Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PRODUK TEH

(Laporan Praktikum Teknologi Bahan Penyegar)

Oleh

Hanifah Nur Indhiati Prabowo 1754051003

Wana Nurlita 1714051013

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kekayaan alam Indonesia merupakan suatu sumber daya alam yang harus dijaga
kelestariannya. Salah satunya dibidang perkebunan yang merupakan sektor
perluasan dari bidang pertanian. Banyak jenis tanaman perkebunan yang tumbuh
subur dan dikembangkan di Indonesia. Teh merupakan tanaman perkebunan
yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan dapat dikembangkan lebih luas.
Teh mempunyai nilai ekonomi tinggi terbukti dengan meningkatnya jumlah
devisa negara karena telah diekspor ke luar negeri. Dengan adanya nilai jual
yang tinggi tersebut maka tanaman teh banyak dibudidayakan di Indonesia.

Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu produk minuman terpopuler yang
banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia
dikarenakan teh mempunyai rasa dan aroma yang khas, selain itu teh juga
dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan diantaranya mencegah kegemukkan,
kanker dan kolesterol. Seiring dengan perkembangan zaman serta teknologi maka
pada saat sekarang ini banyak ditemui industri pengolahan teh dengan
menghasilkan berbagai macam produk akhir seperti halnya teh kering, teh celup,
dan bahkan teh dalam kemasan botol yang mana semuanya dapat memberikan
kemudahan bagi kita untuk mengkonsumsinya secara praktis.

Pada umumnya, jenis teh dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama
yakni teh hitam, teh olong dan teh hijau. Teh hijau, teh putih maupun teh hitam
berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis, yang membedakannya
adalah cara penanganan pascapemetikan. Kualitas daun teh yang baik adalah yang
berasal dari pucuk daun atau daun teh muda yang belum mekar (Mangan, 2003).
Perbedaan antara jenis teh tersebut dikarenakan perbedaan cara produksi, iklim
lokal, tanah dan kondisi pengolahan Dalam praktikum kali ini akan teh hitam dan
teh hijau akan dibedakan berdasarkan cirri fisik dan organoleptik seperti rasa,
aroma, warna, dan tekstur dari masing-masing teh.

I.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membedakan hasil sensori yang dihasilkan dari eh
hitam, teh hijau dan teh oolong.
II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teh Hitam


Dalam bahasa Tionghoa, teh hitam adalah klasifikasi yang umum digunakan pada
teh pasca fermentasi, seperti teh merah. Bila teh hijau biasanya kehilangan
rasanya dalam setahun, tetapi rasa teh hitam tetap bertahan selama beberapa
tahun. Balok teh hitam yang dipadatkan malah menjadi mata uang de facto di
Mongolia, Tibet dan Siberia pada abad ke-19. Teh hitam atau black tea adalah
daun teh yang mengalami proses fermentasi paling lama sehingga warnanya
sangat pekat dan aromanya paling kuat. Teh hitam merupakan jenis teh yang
paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat di dunia (khususnya oleh bangsa
Inggris). Teh hitam lebih dipercaya memberikan banyak manfaat seperti
meningkatkan konsentrasi dan mencegah kantuk.

Istilah teh hitam juga digunakan untuk menggambarkan secangkir teh tanpa susu,
mirip dengan kopi yang dihidangkan susu maupun krim. Di negara-negara
persemakmuran, teh hitam biasanya tidak diminum begitu saja tapi diberi
susu. Teh hitam lebih teroksidasi daripada teh hijau, oolong, ketiga varietas itu
terbuat dari daun Cammellia Sinensis. Teh hitam umumnya lebih berasa seleranya
dan lebih banyak mengandung kafein, daripada teh yang tidak berfermentasi.

II.2 Teh Hijau


Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik.
Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi
dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap
atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh
yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung
rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder). Teh hijau
diproduksi dengan penguapan tanpa fermentasi dalam silinder atau dandang yang
berlobang supaya warna hijaunya bertahan. Perbedaan pokok antara teh hitam dan
teh hijau adalah bahwa teh hitam mengalami proses fermentasi (proses
pemeraman) yang merupakan ciri khasnya, teh hijau tidak mengenal fermentasi
dalam proses pengolahannya. Teh hitam tidak mengandung unsur-unsur lain di
luar pucuk teh, sedangkan teh hijau karena bau daunnya tidak hilang (karena tidak
mengalami proses fermentasi itu) harus dikompensasi dengan wangi-wangian non
teh. Di Indonesia biasanya bunga melati digunakan dalam proses ini (James,
1992).

II.3 Teh Olong


Teh oolong diproses secara semi fermentasi. Proses pembuatan dan pengolahan
teh oolong berada diantara teh hijau dan teh hitam, dimana teh oolong dihasilkan
melalui proses pemanasan yang dilakukan segera setelah proses penggulungan
daun, dengan tujuan untuk menghentikan proses fermentasi, oleh karena
itutehoolong disebut sebagai teh semi fermentasi
III. METODOLOGI

III.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dengan judul “Analisis Produk Teh” ini dilaksanakan pada selasa,8
oktober 2019 pukul 13.00 WIB.Bertempat di laboratorium Pengolahan Hasil
Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam menunjang terlaksananya praktikum ini meliputi


gelas, sendok panci, kompor dan alat tulis. Bahan yang digunakan yaitu Teh hijau,
teh hitam, teh oolong, dan air panas.

3.3 Diagram alir

Prosedur praktikum kali ini disajikan dalam bentuk diagram alir berikut
Teh hijau, teh hitam
dan teh olong

Diambil sebanyak 2 sendokmakan atau 2 kantung kemudian diseduh


dengan air panas

Dihomogenkan dengan cara diaduk

Dilakukan uji organoleptik

Hasil

Gambar 1. Diagram Alir Analisis Produk Teh

Praktikum ini diawali dengan dengan menyiapkan alat dan bahan.Kemudian


Masing-masing produk teh yaitu teh hijau, teh hitam dan teh oolong diambil
sebanyak 2 sendok atau 2 kantung teh untuk dimasukkan ke gelas.Selanjutnya teh
diseduh dengan air panas dan kemudian di aduh untuk menghomogenkan.
Kemudian dilakukan uji organoleptik meliputi warna, aroma, rasa khas teh dan
rasa sepat.

Anda mungkin juga menyukai