1
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor1,
BIOLOGI FMIPA UNIMA 29 Februari2020
2
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor1,
BIOLOGI FMIPA UNIMA 29 Februari2020
Pembuatan media MRSA dan MRSB tersebut ditambahkan dengan etanol dingin
Untuk membuat media larutan MRSA, (95%) disimpan dalam kulkas, kemudian
diperlukan aquades sebanyak 250mL, dilakukan sentrifugasi 6000 rpm pada 40C
MRSB 13,8, agar 5gr, dan CaCO3 2,5gr. selama 20 menit sehingga didapatkan
Dimasukan kedalam erlenmeyer dan di pellet. Pellet tersebut dikeringkan pada
panaskan diatas hot plate hingga mendidih suhu 1000, sehingga didapatkan berat
dan ditutup dengan kapas. Disterilkan di konstan
dalam autoklaf pada suhu 1210C selama 15
menit. Analisi Data
Untuk membuat media larutan MRSB, Data yang diperoleh dari hasil
diperlukan aquades sebanyak 150 mL, identifikasi disajikan secara deskriptif
MRSB 7,83 gram. Dimasukan kedalam kualitatif meliputi karakteristik morfologi
erlenmeyer dan di panaskan diatas hot dan biokimia dari masing-masing isolat
plate hingga mendidih dan ditutup dengan bakteri asam laktat (BAL) yang diisolasi
kapas. Disterilkan di dalam autoklaf pada dari fermentasi anggur buah pala
suhu 1210C selama 15 menit. (Myristica fragrans Houtt) dan nilai
eksopolisakarida kasar yang dihasilkan.
Isolasi bakteri asam laktat
Sebanyak 1mL anggur buah pala HASIL DAN PEMBAHASAN
disuspensikan ke dalam aquades steril. Isolasi bakteri dari fermentasi anggur
Dilakukan pengenceran bertingkat hingga buah pala (myristica fragrans houtt).
10-9. Hasil pengenceran 10-7, 10-8 dan 10-9 Hasil isolasi bakteri dari fermentasi
ditanamkan dalam media MRSA + CaCO3 anggur buah pala (myristica fragrans
dengan menggunakan metode tuang houtt) diperoleh 15 isolat yang membentuk
kemudian diinkubasi pada suhu 370C zona bening pada media MRS Agar +
selama 48 jam. Koloni dimurnikan dengan CaCO3. Asam laktat yang dihasilkan oleh
metode gores pada media MRSA dan bakteri asam laktat akan mengikat CaCO3
diinkubasi pada suhu 370C selama 48 jam. menjadi Ca-laktat yang larut, sehingga
Pemurnian dilakukan untuk mendapatkan menimbulkan zona bening. Zona bening
koloni yang terpisah. Isolat murni tersebut dapat digunakan sebagai penanda
ditumbuhkan pada media MRSB dan terdapatnya koloni bakteri asam laktat.
diinkubasi kembali pada suhu 370C selama Kenampakan isolat BAL pada media dapat
48 jam. Isolat murni dibiakan pada media dilihat pada Gambar 1.
agar miring sebagai stok.
Koloni BAL yang
Karakterisasi dan Identifikasi BAL ditunjukkan
Isolat yang disimpan sebagai kultur dengan adanya
zona bening.
stok ditumbuhkan pada media MRSB dan
diinkubasi pada Suhu 370C selama 48 jam.
Isolat yang tumbuh pada media MRSB
selanjutnya dikaretrisasi berdasarkan sifat
fenotipik (karakter morfologi, fisiologi dan Gambar 1. Koloni BAL yang ditunjukkan
dengan penampakan zona bening disekitarnya
biokimia). pada media MRS Agar + CaCO3.
3
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor1,
BIOLOGI FMIPA UNIMA 29 Februari2020
berwarna krem, bentuk koloni bulat, tepian EPS suatu isolat pada umumnya
rata, permukaan cembung. Selanjutnya 15 dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
isolat tersebut dilakukan screening genetis dan faktor lingkungan. Produksi
terhadap bakteri asam laktat dengan eksopolisakarida dari 15 isolat tersebut
melakukan uji konfirmasi terhadap isolat dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar
yang diduga sebagai BAL dengan 3.
melakukan uji pewarnaan gram, uji
katalase, uji pewarnaan endospora, dan uji
motilitas. Eksopolisakarida
yang mengendap
didasar tabung
Screening bakteri asam laktat
Berdasarkan screening yang dilakukan
didapatkan hasil bahwa 15 isolat penghasil
asam diduga kuat sebagai Bakteri asam Gambar 2. Hasil uji produksi Eksopolisakarida
laktat (BAL) berdasarkan kriteria bersifat isolat BAL dari fermentasi anggur buah pala
(Myristica fragrans Houtt).
gram positif, sel berbentuk batang, tidak
membentuk spora, katalase negatif, non 1400
motil dan memiliki tipe fermentasi yaitu Jumlah eksopolisakarida (mg/L)
1200
homofermentatif.
Ciri-ciri bakteri asam laktat secara 1000
umum adalah selnya bereaksi positif 800
terhadap pewarnaan gram, tidak 600
membentuk spora, bereaksi negatif
terhadap katalase dan non motil. Tipe 400
fermentasi bakteri asam laktat meliputi 200
homofermentatif (hasil fermentasinya 80%
0
asam laktat) dan heterofermentatif (hasil
AP 1
AP 2
AP 3
AP 4
AP 5
AP 6
AP 7
AP 8
AP 9
AP 10
AP 11
AP 12
AP 13
AP 14
AP 15
fermentasinya 50% asam laktat dan ada
juga asam organik lainnya seperti asetat, Kode Isolat
gas CO2 dan etanol) (Widyastuti, dkk, Gambar 3. Grafik produksi eksopolisakarida
1998).
Karakterisasi dan identifikasi isolat
Isolat bakteri asam laktat penghasil BAL
eksopolisakarida Hasil pewarnaan gram menunjukkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa 15 isolat BAL merupakan bakteri
15 isolat bakteri asam laktat yang diisolasi
gram positif, yaitu sel bakteri berwarna
dari fermentasi anggur buah pala
(myristica fragrans houtt) memiliki ungu setelah dilakukan pengecatan gram
karakteristik morfologi, fisiologi dan (Gambar 4). Pada peawarnaan endospora,
biokimia yang sama serta memiliki spora yang dihasilkan oleh bakteri akan
kemampuan dalam menghasilkan menyerap malachite green, sedangkan sel
eksopolisakarida. Namun, nilai vegetatif akan berwarna merah
eksoplisakarida yang diperoleh oleh dikarenakan pewarnaan safranin. Dari
masing-masing isolat bakteri asam laktat
(BAL) berbeda-beda. hasil pewarnaan endospora menunjukkan
Produksi eksopolisakarida terendah bahwa tidak ditemukan endospora pada sel
adalah 60mg/L sedangkan produksi isolat bakteri dari fermnatsi anggur buah
eksopolisakrida tertinggi adalah pala, karena yang terlihat hanyalah sel
1260mg/L. Kemampuan memproduksi vegetatif yang berwarna merah
4
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor1,
BIOLOGI FMIPA UNIMA 29 Februari2020
dikarenakan pewarnaan safranin. Ke-15 AP10, AP11, AP12, AP13, AP14, dan
isolat memberikan hasil uji motilitas yaitu AP15) dapat hidup pada konentrasi NaCl
non motil, yang berarti tidak memiliki tersebut.
flagela. Hasil ini dapat dilihat dari tidak
menyebarnya pertumbuhan bakteri pada
media MRS Agar, melainkan hanya
tumbuh pada bekas tusukan jarum
inokulum saja.
Berdasarkan hasil uji katalase pada 15
isolat BAL menunjukkan hasil negatif Gambar 4. Hasil pewarnaan gram pada isolate
bakteri dari fermentasi anggur buah pala
yang ditunjukkan dengan tidak adanya
(Myristica fragrans Houtt).
gelembung
gas yang berisi oksigen ketika isolat Selanjutnya 15 isolat BAL yang di
ditetesi dengan larutan H2O2. Uji produksi peroleh dari hasil screening didientifikasi
gas dilakukan untuk melihat aktivitas dengan menggunakan metode Profile
Matching pada level genus (generic
metabolisme BAL. Hasil uji menunjukkan
assignment) yang mengacu pada Bergey’s
bahwa 15 isolat tersebut tidak Manual of Determinative Bacteriology
memproduksi gas yang berarti memiliki (Sneath, dkk, 1987). Hasil karakterisasi
tipe fermentasi homofermentatif. Uji dan identifikasi genus (generic
ketahanan hidup bakteri pada suhu yang assignment) menunjukkan bahwa 15 isolat
berbeda-beda yaitu pada suhu 100C – 500C BAL yang
didapatkan hasil bahwa 15 isolat BAL diperoleh dari sampel anggur buah pala
tergolong dalam angota genus
dapat tumbuh pada 100C – 400C. Dimana Lactobacillus. Ke-15 Isolat BAL memiliki
pada suhu 100C – 400C media di dalam karakter fenotipik antara lain bentuk sel
tube berwarna keruh yang menandakan batang, susunan sel tunggal, reaksi gram
adanya pertumbuhan bakteri, sedangkan positif, non motil, tidak membentuk spora,
pada suhu 450C - 500C media di dalam katalase negatif, tipe fermentasi
tube tidak berwarnah keruh yang homofermentatif, sehingga diduga kuat
merupakan anggota genus Lactobacillu..
menandakan tidak adanya pertumbuhan
Berdasarkan hasi pengamatan menunjukan
bakteri. Pada pH 4,5 – 8,5 semua isolat bahwa ke-15 isolat BAL memiliki karakter
BAL (AP1, AP2, AP3, AP4, AP5, AP6, yang hampir sama denga karakter strain
AP7, AP8, AP9, AP10, AP11, AP12, Lactobacillus bulgaricus. Sehingga 15
AP13, AP14, dan AP15) dapat tumbuh isolat BAL tersebut diduga kuat
sedangkan pada pH 9,0 semua isolat BAL merupakan spesies Lactobacillus
tersebut tidak dapat tumbuh. Uji ketahanan bulgaricus.
Penggunaan strain acuan pada tahap
hidup bakteri pada konsentrasi garam yang
identifikasi berfungsi sebagai pembanding
berbeda-beda dilakukan pada kondisi sehingga akurasi hasil identifikasi dapat
lingkungan dengan konsentrasi NaCl 5%, dipertanggung jawabkan (Lawalata, 2012).
6,5% dan 10%. Hasil yang didapatkan
pada uji ini yaitu pada konsentrasi NaCl Kesimpulan
5% hanya 9 iolat yang dapat tumbuh Isolasi BAL dari fermentasi anggur
sedangkan, pada konsentrasi NaCl 6,5% buah pala diperoleh 15 isolat bakteri.
Berdasarkan screening yang dilakukan,
dan 10% semua isolat BAL (AP1, AP2, semua isolat tersebut merupakan Bakteri
AP3, AP4, AP5, AP6, AP7, AP8, AP9,
5
JSME (JURNAL SAINS, MATEMATIKA, DAN EDUKASI) Volume 8, Nomor1,
BIOLOGI FMIPA UNIMA 29 Februari2020
DAFTAR PUSTAKA
Fuller, B. (2008). Probiotics in Man and
Animals. Journal Application
Bacteriol. 66 (1): 365-378.
Lawalata J. H. (2012). Rekayasa proses
ekstrasi kulit buah langsat (Lansium
domesticum varLansat) sebagai
bahan antibakteri dan antioksidan.
disertasi. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Nurdjanah, N. (2007). Teknologi
Pengolahan Pala. Departemen
Pertanian. Bogor. Cetakan Pertama.
Rismunandar. (1990). Budidaya dan
Tataniaga Pala. PT. Penebar
Swadaya. Jakarta. Cetakan Kedua.
Handayani. 2009. Pencarian Bakteri Asam
Laktat Penghasil Eksopolisakarida
yang mempunyai Aktivitas
Fruktansukrase dari Koleksi Isolat
asal Sumber Lokal. Skripsi.
Universitas Indonesia.
Widyastuti, Y. S. Ratnakomala, & F.
Ekawati. (1998). Bakteri Asam
Laktat pada Buah-buahan Tropis.
[Laporan Penelitian]. Cibinong-
Bogor: Pusat Penelitian Bioteknologi
LIPI.
Sneath, P. H. A, N. S. Mair,, Sharpe M. E.,
& Holt. J. G. 1986. Bergey’s Manual
of Systematic Bacteriology. 66(2):
256-263.