Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN LALAT DROSOPHILA SEBAGAI

ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

Disusun oleh:
Heppi Prasetiani (B1A019001)
Kelas A
III/2
Asisten: Salma Aulia Salsabila

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2020
I. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 1.1. Drosophila Tipe Liar


Keterangan: (a) Lalat Drosophila tipe liar jantan;
(b) Lalat Drosophila tipe liar betina

Gambar 1.2. Drosophila Tipe Mutan


Keterangan: Drosophila Tipe Mutan; (a) Lalat Ebony; (b) Lalat
Vestigial; (c) Lalat Miniatur Wings.
Gambar 1.3. Isolasi Lalat Betina Virgin
B.Pembahasan

Lalat buah atau Drosophila dapat digunkan sebagai materi percobaan genetika
karena memiliki beberapa sifat yang menguntungkan, antara lain:

1. mudah diperoleh
2. mudah dipelihara
3. mudah diamati
4. menghasilkan keturunan yang banyak pada setiap masa reproduksi,
5. berkembang biak dengan cepat
6. mempunyai siklus hidup yang pendek
7. mempunyai kromosom yang cukup besar dan berjumlah 4 pasang yaitu 1 pasang
genosom dan 3 pasang autosom, sehingga memudahkan dalam pengamatan
kromosom.

Droshopila tipe liar ini juga memiliki beberapa ciri – ciri seperti, tubuh yang
berwarna kecoklatan, memiliki mata merah dan faset/majemuk, sayap lurus dan
transparan serta memilki panjang sayap yang melebihi abdomen (perut).

Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan betinanya.
Pada Drosophila jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan
dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin,
sedangkan pada yang betina ukuran relative besar, memiliki 6 ruas pada bagian abdomen
dan tidak memiliki sisir kelamin ( Soemartono.S.S.1979 ).

Selain tipe liar, Droshopila memiliki beberapa jenis tipe mutan, diantaranya :

1. Lalat Ebony

Lalat ini memilki ciri –ciri tubuh berwana gelap atau hitam, karena terjadi
mutasi pada kromosom nomer 3 lokus 70,7.
2. Lalat Taxy

Lalat Taxy ini memiliki ciri khas dengan sayap yang selalu membentang,
karena terjadi mutasi pada kromosom nomer 3 lokus 91.

3. Lalat White eyes

Sesuai dengan namanya, lalat ini memilki ciri yaitu sepasang mata yang
berwarna putih, hal ini dikarenakan tidak adanya pigmen pteridin (pigemen penghasil
warna merah) atau drosopterin.Lalat ini mengalami mutasi pada kromosom nomor 1
lokus 1,5

4. Lalat Vestigeal

Lalat ini mempunyai ciri khas dengan sayap yang terenduksi, pendek dan
keriput sehingga tidak bisa terbang.Lalat ini mengalami mutasi pada kromosom nomor
2 lokus 67.

5. Lalat Miniatur Wings

Karakter dari lalat jenis ini yaitu memilki sayap yang panjangnya sama
dengan panjang tubuhnya. Lalat ini mengalami mutasi pada kromosom nomor 1 lokus
36,1.

Tujuan dari praktikum penggunaan lalat Drosophila sebagai organisasi


percobaan genetika salah satunya adalah membuat subkultur Drosophila. Subkultur
sendiri mempunyai pengertian suatu metode untuk memindahkan lalat dari botol kultur
lama ke botol kultur baru. Cara melakukannya yaitu dengan memindahkan secara
langsung dari botol lama ke botol baru tanpa melalui pembiusan dengan cara meletakkan
botol kultur baru di atas botol kultur lama dengan posisi terbalik. Gelapkan botol kultur
lama menggunakan tangan atau kertas sehingga lalat akan bergerak naik ke botol kultur
baru. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi (media tetap
bersih), memperbaiki nutrisi media, meremajakan kultur, mempercepat reproduksi, serta
memperbanyak anakan.

Selain memiliki tujuan diatas, praktikum ini juga meemiliki tujuan yaitu
mengisolasi betina virgin. Isolasi merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan
lalat betina yang belum pernah dibuahi oleh lalat jantan sehungga bsa digunakan untuk
persilangan galur murni. Individu betina virgin ini sangat diperlukan untuk penyilangan
antara dua strain yang berbeda. Lalat betina dapat menyimpan dan memakai sperma
suatu pembuahan dalam jangka waktu panjang sehingga dalam percobaan genetika
menggunakan lalat Drosophila yang diperlukan harus betina virgin. Cara melakukan
isolasi betina virgin adalah sebagai berikut :

1. Keluarkan semua lalat dewasa (imago) dari botol kultur yang sudah banyak
mengandung pupa, jangan sampai ada yang tertinggal satu pun.
2. Pindahkan pupa ke dalam sedotan plastik transparan menggunakan sedotan pipa
plastik transparan menggunakan pinset secara hati-hati, lalu tutuplah ujung
sedotan dengan busa.
3. Terakhir, setelah 4 hingga 5 hari amati lalat yang keluar dari pupa. Lalat betina
yang diperoleh adalah virgin.
DAFTAR REFERENSI

Soemartono.1979. Pedoman Praktikum Biologi Umum 3. Gorontalo : UNG.

Anda mungkin juga menyukai