Disusun oleh :
1. Ayuni Nindya Putri K3317014
2. Fitria Nuraini K3317032
3. Ilham Maulana Sulaeman K3317038
4. Muh. Ari Purnama Ali K3317078
1
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Jamu 13
A. Kebutuhan Bahan 13
B. Kebutuhan Peralatan 13
A. Bagan Kerja 13
B. Langkah-Langkah 13
A. Pemasukan 13
C. Pengeluaran 14
D. Keuntungan 14
DAFTAR PUSTAKA16
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Jamu
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer
dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian
dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada
juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau
tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung juga dipergunakan untuk
tambahan campuran pada jamu gendong.
Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar
rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Bahkan ada pula jamu yang ditambah
dengan anggur. Selain sebagai pengurang rasa pahit, anggur juga berfungsi untuk
menghangatkan tubuh.
Jamu (herbal medicine) sebagai salah satu bentuk pengobatan tradisional,
memegang peranan penting dalam pengobatan penduduk di negara berkembang.
Diperkirakan sekitar 70-80% populasi di negara berkembang memiliki ketergantungan
pada obat tradisional. Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak
menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah,
serta bukti empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun.
Jamu gendong adalah jamu hasil produksi rumahan (home industry). Yang cara
pemasarannya adalah memasukan hasil olahan jamu yang telah dibuat ke dalam botol-
botol yang kemudian disusun di dalam bakul. Untuk selanjutnya bakul tersebut akan
digendong oleh si penjual. Hingga disebutlah namanya menjadi jamu gendong. Jamu ini
dijual dengan cara berkeliling setiap hari. Jamu gendong pada umumnya digunakan
untuk maksud menjaga kesehatan. Orang membeli jamu gendong sering kali karena
kebiasaan mengonsumsi sebagai minuman kesehatan yang dikonsumsi sehari-hari.
3
bekerja terlalu payah. Selain itu, beras kencur bisa meringankan batuk dan merupakan
seduhan yang tepat untuk jamu batuk.
Dalam pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan yang
digunakan, namun terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu beras dan
kencur. Kedua bahan ini sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu ada meskipun
komposisinya tidak selalu sama di antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang biasa
dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe,
biji kapulogo, buah asam, kayu keningar, kunir. Sebagai pemanis digunakan gula merah
dicampur gula putih.
Kaempferia galanga (KG) atau kencur merupakan salah satu jenis dalam famili
Zingiberaceae merupakan salah satu jenis tanaman obat penting bagi masyarakat Asia
termasuk Indonesia. Raina et al. (2015) menyatakan di India, rhizoma KG digunakan
sebagai salah satu bahan dalam praparasi obat-obat Ayurveda, pembuatan parfum, dan
kosmetik. Oleh masyarakat lokal Indonesia, KG digunakan sebagai bahan jamu atau
yang dikenal dengan jamu beras kencur dan sebagai bumbu masak.
Jamu beras kencur merupakan salah satu olahan jamu gendong (jamu segar yang
diedarkan dengan cara menggendong) dengan KG dan beras (Oriza sativa) sebagai
bahan utama. Nama jamu beras kencur berasal dari bahan utamanya beras dan kencur
yang diyakini dapat meningkatkan nafsu makan, khususnya pada anak-anak. Pada
pengolahan makanan rizoma KG digunakan dalam pembuatan berbagai kuliner
tradisional Indonesia seperti pecel, gado-gado, dan karedok, sedangkan daun muda
digunakan sebagai sayur atau lalaban. Makanan dengan bahan tambahan KG memiliki
aroma khas, sehingga meningkatkan cita rasa makanan. Untuk memudahkan akses
terhadap KG, masyarakat lokal Indonesia telah lama membudidayakan KG di
pekarangan (Silalahi, 2019). Di pekarangan KG memiliki fungsi ganda yaitu sebagai
bahan makanan, obat, tanaman hias dan juga mengurangi erosi.
Pemanfaatan KG sebagai bumbu masak dan obat berhubungan dengan metabolit
sekundernya. Metabolit sekunder diproduksi oleh tumbuhan sebagai adaptasi atau untuk
pertahanan pada lingkungan yang kurang menguntungkan. Alkaloid, senyawa fenolik
dan terpenoid merupakan kelompok uatam metabolit sekunder yang dihasilkan
tumbuhan (Harbone, 1987). Minyak atsiri atau dikenal juga sebagai essensial oil
merupakan kelompok terpenoid khususnya monoterpenoid dan seskuiterpenoid yang
4
mudah menguap pada suhu kamar (de Guzman dan Simionsma, 1999) dan memiliki
aroma khas.
5
5. Atasi batuk dan flu
Saat tenggorokan terasa gatal dan batuk terus-menerus, minum jamu beras
kencur hangat dapat menjadi solusi. Jamu beras kencur dapat membantu dalam
mengencerkan dahak sehingga tenggorokan terasa lega. Tidak hanya batuk, jamu beras
kencur juga dapat meringankan sakit flu. Hal ini dikarenakan jamu beras kencur
memiliki sifat antibakteri yang dapat membasmi virus penyebab batuk dan flu.
6. Kurangi rasa sakit perut
Saat mengalami sakit perut atau mulas yang tak tertahankan, mengonsumsi jamu
beras kencur ini dapat menjadi obat. Jamu beras kencur juga dapat digunakan untuk
mengatasi diare karena kencur mengandung serat yang membantu masalah pencernaan.
Selain itu, jamu beras kencur juga dapat meredakan nyeri atau kram perut akibat maag.
7. Bantu rawat kulit
Jamu beras kencur juga memiliki manfaat untuk kecantikan, lho. Manfaat
tersebut yaitu, mengatasi jerawat, mencerahkan dan mengencangkan kulit. Selain
dikonsumsi secara rutin untuk membantu menyehatkan kulit dari dalam, beras kencur
juga dapat dijadikan masker wajah untuk perawatan kulit. Perawatan yang dilakukan
dari luar dan dalam tubuh ini akan memaksimalkan hasil akhirnya, lho.
6
BAB II
BAHAN DAN PERALATAN
A. Bahan
No
Bahan Gambar Jumlah
.
4. Air 1500 ml
7
6. Jahe 25 gram
7. Kunyit 25 gram
B. Alat
No
Alat Gambar Jumlah
.
1. Kompor 1 buah
8
2. Pisau 1 buah
3. Parutan 1 buah
4. Saringan 1 buah
5. Baskom 1 buah
7. Talenan 1 buah
8. Wajan 1 buah
9
BAB III
10
Setelah mempersiapkan bahan dan peralatan secukupnya, langkah selanjutnya
adalah membuat jamu kencur instan. Langkah-langkah pembuatan jamu kencur instan
adalah sebagai berikut.
A. BAGAN KERJA
Hasil parutan diperas tanpa air menggunakan kain bersih. (Jika tidak ada, peras secara
manual hingga diperoleh sari kencur maksimal).
Air hasil perasan kencur dimasukkan ke dalam wajan, Kemudian dipanaskan dengan
menggunakan kompor.
Memasukkan gula pasir 2 kali berat kunyit, 2 batang sereh dan 2 helai daun pandan.
Setelah mengkristal, mengangkat wajan dan ayak hasil jamu yang mengkristal dan
mengemas ke dalam wadah kemudian, lalu memberi label
B. DATA PENGAMATAN
11
1 Kencur dicuci bersih, Kencur mulai halus,
dikupas, kemudian diparut. warnanya kecoklatan
12
BAB IV
Setiap kali kita akan membangun suatu usaha ataupun memproduksi suatu barang,
kita memerlukan persiapan dan juga perencanaan yang terstruktur untuk menjadikan
usaha kita menjadi usaha yang sukses dan dapat menghadirkan keuntungan bagi kita
pribadi maupun konsumen. Persiapan dan perencanaan yang paling penting adalah dari
segi pemasarannya. Rencana usaha pembuatan jamu instan dapat kita ambil contoh
sebagai berikut.
Dengan demikian biaya produksi dan keuntungan dalam satu bulan dapat dihitung
sebagai berikut.
A. PEMASUKAN
Hasil penjualan jamu instan sachet per bulan:
25 hari / bulan ×75 sachet / hari× Rp 4.000,00 / sachet =Rp7 .500 .000 / bulan
B. PEMBELIAN PERALATAN
13
Dengan asumsi umur teknis peralatan satu tahun, maka nilai penyusutan tiap
bulan adalah sebagai berikut.
Rp 237.000 ,00 / tahun÷ 12bulan / tahun=Rp 19.750,00 / bulan
C. PENGELUARAN
Pengeluaran Biaya
Penyusutan alat Rp19.750,00/bulan
Gula pasir Rp187.000,00/bulan
(
25 hari / bulan ×5 g /sachet ×75 sachet /hari× Rp 20 , 00 / g
)
Sachet jamu kencur instan Rp93.750,00/bulan
(
75 sachet / hari× 25 hari/bulan × Rp 50 ,00 /sachet
)
Daun sereh Rp281.250,00/bulan
(
25 hari/bulan × 0,5 g / sachet ×75 sachet /hari × Rp 300,00/ g
)
Daun pandan Rp281.250,00/bulan
(
25 hari/bulan × 0,5 g / sachet ×75 sachet /hari × Rp 300,00/ g
)
Tenaga kerja Rp5.000.000,00/bulan
(
25 hari / bulan ×8 orang / hari × Rp 25.000,00 / orang ¿
Total Rp5.863.000,00/bulan
D. LABA BERSIH
Komponen Jumlah
14
Pemasukan Rp7.500.000,00/bulan
Pengeluaran Rp5.863.000,00/bulan
Laba bersih Rp1.637.000/bulan
E. FOTO PRODUK
b. Desain Produk
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
A. JAWABAN PERTANYAAN
Dengan demikian biaya produksi dan keuntungan dalam satu bulan dapat dihitung
sebagai berikut.
F. PEMASUKAN
Hasil penjualan jamu instan sachet per bulan:
25 hari / bulan ×75 sachet / hari× Rp 4.000,00 / sachet =Rp7 .500 .000 / bulan
G. PEMBELIAN PERALATAN
17
Pisau Rp 4.000
Parutan Rp 10.000
Saringan Rp 5.000
Baskom Rp 12.000
Sendok Pengaduk Rp. 7.000
Talenan Rp 6.000
Wajan Rp 60.000
sendok Rp. 3000
Total: Rp 237.000
Dengan asumsi umur teknis peralatan satu tahun, maka nilai penyusutan tiap
bulan adalah sebagai berikut.
Rp 237.000 ,00 / tahun÷ 12bulan / tahun=Rp 19.750,00 / bulan
H. PENGELUARAN
Pengeluaran Biaya
Penyusutan alat Rp19.750,00/bulan
Gula pasir Rp187.000,00/bulan
(
25 hari / bulan ×5 g /sachet ×75 sachet /hari× Rp 20 , 00 / g
)
Sachet jamu kencur instan Rp93.750,00/bulan
(
75 sachet / hari× 25 hari/bulan × Rp 50 ,00 /sachet
)
Daun sereh Rp281.250,00/bulan
(
25 hari/bulan × 0,5 g / sachet ×75 sachet /hari × Rp 300,00/ g
)
Daun pandan Rp281.250,00/bulan
(
25 hari/bulan × 0,5 g / sachet ×75 sachet /hari × Rp 300,00/ g
)
Tenaga kerja Rp5.000.000,00/bulan
18
(
25 hari / bulan ×8 orang / hari × Rp 25.000,00 / orang ¿
Total Rp5.863.000,00/bulan
I. LABA BERSIH
Komponen Jumlah
Pemasukan Rp7.500.000,00/bulan
Pengeluaran Rp5.863.000,00/bulan
Laba bersih Rp1.637.000/bulan
3. Buatlah desain leaflet untuk produk aneka jamu instan yang telah anda
hasilkan disertai khasiat dari masing-masing jamu instan (sesuaikan dengan
bahan baku empon-emponnya)!
Jawab:
19