Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENYIMPANAN TERHADAP

MUTU FISIKOKIMIA PADA TEH

Uci Lusiyanti / P00313021041

ABSTRAK

Teh merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh subur di tanah air kita, terutama
di daerah-daerah yang berhawa dingin. Pada umumnya masyarakat kita terbiasa minum teh
dalam kehidupan kesehariannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penyimpanan terhadap mutu fisikokimia pada teh. Metode yang digunakan yaitu kajian
pustaka dimana penulis mengumpulkan artikel/jurnal yang berhubungan dengan pengaruh
penyimpanan terhadap mutu fisikokimia pada teh. Berdasarkan hasil penelitian, di peroleh
hasil bahwa mutu fisikokimia terhadap penyimpanan teh dapat dipengaruhi dari beberapa
faktor, seperti : Suhu, proporsi, waktu penyimpanan, kemasan, waktu pengeringan dan
lama fermentasi.

Kata kunci : Teh, minum, pelayanan kesehatan, pengeringan, suhu

ABSTRACT

Tea is one type of plant that thrives in our homeland, especially in areas with cold
climates. In general, our society is accustomed to drinking tea in their daily lives. The
purpose of this study was to determine the effect of storage on the physicochemical quality
of tea. The method used is a literature review where the author collects articles/journals
related to the effect of storage on the physicochemical quality of tea. Based on the results
of the study, it was found that the physicochemical quality of teastorage can be influenced
by several factors, such as: temperature, proportion, storage time, packaging, drying time
and fermentation time.

Keywords : Tea, drinking, health services, desiccation, temperature

Pendahuluan kesegarannya, teh menyimpan beberapa


zat yang diyakini dapat menjaga
Teh merupakan minuman yang kesehatan tubuh, misalnya untuk :
mengandung kafein, yang diperoleh membantu menurunkan berat badan,
dengan menyeduh daun atau pucuk daun mencagah kanker, menyehatkan
dari tanaman Camellia Sinensis pencernaan, menurunkan gula darah, dan
menggunakan air panas. Minuman teh ini membuat awet muda.
banyak dikonsumsi karena selain aroma
dan rasanya yang khas, teh juga sangat Produk teh saat ini sudah banyak
bermanfaat bagi tubuh. Dibalik dipasaran, namun permasalahan yang

1
muncul pada penyimpanan teh adalah terdiri dari dua taraf (suhu refrigerator (4-
adanya perubahan warna dan kandungan 5°C) dan suhu ruang (25-27°C)). Hasil
zat yang terdapat dalam teh. penelitian mereka menyatakan bahwa
interaksi antara proporsi teh hijau : stevia
Tujuan dari kajian ini adalah untuk dan suhu penyimpanan memberikan
mengetahui pengaruh penyimpanan perbedaan pada penurunan kemampuan
terhadap mutu fisikokimia pada teh. menangkal radikal bebas DPPH,
kemampuan mereduksi ion besi, total
fenol, dan total flavonoid, kemampuan
Pembahasan mereduksi ion besi dan kemampuan
menangkal radikal bebas DPPH awal
Nerissa et.al (2017), dalam artikelnya
adalah 70,24-130,60 mg GAE/100 ml;
yang berjudul PENGARUH SUHU
10,28-14,25 mg CE/100 ml; 27,3895,24
PENYIMPANAN DAN PROPORSI
mg GAE/100 ml; dan 77,73-91,99 %.
TEH HIJAU : BUBUK DAUN KERING
Kadar total fenol, total flavonoid,
STEVIA (Stevia rebaudiana)
kemampuan mereduksi ion besi,dan
TERHADAP AKTIVITAS
kemampuan menangkal radikal bebas
ANTIOKSIDAN MINUMAN TEH
DPPH akhir pada penyimpanan suhu
HIJAU STEVIA DALAM KEMASAN
ruang adalah 6.97-59,71 mg GAE/100
BOTOL PLASTIK, menjelaskan teh
ml; 2,71-10,44 mg CE/100 ml; 2,09-
merupakan produk yang sering kali
37,91 mg GAE/100 ml; dan 38-65,84
dikonsumsi dengan cara diseduh dan
%. !adar total fenol, total flavonoid,
diminum dengan penambahan gula.
kemampuan mereduksi ion besi, dan
Alternatif pengganti sukrosa adalah
kemampuan menangkal radikal bebas
pemanis stevia. Minuman teh hijau stevia
DPPH akhir pada penyimpanan suhu
akan dikemas pada pengemasan plastik
refrigerator adalah 28,13-104,13 mg
PET menjadi produk ready to drink.
GAE/100 ml; 4,95-42,56 mg CE/100 ml;
Berdasarkan tujuan penelitian Nerissa
2,09-37,91 mg GAE/100 ml; dan42,52-
et.al (2017) tersebut, mereka menyatakan
70,63 %. Kesimpulan dari penelitian
bahwa tujuan penelitian itu adalah untuk
mereka adalah proporsi teh hijau :
mengetahui pengaruh suhu penyimpanan
bubuk daun kering stevia dan suhu
dan proporsi teh hijau : bubuk daun
penyimpanan yang berbeda pada
kering stevia terhadap aktivitas
minuman teh hijau stevia berpengaruh
antioksidan minuman teh hijau stevia
pada kemampuan menangkal radikal
dalam kemasan botol plastik. Metode
bebas DPPH, kemampuan mereduksi ion
penelitian yang mereka gunakan adalah
besi, total fenol, dan total flavonoid. Ada
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
beberapa variabel yang dapat digunakan
desain faktorial dengan dua faktor, yaitu
dalam penelitian ini, yaitu proporsi dan
perbedaan proporsi teh hijau : bubuk
suhu pada pemyimpanan teh berpengaruh
kering daun stevia yang terdiri dari lima
pada kemampuan menangkal radikal
taraf perlakuan (100:0, 92:8, 84:16,
bebas DPPH, kemampuan mereduksi ion
76:24, dan 68:32 (b/b) dalam satu gram
besi, total fenol, dan total flavonoid.
sampel), serta suhu penyimpanan yang
Adapun alasannya karena proporsi dan

2
suhu penyimpanan pada teh dapat 30°C. Faktor kedua terdiri dari 6 taraf
mempengaruhi kemampuan menangkal yaitu : lama penyimpanan satu minggu,
radikal bebas yang akan masuk dalam lama penyimpanan 2 minggu, lama
teh, serta proporsi teh dapat penyimpanan 3 minggu, lama
mempengaruhi suhu di dalam tempat penyimpanan 4 minggu, lama
penyimpanan teh. penyimpanan 5 minggu dan lama
penyimpanan 6 minggu. Paramenter yang
Ni Made DwiLantari et.al (2021), diamati dalam penelitian tersebut terdiri
dalam artikelnya yang berjudul dari analisis kimia meliputi kadar air, pH,
PENGARUH SUHU DAN LAMA total asam, total fenol, flavonoid dan uji
PENYIMPANAN TERHADAP organeleptik terdiri dari warna air
KARAKTERISTIK TEH HERBAL seduhan, aroma dan rasa pada daun teh
DAUN BAMBU TABAH (Gigantochloa yang telah diseduh. Hasil dari penelitian
Nigrociliata Buse-Kurz) dalam kemasan mereka menyatakan bahwa suhu
Paper Sack, menjelaskan teh merupakan penyimpanan 10°C dapat
minuman yang populer serta banyak mempertahankan karakteristik teh daun
diminari masyarakat Indonesia maupun bambu selama waktu penyimpanan 6
dunia. Salah satu jenis teh yaitu teh minggu lebih baik yaitu dengan
herbal, yang terbuat dari berbagai daun, kandungan fenol sebesar 114,466 mg/100
biji maupun akar tanaman. Teh daun g dan kandungan flavonoid sebesar
bambu tabah (Gigantochloa Nigrociliata 27,675 mg/100g. Selanjutnya kesimpulan
Buse-Kurz) merupakan salah satu contoh dan saran dari penelitian mereka adalah
teh herbal yang diolah untuk berdasarkan hasil penelitian yang telah
memanfaatkan senyawa yang terkandung dilaksanakan kesimpulan yang dapat
didalam daun bambu tabah tersebut. mereka ambil yaitu suhu penyimpanan
Penyimpanan pada suhu yang tepat dapat serta lama waktu penyimpanan
menjaga karakter yang dimiliki oleh teh memberikan pengaruh yang signifikan
daun bambu tabah (Gigantochloa terhadap kadar air, pH, total fenol,
Nigrociliata Buse-Kurz). Berdasarkan kandungan flavonoid, uji organoleptik
tujuan penelitian Ni Made DwiLantari rasa, aroma, warna serta penerimaan
et.al (2021) tersebut, mareka menyatakan secara keseluruhan. Suhu penyimpanan
bahwa penelitian tersebut dilakukan 10°C mampu mempertahankan
untuk menentukan suhu dan lama karakteristik teh daun bambu tabah lebih
penyimpanan yang tepat dengan kemasan baik selama penyimpanan 6 minggu yaitu
paper sack. Metode penelitian yang dengan kandungan fenol sebesar 114,466
mereka gunakan adalah Rancangan Acak mg/100g dan kandungan flavonoid
Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua sebesar 27,675 mg/100g dibandingkan
faktor, faktor pertama yang digunakan dengan perlakuan suhu penyimpanan
dalam rancangan penelitian tersebut 30°C. Saran yang dapat peneliti berikan
adalah suhu penyimpanan dan faktor adalah perlunya dilakukan penelitian
kedua yang digunakan yaitu lama lanjutan mengenai kombinasi teh daun
penyimpanan. Faktor pertama terdiri dari bambu tabah dengan jenis daun lainnya
dua jenis suhu yaitu : suhu 10°C dan suhu yang dapat memberikan rasa serta

3
karakteristik teh yang berbeda serta adalah penelitian tersebut dilakukan
pendugaan umur simpan teh herbal daun bertempat di Laboratorium Teknik
bambu tabah. Dihubungkan dengan Produk Pertanian dan Laboratorium
lenelitian ini, ada beberapa variabel yang Inkubator Fakultas Teknologi Pertanian,
dapat digunakan dalam penelitian ini, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
yaitu suhu penyimpanan 10°C mampu untuk persiapan sampel, perlakuan
mempertahankan karakteristik teh daun penyimpanan sampel, dan penelitian.
bambu tabah lebih baik selama Hasil penelitian mereka menyatakan
penyimpanan 6 minggu yaitu dengan bahwa selama penyimpanan, kadar air teh
kandungan fenol sebesar 114,466 dalam kemasan bertambah karena
mg/100g dan kandungan flavonoid pengaruh kelembaban udara dan suhu
sebesar 27,675 mg/100g dibandingkan ruangan penyimpanan. Penyimpanan teh
dengan perlakuan suhu penyimpanan pada suhu 10°C dinilai lebih mampu
30°C. Adapun alasannya karena suhu mempertahankan kualitas teh hijau dan
penyimpanan dan lama penyimpanan teh berpotensi mempertahankan kualitas teh
daun bambu tabah dapat mempengaruhi hitam dibandingkan penyimpanan pada
sifat fisikokimia terhadap mutu teh daun suhu 30°C. Dibandingkan dengan plastik
bambu tabah. Selain itu, kita dapat bening dan karung plastik, kemasan paper
mengetahui ukuran suhu penyimpanan sack merupakan kemasan yang berpotensi
dan lama penyimpanan teh. paling baik dalam mempertahankan
kualitas teh hitam dan teh hijau. Semakin
Aninda Ayu Arizka et.al (2015) dalam rendah permeabilitas suatu kemasan,
artikelnya yang berjudul PERUBAHAN maka semakin tinggi kemampuan
KELEMBABAN DAN KADAR AIR kemasan mencegah peningkatan kadar
TEH SELAMA PENYIMPANAN PADA air. Selanjutnya kesimpulan dari
SUHU DAN KEMASAN YANG penelitian mereka adalah penyimpanan
BERBEDA. Menjelaskan Tanaman teh teh pada suhu 10°C, mampu
selain mempunyai nilai ekonomi yang mempertahankan kualitas teh hijau, dan
tinggi juga mempunyai kandungan berpotensi mampu mempertahankan
senyawa kimia yang berfungsi bagi tubuh kualitas teh hitam, dibandingkan
manusia. Tanaman teh diambil daunnya penyimpanan pada suhu 30° C.
yang masih muda, kemudian daun diolah Dibandingkan dengan plastik bening dan
dan digunakan untuk bahan minuman. karung plastik, kemasan paper sack
Berdasarkan tujuan penelitian Aninda merupakan kemasan yang berpotensi
Ayu Arizka et.al (2015) tersebut, mereka paling baik dalam mempertahankan
menyatakan bahwa tujuan penelitian itu kualitas teh hitam dan teh hijau. Semakin
adalah untuk mengetahui pengaruh rendah permeabilitas suatu kemasan,
pengemasan dan suhu penyimpanan maka semakin tinggi kemampuan
terhadap kualitas teh hitam dan teh hijau. kemasan mencegah peningkatan kadar
Kemasan yang digunakan untuk air. Dihubungkan dengan penelitian ini,
mengemas kedua teh ini adalah plastik ada beberapa variabel yang dapat
bening, karung plastik, dan paper sack. digunakan dalam penelitian ini, yaitu
Metode penelitian yang mereka gunakan penyimpanan teh pada suhu 10°C mampu

4
mempertahankan kualitas teh hijau dan Berdasarkan tujuan penelitian RM Fiana
teh hitam, selain itu kemasan paper sack et.al (2018) tersebut, mereka menyatakan
merupakan kemasan yang berpotensi bahwa tujuan penelitian itu adalah untuk
paling baik dalam mempertahankan mengetahui Pendugaan Umur simpan
kualitas teh hitam dan teh hijau. Semakin minuman instan teh kombucha dilihat
rendah permeabilitas suatu kemasan, berdasarkan kadar air kritis menggunakan
maka semakin tinggi kemampuan pendekatan ASLT (Accelerated Shelf
kemasan mencegah peningkatan kadar Life Test) dengan perhitungan
air. Adapun alasannya karena suhu dan menggunakan Model Labuza. Metode
kemasan berpengaruh terhadap kualitas penelitian yang digunakan mereka adalah
teh selama penyimpanan. Penelitian tersebut dilakukan secara
deksriptif dimana pendugaan umur
RM Fiana et.al (2018), dalam simpan dihitung dengan persamaan
artikelnya yang berjudul PENDUGAAN Labuza dan yang menjadi titik kritis pada
UMUR SIMPANAN MINUMAN minuman instan teh kombucha yaitu
INSTAN TEH KOMBUCA kadar air selama penyimpanan. Hasil
MENGGUNAKAN PENDEKATAN penelitian mereka menyatakan bahwa
KADAR AIR KRITIS DENGAN minuman Instan teh kombucha
METODE ACCELERATED SHELF terlebdahulu dianalisis vitamin C. Tujuan
LIFE TEST (ASLT), menjelaskan analisa bahan baku ini adalah untuk
Informasi umur simpan menurut undang- mengetahui kerusakan kandungan yang
undang tahun 1996 dan peraturan ada pada minuman instan teh kombucha
pemerintahan nomor 69 tahun tentang selama penyimpanan hingga mengalami
label iklan dan pangan merupakan hal kerusakan. Kadar vitamin C awal pada
yang wajib dicantumkan dalam produk teh kombucha yaitu 665,27 mg/100gr.
pangan. Informasi umur simpan berguna Indikator kerusakan minuman instan teh
sebagai informasi untuk menentukan kombuca adalah minuman instan teh
kelayakan suatu pangan untuk kombucha yang telah dikemas mengalami
dikonsumsi untuk menghindari hal-hal penggumpalan dan telah mencapai kadar
yang tidak diinginkan seperti keracunan air keseimbangan. Selanjutnya
makanan. Pencantuman umur simpan kesimpulan dari penelitian mereka adalah
sangat berguna untuk produsen, umur simpan minuman instan teh
konsumen dan distributor untuk kombucha dengan menggunakan
mengetahui mutu pangan tersebut untuk pendekatan kadar air kritis dengan
dikonsumsi. Umur simpan produk adalah metode ASLT (Accelerated Shelf Life
selang waktu yang menunjukan antara Test) pada suhu 30 C dan RH
produksi awal hingga batas akhir produk penyimpanan 75% yaitu 503 hari
dapat diterima oleh pasar sesuai dengan menggunakan kemasan LDPE.
mutu yang dijanjikan. Umur simpan
produk adalah selang waktu antara Minuman instan teh kombucha yang telah
produksi sampai dikonsumsi dimana sifat melewati umur simpan dapat dilihat
produk masih dapat diterima baik rasa, secara visual langsung yaitu telah
penampakan, organoleptik dan nilai gizi. mengalami penggumpalan. Penurunan

5
mutu komposisi kimia juga terjadi pada pengeringan yaitu mengurangi
minuman instan yang telah melewati kandungan kadar air bahan pangan
umur simpan. Penurunan mutu ini terlihat sehingga dapat menghambat
produk yang mengalami penggumpalan pertumbuhan mikroba yang tidak
dan kandungan vitamin C yang diinginkan. Pengeringan dipengaruhi oleh
mengalami penurunan. Dihubungkan beberapa faktor seperti suhu dan lama
dengan penelitian ini, ada beberapa pengeringan. Pengeringan dengan suhu
variabel yang dapan digunakan yaitu tinggi dan waktu yang cukup lama dapat
minuman instan teh kombucha yang telah menurunkan aktivitas antioksidan pada
melewati umur simpan dapat dilihat bahan yang dikeringkan. Berdasarkan
secara visual langsung yaitu telah tujuan penelitian Muhammad Yamin
mengalami penggumpalan. Penurunan et.al (2017) tersebut, mereka menyatakan
mutu komposisi kimia juga terjadi pada bahwa tujuan penelitian itu adalah untuk
minuman instan yang telah melewati mendapatkan lama pengeringan yang
umur simpan. Alasannya karena teh yang tepat dan memiliki aktivitas antioksidan
melewati umur simpan dapat mengalami serta mutu teh herbal terbaik dari daun
penggumpalan dan menurunkan mutu ketepeng cina. Metode penelitian yang
komposisi kimia pada teh. mereka gunakan adalah metode
eksperimen, dengan menggunakan
Muhammad Yamin et.al (2017), Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
dalam artikelnya yang berjudul LAMA terdiri dari lima perlakuan dan tiga kali
PENGERINGAN TERHADAP ulangan sehingga diperoleh 15 unit
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN percobaan. Perlakuan lama pengeringan
MUTU TEH HERBAL DAUN pada penelitian ini dilakukan pada suhu
KETEPENG CINA (Cassia alata L.), ±500°C sebagai berikut :
menjelaskan Salah satu proses yang
dilakukan untuk mengolah daun ketepeng P1 = Lama pengeringan 110 menit
cina jika akan digunakan sebagai teh
herbal adalah melalui proses pengeringan. P2 = Lama pengeringan 130 menit
Pengeringan adalah suatu metode untuk P3 = Lama pengeringan 150 menit
mengeluarkan atau menghilangkan
sebagian besar air dari suatu bahan P4 = Lama pengeringan 170 menit
melalui penerapan energi panas. P5 = Lama Pengeringan 190 menit
Pengeringan dapat mengurangi kadar air
Hasil penelitian mereka menyatakan
bahan sehingga menghambat
bahwa pengeringan waktu berpengaruh
pertumbuhan bakteri dan jamur, serta
nyata terhadap hasil, kadar air, abu, serat
mengurangi aktivitas enzim yang dapat
kasar, aktivitas antioksidan, dan penilaian
merusak bahan, sehingga dapat
sensorik (deskriptif dan hedonis) tetapi
memperpanjang daya simpan dan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengawetan. Jika air dihilangkan dapat
abu isi. Perlakuan yang dipilih dari hasil
mempengaruhi kondisi fisik bahan dan
penelitian tersebut adalah waktu
menyebabkan perubahan warna, tekstur,
pengeringan P2 (130 mrnit). Perlakuan
dan aroma bahan pangan. Tujuan utama
P2 memiliki rendemen 49,70%, kadar air

6
7,17%, abu 1,24%, kasar serat 15,48%, penelitian ini, ada beberapa variabel yang
dan aktivitas oksidan(IC50) 60,18 ppm. dapat digunakan dalam penelitian ini,
Deskriptif Sensorik dan hedonik teh yaitu pengeringan waktu berpengaruh
herbal daun ketepeng cina dari perlakuan nyata terhadap hasil, kadar air, abu, serat
P2 menunjukkan bahwa warna teh seduh kasar, aktivitas antioksidan, dan penilaian
berwarna kuning, aroma teh seduh sensorik (deskriptif dan hedonis) tetapi
beraroma daun ketapang Cina, dan tidak berpengaruh signifikan terhadap
rasanya seduhan teh adalah zat. Penilaian abu isi. Deskriptif Sensorik dan hedonik
keseluruhan teh herbal daun ketepeng teh herbal daun ketepeng cina dari
cina adalah lebih disukai oleh panelis. perlakuan P2 menunjukkan bahwa warna
Selanjutnya kesimpulan dari penelitian teh seduh berwarna kuning, aroma teh
mereka adalah Lama pengeringan teh seduh beraroma daun ketapang Cina, dan
herbal daun ketepeng cina memberikan rasanya seduhan teh adalah zat. Adapun
pengaruh terhadap rendemen, kadar air, alasannya karena lama pengeringan teh
serat kasar, aktivitas antioksidan, dapat berpengaruh pada sifat fisikokimia
penilaian sensori secara deskriptif pada dan lama ketahanan teh selama
parameter warna, rasa dan aroma serta pemyimpanan nantinya.
penilaian sensori secara hedonik pada
parameter penilaian keseluruhan, tetapi Riski Tanjung et.al (2016), dalam
tidak memberikan pengaruh pada kadar artikelnya yang berjudul LAMA
abu. Perlakuan teh herbal daun ketepeng FERMENTASI TERHADAP MUTU
cina terpilih sesuai dengan analisis kimia TEH DAUN SIRSAK (Annona muricata
dan penilaian sensori secara deskriptif L.), menjelaskan daun sirsak merupakan
serta hedonik adalah pengeringan 130 salah satu tanaman yang memiliki
menit yang menghasilkan teh herbal daun prospek yang cukup baik bila dikelola.
ketepeng cina dengan rendemen 49,70%, Selain syarat tumbuhnya mudah, daun
kadar air 7,17%, kadar abu 1,24%, serat sirsak juga merupakan tanaman yang
kasar 15,48%, positif mengandung multi fungsi. Kandungan kimia yang
senyawa fenolik dan golongan flavonoid, terdapat pada daun sirsak cukup layak
aktivitas antioksidan kuat dengan nilai jika dijadikan bahan baku untuk dijadikan
IC5060,18µg/ml, serta penilaian sensori minuman penyegar seperti teh.
agak disukai oleh panelis dengan Kandungan zat kimia yang cukup
deskripsi memiliki warna seduhan teh mendukung untuk dijadikan teh,
berwarna kuning, beraroma daun diharapkan teh yang dihasilkan akan
ketepeng cina, dan berasa sepat. Adapun berfungsi sebagai obat-obatan yang lebih
saran dari penelitian mereka adalah mudah diterima oleh konsumen. Air
perlunya dilakukan penelitian untuk rebusan daun sirsak segar telah lama
meningkatkan rendemen pada produk teh digunakan sebagai obat untuk penyakit
herbal daun ketepeng cina dan penelitian kanker tetapi bentuk teh ekstrak daun
lanjutan tentang pengaruh lama sirsak belum banyak digunakan oleh
pengeringan terhadap mutu dan aktivitas masyarakat, karena itu perlu dilakukan
antioksidan dengan metode tradisional kajian tentang analisis teh ekstrak daun
(panas matahari). Dihubungkan dengan sirsak dengan tujuan untuk menggali

7
potensi daun sirsak sebagai minuman aktivitas antioksidan, penilaian sensori
fungsional yang dapat difungsikan antara secara deskriptif pada parameter warna,
lain sebagai obat untuk rasa dan aroma serta penilaian sensori
penyaKesimpuladan sebagai minuman secara hedonik pada parameter warna,
pengganti teh dari Camellia sinensi L. rasa dan penilaian keseluruhan, tetapi
Berdasarkan tujuan penelitian Riski tidak memberikan pengaruh terhadap
Tanjung et.al (2016) tersebut, mereka penilaian sensori secara hedonik pada
menyatakan bahwa tujuan penelitian itu parameter aroma. Dihubungkan dengan
adalah untuk memperoleh adanya penelitian ini, ada beberapa variabel yang
pengaruh fermentasi terhadap mutu teh dapat digunakan dalam penelitian ini,
daun sirsak berdasarkan lama fermentasi. yaitu lama fermentasi teh daun sirsak
Metode penelitian yang digunakan berpengaruh nyata terhadap kadar air,
mereka adalah dilakukan secara kadar tanin,aktivitas antioksidan,
eksperimen dengan menggunakan penilaian deskriptif sensoris dan hedonis
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang serta warna, aroma, rasa dan penerimaan
terdiri dari empat perlakuan dan empat secara utuh teh daun sirsak, namun tidak
kali ulangan sehingga diperoleh 16 unit sangat mempengaruhi kadar abu. Adapun
percobaan. Perlakuan dalam penelitian ini alasannya karena fermentasi daun teh
adalah sebagai berikut : dapat berpengaruh nyata pada kandungan
F1 : Fermentasi 1 jam kadar air, artinya fermentasi berhubungan
dengan lama penyimpanan. Selain itu,
F2 : Fermentasi 2 jam fermentasi juga dapat mempengaruhi sifat
F3 : Fermentasi 3 jam fisik teh seperti warna, rasa, dan aroma
F4 : Fermentasi 4 jam teh, dan sifat kimia mutu teh seperti
Hasil penelitian mereka menyatakan antioksidan dsb.
bahwa lama fermentasi teh daun sirsak
berpengaruh nyata terhadap kadar air,
kadar tanin,aktivitas antioksidan, Hasil Penelitian
penilaian deskriptif sensoris dan hedonis
serta warna, aroma, rasa dan penerimaan Proporsi dan suhu pada pemyimpanan
secara utuh teh daun sirsak, namun tidak teh berpengaruh pada kemampuan
sangat mempengaruhi kadar abu. menangkal radikal bebas DPPH,
Perlakuan terbaik adalah F4 (4 jam kemampuan mereduksi ion besi, total
fermentasi) berdasarkan kadar air 1,31%, fenol, dan total flavonoid.
kadar abu 5,82%, tanin kandungan Suhu penyimpanan 10°C dapat
0,51%, kadar antioksidan 28,733 ppm, mempertahankan karakteristik teh daun
sensoris deskriptif penilaian dan teh daun bambu selama waktu penyimpanan 6
sirsak hedonis yang memiliki warna minggu lebih baik yaitu dengan
coklat dan disukai oleh panelis. kandungan fenol sebesar 114,466 mg/100
Selanjutnya kesimpulan dari penelitian g dan kandungan flavonoid sebesar
mereka adalah Lama fermentasi teh daun 27,675 mg/100g.
sirsak memberikan pengaruh nyata
terhadap kadar air, kadar abu, kadar tanin,

8
Penyimpanan teh pada suhu 10°C penyimpanan teh dapat berpengaruh
mampu mempertahankan kualitas teh menangkal radikal bebas DPPH.
hijau dan teh hitam, selain itu kemasan Penyimpanan teh pada suhu 10°C dapat
paper sack merupakan kemasan yang mempertahankan karakteristik mutu teh
berpotensi paling baik dalam selama 6 minggu dan kemasan teh pada
mempertahankan kualitas teh hitam dan paper sack merupakan kemasan yang
teh hijau. Semakin rendah permeabilitas berpotensi paling baik dalam
suatu kemasan, maka semakin tinggi mempertahankan kualitas teh. Minuman
kemampuan kemasan mencegah teh yang telah melewati umur simpan
peningkatan kadar air. dapat dilihat dengan penurunan mutu
fisik serta komposisi mutu kimianya.
Minuman instan teh kombucha yang Proses pengeringan teh dapat menentukan
telah melewati umur simpan dapat dilihat tahannya teh jika disimpan. Dan lama
secara visual langsung yaitu telah fermentasi teh dapat mempengaruhi sifat
mengalami penggumpalan. Penurunan fisikokimia terhadap mutu teh.
mutu komposisi kimia juga terjadi pada
minuman instan yang telah melewati
umur simpan.

Pengeringan waktu berpengaruh nyata


terhadap hasil, kadar air, abu, serat kasar, DAFTAR PUSTAKA
aktivitas antioksidan, dan penilaian Adnan, M., Ahmad, A., Ahmed, A.,
sensorik (deskriptif dan hedonis) tetapi Khalid, N., Hayat, I., & Ahmed, I.
tidak berpengaruh signifikan terhadap (2013). Chemical composition
abu isi. Deskriptif Sensorik dan hedonik and sensory evaluation of tea
teh herbal daun ketepeng cina dari (Camellia sinensis)
perlakuan P2 menunjukkan bahwa warna commercialized in Pakistan.
teh seduh berwarna kuning, aroma teh Pakistan Journal of Botany, 45(3),
seduh beraroma daun ketapang Cina, dan 901–907.
rasanya seduhan teh adalah zat.
Ayu Arizka, A. dan Daryatmo, J.
Lama fermentasi teh daun sirsak (2015).Perubahan Kelembaban
berpengaruh nyata terhadap kadar air, dan Kadar Air Teh Selama
kadar tanin,aktivitas antioksidan, Penyimpanan pada Suhu dan
penilaian deskriptif sensoris dan hedonis Kemasan yang Berbeda, Jurnal
serta warna, aroma, rasa dan penerimaan Aplikasi Teknologi Pangan, 4(4),
secara utuh teh daun sirsak, namun tidak p. 2015. doi:
sangat mempengaruhi kadar abu. 10.17728/jatp.v4i4.6.

Bintang Suhadiyono. 2017.


Kesimpulan Perancangan Komik "Teh Punya
Cerita". Jurnal Tugas Akhir,
Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa proporsi dan suhu selama

9
Dedin F. Rosida dan Dina Amalia. 2015. Muhammad Yamin, Dewi Furtuna
Kajian Penelitian Mutuu Teh Ayu, dan Faizah Hamzah.
Hitam Crushing, Tearing, 2017. Lama Pengeringan
Curling. J. Rekapangan, vol. 9 terhadap Aktivitas Antioksidan
No. 2 : 59-73 dan Mutu Teh Herbal Daun
Ketepeng Cina (Cassia Alata L.).
Kusumaningrum, Ria, Agus Supriadi, dan Jom FAPERTA, 4(2) , 1-15
Siti Hanggita R. J. 2013.
Pettigrew, Jane dan Richardson,
Karakteristik dan Mutu Teh
Bruce. 2015. The New Tea
Bunga Lotus (Nelumbo nucifera).
Companion. Kanada: Benjamin
Fishtech, 2(1), 1-13
Press
LANTARI, Ni Made Dwi; DIAH Risa Meutia Fiana dan Cesar Welya
KENCANA, Pande Ketut; Refdi. 2018. Pendugaan Umur
YULIANTI, Ni Luh. Pengaruh Simpan Minuman Instan Teh
Suhu dan Lama Penyimpanan Kombucha Menggunakan
terhadap Karakteristik Teh Pendekatan Kadar Air Kritis
Herbal Daun Bambu Tabah Dengan Metode Accelerated
(Gigantochloa nigrociliata Buse- Shelf Life Test (ASLT). Jurnal
Kurz) dalam Kemasan Paper Teknologi Pertanian Andalas,
Sack. Jurnal BETA (Biosistem 22(2),
dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 9, https://doi.org/10.25077/jtpa.2
n. 1, p. 113-124, apr. 2021. ISSN 2.2.150-156.2018
2502-3012. Available at: Riski ' Tanjung, Faizah ' Hamzah, dan
<https://ojs.unud.ac.id/index.php/ Raswen ' Efendi. 2016. Lama
beta/article/view/65084>. Date Fermentasi Terhadap MutuTeh
accessed: 29 sep. 20 Daun Sirsak (Annona muricata
L.). Jurnal Online Mahasiswa,
M. Iqbal Prawira-Atmaja, Hilman
3(2), 1-9
Maulana, Shabri, Galih Pancar
Riski, Alfina Fauziah, & Rohdiana Dadan Dr. 2015. Teh: Proses,
Sugeng Harianto. 2021. Karakteristik & Komponen
Evaluasi Kesesuaian Mutu Fungsionalnya. Pusat
Produk Teh Dengan Persyaratan Penelitian Teh dan Kina, 10(8),
Standar Nasional Indonesia. J. 34-37
Standardisasi, vol. 23 No. 1 : Siringoringo, Freddy Hotmaruli Tua,
43-52. Zulkifli Lubis, dan Rona J.
Nainggolan. 2012. Studi
Pembuatan Teh Daun Kopi. J.
Rekayasa Pangan dan
Pertanian, vol. 1 No. 1: 1-5
Somantri, Ratna. 2011. Kisah dan
Khasiat Teh. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama

10
rebaudiana) Terhadap
Aktivitas Antioksidan
Minuman Teh Hijau Stevia
Tristanto, Arviana, Nerissa, Tarsisius Dalam Kemasan Botol
Dwi Wibawa Budianta, dan Plastik. Teknologi Pangan dan
Adrlanus Rulianto Utomo. Gizi, 16(1), 22-29
2017. Pengaruh Suhu
Penyimpanan dan Proporsi
Teh Hijau: Bubuk Daun
Kering Stevia (Stevia

SOAL

1. Berikut ini yang tidak termasuk kedalam klasifikasi bahan penyegar adalah....
a. Teh c. Cokelat
b. Kopi d. Daun mint
Jawaban: d

2. Jenis bahan penyegar yang memiliki kafein paling tinggi adalah..


a. Kopi c. Coklat
b. Teh d. Tembakau
Jawaban: a

3. Efek umum yang dapat ditimbulkan dari mengonsumsi teh adalah....


a. Pusing kepala c. Tangan dan kaki kesemutan
b. Sering buang air kecil d. Tekanan darah naik
Jawaban: a

4. Banyak orang menjadi kecanduan setelah meminum Teh, karena teh ....
a. mengadung bahan adiktif yang termasuk psikotropika
b. mengandung bahan yang bersifat menurunkan kerja sistem saraf pusat
c. mengandung bahan adiktif bukan narkotika dan psikotropika berupa kafein
d. sangat nikmat dikonsumsi karena rasanya yang manis.
Jawaban: c

5. Yang merupakan teh dengan fermentasi penuh berdasarkan proses pengolahannya


adalah...

11
a. Teh putih c. Teh herbal
b. Teh hitam d. Teh hijau
Jawaban : c

6. Yang merupakan teh dengan fermentasi sebagian (semi fermentasi) berdasarkan proses
pengolahannya adalah...
a. Teh hijau c. Teh putih
b. Teh hitam d. Teh oolong
Jawaban: d

7. Mutu teh terbaik yang dihasilkan pada saat kondisi daun muda dan kuncup (peko), hal
tersebut dikarenakan...
a. Kandungan betakaroten-nya tinggi
b. Kandungan kafein-nya tinggi.
c. Kandungan pigmen warna yang dihasilkan tinggi..
d. Kandungan polifenol-nya tinggi.
Jawaban: d

8. Faktor penyimpanan yang dapat mempengaruhi mutu teh adalah...


a. Suhu udara c. Cahaya
b. Pengeringan d. Kelembapan tempat
Jawaban: b

9. Dimana tempat teh dapat disimpan dengan baik?


a. Gudang c. Tempat kering
b. Dalam kemasan d. Tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung
Jawaban: d

10. Jenis kemasan apa yang cocok untuk teh?


a. Plastik c. Kantung teh
b. Botol d. Kaleng
Jawaban: c

12

Anda mungkin juga menyukai