http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 06, Nomor 01, Maret, 2023
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903
Antioxidant Activity of Fraction From Gnetum Gnenom L.Leaves Using Cuprac (Cupric
Ion Reduxing Antioxidant Capacity) Methods
ABSTRAK
Molekul radikal bebas bersifat reaktif dan tidak stabil yang disebabkan elektronnya tidak
berpasangan terbentuk dari hasil metabolisme tubuh karena pola hidup tidak sehat. Radikal
bebas dapat diatasi dengan antioksidan sintesis maupun alami, namun antioksidan sintesis
memiliki dampak buruk jika dipakai secara terus menerus, maka dikembangkan antioksidan
alami dari daun melinjo (Gnetum gnenom L). Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi
antioksidan alami yang akan dikembangkan sebagai kandidat obat. Metode yang digunakan
meliputi metode maserasi dalam pembuatan ekstrak etanol 96% dan metode fraksinasi dalam
pembuatan fraksi menggunakan air, n-heksana, etil asetat. Ekstrak etanol 96% dan fraksi daun
melinjo diujikan skiring fitokimia dan aktivitas antioksidan dengan metode Cuprac (Cupric ion
Reduxing Antioxidant Capacity). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% dan fraksi-
fraksi daun melinjo mengandung senyawa polifenol/fenolik, alkaloid, flavonoid, steroid,
triterpenoid, dan tannin. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan IC50 ekstrak etanol 96%
sebesar 60,689 ppm, IC50 fraksi etil asetat sebesar 59,7951 ppm, nilai IC50 fraksi air sebesar
67,915 ppm menunjukkan antioksidan kuat karena senyawa fenol atau gugus -OH yang terikat.
IC50 Fraksi n-heksana sebesar 117,235 ppm menunjukkan antioksidan sedang karena diduga
mengandung senyawa yang memiliki rantai karbon panjang dan belum murni yang
mempengaruhi aktivitas antioksidan.
ABSTRACT
Free radicals are highly reactive and unstable molecules because have unpaired electrons,
which was formed from the results of the body's metabolism caused by an unhealthy lifestyle.
Free radicals can be overcome by synthetic or natural antioxidants, but synthetic antioxidants
have a bad impact if used continuously, so natural antioxidants are developed
from melinjo leaves (Gnetum gnenom L). The research purpose is to determine the potential of
natural antioxidants that could be developed as drug candidates. Methods used include
preparation of 96% ethanol extract by maceration and using water, n-hexane and ethyl acetate
by fractionation. Ethanol 96% extract and melinjo leave fractions were tested for
phytochemical screening and antioxidant activity using the CUPRAC (Cupric Reduxing
Antioxidant Capacity) method. The results showed that ethanol 96% extracts and melinjo leaf
fractions contained flavonoids, polyphenols/phenolic, alkaloids, steroids, terpenoids, and
tannins. The antioxidant activity test showed the IC50 of the 96% ethanol extract was 60.689
ppm, the IC50 of the ethyl acetate fraction was 59.7951 ppm, the IC50 value of the water
fraction was 67.915 ppm indicating a strong antioxidant due to the phenol compound or -OH
group attached. IC50 The n-hexane fraction of 117.235 ppm showed moderate antioxidant
because it was suspected to contain compounds that have long carbon chains that affect
antioxidant activity
Submitted: 02 Februari 2023 Revised : 10 Maret 2023 Accepted :30 Maret 2023
97
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 06, Nomor 01, Maret, 2023
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903
fraksi sesuai dengan kepolaran pelarut. Hal teknis,reagen dragendrof, CHCl3, H2SO4,
ini karena flavonoid merupakan golongan NaOH, FeCl3, NaCl.
fenolik alam terbesar yang bersifat polar Determinasi Daun melinjo
karena terdapat sejumlah gugus hidroksil Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.)
atau gula pada struktur dasarnya (Lamk et diambil dari Kabupaten Jepara, selanjutnya
al., 2012). Aktivitas antioksidan ini dapat bahan tersebut dilakukan determinasi di
diperoleh pada fraksinasi bertingkat Prodi Biologi Fakultas Sains Universitas
berdasarkan kepolaran pelarut. Hal ini Diponegoro Semarang.
untuk mengetahui fraksi yang teraktif yang Pembuatan Simplisia
memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian Bahan daun melinjo segar disortasi
Rahmiyanni (2010) menunjukkan bahwa basah, pencucian, pengeringan dengan
aktivitas antioksidan secara DPPH pada diangin-anginkan dan dipanaskan pada
fraksi etil asetat kulit melinjo berpotensial oven suhu 50⁰C kurang lebih 3 jam dan
tinggi. Hal ini sebagai acuan bahwa fraksi dihaluskan dengan blender hingga
daun melinjo yang menggunakan pelarut diperoleh serbuk simplisia, kemudian
berdasarkan kepolaran akan berindikasi dilakukan pengayakan ukuran 100 mesh.
menghasilkan aktivitas antioksidan lebih Ekstraksi
baik. Ekstraksi dilakukan dengan sebanyak
Berdasarkan latar belakang diatas, 100 gr Serbuk simplisia kering daun
penelitian ini bertujuan untuk menguji melinjo dicampur dengan 500 mL Etanol
aktivitas antioksidan ektrak etanol 96% dan 96% ditempatkan di toples maserasi,
fraksi daun melinjo dengan metode Cuprac ditutup serta didiamkan selama 1 x 24 jam.
(Cupric ion Reduxing Antioxidant capacity) Setiap 24 jam larutan akan disaring dengan
yang belum pernah dilaporkan. Pereaksi kertas penyaring dan filtrate diuapkan
CUPRAC ini memiliki nilai potensial menggunakan rotary evaporator
reduksi yang rendah dan selektif dibanding mendapatkan ekstrak cair kemudian di
metode yang lain. Metode ini lebih akurat waterbath pada suhu 40⁰C selama 12 jam.
dibanding metode DPPH untuk melihat Residu hasil penyaringan diremaserasi,
aktivitas antioksidan khususnya golongan penyaringan dan evaporasi selama 3 kali.
fenolik (Apack Et al, 2010). Ekstrak yang diperoleh harus memiliki
kadar air kurang dari 10%.
METODE PENELITIAN Fraksinasi
Alat dan Bahan Ekstrak kental etanol dilakukan proses
Alat fraksinasi bertingkat dengan menggunakan
Penelitian ini menggunakan alat alat antara corong pisah, 20 g ekstrak disuspensikan
lain Spektrofotometer UV-VIS dengan aquades 20 mL dilakukan fraksinasi
(Shimadzu), kuvet disposable, corong pertama dengan n-heksan. Campuran
Buchner, timbangan analitik, ayakan 100 diaduk menggunakan magnetik strirer
mesh, waterbath, toples maserasi, alat-alat selama 15 menit dan didiamkan sampai
gelas, alumunium foil, spatula, vial, terbentuk 2 lapisan, kemudian dipisahkan
magenetik stirer, blender, kertas saring, melalui corong pisah dan diambil lapisan
cawan, corong pisah.b. Bahan atas sebagai fraksi n-heksana lalu
Bahan bahan yang diperlukan dalam refraksinasi dilakukan dua kali sama
penelitian ini adalah Daun Melinjo yang banyak. Fraksi bawah yang tidak larut n-
masih muda diambil dari daerah Welahan heksan difraksinasi kembali dengan etil
Jepara, Aquadest, Buffer Amonium asetat asetat sama banyak (1:1) digojok sehingga
(Merck), CuCl2..2H2 (merck), etanol 96% terbentuk 2 lapisan dan diambil lapisan atas
teknis, n-heksana teknis, dan etil asetat (fraksi etil asetat). Fraksi larut etil asetat
dikumpulkan dan diuapkan pelarut etil
Submitted: 02 Februari 2023 Revised : 10 Maret 2023 Accepted :30 Maret 2023
99
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 06, Nomor 01, Maret, 2023
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903
asetat menjadi fraksi etil asetat. Fraksi yang terbentuk endapan hijau/coklat kehitaman
tidak larut etil asetat (lapisan bawah) menunjukkan hasil positif fenol,
kemudian direfraksinasi dua kali sama Uji Tanin
banyak. Fraksi tidak larut etil asetat Larutan uji 2 ml ditambahkan 2 ml
dikumpulkan dan diuapkan untuk menjadi larutan gelatin 1% mengandung NaCl akan
fraksi air. menunjukkan tanin positif jika terbentuk
Skrining Fitokimia (Uji Kualitatif) endapan putih,
Skrining fitokimia dilakukan pada Uji Saponin
ekstrak dan fraksi-fraksi pada daun melinjo. Larutan uji sebanyak 2 ml
Skrining fitokimia sebagai mengetahui dicampurkan 2 ml air kemudian dikocok
kandungan senyawa metabolit sekunder akan menimbulkan busa yang bertahan 10
ekstrak daun melinjo seperti; alkaloid, menit akan menunjukkan hasil positif
steroid, flavonoid, polifenol/fenolik, tanin, saponin.
saponin, triterpenoid dan hidroquinon Uji Triterpenoid
(Isnaini et al., 2021). Skrining fitokimia Salkowski’s Test: 0,25 g
secara kualitatif dengan menggunakan uji ekstrak/fraksi dimasukkan CHCl3 dan
warna. Langkah-langkah Skrining diaduk lalu penyaringan, filtrate akan
fitokimia sebagai berikut : ditambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat
Larutan uji skrining fitokimia dikocok akan berubah menjadi warna
Pembuatan larutan uji dengan kuning emas jika menunjukkan hasil positif
membuat 50 mg ekstrak/fraksi dilarutkan triterpen.
25 mL pelarut etanol 96%. Larutan uji Uji Hidroquinon
tersebut dapat digunakan dalam pengujian Ekstrak/fraksi sebanyak 0,5 g
alkaloid, flavonoid, fenol, tannin, saponin. dilarutkan pada air panas dan dipanaskan
Uji Alkaloid sampai mendidih selama 5 menit lalu
Uji Dragendroff: sebanyak 2 ml disaring diambil filtratnya ditambahkan
reagen Dragendroff (kalium bismut iodida) NaOH sebanyak 3 tetes akan menghasilkan
direaksikan dengan 2 ml larutan uji akan endapan berwarna merah jika kuinon
menunjukkan positif alkaloid jika terbentuk positif.
endapan merah.
Uji Steroid Uji Aktivitas Antioksidan
Uji Libermann-Burchard: 0,25 g Uji aktivitas antioksidan dilakukan
ekstrak/fraksi dimasukkan CHCl3 dan pada ekstrak etanol dan fraksi daun melinjo
diaduk lalu penyaringan, filtrate ditambah melalui metode CUPRAC.
asam asetat anhidrat lalu dipanaskan serta Pembuatan Reagen Cuprac dan
didinginkan, kemudian ditambah H2SO4 Penentuan Panjang Gelombang
pekat di pinggiran tabung secara bertahap Maksimum (ƛ Maks)
akan menunjukkan lingkaran cincin warna Pembuatan reagen Cuprac
coklat apabila positif steroid. deilakukan dengan mencampurkan 5 ml
Uji Flavonoid CuCl2.2H2O 0,01 M ; 5 ml Neocupproine
Larutan uji sebanyak 2 ml Etanolik 0,0075 M ; 5 ml Buffer NH4Ac 1
diteteskan beberapa larutan NaOH M, dan 1 mL aquadest. Reagen cuprac
terbentuk warna kuning. Kemudian dilakukan pengadukan kemudian diukur
ditambah campuran asam encer apabila untuk menentukan panjang gelombang
warna kuning memudar jika Uji maksimum pada 400-600 nm dengan 1 ml
menunujukkan positif flavonoid . etanol p.a dalam vial dan diukur
Uji Fenol absorbansinya menggunakan
Larutan uji sebanyak 2 ml spektrofotometer UV-Vis (Haeria et al.,
ditambahkan 2 mL FeCl3 3% akan 2018).
Submitted: 02 Februari 2023 Revised : 10 Maret 2023 Accepted :30 Maret 2023
100
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 06, Nomor 01, Maret, 2023
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903
Submitted: 02 Februari 2023 Revised : 10 Maret 2023 Accepted :30 Maret 2023
101
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 06, Nomor 01, Maret, 2023
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903
etanol 96% disesuaikan dengan kepolaran sekunder sampel. Hasil skrining fitokimia
senyawa dan bersifat universal karena pada sampel segar dan ekstrak etanol serta
dapat mengikat senyawa polar sampai non fraksi-fraksi air, etil asetat dan n-heksana
polar. Etanol bersifat tidak beracun yang daun melinjo menunjukkan adanya
aman dan mudah diperoleh. Setelah proses senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid,
ekstraksi dilakukan penyaringan untuk terpenoid dan steroid kecuali tannin dan
memisahkan residu dan filtrat. Residu saponin.
diremaserasi kembali sedangkan filtrat Uji Aktivitas
sebagai maserat untuk dipekatkan Metode cuprac dipilih dalam
menggunakan rotary evaporator. Proses pengujian aktivitas penangkapan radikal
pemekatan tersebut menghasilkan ekstrak bebas berdasarkan prinsip kemampuan
kental etanol berwarna hijau kecoklatan sampel antioksidan yang mereduksi Cu2+
sebanyak 84,235 gram dengan rendemen menjadi kompleks Cu+ dengan ditandai
14,57 %. Ekstrak kental etanol 96% daun perubahan warna biru menjadi kuning pada
melinjo diletakkan pada desikator untuk bercak senyawa. Pemilihan Cuprac untuk
menjaga kelembapan dan mengurangi pengujian antioksidan disebabkan bahwa
kadar air 8,94% dimana syarat kadar air < metode ini sederhana untuk penentuan
10% untuk mencegah pertumbuhan aktivitas antioksidan dari sampel tanaman
mikroba yang memungkinkan dapat untuk mengolah berbagai matriks sampel
menguraikan kandungan bahan organik. yang terdapat dalam tanaman (Hafiz et al.,
Fraksinasi 2020). Metode ini juga memiliki kelebihan
Ekstrak dilakukan proses fraksinasi dibandingkan metode lainnya karena cukup
untuk menyederhanakan komponen- cepat untuk mengoksidasi tiol yang
komponen metabolit yang terdapat pada merupakan salah satu golongan
ekstrak. Fraksinasi dilakukan berdasarkan antioksidan. Reagen Cuprac dapat diakses
derajat kepolaran pelarutnya menggunakan reagen kromogenik lainnya dan lebih stabil
tiga jenis pelarut yang berbeda dan berat serta dapat mengukur baik senyawa yang
jenis yang berbeda. Metode ekstraksi cair- bersifat polar dan nonpolar dari antioksidan
cair dipilih dalam proses fraksinasi (Maryam, 2015)
berdarkan prinsip menarik senyawa pada Pengukuran Absorbansi pada
ekstrak menggunakan dua pelarut yang konsentrasi ekstrak dan fraksi dau melinjo
tidak bercampur (Sari, 2012). dan sampel pembanding kuersitin dengan
Fraksinasi dimulai dari panjang gelombang 424 nm menggunakan
mensuspensikan ekstrak etanol daun spektrometer UV Vis. Absorbansi yang
melinjo dengan aquadest bertujuan untuk dihasilkan berkaitkan nilai IC50 dari kurva
melarutkan senyawa yang lebih polar baku persamaan linier y=bx+a dimana
daripada ekstrak etanol. Fraksinasi pelarut konsentrasi digunakan untuk mencari %
n-heksana untuk mengikat dan mengambil inhibisi. Pada penelitian hasil pengukuran
senyawa-senyawa non polar. selanjutnya sampel pembanding Kuersetin diperoleh
difraksinasi dengan etil asetat yang bersifat IC50 sebesar 5,582 ppm termasuk kategori
semi polar untuk mengikat dan mengambil sangat kuat, Sedangkan sampel ekstrak
senyawa-senyawa semi polar yang etanol diperoleh IC50 sebesar 60,689 ppm
terkandung dalam ekstrak. termasuk kategori kuat, fraksi Etil Asetat
Skrining Fitokimia diperoleh IC50 sebesar 59,7951 ppm
Skrining fitokimia dilakukan termasuk kategori kuat, fraksi n-Heksana
terhadap daun segar, ekstrak dan fraksi agar diperoleh IC50 sebesar 117,235 ppm
diketahui gambaran secara kualitatif termasuk kategori sedang, serta fraksi air
dengan uji perubahan warna untuk melihat diperoleh IC50 sebesar 67,915 ppm
kandungan golongan senyawa metabolit termasuk kategori kuat.
Submitted: 02 Februari 2023 Revised : 10 Maret 2023 Accepted :30 Maret 2023
103
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 06, Nomor 01, Maret, 2023
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903
Berdasarkan hasil nilai IC50, ekstrak lipofilik yang terikat gugus OH maka
dan fraksi daun melinjo berpotensi semakin kurang. Penyebab lain lemahnya
mengurangi radikal bebas. Fraksi etil asetat aktivitas antioksidan senyawa triterpenoid
dan fraksi air memiliki potensi kuat diduga karena senyawa triterpenoid masih
antioksidan diperkirakan adanya terikat senyawa lain yang mengganggu
kandungan senyawa flavonoid atau fenolik interaksi transfer elektron dan senyawa
dan senyawa-senyawa yang mengandung triterpenoid memiliki hanya beberapa
gugus –OH. Senyawa flavonoid yang gugus hidroksil sehingga tidak dapat
diduga golongan antosianin (Utama et al., menstabilkan radikal bebas karena atom
2019). Selain itu, daun melinjo hidrogennya jumlahnya lebih sedikit
mengandung komponen asam-asam lemak daripada radikal bebas. Oleh karena itu,
(komposisi 1-35% ) yang mengandung perlu dilakukan pemurnian atau isolasi
gugus -OH yang bertindak sebagai agen dengan agar didapat nilai IC50 dari senyawa
antioksidan seperti asam oleat, asam spesifik yang memiliki aktivitas
linoleat, asam palmitat, asam stearat dan, antioksidan yang lebih kuat bila
asam palmitoleat, dihirosterkulat, asam dibandingkan dengan ekstrak atau fraksi
linolenat dan asam arakidat, malvalat, dan yang belum murni.
asam sterulat.
Menurut Wijaya (2010), komponen SIMPULAN
antioksidan yang memiliki gugus hidroksil Penelitian menunjukkan hasil
(-OH) merupakan gugus yang berperan ekstrak etanol 96%, fraksi n-heksana, fraksi
dalam kestabilitas radikal bebas. Suatu etil asetat dan fraksi air daun melinjo
senyawa polifenol dan flavonoid yang (Gnetum Genom, L.) memiliki kandungan
memiliki aktivitas antioksidan dipengaruhi metabolit sekunder meliputi flavonoid,
oleh Posisi dan jumlah gugus hidroksil. polifenol, Alkaloid, Steroid, triterpenoid
Semakin banyak Radikal bebas yang dapat dan tanin. Ekstrak etanol 96%, fraksi etil
dstabilkan maka semakin banyak electron asetat, fraksi n-heksana, dan fraksi Air
yang ditransfer dari gugus hidroksil masing menunjukkan nilai IC50 sebesar
senyawa tersebut. Hal ini terjadi pada 60,689 ppm, 59,7951 ppm, 117,235 ppm
ekstrak etanol 96%, fraksi etil asetat dan serta 67,915 ppm. dengan metode cuprac.
fraksi air menunjukkan aktivitas Fraksi n-heksana menunjukkan kategori
antioksidan berpotensi kuat karena gugus- antioksidan sedang. Fraksi Etil asetat,
gugus OH senyawa pada sampel lebih fraksi air dan etanol 96% memiliki aktivitas
bersifat hidrofilik sehingga lebih antioksidan yang kuat sehingga digunakan
memungkinkan pelarut air/polar untuk sebagai langkah awal untuk mengisolasi
mengikat komponen antioksidan. Namun senyawa murni berperan antioksidan kuat
senyawa nonpolar seperti yang dijadikan sebagai kandidat obat.
triterpenoid/steroid tertarik karena juga
memiliki gugus OH yang tidak banyak pada SARAN
senyawa polar. Triterpenoid/ steroid Penelitian ini harus dikembangkan
memberikan peran sebagai antioksidan untuk analisis menggunakan LC-MS untuk
primer dengan mekanisme memutus reaksi mengetahui komposisi komponen yang
berantai dan mengubahnya menjadi produk terdapat pada ekstrak 96%, fraksi etil asetat
yang lebih stabil serta mengandung gugus da dan air. Selanjutnya dapat mengisolasi
OH. senyawa terbanyak dalam ekstrak etanol
Fraksi n-heksana menunjukkan 96% dan fraksi n-heksana, fraksi etil asetat,
kekuatan yang sedang karena dipengaruhi dan fraksi air daun melinjo (Gnetum
senyawa yang memiliki gugus lipofilik gnenom L.)_ dan dilakukan pengujian
yang panjang. Semakin panjang gugus analisis menggunakan LC-MS, FT-IR,
Submitted: 02 Februari 2023 Revised : 10 Maret 2023 Accepted :30 Maret 2023
104
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Volume 06, Nomor 01, Maret, 2023
p-ISSN : 2656-3215
e-ISSN : 2615-6903
Submitted: 02 Februari 2023 Revised : 10 Maret 2023 Accepted :30 Maret 2023
106