Disusun oleh:
Heppi Prasetiani (B1A019001)
Kelas A
III/2
Asisten: Salma Aulia Salsabila
A. Hasil
Lalat buah atau Drosophila dapat digunkan sebagai materi percobaan genetika
karena memiliki beberapa sifat yang menguntungkan, antara lain:
1. mudah diperoleh
2. mudah dipelihara
3. mudah diamati
4. menghasilkan keturunan yang banyak pada setiap masa reproduksi,
5. berkembang biak dengan cepat
6. mempunyai siklus hidup yang pendek
7. mempunyai kromosom yang cukup besar dan berjumlah 4 pasang yaitu 1 pasang
genosom dan 3 pasang autosom, sehingga memudahkan dalam pengamatan
kromosom.
Droshopila tipe liar ini juga memiliki beberapa ciri – ciri seperti, tubuh yang
berwarna kecoklatan, memiliki mata merah dan faset/majemuk, sayap lurus dan
transparan serta memilki panjang sayap yang melebihi abdomen (perut).
Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan betinanya.
Pada Drosophila jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan
dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin,
sedangkan pada yang betina ukuran relative besar, memiliki 6 ruas pada bagian abdomen
dan tidak memiliki sisir kelamin ( Soemartono.S.S.1979 ).
Selain tipe liar, Droshopila memiliki beberapa jenis tipe mutan, diantaranya :
1. Lalat Ebony
Lalat ini memilki ciri –ciri tubuh berwana gelap atau hitam, karena terjadi
mutasi pada kromosom nomer 3 lokus 70,7.
2. Lalat Taxy
Lalat Taxy ini memiliki ciri khas dengan sayap yang selalu membentang,
karena terjadi mutasi pada kromosom nomer 3 lokus 91.
Sesuai dengan namanya, lalat ini memilki ciri yaitu sepasang mata yang
berwarna putih, hal ini dikarenakan tidak adanya pigmen pteridin (pigemen penghasil
warna merah) atau drosopterin.Lalat ini mengalami mutasi pada kromosom nomor 1
lokus 1,5
4. Lalat Vestigeal
Lalat ini mempunyai ciri khas dengan sayap yang terenduksi, pendek dan
keriput sehingga tidak bisa terbang.Lalat ini mengalami mutasi pada kromosom nomor
2 lokus 67.
Karakter dari lalat jenis ini yaitu memilki sayap yang panjangnya sama
dengan panjang tubuhnya. Lalat ini mengalami mutasi pada kromosom nomor 1 lokus
36,1.
Selain memiliki tujuan diatas, praktikum ini juga meemiliki tujuan yaitu
mengisolasi betina virgin. Isolasi merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan
lalat betina yang belum pernah dibuahi oleh lalat jantan sehungga bsa digunakan untuk
persilangan galur murni. Individu betina virgin ini sangat diperlukan untuk penyilangan
antara dua strain yang berbeda. Lalat betina dapat menyimpan dan memakai sperma
suatu pembuahan dalam jangka waktu panjang sehingga dalam percobaan genetika
menggunakan lalat Drosophila yang diperlukan harus betina virgin. Cara melakukan
isolasi betina virgin adalah sebagai berikut :
1. Keluarkan semua lalat dewasa (imago) dari botol kultur yang sudah banyak
mengandung pupa, jangan sampai ada yang tertinggal satu pun.
2. Pindahkan pupa ke dalam sedotan plastik transparan menggunakan sedotan pipa
plastik transparan menggunakan pinset secara hati-hati, lalu tutuplah ujung
sedotan dengan busa.
3. Terakhir, setelah 4 hingga 5 hari amati lalat yang keluar dari pupa. Lalat betina
yang diperoleh adalah virgin.
DAFTAR REFERENSI