Anda di halaman 1dari 6

PENGGUNAAN LALAT Drosophila

SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

Nama : Nur Holisah


NIM : B1A018050
Kelompok :4
Rombongan : A2
Asisten : Putri Restuwaty

LABORATORIUM GENETIKA DAN MOLEKULER


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO

2019
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1
1

2
2

Gambar 2. Lalat Drosophila Tipe Liar


Keterangan gambar :
1. Lalat Drosophila jantan tipe liar
2. Lalat Drosophila betina tipe liar

4
Gambar 2. Lalat Drosophila Tipe Mutan
Keterangan gambar :
1. Lalat Drosophila tipe vestigial
2. Lalat Drosophila tipe ebony
3. Lalat Drosophila tipe taxi
4. Lalat Drosophila tipe white eyes
Gambar 3. Isolasi Betina Virgin Gambar 4. Isolasi Betina Virgin
Sebelum Inkubasi Setelah Inkubasi Selama lima hari
B. PEMBAHASAN
Drosophila merupakan jenis serangga yang sering dijumpai di lingkungan
kita, lalat ini biasanya memakan fungi yang tumbuh pada buah. Lalat buah
dapat berkembang biak dengan mudah, dalam satu kali perkawinan dapat
menghasilkan ratusan anak dan generasi baru setiap dua minggu. Keunikan
yang dimiliki lalat buah yaitu memiliki empat pasang kromosom dan
ukurannya cukup besar sehingga mudah dibedakan dengan mikroskop
cahaya. Ada tiga pasang autosom dan sepasang kromosom seks. Karakteristik
ini menunjukkan bahwa lalat buah sangat cocok untuk dilakukan studi
genetika. Keuntungan yang lain jika menggunakan lalat Drosophila karena
lalat ini mudah dipelihara, mudah diamati.
Morfologi lalat Drosophila tipe normal/wild type adalah memiliki
tubuh berwarna kuning kecoklatan, mata berwarna merah, dan sayapnya
normal. Pada Drosophila jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil
dibandingkan betina, ujung abdomen tumpul dan berwarna hitam, tubuhnya
bersegmen tetapi tidak terlalu terlihat, memiliki sex comb (ujung kaki) yang
digunakan sebagai alat bantu saat perkawinan. Sedangkan Drosophila betina
memiliki tubuh yang lebih besar dibandingkan jantan, ujung abdomennya
lancip dan berwarna terang, tubuhnya memiliki segmen yang lebih terlihat,
memiliki spermateka yang digunakan untuk menampung sperma yang belum
matang, dan terdapat ovipositor yang digunakan untuk menyimpan telur.
Mutasi merupakan perubahan yang terjadi pada materi genetik,
terdapat dua tipe mutasi yaitu mutasi titik dan mutasi kromosom. Praktikum
kali ini ingin membandingkan mutan Drosophila dengan yang wild type.
Terdapat banyak jenis mutan Drosophila, namun yang akan diteliti hanya 4
jenis mutan yaitu mutan tipe ebony, taxi, white eyes, dan vestigial.
Tipe mutan yang pertama yaitu ebony, lalat ini memiliki warna tubuh
yang berbeda dengan lalat normal yaitu menjadi warna gelap karena terjadi
mutasi pada kromosom nomor 3 lokus 70,7. Tipe mutan yang kedua yaitu
taxi, lalat ini memiliki sayap yang selalu tebentang karena terjadi mutasi pada
kromosom nomor 3 lokus 91. Tipe mutan yang ketiga yaitu white eyes, lalat
ini memiliki kelainan pada matanya yaitu mata berwarna putih karena tidak
adanya pigmen pteridin, mutasi terjadi pada kromosom nomor 1 lokus 1,5.
Tipe mutan yang keempat yaitu vestigial, lalat ini memiliki sayap yang
berbentuk keriting akibat mutasi kromosom nomor 2 lokus 67.
Siklus hidup lalat Drosophila relatif pendek, hanya terdiri dari 4
tahap yaitu telur, larva, pupa, dan lalat dewasa. Tahapan yang pertama yaitu
telur, bentuk telur oval dan memiliki struktur seperti kait yang berfungsi
sebagai pengapung untuk mencegah agar tidak tenggelam ke dalam makana
yang berbentuk cair. Ukuran telur kurang lebih 0,5 mm, dan tahap telur
berubah menjadi larva sekitar 24 jam.
Tahap yang kedua yaitu larva, memiliki bentuk sepeti ulat, berwarna
putih dan bersegmen, mulut berwarna hitam dan bertaring. Pada tahap larva
terjadi dua kali pergantian kulit, dan periode diantara masa pergantian kulit
dinamakan stadium instar. Pada instar 1 ruas-ruas tubuh terdiri atas 4-5
segmen, pada instar 2 terdiri atas 5-8 segmen dan mengalami pembesaran
sehingga tubuhnya terlihat semakin jelas, pada larva instar 3 banyak
ditemukan pada dinding botol kaca dan pergerakan larva sangat tinggi hingga
dapat keluar dari botol. Tahap larva kira-kira membutuhkan waktu selama
satu minggu.
Tahap yang ketiga yaitu pupa, bentuknya silinder yang memiliki
kutikula keras dan warnanya kecoklatan/ gelap. Panjang pupa sekitar 3 mm,
dan tahap ini membutuhkan waktu sekitar lima hari. Ketika perkembangan
tubuh sudah mencapai sempurna maka lalat buah dewasa akan muncul
melalui anterior end dari pembungkus pupa.
Tahap yang keempat yaitu telur (imago), lalat dewasa yang baru
muncul berukuran sangat panjang dengan sayap yang belum berkembang.
Keadaan ini akan berubah dalam beberapa jam. Lalat betina mencapai umur
matang kelamin dalam waktu 12-18 jam. Lalat dapat bertahan hidup kurang
lebih 26 hari.
Subkultur Drosophila adalah pemindahan lalat secara langsung tanpa
pembiusan dari botol kultur lama ke botol kultur baru. Caranya yaitu botol
kultur baru diletakan diatas botol kultur lama dengan posisi, kemudian tutup
botol kultur lama menggunakan tangan atau kertas supaya gelap dan lalat
akan berpindah ke botol kultur baru, setelah lalat berpindah ke botol kultur
baru segeralah tutup botolnya menggunakan gabus. Tujuan dilakukannya
subkultur yaitu untuk mencegah kontaminasi, memperbaiki nutrisi media,
meremajakan kultur, mempercepat reproduksi, dan memperbanyak anakan.
Isolasi betina virgin adalah proses yang dilakukan untuk mendapatan
lalat betina yang belum pernah dibuahi sehingga dapat digunakan untuk
persilangan galur murni. Caranya yaitu pindahkan pupa ke dalam sedotan
plastik transparan yang sudah ada medium kultur menggunakan pinset/kuas
secara hati-hati, lalu tutup kedua ujung sedotan dengan busa. Hasil praktikum
kali ini untuk memperoleh betina virgin yang sudah di inkubasi selama 5 hari
gagal. Kegagalan ini diakibatkan oleh praktikan, karena seharusnya isolasi
betina virgin diletakkan dalam kondisi ideal bukan pada kondisi lingkungan
yang memiliki suhu rendah sehingga akan tumbuh lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai