PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Mempelajari rimpang kencur bermanfaat bagi kesehatan
2. Mengetahui khasiat dari beras kencur bagi tubuh manusia
3. Mempelajari manfaat es krim beras kencur bagi kesehatan
4. Memahami prosedur pembuatan es krim beras kencur
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kencur
3
Beras kencur merupakan salah satu jamu khas Indonesia yang paling
digemari karena rasanya manis dan menyegarkan. Minuman ini digolongkan
sebagai jamu karena berkhasiat menghilangkan asma, batuk dan lain-lain.
Jamu gendong beras kencur, dengan komposisi utamanya berupa beras dan
rimpang kencur memiliki kandungan senyawa fenolik yang diketahui dapat
berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan dan komponen senyawa polifenol
memiliki kemampuan untuk mengurangi keadaan sel yang rusak, karena
dapat menangkap senyawa radikal bebas, mengurangi stress oksidatif, dan
menurunkan ekspresi TNF-α penyebab kerusakan pada sel.
4
Es krim jamu merupakan salah satu produk minuman beku yang
dibuat dari bahan krim atau sejenisnya yang digabungkan dengan jamu
(Maskuri, 2002). Es krim jamu ini diharapkan mampu menjangkau semua
segmen, dan meningkatkan minat konsumen terhadap jamu. Dengan
mengolah jamu menjadi eskrim yang sehat dan bergizi tinggi diharapkan
dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap jamu dan secara tidak
langsung melestarikan budaya bangsa kita yang kaya akan minuman
tradisional yang berkhasiat.
Inovasi dibuatnya es krim beras kencur dengan berbagai manfaat dan
khasiatnya, diharapkan dapat memberikan dampak yang baik khususnya
dalam produk makanan es krim dan berguna bagi masyarakat luas serta
memberikan efek kesehatan yang baik dalam tubuh setiap individu manusia.
5
BAB 3
PROSEDUR
3.1 Bahan-bahan
1. 2 ruas kencur ukuran besar
2. 1 ruas Jahe
3. Sedikit Asam jawa
4. Gula merah secukupnya
5. Gula pasir secukupnya
6. 1 genggam beras direndam
7. 1 buah Jeruk nipis
8. 1 gelas Air
9. 2 gelas air matang
10. Kental manis secukupnya
11. Garam secukupnya
3.2 Peralatan
1. Gelas 8. Panci
2. Pisau 9. Sendok
3. Blender 10. Mangkok saji
4. Kompor
5. Teko
6. Saringan
7. Baskom
3.3 Cara Pembuatan
1. Rendam beras kurang lebih 8 jam dan tiriskan rendaman beras.
6
2. Rebus 1 gelas (300ml) air, masukkan gula merah dan asam jawa sampai
mendidih dan larut. Matikan api kompor.
3. Cuci kencur dan jahe, kupas sampai bersih dan iris tipis-tipis.
4. Siapkan blender masukkan irisan kencur, jahe, rendaman beras yang
sudah ditiriskan.
5. Masukkan 1 gelas air matang ke dalam blender. Blender sampai halus dan
matikan blender.
6. Tambahkan air rebusan gula merah dan asam jawa, lalu tambah gula pasir
secukupnya. Blender kembali hingga larut gulanya.
7. Siapkan teko yg dipasang saringan. Saring hasil memblender jamu ke
dalam teko. Jangan buang ampas terlebih dahulu.
8. Masukkan ampas ke dalam blender kembali. Tambahkan lagi 1 gelas air
matang. Blender kembali lalu saring ke dalam teko.
9. Aduk jamu dalam teko sambil diincip manisnya. Sesuaikan selera manis,
bisa ditambahkan gula pasir misal kurang manis.
10. Tambahkan perasan jeruk nipis.
11. Untuk pembuatan es krim, larutkan ½ sendok makan tepung maizena
dengan sedikit air, lalu rebus dengan jamu beras kencur yang telah jadi
hingga mengental.
12. Setelah adonan es krim dingin, letakkan adonan es krim beras kencur
pada termos es yang dikelilingi oleh es batu. Taburi es batu dengan garam
untuk membantu membekukan adonan.
13. Selama 30 menit termos es diputar-putar hingga adonan es krim berubah
menjadi butiran butiran es krim
14. Letakkan es krim pada mangkok saji. Tambahkan topping kental manis
untuk memperkaya rasa.
15. Es krim beras kencur siap dinikmati.
7
BAB 4
PEMBAHASAN
Jamu merupakan salah satu jenis obat tradisional asli dari Indonesia yang
cukup dikenal oleh masyarakat kita. Kebiasaan minum jamu sudah menjadi
budaya bangsa Indonesia sejak dulu. Budaya ini diwariskan turun-temurun,
sehingga terus tumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat Indonesia. Hingga
saat ini di Indonesia terdapat 1012 industri jamu, 901 diantaranya masih
merupakan industri kecil. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan industry
jamu di Indonesia masih kurang meskipun jamu merupakan salah satu dari budaya
local masyarakat kita(Hidayah, 2018).
Selama ini sediaan produk jamu banyak dikenal dalam bentuk sediaan siap
minum, jamu serbuk, dan sediaan simplisia kering yang diseduh. Seiring dengan
perkembangan teknologi yang diikuti dengan perubahan gaya hidup manusia yang
menuntut segala sesuatunya serba cepat, menarik tetapi juga lezat, maka sediaan
jamu tradisional tersebut dirasa kurang menarik jika dibandingkan dengan
perkembangan sediaan minuman lainnya, sehingga minat masyarakat terhadap
jamu relatif rendah. Selain itu rasa jamuyang cenderung monoton juga menjadi
alasan kurang minatnya konsumen terhadap jamu. Konsumen jamu banyak
berkisar pada orang–orang tua dan yang tinggal di pedesaan. Segmen pasar jamu
untuk konsumen anak kecil masih kurang, sehingga budaya minum jamu lambat
laun berpotensi menghilang. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan
inovasi dari produk-produk jamu tradisional yang sudah ada, salah satunya yaitu
es krim dari jamu tradisional.
Es krim jamu merupakan salah satu produk minuman beku yang dibuat
dari bahan krim atau sejenisnya yang digabungkan dengan jamu. Es krim jamu ini
diharapkan mampu menjangkau semua segmen, dan meningkatkan minat
konsumen terhadap jamu. Dengan mengolah jamu menjadi es krim yang sehat dan
bergizi tinggi diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap jamu
dan secara tidak langsung melestarikan budaya bangsa kita yang kaya akan
minuman tradisional yang berkhasiat.
8
Komposisi jamu beras kencur untuk bahan dasar es krim sudah dibahas
diatas. Dalam bab ini kita akan membahas bagaimana manfaat es krim beras
kencur terhadap kesehatan tubuh manusia.
1. Dalam Penelitian yang dilakukan mahasiswa Universitas Tanjungpura tahun
2014 yang berjudul Uji Aktivitas Jamu Gendong Beras Kencur (Oryza Sativa
L.;Kaempferia Galanga L.) Sebagai Antidiabetes Pada Tikusputih Jantan
Galur Wistar yang diinduksi Streptozotocin, bahwa jamu gendong beras
kencur (Oryza Sativa L.; Kaempferiagalanga L.) memiliki aktivitas sebagai
antidiabetes pada tikus yang diinduksi streptozotocin yang ditandai dengan
penurunan kadar glukosa darah, pengontrolan berat badan serta mampu
mengurangi kerusakan pada pulau Langerhanspankreas. Penurunan kadar
glukosa darah pada kelompok dosis jamu gendong beras kencur diduga
karena adanya senyawa yang terkandung di dalam jamu tersebut, yaitu
saponin, flavonoid, fenolik, terpenoid serta polisakarida berupa amilosa.
Senyawa saponin menurunkan kadar glukosa darah dengan cara menghambat
transport glukosa di dalam saluran cerna dan merangsang sekresi insulin pada
sel β pankreas. Sedangkan senyawa flavonoid berupa kaempferol dan
apigenin atau senyawa fenolik yangterdapat dalam jamu gendong beras
kencur memiliki peran dengan meningkatkan sekresi insulin, meningkatkan
ambilan glukosa pada jaringan perifer, menghambat penyerapan glukosa
dengan baik melalui aktivitas inhibisi kompetitif terhadap α-glukosidase, β-
glukosidase, dan α-manosidase di saluran pencernaan maupun melalui
penghambatan penyerapan glukosa di tubulus proksimal renalis,
meningkatkan toleransi glukosa dan menghambat glukoneogenesis serta
mampu menghambat perusakan sel β pankreas sebagai akibat dari radikal
bebas. Senyawa sesquiterpen berupa zeroadondiol yang terdapat didalam
jamu gendong beras kencur juga memiliki peranan dalam menurunkan kadar
glukosa darah dengan mekanisme menurunkan degradasi dan fosforilasi IKкβ
(Ikappa-β) dan MAPK di makrofag sehingga menghambat aktivasi dariNF-кβ
(Nuclear Factor- kappaβ) yang mengakibatkan aktivitas produksi senyawa
radikal bebas terhambat pula. Sedangkan kandungan polisakarida yang
berasal dari beras pada jamu gendong beras kencur memiliki aktivitas sebagai
9
anti hiperglikemik dengan cara meningkatkan jumlah serum insulin,
menurunkan kadar glukosa darah, serta mampu meningkatkan toleransi
terhadap glukosa. Kemampuan jamu gendong beras kencur dalam
menurunkan kadar glukosa darah juga mengakibatkan proses yang
menyebabkan turunnya berat badan dapat diminimalisir, sehingga penurunan
drastis berat badan yang biasanya dialami pada kondisi diabetes dapat
diatasi(LATIFAH, 2014).
2. Menurut Jurnal Biotropika Vol. 2 No. 4 2014 yang berjudul Etnobotani Jamu
Gendong Berdasarkan Persepsi Produsen Jamu Gendong di DesaKarangrejo,
Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang bahwa jamu beras kencur
berkhasiat mampu menghilangkan rasa kelelahan, mencegah batuk,
menyaringkan suara, dan meningkatkan nafsu makan (Rahmi Ayu
Wulandary, 2014)
3. Aktivitas kencur sebagai anti kanker telah dilaporkan oleh Ibrahim (1998),
Ali et al. (2018) dan Umar et al. (2018). KG memiliki aktivitas antineoplastik
pada sel Ehrlich ascites carcinoma (EAC) diuji secara in vivo (Ali et al.,
2018), dan ekstak etanol KF menunjukkan toksisitas melawan human
carcinoma (HeLa) cells (CD50 10-30% μg/ml) (Ibrahim 1998). Pemberian
ekstrak KG secara signifikan (p < 0,05) menurunkan viabilitas sel EAC dan
meningkatkan capaian dan lama hidupnya (Ali et al., 2018).
4. Hasil penelitian oleh Eryk Hendrianto dkk. menunjukkan bahwa perlakuan
proporsi sari tempe : beras kencur memberikan pengaruh yang nyata terhadap
kadar protein, kadar lemak, waktu leleh overrun, viskositas, dan total padatan
(Hendrianto & Rukmi, 2015)
5. Selain itu, dari hasil penelitian oleh Marina Silahi dalam Jurnal Pendidikan
dan Sains, menunjukkan bahwa secara etnobotani K. galanga digunakan
sebagai obat ekspektorat, karminatif, obat batuk, rematik, dan anti kanker,
kolera, vasorelaksasi, anti mikroba, antioksidan, anti alergi penyembuhan
luka (Silalahi, 2019)
10
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a) Kencur adalah salah satu jenis tumbuhan herbal yang dapat digunakan
sebagai jamu tradisional,
b) Beras kencur merupakan jamu khas Indonesia dengan bahan dasar beras
dan kencur bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, obat batuk,
dan manfaat yang lainnya.
c) Es krim beras kencur sebagai inovasi untuk meningkatkan minat
masyarakat mengkonsumsi jamu dan memperoleh manfaat bagi kesehatan
5.2 Saran
Pengobatan alternative komplementer memiliki manfaat bagi kesehatan
salah satunya jamu tradisional. Bagi perawat perlu memperhatikan dan
mempelajari terkait jamu yang telah menjadi warisan di Indonesia. Hal
tersebut bermanfaat untuk mengetahui khasiat setiap jamu yang telah diramu
menggunakan bahan alami.
11
DAFTAR PUSTAKA
12