Anda di halaman 1dari 11

Jum'at, 14 juli 2023

REVIEW JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL

ALKALOIDA PADA BAHAN ALAM FARMASI DAN PRODUK HASIL


BIOSINTESISNYA

Tugas mata kuliah kimia bahan alam farmasi

Dosen pengampu: Dr.Wardatul Hasna,M.Pd

Disusun oleh:
Putri Nabila
Semester 4

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SAINS CUT NYAK DHEIN

LANGSA

2023
REVIEW JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL

I. Jurnal 1

Judul POTENSI TUMBUHAN KELAKAI (stenochlaena


palustris(Brumf.F.)Bedd.) ASAL KALIMANTAN TENGAH
SEBAGAI AFFRODISIAKA

Jurnal Jurnal kesehatan

Vol dan hal vol3 hal10

Tahun 2018

Penulis Fahruni, Rezqi handayani, Susi novianti

Reviewer Putri Nabila (2105068)

Tanggal 14 juli 2023

Tujuan penelitian Untuk mengetahui kandungan senyawa aktif pada akar


kelakai yang berkhasiat sebagai affrodisiaka dan untuk
mengetahui profil kromatogravi lapis tipis senyawa aktif
yang terkandung dalam akar kelakai
Subjek penelitian Akar tumbuhan kelakai

Metode penelitian Indentifikasi senyawa kimia pada aleuron, tanin, katekol,


flavonoid, alkaloid, saponin, dan steroid terhadap
simplisia serbuk dan ekstrak etanol akar kelakai.
Hasil penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akar kelakai
mengandung senyawa aktif yang berpotensi sebagai
frodisiaka yaitu alkaloid. sedangkan profil KLT yang
didapat adalah terdapatnya penampakan noda pada
eluen non polar dengan perbandingan 7:3 8:2 9:4 dengan
masing masing nilai Rf 0,70 cm (7,3) 0,94 cm(8,2) 0,94 cm
(9:4)
Kekuatan Artikel ini memberikan penjelasan bahwa akar kelakai
penelitian memiliki kandungan alkaloid dan senyawa aktif yang berpotensi
sebagai frodisiaka.

Kelemahan Tidak ada batasan atau kekurangan khusus yang di


sebutkan
penelitian dalam artikel .

Kesimpulan Sebagai kesimpulan, akar kelakai mempunyai kandungan


alkaloid dan saponin.

II. Jurnal 2

Judul INDENTIFIKASI SENYAWA ALKALOID DARI BATANG


KARAMUTING ( rhodomyrtus tomentosa) SEBAGAI
BAHAN AJAR BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X
Jurnal Jurnal pendidikan biologi

Vol dan hal 2(3) & 231-236

Tahun November 2016

Penulis Retno ningrum, Elly purwati, Sukarsono

Reviewer Putri Nabila (2105068)

Tanggal 14 juli 2023

Tujuan penelitian Untuk mengetahui jenis jenis senyawa alkaloid pada batang
karamunting dan mengetahui pemamfaatan sebagai bahan
ajar biologi berupa LKS.
Subjek penelitian Batang karamunting

Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan alat uji LC-MS (liqiud
cromatography-mas spectroscopy)

Hasil penelitian Pembahasan hasil menunjukkan bahwa jenis jenis


senyawa alkaloid yang terdapat pada batang
karamunting adalah maritidine (BM 288 m/z),
deoxytazettine (BM216 m/z) dan homolycorine (BM
316 m/z). Hasil penelitian dimanfaatkan sebagai
bahan ajar biologi di SMA kelas X semester 1 pada
materi pokok kenekaragaman hayati.
Kekuatan penelitian Artikel ini memberikan informasi detail tentang
indentifikasi senyawa alkaloid dari batang karimunting
sebagai bahan ajar biologi untuk sma kelas X
Kelemahan menginat peneliti hanya meneliti batang dari karimunting
penelitian
diharap kedepannya dapat meneliti bagian bagian yang
lain dari pohon karimunting
Kesimpul berdasarkan hasil dari data disimpulkan sebagai berikut
an ditemukan jenis jenis alkaloid pada batang karimunting
seperti martidine, homolycorine, barberine, ismine, dan
deoxytazettine.

III. Jurnal 3

Judul PROFIL FITOKIMIA SELADA LAUT ( Ulva lactuca) DAN


MIKRO ALGA FILAMEN (Spirogyra sp) SEBAGAI BAHAN
ALAM BAHARI POTENSIAL DARI PERAIRAN INDONESIA
Jurnal Jurnal ilmiah farmasi

Vol dan hal 7(2) 88-101

Tahun Desember 2019

Penulis Ari Sri Windyaswari1, Elfahmi2, Fahrauk Faramayuda1,


Soraya Riyanti1, Oktiyas Muzaky Luthfi3,Inna Puspa
Ayu4,Niken Tunjung Murti Pratiwi4,
Khaerunnisa Harisqi Nurul Husna1,Ridzka Maghfira
Reviewer Putri Nabila (2105068)

Tanggal 14 juli 2023


Tujuan penelitian Untuk mengetahui profil fitokimia yang meliputi
pemeriksaan organoleptik, mikroskopik, penapisan
fitokimia metabolit primer dan sekunder serta potensi
antioksidan yang dimiliki oleh selada laut dan ganggang
hijau yang tumbuh di perairan Indonesia, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan alam.
Subjek penelitian Selada laut dan mikro argafilamen

Metode penelitian Pengumpulan data dan sampel uji coba, kemudian dibuat
dalam bentuk simplisia. Standarisasi Simplisia.
Standarisasi simplisia dan ekstrak secara kualitatif yang
dilakukan meliputi parameter spesifik ekstrak dan
simplisia yaitu pemeriksaan organoleptis, mikroskopik,
penapisan fitokimia dan penentuan pola kromatogram.

Hasil penelitian Hasil pengujian kualitatif pada selada laut (Ulva lactuca)
menunjukkan kandungan metabolit primer dan sekunder
berturut-turut adalah karbohidrat, protein, alkaloid,
flavonoid, mono dan seskuiterpenoid. Sementara itu
mikroalga (Spirogyra sp) mengandung karbohidrat,
protein, alkaloid, flavonoid, fenolik, tannin, kuinon, mono
dan seskuiterpenoid. Pola kromatogram selada laut (Ulva
lactuca) dan mikroalga (Spirogyra sp) mendeteksi
aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh metabolit
sekunder yaitu fenol, tannin, flavonoid, mono dan
seskuiterpenoid. Profil senyawa antioksidan memiliki
tingkat semipolar hingga polar. Hasil uji pendahuluan
aktivitas antioksidan menggunakan metode dinamolisis
menunjukkan selada laut (Ulva lactuca) dan mikroalga
filamen (Spirogyra sp) memiliki aktivitas antioksidan dan
berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber
antioksidan alam.
Kekuatan Artikel ini menyajikan hasil penelitian nya secara terperinci
penelitian dan artikel ini memberika pengetahuan yang penting
untuk studi lebih lanjutnya.

Kelemaha Tidak ada


n
Kesimpulan Selada hijau (Ulva lactuca) dan mikroalga filamen
mengandung karbohidrat dan protein. Metabolit
sekunder yang terdeteksi pada simplisia selada hijau
(Ulva lactuca) adalah alkaloid, flavonoid, mono dan
seskuiterpenoid. Disisi lain, simplisia mikroalga filamen
(Spirogyra sp) mengandung alkaloid, flavonoid, fenol,
kuinon serta mono dan seskuiterpenoid. Berdasarkan
kepolaran, senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan
pada simplisia selada laut (Ulva lactuca) dan simplisia
mikroalga filamen (Spirogyra sp) termasuk kedalam
golongan semi polar hingga polar yang terpola dalam
kromatogram dengan system pengelusi bervariasi.
Umumnya, metabolit sekunder yang memiliki aktivitas
antioksidan alam golongan semi polar hingga polar
adalah golongan fenolik dan turunannya yaitu tannin,
flavonoid serta senyawa terpenoid sederhana (mono dan
seskuiterpen). Penelitian ini berhasil mengidentifikasi
aktivitas antioksidan pada simplisia selada hijau (Ulva
lactuca) dan mikroalga filamen (Spirogyra sp) secara
kualitatif. Oleh karena itu, perlu dilakukan penetapan
kadar aktivitas secara kuantitatif dengan parameter uji
adalah nilai peredaman radikal bebas adalah IC50. Jika
nilai IC50 <50 ppm maka kedua simplisia bahari yaitu
selada laut (Ulva lactuca) dan mikrolaga filamen
(Spirogyra sp) memiliki intensitas sangat kuat sebagai
antioksidan dan merupakan bahan alam bahari potensial
untuk dikembangkan menjadi sumber antioksidan alam.
I. Jurnal 4

Judul SKRINING FITOKIMIA DAN KANDUNGAN TOTAL


FLAVANOID PADA BUAH Carica pubescens Lenne & K.
Koch DI KAWASAN BROMO, CANGAR, DAN DATARAN
TINGGI DIENG
Jurnal Jurnal Kimia farmasi

Vol dan hal 5(2) 73-82

Tahun 2 Maret 2015

Penulis Eko Budi Minarno

Reviewer Putri Nabila (2105068)

Tanggal 14 juli 2023

Tujuan penelitian Untuk mengetahui hasil fitokimia dan kandungan total


flavanoid sampel buah C. pubescens yang tumbuh di
Cangar, Bromo, dan Dataran Tinggi Dien

Subjek penelitian Carica pubescens Lenne & K.


Metode penelitian Uji kualitatif dan kuantitatif dilakukan di Laboratorium
Jurusan Biologi dan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Analisis flavonoid total menggunakan spektrofotometer
pada λ = 510 nm. Hasil uji skrining fitokimia kualitatif

Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel positif


mengandung flavonoid, polifenol, tanin, dan triterpenoid.
Hasil uji kuantitatif menunjukkan bahwa C. pubescens di
Cangar mengandung total flavonoid setara quercetin
dengan nilai 800 mg/L, Bromo dengan nilai 816,65 mg/L,
dan Dataran Tinggi Dieng dengan nilai 633,35 mg/L.

Kekuatan Artikel ini menyajikan hasil penelitian yang dilakukan


penelitian dengan terperinci dan terstruktur.

Kelemaha Tidak ada batasan atau kekurangan khusus yang


n disebutkan dalam artikel.
penelitian
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut.
1. Hasil uji kualitatif melalui skrining fitokimia
terhadap sampel C. pubescens yang tumbuh di kawasan
Cangar, Bromo, dan Dataran Tinggi Dieng menunjukkan
bahwa sampel tersebut positif memiliki kandungan
flavanoid, polifenol dan tanin, serta triterpenoid.
2. Hasil uji kuantitatif menunjukkan bahwa pada C.
pubescens yang tumbuh di kawasan Cangar memiliki
kandungan total flavanoid ekuivalen kuersetin sebesar
800 mg/L, di Bromo sebesar 816,65 mg/ L, dan Dataran
Tinggi Dieng sebesar 633,35 mg/L.
Jurnal 5

Judul Kajian Literatur Uji Aktivitas Antikanker Payudara


Tanaman Ranti (Solanum nigrum Linn.) Secara in vitro
dan in vivo.

Jurnal Jurnal biologi

Vol dan hal 4(2) 44-53

Tahun 2021

Penulis Rina Nurmaulawati1, Ika Purwidyaningrum1, Ana Indraya

Reviewer Putri Nabila (2105068)

Tanggal 14 juli 2023

Tujuan penelitian Kajian literatur ini bertujuan memberikan sistematik


review aktivitas antikanker payudara(Solanum nigrum L.)
meliputi bagian tanaman, pelarut, cara ekstraksi, serta
mekanisme molekuler zat aktif secara in vitro dan in vivo
Subjek penelitian Tamanan rianti

Metode penelitian Metode kajian literatur adalah metode prisma dengan


tahapan penentuan topik, penentuan rumusan masalah,
pengumpulan data dari jurnal penelitian hasil
penelusuran melalui google scholar dengan kata kunci
cytotoxicity Solanum nigrum L. as anti-breast cancer in
vitro and in vivo, menganalisis data dalam bentuk
kelompok tabel, mengekstraksi data sesuai kriteria
inklusi dan menarik kesimpulan sesuai rumusan
masalah. Daun, batang, buah matang, buah mentah
dengan ekstraksi, perkolasi, dan shokletasi
menggunakan pelarut air, etanol, n-heksan, dan etil
asetat memiliki aktivitas antikanker payudara.
Hasil penelitian Senyawa dan golongan senyawa aktif yang berperan
sebagai antikanker payudara pada Solanum nigrum L.
adalah alkaloid, steroid, flavonoid, tanin, karbohidrat,
dan saponin, polisakarida rhamnosa, glukosa dan
galaktosa, fenolik, kumarin, asam gentisik, luteolin,
apigenin, kaempferol, m- asam kumarat, antosianidin,
alfa solanin. Mekanisme molekuler zat aktif ekstrak
Solanum nigrum L. sebagai agen kemoterapi diantaranya
sebagai antioksidan, menginduksi apoptosis,
menginhibisi proliferasi, dan menstimulasi respon imun,
menginduksi aktivitas fagositosis.

Kekuatan Artikel ini memberikan tinjauan menyeluruh


penelitian terhadap penelitiannya.

Kelemaha Keterbatasannya pada penelitian ini ialah tidak


n mendapatkan hasil yang sesuai
penelitian
Kesimpulan 1. Bagian tanaman ranti (Solanum nigrum L.) yang memiliki
aktivitas sebagai anti kanker payudara, yaitu :
Herba/seluruh tanaman (Anindyajati et al., 2011; Razali F,
2017); Buah (Gheewala et al., 2012; Shirkavad et al., 2019;
buah hijau mentah : El Hawari et al., 2015; Rahmaniyah Z,
2019; buah matang : Churiyah et al., 2020), Daun (El Hawari
et al., 2015; Razali F, 2017; Ahmad R et al., 2017); batang
(Razali F, 2017; Ahmad R et al., 2017); akar (AhmadR et al.,
2017).
2. Pelarut dan metode yang digunakan untuk membuat
ekstrak dan fraksi tanaman ranti (Solanum nigrum L.)
adalah maserasi etanol (Anindyajati et al.,2011; (El Hawari
et al., 2015; Churiyah et al., 2020; perkolasi etanol
(Gheewala et al., 2012 ), maserasi bertingkat n heksan, etil
asetat, metanol (Rahmaniyah Z, 2019); dan shokletasi
petrolum eter, etanol (Razali F, 2017).
3. Golongan senyawa dan senyawa aktif yang berperan
sebagai anti kanker payudara pada tanaman ranti
(Solanum nigrum L.) diantaranya adalah alkaloid, steroid,
flavonoid, tanin, karbohidrat, dan saponin (El Hawari et al.,
2015);
lainnya berupa asam lemak tidak jenuh yaitu asam
oktadekadienoat (asam linoleat) dengan kadar
16,86+0,440% dan beberapa asam lemak dari kelompok
asam n-oktadesenoat dengan kadar 19,65+0,873%. Pada
penelitian ini juga dilakukan reaksi transesterifikasi
minyak ginseng Jawa menjadi biodiesel. Reaksi
transesterifikasi pada 9,8 gram minyak ginseng Jawa
menggunakan katalis NaOH sebesar 0,3% berat minyak
dan metanol 2 gram pada suhu di atas 68C selama 1 jam
ternyata belum berhasil.

Anda mungkin juga menyukai