Anda di halaman 1dari 6

KANDUNGAN SERAT BUAH NIPAH (Nypa fruticans Wurmb) DAN POTENSINYA

DALAM MENGIKAT KOLESTEROL SECARA IN VITRO

Taufiq Dalming*), Aliyah**), Mufidah**), Veronica Margareth D*), Andi Asmawati*)


*)
Bagian Farmasi STIKES Pelamonia Kesdam VII Wirabuana, Makassar
**)
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Makassar

Alamat Korespondensi :
Taufiq Dalming
Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin Makassar
Makassar, 90245
HP: 085242096257
Email : ahta2010@gmail.com

ABSTRAK

Nypa fruticans Wurmb merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di Indonesia dan buahnya
diketahui mengandung karbohidrat dan dapat dikembangkan sebagai sumber pangan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kadar serat dalam buah nipah dan kemampuannya dalam mengikat
kolesterol secara in vitro. Buah nipah yang diperoleh dari Kabupaten Barru diambil daging
buahnya kemudian diolah menjadi tepung dan dianalisis. Analisis kandungan serat dilakukan
dengan menggunakan metode Van Soest dan uji pengikatan kolesterol dilakukan dengan metode
Liebermann-Burchard terhadap larutan kolesterol sebelum dan sesudah ditambahkan buah nipah
sebanyak 10 mg, 30 mg, 50 mg. Hasil penelitian ini menunjukkan kadar serat 46,18%. Uji
pengikatan kolesterol menunjukkan bahwa buah nipah dengan bobot 10, 30, dan 50 mg secara
berturut-turut mampu mengikat kolesterol sebanyak 8,17%, 36,12%, dan 52,03%. Disimpulkan
buah nipah dapat mengikat kolesterol.

Kata kunci : Buah nipah, serat, pengikatan kolesterol

PENDAHULUAN sapu lidi, keranjang, tikar dan topi. Daun


Nipah (Nypa fruticans Wurmb) muda yang masih menggulung digunakan
merupakan tumbuhan tropis yang tumbuh secara lokal untuk pembungkus rokok.
subur pada lingkungan air yang asin, namun Beberapa bagian juga dimanfaatkan sebagai
jarang dijumpai langsung di pantai. Tumbuh obat tradisional seperti air dari batang muda
pada kondisi optimum saat bagian dasar digunakan sebagai obat herpes, abu dari
palem dan rimpangnya terendam air. Oleh nipah yang sudah dibakar digunakan untuk
karena itu, nipah tumbuh di daerah sungai menyembuhkan sakit gigi dan kepala.
yang masih terpengaruh oleh arus pasang Potensi nipah dikembangkan juga menjadi
surut dari sungai (Prohati, 2014). Kondisi ini tanaman penghasil energi karena dapat
menjadikan Indonesia memiliki wilayah luas menghasilkan alkohol 11000 liter/ha per
yang ditumbuhi nipah, namun tidak jarang tahun. Hal ini menunjukkan nipah
tumbuhan ini harus musnah dengan menghasilkan alkohol lebih banyak
musnahnya hutan mangrove dan kerusakan dibandingkan gula tebu dan ketela pohon
pantai. (Prohati, 2014).
Pemanfaatan nipah terutama Nipah juga dikembangkan menjadi
sebagai sumber penghasil nira yang sumber daya pangan. Pohon nipah rata-rata
kemudian digunakan untuk produksi gula, per ha dapat dihasilkan daging buah nipah
cuka, atau alkohol. Daun nipah 2,55 ton/ha yang dapat diolah menjadi
dimanfaatkan untuk membuat atap rumah, tepung buah nipah sebesar 1,99 ton/ha.

Media Farmasi Vol. XIV. No. 1. April 2018 140


Kandungan tepung buah nipah cukup baik menurunkan kolesterol dengan mengurangi
dan setara dengan beras, terutama absorpsi kolesterol dan peningkatan asam
kandungan karbohidratnya sebesar 75,25 % empedu untuk diekskresikan (Bennekum et
(Heriyanto dkk, 2011). Endosperma putih al, 2005). Mekanisme serat dalam
dari biji mudanya manis seperti jelly menurunkan kolesterol tubuh dengan cara
dikonsumsi sebagai makanan ringan dan mengikat kolesterol dalam usus halus
dapat dijadikan bahan baku manisan buah sebelum kolesterol itu diserap kembali
kering dan manisan buah basah (Radam, diperbatasan usus halus-usus besar, sehingga
2009). Tepung buah nipah juga pengikatan kolesterol itu akan
dimanfaatkan sebagai bahan baku ekstender mengakibatkan dikeluarkan dalam feses atau
perekat. Karena itu nipah menjadi salah satu dengan kata lain memutus siklus perputaran
sumber daya hutan non kayu yang hampir kolesterol (Harjana, 2011)
seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan Berdasarkan hal tersebut maka
kecuali akar rimpangnya (Sari dkk, 2008). penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan
serat diketahui sebagai salah satu untuk mengetahui kadar serat kasar dalam
jenis karbohidrat yang resisten terhadap buah nipah dan kemampuannya mengikat
proses pencernaan dan penyerapan di usus kolesterol secara in vitro.
halus manusia dan
mengalami fermentasi sebagian atau METODE DAN BAHAN
keseluruhan di usus besar (Santoso, 2011). Pelaksanaan penelitian ini
Komposisi kimia serat pangan bervariasi dilakukan pada tahun 2015 di Laboratorium
tergantung dari komposisi dinding sel Kimia Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan
tanaman penghasilnya. Pada dasarnya, Makanan Ternak Fakultas Peternakan dan
komponen-komponen dinding sel tanaman Laboratorium Biofarmaka Pusat Kegiatan
terdiri atas selulosa, hemiselulosa, pektin, Penilitian (PKP) Universitas Hasanuddin
lignin, mucilago yang kesemuanya termasuk Makassar. Pelaksanaan penelitian dilakukan
dalam serat pangan. Dalam dalam tiga tahapan, pertama, buah nipah
perkembangannya, serat memberikan yang diperoleh dari Kabupaten Barru
keuntungan bagi kesehatan yaitu mengontrol diambil daging buahnya kemudian diolah
bobot badan atau kegemukan (obesitas), menjadi tepung, kedua tepung buah nipah
menanggulangi penyakit diabetes, mencegah dianalisis kandungan seratnya, dan ketiga
gangguan gastrointestinal, kanker kolon diteliti kemampuannya dalam mengikat
(usus besar), serta mengurangi tingkat kolesterol secara in vitro.
kolesterol darah dan penyakit kardiovaskuler
(Tensiska, 2008). Analisis serat
Diantara penanganan masalah kadar Sampel ditimbang sebanyak 0,5
kolesterol yang tinggi adalah diet tinggi serat gram, kemudian dimasukkan ke dalam labu
yang dapat membantu menurunkan refluks, ditambahkan 30 ml H2SO4 0,3 N,
kolesterol, meskipun tidak semua serat dididihkan selama 30 menit dengan cepat
memiliki efektivitas yang sama (Marsono, ditambahkan 15 ml NaOH 1,5 N. Kemudian
2004). Serat padi, gandum, bekatul, dan disaring ke dalam sintered glass no. 1 sambil
jagung dapat mengikat kolesterol. dihisap menggunakan pompa vacuum.
Penurunanan kolesterol diperkirakan dengan Ampas dicuci berturut-turut dengan 50 ml
mekanisme pengikatan asam empedu tapi air panas, 50 ml H2SO4 0,3 N, 50 ml air
tidak spesifik pada serat larut (Kahlon, panas dan 50 ml aseton. Ampas yang telah
2000) Hal ini sesuai dengan laporan brown dicuci kemudian dikeringkan dalam oven
et al (1999). Serat larut pada gandum dan selama 8 jam. Setelah 8 jam ampas
bekatul dapat menurunkan kolesterol dalam didinginkan dalam eksikator selama ½ jam,
kapasitas yang kecil. Kolesterol juga dapat kemudian ditimbang dan diabukan dalam
diadsorbsi oleh serat kubis, wortel dan apel. tanur listrik selama 3 jam pada suhu 500oC
Secara spesifik serat tidak larut, dan dibiarkan agak dingin kemudian
kolesteramin, kitosan, dan selulosa dapat dimasukkan ke dalam eksikator selama ½

Media Farmasi Vol. XIV. No. 1. April 2018 141


jam lalu ditimbang. Selanjutnya ditentukan Masing-masing tabung reaksi tersebut diisi
kadar serat dengan rumus berikut. dengan 10,30, dan 50 mg tepung buah nipah.
% serat kasar = Masing-masing tabung dikocok dan disaring
dengan kertas saring, kemudian filtratnya
ditambahkan dengan 4 ml larutan asetat
anhidrid-asam sulfat-asam asetat dan larutan
didiamkan selama 35 menit. Absorbsi
larutan pada spektrofotometer uv-visibel
pada panjang gelombang 327 nm.

Keterangan : HASIL DAN PEMBAHASAN


a = Bobot sintered glass dan sampel sebelum Hasil Penelitian
diabukan Kadar serat buah nipah didapatkan
b = Bobot sintered glass dan sampel setelah pada penelitian ini sebesar 46,18%. Serat
diabukan terdiri dari ADF, 63.03, NDF 83,01,
Hemisellulosa 19,98%, dan selulosa 62,35%
Selain itu dilakukan penetapan (Tabel 1)
kadar acid detergent fiber (ADF), neutran Hasil uji pengikatan kolesterol oleh
detergent fiber (NDF), Lignin, dan selulosa tepung buah nipah sebagaimana yang
yang dilakukan sesuai metode van soest. ditunjukkanmpada Tabel 2 menunjukkan
bahwa tepung buah nipah dengan 10 mg
Pembuatan larutan standar kolesterol dapat mengikat kolesterol sebesar 8,17%,
Kolesterol terlebih dahulu sedangkan tepung buah nipah dengan bobot
dikeringkan dalam oven 105ºC selama 1 30 mg dapat mengikat kolesterol sebesar
jam, lalu ditempatkan dalam eksikator 36,20%, dan tepung buah nipah dengan
sampai dingin. Kolesterol kemudian bobot 50 mg dapat mengikat kolesterol
ditimbang sebanyak 300 mg, lalu sebesar 52,03%.
dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml
dan dicukupkan volumenya dengan alkohol Pembahasan
hingga tanda batas. Analisis serat menggunakan metode
Van Soest yang digunakan mengestimasi
Pengikatan Kolesterol kandungan serat dalam pakan dan fraksi-
Pereaksi yang digunakan fraksinya ke dalam kelompok-kelompok
sebagaimana metode Liebermann-Burchard, tertentu didasarkan atas keterikatannya
campuran asam asetat anhidrida, asam dengan anion dan kation detergen (metode
sulfat, asam asetat dengan perbandingan detergen). Tujuan awalnya dari metode ini
20:1:10. Asam asetat anhidrida didinginkan adalah untuk menentukan jumlah kandungan
pada suhu 10ºC (dalam air dingin), serat dalam pakan ruminant, tetapi kemudian
kemudian H2SO4 secara perlahan-lahan dapat digunakan juga untuk menentukan
ditambahkan ke dalamnya larutan asam kandungan serat baik untuk nonruminant
asetat anhidrida dan didiamkan selama 9 maupun dalam pangan. Metode detergen
menit. Larutan kemudian ditambahkan 10 terdiri atas sistem netral untuk mengukur
bagian asam asetat dan dikocok dengan alat total serat atau serat yang tidak larut dalam
vorteks. Larutan didiamkan dalam suhu detergen netral (NDF), dan sistem detergen
kamar selama 10 menit. Pereaksi dapat asam digunakan untuk mengisolasi selulosa
dipakai maksimal 1 jam. yang tidak larut dan lignin serta beberap
Pengikatan kolesterol dilakukan komponen yang terikat dengan keduanya
dengan meihat selisih konsentrasi larutan (ADF).
kolesterol sebelum dan sesudah penambahan Kadar serat kasar buah nipah
sampel tepung nipah. Disiapkan larutan sebesar 4618%. Kadar serat ini lebih banyak
kolesterol 240 mg/100 ml dan dimasukkan dibandng kadar yang pernah dilaporkan
sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi. Subiandono dkk (2011) yaitu 22,11%. Ha ini

Media Farmasi Vol. XIV. No. 1. April 2018 142


kemungkinanan terkait iklim tempat tumbuh Hasil penelitian ini
dari nipah tersebut. Komponen dinding sel menggambarkan semakin besar bobot
berupa ADF, NDF, Hemiselulosa dan tepung buah nipah, semakin besar pula
Selulosa dapat menggambarkan tingkat kapasitas pengikatan kolesterolnya.
kecernaan dan efek kenyang. Efek kenyang Kolesterol teradsorbsi pada tepung buah
juga terkait dengan penurunan kolesterol nipah sehingga dengan mekanisme ini
oleh serat makanan dengan pengikatan asam kolesterol dapat diturunkan. Kemungkinan
empedu (Bennekum et al.2005). lainnya adalah komponen serat buah nipah
Serat adalah bagian dari suatu dapat menstimulasi ekskresi kolesterol
tumbuhan yang dapat dimakan, yang tahan dalam tubuh dengan pengikatan asam
terhadap pencernaan dan absorpsi di dalam empedu dalam kaitannya dengan efek
usus halus manusia dan mengalami kenyang yang dihasilkan dari buah nipah.
fermentasi sebagian dan seluruhnya di dalam
usus besar. Serat diketahui dapat PENUTUP
menurunkan kolesterol dengan lima Berdasarkan hasil penelitian dan
mekanisme yaitu serat dapat meningkatkan pembahasan dapat disimpulkan pada buah
ekskresi asam empedu, menghambat nipah terkandung serat kasar 46,18% dan
absorpsi kolesterol, menurunkan avaibilitas dapat mengikat kolesterol seara in vitro.
kolesterol karena kemampuannya untuk Penelitian dapat dilanjutkan dengan meneliti
mengikat senyawa organik, mencegah kandungan serat pangan larut dan tidak larut
sintesis kolesterol karena asam lemak rantai untuk dikembangkan potensinya sebagai
pendek yang dihasilkan dalam fermentasi sumber pangan fungsional yang dapat
serat, dan menurunkan densitas energi menurunkan kolesterol.
makanan sehingga mengurangi sintesis
kolesterol (Marsono, 2004). DAFTAR PUSTAKA
Pengikatan kolesterol didasarkan
Anggoridi, R., (1979). Ilmu Makanan
perbandingan konsentrasi larutan kolesterol
Ternak Dasar Umum. Gramedia
sebelum dan setelah berinteraksi dengan
Jakarta
tepung buah nipah. Metode penetapan kadar
kolesterol didasarkan pada metode Ariyani, E. (2006). Penetapan Kandungan
Liebermann-Burchard yaitu menggunakan Kolesterol Dalam Kuning Telur
larutan campuran asam asetat dengan sufat. Pada Ayam Petelur. Balai
Serapan dapat diamati baik daam jangkauan Penelitian Ternak : Bogor.
ultraviolet maupun visibel. Burke, et al
Bennekum AM Van, Nguyen DV,
(1974) melaporkan dari berbagai
Schulthess G, Hauser H, Phillips
perbandingan variasi konsentrasi asam asetat
MC., (2005). Mechanisms of
dengan asam sulfat, didapatkan serapan
maksimumpada rentang 267 – 610 nm dan Choleterol-Lowering Effects of
disimpulkan bahwa secara umum Dietary insoluble fibers:
Relationship With Intestinal and
menunjukkan proporsi asam sulfat yang
Hepatic Cholesterol Parameters. Br.
tinggi cenderung serapan terbaca pada
J Nutr, 94(3): 331-7
ultraiolet, sedangkan proporsi asam asetat
yang tinggi cenderung serapan terbaca pada Burke R. W., Diamondstone B. I., Velapoidi
visibel. Namun pada beberapa hasil yang R. A., & Menis O., (1974).
dilaporkan juga dengan perbandingan asam Mechanisms of he Liebermann-
asetat yang lebih tinggi, serapan terbaca Burchard and Zak Color Reactions
pada ultraviolet. Hal ini sama yang for Cholesterol, Clin Chem. 794-
didapatkan pada penetapan panjang 801
gelombang maksimum pada penelitian ini
yaitu 327 nm dengan perekasi asam asetat Harjana T., (2011). Kajian Tentang Potensi
yang lebih banyak. Bahan-bahan alami Untuk
menurunkan Kolesterol Darah.
Dalam : Prosiding Seminar

Media Farmasi Vol. XIV. No. 1. April 2018 143


Nasional Penelitian Pendidikan dan Basah.Jurnal Hutan Tropis Borneo.
Penurunan MIPA. Fakultas MIPA, Vol. 10 No. 27 : 286-296
Universitas Negeri Yogyakarta, 14
Sari N M. Rosidah R M Y. (2008),
Mei 2011.
Penggunaan Tepung Buah Nipah
Heriyanto, N.M., Subiandono E.dan Karlina (Nypa Fruticans Wurmb) Sebagai
E. (2011). Potensi dan Sebaran Ekstender Pada Perekat Urea
Nipah (Nypa fruticans(Thunb.) Formaldehid Untuk Papan Partikel.
Wurmb) Sebagai Sumberdaya Jurnal Ilmu Kehutanan Vol. II
Pangan. Jurnal Penelitian Hutan No.1: 48-54
dan Konservasi Alam. Vol. 8 No. 4
Santoso A. (2011). Serat Pangan (Dietary
: 327 – 335.
Fiber) dan Manfaatnya Bagi
Kahlon TS and Chow Fi. (2000). In Vitro Kesehatan. Magistra No. 75 Th.
Binding of Bile Acids by Rice XXIII
Bran, Wheat Bran, and Corn Bran.
Sitompul S. & Martini. (2005). Penetapan
Cereal Chemistry Journal,
Serat Kasar Dalam Pakan Ternak
July/Agustus 2000, Volume 77,
Tanpa Ekstraksi Lemak. Prosiding
Number 4, Page 518
Temu Teknis Nasional Tenaga
Kitamura S., Anwar, A. C, and Baba S. Fungsional Pertanian, Bogor
(1997). Handbook of mangroves in
Subiandono E, Heriyant NM. Karlina E.
Indonesia : Bali and Lombok.
(2011). Potensi Nipah (Nypa
Ministry of Indonesia and JICA.
fruticans (Thunb.) Wurmb.)
Jakarta
Sebagai sumber Pangan dari Hutan
Marsono Y. (2004).Serat Pangan Dalam Mangrove. Buletin Plasma Nutfah
Perspektif Ilmu Gizi. Teks Pidato Vol. 17 No. 1 Tahun 2011.
Pengukuhan Jabatan Guru Besar
Tensiska. (2008). Serat Makanan. Jurusan
Pada Fakultas Teknologi Pertanian
Teknologi Industri Pangan Fakultas
Universitas Gadjah Mada,
Teknologi Industri Pertanian.
Yogyakarta 2 Juni 2004
Universitas Padjajaran Bandung.
Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell,
Tsuji K. Ghazalli M N F. Ariffin Z. Nordin
V. W. Biokimia Harper (27 ed.).
M S. Khaidizar M I, Dulloo M E.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC;
And Sebastian L S. (2011).
2009
Biological and Ethnobotanical
PROHATI. (2014., Keanekaragaman Hayati Characteristics of Nipah Palm
Tumbuhan Indonesia :Nypa (Nypa fruticans Wurmb.): A
Fruticans (wurmb), Review, Sains Malaysiana 40:
(http://www.proseanet.org/prohati4/ 1407-141
browser.php?docsid=229. diakes 18
Van Soest P J. (1976). New Chemical
Mei 2014)
Methods for Analysis of Forages
Radam. R R. (2009), Pengolahan Buah for The Purpose of Predicting
Nipah (Nypa Fruticans Wurmb) Nutritive Value. Pref IX
Sebagai Bahan Baku Manisan Buah International Grassand Cong
Kering dan Manisan Buah

Tabel 1. Hasil analisis serat tepung buah nipah

Media Farmasi Vol. XIV. No. 1. April 2018 144


Analisis Kadar (%b/b)

Serat kasar 46,18 ± 2,63

ADF 63,03 ± 0,19

NDF 83,01 ± 0,02

Hemicellulosa 19,98 ± 0,21

Selulosa 62,35 ± 0,07

Lignin -

ATL 0,65 ± 0,12

Tabel 2. Hasil uji pengikatan kolesterol oleh buah nipah


Ulangan Bobot tepung Konsentrasi Konsentrasi Kapasitas
buah nipah kolesterol awal ( kolesterol (mg/ pengikatan
(mg) mg/100 ml) 100 ml) kolesterol
1 10 240 219,547 8,52
2 10 240 221,235 7,82
Rata-rata 220,391 8,17
1 30 240 149,340 37,78
2 30 240 155,909 34,62
Rata-rata 153,124 36,20
1 50 240 116,468 51,47
2 50 240 113,768 52,60
Rata-rata 115,118 52,03

Media Farmasi Vol. XIV. No. 1. April 2018 145

Anda mungkin juga menyukai