ABSTRACT
Herbal medicine is a traditional drink whose existence is currently starting to decrease.
Herbal medicine which is a legacy of ancestors and is used to treat minor ailments, maintain
endurance and health of the body, as well as for beauty purposes. The goal from this experiment is
to create modifications herbs drink into an ice cream, so it can increase the existence of herb
medicine among the people again. The selected herbs are kencur rice herbs and Turmeric
tamarind. The research method used is a descriptive qualitative analysis with a correlational
approach. The correlational approach is used to link the consumption interest of herbal medicine
when it is modified in to an ice cream. Qualitative description is carried out to find out how to
process herbal ice cream and the people's interest in herbal consumption after being modified.
The results showed that the modification of herbal medicine drinks into herbal ice cream had an
impact on the level of public consumption. All people of all ages, especially childs that around,
prefer ice cream herbs.
Keywords: kencur rice herbs, turmeric acid, ice cream, modification, existence
ABSTRAK
Jamu merupakan minuman tradisional yang eksistensinya saat ini mulai menurun dan
merupakan warisan nenek moyang. Secara garis besar, jamu digunakan untuk menyembuhkan
suatu penyakit yang tidak terlalu berat, memelihara kesehatan serta kekebalan diri, dan juga
dalam bidang kecantikan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memodifikasi bentuk penyajian jamu
dalam bentuk lain seperti es krim yang banyak diminati di kalangan masyarakat. Jamu yang
dipilih adalah jamu beras kencur dan jamu kunyit asam. Metode penelitian yang digunakan
berupa analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan korelasional. Pendekatan korelasional
digunakan untuk menghubungkan minat konsumsi jamu bila dimodifikasi dalam bentuk es krim.
Deskripsi kualitatif dilakukan untuk mengetahui cara pengolahan es krim jamu dan tingkat minat
konsumsi jamu pada masyarakat setelah dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
modifikasi minuman jamu menjadi es krim jamu berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat.
Masyarakat terutama anak-anak kecil lebih menyukai jamu dalam bentuk es krim.
Kata Kunci: jamu beras kencur, jamu kunyit asam, es krim, modifikasi, eksistensi
PENDAHULUAN
Jamu merupakan suatu minuman racikan tradisional berbahan dasar
tumbuhan yang diolah menjadi bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan langsung
minum. Jamu diwariskan turun temurun dari nenek moyang. Menurut Badan
Litbang Kesehatan (2010) dalam Andriati dan Wahjudi ( 2016, hlm. 134 ),
sebanyak 49,53 persen masyarakat di Indonesia mengonsumsi jamu tidak hanya
untuk pemeliharaan kesehatan tubuh, namun juga sebagai obat penyakit. Warga
Indonesia berhasil mendapat khasiat dari mengonsumsi jamu sebanyak 95,6
persen. Jamu juga dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Hasil Riskesdas
tahun 2010 menyatakan 55,3 persen meminum jamu dalam bentuk cairan dan
sekitar 44,7 persen lainnya meminum dalam bentuk bubuk,pil, kapsul, dan tablet.
Jamu memiliki beberapa manfaat. Contohnya jamu beras kencur yang
memiliki khasiat sebagai peningkat selera makan serta penghilang rasa penat dan
lelah pada tubuh. Dalam bidang kesehatan, jamu beras kencur juga dapat
mengobati batuk dan menyembuhkan sakit maag. Selain itu, di bidang kecantikan,
jamu beras kencur dapat digunakan sebagai masker tradisional penghilang jerawat
(Bambang, 2015, hlm.133). Terdapat pula jamu kunyit asam yang memiliki
khasiat yang sangat cocok bagi para wanita. Khususnya dalam penjagaan badan
agar tetap sehat dan mengurangi berat badan. Dalam bidang kesehatan dapat
digunakan untuk menyembuhkan luka lambung karena minyak atsiri dalam jamu
bersifat antiflamasi (Murdijati, 2018, hlm. 161).
Namun, di era sekarang, jamu mengalami penurunan peminat.
Masyarakat cenderung memilih obat kimia daripada jamu untuk menjaga tubuh
dan mengobati penyakit yang diderita. Jamu beras kencur dan jamu kunyit asam
yang semula banyak digemari masyarakat, terutama anak-anak kecil mengalami
penurunan eksistensi. Anak milenial jaman sekarang cenderung memilih
minuman modern seperti bubble tea dan softdrink untuk melepas dahaga. Padahal
minuman tersebut belum tentu baik dan memiliki khasiat bagi tubuh.
Menurut pemaparan di atas, diperlukan adanya modifikasi minuman
jamu menjadi makanan yang diminati banyak orang. Modifikasi berasal dari
istilah asing modification, dalam bahasa Indonesia disebut modifikasi, yang
artinya suatu peralihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
modifikasi merupakan pengertian dari perubahan atau transisi
(Sutaguna, 2017, hlm. 112). Kesimpulan dari modifikasi adalah kegiatan
mengubah suatu hal baik proses pengolahan maupun suatu sistem kerja. Dalam
penelitian ini, definisi dari modifikasi ialah pengubahan suatu proses pengolahan
benda dan juga penyampaian minuman tradisional dalam bentuk yang berbeda.
Varian terkini minuman jamu dalam bentuk es krim bisa memikat para konsumen
diberbagai kalangan usia.
METODE PENELITIAN
Metode analisisis dalam percobaan ini yaitu analisis deskriptif kualitatif.
Analisis ini dimaksudkan dengan suatu metode yang menyampaikan pandangan
atau evaluasi terhadap kebenaran dari suatu data dan penjelasan yang didapatkan
sehingga informasi bisa dimanfaatkan oleh khalayak umum. Pendekatan ini tepat
digunakan dalam penelitian minat masyarakat terhadap konsumsi jamu beras
kecur dan jamu kunyit asam. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode
literatur yang didasarkan pada jurnal dan buku. Jenis observasi ini adalah dengan
pendekatan korelasional yaitu jenis observasi yang bisa dimanfaatkan untuk
menentukan hubungan antar variabel dengan membandingkan suatu pengamatan
dua variabel yang berbeda-beda (Tania, 2016, hlm. 19). Observasi korelasional
dimaksudkan agar peneliti mampu menghubungkan minat konsumsi jamu di
kalangan masyarakat jika dilakukan modifikasi jamu menjadi bentuk es krim
yang dimana es krim disukai oleh berbagai kalangan saat ini. Sementara data hasil
penelitian disajikan dengan data deskriptif dalam bentuk data yang lisan atau
tertulis dari suatu subjek penelitian maupun object penelitian yang diobservasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa modifikasi
minuman jamu menjadi bentuk ice cream dapat menjadi salah satu solusi
mengejar penurunan peminat dan agar jamu tidak hilang peredarannya. Hal
tersebut dikarenakan jamu dalam bentuk minuman sudah mengalami penurunan
peminat. Khasiat jamu yang tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu faktor
agar jamu tidak hilang peredarannya. Kelebihan yang dimiliki jamu antara lain
untuk mengobati berbagai macam penyakit, aman untuk dikonsumsi dan harganya
relatif murah. Es krim jamu juga mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan gizi dalam es krim jamu pun memenuhi kriteria Standar Nasional
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA