Anda di halaman 1dari 3

Flavonoids, total phenolics and antioxidant capacity: comparison between

commercial green tea preparations


Flavonoides, fenlicos totais e capacidade antioxidante: comparao entre
bebidas comerciais base de ch verde
Dbora Harumi KODAMA1, Any Elisa de Souza Schmidt GONALVES1,
Franco Maria LAJOLO1, Maria Ins GENOVESE1*

Pendahuluan
Teh merupakan minuman kedua di dunia yang sering dikonsumsi. Di
Brazil sendiri mengalami peningkatan peningkatan pengkonsumsian teh hijau
karena potensinya sebagai kesehatan dan penurunan berat badan. Kandungan teh
hijau yaitu flavonoid yang cukup tinggi, terutama katekin. Selain itu teh hijau juga
mengandung polifenol dan antioksidan. Oleh karena itu, tujuan dari jurnal
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan membandingkan isi dari total fenolat
dan katekin serta kapasitas antioksidan secara in vitro dari teh yang ada di pasar
Brazil. Penelitian meliputi kantong teh, daun teh dan produk teh siap minum.
Eksperimen
Sampel diperoleh dari supermarket di kota Sao Paulo tahun 2008,
perlakuan pada masing-masing sampel dengan cara batch (ekstraksi bertahap)
sebanyak 2 kali dan tiap-tiap merek terdiri dirangkap tiga untuk tiap-tiap
ekstraksinya. Teh kantong yang akan dijadikan bahan penelitian adalah teh
tradisional merk Kitano, Nyata Multiervas, Leao, Api-Cha, Dr.Oetker dan
Yamamotoyama. Merk teh yang akan dianalisa daunnya adalah Cha Verde de
Primeira colheita, Yamamotoyo dan Bancha Yamamotoyama. Sedangkan merk
teh yang siap minum adalah Green Tea Leao sabor Limao, Feel Good sabor
Limao, Feel Good com soja dan Cha Verde sabor Limao Lipton.
-

Persiapan Teh Komersil (Penyeduhan)


Aquades dipanaskan pada 97C kemudian untuk batch pertama kantong

teh diseduh selama 2,5 menit sedangkan untuk metode batch yang kedua kantong
teh diseduh selama 5 menit. Hal yang sama dilakukan pula pada sampel teh jenis

daun tetapi yang membedakan pada sampel ini dilakukan penyaringan. Sedangkan
untuk sampel teh siap minum tidak dilakukan penyeduhan, langsung dilakukan
pengukuran. Sampel yang diidentifikasi sebanyak 200 ml.

Hasil Penelitian
Hasil yang diperoleh dari proses batch 1 dan 2 tidak ada perbedaan yang
jauh pada penelitian total fenol maupun antioksidan. Total fenol pada 200 ml pada
masing-masing teh yaitupenyeduhan dari teh celup total fenolnya 96-201 mg, teh
siap minum 278-341 mg sedangkan teh daun 114-168 mg. Tidak ada perbedaan
yang signifikan dari perlakuan lama penyeduhan. Menurut Cao (1999) karena teh
kering tidak dikonsumsi secara langsung, kondisi pengolahan untuk mendapatkan
ekstrak teh (penyeduhan) dapat mempengaruhi kapasitas akhir antioksidan teh
yang dikonsumsi.
Pada penentuan antiokasidan dengan DPPH, hasil pada teh jenis celup
(kantong) yaitu 44-131, teh daun 23-95 dan teh siap saji 28-109. Pada penentuan
antioksidan dengan ORAC kandungan antioksidan dari teh jenis celup adalah 24,9 dan teh daun 1,8-5,1 sedagkan teh siap minum 1,2-4,4. Penentuan antioksidan
dari kedua metode tersebut hasilnya berbeda karena adanya perbedaan mekanisme
dari kedua metode tersebut dimana pada metode ORAC terjadi reaksi pertukaran
atom hydrogen sedangkan metode DPPH pertukaran electron. Sehingga nilai
antioksidan pada sampel dari kedua metode tersebut mengalami perbedaan.
Menurut Cao (1999) niali yang dihasilkan dari teh hijau tersebut memiliki
konstribusi antoksidan pada tubuh bila dikonsumsi sehari-hari.
Komposisi flavonoid yang akan diidentifikasi adalah kandungan dari
katekin. Katekin yang diidentifikasi adalah epigallo catechin (EGC), epicatechin
gallate (ECG) dan dan epigallo catechin gallate (EGCG). Pada sampel teh celup
dan teh daun hanya ditemukan EGC, ECG dan EGCG saja, namun pada teh siap
minum selain tiga jenis katekin tersebut ditemukaan pula gallo catechin (GC).
40% katekin mengandung EGCG dan umumnya antioksidan utama dalam teh
hijau. Pada sampel yang memiliki kadar EGCG tinggi adalah sampel teh siap
minum dan teh celup. Katekin yang kebanyakan dikandung oleh tiap-tiap jenis teh
adalah EGCG dan EGC. Selai katekin, Quercetin (Q Glic) perwakilan utama dari

subclass flavonol dari kelompok flavonoid, juga diidentifikasi dalam semua


persiapan. Kandungan Q Glic hanya dikandung pada teh siap minum dan teh
celup saja sedangkan teh daun tidak teridentifikasi.

Kesimpulan
Tidak ada perbedaan antara cara penyeduhan yang dibuat dari teh celup, teh daun
kering atau teh siap minum di pasaran Brazil. Dalam hal isi fenol dan in vitro
antioksidan tidak terdapat perbedaan signifikan antara penyeduhan yang dibuat.
Akan tetpi, kapasitas antioksidan pada teh siap minum merupakan pula hasil dari
kehadiran non-fenolik lainnya seperti senyawa asam askorbat

Anda mungkin juga menyukai