Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR NASIONAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

KANDUNGAN GIZI SELAI KULIT SEMANGKA LEMBARAN


DENGAN PENAMBAHAN JELLI
Slamet Widodo
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
slamet.widodo@unm.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji kandungan gizi empat formula selai kulit


semangka lembaran dengan penambahan jelli dan satu tanpa penambahan
jelli. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi kandungan gizi
makro selai kulit semangka lembaran dengan penambahan jelli. Penelitian ini
dilakukan mulai bulan Maret-Juni 2017 yang dilakukan di Laboratorium Tata
Boga PKK FT UNM dan Laboratorium Biofisik Unhas. Bahan utama adalah
selai perlakuan (kulit semangka dengan tambahan jelli) dan selai kontrol
(kulit semangka tanpa tambahan jelli), bahan analisis kimia untuk uji
Proksimat kandungan gizi makro. Alat yang digunakan alat pengolah selai
lembaran dan alat laboratorium analisis proksimat. Pengumpulan data dengan
melihat hasil proksimat kandungan gizi makro selai kulit semangka dianalisis
menggunakan histogram. Hasil menunjukkan formula selai kulit semangka
dengan tambahan jelli berturut-turut F0 (0g), F1 (2,5g), F2 (5g), F3 (7,5g),
dan F4 (10g). Perubahan kandungan gizi selai kulit semangka lembaran
dengan tambahan jelli berturut: energi meningkat 4,265 kali, protein
meningkat 0,0425 kali, lemak 0,015 kali, dan karbohidrat meningkat sebesar
0,99 kali. Kandungan gizi selai kulit semangka lembaran dengan penambahan
jelli terpilih berdasarkan penerimaan biskuit adalah F2 dengan kandungan
gizi: energi 130,2 Kkal, protein 0,3 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 31.8
gram.

Kata kunci: kandungan gizi, selai lembaran, proksimat

PENDAHULUAN betakaroten dan vitamin C dan fenolik


membantu sel-sel tubuh tetap sehat, serta
Buah semangka merupakan salah
difungsikan sebagai pangan fungsional
satu buah yang banyak disukai oleh
dan nutraceutical oleh industri pangan
masyarakat mengandung air sebanyak
(Sugeha A. et al. 2015; Mushtaq et al.
93,4g, protein 0,5g, karbohidrat 5,3g,
2015). Konsumsi jus semangka dapat dari
lemak 0,1g, serat 0,2g, abu 0,7g, dan
memodulasi kerusakan oksidatif yang
vitamin (A, B, dan C) dengan kandungan
disebabkan oleh paparan sinar-X dosis
vitamin C sebesar 6 mg per 100 g bahan.
rendah (Muhammad et al. 2014)
Buah semangka banyak dijumpai pada
Potensi kulit buah semangka antara
saat musim kemarau. Buah semangka
lain untuk pengobatan disentri, tumor,
sampai saat ini yang sering dikonsumsi
keluhan jantung, keasaman lambung dan
hanya daging buahnya, sedangkan
gangguan liver (Bellary et al. 2015),
kulitnya dibuang (Gunawan 2014).
selain itu kulit semangka yang berlimpah
Kulit buah semangka yang
jika diolah akan menjadi bahan makanan
berlimpah apalagi saat musim panen
yang meningkatkan ekonomi masyarakat.
selama ini dibuang ternyata masih
Untuk itulah potensi yang besar kulit
memiliki manfaat yang belum banyak
buah semangka tersebut dapat
masyarakat mengetahui misalnya
dimanfaatkan diolah untuk dijadikan
kandungan gizi kandungan air dan
beberapa produk makanan yang memiliki
kaliumnya yang tinggi bisa menetralisasi
nilai ekonomi yang tinggi. Produk
tekanan darah, Antioksidannya termasuk
tersebut antara lain selai kulit semangka,

238
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

manisan atau jus kulit semangka (Utami kandungan gizi makro di Laboratorium
2014) Biofisik FKM Unhas.
Selai adalah bahan makanan yang Bahan utama penelitian ini adalah
kental semi padat, terbuat dari campuran selai kulit semangka lembaran. Bahan
dan bagian buah-buahan dan bagian berat yang digunakan untuk analisis gizi makro
gula bahan pembuatan selai antara antara lain: selenium mix, H2SO4 pekat,
pencampuran antara buah yang matang. asam borat, HCl, heksana, kertas saring
Pembuatan selai membutuhkan serat yang Whatman no. 93, aquades.
tidak larut dalam air untuk Peralatan yang digunakan untuk
mempertahankan struktur selai yang semi pembuatan selai antara lain: sendok,
padat. Pada pembuatan selai dapat spatula, pisau, baskom, panci, wajan,
dimanfaatkan sebagai sumber serat dalam parutan, cetakan, , kompor, dan
pembuatan selai. Selai yang timbangan. Peralatan yang digunakan
diperdagangkan dipasaran biasanya untuk analisis antara lain: timbangan
berbentuk pasta untuk bahan olesan analitik, alat gelas (erlenmayer biasa,
maupun isi roti. erlenmayer asah, gelas ukur, gelas piala,
Potensi kulit semangka yang tinggi labu ukur) penjepit, pipet volum, pipet
di Kabupaten Barru sudah dimanfaatkan mikro, alat ekstraksi Soxhlet, labu
menjadi selai oleh masyarakat dengan Kjeldahl, buret, pendingin tegak,
pengolahan tradisional/ konvensional. desikator, oven, spektrofotometer, tabung
Pengolahan konvensional yang dimaksud reaksi, cawan petri, autoclaf, inkubator,
adalah dengan cara kulit semangka di humidity chamber, vorteks, bunsen dan
hancurkan dengan blender selanjutnya di HPLC.
campurkan dengan gula pasir dan asam Pengumpulan data dilakukan
sitrun hingga menjadi kental. Cara dengan mengukur kandungan gizi makro
konvensional ini ternyata memerlukan selai yang dihasilkan berdasarkan
waktu pengolahan yang lama sehingga proksimal masing-masing formula selai
memerlukan bahan bakar dan tenaga yang dihasilkan. Pengujian mutu kimia
yang lebih banyak. merupakan salah satu faktor penting
Berkaitan dengan hal tersebut salam penentuan mutu suatu bahan
diperlukan inovasi teknologi pengolahan pangan. Analisis komposisi kimia
dan formulasi selai kulit semangka (analisis kandungan air, abu, protein,
lembaran dengan harapan dapat lemak dan karbohidrat, asam serat,
memanfaatkan bahan yang selama ini mineral, dan lainnya). Sangat penting
tidak dikonsumsi dan dibuang langsung dilakukan untuk mengetahui nilai gizi
yang jika tidak diolah akan mengganggu dari suatu produk (Indonesia 2011).
kesehatan masyarakat akibat bau yang Analisis proksimat meliputi: Analisis
ditimbulkan. Untuk itulah penelitian ini kandungan air dengan metode langsung
dilakukan dengan tujuan untuk air dikeluarkan dari bahan dengan
mendapatkan informasi kandungan gizi bantuan pengeringan oven, desikasi,
makro selai kulit semangka lembaran desilasi, ekstraksi dan teknik fisiko-kima
dengan penambahan jelli lainnya, jumlah air dapat diketahui
dengan cara penimbangan atau cara
METODE PENELITIAN langsung lainnya; Analisis kandungan
abu. Metode langsung yang ditentukan
Penelitian ini merupakan penelitian
dengan cara menimbang sisa hasil
eksperimental yang dilakukan pada bulan
pembakaran bahan organik pada tanur
Maret– Juni 2017. Percobaan formulasi
suhu 550oC; Analisis Kandungan
selai kulit semangka lembaran dilakukan
Protein dengan mengestimasi jumlah
di Laboratorium Tata Boga Universitas
protein yang dapat dimanfaatkan oleh
Negeri Makassar dan Analisis
239
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

tubuh manusia. Penentuan total N dalam semangka diawali dengan persiapan


bahan pangan sering digunakan sebagai bahan dan alat yang digunakan,
penduga kandungan protein dengan cara selanjutnya proses pemisahan kulit luar
ini didasarkan pada reaksi yang merubah dan daging buah, selanjutnya pemarutan,
N menjadi amonium sulfat dan akhirnya pemerasan, penimbangan semua bahan
amonia. Selanjutnya amonia didestilasi sesuai dengan ukuran yang ditetapkan,
dan difiltrasi; Analisis Kandungan proses pemasakan dengan api sedang
Lemak. Metode ekstraksi sokhlet dengan selama 30 menit kemudian cetak
lemak diekstrak dengan pelarut organik, perlebaran dan dipotong 10 X 10 cm.
kemudian pelarut diuapkan dan lemaknya
ditimbang. Analisis lemak pangan diukur Formulasi
dengan Gas Chromatografi (GC) Formulasi selai kulit semangka
sehingga diketahui komposisi asam lembaran yang disajikan merupakan
lemak penyusunnya; Analisis seluruh formulasi yang dihasilkan dalam
Kandungan Karbohidrat. Analisis proses pembuatan selai lembaran.
hitung dengan cara mengurangkan jumlah Formula tersebut tersebut dapat disajikan
bahan yang diuji bahan dengan jumlah pada Tabel 1.
dari air, abu, lemak dan protein. Analisis
data yang digunakan adalah mean dan Kandungan Gizi Selai Kulit Semangka
anova dengan uji lanjut Duncan Lembaran
kandungan gizi makro selai bergizi. Kandungan gizi selai kulit
semangka lembaran satu kontrol dan
HASIL DAN PEMBAHASAN empat formula dengan penambahan jelli
Proses Pembuatan Selai Kulit untuk menghasil lembaran dapat dilihat
Semangka pada Tabel 2.
Proses pebuatan selai kulit
Tabel 1. Formulasi selai kulit semangka lembaran dengan penambahan jelli tiap
100 gram bahan
Formula
Bahan
F0 F1 F2 F3 F4
Jelli 0 2.5 5 7.5 10
kulit semangka 42 42 42 42 42
gula karamel 26.8 26.8 26.8 26.8 26.8
Air 31 28.5 26 23.5 21
Garam 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1

Tabel 2. Kandungan gizi selai kulit semangka lembaran dengan penambahan jelli
Kandungan Gizi F0 F1 F2 F3 F4 Perubahan
Energi (Kkal) 121,7 126,0 130,2 134,5 138,8 4,265
Protein (g) 0,3 0,3 0,3 0,4 0,4 0,0425
Lemak (g) 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,015
Kabohidrat (g) 29,8 30,8 31,8 32,8 33,8 0,99
Air (g) 38,5 39,9 41,3 42,8 44,2 1,435
Abu (g) 0,11 0,13 0,15 0,16 0,18 0,0175

Energi pada pembuatan selai kulit semangka


Secara statistik hasil penelitian lembaran terhadap kadar energi
menunjukkan bahwa penambahan jelii menunjukkan bahwa energi setiap

240
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

formula menunjukkan peningkatan. Hasil lembaran dapat dilihat pada Gambar 1.


analisa kadar energi selai kulit semangka

Gambar 1. Kandungan energi selai kulit semangka lembaran dengan penambahan jelli
menyatakan makanan dapat dikatakan
Berdasarkan Gambar 1, analisa sebagai sumber energi yang sangat baik
kadar energi selai kulit semangka bila mengandung sedikitnya 10% dari
lembaran dengan penambahan jelli Angka Kecukupan Gizi per saji. Jika
berada pada kisaran 121,7 Kkal sampai mengacu hal tersebut maka selai
138,8 Kkal. Semakin besar penambahan merupakan makanan yang rendah energi.
jelli peningkatan energi sebesar 4,265 Formula selai kulit semangka lembaran
kali, hal ini disebabkan oleh bahan dengan penambahan jelli membantu
tambahan tersebut mangandung tubuh dalam memperbaiki metabolisme
karbohidratnya dalam bentuk serat, unsur terutama dalam ekskresi hasil
gizi jeli yang berperan terhadap metabolisme tubuh, sehingga tubuh
kandungan energi dari selai. Penelitian ini semakin sehat dan dapat menghindarkan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan penyakit khususnya berkaitan dengan
oleh Doporto, dkk yang menyatakan pencernaan (Ogbonnaya et al.
bahwa peningkatan kandungan energi 2016)(Hanhineva et al. 2015),
dipengaruhi oleh bahan pembentuknya,
bahan yang kurang mengandung lemak Protein
dapat akan mengurangi kandungan energi Secara statistik hasil penelitian
dari produk yang dihasilkan (Doporto et menunjukkan bahwa selai kulit semangka
al. 2017), hal senada juga disampaikan lembaran dengan penambahan jelli
oleh Hossain (Hossain et al. 2017). terhadap kadar protein selai menunjukkan
Kadar energi selai setiap perlakuan peningkatan. Hasil analisa kadar protein
dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat, selai kulit semangka lembaran dengan
lemak dan protein pada bahan dasar yang penambahan jelli dapat dilihat pada
digunakan.Kementerian Kesehatan Gambar 2.
Republik Indonesia melalui BPOM

Gambar 2. Kandungan protein selai kulit semangka lembaran dengan penambahan jelli
241
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Berdasarkan Gambar 2, analisa mengandung sedikitnya 20% dari Angka


kadar protein selai kulit semangka Kecukupan Gizi per saji. Selai kulit
lembaran dengan penambahan jelli semangka lembaran dengan penambahan
berada pada kisaran 0,25 sampai 0,42% jelli secara keseluruhan mempunyai
dan menunjukkan peningkatan. Semakin kadar protein sangat rendah yitu 0,25-
besar penambahan jelli dapat 0,42 gram per 100 gram sajian.
meningkatkan kadar protein selai kulit Formula selai kulit semangka
semangka lembaran dengan peningkatan lembaran dengan penambahan jelli sangat
walaupun sangan kecil yaitu 0,0425 kali. membantu tubuh dalam memperbaiki
Peningkatan kadar protein pada setiap metabolisme khususnya yang
perlakuan dipengaruhi oleh kandungan menerapkan diet rendah protein, sehingga
protein pada bahan dasar yang digunakan tubuh semakin sehat (Ogbonnaya et al.
dimana kandungan protein yang sangat 2016) (Hanhineva et al. 2015), dan dapat
rendah. Berdasarkan SNI persyaratan menghindarkan penyakit yang
standar mutu jajanan secara umum nilai diakibatkan tingginya protein dalam
kadar protein minimal 5% (Indonesia tubuh (Atalah, Amigo, and Bustos 2014),
2011) dan nilai kadar protein pada selai Lemak
kulit semangka lembaran dengan Secara statistik hasil penelitian
penambahan jelli sebesar 0,25%-0,42% menunjukkan bahwa selai kulit semangka
sehingga selai kulit semangka lembaran lembaran dengan penambahan jelli
dengan penambahan jelli tidak memenuhi terhadap kadar lemak selai peningkatan
syarat SNI. walaupun sangat kecil. Hasil analisa
Kementerian Kesehatan Republik kadar lemak selai kulit semangka
Indonesia melalui BPOM menyatakan lembaran dengan penambahan jelli dapat
makanan dapat dikatakan sebagai sumber dilihat pada Gambar 3.
protein yang sangat baik bila

Gambar 3. Kandungan lemak selai kulit semangka lembaran dengan penambahan jelli

Gambar 4. Kandungan karbohidrat selai kulit semangka dengan penambahan jelli

242
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Berdasarkan Gambar 3, analisa dihasilkan, karena semakin banyak jelli


kadar lemak selai kulit semangka yang diberikan mutu tekstur selai
lembaran dengan penambahan jelli lembaran semakin keras dan tidak disukai
berada pada kisaran 0,168% sampai oleh panelis.
0,228%. Semakin besar penambahan jelli,
semakin meningkat sebanyak 0,015 kali, KESIMPULAN
Sedangkan Niu dkk menyampaikan Selai kulit semangka lembaran
perubahan kadar lemak makanan setelah dengan penambahan jelli yang dihasil
penambahan bahan yang mengandung dalam penelitian ini menunjukkan
rendah lemak akan meningkatkan formula selai kulit semangka lembaran
kandungan lemak produk yang dihasilkan dengan penambahan jelli secara berturut-
0.23 kali dibandingkan sebelumnya (Niu turut F0 (0%), F1 (2,5g), F2 (5g), F3
et al. 2015), sedangkan peningkatan (7,5g), dan F4 (10g). Perubahan
lemak juga disampaikan Sari dkk, bahwa kandungan selai kulit semangka lembaran
bahan yang disubstitusi dengan tepung dengan penambahan jelli berturut: energi
yang mengandung lemak meningkatkan meningkat 4,265 kali, protein meningkat
lemak sebesar 0.01 kali (Sari et al. 2014). 0.0425 kali, lemak 0.015 kali, dan
Peningkatan kadar lemak pada setiap karbohidrat meningkat sebesar 0.99 kali.
perlakuan dipengaruhi oleh kandungan Kandungan gizi selai kulit semangka
lemak pada bahan dasar pembentuknya lembaran dengan penambahan jelli
terpilih berdasarkan penerimaan biskuit
Karbohidrat adalah F2 dengan kandungan gizi: energi
Pengaruh penambahan jelli 130,2 Kkal, protein 0,3 gram, lemak 0,2
terhadap kandungan karbohidrat selai gram, karbohidrat 31.8 gram.
kulit semangka lembaran menunjukkan
peningkatan. Hasil analisa kadar UCAPAN TERIMA KASIH
karbohidrat selai kulit semangka
Terima kasih kami ucapkan kepada
lembaran dengan penambahan jelli dapat
Kementerian Riset dan Pendidikan
dilihat pada Gambar 4.
Tinggi yang telah memberi bantuan dana
Berdasarkan Gambar 4, analisa
melalui program penelitian PNBP 2017
kadar karbohidrat selai kulit semangka
lembaran dengan penambahan jelli
DAFTAR PUSTAKA
berada pada kisaran 29,8% sampai
33,76%. Semakin besar penambahan jelli, Atalah, Eduardo, Hugo Amigo, and
juga meningkatkan kadar karbohidrat Patricia Bustos. 2014. “Does Chile ‟
selai sebanyak 0.99 kali. Hal ini S Nutritional Situation Constitute a
disebabkan kandungan karbohidrat pada Double Burden ? 1 – 4.” The
jelli menyumbangkan kandungan American journal of clinical
karbohidrat selai. nutrition 100(1): 1623S–1627S.
Berdasarkan hasil penelitian dan uji Doporto, María Cecilia, Fernanda Sacco,
organoleptik sebelumnya selai lembaran Sonia Z Viña, and María Alejandra
dengan penambahan jelli menunjukkan García. 2017. “Quality and
bahwa selai yang disukai adalah selai Technological Properties of Gluten-
dengan penambahan jelli sebanyak 5 Free Biscuits Made with
gram setiap 100 gram bahan, hal ini Pachyrhizus Ahipa Flour as a Novel
menunjukkan bahwa tingginya Ingredient.” : 70–83.
kandungan gizi pada formula selai
lembaran yang dihasilkan tidak secara Gunawan, Iksan. 2014. “Analisis
otomatis disukai oleh panelis karena Pendapatan Usahatani
terkait dengan mutu selai yang Semangka(Citrullus Vulgaris) Di

243
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Desa Rambah Muda Kecamatan


Rambah Hilir Kabupaten Rokan
Hulu.” Jurnal Sungkai VOL2: 52–
63. http://e-journal.upp.ac.id.
Hanhineva, Kati et al. 2015.
“Nontargeted Metabolite Profiling
Discriminates Diet-Specific
Biomarkers for Consumption of
Whole Grains , Fatty Fish , and
Bilberries in a Randomized
Controlled Trial.” (C): 1–11.
Hossain, A K M Mofasser et al. 2017.
“The Effect of Astaxanthin-Rich
Microalgae „ Haematococcus
Pluvialis ‟ and Wholemeal Flours
Incorporation in Improving the
Physical and Functional Properties
of Cookies.”
Indonesia, Badan Standarisasi Nasional.
2011. SNI BISKUIT. Jakarta: BSN
Indonesia.
Niu, J. et al. 2015. “Effect of Replacing
Fish Meal with Soybean Meal and
of Dl Methionen or Lisiene
Suplementation in Pelleted Diets on
Growth and Nutrient Utilization of
Juvenile Goleden Pompane.”
Aquaculture Nutrition (2013): 1–9.
Ogbonnaya, Joy A, A Ketiku, Ajani
Sanusi, and Thomas Adepoju. 2016.
“Nutrient Density , Acceptability ,
and Bioavailability of Iron and Zinc
in Fish Flour – and Liver Flour –
Enriched Complementary Foods.”
Advand Nutrition 7(21A): 7–8.
Sari, Dewi Kartika, Sri Anna Marliyati,
Lilik Kustiyah, and Ali Khomsan.
2014. “Role of Biscuits Enriched
with Albumin Protein from
Snakehead Fish , Zinc and Iron on
Immune Response of under Five
Children.” 13(1): 28–32.

244

Anda mungkin juga menyukai