Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No.

1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

AKTIVITAS FRAKSI EKSTRAK ETANOL DAUN MURBEI TERHADAP PROFIL LIPID


DARAH DAN ATEROSKLEROSIS TIKUS YANG HIPERLIPIDEMIA

Eleonora Maryeta Toyo1, Rina Herowati2, Arief Nurrochmad3


1,
Program Studi Farmasi, Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
2,3
Program Studi S2 Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi
Email : eleonorareth@gmail.com

ABSTRAK
Daun murbei merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai
antidiabetes dan antihiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ketiga fraksi etanol daun murbei (n-heksana, etil asetat, dan air) sebagai antihiperlipidemi dan
anti aterosklerosis berupa penurunan ketebalan dinding aorta pada tikus putih jantan galur
wistar yang diberi diet tinggi lemak dan PTU.
Penelitian ini menggunakan 40 ekor tikus, yang terdiri dari satu kelompok diberi diet
normal dan tujuh kelompok diberi diet tinggi lemak dan PTU selama satu bulan. Terapi
perlakuan diberikan selama 14 hari. Kelompok I sebagai kontrol normal diberi Confeed PAR-
S, kelompok II sebagai kontrol negatif diberi HFD dan CMC Na 0,5%, kelompok III sebagai
kontrol positif diberi HFD dan simvastatin 0,9 mg/kg BB, kelompok IV sebagai kontrol positif
diberi HFD dan gemfibrosil 0,9 mg/kg BB, kelompok V diberi HFD dan ekstrak etanol daun
murbei dengan dosis 500 mg/kg BB, kelompok VI diberi HFD dan fraksi n-heksana dosis 60
mg/kg BB, kelompok VII diberi HFD dan fraksi etil asetat dosis 40 mg/kg BB, dan kelompok
VIII diberi HFD dan fraksi air dosis 400 mg/kg BB. Semua tikus diukur profil lipid darah pada
hari ke 0, 28, 35, dan 42. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fraksi etil asetat memiliki efek
sebagai antihiperlipidemia dan anti aterosklerosis berupa penurunanan ketebalan dinding
aorta abdominalis pada tikus hiperlipidemia.

Kata kunci : daun murbei, profil lipid, antiaterosklerosis, high fat diet

PENDAHULUAN mempersempit atau menyumbat pembuluh


Kolesterol adalah satu fraksi lipid darah. Hal ini sering disebut sebagai
dalam tubuh yang digunakan oleh banyak aterosklerosis.
organisme sebagai unsur struktural dalam Berbagai keadaan yang berkaitan
membran dan bahan baku untuk dengan aterosklerosis antara lain, faktor
mensintesis garam empedu serta hormon- genetik, penyakit jantung koroner (PJK),
hormon steroid seperti aldosteron, stroke, penyakit pembuluh darah perifer,
esterogen, testosterone dan vitamin D. usia, jenis kelamin pria, kebiasaan
Kolesterol yang disintesis dalam tubuh merokok, hiperlipidemia, hipertensi,
berasal dari asetil-KoA dan membentuk obesitas, diabetes melitus, kurang aktivitas
asam mevalonat melalui sebuah jalur yang fisik dan menopause. Secara epidemiologi
kompleks (Murray, 2008). Sutejo (2006) pada penelitian-penelitian yang telah
mengemukakan bahwa sebagian besar dilakukan menunjukkan bahwa, saat
kolesterol disintesis oleh hati dan sebagian peningkatan LDL (Low Density lipoprotein),
kecil diserap dari diet. Keberadaan trigliserida, kolesterol total dan penurunan
kolesterol di dalam pembuluh darah dalam HDL (High Density Lipoprotein), akan
jumlah yang tinggi akan mengakibatkan berpengaruh pada pembentukan plak atau
endapan atau lempengan yang akan lesi aterosklerosis (Brown, 2006).

54
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

Secara medis obat-obat yang dapat anti aterosklerosis pada tikus yang diberi
menurunkan konsentrasi lipoprotein dan diet aterogenik.
yang beredar di Indonesia saat ini, terdiri Peneliti ingin melanjutkan
atas penghambat HMG KoA reduktase, penelitian dengan metode yang berbeda, di
niacin (asam nikotinat), asam fibrat, dan mana akan diuji fraksi ekstrak etanol daun
resin. Contoh obat golongan statin yaitu murbei terhadap HDL dan LDL
simvastatin, di mana obat ini dapat menggunakan metode CHOD-PAP serta
digunakan untuk mengurangi resiko anti ateroskleosis berupa penurunan
terjadinya penyumbatan pembuluh darah ketebalan dinding aorta abdominalis tikus
arteri karena penumpukan koleterol dalam yang diproses dan diberi pewarnaan
dinding arteri darah (Nicholls et al., 2010). hematoksilin eosin (HE). Pelarut yang
Gemfibrosil merupakan obat golongan digunakan dalam proses fraksinasi adalah
asam fibrat mampu meningkatkan sekresi n-heksana, etil asetat, dan air, sehingga
kolesterol menuju empedu dan diharapkan dapat terjadi pemisahan
meningkatkan afinitas reseptor LDL untuk senyawa nonpolar, semi polar, dan polar
mengikat partikel LDL, mengaktifkan yang terkandung dalam ekstrak etanol
lipoprotein lipase, menghambat sintesis daun murbei.
trigliseida, serta menekan pelepasan asam Peneliti juga memilih
lemak bebas dari jaringan adipose penghambatan pembentukan
(Anderson et al., 2002). aterosklerosis sebagai parameter, karena
Hasil penelitian terdahulu yang saat terjadi peningkatan LDL akibat
dilakukan oleh Valacchi et al. (2013) pemberian diet tinggi lemak dan PTU
menyatakan bahwa kombinasi ekstrak (propil tiourasil) selama 4 minggu atau 28
daun dan buah murbei dosis 500 mg/kg BB hari diharapkan dapat terbentuk
tikus dapat mempengaruhi transport aterosklerosis pada dinding pembuluh
kolesterol dalam hati dan jaringan kulit darah tikus. Pembentukan aterosklerosis
pada tikus obesitas yang diinduksi diet terjadi karena kerusakan endotel akibat
tinggi lemak. Toyo (2015) mengemukakan adanya respon inflamasi pada LDL
bahwa aktivitas ekstrak etanol daun murbei oksidasi dan merangsang peningkatan
dapat meningkatkan kadar HDL dan monosit yang akan menempel pada
mampu menghambat pembentukan sel endotel sehingga berubah menjadi
busa pada dinding aorta tikus putih jantan makrofag. Makrofag berfungsi menelan
galur wistar (Rattus novergicus) yang diberi dan membersihkan lemak LDL yang
diet aterogenik. Dosis yang digunakan teroksidasi melalui reseptor scavenger. Sel
dalam penelitian ini adalah setengah dosis scavenger ini kemudian menjadi sel busa
utama pada penelitian Valacchi yaitu 250 dan selanjutnya membentuk lapisan kerak
mg/kg BB tikus, karena penelitian tersebut lemak sehingga terbentuk aterosklerosis
hanya menggunakan simplisia daun (Fathoni, 2011).
murbei, sehingga dosis yang paling efektif
dalam meningkatkan kadar HDL adalah
dosis 100 mg/200 g BB, sedangkan dosis METODE PENELITIAN
efektif yang digunakan untuk menghambat Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Murbei
pembentukan sel busa adalah dosis 25 Ekstrak etanolik dibuat dengan cara
mg/100 g BB, 50 mg/200 g BB, 100 mg/200 diambil 2000 g serbuk daun murbei
g BB. Penelitian yang dilakukan oleh Huda kemudian di masukkan dalam wadah
(2015) juga melaporkan bahwa ekstrak berwarna gelap lalu ditambah etanol 70%
etanol daun murbei mampu menurunkan dengan perbandingan 1 : 10 selanjutnya
kadar LDL dan dapat digunakan sebagai rendam selama 6 jam pertama sambil

55
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

sesekali diaduk, kemudian diamkan kemudian diberi diet tinggi lemak dan PTU
selama 18 jam. Pisahkan maserat dengan 0,01% pada semua kelompok uji, kecuali
cara disaring dan filtrasi. Ulangi proses pada Kempok I yang hanya diberikan
penyarian sekurang-kurangnya satu kali pakan biasa dan air. Selain kelompok I,
dengan jenis pelarut yang sama dan diberi diet tinggi lemak selama 28 hari.
jumlah volume pelarut sebanyak setengah Tikus dibuat hiperlipidemia dengan cara
kali jumlah volume pelarut pada penyarian pemberian pakan yang mengandung
pertama. Ekstrak yang diperoleh Confeed PAR-S 200 g, terigu 100 g,
dipekatkan dengan vacuum rotary kolesterol 8 g, asam kolat 0,8 g, minyak
evaporator (suhu dijaga pada 50oC) babi 40 ml, dan air 51,2 ml. Semua bahan
sampai diperoleh ekstrak kental. diaduk sampai homogen, kemudian dibuat
pelet dan dikeringkan. Demikian pula
Fraksinasi Ekstrak Daun Murbei pemberian PTU 0,01% secara per oral.
Ekstrak etanol daun murbei Tikus perlakuan dibagi menjadi 8
sebanyak 10 gram dilarutkan sedikit kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor
dengan air panas, kemudian dipartisi tikus sebagai berikut : Kelompok I, yaitu
dengan air 50 ml dan pelarut n-heksana 50 kelompok kontrol normal (K1), Kelompok II,
ml ke dalam corong pisah diulang yaitu kelompok negatif (K2), Kelompok III,
sebanyak 3 kali. Fraksi n-heksana yaitu kelompok kontrol positif yang
merupakan filtrat yang terletak diatas dan diberikan simvastatin 0,9 mg/kg (K3),
fraksi air merupakan filtrat yang terletak Kelompok IV, yaitu kelompok kontrol positif
dibawah. Fraksi n-heksana dipisahkan dari yang diberikan gemfibrosil 0,9 mg/kg (K4),
fraksi air ditampung dan dipekatkan Kelompok V, yaitu kelompok ektrak etanol
dengan rotary evaporator pada suhu daun murbei 500 mg/kg (K5), Kelompok VI,
penangas 50°C. yaitu kelompok fraksi n-heksana 60 mg/kg
Fraksi air sisa dari fraksi n-heksana (K6), Kelompok VII, yaitu kelompok fraksi
kemudian difraksinasi kembali dengan etil asetat 40 mg/kg (K7), dan kelompok
pelarut etil asetat 50 ml menggunakan VIII yaitu kelompok fraksi air 400 mg/kg
corong pisah proses ini diulang sebanyak 3 (K8). Semua perlakuan di atas, diberikan
kali. Fraksi etil asetat merupakan filtrat secara oral.
yang terletak diatas dan fraksi air terletak Pengukuran profil lipid berikut, pada
dibawah. Fraksi etil asetat dipisahkan dari hari ke-28 bertujuan untuk melihat
fraksi air kemudian dipekatkan dengan seberapa besar peningkatan kadar LDL
rotary evaporator dengan suhu penangas dan penurunan HDL pada serum darah
50°C. Filtrat sisa fraksinasi dengan etil tikus. Pemberian dosis pada semua
asetat adalah fraksi air, yang kemudian kelompok uji dilakukan setelah pengukuran
dikentalkan dengan penangas air sampai profil lipid pada hari yang sama.
kental. Selanjutnya pengukuran profil lipid darah
dilakukan pada hari ke-35 dan hari ke-42.
Penyiapan Hewan Percobaan Langkah terakhir adalah pembedahan atau
Hewan percobaan yang digunakan analisis preparat histopatologi aorta
adalah 40 ekor tikus putih jantan galur abdominalis tikus dengan pewarnaan
wistar dengan kisaran bobot 180-250 g, hematoksilin eosin (HE).
berumur 2-3 bulan. Sebelum perlakuan, Penentuan kadar HDL dan LDL
tikus diadaptasikan selama 7 hari dengan menggunakan metode CHOD-PAP, di
diberikan makanan berupa pelet dan air. mana serum darah tikus diambil melalui
Langkah selanjutnya yaitu pengukuran melalui vena mata (retroorbitalis plexus)
profil lipid darah awal sebagai H0, dengan mikrohematokrit sebanyak 0,5 ml

56
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

lalu disentrifugasi selama 15 menit dengan Hasil Penetapan Kadar HDL


kecepatan 3000 mikro pereaksi kolesterol Pengukuran kadar HDL dilakukan
dan diinkubasi selama 20 menit pada suhu empat kali, yaitu pada hari ke-0 sebagai
20-250C, kemudian serapannya diamati pengambilan darah awal, pada hari ke-28
menggunakan alat fotometer Stardust. untuk mengukur kondisi hiperlipidemia
Absorbsi yang terbaca, dicatat untuk hewan uji setelah pemberian diet tinggi
menetapkan kadar profil lipid (mg/dL). lemak dan PTU selama 28 hari, pada hari
ke-35 dan hari ke-42 untuk mengetahui
Pengukuran Parameter Lipid pengukuran kadar HDL yang optimal
Pengukuran HDL dan LDL pada setelah diberi perlakuan. Hal serupa
serum ditentukan dengan metode dilakukan pada profil lipid lain yaitu kadar
kolorimetrik enzimatik menggunakan alat LDL, trigliserida, dan kolesterol total. Hasil
Humalyzer Junior. Pengukuran lipid rata-rata peningkatan kadar HDL dapat
dilakukan menggunakan rumus Indeks dilihat pada tabel 1.
aterogenik (AI) dan indeks resiko koroner HDL berfungsi sebagai pembawa
(CRI). Aterogenik dihintung dengan rumus kolesterol bebas dari jaringan perifer
dari Abbot et al., (1988) dan resiko koroner menuju hati. Kolesterol tersebut akan
diperoleh dengan metode Alladi et al., diubah menjadi kolesterol ester yang
(1989). Untuk data kolesterol total sebagian dipindahkan ke VLDL melalui
diperoleh secara paralel. bantuan enzim CETP (choleseryl Ester
Rumus : Transfer Protein) dan dikembalikan lagi ke
Indeks aterogenik (AI) = LDL hati oleh IDL dan LDL. Hati akan
HDL memanfaatkan kembali kolesterol ini,
kemudian diubah menjadi garam empedu
Indeks Resiko atau langsung diekskresikan ke dalam
Koroner (CRI) = Kolesterol total empedu (Marks, 2000).
HDL 80
Analisis Data
Rata-rata kadar HDL

60
Data yang diperoleh dianalisis 40
Normal
(mg/dl)

secara statistik yang digunakan untuk uji 20


0 HFD
terdistribusi normal dengan metode
H0 H28
Kolmogorov-Smirnov. Jika data
Waktu (hari)
terdistribusi normal (p > 0,05) maka
dilanjutkan dengan uji parametrik varian
Gambar 1. Grafik rata-rata kadar HDL tikus
dua arah (ANOVA). Uji dilanjutkan dengan pada H0-H28 (mg/dl)
Post Hoc untuk melihat apakah terdapat
perbedaan diantara masing-masing Pada gambar grafik pengukuran
kelompok perlakuan. kadar HDL setelah induksi diet tinggi lemak
Data pengukuran ketebalan dinding atau high fat diet (HFD) dan PTU
aorta tikus dianalisis secara kuantitatif menunjukkan bahwa HDL kelompok
dengan menghitung rata-rata ketebalan normal meningkat dan kelompok HFD
aorta abdominalis, kemudian dilanjutkan menurun. Hal ini disebabkan oleh lama
analisa statistik. waktu pemberian dan komposisi pakan
yang diberikan ke hewan uji, menyebabkan
penurunan kadar HDL. Artinya induksi HFD
yang diberikan baik secara eksogen
HASIL DAN PEMBAHASAN maupun secara endogen selama 28 hari

57
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

mampu menurunkan kadar HDL. nm yang menandakan adanya senyawa


Sedangkan fungsi utama HDL adalah flavonoid pada daun murbei. Selain itu juga
mengangkut kelebihan kolesterol bebas terdapat senyawa alkaloid dan polifenol
dan asam lemak yang terdapat dalam pada daun murbei. Hal ini ditunjukkan pada
jaringan endotel pada pembuluh darah. warna yang terbentuk dalam
Friedwald et al., (2001) mengemukakan mengidentifikasi senyawa alkaloid yaitu
bahwa penurunan kadar HDL disebabkan warna orange setelah disemprot pereaksi
oleh tingginya kadar kolesterol dalam dreagendrof dan warna hitam kehijauan
darah, di mana kelebihan kolesterol atau biru gelap pada identifikasi polifenol
tersebut akan menumpuk dalam jaringan yang disemprot dengan pereaksi FeCl3.
perifer, yang selanjutnya diikuti oleh Pada percobaan in vitro telah
aktivitas radikal bebas sehingga terjadi menunjukkan bahwa flavonoid bekerja
oksidasi pada jaringan. sebagai inhibitor enzim HMG-KoA
Berdasarkan hasil pengukuran reduktase, sehingga sintasis kolesterol
rata-rata kadar HDL pada tabel 1 dan menurun (Siregar, 2015). Fungsi lain dari
didukung oleh analisa statistik pada tabel 2 flavonoid adalah dapat meningkatkan
menggunakan Two Way ANOVA kemudian kadar HDL dengan cara meningkatkan
dilanjutkan Tukey Post Hoct Test produksi Apo A1, di mana Apo 1 berperan
menunjukan bahwa hasil signifikan (p > sebagai kofaktor enzim untuk LCAT dan
0,005) berarti ada perbedaan yang sebagai ligan untuk berinteraksi dengan
bermakna antara kelompok perlakuan. reseptor lipoprotein dalam jaringan pada
Hasil analisa tersebut dapat dilihat pada HDL dan bersifat protektif terhadap
pengukuran kadar HDL hari ke-42 aterosklerosis (Guillaume et al., 2001).
menunjukan bahwa fraksi etil asetat Terapi farmakologi
sebanding dengan kontrol positif antihiperlipidemia antara lain obat-obat
simvastatin dan kontrol positif gemfibrosil, hipolipidemik sintetis golongan statin dan
sedangkan ekstrak daun murbei sebanding golongan fibrat. Simvastatin merupakan
dengan fraksi n-heksana dan fraksi air. Hal salah satu contoh obat golongan statin
ini diduga adanya peranan senyawa- yang bekerja sebagai inhibitor enzim HMG
senyawa kimia dalam daun murbei yang KoA reduktase yang merupakan suatu
dapat bekerja sebagai antihiperlipidemia, enzim pembentuk asam mevalonat dalam
misalnya senyawa flavonoid yang dapat tahap biosintesis kolesterol, sehingga
menurunkan kolesterol (Mills & Bone, mampu menurunkan sintesis kolesterol di
2000). Hal serupa dibuktikan dengan hasil hati dan secara langsung akan
analisa KLT yang telah disemprotkan menurunkan kadar kolesterol darah (Taylor
pereaksi sitroborat untuk menampakkan et al., 2013).
bercak warna kuning pada sinar UV 366

Tabel 1. Rata-rata kadar HDL darah tikus


Kelompok Rata-rata kadar HDL (mg/dl)
Waktu (hari)

H0 H28 H35 H42


Kontrol normal 53,66 ± 2,42 68,98 ± 3,61 74,30 ± 3,73bcd 66,10 ± 1,83bcd
Kontrol HFD 54,47 ± 1,93 26,12 ± 1,23 27,30 ± 1,51acd 25,53 ± 2,40acd
HFD + Kontrol (+) Simvastatin 57,89 ± 3,66 24,49 ± 1,17 36,60 ± 1,51ab 59,59 ± 1,36ab
HFD + Kontrol (+) Gemfibrosil 63,72 ± 3,06 25,57 ± 1,03 34,31 ± 1,15ab 56,31 ± 1,91ab
HFD + Ekstrak daun murbei 62,11 ± 3,04 23,93 ± 1,94 25,84 ± 2,34ad 36,45 ± 3,67abcd

58
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

HFD + Fraksi n-heksana 59,70 ± 2,89 24,35 ± 1,30 27,36 ± 1,23ad 42,12 ± 1,70abcd
HFD + Fraksi etil asetat 58,89 ± 6,33 24,62 ± 2,42 36,06 ± 1,97ab 55,74 ± 2,38ab
HFD + Fraksi air 57,08 ± 2,78 21,90 ± 1,30 27,30 ± 1,51acd 45,95 ± 4,57abcd
Keterangan : *Pembacaan untuk One Way Anova
a : berbeda signifikan terhadap kontrol normal
b : berbeda signifikan terhadap kontrol HFD
c : berbeda signifikan terhadap HFD + Kontrol (+) Simvastatin
d : berbeda signifikan terhadap HFD + Kontrol (+) Gemfibrosil

Tabel 2. Hasil analisa subsets perubahan kadar HDL H0 sampai H42 pada kelompok perlakuan
menggunakan Two Way ANOVA
Kelompok Subset
1 2 3 4
Kontrol normal *
Kontrol HFD *
HFD + Kontrol (+) Simvastatin *
HFD + Kontrol (+) Gemfibrosil *
HFD + Ekstrak daun murbei *
HFD + Fraksi n-heksana *
HFD + Fraksi etil asetat *
HFD + Fraksi air *
Keterangan : (*) : sebanding

Hasil Penetapan Kadar LDL 100


Pengkuran kadar HDL, kadar LDL
Rata-rata kadar LDL (mg/dl)

80
dan kolesterol total dilakukan dengan
60
menggunakan metode CHOD-PAP. Serum
40 Normal
darah tikus diambil melalui vena mata
20 HFD
(retroorbitalis plexus) kemudian dilakukan
sentrifugasi dan diamati hasil penetapan 0
H0 H28
kadar LDL. Rata-rata pengukuran kadar
Waktu (hari)
LDL dapat dilihat pada tabel 3.
Confeed PARS sebagai bahan Gambar 2. Grafik rata-rata kadar LDL tikus
dasar untuk membuat pelet, sedangkan pada H0-H28 (mg/dl)
pemakaian kolesterol, minyak babi, dan
asam kolat bertujuan untuk menginduksi Asam kolat ditambahkan karena
peningkatan LDL darah. Minyak babi, dapat merubah gambaran lipoprotein
mempunyai kandungan kolesterol yang menjadi lebih aterogenik, yang berarti
lebih tinggi dibandingkan minyak hewani asam kolat dapat menurunkan kadar HDL
lainnya dan minyak nabati (Ameli et al., dan meningkatkan kadar LDL plasma
1997). (Srivastava et al., 2000). Ganong (1995)
mengemukakan bahwa PTU merupakan
suatu zat antitiroid yang dapat merusak
kelenjar tiroid sehingga menghambat
pembentukkan hormon tiroid. Hormon
tiroid dapat menurunkan kadar kolesterol
dalam darah dengan cara meningkatkan
pembentukan LDL di hati yang
mengakibatkan pengeluaran kolesterol

59
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

dari sirkulasi. Kekurangan hormon tiroid menurun, sehingga terjadi peningkatan


mengakibatkan katabolisme kolesterol kolesterol dalam darah.

Tabel 3. Rata-rata kadar LDL darah tikus


Rata-rata LDL (mg/dL)
Kelompok
Waktu (hari)

H0 H28 H35 H42


Kontrol normal 32,32 ± 1,29 24,50 ± 2,21 22,39 ± 2,73bcd 22,00 ± 2,20bcd
Kontrol HFD 27,34 ± 2,96 75,70 ± 1,05 71,07 ± 1,40a 70,18 ± 1,87acd
HFD + Kontrol (+) Simvastatin 32,72 ± 8,24 76,95 ± 1,42 64,98 ± 1,56a 38,12 ± 1,39ab
HFD + Kontrol (+) Gemfibrosil 32,45 ± 2,40 76,12 ± 2,19 65,37 ± 1,77a 34,36 ± 2,78ab
HFD + Ekstrak daun murbei 35,82 ± 2,05 75,15 ± 2,28 69,38 ± 1,06a 59,63 ± 1,74acd
HFD + Fraksi n-heksana 29,90 ± 1,40 77,23 ± 1,74 68,86 ± 3,16a 42,16 ± 1,50abd
HFD + Fraksi etil asetat 29,22 ± 2,16 81,10 ± 1,33 62,13 ± 2,29a 34,80 ± 2,67ab
HFD + Fraksi air 25,72 ± 2,54 84,56 ± 0,90 70,03 ± 1,67a 57,76 ± 1,14acd
Keterangan : *Pembacaan untuk One Way Anova
a : berbeda signifikan terhadap kontrol normal
b : berbeda signifikan terhadap kontrol HFD
c : berbeda signifikan terhadap HFD + Kontrol (+) Simvastatin
d : berbeda signifikan terhadap HFD + Kontrol (+) Gemfibrosil

Tabel 4. Hasil analisa subsets perubahan kadar LDL H0 sampai H42 pada kelompok
perlakuan menggunakan Two Way ANOVA
Kelompok Subset
1 2 3 4
Kontrol normal *
Kontrol HFD *
HFD + Kontrol (+) Simvastatin * *
HFD + Kontrol (+) Gemfibrosil *
HFD + Ekstrak daun murbei *
HFD + Fraksi n-heksana *
HFD + Fraksi etil asetat *
HFD + Fraksi air *
Keterangan : (*) : sebanding

Analisa statistik pada tabel 4 kontrol positif simvastatin, sedangkan


dengan menggunakan Two Way ANOVA fraksi air sebanding dengan kontrol negatif
kemudian dilanjutkan Tukey Post Hoct Test dan ekstrak daun murbei. Fraksi etil asetat
menunjukan bahwa hasil signifikan (p > daun murbei mempunyai efek sebagai anti
0,005) berarti ada perbedaan yang hiperlipidemia dan anti aterosklerosis tikus
bermakna antara kelompok perlakuan. yang diberikan diet tinggi lemak dengan
Hasil analisa tersebut dapat dilihat pada dosis efektifnya adalah 40 mg/kg BB,
pengukuran kadar LDL hari ke-42 karena aktivitas fraksi tersebut sebanding
menunjukan bahwa fraksi etil asetat dengan kontrol positif simvastatin dan
sebanding dengan kontrol positif gemfibrosil.
simvastatin dan kontrol positif gemfibrosil. Murbei merupakan tanaman dari
Fraksi n-heksana sebanding dengan suku moraceae yang mengandung banyak

60
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

senyawa kimia seperti ecdysteroid, Perhitungan AI dan CRI terlampir dan hasil
inokosterone, lupeol, β-sitosterol, rutin, rata-rata perhitungannya dapat dilihat pada
moracetin, scopoletin, benzaldehida, tabel 5.
eugenol, linalol, benzyl alkohol, Berdasarkan analisis statistik
butylamine, aseton, kholine dan quercetin menggunakan Two Way ANOVA,
(Kim et al., 2000). Flavonoid merupakan kemudian dilanjutkan uji Tukey Post Hoct
senyawa antioksidan yang potensial dalam Test digunakan untuk melihat perbedaan
menurunkan kadar kolesterol dan masing-masing dosis uji terhadap nilai AI
trigliserida dalam darah, serta dapat dan CRI. Pada tabel di atas menunjukan
melindungi kerusakan dan mengatasi bahwa dosis fraksi etil asetat sebanding
penumpukkan plak pada pembuluh darah dengan kontrol positif simvastatin dan
arteri. Flavonoid dapat menurunkan kontrol positif gemfibrosil, sedangkan fraksi
peroksidasi lipid, di mana flavonoid ini air sebanding dengan fraksi n-heksana.
bekerja sebagai inhibitor enzim HMG-KoA Hasil dari rata-rata pengukuran lipid
reductase sehingga terjadi penurunan dengan rumor AI dan CRI dan analisa
sintesis kolesterol (Chen, 2006). Polifenol statistik ini menyatakan bahwa fraksi etil
adalah kelompok antioksidan yang secara asetat 40 mg/kg BB dianggang paling
alami ada di dalam sayuran, buah-buahan, efektif sebagai antihiperlipidemia.
kacang-kacangan, dan minyak. Senyawa Indeks aterogenik (AI) merupakan
polifenol meliputi flavonol, isoflavon, salah satu faktor resiko yang sangat
flavanon, antosianidin, katekin, dan penting untuk mengetahui resiko
biflavan (Mokgope, 2006). Polifenol aterosklerosis (Mufidah et al., 2010).
bersifat sebagai antioksidan, karena Semakin tinggi nilai AI maka semakin tinggi
kemampuannya melawan pembentukan pula resiko terkena aterosklerosis dan
radikal bebas dalam tubuh (Amelia, 2014). salah satu penyebabnya adalah
Suryanto (2012) mengemukakan bahwa penurunan kadar HDL, di mana pada kadar
dapat menurunkan kadar kolesterol plasma tersebut diketahui dapat menurunkan
darah, terutama kolesterol dalam partikel resiko aterosklerosis melalui hipotesis
lipoprotein berdensitas rendah (LDL), dan mekanisme. Mekanisme tersebut antara
selalu digunakan sebagai indikator untuk lain ; melalui mekanisme pengangkut balik
mendiagnosis kemungkinan adanya kolesterol dari jaringan ke hati dan
gangguan jantung akibat aterosklerosis. kemampuan anti-aterogenik HDL terkait
tugasnya sebagai antioksidan di saluran
Hasil Pengukuran Aterosklerosis darah. Secara in vitro Apo A-I dapat
Nilai indeks aterogenik (AI) dan melindungi LDL dari serangan oksidasi.
indeks resiko koroner (CRI) merupakan Apo A-I merupakan protein utama
indikator untuk mengetahui resiko penyusun HDL (Ginsberg dan Karmally,
aterosklerosis yang merupakan faktor 2000). Menurut Usoro et al. (2006)
utama penyebab penyakit jantung koroner. mengemukakan bahwa semakin tinggi
Data yang digunakan untuk perhitungan kadar HDL, semakin rendah nilai indeks
indeks aterogenik adalah data kadar HDL, aterogenik sehingga resiko aterosklerosis
kadar LDL, dan kadar kolesterol total. akan semakin kecil.

Tabel 5. Rata-rata perhitungan AI dan CRI

61
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

Kelompok Indeks Aterogenik (AI) Indeks Resiko Koroner (CRI)


H35 H42 H35 H42
Kontrol normal 0,29 ± 0,04bcd 0,40 ± 0,03bcd 1,11 ± 0,05bcd 1,33 ± 0,05bcd
Kontrol HFD 2,60 ± 0,18acd 2,76 ± 0,32acd 6,31 ± 0,20acd 6,57 ± 0,57acd
ab
HFD + Kontrol (+) Simvastatin 1,87 ± 0,08 0,66 ± 0,03ab 4,56 ± 0,18ab 1,74 ± 0,02ab
ab
HFD + Kontrol (+) Gemfibrosil 1,90 ± 0,07 0,60 ± 0,06ab 4,60 ± 0,17ab 1,64 ± 0,12ab
acd
HFD + Ekstrak daun murbei 2,69 ± 0,20 1,64 ± 0,18abcd 6,63 ± 0,61acd 3,33 ± 0,35abcd
HFD + Fraksi n-heksana 2,52 ± 0,21acd 0,99 ± 0,06abcd 6,26 ± 2,54acd 2,54 ± 0,12abcd
ab
HFD + Fraksi etil asetat 1,70 ± 0,11 0,62 ± 0,06ab 4,65 ± 0,22ab 1,73 ± 1,10ab
acd
HFD + Fraksi air 2,56 ± 0,10 1,26 ± 0,15abcd 6,28 ± 0,37acd 2,76 ± 0,36abcd
Keterangan : Pembacaan untuk Two Way Anova
a : berbeda signifikan terhadap kontrol normal
b : berbeda signifikan terhadap kontrol HFD
c : berbeda signifikan terhadap HFD + Kontrol (+) Simvastatin
d : berbeda signifikan terhadap HFD + Kontrol (+) Gemfibrosil

Hasil Uji Histopatologi sumbu panjang sel sejajar dengan aliran


Pada hari ke-42 setelah perlakuan, darah. Lapisan endotel tersusun rapi dan
tikus diambil tiga ekor tiap kelompok uji halus, serta tunika intima disusun oleh sel
kemudian didekapitasi serta diambil aorta endothelial atau single cell layer,
abdominalis. Potongan aorta abdominalis sedangkan tunika media disusun oleh sel
difiksasi dengan menggunakan buffer otot polos. Pada kontrol HDF, dapat
formalin, kemudian dilakukan pemrosesan diamati adanya sel inflamasi pada lapisan
jaringan dan blok paraffin, dibuat dalam tunika adventisia. Infiltrasi sel inflamasi
bentuk preparat, dilanjutkan prosedur diakibatkan karena adanya oksidasi LDL,
pengecatan hematoksilin eosin. sehingga terjadi proses inflamasi akut yang
Pembacaan preparat ketebalan tunika menyebabkan vasodilatasi dan monosir-
intima sampai tunika adventisia pada aorta monosit dalam bentuk darah akan masuk
abdominalis, diperiksa menggunakan melalui celah antar endotel serta masuk
mikroskop kaca objektif perbesaran 10 x pada tunika adventisia, di mana terbentuk
10, kemudian pengukurannya dapat dilihat deposisi lemak. Kerusakan ini diakibatkan
secara kualitatif dan kuantitatif dengan oleh adanya induksi hiperkolesterolemia
menggunakan software LEICA application yang memicu radikal bebas dan terjadi
suite. Sebelum pengukuran menggunakan reaksi inflamasi sehingga terbentuk
software tersebut, perlu dilakukan kalibrasi, perlemakan pada tunika adventisia. Hal
dan hasil pengamatan histopatologi aorta serupa dilaporkan oleh Herpandi (2005)
abdominalis tikus terlihat pada gambar 3. yang mengatakan bahwa kadar kolesterol
Hasil rata-rata ketebalan dinding aorta yang berlebihan akan mengganggu proses
dapat dlilihat pada tabel 6. metabolisme, sehingga kolesterol tersebut
Gambaran histopatologi aorta tikus menumpuk di hati. Kolesterol yang masuk
yang diperoleh menunjukkan bahwa pada ke hati tidak dapat diangkut seluruhnya
kontrol normal, memiliki bentuk normal oleh lipoprotein menuju hati. Keadaan
karena tidak ada kerusakan endotel, di tersebut membuat kadar kolesterol total
mana tidak terdapat lesi di tunika intima dan kadar LDL meningkat, sehingga
dan perlemakan di tunika menida maupun memicu radikal bebas dan menyebabkan
adventisia. Lapisan proses inflamasi pada tunika adventisia.
endotel tersusun rapi dan halus,
berbentuk pipih, dan poligonal dengan

62
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

Tabel 6. Perhitungan rata-rata ketebalan dinding aorta


Kelompok Ketebalan dinding aorta
Hewan
1 2 3 Rata-rata
Kontrol normal 138,13 ± 52,89 190,88 ± 37,06 225,95 ± 37,75 185,00 ± 53,52
Kontrol HFD 231,06 ± 97,33 230,44 ± 46,40 220,23 ± 39,02 227,24 ± 57,57
HFD + Kontrol (+) Simvastatin 242,10 ± 35,59 307,75 ± 22,41 337,28 ± 93,96 295,71 ± 66,55
HFD + Kontrol (+) Gemfibrosil 239,24 ± 72,24 238,85 ± 57,96 223,94 ± 26,52 234,01 ± 224,54
HFD + Ekstrak daun murbei 238,16 ± 66,64 204,52 ± 40,80 230,94 ± 48,16 224,54 ± 48,39
HFD + Fraksi n-heksana 197,97 ± 43,92 196,82 ± 15,13 230,31 ± 34,19 208,37 ± 33,21
HFD + Fraksi etil asetat 327,73 ± 88,05 203,44 ± 8,21 164,61 ± 16,99 290,70 ± 124,66
HFD + Fraksi air 223,50 ± 52,11 433 ± 107,65 215,61 ± 55,77 237,19 ± 75,69

Menurut Beers (2003) mengatakan dengan cara meningkatkan mRNA Apo A1


bahwa reaksi inflamasi direspon tubuh hati yang berperan untuk menginisiasi
dengan mengeluarkan sel-sel inflamasi sintesis Apo A1, di mana Apo A1 ini
berupa makrofag, neutrofil, dan limfosit, di merupakan komponen utama HDL. Apo A1
mana makrofag merupakan penanda aling dapat menekan kelebihan LDL sehingga
jelas dari terjadinya hyperlipidemia. Sel tidak terjadi LDL oksidasi. Anti inflamasi
inflamasi yang terlebih dahulu muncul yaitu akan mengurangi efek inflamasi dari
neutrofil, karena inflamasi yang terjadi prosses aksidasi LDL yang dapat
adalah inflamasi akut (Butterfield et al., mengurangi inflitrasi sel inflamasi dalam
2006). Neutrofil menghambat adanya tunika adventisia aorta.
infeksi dengan melepaskan prostaglandin Terapi ekstrak dan fraksi daun
menyebabkan peningkatan vasodilatasi murbei menunjukkan adanya perbaikan sel
dan permeabilitas vaskular (Nair, 2004). endotel dengan lapisan endotel yang mulai
Permeabilitas vaskular akibat tersusun rapi berbentuk pipih, namun
prostaglandin menyebabkan deposisi masih terlihat sel endotel yang kasar
lemak yang ada pada endotel masuk dengan bentuk tidak beraturan, sedangkan
melalui celah endotel ke dalam tunika pada pemberian obat sintetik simvastatin
adventisia. dan gemfibrosil menunjukkan perbaikan
Terapi ekstrak dan fraksi daun sel endotel yang tersusun rapi, halus dan
murbei dapat meningkatkan sekresi asam berbenuk pipih mendekati kontrol normal.
empedu yang akan meningkatkan Artinya kandungan senyawa yang terdapat
metabolism lemak, sehingga kelebihan dalam daun murbei memiki aktivitas
lemak tersebut akan dikeluarkan melalui sebagai anti hiperlipidemia dan anti
usus besar dalam bentuk feses. Lemak aterosklerosis pada tikus yang diinduksi
yang dibuang akan menurunkan kadar diet tinggi lemak dan PTU.
kolesterol darah, terutama kadar LDL yang Menurut Katsube et al., 2006 ;
berlebihan. Kandungan senyawa dalam Enkhmaa et al., 2005 melaporkan bahwa
ekstrak dan fraksi daun murbei, daun murbei memiliki kandungan senyawa
diantaranya adalah antioksidan berupa flavonoloid yaitu quercetin 3-(6-
kuersetin yang dapat bekerja sebagai malonylglucoside) yang berperan sebagai
antihiperlidemia, di mana dapat penghambat modifikasi atau akumulasi
meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL-oks. Selain itu, oleh Harauma et al.,
kadar LDL, trigliserida serta kolesterol total. 2007 menyatakan bahwa pemberian bubuk
Brown (2003) melaporkan bahwa daun murbei dapat mempengaruhi ukuran
antioksidan akan meningkatkan kadar HDL lesi aterosklerotik aorta tikus hingga

63
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

pengurangannya menjadi 40%. Naderi et DAFTAR PUSTAKA


al., 2003 juga menyatakan bahwa
antosianin dan kuersetin mempunyai Abbott RD, Wilson PW, Kannel WB,
aktivitas sebagai antioksidan yang kuat. Castelli WP. 1988. High density
Kursetin dan derivatnya dari kelompok lipoprotein-cholesterol, total cholesterol
flavonoid dapat menghambat screening and myocardial infarction.
pembentukan kadar LDL manusia secara The Framingham Study.
in vitro. Ada pun penelitian yang dilakukan Arterosclerosis, 8 : 207-211. PMID :
oleh Singab (2006) mengungkapkan 3370018.
bahwa ekstrak kulit kayu tanaman murbei Alladi S., Shanmugasundaram KR. 1989.
yang diberikan secara oral dapat Induction of hypercholesterolemia by
mengatasi aterosklerosis, LDL-oks, supplementing soy protein with acetate
agregasi LDL dan retensi LDL. Menurut generating amino acids. Nutrition
Asmariani dan Probosari (2012) Reports International, 40(5) : 893-899.
menjelaskan bahwa flavonoid kuersetin ISSN:0029-6635
berperan sebagai antioksidan dalam Amelia. 2014. Fitokimia Komponen Ajaib
menekan terjadinya oksidasi LDL sebagai Cegah PJK, DM dan Kanker. Bogor.
hasil reaksi inflamasi, di mana senyawa Lembaga ilmu pengetahuan Indonesia.
tersebut menghambat pelepasan radikal Asmariani WG., E. Probosari. 2012.
O2 yang reaktif sehingga tidak terjadi Pengaruh pemberian buah papaya
kerusakan endotel dengan menghambat (Carisa papaya L.) terhadap kadar
inisiasi dari reaksi oksidasi. Antioksidan kolesterol LDL dan kolesterol HDL pada
juga mengurangi tonsisitas LDL yang tikus Sprague Dawley dengan
teroksidasi terhadap sel endotel dan hiperkolesterolemia. Journal of Nutrition
mengurangi degradasi oksidatif akibat nitrit College. 1(1) : 256-268.
oksida. Anderson, P.O., Knoben, J.E., dan
Troutman, W.G., 2002, Handbook of
KESIMPULAN Clinical Drug Data, 10th Edition, Mc
Kesimpulan dari penelitian ini Graw Hill, New York
adalah pemberian fraksi etil asetat daun Beers. M.H., A.J Fletcher, T.V Jones. 2003.
murbei (Morus australis Poir.) dapat Aneurysms and Aortic Dissection. The
mempengaruhi profil lipid sebagai anti Merck Manual of Medical Information,
hiperlipidemia. Selain itu, dengan 2nd ed. USA, Merck & Co., Inc. 204-
pemberian ketiga fraksi ekstrak etanol 208.
daun murbei (n-heksana, etil asetat, dan Brown, BG., EJ Schaefer, D Albers. 2006.
air) mampu mengatasi aterosklerosis Simvastatin and niacin, antioxidant
berupa penurunan ketebalan dinding aorta vitamins or the combination for the
abdominalis pada tikus yang diberi diet prevention of coronary disease. English
tinggi lemak dan PTU. Journal Medicine 345. 1583-1592.
Butterfield, TA,: TM. Best and MA. Merrick.
UCAPAN TERIMA KASIH 2006. The Dual Roles of Neutrophils
Pada kesempatan ini, ucapan and Macrophages in Inflammation : A
terima kasih disampaikan kepada semua Critical Balance Between Tissue
pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan Damage and Repair. Journal of Athelic
namanya satu per satu, yang telah Training 41(4): 457-465.
memberikan dukungan dalam Chen, P.N., 2006, Mulberry anthocyanins,
menyelesaikan penelitian ini. cyanidin 3-rutinoside and cyanidin 3-
glucoside, exhibited an inhibitory effect

64
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

on the migration and invasion of a promyelocytic leukemia (HL-60) cell


human lung cancer cell line, Cancer line, Biol Pharm Bull. 23(4):451-5
Letter; 235(2):248-259. Marks DB., PHd. 2000. Biokimia
Enkhmaa, B., Shiwaku, K., Katsube, T., Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC.
Kitajima, K., Anuurad, E., Yamasaki, M., Mills S, Bone K. 2000. Priciples and
et al. (2005). Mulberry (Morus alba L.) Practise of Phytotheraphy Modern
leaves and their major flavonol quercetin Herbal Medicine. Edenburg. London.
3-(6-malonylglucoside) attenuate New York. Sydney. Toronto. Churchil
atherosclerotic lesion Livingstones.
Fathoni M, 2011. Penyakit Jantung Mokgope, L. B. 2006. Cowpea Seed Coats
Koroner: Patofisiologi, Disfungsi and Their Extracts : Phenolic
Endothel, dan Manifestasi Klinis. edisi Composition and Use as Antioxidants in
ke-1. Surakarta: UNS Press. Sunflower Oil. Department of Food
Friedewald WT, Levy RI, Fredrickson DS. Science. University of Pretoria. South
2001 Estimation of the concentration of Africa. June 2006, Pg. 5-13.
low-density lipoprotein cholesterol in Mufidah, Marianti A Manggau, Ermina
plasma, without use of the preparative Pakki, Sybehan, Yulia Yusrini, D. 2010.
ultracentrifuge. Clin Chem 1972;18:499- Uji pendahuluan efek hipolipidemik dan
502. penentuan indeks aterogenik
Ganong, W.F. 1995. Fisiologi Kedolteran. pemberian ekstrak klika ongke
Edisi Ke-17. Penerjemah: (Mezzetia Parviflovs BECC.).
Widjajakusuma, M.Dj. Jakarta: EGC. Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell,
Ginsberg HN, Goldberg IJ. 2000. Disorder V. W. 2008 . Biokimia Harper (27 ed.).
of Intermediary Metabolism. New York: Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
McGraw-Hill Health Professions Div. Naderi, G. A., Asgary, S., Sarraf-Zadegan,
Guillaume R, Sonia P, Patrick C,Simone L, N., & Shirvany, H. (2003). Anti-oxidant
Benoit L, Charles C.2006. Favourable effect of flavonoids on the susceptibility
Impact of Low Calori Cranberry Juice of LDL oxidation. Molecular and Cellular
Consumtion on Plasma HDL-cholesterol Biochemistry, 246, 193e. 196.
Concentrations in Nair, PNR. 2004. Pathogenesis of Apical
Men. British Journal of Nutrition.Vol. 96. Periodontitis and The Causes of
Huda, N. 2015. Aktivitas Penurunan Kadar Endodontic Failures. Int and American
LDL dan Anti Aterosklerosis Ekstrak Assc for Dent Research. 15(6):348-81.
Etanol Daun Murbei (Morus australis Nicholls SJ et al. 2010. Effect of very high-
Poir.) Tikus yang diberi Diet Aterogenik intensity statin therapy on regression of
[Skripsi]. Surakarta : Fakultas Farmasi, coronary atherosclerosis: the asteroid
Universitas Setia Budi. trial. JAMA 2006;295:1556–1565.
Katsube., Takuya., Imawaka., Naoto., Singab, A. N., El-Beshbishy, H. A.,
Kawano., Yasuhiro., Yamazaki., Yonekawa, M., Nomura, T., & Fukai, T.
Yoshimitshu., Shiwaku, Kuninori., and (2005). Hypoglycemic effect of Egyptian
Yamane., Yosuke. 2006. Antioxidant Morus alba root bark extract: effect on
Flavonol Glycosides Mulberry (Morus diabetes and lipid peroxidation of
alba L.) Leaves Isolated based on LDL streptozotocin-induced diabetic rats.
Antioxidant Activity. Food Chemistry. Journal of Ethnopharmacology, 100,
97. pp.25–31. 333e338.
Kim S. Y., Gao J. J., Kang H. K., 2000, Two Siregar R.M., 2015, Antibacterial Activity of
flavonoids from the leaves of Morus alba Kitolod (Laurentia longiflora (L). Peterm)
induce differentiation of the human Leaf and Flower Extact Against Several

65
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
p-ISSN 2621-9360 e-ISSN 2686-3529 journal.akfarnusaputera.ac.id

Conjunctivity Causing Bacteria, Bogor


Agricultural University, 1 (L), 8.
Srivastava RAK, Srivastava N, Averna M.
Dietary Cholic Acid Lower Plasma
Levels of Mouse and Human
Apolipoprotein A-I Primarily Via
Transcriptional Mechanism.
Eur.J.Biochem 2000; 267: 4272-4280.
Suryanto, E. 2012. Fitokimia Antioksida.
Putra Media Nusantara. Surabaya.
Sutedjo, A.Y. (2006). Mengenal Penyakit
Melalui Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Jakarta: Amara Books.
Hal. 69-81.
Taylor, F., K. Ward, T. Moore, M. Burke and
S. Davey, 2013. Statins for the primary
prevention of cardiovascular disease.
Cochrane DB. Syst. Rev., 1(5): 1-61.
Toyo, E. M. 2015. Uji Aktivitas Ekstrak
Etanol Daun Murbei (Morus australis
Poir.) Terhadap Kadar HDL dan Sel
Busa Tikus Putih Jantan Galur Wistar
[Skripsi]. Surakarta : Fakultas Farmasi,
Universitas Setia Budi.
Usoro, C. A. O., C. C. Adikwuru, I. N. Usoro
dan A. C. Nsanwu. 2006. Lipid profile of
postmenopausal women in Calabar,
Nigeria. Pakistan J. Nutr. 5 (1): 79-82.
Valacchi, G., Belmonte, G., Miracco, C.,
Hyeyoon, and Lim, Y. 2013. Effects of
combined mulberry leaf and fruit extract
on liver and skin cholesterol transporters
in high fat diet-induced obese mice. Nutr
Res Pract 8(1): 20-26.

66

Anda mungkin juga menyukai