Anda di halaman 1dari 8

JTB Vol. 9 No.

2 (2020) 814-821 ISSN: 2301-5012

JURNAL TATA BOGA


Tersedia online di
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-boga/

FORMULASI SIRUP HERBAL BERBAHAN DASAR PEMANIS


FRUKTOSA BAGI PENDERITA DIABETES

1Azaratu
Hani Camila, 2Rahayu Dewi Soeyono, 3Luthfiyah Nurlaela, 4Ita Fatkhur
Romadhoni

1Pendidikan Tata Boga, Universitas Negeri Surabaya


2,3,4Manajemen Seni Kuliner, Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK

Indonesia memiliki kekayaan melimpah, berbagai jenis rempah,


empon-empon dapat digunakan untuk pembuatankherbal dalam
bentuk sirup ataupun cairan. Sirup herbal banyakkdigemarikdari
semuakkalangankmulaikdarikanak-anakkhinggaktua. Penulisan
artikel penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula sirup
berbahan dasar herbal: jahekmerah (ZingiberKofficinale var
amarum), jahe emprit (ZingiberKofficinaleKRosc), jaheKgajah
(Zingiber officinaleKvarKofficinarum), temulawakK(Curcuma
zanthorrhiza), lengkuas (Alpinia galangal), kayuKmanis
(Cinnamomum verum), daunksirih (Piper betle), sereh
(Cymbopogon citratus), cengkeh (Syzygium aromaticum) dan gula
kfruktosa dengan menggunakan proses pengentalan dengan suhu
100ºC. Digunakan oleh penderita diabetes dikarenakan dengan gula
rendah kalori yaitu menggunakan gula fruktosa yang terbuat dari
pati singkong dengan kandungan lemak total 0%,protein
Keyword: 0%,karbohidrat 3%, natrium 0% dari takaran jumlah gula fruktosa
Sirup herbal, Gula Fruktosa, dalam 10 ml. DalamKpenelitiankinikmenggunakankmetode
Diabetes eksperimenkdengan 3kperlakuan gula fruktosa (450 ml, 500 ml, 550
ml).KPengumpulan data dilakukan oleh 12 panelis penderita
diabetes. Analisiskdatakmenggunakankmetode variabel tunggal
(onekwaykanova) danKujiKlanjut Duncan. HasilKpenelitian
menunjukkankproporsi gula fruktosa berpengaruh sangatknyata
terhadap rasa, aroma, dan kekentalan tetapi tidak pengaruh terhadap
Corresponding author:
warna dan tingkat kesukaan sirup herbal alami. Perlakuan terbaik
azaratucamila@mhs.unesa.ac.id adalah dengan penggunaan gula fruktosa pada perlakuan C dengan
rahayudewi@unesa.ac.id
jumlah gula fruktosa sebanyak 550 ml. Dengan hasil organoleptik
memiliki aroma herbal, dengan rasa manis serta kekentalan yang
kental. Hasil kesukaan penderita diabetes cukup suka pada produk
sirup herbal.

PENDAHULUAN fungsional. Pangan fungsional merupakan


pangan yang secara alami maupun telah melalui
Salah satu pemanfaatan dari rempah-rempah proses mengandung satu atau lebih senyawa
alami yaitu pembuatan minuman herbal atau yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap
jamu yang diharapkan bermanfaat bagi mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang
kesehatan dan imunitas tubuh sebagi pangan bermanfaat bagi kesehatan. Pangan fungsional

814
JTB Vol. 9 No. 2 (2020) 814-821 ISSN: 2301-5012

dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan PemanisKLLrendahKLKkaloriKKLyangKLsering


atau minuman, mempunyai karakteristik sensori digunakanKHighKLfructosK syrupk(HFS) banyak
berupa penampakan, warna, tekstur dan cita gula fruktosa yang digunakankdalamlpembuatan
rasa yang dapat diterima oleh konsumen, serta makanan dan minuman dikarenakan lebih stabil
tidak memberikan kontraindikasi dan efek dan mudah proses pembuatannya. Gula
samping terhadap metabolisme zat gizi lainnya Fruktosa merupakan gula cair yang terbuat dari
jika digunakan dalam jumlah yang dianjurkan pati singkong. Fruktosakjugaklbanyakklterdapat
[2]. Contoh minuman herbal sebagai pangan dalamklbuah-buahan,KKsehinggaKlgulaKfruktosa
fungsional adalah sirup. Pada penelitian ini jugaKLdibuatkldariKLsariKLbuah. GulaKLfruktosa
rempah-rempah alami yang dikembangkan memilikiKLtekstur cairKLsehingga sangat mudah
dalam bentuk sirup herbal. untuk diaplikasikanKKpada makanan dan
minuman [15].
Sirupkadalah produk siap saji yangaibanyak
diminatiiadariaoberbagaiiokalanganoimulaioidari Dalam pembuatan sirup ini ditujukan untuk
anak-anak,dewasaopdan tua. Sirupkmerupakan orang menderita penyakit diabetes karena gula
sejeniskminumankringanKberupaKlarutanKkental yang digunakan adalah gula rendah kalori.
denganKcitaKlrasaKberanekakragam [12].Bahan Diabetes merupakanKLsalahKLsatuKLpenyakit
utama yang digunakan pada pembuatan sirup degeneratifkyang ditandaildenganlmeningkatnya
pada penelitian ini yaitu herbal alami, gula kadar glukosa di dalam darah akibat adanya
fruktosa dan air. Gula fruktosa adalah gula cair gangguan padaKsekresi insulinkdankkerja insulin
rendah kalori yang terbuat dari pati singkong yangKLdapatKLberdampakLterhadapklkerusakan
atau tepung tapioca. gula ini baik untuk metabolisme, disfungsiKorganKsertaKkegagalan
penderita diabetes.KlPenggunaan sirupKfruktosa kerja organ lain diKdalamKtubuh [4].
diKindustri panganKdanKminumanKLmempunyai
beberapaKLkelebihanKdibandingkanKLgula lain, Menurut WHO, diabetes KLmerupakan suatu
yaituKLmemperbaikiKLrasaKLdanKLpenampakan penyakitKlatauKLgangguanKmetabolismeKkronis
produk akhir, memperbaiki 2 konsistensi produk dengan multi etiologi yangklditandai dengan
akhir, memperbaiki daya awet produk, dan tingginya kadar gula darah disertai dengan
mempunyai tingkatkkeamananKyang tinggi [1]. gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan
StandarKLNasionalKLIndonesiaK(SNI) sirupKLini protein sebagai akibat dariklinsufisiensi fungsi
merupakanKLrevisiKLSNIKL01-3544-1994 Kyaitu insulin. Insufisiensi insulin dapat disebabkan
menyesuaikan standart denganKperkembangan oleh gangguan produksiklinsulin oleh sel-sel
teknologiKterutamaKLdalamKLmetodeKLuji dan betaKLLangerhansKLkelenjar pankreas atau
persyaratan mutu,KLmenyesuaikan standar disebabkan oleh kurang responsifnyaKLsel-sel
dengan peraturanKLbaru yang berlaku, tubuhKterhadapKinsulin (Depkes,k2008).
melindungiKkesehatanKkonsumen, mendukung
perkembangan produk industryKsirup. Berdasarkan data dari International Diabetes
Federation (IDF) tahun 2013 diketahui bahwa
SirupKdapat dibuatKLdengan berbagai cara sebanyak 382 juta orang di dunia menderita DM
antara lain dengan buah asli atau tanpa buah dimana pada tahun 2035 diperkirakan akan
asli dan dapat juga menggabungkan dengan terjadi peningkatan prevalensi DM menjadi
keduanya. Sirup yang dibuat dengan buah asli, sekitar 592 juta orang. Diperkirakan dari 382
hasilnya tidak sejernih sirup yang dibuat dengan juta orang yang mengalami DM, sebanyak 175
essense perasa. Tetapi dari rasa tentu saja yang juta diantaranya belum terdiagnosis sehingga
lebih segar sirup dari buah atau herbal asli. terancam berkembang secara progresif menjadi
komplikasi yang tanpa disadari dan tanpa
Alur pembuatan sirupKLherbal alami dapat disertai dengan pencegahan [22]. Data dari
dilihat pada di bawah ini. International Diabetes Federation (2015)
menunjukkan bahwa terdapat sekitar 10 juta
Herbal Alami
kasus diabetes di Indonesia pada tahun 2015
dimana sebanyak 6,2% kasus DM terjadi pada
Sortasi orang dewasa dengan rentang umur 20–79
tahun. Data dari Kemenkes RI (2015)
Pencucian dan Pengupasan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
prevalensi DM di Indonesia dalam beberapa
dekade terakhir. Maka dari itu sirup herbal
Penghancuran dan Pemerasan ditujukan kepada penderita diabetes.
Di dalam pembuatan sirup herbal alami tersebut
diolah menjadi sari herbal terlebih dahulu
Penambahan Gula Fruktosa dan pemanasan
815
JTB Vol. 9 No. 2 (2020) 814-821 ISSN: 2301-5012

kemudian diberi gula fruktosa menjadi sirup. 5. Baskom 3 Plastik


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam 6. Gelas ukur 1 Plastik dengan
penelitian ini akan dikaji lebih jauh tentang kapasitas 500 ml
Formulasi Sirup Herbal Berbahan Dasar Pemanis
7. Talenan 1 Kayu
Fruktosa bagi Penderita Diabetes.
8. Saringan 1 Plastik
METODE 9. Panci 1 Stainlesssteel
Metode penelitian ini dilakukan dalam dua
10. Wooden 1 Kayu
tahap yaitu penelitian pendahuluan dan
spatula
penelitian utama dilakukan. Jenis penelitian ini
11. Kompor 1 Stainless steel
adalah eksperimen dengan variabel bebas
merek rinnai
proporsi gula fruktosa yaitu 450ml, 500 ml, 550
12. Tray bahan 1 Plastik
ml dengan dasar penentuan dari resep standar
penganti gula. Variabel terikat adalah mutu 13. Piring 3 Plastik
organoleptik meliputi warna, rasa, aroma 14. Mangkok 3 Plastik
kekentalan dan kesukaan. Desain eksperimen kecil
pada penelitian utama (eksperimen), dapat 15. Leadle 1 Stainless
dilihat pada tabel 1 steel
16. Botol 3 Plastik
Tabel 1 Desain Eksperimen
ukuran 100 ml
A B C
17. Sendok 2 Stainless
Gula 450 ml 500 ml 550 ml steel
Fruktosa
Sari 500 ml 500 ml 500 ml BAHAN
Herbal Alami
Keterangan : Tabel 3 Bahan Pembuatan Sirup Herbal Alami
A : Proporsi gula fruktosa 450 ml dan sari herbal Sari Herbal Alami
500 ml No. Nama Bahan Jumlah
B : Proporsi gula fruktosa 500 ml dan sari herbal
500 ml 1. Jahe Merah 50 g
C : Proporsi gula fruktosa 550 ml dan sari herbal
2. Jahe Gajah 33 g
500 ml
Pengumpulan data dilakukan dengan 3. Jahe Emprit 33 g
menggunakan metode observasi terhadap sifat
organoleptik. Sampel dinilai oleh 12 penderita 4. Laos 33 g
diabetes. Data hasil uji sifat organoleptik sirup
herbal alami meliputi warna, aroma, rasa, 5. Temulawak 50 g
kekentalan dan tingkat kesukaan.Analisis data
menggunakan bantuan komputer program 6. Serai 23 g
SPSS, dengan analisis terhadap uji organoleptic
dan tes hedonic tingkat kesukaan menggunakan 7. Kayu manis 13 g
uji anava satu jalur (one way anova). Jika ada
pengaruh signifikan diuji dengan uji lanjut 8. Daun sirih 13 g
Duncan. Penentuan perlakuan terbaik diambil
berdasarkan hasil analisis Duncan. 9. Cengkeh 1,5 g

ALAT 10. Garam 1g

Tabel 2 AlatkPembuatankSirupkHerbal Alami


Perbandingan gula fruktosa dan sari Sirup
No. NamakAlat Juml Spesifikasikll
Herbal alami
k ah
No Nama Bahan A B C
1. Blender 1 Mesin elektronik
merek Philips 1. Gula 450 500 ml 550 ml
2. Timbangan 1 Stainless steel Fruktosa ml
3. Pisau 1 Stainless steel Rose brand
2. Sari Herbal 500 500 ml 500 ml
4. Mangkuk 3 Plastik
Alami ml

816
JTB Vol. 9 No. 2 (2020) 814-821 ISSN: 2301-5012

HASIL DAN PEMBAHASAN dalam penilaian warna yang dilakukan oleh


1. Warna panelis penyandang diabetes dengan
Warna merupakan rangsangan pertama menggunakan indera penglihatan (mata), warna
pada indera melihat yang memengaruhi yang dimiliki pada ketiga perlakuan memiliki
penerimaan makanan [3]. Nilai rata-rata warna warna yang sama yaitu coklat dan kuning.
sirup herbal alami dari keseluruhan produk
yaitu 1,4 sampai dengan 1,83. Nilai mean 2. Aroma
terendah 1,4 diperoleh dari perlakuan Aroma menjadi penentu kelezatan suatu
penambahan gula fruktosa sebanyak 550 ml makanan. Suatu produk pangan akan lebih
dengan hasil kuning kecoklatan. Nilai mean mudah diterima oleh konsumen jika memiliki
tertinggi 1,83 diperoleh dari perlakuan gula aroma yang khas dan menarik [14]
fruktosa 500 ml dengan hasil coklat. Warna Nilai rata-rata aroma sirup herbal alami dari
sirup pada formula A merupakan warna sirup keseluruhan produk yaitu 1,5 sampai dengan
yang agak disukai oleh penderita diabetes. 2,6. Nilai mean terendah 1,5 diperoleh dari
Lebih cenderung menyukai warna formula B perlakuan penambahan gula fruktosa sebanyak
daripada C dikarenakan warna yang dihasilkan 450 ml dengan hasil tidak beraroma herbal. Nilai
lebih menarik. Nilai mean penambahan gula mean tertinggi 2,6 diperoleh dari perlakuan
fruktosa dapat dilihat penambahan cairan gula fruktos 550 mlaidengan
beraromakoherbal.koPenilaiankolorganoleptikopt
erhadapaiaroma sirupomenunjukkanobahwa dari
aroma, sirup herbal masih dapat diterima oleh
penderita diabetes dan hasil nilai rata – rata
penambahan gula fruktosa dilihat pada diagram
2 berikut

Diagram 1. Mean Warna


Berdasarkan uji anova tunggal pada Tabel 4
hipotesis menyatakan tidak ada pengaruh
penambahan gula fruktosa terhadap aroma
sirup herbal alami yang dihasilkan dapat diterima
F hitung dari kriteria 2.121 dengan taraf Diagram 2. Mean Aroma
signifikan 0,136 (lebih besar dari 0,05) yang Berdasarkan uji anova tunggal dapat dilihat F
berarti penambahan gula fruktosa tidak hitung dari kriteria aroma sirup herbal alami
berpengaruh nyata (tidak signifikan) terhadap adalah 13,079 dengan taraf signifikan 0,000
warna sirup herbal alami. (lebih kecil dari 0,005) yang berarti penambahan
gula fruktosa memiliki pengaruh nyata terhadap
Tabel 4. Hasil Uji Anova Tunggal Warna Sirup aroma sirup herbal alami pada penyandang
Herbal Alami diabetes dari ketiga perlakuan. Hasil uji anova
ANOVA tersaji pada Tabel 5.
WARNA
Tabel 5. Hasil Uji Anova Tunggal Aroma Sirup
Sumiof Herbal Alami
Meank
Square Dfj Fkk Sig.
Square ANOVA
sL
Betwee AROMA
2.1 .13
n 2.389 2 1.194 Sumiof
21 6 Df Meank
Groups Square Fkk Sig.
j Square
Within sL
18.583 33 .563
Groups Betwee 8.389 4.194
13. .00
Total 20.972 35 n 2
079 0
Groups
Hipotesis menyatakan proporsi gula fruktosa
Within 10.583 3 .321
terhadap hasil jadi sirup herbal alami
berpengaruh nyata terhadap aroma warna sirup Groups 3
herbal alami tidak dapat diterima, dikarenakan Total 18.972 5

817
JTB Vol. 9 No. 2 (2020) 814-821 ISSN: 2301-5012

Adanya pengaruh perlakuan gula fruktosa memiliki pengaruh nyata terhadap


penambahan gula fruktosa terhadap aroma rasa sirup herbal alami pada penyandang
sirup herbal alami, maka dilanjutkan ke uji lanjut diabetes dari ketiga perlakuan. Hasil uji anova
dengan menggunakan duncan. Hasil uji duncan tersaji pada Tabel 7
pada Tabel 6
Tabel 7. Hasil Uji Anova Tunggal Rasa Sirup
Tabel 6. Hasil Uji Duncan Aroma Sirup Herbal Herbal Alami
Alami ANOVA
AROMA
RASA
DuncanK
Gula fruktosa N SubseKKKfor Sumiof
Df Meank
alpha = 0.05 Square Fkk Sig.
j Square
1 2 sL
gula fruktosa 450 ml 12 1.50 Betwee 9.056 2 4.528 12. .00
gula fruktosa 500 ml 12 1.92 n 538 0
gula fruktosa 550 ml 12 2.67 Groups
Sig. .081 1.000 Within 11.917 3 .361
Meanskforigroups inlhomogeneouslsubsets Groups 3
areldisplayed.. Total 20.972 3
Hasil uji lanjut duncan di atas menunjukkan 5
perbedaan dari ketiga perlakuan, pada kolom Adanya pengaruh perlakuan penambahan
subset 1 diperoleh nilai 1,50 sampai 1,92 dari gula fruktosa terhadap rasa sirup herbal alami,
perlakuan gula fruktosa 450 ml dan 500 ml yang maka dilanjutkan ke uji lanjut dengan
menunjukkan pada kolom subset 1 yang sama menggunakan duncan. Hasil uji duncan pada
sehingga perlakuan tersebut tidak ada beda Tabel 8
atau sama yaitu dengan kriteria tidak beraroma
herbal dan kurang beraroma herbal . Pada Tabel 8. Hasil Uji Duncan Rasa Sirup Herbal
subset 2 memiliki nilai 2,67 diperoleh dari Alami
perlakuan gula fruktosa 550 ml yang RASA
menimbulkan aroma herbal. Duncan
Gula fruktosa N Subset for alpha
3. Rasa = 0.05
Nilai rata-rata rasa sirup herbal alami dari 1 2
keseluruhan produk yaitu 1,5 sampai dengan gula fruktosa 450 ml 1 1.50
2,6. Nilai mean terendah 1,5 diperoleh dari 2
perlakuan penambahan gula fruktosa sebanyak gula fruktosa 500 ml 1 1.75
500 ml dengan hasil kurang manis. Nilai mean 2
tertinggi 2,6 diperoleh dari perlakuan gula gula fruktosa 550 ml 1 2.67
fruktosa 550 ml dengan hasil rasa manis . Nilai 2
rata – rata penambahan gula fruktosa dapat Sig. .316 1.000
dilihat pada Gambar 3 kkkMeanskforigroups inlhomogeneouslsubsets
areldisplayed.
Hasil uji lanjut Duncan diatas menunjukkan
perbedaan dari ketiga perlakuan, pada kolom
subset 1 diperoleh nilai 1,50 sampai 1,75 dari
perlakuan gula fruktosa 450 ml dan 500 ml yang
menunjukkan pada kolom subset 1 yang sama
sehingga perlakuan tersebut tidak ada beda
atau sama yaitu dengan kriteria kurang berasa
manis. Pada subset 2 memiliki nilai 2,67
diperoleh dari perlakuan gula fruktosa 550 ml
yang menimbulkan rasa manis.
Diagram 3. Mean Rasa
Berdasarkan uji anova tunggal dapat dilihat F 4. Kekentalan
hitung dari kriteria rasa sirup herbal alami Kekentalan (vikositas) adalahaukuranayang
adalah 12,538 dengan taraf signifikan 0,000 menyatakanakekentalanasuatuaicairanaiatau
(lebih kecil dari 0,005) yang berarti penambahan fluida.aikekentalanaiberasalaidariaikataaiviscous.
SuatuKIbahanKOapabilaKIOdipanaskanKIsebelm

818
JTB Vol. 9 No. 2 (2020) 814-821 ISSN: 2301-5012

menjadiklcairklterlebihkldahuluklmenjadiklviscous
yaitukmenjadiklunakkdanldapatkmengalikpelan – KEKENTALAN
pelan.KIViskositasKOdapatKOdianggapKIsebagai Duncan
gerakan di bagian dalama(internal)asuatuafluida. Gula fruktosa Nd SubsetSsfor
Nilai rata-rata kekentalan sirup herbal alami alpha = 0.05
dari keseluruhan produk yaitu 1,6 sampai 1 2
dengan 2,7. Nilai mean terendah 1,6 diperoleh gula fruktosa 450 ml 12 1.67
dari perlakuan penambahan gula fruktosa gula fruktosa 500 ml 12 1.83
sebanyak 450 ml dengan hasil kurang kental. gula fruktosa 550 ml 12 2.67
Nilai mean tertinggi 2,7 diperoleh dari perlakuan Sig. .440 1.000
gula fruktosa 550 ml dengan hasil kental. Nilai Meanskforigroups inlhomogeneouslsubsets
rata – rata penambahan gula fruktosa dapat areldisplayed.
dilihat pada Gambar 4.
Hasilkluji lanjut duncan diatas menunjukkan
perbedaan dari ketiga perlakuan, pada kolom
subset 1 diperoleh nilai 1,50 sampai 1,75 dari
perlakuan gula fruktosa 450 ml dan 500 ml yang
menunjukkan pada kolom subset 1 yang sama
sehingga perlakuan tersebut tidak ada beda
atau sama yaitu dengan kriteria kurang berasa
manis. Pada subset 2 memiliki nilai 2,67
diperoleh dari perlakuan gula fruktosa 550 ml
yang menimbulkan rasa manis.

5. Tingkat Kesukaan
Nilai rata-rata kesukaan sirup herbal alami
Diagram 4. Nilai Mean Kekentalan dari keseluruhan produk yaitu 1,4 sampai
dengan 2. Nilai mean terendah 1,4 diperoleh
Berdasarkan uji anova tunggal dapat dilihat F dari perlakuan penambahan gula fruktosa
hitung dari kriteria kekentalan sirup herbal alami sebanyak 550 ml dengan hasil suka. Nilai mean
adalah 12,630 dengan taraf signifikan 0,000 tertinggi 2 diperoleh dari perlakuan gula fruktosa
(lebih kecil dari 0,005) yang berarti penambahan 450 ml dan 500 ml dengan hasil kurangksuka
gula fruktosa memiliki pengaruh nyata terhadap dan cukupksuka. Nilaikrata –kratakpengaruh
kekentalan sirup herbal alami pada penyandang penambahan gula fruktosa dapat dilihat pada
diabetes dari ketigaKperlakuan.kHasilkuji anova Gambar 5
tersajikpadakTabel 9.

Tabel 9. Hasil Uji Anova Tunggal Kekentalan


Sirup Herbal Alami
ANOVA
KEKENTALAN
Sum of DfN MeanN F Si.
Square Square
Betwee 6.889 2 3.444 12. 0
Groups 630 0
0
WithinN 9.000 33 .273 Diagram 5. Mean Tingkat Kesukaan
Groups Berdasarkan uji anova tunggal pada Tabel 11
Total 15.889 35 hasil menunjukkan penggunaan gula fruktosa
Adanya pengaruh perlakuan penambahan tidak berpengaruh nyata (tidak signifikan)
gula fruktosa terhadap kekentalan sirup herbal terhadap kesukaan sifat organoleptik minuman
alami, maka dilanjutkan ke uji lanjut dengan sirup herbal alami pada penyandang diabetes.
menggunakan duncan. Hasil uji duncan pada Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai F hitung
Tabel 10 dari kriteria sebesar 1,960 dengan taraf
Tabel 10. Hasil Uji Duncan Kekentalan Sirup signifikan sebesar 0,157 (lebih besar dari 0,05)
Herbal Alami yang berarti penambahan gula fruktosa tidak

819
JTB Vol. 9 No. 2 (2020) 814-821 ISSN: 2301-5012

berpengaruhKLnyataK(tidak signifikan) terhadap terjangkauKLdanKLmemiliki khasiat untuk


tingkat kesukaan sirup herbal alami. kesehatan.

Tabel 11. Hasil Uji Anova Tunggal Tingkat UCAPAN TERIMA KASIH
Kesukaan Sirup Herbal Alami
Terimakasih disampaikan kepada kedua
ANOVA orangtua yangOselaluOmemberikanOdukungan,
KESUKAAN baikasecaraamateriOdanOmorilOsertaOPteman-
temanOImahasiswaOIS1OPendidikanOITata
Sum of
MeanS Sig. Boga 2015.
Square DfS F
Square S
s
2.722 1 REFERENSI
Betwee .9 .15 [1]Achmad,KLS.A.,KLHakim,KLE.H.,KMakmur, L.
2 1.361
Groups 6 7 Syah, Y. M., Juliawaty, L.D., Mujahidin D,
0 Ilmu Kimia dan 53 Kegunaan Tumbuh-
WithinN 22.917 TumbuhanKLLLKKKObatKLLLLLIndonesia,
33 .694
GroupsS Bandung:Institut Teknologi Bandung,
Total 25.639 35 2009
Hipotesis menyatakan proporsi gula fruktosa [2]BPOM,KIPeraturanKKepalaKBadanKPengawas
terhadap hasil jadi sirup herbal alami Obat dan Makanan Nomor 7 Tahun 2016
berpengaruh nyata terhadap tingkat kesukaan tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat
sirup herbal alami tidak dapat diterima, Tertentu yang Sering Disalahgunakan,
dikarenakan dalam penilaian tingkat kesukaan Jakarta:BPOM, 2016
yang dilakukan oleh panelis penyandang
[3]Dewi, R, & Suparti. Aktivitas antioksidan dan
diabetes dengan sesuai keinginannya sehingga
uji organoleptik minuman herbal ektrak
penilaian bergantung pada panelis, tingkat
belimbing wuluh dengan kombinasi
kesukaan yang dimiliki ketiga perlakuan sama
ekstrak kulit buah naga merah.
yaitu kurang suka dan cukup suka.
Surakarta:Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2016
SIMPULANKL
[4]International Diabetes Federation. Campaign.
Berdasarkanlhasilkpenelitianldanlkpembahaan Sara Webber: International Diabetes
maka didapat kesimpulan sebagai beriku; 1) Federation. 2015
Proporsi gula fruktosa berpengaruh sangat nyata
[5]Jeena,OK.,PLiju,KLV.KLIB.,KLI&KLIKuttan,KR.
terhadap rasa, aromakldanKLkekentalan , tetapi
AntitumorKandacytotoxicaactivityaofa
tidak berpangaruh terhadap warna dan tingkat
ginger essentialKoilK(ZingiberKofficinale
kesukaan sirup herbal alami; 2) Sirup herbal
roscoe). International Journal of
alami terbaik yaitu dengan perlakuan 550 ml
Pharmacy and Pharmaceutical Sciences
dengan hasil uji organoleptik dengan warna
341:344.2015https://innovareacademics.i
kuning kecoklatan, beraroma herbal berasa
n/journals/index.php/ijpps/article/view/63
manis, kekentalan sirup yang kental dan disukai
68/6876 diakses 20 Maret 2020.
penyandang diabetes.
[6]Koswara,KS.,K&KDiniari,aA,aPeningkatan
SARANk Mutu dan Cara Produksi pada Industri
Minuman Jahe Merah Instan di Desa
BerdasarkanKhasilKpenelitian,KOpembahasan Benteng, Ciampea, Bogor. Agrokreatif
dan kesimpulan,OterdapatOsaranOdariOpeneliti Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada
antaraKlain; Masyarakat, 2016
1. PerluKLdilakukan penelitian lebih lanjut
mengenaikdayaKsimpanksirupkherbal alami. [7]Lalita, Lisprayatna, Formulasi Sirup Ekstrak
2. PerluKLdilakukanklpenelitianKLlebihKLlanjut Daun Legundi (Vitex Trifolia L.).
mengenai perhitungan kandungan gizi pada Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada,
sirup herbal alami. 2012
3. Hasil penelitian dapat dikembangkan [8]Lucky,KIE.,KIIgbinosa,KIO.KIE.,K&KJonahan,
sebagai peluang usaha bagi masyarakat, Antimicrobial Activity of Zingiber officinale
karena harga produksinya yang cukup Against Multidrug Resistant Microbial
Isolates. Health Sciences Research, 2017

820
JTB Vol. 9 No. 2 (2020) 814-821 ISSN: 2301-5012

[9]Murrukmihadi,kM.,Wahyono, S., Marchaban.,


Martono, S, Optimasi Formulasi Sirup
Fraksi Tidak Larut Etil Asetat Yang
Mengandung alkaloid dari Bunga
Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis
L.), Majalah Obat Tradisional, 2011
[10]Panjaitan, E. N., A. Saragih, dan D. Purba,
Formulasi Gel dari Ekstrak Rimpang Jahe
Merah (Zingiber officinale Roscoe),
Journal of Pharmaceutics and
Pharmacology, 2012
[11]Rini,KLOSetiyo,KLIPengaruhKIJumlahKIGula
TerhadapKISifatKIOrganolepticKDanKUmu
SimpanKISirupKOBerempah.SkripsiKIYang
TidakOKLIIDipublikasikan.OPOUSurabaya:
Universitas Negeri Surabaya, 2013.
[12]Satuhu,KLS.,KIPenanganaKIdanKIPengolaha
Buah. Jakarta:OPenebarOSwadaya, 2014
[13]UNESA. Pedoman Pembuatan Artikel Ilmiah
Mahasiswa, Surabaya : lembaga
Penelitian Universitas Negeri Surabaya,
2020
[15]Wijanarkaa,qE.KKusdiyantiniKdanKH.aiPaket
Teknologi Eksplorasi Khamir Inulinolitik
Thermostabil Umbi Dahlia (Dahlia
variabilismWilld) Jawa Tengah melalui
Teknik Fusi Protoplas dan Aplikasinya
pada Produksi High Fructose Syrup (HFS).
Laporan Hasil pelaksanaan Penelitian
Hibah Bersaing Perguruan Tinggi XIV/I
Tahun Anggaran . 2006
[14]Winarno,KF.G., . Kimia panganKdanKgizi.
Jakarta:KGramediaKPustakaKUtama. 2006

821

Anda mungkin juga menyukai