan selama 6
menit memiliki rata-rata kesukaan aroma 5,76 (netral – agak suka), untuk rasa 5,64 (agak suka –
suka), dan untuk warna 5,88 (netral – agak suka).

Kata Kunci : teh hitam, teh herbal parijoto, teh celup, aktivitas antioksida, uji hrdonik
2

ABSTRACT
Firman Setiawan, Bambang Kunarto, and Elly Y Sani.
Black tea is a type of tea that is processed through a full fermentation process. Herbal tea is
a dry tea product which is made from other ingredients other than Camellia sinensis. Various
variations of black tea were started to be produced with various additional ingredients such as
fruit, flowers and spices. The resulting product will produce a distinctive aroma and taste in tea, for
example jasmine tea, rose flower tea, apple tea, mango tea and other ingredients. Parijoto fruit
herbal tea is a drink made from natural ingredients parijoto (Medinilla speciosa). Parijoto is
proven to contain phenolic compounds and have antioxidant activity. Teabags are tea powders that
are packed into bags with strings or straps or adhesives for dyeing, where the brewing process is
easy and without filtering. The purpose of this study was to compare the antioxidant activity of
teabags based on black tea and parijotho herbal tea and their organoleptic properties on the
characteristics of water content, ash content, anthocyanins, total phenolics, total flavonoids,
antioxidant activity (RSA-DPPH) and sensory evaluation of the brew ( aroma, taste and
appearance). The study was conducted using a completely randomized design (CRD) using 6
treatments and 3 replications. P0 (100: 0), P1 (90: 10), P2 (80: 20) P3 (70: 30) P4 (60: 40) and P5
(50: 50). The data obtained were analyzed using ANOVA, and if there was a treatment effect, it was
continued with Duncan’s multiple area test (DMRT) at the 5% level. The results showed that the
drying time had a significant effect (p<0.05) on moisture content, ash content, anthocyanins, total
phenolics, total flavonoids, and antioxidant activity. The results of the study showed that the best
mixing of black tea and parijoto herbal tea was P5 with a ratio of 50:50 with a water content value
of 7.71%, ash content 5.38%, anthocyanin 0.76 ppm, total phenolic 0.0644mg. .GAE/g, total
flavonoid 0.0129mg.QE/g, and antioxidant activity 15.7650%. After determining the best value, the
teabags were brewed for organoleptic hedonic tests including aroma, taste, color. (p<0.05). The
hedonic test score which includes aroma, taste, color P6 Steeping for 6 minutes has an average
preference for aroma of 5.76 (neutral – somewhat like), for taste 5.64 (slightly like – like), and for
color 5.88 ( neutral – somewhat like).

Keywords: black tea, parijoto herbal tea, tea bags, antioxidant activity, hrdonic test

PENDAHULUAN empat jenis teh berdasarkan


pengolahannya yaitu teh hitam, teh hijau,
A. Latar Belakang teh putih dan teh oolong (Rohdiana, 2015

Indonesia merupakan salah satu Teh hitam merupakan teh yang


negara selain sebagai produsen juga paling sering dikonsumsi oleh masyarakat
merupakan negara eksportir teh pada Indonesia karena ketersediaanya yang
urutan kelima didunia. Teh yang berasal melimpah dan mudah dalam pengolahan.
dari tanaman teh (Camellia sinensis) Pembuatan teh hitam yang mengalami
merupakan tanaman tahunan yang terdiri proses oksidasi enzimatis, membuat
dari banyak jenis dan tersebar di berbagai senyawa katekin pada teh dikatalisa oleh
negara. Teh merupakan minuman yang enzim polifenol oksidase yang
dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk menghasilkan theaflavin dan thearubigin
daun atau tangkai daun yang dikeringkan (Rohdian, 2015).
dari tanaman Camelia sinensis. Terdapat
3

Dari sejumlah produk minuman teh digunakan adalah teh buah parijoto. Buah
yang ada, ternyata tea bag merupakan parijoto memiliki berbagai kandungan
produk yang paling banyak dikonsumsi di kimia yaitu saponin, glikosida flavonoid
dunia yang diperkirakan mencapai 80 dan tanin (Wachidah, 2013). Buah parijoto
persen dari total konsumsi teh untuk mengandung flavonoid, fenolik, serta
minuman (Handayani, 2010). Teh celup aktivitas antioksidan lainnya. Senyawa
merupakan bubuk teh yang dikemas ke tersebut teridentifikasi dalam uji penapisan
dalam kantong dengan tali atau tanpa tali fitokimia yang dilakukan baik pada bentuk
maupun perekat untuk dicelup, dimana teh herbal buah parijoto, Menurut Putra
proses penyeduhan yang mudah dan tanpa (2021) pada penelitian teh herbal buah
penyaringan (Anonimus., 2014). parijoto menunjukan adanya kandungan
fenolik total 79,59 mg.GAE/g, flavonoid
Berdasarkan hal tersebut berbagai total 82,42 mg.QE/g, dan aktivitas
variasi teh hitam mulai diproduksi dengan antioksidan 39,37. Berdasarkan manfaat
berbagai tambahan bahan seperti buah, tersebut teh buah parijoto dapat
bunga maupun rempah-rempah. Produk dikembangkan sebagai bahan penunjang
yang dihasilkan akan menghasilkan aroma peningkatan aktivitas antioksidan bahan
dan rasa yang khas pada teh contohnya teh lainnya contohnya produk teh celup.
melati, teh bunga mawar, teh apel, teh
mangga dan bahan lainnya. Menurut Pembuatan teh celup dengan
Noorlita (2016) pada penelitian perbandingan teh hitam dan teh herbal
penambahan ekstrak buah pala pada parijoto diharapkan dapat kandungan
minuman instan teh hitam menunjukan aktivitas antioksidan dan daya tarik
adanya aktivitas antioksidan sebesar masyarakat. Hal tersebut menjadi alasan
93,388%, total fenol 1069,194 mggae/100 dilakukan penelitian dalam pembuatan
gram. Pada penelitian Sayekti (2016) Teh minuman teh celup berbasis teh hitam dan
kombinasi daun hitam dan daun kelor teh parijoto, serta untuk mengetahui
menghasilkan kandungan antioksidan perbandingan komposisi teh hitam dan teh
sebesar 74,9% parijotho yang tepat untuk menghasilkan
teh celup dengan karakteristik dan aktivitas
Pada pembuatan teh celup antioksidan terbaik.
seringkali mengalami penurunan
kandungan aktivitas antioksidan contohnya Berdasarkan latar belakang
pada penelitian Friskilla (2018) tenta permasalahan di atas maka dapat di
pengembangan teh hitam dengan daun identifikasikan masalahnya sebagai berikut
kelor mengakibatkan menurunnya senyawa : pada pembuatan teh celup akan lebih
aktif pada seduaha teh. Pada penelitian menurunkan aktivitas antioksidan
Savitri (2019) tentang penambahan jehe dikarenakan teh dibungkus oleh teh
merah pada pembuatan teh hitam celup kantung celup maka dari itu perlu dikaji
semakin banyak tambahan jahe merah tentang penambahan teh herbal parijoto
dapat menurunkan fenolik, flavonoid, dan untuk meningkatkan aktivitas antioksidan
aktivitas antioksidan pada seduahan teh pada teh celup. Perlu adanya pengujian
celup. Hal ini diduga karena penyeduhan organoleptik seduhan teh celup untuk
dengan menggunakan kantung teh kurang mengetahui penambahan parijoto yang
optimal dan pengecilan ukuran diterima oleh masyarakat luas.
menggunakan grinder menghacurkan
senyawa senyawa bioaktif didalam bahan
teh celup. METODELOGI PENELITIAN
Pemanfaatan teh hitam celup yang
divariasikan dengan teh herbal masih
jarang dijumpai. Salah satu yang dapat
4

A. Alat dan bahan Dengan 6 perlakuan yaitu pencampuran


antara teh hitam dan teh herbal buah
1. Alat parijoto diulang sebanyak 3 kali,
dimana setiap perlakuan perbandingan
Peralatan yang digunakan untuk bubuk teh hitam dan bubuk teh herbal
penelitian ini yaitu timbangan, neraca buah parijoto terdiri dari 6 taraf(%).
analitik, cawan porselen, tanur, oven, Adapun perlakuannya sebagai berikut 3
kertas saring, ayakan, alat pengemas teh ulangan.P0 (100 : 0), P1 (90 : 10), P2
celup, alat-alat gelas untuk analisis (80 : 20) P3 (70 : 30) P4 (60 : 40) dan
P5 (50 : 50) .
2. Bahan
Parameter yang diamati pada
Bahan yang digunakan dalam penelitian pembuatan teh celup ini meliputi
penelitian ini adalah teh hitam yang di kadar air, kadar abu, antosianin, fenolik
dapat dari PT. Perkebunan Nusantara lX total, flavonoid total, aktivitas antioksidan
Semarang- Indonesia (TEH HITAM dengan metode DPPH, serta uji
KALIGUA). Bubuk teh hitam serta teh organoleptik seduannya yang diterima
herbal buah parijoto yang diperoleh dari panelis
CV. Alammu daerah kudus gunung Muria.
Bahan kimia yang digunakan antara lain :
aquades, methanol PA (Merck), etanol HASIL DAN PEMBAHASAN
96%, Folin-Ciocalteau (Merck), DPPH
(Diphenylpicrylhydrazyl) (Sigma), air . Hasil penelitian pengaruh
kombinasi berbagai rasio teh hitam dan teh
B. Metode Penelitian
herbal buah parijoto pada pembuatan teh
Rancangan percobaan yang celup terhadap kadar air, fenolik total,
digunakan dalam penelitian ini adalah flavonoid total, Antosianin aktivitas
Rancangan Acak Lengkap (RAL). antioksidan (RSA-DPPH) ditunjukan pada
Tabel 1.

Tabel 1. Hasil penelitian perbandingan teh hitam dan teh herbal buah parijoto pada
pembuatan teh celup

Parameter Perlakuan
Pengamatan
P0 P1 P2 P3 P4 P5
a a a a a
Kadar Air (%) 6,81±0,86 7,13±0,77 7,22±0,27 7,44±0,32 7,58±0,32 7,71±0,05a

Kadar Abu 5,38±0,16a 5,59±0,25a 5,67±0,34a 5,86±0,69a 5,99±0,24a 6,05±0,05a


(%)

Fenolik 0,038±0,01a 0,035±0,01b 0,042±0,05c 0,051±0,01d 0,052±0,01e 0,064±0,01f


(mg.GAE/g)

Flavonoid 0,51±0,01a 0,54±0,01b 0,70±0,02c 1,06±0,01d 1,27±0,01 e 1,29±0,01f


(mg.QE/g)

Antosianin 0,503±0,08a 0,541±0,24b 0,632±0,16c 0,671±0,07d 0,742±0,08d 0,779±0,31d


(ppm)
5

Antioksidan
5,26±0,15a 7,49±0,07b 8,73±0,07c 9,59±0,30d 13,99±0,07e 15,77±0,15f
RSA-DPPH
(%)

Keterangan :
1. Angka yang diikuti oleh huruf superscript yang sama pada baris yang sama menunjukan
tidak berbeda nyata ( P>0,05)
2. Angka yang diikuti oleh huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama menunjukan
berbeda nyata ( P<0,05)
3. Analisis kadar air dan kadar abu dilakukan terhadap kombinasi teh keringnya
4. Analisis fenolik total, flavonoid total, antiosianin dan RSA-DPPH dilakukan terhadap
seduhannya
sedangkan kadar air teh herbal buah
A. Kadar Air Teh Hitam-Teh Herbal parijoto kering menurut Putra (2021)
Buah Parijoto Celup sebesar 6,37%, namun kombinasi
keduanya pada P1 sampai P5 menunjukkan
hasil yang lebih tinggi walaupun tidak
Kadar air teh celup pada berbagai signifikan. Hal ini dikarenakan sampel
rasio teh hitam dan teh herbal buah parijoto berbentuk kering yang higroskopis,
berkisar antara 6,81±0,86 sampai sehingga pada saat formulasi
7,71±0,05%, (Tabel 1 dan Gambar 1). dimungkinkan terjadi penyerapan air dari
Semua perlakuan menunjukkan sesuai lingkungan.
dengan persyaratan SNI teh celup yaitu
kurang dari 8 % (b/b). Hasil penelitian ini berbeda dengan
penelitian Putriprinandya (2016) yang
menunjukkan bahwa pada penambahan
7,8
7,71 ekstrak buah pala dengn minuman instan
7,6 7,58
Kadar Air (%)

7,4 7,44 teh hitam mengalami penurunan.


7,2 7,22 Perbedaan ini dikarenakan pada penelitian
7,13
7
6,8 6,81 Putriprinandiya (2016) sampel berupa
6,6 instan hasil pengeringan dengan spray
6,4 dryer.
6,2
P0 P1 P2 P3 P4 P5

Perlakuan rasio teh hitam-teh…


B. Kadar Abu Teh Hitam-Teh Herbal
Buah Parijoto Celup
Gambar 1. Rerata Kadar Air Teh Celup
Kadar abu teh celup pada berbagai
rasio teh hitam dan teh herbal buah parijoto
Berdasarkan analisis ragam berkisar antara 5,38±0,16 sampai
(lampiran 3) menunjukkan bahwa teh 6,05±0,05% (Tabel 1 dan Gambar 2).
hitam dan teh herbal buah parijoto tidak Semua perlakuan menunjukkan sesuai
berpengaruh (p 0,05). Hal ini dikarenakan dengan persyaratan SNI teh celup
sampel teh hitam dan teh herbal buah No. 01-3836-2013 yaitu kurang dari 8 %
parijoto kering melaluai perlakuan yang (b/b).
sama, yaitu penggilingan dan pengayakan
40 mesh. Pada perlakuan P0 menunjukkan
kadar air teh hitam sebesar 6,81%,
6

teh hitam dan teh herbal buah parijoto


6,2 berpengaruh (p 0,05).
Kadar Abu (%)
6 5,986,05
5,8 5,86
5,6 5,67
5,59
0,08

Fenolik Total
5,4

mg.GAE/g)
5,38
5,2 0,06 0,064
0,051 0,052
5 0,04 0,042
P0 P1 P2 P3 P4 P5 0,033 0,035
0,02
Perlakuan rasio Teh Hitam-teh…
0
P0 P1 P2 P3 P4 P5
Gambar 2. Rerata Kadar Abu Teh Celup Perlakuan rasio teh hitam-teh herbal…

Gambar 3. Rerata hasil analisis fenolik


Seperti halnya kadar air, total teh celup
berdasarkan analisis ragam (lampiran 4) Grafik Gambar 7 menunjukkan
menunjukkan bahwa teh hitam dan teh bahwa semakin banyak proporsi teh herbal
herbal buah parijoto tidak berpengaruh parijoto, maka nilai fenolik total teh celup
(p 0,05). Hal ini dikarenakan sampel teh meningkat. Fenolik total teh hitam kering
hitam dan teh herbal buah parijoto kering 5,89 mg GAE/g (Martono dkk. 2013),
melaluai perlakuan yang sama, yaitu sedangkan perlakuan P0 (seduhan teh
penggilingan dan pengayakan 40 mesh. hitam) pada penelitian ini 0,04 mg GAE/g.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Demikian juga fenolik total teh herbal
Saigan (2020) bahwa kadar abu total teh buah parijoto kering hasil penelitian Putra
celup daun tin dengan penambahan duan (2021) sebesar 79,59 mg GAE/g, namun
stevia, tidak adanya perbedaan yang setelah diseduh menjadi 0,06 mg GAE/g.
signifikan dikarenakan pada pembuatan Hal ini dimungkinkan karena pada saat
sampel memiliki perlakuan yang sama. penyeduhan banyak komponen bioaktif
Kadar abu merupakan seluruh yang berkurang akibat terhalang oleh
komponen anorganik atau mineral yang bungkus tea bag-nya.
terkandung di dalam suatu bahan pangan Meningkatnya fenolik total pada
Pada perlakuan P0 menunjukkan kadar abu penelitian ini sejalan dengan beberapa
teh hitam sebesar 6,05%, namun setelah peneliti lain. Putriprinandya (2016)
dikombinasi dengan teh herbal buah menjelaskan bahawa penambahan ekstrak
parijoto menunjukkan hasil yang lebih pala akan meningkatkan fenolik total teh
rendah walaupun tidak signifikan. Hal ini hitam. Menurut Saigan (2020) penambahan
dikarenakan proporsi teh hitam menjadi daun stevia dapat meningkatkan fenolik
berkurang. pada penmbuatan teh celup,dan sejalan
dengan penelitian Intar dkk. (2016) juga
menyatakan bahwa penambahan madu
C. Fenolik Total Seduhan Teh Hitam- pada minumn beluntas-teh hitam dapat
Teh Herbal Buah Parijoto Celup meningkatkan fenolik total dikarenakan
kedua bahan memiliki kesamaan gugus
hidroksil pada senyawa fenolik yang sama
Fenolik total teh celup pada sama bereaksi. Menurut Wipradnyadewi
berbagai rasio teh hitam dan teh herbal dan Widarta (2017) melaporkan bahwa
buah parijoto berkisar antara 0,038±0,01 penggunaan penyeduhan akan
sampai 0,064±0,01 mg GAE/g (Tabel 1 menyebabkan kandungan total fenol
dan Gambar 3). Berdasarkan analisis semakin tinggi dikarenakan pelarut air
ragam (lampiran 5) menunjukkan bahwa
7

dengan suhu tinggi dapat meningkatkan Hasil penelitian ini sesuai dengan
pelepasan senyawa fenol pada dinding sel. penelitan Friskilla (2018) tentang
Pada dasarnya penyeduhan akan pengembangan minuman teh hitam dengan
menyebabkan kandungan total fenol yang daun kelor sebagai minuman menyegarkan
terkandung pada suatu bahan akan yang menunjukan bertambahnya bahan
terekstraksi. yang mengandung senyawa yang sama
dapat meningkatan flavonoid total pada teh
hitam. Menurut Saigan (2020) penambahan
D. Flavonoid Total Seduhan Teh daun stevia dapat meningkatkan
Hitam-Teh Herbal Buah Parijoto Celup flavponoid total pada penmbuatan teh
celup,dan sejalan dengan penelitian Intar
dkk. (2016) menyatakan bahwa
Flavonoid total teh celup pada penambahan madu meningkatkan aktivitas
berbagai rasio teh hitam dan teh herbal antioksidan minuman beluntas-teh hitam.
buah parijoto berkisar antara 0,51±0,01 Pada penelitian Putriprinandya (2016)
sampai 1,29±0,01 mg QE/g (Tabel 1 dan menunjukkan bahwa pada penambahan
Gambar 4). Berdasarkan analisis ragam ekstrak daging buah pala pada pembuatan
(lampiran 6) menunjukkan bahwa teh minuman instan mengalami peningkatkan
hitam dan teh herbal buah parijoto sering bertambah proporsi pala. Menurut
berpengaruh (p 0,05). Semakin besar Wipradnyadewi dan Widarta (2017)
proporsi teh herbal buah parijoto melaporkan bahwa penggunaan
menunjukkan kadar flavonoid seduhan penyeduhan akan menyebabkan kandungan
juga semakin besar. Kadar flavonoid teh flavonoid total semakin tinggi dikarenakan
hitam 2,08 mg QE/g (SIburian dkk., 2015), pelarut air dengan suhu tinggi dapat
namun setelah diseduh menjadi 0,51 mg meningkatkan pelepasan senyawa fenol
QE/g. Kurang optimalnya flavonoid total pada dinding sel. Pada dasarnya
pada teh hitam diduga pada penyeduhan penyeduhan akan menyebabkan kandungan
dengan menggunakan tea bag membuat total fenol yang terkandung pada suatu
senyawa tidak sepenuhnya terlarut. Kadar bahan akan terekstraks, sehingga senyawa-
flavonoid teh herbal buah parijoto82,42 mg senyawa yang terdapat pada sampel larut
QE/g (Putra, 2021), namun setelah (Tambun et al., 2016). penyeduhan
dikombinasi dengan teh hitam, seduhanya memggunakan perlarut air dengan suhu
berkurang menjadi 1,29 mg QE/g. Hal ini tinggiakan menyebabkan senyawa tanin
disebabkan karena pada formulasi, yang merupakan polimer flavonoid yang
proporsi teh herbal buah parijoto hanya 0,2 dihasilkan larut secara sempurna
sampai 1 g dalam 2 g teh celup. (Nindyasari, 2012).
Flavonoid Total

1,4
1,27 1,29 E. Antosianin Seduhan Teh Hitam-Teh
1,2
mg.QE/g)

1,06 Herbal Buah Parijoto Celup


1
0,8
0,69
0,6 Kadar antosianin teh celup pada
0,51 0,54
0,4 berbagai rasio teh hitam dan teh herbal
0,2 buah parijoto berkisar antara 0,503±0,08
0 sampai 0,779±0,31 ppm (Tabel 1 dan
P0 P1 P2 P3 P4 P5
Perlakuan rasio teh hitam-teh herbal Gambar 5). Berdasarkan analisis ragam
buah parijoto (lampiran 7) menunjukkan bahwa teh
hitam dan teh herbal buah parijoto
Gambar 4. Rerata hasil analisa flavonoid berpengaruh (p 0,05). Penambahan teh
total teh celup herbal buah parijoto berbanding lurus
8

dengan antosianin teh celup yang F. Aktivitas Antioksidan (RSA-DPPH)


dihasilkan Semakin besar proporsi teh Seduhan Teh Hitam-Teh Herbal
herbal buah parijoto menunjukkan kadar Buah Parijoto Celup
antosianin seduhan juga semakin besar.
Aktivitas antioksidan (RSA-DPPH)
teh celup pada berbagai rasio teh hitam dan
0,8
0,740,76 teh herbal buah parijoto berkisar antara
Antosianin (ppm)

0,7
0,6 0,63 0,67 5,26±0,15 sampai 15,77±0,15 % (Tabel 1
0,5 0,5 0,54
0,4
dan Gambar 6). Berdasarkan analisis
0,3 ragam (lampiran 8) menunjukkan bahwa
0,2 teh hitam dan teh herbal buah parijoto
0,1
0
berpengaruh (p 0,05).
P0 P1 P2 P3 P4 P5

antioksidan…
Perlakuan rasio teh hitam-teh herbal 20
buah parijoto

aktivitas
15 15,76
13,98
Gambar 5. Rerata analisis Antosianin teh 10
8,73 9,58
7,49
herbal buah parijoto 5 5,25
0
P0 P1 P2 P3 P4 P5
Menurut Putra (2021) kadar Perlakuan rasio teh hitam-teh herbal…
antosianin teh herbal buah parijoto 48,67
ppm. Turunnya nilai antosianin pada teh Gambar 6. Rerata hasil analisa aktivitas
herbal buah parjoto dibandingkan antioksidan teh celup.
penelitian Putra (2021) diduga karena
penyeduhan dengan menggunakan tea bag Hasil penelitian ini sesuai dengan
kurang optimal, sehingga senyawa analisis fenolik total, flavonoid total dan
antosianin tidak sepenuhnya terlarut. kadar antosian seduahn teh celup
Disamping itu teh herbal buah parijoto kombinasi the hitam dan teh herbal buah
yang ditambahkan pada penelitian ini parijoto.
hanya berkisar antara 0,8 sampai 1 g dalam Kenaikan kadar fenolik total, flavonoid
2 g teh celup. total dan antosianin pada teh celup diikuti
Hasil penelitian ini sesuai dengan meningkatnya aktivitas antioksidannya.
penelitian Rein (2005), bahwa beberapa Senyawa fenol dan flavonoid memiliki
enzim dapat berperan dalam proses kontribusi linier terhadap aktivitas
degradasi antosianin misalnya glukosidase antioksidan, sehingga semakin tinggi
dan PPO (Polipenol Oksidase). Diduga kadarnya maka semakin baik pula
pada teh parijoto memiliki enzim antioksidannya (Ghasemzadeh dan
glukosidase mampu menstimulasi Ghasemzadeh, 2011). Hasil ini sesuai
terjadinya hidrolisis pada ikatan gula dengan hasil penelitian beberapa peneliti
antara gugus aglikon dengan gugus glikon. sebelumnya. Liu at al. (2019) melaporkan
Hidrolisis tersebut menyebabkan bahwa senyawa fenolik memiliki kapasitas
terbentuknya cincin aromatik yang antioksidan yang tinggi. Atanassova et al.
membentuk senyawa kalkon. (2011) menginformasikan bahwa flavonoid
bertanggung jawab terhadap kemampuan
menangkal radikal bebas dan mengkelat
ion logam. Aktivitas antioksidan ekstrak
Polygonum equisetiforme juga
menunjukkan pola yang relatif sama
dengan kandungan total fenolik dan
9

flavonoid (Mahmoudi et al., 2019). Obat- bioaktif daun alpukat khususnya total
obatan herbal Cina tradisional telah diteliti flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa
oleh Li at al. (2018) menunjukkan bahwa bioaktif yang berperan sebagai antioksidan
flavonoid dalam tanaman obat merupakan (Yondra et al., 2014) serta didukung oleh
senyawa fitokimia penting sebagai sumber penelitian Ibrahim et al., (2015) yang
antioksidan. Kelompok senyawa polifenol menyatakan bahwa tingginya total
mampu mengikat ion-ion radikal bebas flavonoid dan total fenol pada ekstrak teh
sehingga tidak berbahaya bagi tubuh menunjukkan aktivitas antioksidan yang
(Guston dan Padley, 2007).Wachidah tinggi. Tingginya kadar fenol akan
(2013) juga menyatakan bahwa senyawa meningkatkan aktivitas antioksidan di
flavonoid pada parijoto berperan sebagai dalam teh (Septianingrum et al., 2016)
antioksidan dengan mengikat ion – ion
metal (Fe, Cu) yang akan memproduksi G. Pengujian Sensoris Seduhan Teh
radikal bebas dengan mengkatalis reaksi. Herbal Buah Parijoto
Pengujian dilakukan untuk
Aktivitas antioksidan teh hitam mengetahui tanggapan kesukaan panelis
pada penambahan teh herbal daun alpukat terhadap penampakan minuman. Nilai rata
juga dipengaruhi oleh kadar total fenol dan rata hasiluji hedonik seduhan teh hitam-
flavonoid. Aktivitas antioksidan meningkat teh herbal buah parijoto celup ditunjukan
seiring dengan meningkatnya komponen pada tabel 2.
Tabel 2. Nilai rata-rata hasil analisis pengujian organoleptik dengan uji hedonik

Parameter Perlakuan
Pengamatan
P0 P1 P2 P3 P4 P5

Warna 3,04±1,1a 3,32±1,1ab 3,80±1,0b 4,56±1,2c 5,04±1,2d 6,08±0,1d

Aroma 3,08±1,1a 3,16±0,1a 3,48±0,1b 4.52±1,2b 5.16±0,1c 5.28±1,0d

Rasa 3,12±1,2 a 3,32±1,3a 3,60±1,3a 4,56±1,0b 5.48±0,9c 6,12±0,8d


Keterangan : Angka yang ditandai notasi huruf superscrib yang berbeda pada baris yang sama
menunjukkan ada perbedaan yang nyata (p<0,05) antar perlakuan
a. Uji Hedonik Warna 8
6,08
skore warna

Berdasarkan sidik ragam untuk uji 6 4,56 5,04


3,322 3,8
organoleptik menunjukkan bahwa 4 3,04
perlakuan konsentrasi perbandingan teh 2
hitam dan teh herbal parijoto pada 0
berpengaruh terhadap uji hedonik dari P0 P1 P2 P3 P4 P5
seduhan teh celup dihasilkan. Hal ini Perlakuan
menunjukkan bahwa kombinasi teh hitam
dan teh herbal buah parijoto berpengaruh
pada kesukaan panelis. Skor uji kesukaan Gambar 7. Rerata uji organolptik warna
aroma seduhan teh celup berbasis teh seduhan teh celup berbasis teh hitam dan
hitam dan teh herbal buah ditunjukkan teh herbal parijoto.
pada Gambar 7. Hasil uji organoleptik
menunjukkan bahwa rerata skor kesukaan
panelis terhadap warna dari seduhan teh
10

berbasis teh hitam dan teh herbal buah 3,08 – 5,28. Penambahan teh herbal buah
parijoto berkisar antara 3,04 – 6,08. parijoto menunjukkan semakin
Semakin tinggi proporsi teh herbal buah meningkatkan kesukaan panesis terhadap
parijoto, maka skor tingkat kesukaan warna. Semakin besar proporsi teh herbal
panelis semakin meningkat. Pada grafik buah parijoto ternyata meningkatkan
Gambar 7 menunjukkan bahwa rerata skor kesukaan panelis. Pada grafik Gambar 12
kesukaan panelis terhadap warna dari menunjukkan bahwa rerata skor kesukaan
seduhan teh celup berbasis teh hitam dan panelis terhadap warna seduhan teh celup
teh herbal buah parijoto didapatkan nilai berbasis teh hitam dan teh herbal parijoto
tertinggi pada P5 (1 g teh hitam : 1 g teh didapatkan nilai tertinggi pada konsentrasi
herbal buah parijoto) dengan nilai rerata P5 konsentrasi P5 (1g teh hitam : 1g teh
6,08(suka -sangat suka) Warna seduhan herbal buah parijoto) dengan skor rerata
kombinasi teh hitam dan teh herbal buah 5,28(suka – agak suka)
parijoto yang paling disukai adalah merah
tua. c. Uji Kesukaan Rasa
Berdasarkan sidik ragam untuk uji
b. Uji Kesukaan Aroma
organoleptik menunjukkan bahwa
Berdasarkan sidik ragam untuk uji perlakuan rasio teh hitam dan teh herbal
organoleptik menunjukkan bahwa buah parijoto berpengaruh terhadap rasa
perlakuan rasio teh hitam dan teh herbal seduhan teh celup dihasilkan. Skor rasa
parijoto pada berpengaruh terhadap uji ditunjukan pada gambar 9.
hedonik dari seduhan teh celup dihasilkan.
Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan taraf 8
6,08
5% dilihat pada tabel 2. Hal ini 5,48
skore rasa

6 4,56
menunjukkan bahwa perbandingan bahan 3,32 3,6
4 3,12
antar teh sangat berpengaruh pada
kesukaan panelis. Skor uji kesukaan aroma 2
seduhan teh celup berbasis teh hitam dan 0
teh herbal parijoto Rerata rangking tingkat P0 P1 P2 P3 P4 P5
kesukaan panelis ditunjukkan pada gambar perlakuan
8.
Gambar 9. Rerata uji organolptik rasa
seduhan teh celup berbasis teh hitam dan
6 5,16 5,28
4,52 teh herbal parijoto.
skore aroma

5
4 3,16 3,48
3,08 Skor kesukaan panelis terhadap
3
rasa seduhan teh celup kombinasi teh
2
hitam dan teh herbal buah parijoto yaitu
1
0
berkisar 3,08 – 5,28. Makin tinggi proporsi
P0 P1 P2 P3 P4 P5 teh herbal biah parijoto menunjukkan skor
perlakuan panelis terhadap rasa makin meningkat.
Pada grafik Gambar 9 menunjukkan bahwa
rerata skor kesukaan panelis terhadap rasa
Gambar 8. Rerata uji organolptik aroma dari seduhan teh celup berbasis teh hitam
seduhan teh celup berbasis teh hitam dan dan teh herbal parijoto didapatkan nilai
teh herbal parijoto. tertinggi pada perlakuan P5 (1g teh hitam :
Skor kesukaan terhadap aroma 1g teh herbal buah parijoto) dengan skor
seduhan teh celup kombinasi teh hitam rerata 6,08(agak suka – sangat suka.
dan teh herbal buah parijoto yaitu berkisar
11

KESIMPULAN & SARAN buah parijoto (Medinilla speciosa


blume). Skripsi. Fakultas Teknologi
A. Kesimpulan Pertanian, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian pada Anonimus. 2014. Peraturan Menteri
pembuatan teh celup berbasis teh hitam-teh Pertanian No. 50 Tahun 2014
herbal buah parijoto terhadap aktivitas tentang Pedoman Teknis Budidaya
antioksidan dan sifat organoletik Teh Yang Baik. Kementerian
seduhannya dapat disimpulkan bahwa :
Pertanian, Jakarta.
1. Perbandingan antara teh hitam dan teh Anonimus. 2004. SNI 3753:2014. Teh
herbal buah parijoto berpengaruh Hitam Celup. Badan Standar
nyata (p<0,05) terhadap antosianin, Nasional, Jakarta.
fenolik total, flavonoid total, aktivitas Friskilla,Yessy dan Rahmawati 2018
antioksidan RSA-DPPH. Pengembangan Minuman Teh
2. Perbandingan pembuatan teh celup Hitam Dengan Daun Kelor
berbasis teh hitam-teh herbal buah
(Moringa Oleifera L) Sebagai
parijoto terbaik adalah P5 dengan
Minuman Menyegarkan. Jurusan
perbandingan 50:50 dengan nilai kadar
air 7,71%, kadar abu 5,38%, fenolik Teknologi Pangan Universitas
total 0,0644mg.GAE/g, flavonoid total Sahid Jakarta . Jakarta Selatan
0,0129mg.QE/g, antosianin 0,76 ppm Guston, A.R., and Padley, I. 2007. Effect
dan aktivitas antioksidan 15,7650%. of Compressibility and Powder
3. Penyeduhan teh celup berbasis teh Flow Properties on Tablet Weight
hitam-teh herbal buah parijoto Variation in Drug Development
berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap and Industrial Pharmacy, Marcel
dan sifat organoleptik (aroma, rasa, Dekker.
warna). Untuk seduhan teh celup skor
uji hedonik yang meliputi aroma, rasa, Herawati, H dan N. Agus. 2007.
warna nilai terbaaik pada perlakuan P5 Peningkatan Nilai Tambah Produk
memiliki rata-rata kesukaan aroma
Teh Hijau Rakyat di Kecamatan
6,08 (sangat suka-amat sangat suka),
untuk rasa 5,28 suka – sangat suka), Cikalong WetanKabupaten
dan untuk warna 6,12 (sangat suka- Bandung. Jurnal Pengkajian dan
amat sangat suka). Pengembangan Teknologi
Pertanian 10 (3) : 241-249.
B. Saran Huang, C.Y., Yen, G.C., 2002. Antioxidant
Activity of Phenolic Compounds
Isolated from Mesona procumbens
Perlu dilakukan penelitian lanjutan
Hemsl. Journal Agriculture Food
tentang umur simpan teh herbal buah
parijoto serta pengaruhnya terhadap sifat Chemistry.
fisikokimia. Intar D.A, Eunike, Paini Sri Widyawatia ,
T. Dwi Wibawa Budiantaa A.
2016. Pengaruh Penambahan Madu
DAFTAR PUSTAKA Terhadap Aktivitas Antioksidan
Ameliawati, R. 2018. Pengaruh umur Minuman Beluntas-Teh Hitam
panen dan jenis pelarut terhadap Dengan Perbandingan 25:75%
kandungan total fenolik, antosianin (B/B). Fakultas Teknologi
dan aktivitas antioksi dan ekstrak Pertanian, Universitas Katolik
12

Widya Mandala Surabaya, Kimia Dan Aktivitas Antioksidan.


Indonesia. Skripsi. Semarang : Teknologi
Justice, O. L. dan L. N. Bass. 1979. Pertanian Universitas Semarang
Principles and practices of seedv Rohdiana D. 2015. Pengembangan Produk
storage. Castle House Public. Ltd, Hilir untuk Industri Teh
Wahington D.C. Berkelanjutan. Prosiding
Maharani, B.C., Triana L., dan Nurud D. ”Pertemuan Teknis Industri Teh
2016. Pengaruh Variasi Waktu Berkelanjutan (Sustainable Tea).
Blanching dan Konsentrasi Asam Pusat Penelitian Teh dan Kina
Sitrat Terhadap Karakteristik dan Gambung, Bandung
Aktivitas Ekstrak Pigmen Ubi Jalar Sayekti, Duwi Erviana. 2016. Aktivitas
Ungu (Ipomea batatas L.). Antioksidan Teh Kombinasi Daun
Teknologi Hasil Pertanian.Fakultas Katuk dan Daun Kelor Dengan
Teknologi Pertanian. Universitas Variasi Suhu Pengeringan. Skripsi.
Jember. Surakarta : Universitas
Noorlita. 2016. Kajian Penambahan Muhamadiyah Surakarta
Ekstrak Buah Pala (Myristica Tensiska, Betty D. S., Kanti A. P. 2007.
fragrans hout) Pada Minuman Aplikasi Ekstrak Pigmen Dari Buah
Instan Teh Hitam Terhadap Arben(Rubus idaeus L.) Pada
Karakteristik Fisiko-Kimia Dan Minuman Ringan Dan
Aktivitas Antioksidan Skripsi. Kestabilannya
Semarang : Teknologi Pertanian SelamaPenyimpanan.http://pustaka.
Universitas Semarang unpad.ac.id/wpcontent/upload/2009
Putratama, M.S.W. 2009. Pengolahan The /05/aplikasi_ekstrak_pigm en.pdf.
Hitam Secara CTC di PT. (diakses pada tanggal 22 Desember
Perkebunan Nusantara VIII. 2020).
Universitas Gadjah Mada, Tsai, P.J., T.H. Ysai, C.H. Yu, S.C. Ho.
Yogyakarta. 2015. Comparison of NO-
Putra, Yuliana D. S. 2021. Pengaruh Lama Scavenging and NO-Suppressing
Pengeringan Pada Pembuatan Teh Activities of Different,Herbal Teas
Herbal Buah Parijoto (Medinilla With Those of Green Tea. Fodd
Speciosa) Terhadap Aktivitas Chemistry 103 (1) : 181 – 187.
Antioksidan Dan Evaluasi Sensori Wachidah, LN. 2013. Uji aktivitas
Seduhannya. Skripsi. Semarang : antioksidan serta penentuan
Teknologi Pertanian Universitas kandungan fenolat dan flavonoid
Semarang total dasr buah parijoto (Medinilla
Putriprinandya, Noorlita. 2016. Kajian speciose blume). Skripsi Program
Penambahan Ekstrak Buah Pala Studi Farmasi Fakultas Kedokteran
(Myristica Fragrans Hout) Pada dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Minuman Instan Teh Hitam Hidayatullah
Terhadap Karakteristik Fisiko-

Anda mungkin juga menyukai