Anda di halaman 1dari 14

KANDUNGAN DAN PROFIL FLAVANOID DAN ASAM FENOLIK

SENYAWA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KAPASITAS


ANTIOKSIDAN UNTUK BERBAGAI BUAH VACCINIUM BARAT LAUT
(Makalah Praktikum Kimia Organik 1)

Oleh

Indra Prasetya

1817011039

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019
2

Judul Percobaan : Konten dan Profil Flavanoid dan Asam Fenolik Senyawa

Dalam Hubungannya Dalam Kapasitas Antioksidan Untuk

Berbagai Buah Vaksin Northwest

Tanggal Percobaan : 11 September 2019

Tempat Percobaan : Laboratorium Kimia Organik

Nama : Indra Prasetya

NPM : 1817011039

Jurusan : Kimia

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Kelompok : Tiga (III)

Bandarlampung, 11 September 2019

Mengetahui,

Asisten

Salsabila Firdausiah
NPM.1517011019
3

DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
I. PENDAHULUAN............................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan Percobaan...............................................................................................5
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................6
III.METODE PENELITIAN................................................................................................9
A. Bahan Kimia.......................................................................................................9
B. Prosedur Pengambilan Sampel...........................................................................9
IV.PEMBAHASAN............................................................................................................11
V. KESIMPULAN..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14
4

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki banyak jenis tanaman yang dapat dibudidayakan karena


bermanfaat dan kegunaannya besar bagi manusia dalam hal pengobatan. Dalam
tanaman ada banyak komponen kimia yang dapat digunakan sebagai obat. Pada
saat ini, banyak orang yang kembali menggunakan bahan-bahan alam yang dalam
pelaksanaannya membiasakan hidup dengan menghindari bahan-bahan kimia
sintesis dan lebih mengutamakan bahan-bahan alami. Ada banyak pengobatan
dengan bahan alam yang dapat dipilih sebagai solusi mengatasi penyakit yang
salah satunya ialah penggunaan ramuan obat berbahan herbal.

Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan yang dapat


menghambat pertumbuhan radikal bebas. Flavonoid salah satu kelompok senyawa
metabolit sekunder yang paling banyak ditemukan di dalam jaringan tanaman.
Flavanoid dimiliki oleh sebagian besar tumbuhan hijau dan biasanya
terkonsentrasi pada biji, buah, kulit buah, kulit kayu, daun, dan bunga. Flavonoid
memiliki cincin benzen bebas, dalam metabolismenya cincin benzen ini dibantu
oleh beberapa enzim yaitu enzim mikrosomal P-450, enzim epoksida hidrase, dan
enzim glutation-S-transferase akan membentuk isoflavon diketon dan isoflavon
diol epoksida yang merupakan senyawa metabolit aktif. Enzim akan mengoksidasi
senyawa isoflavonoid dan membentuk molekul oksida yang tidak stabil dan
berubah menjadi diol epoksida dan diketon yang cenderung berikatan dengan
gugus basa nirogen pada asam nukleat, sehingga akan menyebabkan terjadi
mutagen yang mengakibatkan timbulnya penyakit kanker dan tumor.
5

B. Rumusan Masalah

1. Apakah judul jurnal yang didapat?


2. Berapakah indeks jurnal yang didapat?
3. Apakah kualitas dari jurnal tersebut?
4. Siapakah publisher dari jurnal yang diunduh?
5. Apakah inti dari isi jurnal?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui berbagai literatur
yang digunakan dalam kimia organik serta dapat menyimpulkan informasi ilmiah
yang didapat dari suatu sumber dengan tepat.
6

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan merupakan tempat terjadinya sintesis senyawa organik yang kompleks


sehingga menghasilkan sederet golongan senyawa dengan berbagai macam struktur.
Usaha pencarian senyawa baru terhadap tumbuhan yang belum banyak diteliti akan
lebih menarik karena kemungkinan lebih besar menemukan senyawa baru
(Copriady dkk, 2001).

Flavonoid merupakan senyawa metabolit tumbuhan yang sangat melimpah di alam.


Fungsi tersebut seperti penarik perhatian hewan pada proses penyerbukan dan
penyebaran benih, stimulanfiksasi nitrogen pada bakteri Rhizobium, peningkat
pertumbuhan tabung serbuk sari,serta resorpsi nutrisi dan mineral dari proses penuaan
daun. Senyawa flavonoid juga dipercaya memiliki kemampuan untuk
pertahanantanaman dari herbivora dan penyebab penyakit, serta senyawa ini
membentuk dasar untuk melakukan interaksi alelopati antar tanaman
(Andersen dan Markham, 2006).

Antosianin merupakan senyawa larut dalam air turunan flavonoid yang dhasilkan dari
metabolit sekunder tanaman. Senyawa ini bertanggung jawab untuk warna biru,
jingga, dan merah pada banyak jaringan tumbuhan, termasuk bunga, jenis berry, dan
pada sedikit bahan makanan umum seperti kubis merah, selada merah, bawang putih,
kentang berkulit merah dan ubi jalar ungu (Markakis, 1982).

Senyawa antosianin memiliki potensial sebagai suplemen nutrisi untuk manusia.


Konsumsi senyawa antosianin yang terkandung dalam buah-buahan, sayur-sayuran,
anggur, selai dan manisan dapat mengurangi resiko terkena penyakit yang berbahaya
seperti kanker, penyakit jaringan pembuluh darah, inhibisi virus, dan penyakit
alzhemeir. Antosianindan flavonoid lain dibutuhkan karena kemampuannya sebagai
7

antioksidanyang berpotensi dapat menyebabkan pencegahan berbagai penyakit yang


berhubungan dengan tekanan oksidatif (Andersen dan Markham, 2006).

Antioksidan merupakan senyawa yang mempunyai struktur molekul yangdapat


memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas dan dapatmemutuskan reaksi
berantai dari radikal bebas. Antioksidan berdasarkan fungsinya dikelompokkan
menjadi antioksidan primer, antioksidan sekunder,antioksidan tersier, oxygen scavenger,
dan chelators (Kumalaningsih 2006).

Antioksidan akan kehilangan potensi jika tidak mempunyai kemampuan untuk


mengikat hidrogen atau elektron. Beberapa jenis antioksidan, terutama golongan
fenolat bersifat menguap pada suhu kamar. Kemampuan antioksidan berkurang akibat
degradasi molekul, terutama pada suhu yang semakin meningkat.Antioksidan
berdasarkan penggabungan sifat sinergis dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu
antioksidan dengan jumlah fenol yang sangat banyak dan antioksidan dengan jumlah asam
yang sangat banyak (Ketaren 2008).

Antioksidan alami banyak ditemukan pada tumbuh-tumbuhan, baik dalam buah


maupun sayuran. Antioksidan alami dalam buah dan sayuran berfungsi untuk
mencegah terbentuknya radikal bebas di dalam tubuh, mengikat logam yang terlibat
dalam reaksi radikal bebas, dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak
(Simamora 2011).

Senyawa antioksidan dapat diketahui keberadaanya menggunakan uji aktivitas


antioksidan. Salah satu uji aktivitas antioksidan yang paling sering digunakan adalah
metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Metode ini sering digunakan untuk
memperkirakan efisiensi kinerja dari substansi yang berperan sebagai antikosidan.
Metode pengujian ini berdasarkan pada kemampuan substansi antioksidan tersebut
dalam menetralisir radikal bebas DPPH (Molyneux2004).

Kristal DPPH yang sudah dilarutkan akan berperan sebagai radikal bebas dan
bereaksi dengan senyawa antioksidan, sehingga 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl akan
8

berubah menjadi diphenilpycrilhydrazine yang bersifat non-radikal dan tidak


berbahaya. Reaksi tersebut terjadi apabila radikal bebas bereaksi dengan senyawa
antioksidan secara maksimal. Meningkatnya jumlah diphenilpycrilhydrazine ditandai
dengan berubahnya warna ungu pada larutan menjadi warna kuning pucat
(Molyneux 2004).
9

III. METODE PENELITIAN

A. Bahan Kimia

Adapaun bahan kimia yang digunakan pada penelitian adalah Semua standar
flavan-3-ol dan asam fenolik kecuali asam klorogenat [asam caffeic, asam p-
coumaric, asam ferulic, asam p-hydroxybenzoic, asam galat, (+) catechin, dan (-) -
epicatechin] serta standar. flavonol, kaempferol, dan diethyl dithiocarbamic acid
(DETC) diperoleh dari Sigma Chemical Co. (St. Louis, MO). Standar flavonol
quercetin dihydrate dan myricetin serta asam klorogenat, asam trifluoroacetic
(TFA), dan Trolox dibeli dari Aldrich (Milwaukee, WI). Metanol dan asetonitril
kelas HPLC dibeli dari Fisher Scientific (Boston, MA). Isorhamnetin digunakan
sebagai standar internal flavonol HPLC dan diperoleh dari Fluka (Milwaukee,
WI). Standar anthocyanidin dephinidin, cyanidin, dan malvidin diperoleh dari
Indofine Chemical Co. (Somerville, NJ). Semua bahan kimia lainnya adalah
produk kelas reagen yang dibeli dari J. T. Baker (Phillipsburg, NJ) atau Fisher
Scientific (Boston, MA).

B. Prosedur Pengambilan Sampel

Semua sampel buah Vaccinium yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan
dari koloni yang dibudidayakan atau tidak terikat di Amerika Serikat bagian barat
laut. Kultivar blueberry Highbush Bluecrop, Bluejay, dan Jersey dan kultivar
blueberry setengah highbush Northblue, Northcountry, dan Northsky dipanen dari
semak dewasa (> 10 tahun) yang tumbuh di tanah lempung lanau di Pusat
Penelitian dan Penyuluhan Universitas Idaho. Tanaman ditanam di situs ketinggian
2000 kaki menggunakan pemupukan blueberry komersial, pemangkasan, dan
10

praktik irigasi khas untuk Pacific Northwest. pH tanah rata-rata 5,5. Buah dipanen
ketika berkembang penuh, warna biru, melunak, dan dapat dengan mudah dihapus
dari gagang bunga. Tidak ada uji kimia atau refrakto-meter yang digunakan untuk
menentukan kematangan. Buah-buahan liar dikumpulkan di wilayah geografis
yang luas dari koloni yang tidak dikelola dan terjadi secara alami. Ketinggian
berkisar dari permukaan laut hingga 2800 m, tergantung pada spesies. Tujuannya
adalah untuk mengambil sampel dari beragam potensi ekotipe. Untuk setiap lokasi
pengumpulan, buah dipanen dari banyak genotipe untuk mewakili rata-rata spesies
dengan lebih baik. Kematangan ditentukan berdasarkan warna, pelunakan buah,
dan kemudahan pengangkatan dari tangkai. Buah-buahan matang menunjukkan
keriput tidak dipanen, juga buah-buahan menunjukkan bukti kerusakan hama atau
penyakit. Segera setelah panen, buah-buahan ditempatkan di atas es di peti
penyimpanan, diangkut ke laboratorium, dan disimpan dalam suhu beku -40 C.
Sebelum dianalisis, sampel beri beku dikeluarkan dari cold storage dan diproses
menggunakan teknik ªfreeze-fractureº. Singkatnya, sampel ditempatkan dalam
pengolah makanan Robot Coupe, dan nitrogen cair ditambahkan untuk menjaga
integritas beku sampel selama proses penggilingan. Setelah maserasi, beri bubuk
dipindahkan ke stoples dan kembali ke -40 coldC cold storage.
11

IV. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini yaitu tentang literatur kimia organik. Praktikum ini
mengajarkan tentang bagaimana cara mencari, memperoleh, bahkan
mengindentifikasi kualitas jurnal internasional yang kita dapatkan. Jurnal yang dicari
tentunya berhubungan dengan kimia organik antara lain jurnal mengenai tentang
flavanoid, steroid, alkaloid, dan lain-lain.

Dalam proses mencari jurnal internasional, praktikkan harus menggunakan laptop


terlebih dahulu. Proses awal pencarian jurnal adalah membuka google scholar atau
google cendikia pada aplikasi browser. Selanjutnya mengetikkan kata kunci seperti
alkaloid, flavanoid, atau bahkan steroid. Secara automatis, jurnal yang muncul adalah
jurnal dengan berbahasa Inggris. Pilih saja salah satu jurnal yang menurut kita tepat
lalu baca judul jurnalnya, pengarang, publisher, tahun dipublish, dan abstraknya.
Untuk mengunduh jurnal, bisa salin link jurnal yang sudah kita klik tadi lalu kita
buka tab baru dengan mengetikkan nama scihub. Situs ini digunakan untuk
mengunduh jurnal yang kita inginkan tadi.

Untuk mengidentifikasi jurnal yang sudah diunduh dari segi kualitas, H indeks,
ataupun yang lain, kita dapat menggunakan situs scimago. Situs ini diklik, lalu
masukkan nama jurnal atau nama penulis jurnal. Jika jurnal itu memiliki kualitas
yang bagus, maka hasil pencarian kita dapat ditemukan, dan sebaliknya. Kalau tidak
berhasil, maka salin nama publisher jurnal lalu dimasukkan dalam pencarian pada
situs tersebut. Ketika sudah ditemukan, klik nama publisernya, dan disini kita dapat
melihat H indeks jurnal (semakin tinggi H indeks, maka jurnal semakin bagus),
melihat kualitas apakah jurnal tersebut termasuk golongan Q1, Q2, atau Q3 ( rate
tertinggi adalah Q1).
12

Dari jurnal yang saya peroleh dari hasil praktikum sebelumnya, jurnal yang saya
dapatkan berjudul kandungan dan profil flavanoid dan asam fenolik senyawa dalam
hubungannya dengan kapasitas antioksidan untuk berbagai buah vaccinium barat laut.
Jurnal ini dipublish oleh Journal of Agricultural and Food Chemistry dari American
Chemical Society berkebangsaan Amerika Serikat. Publisher ini memiliki H indeks
262 dan kualitasnya sudah Q1.

Isi jurnal yang saya unduh itu mengenai flavanoid yang bersifat sebagai antioksidan
dalam tubuh agar tubuh terlindungi dari penyakit, sehingga tidak mudah terserang
penyakit. Investigasi ini mengevaluasi kandungan dan profil senyawa asam flavanoid
dan fenolik yang ada dalam sembilan spesies Vaccinium yang mencakup kultivar
blueberry domestik dan koleksi sampel dari koloni yang tidak di-undestest Penelitian
ini difokuskan pada dua bidang penyelidikan. Yang pertama melibatkan penggalian
dan menganalisis buah untuk total fenolat (TPH), total antosianin (ACY), dan
antioksidan kapasitas. Spesies vaksin berbeda dalam konten polifenoliknya, dan ini
tingkat TPH dan ACY yang tinggi berkorelasi dengan kapasitas
antioksidannya. Kedua, ekstrak berry dianalisis dengan kinerja tinggi kromatografi
cair dilengkapi dengan array fotodioda dan detektor spektrometri massa untuk
menentukan isi dan profil senyawa bioaktif terpilih. Analit flavanoid termasuk
anthocyanidins, flavan-3-ols, dan flavonol aglikon, serta komponen asam fenolik
tertentu. Analisis semikomprehensif ini mulai menggambarkan profil phytochemical
dan menggambarkannya perbedaan kandungan senyawa polifenol yang ada dalam
spesies Vaccinium ini.
13

V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Jurnal yang didapatkan berjudul kandungan dan profil flavanoid dan asam
fenolik senyawa dalam hubunganya dengan kapasitas antioksidan untuk berbagai
buah vaccinium barat laut.
2. H indeks dari jurnal tersebut adalah 262.
3. Kualitas jurnal tersebut berdasarkan journal rangking adalah Q1.
4. Publisher dari jurnal yang didapat adalah Journal of Agricultural and Food
Chemistry from Americal Chemical Society.
5. Inti dari isi jurnal yang didapat adalah kandungan dan profil flavanoid dalam
buah vaccinium yang dapat melindungi tubuh dari sel-sel penyakit sehingga
tubuh tidak mudah diserang penyakit.
14

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, M., Markham, K.R. 2006. Flavonoids. Taylor & Francis Group. New
York.

Copriady, J. dkk., 2002, Gallokatekin : Senyawa Flavonoid Lainnya dari Kulit Batang
Rengas (Gluta renghas Linn). Jurnal Natur Indonesia. 4 (1).

Ketaren, S. 2008. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Universitas


Indonesia. Jakarta.

Kumalaningsih, S. 2006. AntioksidanAlami-Penangkal Radikal Bebas, Sumber,


Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Trubus Agrisarana. Surabaya.

Markakis, P. 1982. Anthocyanins as Food Additives. Di dalam Markakis, P. (Ed).


Anthocyanin as Food Colors. Academic Press. New York.

Markham, K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Penerbit ITB, Bandung.

Molyneux, P. 2004. The Use of The Stable Free Radical Diphenylpicryl-hydrazyl


(DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci. Technol.
26(2), 211-21.

Simamora A. 2011. Flavonoid dalam apel dan aktivitas antioksidannya.


[thesis].Universitas Kristen Krida Wacana. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai