Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROSES RESPIRASI KOORDINASI MAKHLUK HIDUP

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Nama : Nur Fadillah Asniprianti


Kelas : Gizi E
Nim : 210305501041
Matkul : Biologi

Dosen Pembimbing :
Ibu Hadijah Alimuddin, SKM., M.Kes.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, wr.wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Proses Respirasi Koordinasi
Makhluk Hidup ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Hadijah Alimuddin, SKM., M.Kes. pada mata kuliah Biologi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Proses Respirasi Koordinasi Makhluk Hidup bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis juga tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan didalamnya . Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya. Demikian , semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Makassar, 09 September 2021

Nur Fadillah Asniprianti

I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................................... I
Daftar Isi ........................................................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kelenjar Hipofisa Anterior ..................................................................................... 2
B. Kelenjar Hipofisa Posterior .................................................................................... 3
C. Kelenjar Tyroid ...................................................................................................... 4
D. Kelenjar Parathiroid ............................................................................................... 4
E. Kelenjar Adrenal Korteks ...................................................................................... 4
F. Kelenjar Adrenal Medulla ...................................................................................... 5
G. Kelenjar Pancreas ................................................................................................... 5
H. Kelenjar Testis ........................................................................................................ 5
I. Kelenjar Ovarium ................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 7
B. Kritik dan Saran ...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. III

II
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem koordinasi adalah sebuah sistem yang mengatur kerja organ-organ pada
tubuh. Sistem ini berperan untuk memerintahkan setiap organ untuk dapat bekerjasama
mendukung fungsi tubuh agar bekerja dengan baik.
Kepekaan terhadap rangsangan (stimulus) merupakan salah satu ciri utama
makhluk hidup. Karena ciri itulah organisme menjadi mampu memberikan tanggapan (
repon) terhadap faktor – faktor lingkungan dan beberapa perubahan kondisinya. Tujuan
akhir dari respon organisme adalah untuk mempertahankan hidupnya. Repon organisme
terhadap perubahan – perubahan faktor – faktor lingkungannya bervariasi tergantung dari
jenis dan intensitas stimulus. Selain itu tergantung juga dari spesiesnya, stadium
perkembangan atau umumnya maupun kondisi fisiologis hewan itu.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :
 Bagaimana cara kerja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Hipofisa Anterior ?
 Bagaimana cara kerja hormon yang dihasillkan oleh kelenjar Hipofisa Posterior ?
 Bagaimana cara kerja hormon yang dihasillkan oleh kelenjar Tyroid ?
 Bagaimana cara kerja hormon yang dihasillkan oleh kelenjar Parathiroid ?
 Bagaimana cara kerja hormon yang dihasillkan oleh kelenjar Adrenal Korteks ?
 Bagaimana cara kerja hormon yang dihasillkan oleh kelenjar Adrenal Medulla ?
 Bagaimana cara kerja hormon yang dihasillkan oleh kelenjar Pancreas ?
 Bagaimana cara kerja hormon yang dihasillkan oleh kelenjar Testis ?
 Bagaimana cara kerja hormon yang dihasillkan oleh kelenjar Ovarium?

C. Tujuan
Tujuan makalah ini dibuat yaitu untuk memaparkan cara kerja hormon yang dihasilkan
oleh macam – macam kelenjar buntu.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kelenjar Hipofisa Anterior


Kelenjar hipofisa anterior, menghasilkan hormon :
 Somatotrofic hormone atau hormon pertumbuhan
 Thyrotropic hormone atau hormon perangsang
 Adrenacorticotropic hormone
 Lactogenic hormone
 Gonadrotropic hormone

Cara kerja hormon :

1. Somatotrofic hormone atau hormon pertumbuhan


HGH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari pertama-tama yang mengalir
melalui pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH diubah menjadi
IGF 1 (insulinlike Growth Factor 1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF 1
menyediakan keseluruh organ-organ yang ada di tubuh manusia. IGF 1 inilah yang
bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ di dalam tubuh manusia. Oleh
karena terpeliharanya organ-organ di dalam tubuh manusia, maka sistem di dalam
tubuh manusia juga ikut terpelihara. Tidak heran mengapa seseorang pada usia
muda dimana produksi HGH-nya masih banyak, mereka lebih tahan terhadap
serangan penyakit dan hampir tidak ada penyakit yang biasa ditemukan pada orang
yang sudah berumur cukup tua.
2. Thyrotropic hormone atau hormon perangsang
Hormon perangsang tiroid atau tirotropin adalah hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar hipofisis bagian anterior dan berfungsi untuk memelihara
pertumbuhan dan perkembangan kelenjar tiroid dan merupakan stimulator bagi
sekresi hormon T4 dan T3 yang dihasilkan oleh kelenjar tersebut. Hormon tiroid
tampak bekerja dengan cara umpan balik negatif pada hipotalamus, untuk
menurunkan pelepasan TRH lebih lanjut, dan Page 10 10 pada hipofisis, untuk
menurunkan pelepasan TSH. TSH juga dapat bekerja pada hipotalamus untuk
menurunkan pelepasan TRH lebih lanjut.
3. Adrenacorticotropic hormone
ACTH merupakan hormon penting yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior.
Pertama, hipotalamus melepaskan Corticotropin (CRH). Kemudian, ACTH
merangsang adrenokortikotropik untuk menghasilkan kortisol. CRH dan ACTH
akan terganggu apabila tingkat kortisol dalam darah sangat tinggi.
2
Cara Kerja Hormon Adrenokortikotropik / ACTH
 Korteks adrenal tempat kortikotropin terikat adalah target ACTH, Translasi
precursor polipeptida pro-opiomelanokortin yang menghasilkan produk
ACTH.
 ACTH akan menstimulasi proses pengubahan kolesterol menjadi
pregnenolon.
 Glukokortikoid (kortisol), Adrenokortikosteroid dan androgen adrenal
dihasilkan oleh pregnenolon dari tahap sebelumnya.
 Sebagai kerja antiinflamasi, stabilisasi lisosom dan mobilitas protein dan
lemak dapat meningkatkan penghancuran protein, meningkatkan
glukoneogenesis, ini merupakan proses yang digunakan dari hasil Kortisol.
4. Lactogenic hormone
Laktogen (bahasa Inggris: luteotropic hormone, prolactin, LTH, PRL)
adalah hormon yang berhubungan dengan laktasi atau menyusui. Hormon ini
berfungsi untuk merangsang kelenjar susu memproduksi air susu pada ibu sesudah
melahirkan. sedangkan yang mengatur sekresi dari air susu tersebut adalah hormon
oksitosin.
Cara kerja: Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari. Ketika bayi
menyusu, rangsangan sensorik dari puting payudara akan dikirim ke otak.
Kemudian direspons dengan mengeluarkan hormon prolaktin yang akan kembali
menuju payudara melalui aliran darah, serta merangsang sel-sel lain untuk
memproduksi ASI.
5. Gonadrotropic hormone
Hormon gonadotropin atau GnRH adalah hormon yang berperan besar
dalam menentukan kesuburan. Gangguan pada hormon ini dapat menghambat
pelepasan sel telur dan produksi sperma sehingga berpengaruh pada kemampuan
Anda dalam memiliki anak. Mekanisme kerja hormon gonadotropin :
Hormon gonadotropin mempunyai fungsi masing-masing baik untuk pria maupun
wanita. Pada pria, fungsi hormon GnRH adalah merangsang produksi LH
(Luteinizing Hormone) di dalam kelenjar pituitari. LH kemudian terbawa aliran
darah, berikatan dengan reseptor sel-sel di dalam testis lalu merangsang
pembentukan sel sperma.

B. Kelenjar Hipofisa Posterior


Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisa prosterior adalah :
1. Oxytosin
Oksitosin adalah hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang
kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga mempermudah dalam
membantu proses kelahiran. Selain itu, Hormon ini juga berfungsi untuk
mensekresi air susu dengan merangsang kontraksi duktus laktiferus kelenjar
mammae pada ibu menyusui. Cara kerja: Rangsangan dari isapan bayi saat
menyusu akan diteruskan menuju hipotalamus yang memproduksi hormon

3
oksitosin. Selanjutnya, oksitosin akan memacu otot-otot halus di sekeliling alveoli
untuk berkontraksi dan mengeluarkan ASI.
2. Pitressia
Pitressia atau pitresin atau vasopressin adalah hormon yang dibuat tubuh
manusia yang disebut “hormon anti diuretik” yang normalnya dikeluarkan oleh
kelenjar hipofisis. Vasopressin bekerja di ginjal dan pembuluh darah. Vasopressin
mencegah hilangnya cairan dari tubuh dengan menurunkan keluaran urin dan
membantu ginjal menyerap air ke dalam tubuh. Vasopressin bekerja dengan cara
mengurangi jumlah urine yang diproduksi oleh ginjal dan membantu
menyempitkan (vasokonstriksi) pembuluh darah, sehingga mempu membantu
mengatur frekuensi dan jumlah urine yang keluar.

C. Kelenjar Thyroid
Kelenjar Thyroid merupakan produsen sekaligus tempat penyimpanan hormon yang
mengatur berbagai fungsi tubuh kita, termasuk detak jantung. Kelenjar tiroid yang
menghasilkan hormon tiroid terletak di bagian bawah leher. Hormon yang dihasilkan yaitu
thyroxin. Hormon tiroksin merupakan salah satu hormon penting dalam tubuh manusia.
Fungsi utamanya adalah mengatur metabolisme tubuh. Oleh karena itu, kadar dan fungsi
hormon tiroksin perlu dijaga agar tetap normal, sehingga metabolisme tubuh dapat berjalan
dengan baik

D. Kelenjar Parathiroid
Kelenjar paratiroid adalah kelenjar penghasil hormon parathormon yang berperan penting
dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Hormone parathormone mengatur
metabolisme kalsium dan phospat tubuh. Organ targetnya yaitu tulang, ginjal, dan
duodenum. Hormon paratiroid bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorbsi
kalsium dari tulang sehingga sejumlah besar kalsium dilepaskan dari tulang ke cairan
ekstra seluler untuk mempertahankan keseimbangan kalsium.

E. Kelenjar Adrenal Korteks


Kelenjar adrenal korteks menghasilkan 4 hormon, yaitu :
1. Kartisen atau Kortisol
Hormon ini bekerja dengan meningkatkan kadar gula darah melalui mekanisme
glukoneogenesis, menekan kerja sistem imun, dan meningkatkan metabolisme
lemak, protein, dan karbohidrat. Selain itu, hormon ini juga menghambat
pembentukan tulang. Hidroksikortison adalah nama lain dari kortisol yang
digunakan dalam pengobatan.
2. Hidrokortison
Hidrokortison merupakan hormon steroid yang melindungi tubuh dari protein
tertentu. Cara kerjanya adalah dengan mengurangi pembengkakan dan
menghentikan sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap pemicu yang berbeda.
3. Aldosteron

4
Pada sistem aldosteron, terjadi stimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.
Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal.
Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi
NaCl dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Aldosteron ini nantinya
akan membuat ginjal lebih banyak menyaring air, elektrolit, serta garam di dalam
darah. Hal ini kemudian membuat jumlah cairan dan elektrolit di dalam tubuh
bertambah, sehingga tekanan darah pun meningkat.
4. Estrogen
Estrogen adalah hormon yang berperan penting dalam perkembangan seksual dan
reproduksi wanita termasuk siklus haid sampai menopause. Estrogen bekerja
primer untuk membantu pengaturan hormone releasing factor di hipotalamus,
membantu pertumbuhan dan pematangan dari ovum didalam ovarium dan
merangsang perkembangan endometrium.

F. Kelenjar Adrenal Medulla


Kelenjar adrenal mendulla menghasilkan hormon yang bernama hormon adrenalin.
Hormon adrenalin bekerja sama dengan hormon kortisol dan noradrenalin dalam mengatur
reaksi tubuh terhadap stres. Hormon ini membuat detak jantung kita lebih cepat, aliran
darah menjadi meningkat, dan merangsang tubuh untuk melepaskan gula menjadi energi.
Cara Kerja Adrenalin :
 Mengikat reseptor pada sel hati untuk memecah molekul gula yang lebih besar,
yang disebut glikogen, menjadi gula yang lebih kecil dan lebih mudah digunakan
yang disebut glukosa; ini memberi otot Anda dorongan energi.
 Mengikat reseptor pada sel otot di paru-paru, menyebabkan Anda bernapas lebih
cepat.

G. Kelenjar Pancreas
Fungsi kelenjar endokrin pada pankreas adalah untuk menghasilkan hormon insulin.
Hormon insulin berguna untuk mengikat glukosa dari darah untuk dibawa ke berbagai
jaringan di dalam tubuh agar bisa digunakan sebagai energi. Caranya dengan memberi
sinyal pada sel lemak, otot, dan hati untuk mengambil glukosa dari darah dan mengubahnya
menjadi glikogen (gula otot) di sel otot, trigliserida di sel lemak, dan keduanya di sel hati.

H. Kelenjar Testis
Testis adalah organ yang sangat penting pada sistem reproduksi pria. Fungsi testis adalah
untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron. Karena peranannya begitu penting,
kesehatan testis haruslah selalu dijaga agar terhindar dari berbagai macam gangguan.
Selain memproduksi sperma, testis juga berfungsi untuk menghasilkan hormon testosteron,
yang merupakan hormon utama pada pria. Proses produksi testosteron ini terjadi berkat
kerja sama hipotalamus dan kelenjar pituitari di otak.

5
I. Kelenjar Ovarium
Organ ini merupakan kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim.
Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur dan memproduksi hormon seks utama,
yakni estrogen dan progesteron, yang dilepaskan ke dalam aliran darah.

1. Hormon estrogen
Estrogen adalah sebutan untuk sekelompok hormon yang berperan penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita serta proses
reproduksinya. Hormon ini sebenarnya tidak hanya diproduksi dalam tubuh wanita,
tapi juga terdapat dalam tubuh pria dengan kadar yang jauh lebih rendah. Estrogen
bekerja primer untuk membantu pengaturan hormone releasing factor di
hipotalamus, membantu pertumbuhan dan pematangan dari ovum didalam ovarium
dan merangsang perkembangan endometrium.
2. Hormon progesteron
Progesteron berperan dalam mempersiapkan rahim sebagai tempat tumbuhnya
janin. Progesteron, bersama dengan estrogen, juga mengubah lendir leher rahim
menjadi lebih kental dan menebal di awal masa kehamilan. - Diduga turunnya kadar
progesteron dapat menyebabkan terjadinya keguguran. Progesteron bekerja dengan
cara menebalkan dinding rahim (endometrium) untuk menerima sel telur yang telah
dibuahi oleh sperma.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hormon adalah kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mempunyai efek
spesifik terhadap jaringan tertentu dan biasanya terletak agak jauh dari sumber hormon.
Kadang- kadang pengaruhnya bersifat umum dalam artian bahwa hormon dapat
mempengaruhi tubuh secara keseluruhan, tetapi pada keadaan yanng lain pengaruh itu
terbatas dan sangat spesifik. Hormon berperan secara aktif dalam komunikasi antara bagian
– bagian tubuh, dengan demikian memungkinkan untuk iut mengendalikan serta
menyatukan berbagai kegiatan tubuh.

B. Kritik dan Saran


Makalah ini ini dibuat untuk kepentingan tugas mata kuliah Biologi dan juga sebagai
penambah wawasan bagi pembaca tentang proses respirasi koordinasi makhluk hidup.
Penulis berharap ada kritik dan saran dari pembaca agar pada penyusunan makalah
selanjutnya dapat semakin baik. Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA
Ppt Biologi-Proses Respirasi Koordinasi Makhluk Hidup-Hadijah Alimuddin, SKM.,
M.Kes-06/09/2021
http://29lailatulfitri.blogspot.com/2014/04/hormon-pertumbuhan-hgh.html
https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/hormon-gnrh/
https://id.wikipedia.org/wiki/Laktogen
https://www.alodokter.com
https://motherandbeyond.id/read
https://www.sehatq.com/artikel/fungsi-hormon-testosteron-pada-laki-laki

III

Anda mungkin juga menyukai