Anda di halaman 1dari 9

Journal of Aquaculture Science July 2021 Vol 6 Issue Spesial: 110-118

DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v5iIS.xx Online pada http://joas.co.id

Prediksi Aktivitas Biologis Metabolite Sekunder Amphora Sp. Secara


insilico: Untuk Pengembangan Bahan Obat Alami
Secondary metabolite prediction Amphora Biological Activity Sp. In
insilico: Natural Remedy For Material Development
Ach. Khumaidi1*, Abdul Wafi, Abdul Muqsith1
1
Program Studi Budidaya Perikanan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Ibrahimy
Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi, Sumberejo, Situbondo, Jawa Timur 68374, Indonesia.
*alamat email: ach.khumaidi@gmail.com

Abstrak
Diatom Amphora sp. merupakan jenis produk budidaya perikanan yang memiliki berbagai
macam jenis metabolite dengan potensi sangat baik untuk dijadikan sebagai bahan dasar obat atau produk
kesehatan lainnya. Analisis insilico ekstrak Amphora sp. dilakukan untuk memprediksi aktivitas biologis
yang dapat dijadikan pijakan pengembangan pemanfaatan produk budidaya perikanan. Penelitian
dilakukan dengan melakukan ekstraksi Amphora sp. menggunakan pelarut etanol dengan metode
sonikasi, hasil ekstraksi dianalisis dengan LC-HRMS, dan hasil pembacaan metabolit kemudian dianalisis
potensi obat dan aktivitas bilogis secara online dengan aplikasi swissADME, Protox II, dan Way2Drug.
Hasil analisis LC-HRMS menunjukkan Amphora sp. yang diekstrak menunjukkan adanya senyawa valine
memiliki kelimpahan tertinggi dengan 17.6% serta senyawa lainnya L-Norleucin, stearamide, palmitoleic
acid, isotretinoin, dan arachidonic acid. Hasil analisis ADME/T menunjukkan bahwa 6 senyawa ekstrak
Amphora sp. memiliki potensi cukup baik sesuai dengan aturan Lipinski rule of five. Aktivitas biologis
juga menunjukkan potensi sebagai agen antiinflamasi, antifungi, antibakteri, antivirus, dan antineoplastik
dengan nilai Pa. berkisar antara 0.260 – 0.873. Hasil ini menunjukkan bahwa pengembangan produksi
budidaya Amphora sp. dan pemanfaatannya sangat luas termasuk pada bidang kesehatan.
Kata Kunci: ADME/T, PASSonline, Amphora sp., sonikasi, akuakultur.

Abstract
Diatom Amphora sp. is a type of aquaculture product that has various types of metabolites with
very good potential to be used as basic ingredients for drugs or other health products. Insilico analysis of
extracts of Amphora sp. was carried out to predict biological activity that can be used as a basis for
developing the use of aquaculture products. The research was conducted by extracting Amphora sp. using
ethanol solvent with sonication method, the extraction results were analyzed by LC-HRMS, and the
metabolite readings were then analyzed for drug potential and biological activity online using
swissADME, Protox II, and Way2Drug applications. The results of the LC-HRMS analysis showed that
the extracted Amphora sp. showed the highest abundance of valine compounds with 17.6% as well as
other compounds L-Norleucin, stearamide, palmitoleic acid, isotretinoin, and arachidonic acid. The
results of the ADME/T analysis showed that the six compounds of Amphora sp. extract had quite good
potential according to the Lipinski rule of five. Biological activity also shows potential as an anti-
inflammatory, antifungal, antibacterial, antiviral, and antineoplastic agent with Pa values ranging from
0.260 to 0.873. These results indicate that the production development of Amphora sp. and its use is very
wide, including in the health sector.
Keyword: ADME/T, PASSonline, Amphora sp., sonication, aquaculture.

JoAS 2021, 6 (IS):110-118. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 110


Journal of Aquaculture Science July 2021 Vol 6 Issue Spesial: 110-118
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v5iIS.xx Online pada http://joas.co.id

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia industri cukup baik untuk pengembangan


mikroalga secara global semakin produksi senyawa bioaktif penting
meningkat. Pada beberapa tahun untuk kesehatan. Menurut Boukhris et
terakhir, mikroalga diproduksi tidak al. (2017) Amphora sp. memiliki
hanya untuk kepentingan sebagai pakan kandungan protein, lipid, gula, dan
alami pada budidaya ikan atau udang. mineral dalam persentase sedang, serta
Metabolite sekunder dalam bentuk metabolit penting seperti polifenol,
senyawa bioaktif yang terkandung di flavonoid, klorofil, karotenoid, dan
beberapa jenis mikroalga seperti asam lemak bioaktif sebagai EPA, serta
polifenol, karotenoid dan berbagai terbukti memiliki aktifitas biologis
macam senyawa aktif lainnya penting sebagai antioksidan dan
diekplorasi sebagai bahan antioksidan, antibakteri. Pada penelitian sebelumnya,
antiviral, dan aktivitas biologis lainnya diungkapkan bahwa Amphora sp. yang
di bidang kesehatan (Haoujar et al., diisolasi dari perairan Situbondo
2019). Produksi metabolit sekunder (Indoensia) memiliki kandungan nutrisi
berbeda dengan produksi makromolekul yang cukup baik (Khumaidi et al.
universal dari metabolisme primer 2020), asam lemak penting (Khumaidi
seperti monosakarida, polisakarida, et al. 2020), meningkatkan
asam amino, protein, dan termasuk lipid kelulushidupan ikan Kerapu Cantang
yang umumnya diproduksi oleh semua yang terinfeksi virus (Khumaidi and
organisme (Silva, Rocha-santos, & Umiyah 2019).
Duarte, 2016). Metabolit sekunder Pengembangan potensi metabolit
memiliki pola distribusi yang sekunder dapat dipelajari berdasarkan
ketersediaan terbatas di alam karena kemiripan strukturalnya dengan
tidak selalu diproduksi pada semua senyawa aktif yang diketahui. Potensi
kondisi kultur dan hanya dapat penggunaan metabolit sekunder
ditemukan pada organisme tertentu atau sebagai agen terapeutik sebagian besar
sekelompok organisme. bergantung pada farmakokinetik dan
Amphora sp., termasuk salah farmakodinamiknya. Fase
satu jenis mikroalga golongan farmakokinetik meliputi absorpsi,
Bacilariophyceae yang memiliki potensi distribusi, metabolisme, dan eliminasi

JoAS 2021, 6 (IS):110-118. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 111


Journal of Aquaculture Science July 2021 Vol 6 Issue Spesial: 110-118
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v5iIS.xx Online pada http://joas.co.id

(ADME) obat, serta dapat dilengkapi Tepung atau bubuk Amphora sp.
dengan nilai toksisitas (T) (Wang et al., berasal dari kultur secara mandiri. Pupuk

2015). Skrining dan optimalisasi sifat yang digunakan saat kultur Amphora sp.
yaitu KNO3, NaH2PO4, Na2EDTA, FeCl3,
ADME/T pada tahap awal proses
Silikate, larutan mikro (Zn Cl2; CoC12;
pengembangan obat diterima secara luas
6H2O; (NH4)6,MO7,O24,4H2O; CuSO4;
(Waterbeemd and Gifford 2003). Selain
5H2O), dan vitamin (B1 dan B12). Kualitas
itu, aktivitas biologis dari metabolite
air pada saat kultur dikondisikan optimal
sekunder dapat diprediksi menggunakan sesuai pertumbuhan Amphora sp. Panen
aplikasi berbasis website Prediction of Amphora sp. dilakukan pada hari ke-5
activity spectra for substances (PASS) kultur dengan kepadatan 230 x 104 sel/cm.
(Lagunin, Stepanchikova, Filimonov, & Hasil pemanenan Amphora sp. dikeringkan
Poroikov, 2000). Prediksi PASS pada kondisi suhu ruangan selama 3 hari,
menganalisis aktivitas biologis suatu kemudian diblender untuk mendapatkan

senyawa berdasarkan strukturnya. Amphora sp. dalam bentuk tepung atau


bubuk.
Penelitian ini bertujuan: 1) mengetahui
- Ekstraksi
kandungan bioaktif Amphora sp., 2)
Amphora sp. diekstraksi dengan
mengetahui potensi agen terapeutik dan
metode sonikasi menggunakan pelarut
aktivitas biologis yang dilakukan secara
etanol pa. dengan perbandingan 1 : 10 yaitu
insilico. Hasil penelitian ini dapat bubuk Amphora sp. (30 gr) : pelarut (300
dijadikan dasar pengembangan ml). Sonikasi dilakukan dengan 20 Khz
pemanfaatan metabolit sekunder selama 15 menit. Hasil sonikasi dilakukan
Amphora sp. di bidang kesehatan dan penyaringan menggunakan kertas saring
lainnya. (Whatman no. 42) untuk memisahkan
METODE PENELITIAN ampas dengan ekstrak hasil pelarutan.

Waktu dan lokasi penelitian Filtrat yang dihasilkan, kemudian


dipekatkan dengan cara dievaporasi dengan
Penelitian dilaksanakan pada
rotary evaporator vacum pada suhu 40 oC,
periode 2019-2020 di laboratorium
kecepatan 60 rpm, dan tekanan 200 mBar.
Pakan Alami BPBAP Situbondo, dan
Selanjutnya dilakukan penghitungan
Laboratorium Sentral Ilmu Hayati
rendemen dengan menggunakan :
(LSIH) Universitas Brawijaya. % rendemen =
Rancangan penelitian
- Bubuk Amphora sp.
LC-HRMS

JoAS 2021, 6 (IS):110-118. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 112


Journal of Aquaculture Science July 2021 Vol 6 Issue Spesial: 110-118
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v5iIS.xx Online pada http://joas.co.id

Profiling bioaktif ekstrak (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/)


Amphora sp. dilakukan dengan LC- seperti sinonim, canonical SMILES dan
HRMS mengikuti Najafian dan Babji Isomeric SMILES, serta struktur 3D
(2014) dengan modifikasi. Ekstrak senyawa bioaktif. Prediksi
Amphora sp. dilarutkan dengan pelarut farmakokinetika ADME
etanol dengan volume final 1300 µl. (http://www.swissadme.ch/) dan
LC-HRMS yang digunakan model toksisitas
Thermo Scientific Dionex Ultimate http://tox.charite.de/protox_II/, prediksi
3000RSLCnano dengan microflow bioaktivitas dengan PASS online
meter dengan dilengkapi auto sampler, (http://www.way2drug.com/PASSOnlin
binary pump, column compartment dan e/index.php).
Diode Array Detector untuk scanning
spektroskopik. Data MS diperoleh HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan pemindaian secara penuh pada Hasil analisis data kromatogram
resolusi 70.000. Sedangkan data LC-HRMS terdapat enam puluh dua
kromatogram yang diperoleh didasarkan (62) kromatogram (Gambar 1). Dari
dari sistem atau library mz Cloud yang hasil tesebut dilakukan filterisasi
digunakan. berdasarkan angka mzCloud BestMact
Analisis data (Insilico) ≥80 serta senyawa yang memiliki
Analisis potensi agen terapeutik relative kelimpahan yang besar. Hasil
dari ekstrak Amphora sp. mengacu pada filterisasi menunjukan ada enam
Amin et al., (2018). Beberapa senyawa senyawa aktif yang diduga kuat
bioaktif hasil dari analisis LC-HR/MS merupakan senyawa aktif dari ekstrak
diolah dan dianalisis secara insilico. Amphora sp (Tabel 1). Prediksi stuktur
Informasi fitokimia bioaktif Amphora senyawa kimia diakses melalui laman
sp. diperoleh dengan cara mengakses (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/).
server RT: 0.00 - 30.01
PubChem
0.96 NL:
100 6.49E9
1.02 TIC MS
95 hC_FullScr
een_Pos_1
90

85

80 1.09

75

70
1.13
65

60
Relative Abundance

55

50 26.43

45

40

35

30

25

20
26.31
15

10 1.33
5.33
1.54 1.80 5.40 26.66 28.07
5 4.81 5.16 6.60 8.44 9.70 10.26 10.96 12.30 13.44 14.07 16.52 16.66 16.81 18.67 19.37 28.48
20.57 21.34 22.11
23.46 25.18
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Time (min)

JoAS 2021, 6 (IS):110-118. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 113


Journal of Aquaculture Science July 2021 Vol 6 Issue Spesial: 110-118
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v5iIS.xx Online pada http://joas.co.id

Gambar 1. Spektrum LC-HRMS ekstrak Amphora sp.

Tabel 1. Hasil LC-HRMS ekstrak Amphora sp.

mzCloud Kelimpahan
Name Formula RT [min] Area (Max.)
Best Match (%)
Valine C5 H11 N O2 0.931 21,148,092.11 82.6 17.6
L-Norleucine C6 H13 N O2 0.93 10,583,783.92 84.3 8.8
Stearamide C18 H37 N O 20.523 8,220,643.35 86.5 6.9
Palmitoleic acid C16 H30 O2 16.624 4,411,520.04 90 3.7
Isotretinoin C20 H28 O2 11.86 2,306,530.66 83.7 1.9
Arachidonic
C20 H32 O2 16.619 1,833,046.56 95.2 1.6
acid

Hasil analisis menunjukkan valacyclovir (Valtrex) (Ormrod, Scott,


bahwa senyawa Valine memiliki & Perry, 2000) dan valganciclovir
kelimpahan tertinggi dengan 17.6% (Valcyte) (Curran & Noble, 2001) yang
pada waktu retensi 0.931, dan diikuti dapat melawan herpes simplex virus
senyawa lainnya seperti pada (Tabel 1) tipe I dan tipe II, varicella zoster virus
dan terakhir Arachinoic acid 1.6% pada dan human cytomegalovirus (HCMV).
waktu retensi 16.624. Enam senyawa Selain Valine, senyawa lain
tersebut memiliki rentang mzCloud seperti L-Norleucine banyak digunakan
BestMatch >80. untuk mengatasi penyakit Alzheimer
Valine (L-valine), asam amino-α (Clementi & Misiti, 2005). Searamide
yang memiliki fungsi penting dalam memiliki aktivitas antibakteri
sintesis bioprotein. Secara spesifik, Staphylococcus epidermidis (Ahmed et
asam amino ini tidak dapat dibentuk al., 2017). Palmitoleic acid, atau (9Z)-
atau diproduksi oleh tubuh manusia dan hexadec-9-enoic acid dapat berfungsi
hewan, yang berarti asam amino ini untuk menurunkan resiko diabetes dan
harus ditambahkan dari luar tubuh menurunkan resiko kardiovaskular
melalui makanan. Asam amino esensial (Mozaffarian et al., 2010; Stefan et al.,
ini berperan dalam kelancaran sistem 2010). Isotretinoin termasuk turunan
saraf dan fungsi kognitif, perbaikan dari vitamin A yang telah banyak
jaringan yang rusak serta peningkatan digunakan dalam pengobatan jerawat
sistem kekebalan tubuh. Selain itu, L- dengan peran mempengaruhi
valine banyak digunakan untuk bahan perkembangan siklus sel, diferensiasi
pembuatan antivirus seperti sel, kelangsungan hidup sel dan

JoAS 2021, 6 (IS):110-118. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 114


Journal of Aquaculture Science July 2021 Vol 6 Issue Spesial: 110-118
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v5iIS.xx Online pada http://joas.co.id

apoptosis. Isotretinoin juga dinilai mendasar pada fungsi otak dan otot
efektif untuk pengobatan ficulitis terutama pada kasus infeksi
eosinofilik yang berhubungan dengan Schistosoma mansoni dan S.
human immunodeficiency virus (Layton, Haematobium. ARA juga memiliki
2009). fungsi mampu meningkatkan dan
Arachidonic acid (ARA) memodulasi respons imun tipe 2, yang
merupakan asam lemak omega-6 tak mengatur resistensi terhadap parasit dan
jenuh ganda 20:4 (ω-6), atau 20:4 serangan alergen (Tallima & El Ridi,
(5,8,11,14) yang memiliki peran 2018).

Tabel 2. Analisis ADME senyawa aktif ekstrak Amphora sp.

LD50
Canonical TPSA Log P Toxicit
Name MW HBA HBD (mg/kg
SMILES (AO) (iLOGP) y Class
)
CC(C)C(C(= 117.07
Valine 3 2 63.3 1.03 12680 6
O)O)N 898
CCCCC(C(= 131.09
L-Norleucine 3 2 63.2 1.17 260 3
O)O)N 45
CCCCCCC
CCCCCCC 283.28
Stearamide 1 1 43.09 4.22 958 4
CCCC(=O) 67
N
CCCCCCC=
254.22
Palmitoleic acid CCCCCCC 2 1 37.3 3.53 48 2
409
CC(=O)O
CC1=C(C(C
CC1)(C)C)C
300.20
Isotretinoin =CC(=CC= 2 1 37.3 3.68 1100 4
833
CC(=CC(=O
)O)C)C
CCCCCC=C
Arachidonic CC=CCC=C 304.23
2 1 37.3 4.64 10000 6
acid CC=CCCCC 961
(=O)O
MW: molecular weight; HBA: Hydrogen bond acceptor; HBD: Hydrogen bound donor; TPSA: Topology Polar Surface Area,;
iLOGP: Partition coeffition.
bahwa nilai MW yang melebihi 500
Senyawa aktif Amphora sp. g/mol memiliki aktivitas bioavabilitas,
memiliki berat molekul antara 117 – penyerapan fraksi, dan pembersihan
304 g/mol memperlihatkan nilai pada ginjal yang rendah.
biovabilitas, penyerapan fraksi, dan Nilai TPSA pada semua
pembersihan pada ginjal yang baik. senyawa aktif juga memiliki nilai ≤ 140,
Lipinski et al., (2012) mengungkapkan yang mengindikasikan senyawa aktif

JoAS 2021, 6 (IS):110-118. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 115


Journal of Aquaculture Science July 2021 Vol 6 Issue Spesial: 110-118
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v5iIS.xx Online pada http://joas.co.id

dapat mudah masuk ke dalam sel Hasil prediksi aktivitas biologis


(Aristyani et al., 2018). Nilai toksisitas menunjukkan senyawa aktif ekstrak
(LD50) ekstrak Amphora sp. Amphora sp. memiliki aktivitas sebagai
agen antiinflamasi, antifungi,
menunjukkan nilai toksisitas berkisar 48 antibakteri, antivirus, dan antineoplastik
– 12680 mg/kg dan dikategorikan dalam dengan nilai Pa. berkisar antara 0.260 –
kelas 2 - 6. Senyawa Palmitoleic acid 0.873 (Gambar 2). Dari enam senyawa
menunjukkan nilai toksisitas tertinggi ekstrak Amphora sp., valine dan
yaitu 48 mg/kg dan berada pada kelas 2 stearamide menunjukkan belum
toksisitas. Supandi et al., (2018) memiliki aktivitas antioksidan secara
mengungkapkan semakin tinggi nilai langsung.
LD50, maka nilai toksisitasnya semakin
rendah terhadap hewan coba.
Antioxidant
Antioneoplastic
Antiviral
Antibacterial
Antifungal
Anti-inflamatory

Arachidonic acid

Isotretinoin
Molecule

Palmitoleic acid

Stearamide

L-Norleucine

Valine

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8


Probability activity (Pa.)
Gambar 2. Analisis aktivitas biologis PASS ekstrak Amphora sp.

Tabel 3. Prediksi aktivitas antivirus ekstrak Amphora sp.

Antiviral
Name Picorna Influen Poxvir Adhenov Cytomega Herpesvi
Rhinovirus
virus za us irus lovirus rus
Valine 0.743 0.511 0.469 0.512 0.419 0.441 0.421
L-Norleucine 0.794 0.66 0.602 0.523 0.479 0.408 0.378
Stearamide 0.666 0.575 0.586 0.473 0.431 0.37 0.371
Palmitoleic acid 0.628 0.652 0.482 0.483 0.637 0.558 0.433

JoAS 2021, 6 (IS):110-118. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 116


Journal of Aquaculture Science July 2021 Vol 6 Issue Spesial: 110-118
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v5iIS.xx Online pada http://joas.co.id

Isotretinoin 0.391 0.262 - 0.263 0.403 0.214 0.42


Arachidonic acid 0.597 0.599 0.429 0.461 0.623 0.533 0.421

Secara spesifik juga dilakukan sonikasi menunjukkan adanya beberapa


analisis pada aktivitas antivirus metabolit sekunder yaitu valine, L-
(Gambar 3). Hasil analisis menunjukkan Norleucine, stearamide, palmitoleic
bahwa senyawa aktif ekstrak Amphora acid, isotretinoin, dan arachidonic acid.
sp. memiliki aktivitas antivirus pada Metabilit sekunder Amphora sp. secara
Cytomegalovirus, Rhinovirus, insilico menunjukkan potensi agen
Adhenovirus, Poxvirus, Influenza, dan terapeutik sebagai antineoplastik,
Picornavirus. Prediksi aktivitas kuat antibakteri, antifungi, antioksidan, dan
sebagai antivirus dengan nilai ≥ 0.7 antivirus.
terlihat pada Valine dan L-Norleucine DAFTAR PUSTAKA
yang memiliki aktivitas anti Ahmed, S., Liu, H., Ahmad, A., Akram, W.,
Abdelrahman, E. K. N., Ran, F., … Hu,
Picornavirus dengan nilai Pa. (0.743 X. Frontiers in Microbiology (2017).
8(OCT): 1–11.
dan 0.794). Nilai prediksi PASS ≥ 0.7
Amin, M., Putra, K. S., Amin, I. F., Earlia, N.,
(kotak biru) pada Tabel 3 menunjukkan Maulina, D., Lukiati, B., & Lestari, U.
Biology, Medicine, & Natural Product
aktivitas yang sangat memungkinkan Chemistry, (2018) 7(1): 27–31.
terjadi dalam percobaan secara invivo,
Aristyani, S., Nur, M. I., Widyarti, S., Sumitro,
dan memiliki kemungkinan kesamaan S. B., Sciences, N., & Sciences, N. 2018.
In silico study of active compounds
dengan obat lain yang sudah dikenal ADMET Profiling in Curcuma
xanthorrhiza Roxb and Tamarindus indica
(Lagunin et al., 2000). Melihat hasil as Tuberculosis Treatment. Jurnal Jamu
Indonesia, 3(3): 101–108.
prediksi aktivitas biologis secara
Boukhris, S., Athmouni, K., Hamza-Mnif, I.,
insilico, menunjukkan bahwa metabolit Siala-Elleuch, R., Ayadi, H., Nasri, M., &
sekunder dari Ekstrak Amphora sp. Sellami-Kamoun, 2017. A. BioMed
Research International.
memiliki potensi yang cukup baik untuk
Clementi, M. E., & Misiti, F. 2005. Substitution
dikembangkan sebagai bahan dasar obat of methionine 35 inhibits apoptotic effects
of Aβ(31-35) and Aβ(25-35) fragments of
atau agen terapeutik di bidang amyloid-beta protein in PC12 cells.
Medical Science Monitor, 11(11): 381–
kesehatan. 385.

Curran, M., & Noble, S. 2001. Valganciclovir.


KESIMPULAN Drugs, 61(8): 1145–1150.
Amphora sp. yang diekstrak
Haoujar, I., Cacciola, F., Abrini, J., Mangraviti,
dengan pelarut etanol dengan metode D., Giuffrida, D., El Majdoub, Y. O., …
Senhaji, N. S. Molecules (2019). 24(22):

JoAS 2021, 6 (IS):110-118. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 117


Journal of Aquaculture Science July 2021 Vol 6 Issue Spesial: 110-118
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v5iIS.xx Online pada http://joas.co.id

1–17. Reviews (2012). 64(SUPPL.): 4–17.

Khumaidi, A, Iranawati, F., Kilawati, Y., Mozaffarian, D., Cao, H., King, I. B., Lemaitre,
Yanuhar, U., & Fadjar, M. 2020. R. N., Song, X., Siscovick, D. S., &
Morphology , molecular , and nutritional Hotamisligil, G. S. American Journal of
value of Amphora sp . from coastal water Clinical Nutrition (2010). 92(6): 1350–
of the grouper cultivation center 1358.
(Situbondo, Indonesia). Ecology,
Environment and Conservation, 26(2): Ormrod, D., Scott, L. J., & Perry, C. M. Drugs
943–949. (2000). 59(4): 839–863.

Khumaidi, A, & Umiyah, A. 2019. Potensi Silva, R. P. F. F., Rocha-santos, T. A. P., &
Antivirus Viral Nervous Necrosis Ekstrak Duarte, A. C. 2016. Supercritical fluid
Metanol Amphora sp . pada Ikan Kerapu extraction of bioactive compounds. TrAC
Cantang ( Epinephelus sp .). Samakia: Trends in Analytical Chemistry, 76: 40–
Jurnal Ilmu Perikanan, 10(2): 114–120. 51.

Khumaidi, Ach, Iranawati, F., Fadjar, M., Stefan, N., Kantartzis, K., Celebi, N., Staiger,
Maftuch, Masruri, Yanuhar, U., & H., Machann, J., Schick, F., … Häring, H.
Kilawati, Y. 2020. Fatty acid profile and U. Diabetes Care (2010). 33(2): 405–407.
in silico pharmacological study of diatom
amphora sp. AACL Bioflux, 13(4): 2050– Supandi, Yeni, & Merdekawati, F. Journal of
2060. Applied Pharmaceutical Science (2018).
8(9): 119–129.
Lagunin, A., Stepanchikova, A., Filimonov, D.,
& Poroikov, V. Bioinformatics Tallima, H., & El Ridi, R (2018). Journal of
Applications Note (2000). 16(8): 747–748. Advanced Research, 11: 33–41.
https://doi.org/10.1093/bioinformatics/16.
8.747 van de Waterbeemd, H., & Gifford, E. Nature
Reviews Drug Discovery (2003). 2(3):
Layton, A. Dermato-Endocrinology (2009). 192–204.
1(3): 162–169.
Wang, Y., Xing, J., Xu, Y., Zhou, N., Peng, J.,
Lipinski, C. A., Lombardo, F., Dominy, B. W., Xiong, Z., & Liu, X. Quarterly Reviews of
& Feeney, P. J. Advanced Drug Delivery Biophysics (2015). 48(4): 488–515.

JoAS 2021, 6 (IS):110-118. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 118

Anda mungkin juga menyukai