Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN


“ANALISIS MUTU TEH”

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teh merupakan salah satu produk minuman terpopuler yang banyak dikomsumsi oleh
masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia dikarenakan teh mempunyai rasa dan Aroma
yang khas, selain itu teh juga dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan diantaranya
mencegah kegemukkan, kanker dan kolesterol. Seiring dengan perkembangan zaman serta
teknologi maka pada saat sekarang ini banyak sekali kita temui industri pengolahan teh dengan
menghasilkan berbagai macam produk akhir seperti halnya teh kering, teh celup, dan bahkan teh
dalam kemasan botol yang mana kesemuanya dapat memberikan kemudahan bagi kita untuk
mengkonsumsinya secara praktis.
Pada umumnya ,jenis teh dapat di kelompokkan menjadi tiga kelompok utama yakni teh
hitam , teh olonh dan teh hijau. Kwalitas daun teh yang baik adalah yang berasal dari pucuk daun
atau daun teh muda yang belum mekar.
Perbedaan antara jenis teh tersebut di karenakan perbedaan cara produksi ,,iklim
local,tanah dan kondisi pengolahan ( james,1992 ).dalam praktikum kali ini akan teh hitam dan
teh khijau akan di bedakan berdasarkan ciri fisik dan organoleptik seperti rasa , Aroma , warna
dan tekstur dari masing masing teh.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui Mutu masing-masing teh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teh Hitam


Teh merupakan salah satu produk minuman terpopuler yang banyak dikomsumsi oleh
masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia dikarenakan teh mempunyai rasa dan Aroma
yang khas, selain itu teh juga dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan diantaranya
mencegah kegemukkan, kanker dan kolesterol. Seiring dengan perkembangan zaman serta
teknologi maka pada saat sekarang ini banyak sekali kita temui industri pengolahan teh dengan
menghasilkan berbagai macam produk akhir seperti halnya teh kering, teh celup, dan bahkan teh
dalam kemasan botol yang mana kesemuanya dapat memberikan kemudahan bagi kita untuk
mengkonsumsinya secara praktis.
Teh hitam adalah klasifikasi yang umum di gunakan pada teh pasca fermentasi. seperti
teh merah .bila teh hijau biasanya kehilangan rasa dalam setahun ,tetapi rasa teh hitam tetap
bertahan selama beberapa tahun.( Anggraini,2010).
Istilah teh hitan juga di gunakan untuk mengambarkan secangkir teh tanpa susu, mirip
dengan kopi yang di hidangkan susu maupun krim.

2.2 Teh Hijau


Teh hijau merupakan teh yang tidak mengalami proses fermentasi dan banyak
dikonsumsi orang karena nilai medisnya. Teh hijau kerap digunakan untuk membantu proses
pencernaan dan juga karena kemampuannya dalam membunuh bakteri. Kandungan polifenol
yang tinggi dalam teh hijau dimanfaatkan untuk membunuh bakteri-bakteri perusak dan juga
bakteri yang menyebabkan penyakit di rongga mulut (penyakit periodontal) (Kushiyama et al.,
2009). Konsumsi teh hijau juga dipercayai memiliki efek untuk menurunkan angka mortalitas
pasienpasien dengan penyakit pneumonia (Watanabe et al., 2009).
Perbedaan pokok antara teh hitam dan teh hijau adalah bahwa teh hitam mengalami proses
fermentasi (proses pemeraman) yang merupakan cirri khasnya ,teh hijau tidak mengenal fermentasi dalam
proses pengolahanya .teh hitam tidak mengandung unsure unsure lain di luar pucuk teh ,sedangkan teh
hijau bau daunya tidak hilang harus dikompensasi dengan wangi wangian non teh ( novianti,2009 )

2.3 Teh Sariwangi


Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup
penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia, sebagai penghasil devisa negara sesudah
minyak dan gas. Sebagai bahan minuman, teh memiliki nilai lebih dibandingkan minuman
lainnya, mengingat teh kaya akan mineral dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh. Selain
ekspor, pasar teh dalam negeri masih cukup besar meskipun belum digali secara maksimal.
Teh sariwangi merupakan merupakan salah satu merk teh yang sudah sangat di kenal
oleh masyarakat di bandingkan teh celup yang lain. teh celup sariwangi merupakan salah satu
produsen teh terbesar yang akrab dengan masyarakat mulai dari kelas atas sampai masyarakat
kelas bawah .di mana hal ini menyebabkan volume penjualan teh celup sariwangi menunjukkan
peningkatan penjualan dari tahun ketahun.

SISTEM ORTODOX SISTEM CTC


Derajat layu pucuk 44 – 46% di lakukan sortasi Derajat layu pucuk 32 – 35% tanpa di lakukan
bubuk basah tangkai terpisah di sebut badag di sortasi bubuk basah. Bubuk basah ukuran kecil
perlukan pengeringan ECP cita rasa air seduhan pengeringan cukup FBD .cita rasa air seduhan
kulit.tenaga kerja banyak,tenaga listrik tinhggi kurang tenaga kerja sedikit tenanga listrik rendah
sortasi keringkurang sederhana oksidasi enzimatif sortasi kering di sederhanakan oksidasi onzimatif
105 – 120 menit.waktu yang di perlukan 20 jam. 80-85 menit .waktu yang di perlukan -20 jam.
BAB III
METODOLOGI

3.3 Waktu dan Tempat


Praktikum ini di laksanakan pada hari selasa tanggal 28 februari 2016 pukul 08.00 WIB
.tempat pelaksanaan di laboratorium pengolahan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Jambi.

3.2 Alat dan Bahan


Alat :
1. Alumunium Foil
2. Pena
3. Buku
Bahan :
1. Teh Sariwangi
2. Teh Kayu Aro Mutu Satu
3. Teh Prenjak
4. Teh Kayu Aro Mutu Tiga
5. Teh Celup Kayu Aro

3.3 Prosedur Kerja


Disiapkan wadah aluminium foil sebanyak 5 buah. Beri label pada setiap wadah. Setiap
wadah diberikan teh yang berbeda beda. Sampel A berisi Teh Sariwangi, sampel B Teh Kayu
Aro Mutu Satu, Teh Prenjak sampel C, sampel D Teh Kayu Aro Mutu Tiga dan sampel E Teh
Celup Kayu Aro. Selanjutnya setiap penulis di persilahkan melakukan pengujian berupa
deskripsi tentang ke lima sampel yang di berikan dengan aspek pemilihan tekstur warna.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Dari segi warna :
 Sampel A : Coklat
 Sampel B : Agak hitam
 Sampel C : Agak kekuningan
 Sampel D : Agak kehitaman
 Sampel E : Coklat tua
Dari segi bentuk :
 Sampel A : Agak kasar
 Sampel B : Bulat seperti pellet
 Sampel C : Agak kasar
 Sampel D : Bulat seperti pellet
 Sampel E : Halus
Dari segi Aroma :
 Sampel A : Menyenggat
 Sampel B : Tidak berbau
 Sampel C : Menyenggat
 Sampel D : Tidak berbau
 Sampel E : Tidak berbau

4.2 Pembahasan
Dari pengujian yang telah di lakukan kita dapat mengetahui bahwa setiap teh memiliki
karakteristik yang berbeda beda :
 Mutu teh bagus adalah Mutu teh Kayu Aro Mutu 3. bentuknya yang bulat seperti pelet
dan tidak berbau ,serta warna yang gelap atau hitam.
 Mutu teh yang baik yaitu Mutu teh yang di hasikan dari proses pengelolaan secara CTC.
Dan Mutu teh yang kurang baik adalah Mututeh yang di hasilkan dari proses
pengelolahan secara orthodox.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Mutu teh yang bagus adalah Mutu teh Kayu Aro Mutu Tiga warna Hitam. Tidak berbau,
berbentuk pelet, dan mudah hancur. Teh Kayu Aro Mutu Tiga sudah teruji mutunya. Bahkan di
Indonesia, Teh Kayu Aro di ekspor ke luar negeri.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini,2010, Penelitian Tanaman Teh. Jurnal Universitas Pajajaran ( di akses 12 maret 2017 )
Dwi ananda,2009.Aktivitas Antioksidan dan Karakteristik Organoleptik Minuman Fungsional Teh Hijau
Rempah Instan. Institut Pertanian Bogor ( di akses 12 maret 2017 ).
Noplanto.2009. Pengujian Organolaptik, Pengawasan Mutu Fisik.( diakses pada 12 maret 2017).
Rahardjo.2012.Kopi Paduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta.Penebar Swadaya
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai